Hubungan Kantor Pusat Dan Kantor Cabang
Hubungan Kantor Pusat Dan Kantor Cabang
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1
KELAS D
Puji syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas resume dengan judul “HUBUNGAN KANTOR
PUSAT DAN KANTOR CABANG KANTOR PUSAT DAN CABANG PROSEDUR KHUSUS”
yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan 2.
Ada pepatah yang mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian resume ini kami buat, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
Ilustrasi Pembukuan Kantor Cabang dan Kantor Pusat
Pada tanggal 1 Oktober 2010, PT Makmur membuka cabang pertamanya di Kota Lama. Cabang
berikutnya akan dibuka tahun depan. Pembukuan dilakukan di Cabang dan laporan keuangan
Cabang disusun setiap akhir bulan dan dikirimkan ke Kantor Pusat. Barang dagang ditagih pada
harga pokoknya, peralatan dicatat pada pembukuan Kantor Pusat. Cabang dikenakan biaya
investasi sebesar 6% atas investasi Kantor Pusat, yang dibayarkan setiap awal bulan.
Cash $3,500
A/R $3,500
Sales $6,500
Income Summary $6,500
Jurnal eliminasi yang dibuat dalam rangka penggabungan laporan keuangan Kantor
Pusat dan Cabang adalah :
Branch 2 Rp.5.150
Excess freight on
interbranch transfer 400
Branch 1 5.550
3. Pengiriman barang dagangan ke cabang dengan harga di atas costnya atau dengan harga
ecerannya.
Kantor Pusat dapat mengirim barang ke cabang pada harga selain cost, yaitu pada harga di atas
cost atau pada harga jual eceran (retail sales price).
a. Pengiriman barang dagangan pada harga di atas cost
Billing atas pengiriman barang oleh kantor pusat mungkin menggunakan harga di atas
cost. Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan informasi lengkap tentang laba kantor cabang
yang sebenarnya dari para pegawai kantor cabang. Kebijakan ini juga dilakukan sebagai alat
untuk membagi beban pembelian dan penanganan barang dagangan juga biaya-biaya lain yang
berkaitan dengan hubungan kantor pusat dan cabang.
Pada saat Cabang menerima pengiriman barang, maka cabang akan mencatat harga
yang tertera di dalam faktur yang menyertai barang. Bila tagihan ke cabang melebihi
costnya,maka laba yang dihitung oleh cabang akan lebih kecil dibandingkan laba yang
sebenarnya. Inventory yang dilaporkan cabang akan dilaporkan dengan angka yang lebih tinggi.
Hal ini harus diakui oleh kantor pusat,
Misalkan, barang dagangan dengan harga perolehan Rp.10.000 dikirimkan oleh Kantor Pusat
Ke Cabang dengan tagihan 20% diatas harga perolehan. Transaksi ini akan dicatat:
Akhir periode, Branch melaporkan inventory $8,400 dan Cost of goods sold
$3,600. Dari sudut pandang Kantor Pusat, inventory tersebut harusnya $8,400 : 120% =
$7,000 dan COGS $3,600 : 120% = $3,000. Laba cabang harus dinaikkan $600.
Misalkan Kantor Cabang melaporkan laba $5,000, maka jurnal yang akan dibuat adalah:
Bila inventory Kantor Cabang terdiri dari barang yang dibeli dari Kantor Puat dan
dari pihak luar, maka inventory tersebut harus dibedakan sehingga Kantor Pusat dapat
menentukan unrealized profit di dalam inventory cabang yang dibeli dari kantor pusat.
Inventory yang ada di kantor cabang sebesar $45,000 terdiri dari inventory yang berasal dari
pembelian ke pihak luar $20,000 dan pembelian dari kantor pusat senilai $25,000 yang
ditagihkan dengan margin 25%, sehingga inventory ini harus disesuaikan sebesar $25,000 –
(25,000 : 125%) = $5,000. Dengan demikian inventory di kantor pusat menjadi 100,000 +
40,000 = 140,000.
Transaksi yang terjadi dan jurnal yang dibuat selama tahun 2010 adalah sbb:
Transactions Home Office Books Branch Books
Pembelian secara kredit Purchase 220,000 Purchase 25,000
Acct Payable 220,000 Acct Payable 25,000
Pengiriman barang ke kantor Branch 60,000 Shipments from HO 60,000
cabang, cost $48,000 margin Shipments to Branch 48,000 Home Office 60,000
25% Unrealized interco
inventory profit 12,000
Penjualan secara kredit Acct Receivables 300,000 Acct Receivables 125,000
Sales 300,000 Sales 300,000
Penerimaan pembayaran Cash 305,000 Cash 115,000
piutang Acct Receivables 305,000 Acct Receivables 115,000
Pembayaran utang Accounts Payable 200,000 Accounts Payable 30,000
Cash 200,000 Cash 30,000
Pembayaran biaya Expenses 47,000 Expenses 17,750
Cash 47,000 Cash 17,750
Pengumuman dan pemba- Dividends 25,000
yaran dividen oleh kantor Cash 25,000
pusat
Remittance (setoran) dari Cash 30,000 Home Office 30,000
kantor cabang ke pusat Branch 30,000 Cash 30,000
Depresiasi asset tetap Depreciation expense 3,000 Depreciation expense 2,250
Accm depreciation 3,000 Accm depreciation 2,250
Penutupan akun inventory Income Summary 100,000 Income Summary 45,000
awal Merch inventory, Jan 1 100,000 Merch inventory, Jan 1 45,000
Pencatatan ending inventory Merch invent, Dec 31 80,000 Merch invent, Dec 31 30,000
Home Office 80,000 Income Summary 80,000 Income Summary 30,000
Branch:
From outsiders 10,000
From HO at
billed price 20,000
30,000
Dari data tersebut di atas, dibuat kertas kerja penyusunan laporan gabungan sbb:
e. Home Office-preclosing
$108,50
0 Branch
$108,50
0
(untuk menghilangkan reciprocal accounts)
Akun-akun Kantor Pusat dan Kantor Cabang ditutup dengan jurnal sbb: