PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan nasional.
2. Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan di Provinsi
Sumatera Utara.
3. Mahasiswa mengetahui kebijakan dan kewenangan pembangunan
kesehatan di Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten/Kota.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah perencanaan strategi
bidang kesehatan.
2. Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah kebijakan pusat,
Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
3. Mahasiswa mengerti tentang pokok, unggulan maupun spesifik Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
4. Mahasiswa mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam
melaksanakan pembangunan kesehatan.
BAB II
KEPENDUDUKAN, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, KEADAAN
LINGKUNGAN, KEADAAN PERILAKU DAN DERAJAT
KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
KETINGGIAN DARI
NO NAMA KABUPATEN/KOTA
PERMUKAAN LAUT
1 GUNUNG SITOLI 0-600m
2 PADANG SIDEMPUAN 260-1.100m
3 BINJAI 0-28m
4 MEDAN 2,5-37,5m
5 TEBING TINGGI 26-34m
6 PEMATANG SIANTAR 400-500m
7 TANJUNG BALAI 0-3m
8 SIBOLGA 0-50m
9 NIAS BARAT 0-800m
10 NIAS UTARA 0-478m
11 LABUHAN BATU UTARA 0-700m
12 LABUHAN BATU SELATAN 0-500m
13 PADANG LAWAS 0-1.915m
14 PADANG LAWAS UTARA 0-1.915m
15 BATUBARA 0-50m
16 SERDANG BEGADAI 0-500m
17 SAMOSIR 904-2.157m
18 PAKPAK BHARAT 700-1.500m
19 HUMBANG HASUNDUTAN 330-500m
20 NIAS SELATAN 0-800m
21 LANGKAT 0-1.200m
22 DELI SERDANG 0-500m
23 KARO 120-1.420m
24 DAIRI 400-1.600m
25 SIMALUNGUN 0-369m
26 ASAHAN 0-1.000m
27 LABUHAN BATU 0-700m
28 TOBA SAMOSIR 900-2.200m
29 TAPANULI UTARA 150-1.700m
30 KABUPATEN TAPANULI TENGAH 0-1.266m
31 TAPANULI SELATAN 0-1.915m
32 MANDAILING NATAL 0-1.000m
33 NIAS 0-800m
Sumber : SUDA-BPS Sumatera Utara 2017.
Kapita(Rp.000)
Harapan Lama
HarapanHidup
Sekolah(Thn)
Pengeluaran
Rata-Rata
Angka
Lama
per
No NAMA KAB/KOTA IPM
Sumber : BPS Sumatera Utara 2017– Susenas 2015 (Profil Dinkes Provinsi
Sumatera Utara).
Begitu juga halnya dengan TPM. Pada tahun 2016 diketahui terdapat
29.326 unit dan meningkat sebanyak 1.999 unit dibandingkan tahun 2015.
Di tahun 2016 TPM yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak
18.908 buah (64,47%). Dibandingkan dengan tahun 2015, dari 27.327 unit
TPM, yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 17.789 buah
(65,10%). Dengan demikian terlihat adanya penurunan 0,6% TPM yang
memenuhi syarat kesehatan dibanding tahun 2015 (Profil Dinkes Prov.
Sumut, 2016).
Dengan melihat pencapaian persentase TTU dan TPM yang memenuhi
syarat kesehatan dan institusi yang dibina kesehatan lingkungannya di
Sumatera Utara, maka terlihat belum maksimal, oleh karena itu perlu
upaya yang lebih maksimal dengan lebih mengkoordinasikan dengan lintas
program dan sektor terkait guna meningkatan cakupan yang berdampak
pada peningkatan upaya kesehatan lingkungan (Profil Dinkes Prov. Sumut,
2016).
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara 2013 (Profil Dinkes Provinsi Sumatera
Utara).
Berbagai faktor dapat menyebabkan adanya penurunan AKB,
diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan serta fasilitasnya. Hal
ini disebabkan AKB sangat sensitive terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan. Selain itu, perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin
dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga punya
kontribusi dalam perbaikan gizi yang berdampak positif pada daya
tahan bayi terhadap infeksi penyakit (Profil Dinkes Prov. Sumut,
2016).
2.5.2.2 Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 (lima) tahun yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 diperoleh bahwa angka kematian balita
(AKABA) di Sumatera Utara sebesar 54/1.000 kelahiran hidup.
Sedangkan angka rata-rata nasional pada tahun 2012 sebesar 43 per
1.000 kelahiran hidup. Angka nasional ini mengalami sedikit
penurunan dibandingkan AKABA pada tahun 2007 yang sebesar 44
per 1.000 kelahiran hidup. Gambaran perkembangan AKABA pada
tahun 1991-2012 disajikan pada grafik 2.5.2.2.1 berikut ini (Profil
Dinkes Prov. Sumut, 2016).
Sumber : BPS Sumatera Utara 2016 (Profil Dinkes Provinsi Sumatera Utara).
Grafik 2.5.3.2.1.1 Angka Kasus (IR) dan Angka Kematian (CFR) DBD di
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2016
2. Sasaran
a. Ketersediaan obat esensial-generik disarana
pelayanan kesehatan menjadi 95%.
b. Anggaran untuk obat esensial generik disektor
publik setara dengan 2 USD/kapita/tahun.
3. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini
meliputi:
a. Peningkatan ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan harga obat dan perbekalan
kesehatan.
b. Peningkatan pengawasan terhadap industri,
perusahaan farmasi dan makmin, batra dan
industri RT.
c. Peningkatan promosi penggunaan obat tradisional
dan perbekalan.
3.2.1.3.3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
1. Tujuan
Program ini bertujuan memberdayakan individu,
keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta
mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM).
2. Sasaran
a. Terwujudnya komitmen semua
unsur/stakeholders pembangunan kesehatan
disemua tingkat akan pentingnya promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
b. Terwujudnya pengembangan upaya kesehatan
berbasis masyarakat (Posyandu, Polindes,
UKS, TOGA, Poskestren dan Saka Bakti
Husada serta kelompok-kelompok kesehatan
masyarakat).
c. Tercapainya persentasi rumah tangga ber-PHBS
sebesar 60%.
d. Meningkatnya persentasi posyandu purnama
mandiri menjadi 40%.
e. Tersedia dan beroperasinya Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) diseluruh desa.
3. Kegiatan Pokok dan kegiatan indikatif program ini
meliputi:
a. Pengembangan upaya kesehatan berbasis
masyarakat (Posyandu, Polindes, UKS, TOGA,
Poskestren dan Saka Bakti Husada serta
kelompok-kelompok kesehatan masyarakat).
b. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat.
c. Peningkatan peran serta dan kemitraan serta
public partnertship dalam bidang kesehatan.
d. Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan PHBS.
3.2.1.3.4 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Tujuan
Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran
gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi
masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan balita,
serta usia produktif.
2. Sasaran
a. Mencegah meningkatnya prevalensi kegemukan
pada balita menjadi setinggi-tingginya sebanyak
5%, pada anak sekolah dan orang dewasa
menjadi setinggi-tingginya 10%.
b. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang
mendapatkan tablet Fe menjadi 80%.
c. Menurunnya prevalensi anemia gizi besi pada
ibu hamil dan ibu nifas menjadi 40%.
d. Meningkatnya cakupan ASI Ekslusif menjadi
80%.
e. Meningkatnya cakupan balita yang
mendapatkan vitamin A menjadi 80%.
