PENDAHULUAN
lantai produksi karena perancangan lantai produksi merupakan salah satu bagian dari
perencanaan tata letak pabrik. Kelancaran produksi terganggu dapat dilihat dari
floor space (ketersediaan ruang atau luas lantai) yang juga terkendala. Oleh karena itu
Perancangan tata letak lantai produksi dan area kerja adalah suatu
permasalahan yang sering dijumpai dalam dunia industri manufaktur. Masalah ini
tidak dapat dihindari, sekalipun hanya sekedar mengatur peralatan/ mesin di dalam
ruangan atau lantai produksi, serta dalam ruang lingkup yang kecil dan sederhana.
Dalam perencanaan tata letak lantai produksi, harus dipikirkan mengenai sistem
mnufaktur. Karena di dalam proses pembuatan produk masih sering dijumpai produk
yang tidak dapat diselesaikan hanya melalui sebuah mesin/ fasilitas produksi,
mesin/ fasilitas produksi. Dengan demikian tidak dapat dihindari untuk melakukan
konsumen. Dalam beberapa hal pemindahan bahan yang efektif dan efisien dapat
menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Hal ini juga
uap/ boiler yang tipe produksinya adalah Make To Order. Dalam memproduksi
Banyaknya jenis komponen produk boiler dan proses produksi yang berbeda dari
setiap part/ komponen produk menyebabkan tingkat pemindahan bahan yang tinggi
anatr mesin dalam satu tahun. Berdasarkan informasi yang didapat dari perusahaan
frekuensi perpindahan bahan antar stasiun kerja sebanyak 10.200 kali perpindahan.
Pembuatan satu boiler dari persiapan sampai pada perakitan akhir di pabrik
membutuhkan waktu sampai 34.560 menit atau sekitar 72 hari ͌ 3 (tiga) bulan. Pada
lantai pabrik juga dijumpai susunan mesin yang kurang tepat, ditandai dengan adanya
back tracking (aliran balik) sebanyak 5 (lima) kejadian atau sebesar 88.920 meter.
momen perpindahan bahan yang terjadi di lantai produksi, biaya material handling
dan waktu siklus yang ada. Selain itu, peneliti juga ingin mencoba mencari alternatif
layout baru yang memiliki momen perpindahan, biaya material handling dan waktu
yang menjadi masalah pada PT. Atmindo adalah tingginya jarak antar mesin, kurang
tepatnya susunan mesin-mesin sehingga terjadi back tracking dan aliran material
yang tidak beraturan. Kriteria tata letak lantai produksi yang baik adalah tidak adanya
back tracking, aliran material yang teratur serta jarak yang dekat di antara mesin-
mesin yang memilki frekuensi perpindahan bahan yang tinggi (Apple, J. M., 1990).
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk merancang ulang alternatif layout
lantai produksi yang lebih baik dari layout yang saat ini digunakan PT. Atmindo
Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pihak Perusahaan
2. Pihak Peneliti
Bagi mahasiswa dapat dijadikan studi kasus dalam persoalan tata letak
3. Pihak Institusi
pengetahuan.
1. Perhitungan momen material handling pada lantai pabrik yang saat ini
4. Perhitungan waktu siklus yang digunakan saat ini oleh PT. Atmindo dan
1. Tidak terjadi penambahan jenis produk baru yang selama ini tidak pernah
5. Proses produksi berlangsung secara normal dan tidak ada gangguan atau