Anda di halaman 1dari 4

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat yang digunakan

No. Nama Alat Gambar Fungsi


Mengukur volume
cairan yang keluar
seperti pipet. Pada
buret terdapat kran
untuk mengeluarkan
atau menghentikan
1. Buret cairan yang keluar
dan volumenya dapat
diketahui pada skala
yang tertera pada
buret terutama
digunakan untuk
titrasi.

Mengukur volume
Gelas ukur 10
2. larutan pada berbagai
ml dan 100 ml
ukuran volume.

Erlenmeyer 250 Menampung larutan


3. yang akan dititrasi
ml
pada proses titrasi.
Mengencerkan
Labu ukur 100 larutan sesuai volume
4.
ml labu ukur sampai
tanda batas.

Berfungsi membantu
memindahkan cairan
dari wadah yang satu

5. Pipet tetes ke wadah yang lain


dalam jumlah yang
sangat kecil tetes
demi tetes.

Sebagai penyangga

6. Statif buret pada saat proses


titrasi.

COD reaktor Menstabilkan reaksi

7. dan Transfomer pada suhu konstan


pada pengkuran COD

Tempat meletakkan
Rak tabung tabung reaksi agar
8.
reaksi
tidak mudah jatuh
Sebagai tempat
Tabung reaksi mereaksikan bahan
9.
tertutup
kimia di laboratorium

2.1.2 Bahan
1. Larutan K2Cr2O7 0,25 M
2. Larutan indikator ferroin
3. Larutan Ferro Ammonium Sulfat (FAS)
4. Reagen asam sulfat-perak sulfat
5. Katalis
6. Aquadest

2.2 Prosedur Percobaan


2.2.1 Standarisasi Larutan FAS
1. 10 ml larutan K2Cr2O7 0,25 M dipipet ke dalam erlenmeyer .
2. Lalu ditambahkan aquades hingga volume menjadi 100 ml.
3. Kemudian larutan H2SO4 - AgSO4 ditambahkan sebanyak 10 ml.
Penambahan H2SO4 - AgSO4 menimbulkan panas, sehingga campuran
perlu didinginkan.
4. 3 tetes ferroin ditambahkan kedalam campuran.
5. Larutan ditritasi dengan larutan FAS hingga terjadi perubahan warna dari
Orange menjadi merah.
6. Volume larutan FAS yang terpakai dicatat.

V K2Cr2O7x N K2Cr2O7
𝑁 𝐹𝐴𝑆 =
𝑉𝐹𝐴𝑆

2.2.2 Preparasi Sampel


1. Sampel dipipet sebanyak 4 ml ke dalam tabung reaksi tertutu.p.
2. Kemudian ditambahkan 2 ml larutan K2Cr2O7 0,25 M.
3. Setelah itu, 6 ml katalis ditambahkan sedikit demi sedikit kemudian diaduk
hingga tercampur sempurna.
4. Tabung reaksi ditutup dan dipanaskan selama 2 jam dengan suhu 150ºC
pada COD reaktor.
5. Setelah 2 jam, pemanasan dihentikan dan sampel didinginkan.
6. Sampel dimasukkan ke gelas ukur 100 ml dan ditambahkan aquades
hingga volume total 20 ml.
7. Larutan dimasukkan kedalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan 3 tetes
indikator ferroin.
8. Larutan dititrasi dengan larutan FAS hingga terjadi perubahan warna dari
biru kehijauan menjadi cokelat kemerahan.
9. Volume FAS yang terpakai dicatat.
10. Blanko diperlakukan yang sama seperti sampel.

Anda mungkin juga menyukai