3. Kegiatan Pokok dan kegiatan indikatif program ini
meliputi:
a. Peningkatan pendidikan gizi.
b. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP),
anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), kurang vitamin A dan
kekurangan zat gizi mikro lain.
c. Penanggulangan gizi lebih.
d. Peningkatan surveilans gizi.
e. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian
keluarga sadar gizi.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA
MEDAN
4.2 Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan
Organisasi Dinas Kesehatan Kota Medan menurut Perwal No. 1 tahun
2017 adalah:
4.2.1 Kepala Dinas Kesehatan
4.2.2 Sekretaris
4.2.2.1 Sub Bagian Umum
4.2.2.2 Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
4.2.2.3 Sub Bagian Penyusunan Program
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas dinas lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan
administrasi umum, keuangan, dan penyusunan program. Dalam
melaksanakan tugas pokok, sekretariat menyelenggarakan fungsi
penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan
pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dinas
pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi
kesekretariatan dinas yang meliputi administrasi umum,
kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan dinas pengelolaan
dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi, dan ketatalaksanaan pelaksanaan koordinasi
penyelenggaraan tugas-tugas dinas penyiapan bahan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan monitoring, evaluasi
dan pelaporan kesekretariatan pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
BAB V
IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN MELALUI PUSKESMAS
(ORIENTASI DI PUSKESMAS SERING)
5.1 Puskesmas
5.1.1 Pengertian Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya di Wilayah
Kerjanya.
Yang dimaksud dengan :
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah-pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
4. Pelayanan Kesehatan
Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan
dituangkan dalam suatu sistem.
5. Tenaga Kesehatan
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
studi morbiditas dan hasil pengumpulan data dari Sistem Pencatatan dan
terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sering. Secara lebih jelas
1. ISPA 5941
1. PAUD 3
2. TK 15
3. SD 30
4. MTSN 12
5. SMA 5
1. Masjid 32
2. Langgar/Musholla 11
3. Gereja 23
4. Rumah Makan 22
5. Mini Market 2
7. Biliyard 8
8. Pasar Umum 1
1. Praktek Dokter 11
2. Apotek 5
3. Rumah Bersalin 1
5. Klinik 16
6. Balai Pengobatan 1
2. Jumlah Kelurahan 1 1 1 3
3. Jumlah Lingkungan 20 14 13 47
6. Posyandu Balita 9 9 12 30
7. Posyandu Lansia 2 1 1 4
8. Posbinsu 1 1 1 3
22. Paud 1 1 1 3
23. TK 4 5 8 17
24. SD 11 6 6 23
25 Peserta JKN
- - - 30.030
November 2018
5.3 Tenaga Kesehatan Puskesmas
Puskesmas Sering memiliki tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis,
paramedis, dan staf administrasi lainnya.
Tabel 3.7 Daftar Pegawai di Puskesmas Sering
1. Dokter Umum 6 1 1
2. Dokter Gigi 2 1 1
3. Bidan 5 4 2
4. Perawat 8 4 7
5. Analis 1 0 0
6. Apoteker 2 1 0
7. Tata Usaha 1 0 0
8. Petugas Kesling 1 0 0
9. Perawat Gigi 1 1 1
10. TPG 1 0 0
11. Administrasi 1 0 0
12. Kebersihan 2 1 1
Total Jumlah 32 13 13
Tahun 2018
2. drg. Ria Susana Sari 1958113019890220 Medan IV/d Graha Marendal Mas
01 30/11/1958 No.8
4. dr. Sun Wervia 1975092220080120 Belawan III/d Jln. Setia Jadi No.33
Hutabarat 02 22/09/1975
6. dr. Riris Yohanna 19850111 201001 2 p.siantar III/c Jln kunyit no 3 Medan
Damanik S. 028
11/01/1985
7. dr. Inda Sari Siregar 19820611 201412 2 Medan III/b Jln purwo no 15 Medan
002
11/06/1982
8. drg. Ramses 19801115 201411 1 Medan III/b Jln daeri no 25 sei ago
001 Medan
Ricardo B 15/11/1980
- II/ a
28 Cici Nilam
Tempat/
No. Nama NIP Gol Alamat
Tanggal
T. Tinggi
1. dr. Fitriah Nurdin 19731123 200212 2 001 IV/ a Jl. Kapt. M Jamil Lubis No. 90
23/11/1973
Aceh Timur
2. drg. Chairumahnum 19570831 198703 2 002 IV/ c Dahlia No. 6
31/08/1957
S kepayang
3. Rolimah 19630425 198901 2 001 III/d Jl. Tuamang Gg. Kemuning 14
25/041963
Medan
4. Esra Ria Silalahi 19670930 198903 1 004 III/d Jl. Sering no. 69 c
03/09/1967
Medan,
5. Juliana Sitepu 19711031 199103 2 002 IV /a Jl. Tangkul I NO 27 B
31/10/1971
Medan,
9. Rimicha Juwita 19840703 200903 2 003 III/c Jl. Pancing No. 331`
03/07/1969
10. Maisarah 19690511 199503 2 003 T./05/1969 III/b Jl. Bilai Gg Arimbi
Simangkadu
12. Riana Sihotang 19710831 200604 2 003 II/d Jl. Tomak N0. 51 A
31/08/1971
Tempat/ Jabatan
No. Nama NIP Alamat
Tanggal / Gol
Kisaran,
3 Erika 196106281982032003 III/d Jl. Bubu No. 39
28/06/1961
Boyo,
4. Agustina Harefa 196208031986012002 III/d Jl. Kemenangan No. 136
3/8/1962
10 Jl.Tempuling Gg.Tuah
Sally Meyke Medan
197705191996032006 III/b
Sihotang, Am.Keb 19/05/1977 No.8
Tabel 3.9 Jenis Dan Waktu Pelayanan Puskesmas Sering Tahun 2018
8 PPG Kasuistik -
LOKET
PENDAFTARAN
TB IMS DM FISIOTERAPI
1. Lemari pendingin
2. Vaksin seperti: BCG, DPT, POLIO, Campak, DT, TT, dan
Hepatitis
5.5.5 Fasilitas Alat-alat Kesehatan
Adapun alat-alat kesehatan yang dimiliki oleh UPT. Puskesmas
Sering antara lain :
1. Obat-obatan Inpres
2. Obat-obatan Askes
3. Obat-obatan Vaksin
N
Sedia
o Nama Obat
an
.
Ampu
Adrenalin (Epineprin)
5 l
6 Albendazol Tablet
8 Amitryptiline 25 MG Tablet
9 Amlodipine 10 MG Tablet
1
Amlodipine 5 MG Tablet
0
1
Amoxycillin Sirup 125 mg/5 ml Botol
1
1
Amoxycillin Sirup 250 mg/5 ml Botol
2
1 Capsu
Amoxycillin Capsul 250 MG
3 l
1 Capsu
Amoxycillin Capsul 500 MG
4 l
1
Antasida Tablet 400 MG Tablet
5
1
Anti Haemorrhoid Supp.
6
1
Antiseptik Handrup Botol
7
1
Asam Folat 400 mcg Tablet
8
1
Asam Mefenamat 500 MG Tablet
9
2
Ascorbic Acid (vitamin C) Tablet 250 mg Tablet
0
2
Ascorbic Acid (Vitamin C) Tablet 50 mg Tablet
1
2
Aseptan 500 CC + PUM Botol
2
2
Atalpugit Tablet 600 mg Tablet
3
2 Ampu
Atropin Inj.
4 l
2
Atropin Tablet Tablet
5
2 TUB
Bacitracin Cream
6 E
2
Betadine Ointment Tube
7
2
Betamethason Salep / Skizon Cream Tube
8
2
Betamethason Salep 0.1% (sebagai valaret) Tube
9
3
Bisacodyl Tablet 5 mg Tablet
0
3
Calcium Lactate Tablet 500 mg Tablet
1
3 Ampu
Calium Gluconas Inj.
