Mola Hidatidosa adalah neoplasma jinak dari sel trofoblast. Pada mola
hidatidosa kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna, melainkan
berkembang kenjadi keadaan patologik. Frekuensi Mola banyak ditemukan di negara
– negara asia, Afrika dan Amerika latin dari pada di negara – negara barat. Di negara
– negara barat dilaporkan angka kejadian mola hidatidosa berkisar 1:200 atau 2000
kehamilan sedangkan di negara – negara berkembang angka kejadian mola hidatidosa
berkisar 1:100 atau 600 kehamilan setiap tahunnya. Keadaan seperti ini biasanya
dijumpai lebih sering pada umur reproduksi (15-45 tahun) dan pada multipara. Jadi
dengan meningkatkan paritas kemungkinan menderita mola lebih besar. Untuk itu
sebagai calon dokter khususnya yang berada di negara – negara yang sedang
berkembang, perlu untuk mengetahui kasus mola hidatidosa.
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
B. KLASIFIKASI
Seperti juga pada kehamilan biasa, mola hidatidosa bisa disertai dengan
preeklamsia (eklamsia), hanya perbedaannya ialah bahwa preeklamsia pada mola
terjadinya lebih muda daripada kehamilan biasa. Penyulit lain yang akhir-akhir
ini banyak dipermasalahkan ialah tirotoksikosis. Maka, Martaadisoebrata
menganjurkan agar setiap kasus mola hidatidosa dicari tanda-tanda tirotoksikosis
secara aktif seperti kita selalu mencari tanda-tanda preeklamsia pada tiap
kehamilan biasa. Biasanya penderita meninggal karena krisis tiroid.
Penyulit lain yang mungkin terjadi ialah emboli sel trofoblas ke paru-
paru. Sebetulnya pada tiap kehamilan selalu ada migrasi sel trofoblas ke paru-
paru tanpa memberikan gejala apa-apa. Akan tetapi, pada mola kadang-kadang
jumlah sel trofoblas ini sedemikian banyak sehingga dapat menimbulkan emboli
paru-paru akut yang bisa menyebabkan kematian.
E. DIAGNOSIS
F. KOMPLIKASI
G. PENATALAKSANAAN
H. PROGNOSIS
Kematian pada mola hidatidosa disebabkan oleh perdarahan, infeksi,
payah jantung, atau tirotoksikosis. Di negara maju, kematian mola hidatidosa
hampir tidak ada lagi. Akan tetapi dinegara berkembang masih cukup tinggi yaitu
berkisar antara 2,2 % dan 5,7%. Sebagian dari pasien mola akan sehat kembali
setelah jaringan dikeluarkan, tetapi ada juga sekelompok perempuan yang
kemudian menderita keganasan menjadi koriokarsinoma.