2 l
3
Captopril Tablet 12.5 mg Tablet
3
3
Captopril Tablet 25 mg Tablet
4
3
Cetirinize Sirup 1 mg/ml Botol
5
3
Cetirizine Tablet Tablet
6
3
Chloramphenicol Drops 0.5% T M Botol
7
3
Chloramphenicol Salep Kulit 2% Tube
8
3
Chloramphenicol Sirup 125 mg/5 ml Botol
9
4
Chlorpheniramine 4 mg Tablet
0
4
Chlorpromazine HCL Tablet 100 mg Tablet
1
4
Ciprofloxacin Tablet 500 mg /50 CAPL mg Tablet
2
4
Cotrimoxazole Sirup Botol
3
4 Ampu
Cyanocobalamin Inj. 500 mcg/ml
4 l
4
Decacetin Tetes Mata/Chloramphenicol Botol
5
4 Ampu
Dexamethasone Inj. 5 mg/ml
6 l
4
Dexamethasone Tablet 0.5 mg Tablet
7
4 Ampu
Diazepam Enema 5 mg/2.5 ml
8 l
4
Diazepam Tablet 5 mg Tablet
9
5 Ampu
Dipenhydramin Inj.
0 l
5
Domperidone Sirup 5 mg/5 ml Botol
1
5 Capsu
Doxycycline Tablet 100 mg
2 l
5 Capsu
Erythromycin 500 mg
3 l
5
Erythromycin Sirup 200 mg /5 ml Botol
4
5
Erythromycin Tablet 250 mg Tablet
5
5
Eugenoll Cairan (10 ml) Botol
6
5 Ampu
Fitomenadion (Vitamin K) Inj. 2 mg/ml
7 l
5
Furosemide Tablet 40 mg Tablet
8
5 Sache
Garam Oralit
9 t
6
Gembfibrozil 300 mg Tablet
0
6
Gentamycin Tetes Mata 0,3% Botol
1
6 Ampu
Gentamycin Inj. /anak
2 l
6 Ampu
Gentamycin Inj /Kes. Ibu
3 l
6
Gentamycin Salep Mata 0.3 % Tube
4
6
Glucose Infus 5 % Fls
5
6
Griseofulvin Tablet 125 mg Tablet
6
6 Ampu
Haloperidol Inj. 5 mg/ml
7 l
6
Haloperidol Tablet 1,5 mg Tablet
8
6
Haloperidol Tablet 2 mg Tablet
9
7
Haloperidol Tablet 5 mg Tablet
0
7
Hidrokortison Cream 2,5% Tube
1
7
Hidrokortison Salep 1 % Tube
2
7
Ibuprofen 400 mg Tablet
3
7
Ibuprofen Sirup 100 mg/5 ml Botol
4
7
Ibuprofen Sirup 100 mg/5 ml Botol
5
7
Ibuprofen Sirup 200 mg Tablet
6
7
Isoniazid Tablet 100 mg Tablet
7
7
Isoniazid Tablet 300 MG Tablet
8
7
Ketoconazole Tablet
9
8
Ketoconazole Salep 2% Tube
0
8 Capsu
Lansoprazole 30 mg
1 l
8
Levotiroksin Tablet
2
8 Ampu
Lidocaine Inj. 2%
3 l
8 Ampu
Lidocaine Epinephrine Inj.
4 l
8
Loratadine Tablet 10 MG Tablet
5
8
Metformin Hcl Tablet 500 mg Tablet
6
8 Ampu
Metil Ergometri inj
7 l
8
Metoklopramid/Lexapram syrup 60 ml Botol
8
8
Metronidazole Tablet 250 mg Tablet
9
9
Metronidazole Tablet 500 mg Tablet
0
9
MG SO4 Botol
1
9
Miconazole Cream/Salep 2% 10g Tube
2
9
Miconazole Serbuk 20 mg/g Botol
3
9
Natrium Diklopenak 25 mg Tablet
4
9
Natrium Diklopenak 50 mg Tablet
5
9
Nifedipine Tablet 30 mg Tablet
6
9
OAT Kategori I Paket
7
9
Obat Batuk Hitam Sirup Botol
8
9 Capsu
Omeprazole Kapsul 20 mg
9 l
1
Ampu
0 Oksitoxin Inj.
l
0
1
0 Paracetamol Sirup 125 mg/5 ml Botol
1
1
0 Paracetamol 500 mg Tablet
2
1
Ampu
0 Phenobarbital Inj. 50 mg/ml
l
3
1
Ampu
0 Phenobarbital Tablet 30 mg
l
4
1
0 Povidone Iodine 300 ml Botol
5
1
0 Povidone Iodine 60 ml Botol
6
1
0 Prednisone Tablet 5 mg Tablet
7
1
0 Ranitidine Tablet 150 mg Tablet
8
1
1 Risperidon Tablet 1 mg Tablet
0
1
1 Salbutamol Spray 100 mcg Botol
1
1
1 Salbutamol Tablet 4 mg Tablet
2
1
Sache
1 Salicylic Acid Serbuk 2%
t
3
1
Ampu
1 Sianocobalamin Inj.
l
4
1
1 Sianocobalamin Tablet
5
1
1 Sodium Chloride Infus 0.9 % Fls
6
1
1 Tablet Tambah Darah Tablet
7
1
1 Tetracycline Tablet 250 mg Tablet
8
1
1 Tetracycline Tablet 500 mg Tablet
9
1
2 Vit A Bayi 100 000 UI Tablet
1
1
2 Vit A Bufas 200 000 UI Tablet
2
1
2 Vitamin B 1 Tablet
3
1
2 Vitamin B Complek Tablet
4
1
Ampu
2 Vitamin K Inj.
l
5
1
2 Zink Sulphate Tablet 20 mg Tablet
6
4 Cuticell 10 CM X 10 CM Pcs
1
Fixomull Transparant 15 X 10 Rol
1
1 Bung
Kapas Pembalut set 250 G
2 kus
1
Kasa Steril 16 X 16 cm KTK
3
1
Leukoplast-Hospital 10 cm 4,5 cm Rol
4
1
Leukoplast-Hospital 2,5 cm x 4,5 cm Rol
5
1
Leukoplast-Hospital 7,5 cm 4,5 cm Rol
6
1
Lysol Consentrate Botol
7
1
Objek Glass Box
8
1
Pot Sputum Pcs
9
2
Reagensia TB Paket
0
2
Rivanol Liquid Botol
1
2
Rapid /Sifilis (Hexagone) Test
2
2
Rpr Sypillis (FOKUS) Test
3
2
Sarung Tangan Karet Non Steril Box
4
2
SILK 3 – 0 Pcs
5
2
Spuit 3cc Pcs
6
2
Terumodisp Syringe With Needle 3cc Pcs
7
FREKWENSI /
NO KEGIATAN PENCAPAIAN
JUMLAH
% RUMAH TANGGA
1 300 RUMAH 73,89
SEHAT
% BAYI YANG
2 MENDAPAT ASI 982 bayi 13,63
EKSKLUSIF
% POSYANDU 30
3 100
PURNAMA POSYANDU
% CAKUPAN DESA
4 3 DESA 100
SIAGAAKTIF
UPAYA
PENYULUHAN P3
5 30 X 100
NAPZA OLEH
PETUGAS
% PENYULUHAN
6 30X 100
HIV/ AIDS
1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minumam
3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi
BULAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1.Jumlah
kelompok
- - - - - - - - - - - -
pemakai air
yang aktif
2.Jumlah - - - - - - - - - - - -
sarana air
bersih yang
diinspeksi
sanitasi
3.Jumlah
sarana air
bersih yang
mempunyai
resiko - - - - - - - - - - - -
pencemaran
Amat tinggi
dan Tinggi
(AT,T)
4.Jumlah
sarana air
bersih yang
mempunyai
resiko - - - - - - - - - - - -
pencemaran
Sedang dan
Rendah (S ,
R)
5.Jumlah
sampel air
yang
memenuhi - - - - - - - - - - - -
syarat fisi
k air
6.Jumlah
tempat
pengelolaan
makanan 25 20 10 15 10 7 6 5 4 - - -
( TPM)
yang
diperiksa
7 .Jumlah
TPM yang
25 20 10 15 10 7 6 5 4 - - -
memenuhi
syarat
8.Jumlah
rumah yang
diperiksa
kesehatan
lingkungann 650 500 400 450 300 250 200 200 200 - - -
ya
( gunakan
kartu
rumah)
9. jumlah
rumah yang
memenuhi
syarat
sanitasi
dasar
650 500 400 450 300 250 200 200 200 - - -
(tempat
sampah,
saarana air
bersih, jaga
dan saluran
air limbah)
10.jumlah
tempat
pengelolaan
- - - - - - - - - - - -
pestisida
(TP.2) yang
diperiksa
11.jumlah
TP.2 yang
- - - - - - - - - - - -
memenuhi
syarat.
12.jumlah 45 25 15 10 5 3 5 4 6 - - -
Tempat-
tempat
Umum
(TTU) yang
diperiksa
13.jumlah 45 25 15 10 5 3 5 4 6 - - -
TTU yang
memenuhi
syarat
14. jumlah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 - - -
desa/kelura
han
diabatisasi
selektif
15.jumlah 3 3 3 3 3 3 3 3 3 - - -
desa/kelura
han
dilakukan
pemberanta
san sarang
nyamuk
(PSN)
16.jumlah 200 200 200 200 200 200 200 200 200 - - -
rumah yang
dilakukan
pemeriksaa
n jentik
17.jumlah 24 28 30 26 24 23 20 18 22 - - -
rumah yang
ada jentik
18.tanda - - - - - - - - - - - -
tangan
pemegang
program
JENIS KB
Baru
1 5 0 60 47
1 Januari
Lama 0 36 0 82 29
Baru
0 0 0 2 3
2 Februari
Lama 0 63 0 131 35
Baru
0 3 0 29 11
3 Maret
Lama 0 27 0 44 17
Baru
0 0 0 39 9
4 April
Lama 0 0 0 73 21
Baru
0 0 0 57 11
5 Mei
Lama 0 0 0 111 17
6 Juni Baru 1 1 0 37 12
Lama 0 0 0 115 19
Baru
0 0 0 40 15
7 Juli
Lama 0 0 0 130 25
Baru
2 0 1 44 19
8 Agustus
Lama 0 0 0 143 26
Baru
0 0 0 53 10
9 September
Lama 0 0 0 124 39
Baru 0 0 0 1 3
10 Oktober
Lama 0 0 0 17 3
Lama - - - - -
11 November
Baru - - - - -
Lama - - - - -
12 Desember
Baru - - - - -
1 SIDOREJO 1 17
2 SIDOREJO HILIR 2 5
3 INDRA KASIH 3 3
JUMLAH 6 25
1. Program imunisasi
2. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
3. Program malaria dengan angka insiden malaria ( AMI )
4. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
5. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
6. Program rabies
7. Program surveilans
8. Pemberantasan P2B2 demam berdarah
5.6.6 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi
tertentu atau produk beracun yang timbul melalui penularan dari orang
yang terinfeksi, hewan atau reservior benda mati ke penjamu yang rentan,
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui tumbuhan atau
hewan perantara, vektor atau lingkungan mati (Depkes, 2014).
Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan bahan monitoring,
melakukan evaluasi dan imunisasi rutin dan insidentil serta
menyelenggarakan pencegahan atau pemberantasan dan penanggulangan
penyakit. Program-program penyelenggaraan pencegahan atau
pemberantasan dan penanggulangan penyakit yang dilaksanakan di
Puskesmas Desa Lalang adalah sebagai berikut:
Sasaran:
Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan:
1. Mencegah terjangkitnya penyakit
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian
1. Program Diare
Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Sering adalah :
a) Melakukan Penyuluhan di SD
b) Memberikan obat cacing di TK, PAUD, POSYANDU
PROGRAM DIARE
Jumlah Penderita
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
1 JANUARI 0 0 0 0 4 2 3 6 2 2 1 2 4 6 2 3
2 FEBRUARI 0 0 0 0 5 5 7 8 4 2 1 1 3 6 2 3
3 MARET 0 0 0 0 1 1 6 4 3 4 2 1 1 2 4 6
4 APRIL 0 0 0 0 0 1 6 7 2 3 1 2 8 4 3 2
5 MEI 0 0 0 0 3 1 8 7 2 0 3 3 5 2 3 3
6 JUNI 0 0 0 0 0 1 7 6 2 1 3 2 1 2 4 3
7 JULI 0 0 0 0 3 3 12 10 3 3 2 2 13 15 5 3
8 AGUSTUS 0 0 0 0 2 2 4 3 4 3 3 4 4 21 1 4
9 SEPTEMBER 0 0 0 0 3 2 9 10 2 2 1 3 6 9 2 1
10 OKTOBER 0 0 0 0 3 0 15 12 4 8 4 10 9 14 4 4
11 NOVEMBER 0 0 0 0 1 0 8 6 9 4 7 5 8 5 2 0
12 DESEMBER 0 0 0 0 0 0 9 4 5 5 5 10 5 8 2 5
0 0 0 0 25 18 94 83 42 37 33 45 67 94 34 37 3
JUMLAH
Dari grafik di atas di dapatkan kasus tertinggi terjadi pada bulan
Oktober dengan jumlah 109 kasus dan kasus terendah terjadi pada bulan
Januari dengan jumlah 48 kasus.
PROGRAM TB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk P
1 JANUARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5 3 3
2 FEBRUARI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 7 0
3 MARET 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 1 0
4 APRIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 5 2 3 2
5 MEI 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1 0 1
6 JUNI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 0
7 JULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4 0
8 AGUSTUS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7 2 0
9 SEPTEMBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1 1 0
10 OKTOBER 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1
11 NOVEMBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 1
12 DESEMBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 1
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 6 38 23 25 9
TAHUN 2018
1 JANUARI - - 17 82 51 32 28 73 34
2 FEBRUARI - - 16 86 75 65 35 134 40
3 MARET - - 121 73 61 41 35 93 26
4 APRIL - - 8 46 42 34 28 65 38
5 MEI - - 12 90 73 32 33 133 42
6 JUNI - - 6 52 36 24 17 73 22
7 JULI - - 20 75 75 35 40 122 47
8 AGUSTUS - - 5 48 119 20 23 68 30
9 SEPTEMBER - - 9 39 37 21 30 71 45
10 OKTOBER - - 10 54 56 25 21 64 32
11 NOVEMBER - - 14 51 70 25 21 73 37
12 DESEMBER - - - - - - - - -
KELURAHAN
NO BULAN
SIDOREJO SIDOREJO HILIR IN
1 JANUARI 1 1
2 FEBRUARI - -
3 MARET - 2
4 APRIL - 2
5 MEI - -
6 JUNI - 1
7 JULI 1 1
8 AGUSTUS - -
9 SEPTEMBER - 2
10 OKTOBER - -
11 NOVEMBER 5 4
12 DESEMBER 3 3
JUMLAH 10 16
Dari grafik di atas di dapatkan kasus tertinggi terjadi pada bulan
November dan Desember dengan jumlah 9 kasus dan kasus terendah
terjadi pada bulan Oktober dengan jumlah 0 kasus.
Tabel 4.10 LAPORAN IMUNISASI PUSKESMA
2018
JENIS IMUNISASI
DPT/HB/ DPT HB
HB 0 BCG POLIO I POLIO 2 POLIO
Hib I Hib 2
NO BULAN L P L P L P L P L P L P L P
1 JANUARI 49 48 46 52 48 47 48 47 47 50 52 54 47 5
2 FEBRUARI 36 53 39 48 48 46 39 46 42 48 39 44 42 4
3 MARET 42 43 37 45 40 49 40 51 34 36 37 43 38 4
4 APRIL 62 45 63 45 59 45 62 38 64 44 56 39 61 4
5 MEI 46 42 48 40 44 40 44 41 44 41 43 36 47 3
6 JUNI 41 42 47 42 45 43 47 45 46 45 46 41 46 4
7 JULI 43 44 44 47 45 48 51 47 41 47 41 44 42 4
8 AGUSTUS 20 19 38 47 39 41 42 40 43 36 35 36 37 3
9 SEPTEMBER 22 15 39 42 42 46 45 44 36 41 39 40 38 4
10 OKTOBER 19 25 52 54 52 54 63 58 63 58 56 56 56 5
11 NOVEMBER 42 38 55 55 55 55 45 40 45 40 47 43 47 4
12 DESEMBER 48 43 48 46 48 46 49 52 49 52 56 51 56 5
No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Jumlah
1 ISPA 392 456 432 469 448 368 498 541 580 741 638 378 5,941
2 Darah tinggi 277 151 191 180 133 124 277 263 219 249 271 177 2,512
Jumlah 1,434 1,191 1,473 1,449 962 947 1,618 1,621 1,569 1,782 1,677 1,119 12,229
1. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang terbanyak dengan jumlah 5.941 (48.58%)
2. Penyakit ISPA lain merupakan penyakit kedua terbanyak dengan jumlah 2.512 (20.54%)
3. Penyakit mata dan lain-lain merupakan penyakit tersedikit dengan jumlah 377 (3.08%)
Kesehatan
A. Tujuan :
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun rencana kerja
B. Pencatatan
1. Kegiatan administrasi
2. Registrasi family folder
3. Registrasi kegiatan lain
C. Pelaporan
1. Laporan kejadian luar biasa
2. Laporan biasa yaitu mencatat kasus penyakit dan pengunjung puskesmas
3. Laporan mingguan yaitu mencatat kasus penyakit menular
4. Laporan bulanan yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan posyandu
5. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan rencana kerja selama triwulan
6. Laporan tahunan yaitu mencatat laporan dalam satu tahun yang diambil dari laporan bulanan
7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian, dan obat
5.7 Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas
Pengertian :
UKS adalah wadah belajar untuk meningkatkat hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah
yang berada di sekolah maupun perguruan agama.
Tujuan :
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
Tabel 4.12 Laporan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah di Wilayah Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung Tahun 2018/2019
Tingkat SD
3 Kotoran telinga 70 5%
4 Gangguan Refraksi 5 0,3 %
Penjaringan sekolah untuk anak SD kelas I dari 24 sekolah dengan jumlah murid 1.466, Siswa yang terjaring berjumlah 1419 siswa
(96.7%), Dimana dari pemeriksaan Denyut Nadi, Rambut, anemi dan mata tidak ditemukan kelainan. Tetapi dari 1419 siswa yang
terjaring didapatka 184 Siswa ( 13 %), menderita gigi karies, 70 Siswa (5 %), Mengalami ganggguan serumen, dan 79 siswa (5,5%)
mengalami Obesitas, 5 Siswa (0,3%) menderita kelainan refraksi.
Tingkat SMP
2 Obesitas 88 4,5 %
1923
3 Kotoran telinga 144 7,4 %
Penjaringan sekolah untuk anak sekolah SMP kelas VII dari 16 sekolah dengan jumlah murid 2020 siswa, yang terjaring berjumlah
1.923 siswa (95,1%), Dimana dari pemeriksaan Tekanan darah, denyut nadi, rambut, anemi tidak ditemukan adanya kelainan. Tetapi dari
1923 siswa yang terjaring didapatkan 324 siswa (17%) mengalami gangguan gigi karies, 72 siswa (3,7 %) menderita kelainan refraksi,
144 siswa (7,4 %) mengalami gangguan serumen, dan 88 siswa (4,5% ) mengalami obesitas.
Tingkat SMA
4 Gangguan Refraksi 72 3%
Keterangan Tabel
Penjaringan sekolah untuk anak sekolah SMA kelas X dari 7 sekolah dengan jumlah murid 2412 siswa, yang terjaring berjumlah
2.390 siswa (99%), Dimana dari pemeriksaan Tekanan darah, denyut nadi, rambut, anemi tidak ditemukan adanya kelainan. Tetapi dari
2390 siswa yang terjaring didapatkan siswa 375 (15,6%) mengalami gangguan gigi karies, 72 siswa (3% ) menderita kelainan refraksi,
133 siswa ( 6,2% ) mengalami gangguan serumen, dan 126 siswa (5,2%) mengalami obesitas.
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan kepada penunjang puskesmas agar menjaga kebuguran tubuh dengan
berolahraga.juga dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-klub olahraga yang ada dipuskesma. Contoh upaya kesehatan
olahraga seperti dilaksanakan senam pagi setiap hari jumat dan senam usila setiap hari minggu, upaya ini dulu sempat dilaksanakan
namun sekarang upaya ini terhenti untuk sementara
5.7.3 Upaya Perawatan Kesehatan
Tujuan :
Pengertian :
Sasaran :
TAHUN 2018
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Oct Nov Des
No
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
Karies
1 18 36 31 41 24 53 16 33 30 37 26 32 30 43 10 43 22 35 11 18 10 24 5 8
Tabel 4.16 LAPORAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PUSKESMAS SERING KECAMATAN MEDAN TEMBUNG BULAN
JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2018
Dari grafik di atas di dapatkan kasus tertinggi terjadi pada bulan Juli dengan jumlah 55 kasus dan kasus terendah terjadi pada
bulan Maret dengan jumlah 15 kasus. Dan dari grafik di atas di ketahui kasus yang paling banyak adalah penyakit gusi dan periodontal
dengan jumlah kasus sebanyak 1.380 kasus, dan kasus yang paling sedikit adalah pencabutan gigi tetap dengan jumlah kasus sebanyak
329 kasus.
Puskesmas sering belum mempunyaki perawat yang di tatar tentang kesehatan jiwa, dimana dalam kegiatanya harus dilakukan
sistem rujukan kebagian penyakit jiwa RS Pirngasi Medan, RSUP H Adam Malik dan RSJ pusat Medan.
Tabel 4.17 LAPORAN KESEHATAN JIWA PUSKESMAS SERING KECAMATAN MEDAN TEMBUNG BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2018
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
NO Jenis Penyakit
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 Gangguan mental - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 Retardasi mental - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 1 1
JUMLAH 5 6 9 10 10 11 10 8 5 6 9 5 7 4 6 8 7 6 3 5 7
8 7 1
Dari diagram disamping di dapatkan jumlah kasus jiwa terbanyak terjadi
pada bulan Mei dengan jumlah 35 kasus, dan jumlah kasus terendah terjadi pada
bulan November dengan jumlah 9 kasus.
5.7.7 Upaya Kesehatan Mata
NO KELURAHAN
BULAN
- Sri Parianti
- Panca Junita
- Syarayuna
1 JANUARI 122 42 80
2 FEBRUARI 130 59 80
3 MARET 134 54 80
4 APRIL 126 47 79
5 MEI 86 25 61
6 JUNI 126 45 81
7 JULI 88 37 51
8 AGUSTUS 100 49 51
9 SEPTEMBER 129 49 80
10 OKTOBER 112 39 73
11 NOVEMBER 110 44 66
12 DESEMBER 89 34 55
Kegiatan Klinik DM
Kegiatan :
1. Rutin
a. Darah rutin (Hb, Ht, Eritrosit, Leukosit, Trombosit, LED,
Diftel)
b. Urin rutin (Warna, Ph, Glukosa, Protein, Bilirubin, Sedimen)
c. Feses rutin (Warna, Konsistensi, Amoeba, Eritrosi, Telur
cacing)
2. Tabel 4.20 Laporan Pemeriksaan Laboratorium Bulan Januari s/d November Tahun 2018
Jenis
No. Bulan
Pemeriksaan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov
1 Pem. Hb 42 12 10 11 10 10 11 22 27 21 13
Pem. Tes
2 - - - - - - - - - - -
kehamilan
3 Pem. HIV 29 19 10 14 14 10 39 23 28 12 22
4 Pem. Hepatitis 22 8 7 17 14 10 20 21 18 21 2
5 Pem. Sypilis 29 19 10 14 14 10 39 23 28 21 22
7 Pem. Cholesterol 61 44 - - - 7 7 - - - 12
9 Pem. Sputum TB 24 20 35 15 11 17 8 11 11 8 -
Pem. Protein
10 4 3 - - - - - 7 3 - 13
Bumil
Jumlah 312 326 215 201 147 236 273 287 297 215 232
6.1 Laporan Kegiatan Harian
6.1.1 Kamis, 27 Desember 2018
Hari selasa, 27 Desember 2018 adalah hari pertama kami memulai
kegiatan KKS di Puskesmas Sering. Kami mulai kegiatan hari kamis,
dikarenakan 1) hari senin tanggal 24 Desember 2018 dan 25
Desember 2018 libur nasional dalam rangka Natal serta pada hari rabu
26 Desember 2018 kami masih mengikuti bimbingan di Dinas Kota
Medan mengenai materi tentang puskesmas dan memberikan
pembekalan tentang promkes di puskesmas serta pemberian tugas di
puskesmas yang dituju. 2) kami memulai kegiatan di puskesmas pada
hari selasa tanggal 27 Desember 2018. Setelah sampai para mahasiswa
bertemu dengan dr. Hj. Refrini selaku kepala puskesmas, lalu
memberikan surat masuk, setelah itu para mahasiswa juga berkenalan
dengan semua staf yang ada di puskesmas, dan diajak berkeliling ke
ruangan-ruangan yang ada di Puskesmas Sering.
Setelah itu, mahasiswa dibagi untuk mengisi poli, dan mengikuti
kegiatan Puskesmas. Poli yang diisi adalah poli umum, poli lansia,
poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Apotek dan Administrasi.
Kegiatan yang diikuti adalah PIS-PK, kunjungan Posyandu balita dan
lansia. Mahasiswa dibagi 3 orang tiap poli.
Kegiatan di poli umum adalah memberikan pelayanan kesehatan,
dan sharing dengan dokter yang bertugas di poli umum dalam
penegakkan diagnosis dan pemberian terapi kepada pasien yang
datang. Di poli umum ada 1 dokter yang bertugas, dan mahasiswa ikut
serta dalam jalannya pengobatan.
Kegiatan di poli lansia memberikan pelayanan kesehatan kepada
lansia, dan mahasiswa ikut serta dalam pemberian pengobatan, dan
sharing dengan dokter yang bertugas di poli ini tentang masalah
kesehatan lansia dan penyakit terbanyak pada lansia.
Kegiatan di poli KIA adalah memberikan pelayanan kepada ibu
hamilyang akan memeriksakan kehamilannya, dan ikut serta dalam
melakukan anamnesis dan pemeriksaan, selain itu di dalam poli ini
ada pelayanan tentang Keluarga Berencana (KB) dan penyakit pada
anak.
Kegiatan di Apotek yaitu mahasiswa ikut melayani pasien dengan
memberikan obat sesuai dengan resep dokter.
Kegiatan di Administrasi mahasiswa ikut melayani pasien yang
mau berobat dan mencatat nama pasien serta menulis nomor Rekam
Medis (RM) di buku serta mengarahkan pasien ke poli yang mau di
tuju.
Kegiatan mahasiswa yang mengikuti PIS-PK adalah mengunjungi
rumah-rumah warga dan melakukan wawancara tentang keadaan
Rumah dan anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut.
Kegiatan mahasiswa yang mengikuti kunjungan Posyandu adalah
ikut serta dalam pemberian imunisasi, penimbangan BB balita dan
pemberian penyuluhan kepada ibu-ibu yang datang.
Kegiatan ini dilakukan dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul
14.00 WIB.
7.1.2 Pengertian
Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan
Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan
jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung
Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus
kebutuhan pelayanan.
A. Aspek program
Puskesmas Keliling digunakan untuk sarana penunjang
pelaksanaan pelayanan kesehatan. Kegiatan yang dilaksanakan
relatif terbatas karena peralatan dan tenaga yang ada terbatas.
Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota serta Puskesmas
harus dapat merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada kegiatan Puskesmas keliling. Hal ini akan berkaitan
dengan peralatan dan obat-obat yang akan dibawa.
B. Aspek tenaga
Tenaga kesehatan yang akan bertugas pada Puskesmas
keliling diharapkan merupakan tim yang dapat bekerjasama
dengan baik serta memiliki kemampuan yang cukup.
C. Aspek sarana
Sarana yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi yang dihadapi, dan memenuhi persyaratan keselamatan
dan keamanan petugas. Jenis sarana puskesmas keliling:
E. Aspek pendukung
Dalam pelaksanaan Puskesmas keliling ada
subsistem yang harus dibangun untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan. Subsistem ini antara lain sistem rujukan, sistem
komunikasi dengan Puskesmas, dan sistem pencatatan dan
pelaporan.
Untuk operasional Puskesmas keliling, pendukung
yang harus dipenuhi yaitu peralatan pelayanan kesehatan, obat
dan bahan habis pakai, perlengkapan keselamatan tim dan
perorangan, dan alat komunikasi.
8.1 Kesimpulan
1.
8.2. Saran
LAPORAN KEGIATAN
BAB VI
6.5 Pengetahuan
6.5.1 Pengertian
Pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca inderanya, yang berbeda kepercayaan (beliefs), takhayul
(supertitions), dan peradangan yang keliru (missing informations) (Soekanto,
2002: 6).
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetauhan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.
Cara memperoleh pengetahuan :
1. Penemuan secara kebetulan
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
20 AGUSTUS 2018 – 27 OKTOBER 2018 200
LAPORAN KEGIATAN
2. Hal untung-untungan
3. Kewajiban
4. Usaha-usaha yang spekulatif
5. Pengalaman
6. Penelitian ilmiah.
6.5.2 Tingkat pengetahuan dibagi menjadi enam tingkat, yaitu:
Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang dicakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, pada tingkatan ini recall (mengingat kembali) terhadap
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsang
yang diterima. Oleh sebab itu tingkatan ini adalah yang paling rendah.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan
materi tersebut secara benar tentang objek yang dilakukan dengan
menjelaskan, menyebutkan contoh dan lain-lain.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. Aplikasi
disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam kontak atau situasi yang
lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-
komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.
Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat
analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.
Dari teori tingkat pengetahuan diatas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan memiliki 6 tingkatan, namun peneliti hanya fokus sampai di
dua tingkatan yaitu tingkat pengetahuan tersebut diantaranya tingkat
pertama tahu setelah mendapatkan pengetahuan, tingkat kedua memahami
pengetahuan yang didapatkan.
6.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, sebagai berikut
(Notoadmojo, 2012) :
1. Faktor internal
a) Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah orang tersebut menerima informasi. Dengan
d) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang
dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan akan memberikan pengetahuan dan keterampilan
profesional, serta dapat mengembangkan kemampuan mengambil
keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar
secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang
kerja (Notoadmojo, 2012).
6.6 Sikap
6.6.1 Pengertian
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,
orang lain, objek dan isi. Sikap adalah merupakan reaksi atau respon
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoadmojo,2007: 146).
Sikap adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai
kecendrungan untuk bertindak sesuai sikap objek tadi (Purwanto H, 2010).
Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu :
1. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai individu
pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan sterotipe yang
mengerjakan tugas yang diberikan, lepas dari pekerjaan itu benar atau
salah, adalah berarti orang tersebut menerima ide tersebut
c) Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi tingkat tiga. Misalnya seorang ibu yang
mengajak ibu lain (tetangga, saudara, dan sebagainya) untuk pergi
menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi,
adalah bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif
terhadap gizi anak.
d) Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan
segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya,
seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan
tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri (Azwar, 2007).
6.6.3 Cara Pembentukan atau Perubahan Sikap
Sikap dapat dibentuk atau berubah melalui 4 macam cara, yakni ;
1. Adopsi, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang
dan terus-terusan, lama-kelamaan secara bertahap ke dalam diri individu
dan mempengaruhi terbentuknya sikap.
2. Diferensiasi, dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya
pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang
tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya.
Terdapatnya objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula.
3. Intelegensi, tadinya secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman
yang berhubungan dengan suatu hal tertentu.
6.11 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam
penelitian adalah yang berkunjung berobat dalam memenuhi kriteria di Wilayah
Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Kelurahan Sukaramai Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2018. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
Total sampling, dengan jumlah sampel yang didapatkan saat penelitian
berjumlah 100 responden.
8. A: (1) B: (0)
9. A: (1) B: (0)
10. A: (1) B: (0)
11. A: (1) B: (0)
Total skor pengetahuan adalah 11
Penilaian pengetahuan
1. Baik, jika responden mendapatkan nilai 6-11 ( ≥50%) dari nilai tertinggi
2. Kurang baik, jika responden mendapatkan nilai 0-5 (≤50%) dari nilai tertinggi
Gambar 6.21.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan Area Selatan
F % F % F % F %
Tabel 6.22.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan Area
Selatan Tahun 2017
No Data Jumlah
2 Jumlah Kelurahan 4
3 Jumlah Lingkungan 54
1 ISPA 1691
2 Hipertensi 1484
6 TB Paru 460
9 Gastritis 301
10 Diare 215
o Alat-alat P3K
o Timbangan Bayi (Dacin) dan dewasa
o Lemari pendingin tempat bahan-bahan imunisasi
o Alat-alat Laboratorium
b. Alat-alat kebersihan
3. Fasilitas Obat-obatan
o Obat-obatan APBD
o Obat-obatan JKN
4. Fasilitas Administrasi
Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang
pencatatan dan pelaporan data, maka Puskesmas Medan Area Selatan di
dukung oleh Fasilitas Administrasi yang terdiri dari:
o Meja
o Kursi
o Lemari Arsip
o Kartu Berobat Penderita
o Formulir Laporan Kegiatan
o Buku Catatan
o Komputer
o Laptop
o Printer
o DLL.
5. Fasilitas Imunisasi
Fasilitas Imunisasi yang dimiliki Puskesmas Medan Area Selatan
adalah:
o Lemari Es
o Alat-alat Imunisasi
o Vaksin Seperti: BCG, DPT, Polio, Campak, TT, Hepatitis
6. Fasilitas Media Penyuluhan
Fasilitas Media Penyuluhan yang dimiliki Puskesmas Medan Area
Selatan adalah:
o LCD Proyektor
o Laptop
o Poster
o Flip Chart
1 MAWAR I
2 MAWAR II
4 MAWAR IV
5 MAWAR V
6 MAWAR VI
8 MAWAR VIII
9 MAWAR IX
10 MAWAR X
11 MAWAR XI
12 MAWAR XII
13 MAWAR XIII
14 FLAMBOYAN I
15 FLAMBOYAN II
16 FLAMBOYAN III
17 FLAMBOYAN IV
18 SUKARAMAI II FLAMBOYAN V
19 FLAMBOYAN VI
20 FLAMBOYAN VII
21 FLAMBOYAN VIII
22 FLAMBOYAN IX
23 ANGGREK I
24 ANGGREK II
26 ANGGREK IV
27 ANGGREK V
28 KENANGA I
29 KENANGA II
30 KENANGA III
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
31 KENANGA IV
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
20 AGUSTUS 2018
32 – 27 OKTOBER 2018 KENANGA V 235
PANDAU HULU II
33 KENANGA VI
LAPORAN KEGIATAN
2 Sukaramai II 6612 78 0 0 0 0 0
Jumlah
Tabel 6.28.2.4 Data Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang
layak (jamban sehat) menurut jenis jamban Puskesmas dan Kelurahan tahun
2017
JENIS SARANA JAMBAN
NAMA JML JML
KELURAHAN LINGKUNGAN PENDUDUK LEHER
KOMUNAL PLENGSENGAN CEMPLUNG
ANGSA
Tabel 6.28.3.1 Hasil Pencapaian KIA di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan
Area Selatan Tahun 2017
1 K1 3.901 561 95
2 K4 4.059 561 95
IBU HAMIL
NO KELURAHAN K1 K4
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH %
Tabel 6.28.3.3 Kunjungan Ibu Nifas di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan Area
Selatan Tahun 2017
IBU NIFAS
PERSALINAN
MENDAPAT IBU NIFAS
NO KELURAHAN DITOLONG
JUMLAH YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
NAKES
1. Program Imunisasi
Tabel 6.28.4.1 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Usia 6-11 bulan, Jenis
Kelamin, Kelurahan di Wilayah Kerja UPT Puskesman Medan Area Selatan
Tahun 2017
1 Sukaramai I 75 30 35 65
2 Sukaramai II 59 25 27 52
3 Sei Rengas II 44 18 22 40
4 Pandau Hulu II 77 29 27 56
Tabel 6.28.4.2 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Usia 12-59 bulan,
Jenis Kelamin, Kelurahan di Wilayah Kerja UPT Puskesman Medan Area
Selatan Tahun 2017
BAYI 12-59 BULAN
Tabel 6.28.4.3 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita Usia 6-59 bulan,
Jenis Kelamin, Kelurahan di Wilayah Kerja UPT Puskesman Medan Area
Selatan Tahun 2017
BALITA 6-59 BULAN
Tabel 6.28.4.4 Jumlah Anak Usia 0-23 bulan di Timbang Menurut Jenis
Kelamin, Kelurahan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan Area Selatan
Tahun 2018
ANAK USIA 0-23 BULAN (BADUTA)
DITIMBANG
NO KELURAHAN JUMLAH BADUTA
JUMLAH %
1 SUKARAMAI I 1050 1064 2119 1007 987 1994 95,90 92,76 94,32
2 SUKARAMAI II 777 854 1631 647 732 1381 83,26 85,71 84,67
3 SEI RENGAS II 662 658 1260 446 535 981 74,08 81,30 77,85
4 PANDAU HULU II 1027 1127 2156 937 954 1891 91,20 92,89 87,70
JUMLAH 3456 3703 7166 3037 3208 6247 87,87 86,63 87,17
Tabel 6.28.4.5 Jumlah Anak Usia 25-59 bulan di Timbang Menurut Jenis
Kelamin, kelurahan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan Area Selatan
Tahun 2018
ANAK USIA 25-59 BULAN
DITIMBANG
NO KELURAHAN JUMLAH BALITA
JUMLAH %
1 SUKARAMAI I 2384 2416 4800 2157 1929 4366 90,48 79,84 90,96
2 SUKARAMAI II 1760 1928 3688 1484 1584 3068 84,31 82,16 83,19
3 SEI RENGAS II 2366 2544 4880 2006 2160 4166 84,78 84,90 85,37
4 PANDAU HULU II 1360 1480 2828 1082 1209 2311 79,56 81,68 81,14
JUMLAH 7870 8368 8368 6729 6882 13911 85,50 82,24 85,78
1. Program Diare
Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Medan Area Selatan adalah:
a) Melakukan Penyuluhan di SD
b) Memberikan obat cacing di TK, PAUD, POSYANDU
II
Keterangan 6.28.5.1
Dari data di atas diketahui bahwa:
1. Jumlah target penemuan kasus Diare di Kelurahan Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2017 sebanyak 2.908 kasus, dimana
kasus paling banyak ditemukan pada kelurahan Sei Rengas II sebanyak 662
kasus.
2. Untuk jumlah kasus Diare yang ditangani di Kelurahan Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2017 sebanyak 271 kasus ditangani,
dimana kasus yang paling banyak ditangani berada pada Kelurahan Sukaramai I
sebanyak 142 kasus ditangani.
Tabel 6.28.5.2 Rekapitulasi Laporan Kasus Penyakit ISPA Bulan Januari sampai
dengan Desember di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan Area Selatan Tahun
2018
Januari 0 0 123 0
Februari 0 0 105 0
Maret 0 0 136 2
April 0 0 92 0
Mei 0 1 283 0
Juni 0 1 271 0
Juli 0 2 306 4
Agustus 119 4 95 0
September 202 3 - -
Oktober 265 2 - -
November 266 1 - -
Desember 0 2 - -
3. Program DBD
Tabel 6.28.5.4 Rekapitulasi Penderita DBD di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan
Area Selatan Tahun 2017
Januari 0 0 0 0
Februari 2 0 0 0
Maret 2 0 0 0
Mei 0 0 0 0
Juni 0 0 0 0
Juli 0 0 0 0
Agustus 1 0 0 0
September 2 0 1 0
Oktober 0 0 0 0
November 0 0 0 0
Desember 0 0 0 0
Rumah yang
Jumlah
Bulan Jumlah rumah memiliki jentik
Persentase ( % )
nyamuk
Januari 320 5 98
Febuari 320 3 99
Mei 320 5 98
Juni 320 6 98
Agustus 320 5 98
Oktober 320 5 98
Desember 320 6 98
Tabel 6.28.7.1 Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan dan Jenis
Kelamin di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2017
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
L P L+P L P L+P
1.1 PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) APBN 683 1,217 1,900 4.86 8.11 6.54
1.3 PEKERJA PENERIMA UPAH (PPU) 883 1,456 2,339 6.29 9.70 8.05
2 JAMKESDA KOTA MEDAN (JPKMS) 198 313 511 1.41 2.08 1.76
3 ASURANSI SWASTA 0 0 0 0 0 0
4 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0 0 0 0 0
1 Gangguan Psikotik 78
2 Gangguan Neurotik 7
3 Retardasi Mental 0
1 Katarak 106
3 Glaukoma 8
4 Kelainan Kornea 0
10 Oktober 220 251 203 219 145 157 967 141 1190 0
Tabel 6.29 Kunjungan Pasien Lansia di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Medan
Area Selatan Tahun 2017
Pemeriksaan Hb 28 orang
1 41 - 54 59 59,0
2 25 – 40 31 31,0
3 55 – 65 7 7,0
4 >66 3 3,0
1 Perempuan 87 87,0
Jumlah 30 100
1 SMA 57 57,0
2 SMP 21 21,0
3 D3 19 19,0
4 SD 3 3,0
2 Wiraswasta 13 13,0
3 PNS 9 9,0
4 Swasta 2 2,0
5 Buruh 1 10,0
1 Tahu 52 52,0
1 Baik 57 57,0
Berdasarkan tabel diatas dari 100 orang responden yang memiliki sikap
baik adalah sebanyak 57 orang (57,0%). Dan 43 orang (43,0%) diantaranya
memiliki sikap yang kurang baik.
BAB VII
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
20 AGUSTUS 2018 – 27 OKTOBER 2018 274
LAPORAN KEGIATAN
8.1 Kesimpulan
8.1.1 Puskesmas Desa Lalang Medan :
1. Rumah tangga yang tidak ber-PHBS yaitu sebanyak 288 rumah di
Wilayah KerjaPuskesmas Desa Lalang tahun 2017.
2. Kurangnya Posyandu di Wilayah KerjaPuskesmas Desa Lalang Tahun
2017 dengan perbandingan jumlah balita 6204 dan jumlah posyandu 31.
3. Ditemukan kasus TB paru di Wilayah KerjaPuskesmas Desa Lalang tahun
2017 yaitu, suspek TB paru sebanyak 78 kasus, BTA Positif sebanyak 22
kasus dan rontgen (+) sebanyak 39 kasus.
4. Ditemukan kasus DBD di kelurahan Lalang sebanyak 11 kasus dan di
kelurahan Sei Sikambing B sebanyak 19 kasus pada tahun 2017.
5. Ditemukan kasus ISPA yang merupakan 10 besar penyakit di Wilayah
KerjaPuskesmas Desa Lalang tahun 2017 yaitu 2.187 orang.
6. Ditemukan kasus Hipertensi yang merupakan 10 besar penyakit di
Wilayah KerjaPuskesmas Desa Lalang tahun 2017 yaitu 1.332 orang.
7. Ditemukan kasus Diabetes Melitus yang merupakan 10 besar penyakit di
Wilayah KerjaPuskesmas Desa Lalang tahun 2017 yaitu 907 orang.
8. Ditemukan kasus kelainan jiwa di Wilayah KerjaPuskesmas Desa Lalang
tahun 2017 berupa kasus skizofrenia dan psikotik ringan sebanyak 111
orang.
9. Ditemukan kasus penyakit mata di Wilayah KerjaPuskesmas Desa Lalang
tahun 2017 berupa kasus konjungtiva non pubrulenta sebanyak 132 orang.
8.2 Saran
8.2.1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Agar lebih meningkatkan pembinaan, monitoring serta mengevaluasi dan
menganalisis program-program Kesehatan ke Dinas Kesehatan
kabupaten/Kota dan Puskesmas.
8.2.2. Dinas Kesehatan Kota Medan
Kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih membina dan
mengevaluasi Puskesmas yang ada di wilayah Kota Medan dalam
menjalankan program-program yang ada di Puskesmas.