Anda di halaman 1dari 8

[CIVIL ENGINEERING] 2015

Gambar Alat yang Digunakan

Mangkok Batas Cair Casagrande Alat pembuat celah (Grooving tools)

2
2
5
4

1 3
3 4 1
Alat batas cair : Alat batas plastik :
1. Mangkok Casagrande 1. Batang pembanding
2. Gelas ukur 2. Cawan penumbuk
3. Pelat kaca
4. Spatula 3. Pelat kaca
5. Cawan 4. Spatula

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

BAB VIII
BATAS – BATAS ATTERBERG
(BATAS CAIR DAN BATAS PLASTIS)

8.1 Tujuan Percobaan


1 Untuk menentukkan kadar air pada kondisi batas cair dari contoh tanah. Batas cair
(Liquid limit) yaitu kadar air batas dimana suatu jenis tanah berubah dari keadaan cair
menjadi keadaan plastis.
2 Untuk menentukan kadar air pada kondisi batas plastis dari contoh tanah. Batas plastis
(plastic limit) yaitu kadar air batas dimana suatu jenis tanah berubah dari keadaan plastis
menjadi keadaan semi padat.
3 Untuk keperluan klasifikasi tanah.

8.2 Teori Dasar


Sifat kosistensi tanah untuk beberapa variasi kadar air “w”, digambarkan oleh
Atterberg ( Swedia ) sebagai berikut :
 Kadar air sangat tinggi  Kondisi sangat lembek seperti cairan
 Kadar air cukup tinggi  Kondisi plastis
 Kadar air rendah  Kondisi semi padat
 Kadar air sangat rendah/ kering  Kondisi padat

Keadaan peralihan ( transisi ) dari :


 Padat ke semi padat  Disebut batas susut SL (Shrinkage Limit)
 Semi padat ke plastis  Disebut batas plastis PL (Plastic Limit)
 Plastis ke cair  Disebut batas cair LL (Liquid Limit )

Ketiga kondisi peralihan ini disebut Batas – batas Atterberg (Atterberg Limit)

w bertambah

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

Untuk menentukkan kondisi batas tersebut diatas, digunakan alat ukur sebagai berikut:
1. Untuk batas cair, dipergunakan alat ciptaan Casagrande. Pada alat ukur tersebut, batas
cair (LL) merupakan kadar air contoh tanah pada saat massa tanah bersinggungan
sepanjang 0,5 in ( 12,7 mm ) tepat pada 25 ketukan Casagrande.
2. Untuk batas plastis (PL), dipergunakan alat berupa pelat kaca dengan batang pembanding
dengan diameter 3,2 mm. pada alat ukur tersebut, batas plastis merupakan kadar air
contoh tanah pada saat tanah dapat digulung sampai mencapai 1/8 in (3,2 mm) baru retak
– retak.
Indeks plastisitas PI = LL – PL.

8.3 Alat dan Bahan Yang Digunakan

8.3.1 Penentuan Batas Cair (LL) :


1. Mangkok Casagrande.
2. 2 Alat pembuat celah ( ASTM Grooving Tool dan Casagrande Grooving Tool ).
3. Pelat kaca, spatula, cawan porselin, dan penumbuk.
4. Ayakan Standar No.40.
5. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
6. Oven laboratorium, dilengkapi pengatur suhu 105ºc ± 5ºc.
7. Cawan dan desicator.
8. Air suling.

8.3.2 Penentuan Batas Plastis (PL)


1. Pelat kaca.
2. Batang pembanding diameter 3,2 mm.
3. Spatula.
4. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
5. Oven laboratorium dilengkapi pengatur suhu 105ºc ± 5ºc.
6. Cawan dan desicator.
7. Air suling.

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

8.4 Persiapan Sampel


1. Untuk tanah yang mengandung butiran kasar ( butiran yang tertahan saringan N0 40),
mengeringkan tanah diudara kemudian mengambil contoh tanah kering udara dan
memecahkan gumpalannnya dengan tangan atau penumbuk karet didalam mangkok
porselin.
2. Mengayak dengan ayakan N0.40. Bagian yang lolos ayakan digunakan sebagai bahan uji,
menyiapkan minimal ± 100 gram.
3. Untuk tanah yang butirannya diperkirakan semuanya lolos ayakan No.40, tidak perlu
melakukan langkah 1 dan 2.

8.5 Cara Melakukan Percobaan


8.5.1 Untuk Batas Cair (LL)
1. Meletakkan contoh tanah ± 100 gram diatas pelat kaca. Menambahkan sedikit demi
sedikit air suling dan aduk sampai merata dengan menggunakan spatula.
2. Meletakkan adukan secukupnya diatas mangkok casagrande. Meratakan permukaannya
sejajar dengan alas dengan ketebalan maksimum ± 1 cm.
3. Membuat alur pembagi ditengahnya (simetris) dengan menggunakan alat pembuat alur.
Saat membuat alur, alat pembuat alur harus tegak lurus permukaan mangkok.
4. Memutar alat dengan kecepatan konstan 2 putaran perdetik, sampai alur benda uji
bersinanggungan sepanjang kira-kira 1-2 inci (1,25 cm) dan mencatat jumlah
ketukannya.
5. Mengulangi langkah 2 s/d 4 beberapa kali sampai diperoleh jumlah ketukan yang sama,
untuk meyakinkan apakah adukan sudah homogen. Jika pada 3 kali percobaan diperoleh
jumlah ketukan yang ± kurang lebih sama, ambil contoh pada mangkok pada bagian alur,
timbang dan oven untuk mngetahui kadar airnya.
6. Mengambil contoh ke atas pelat kaca dan bersihkan mangkok casagrande. Mengaduk
kembali contoh tanah dengan kadar air yang berbeda. (misalnya dengan menambahkan
sedikit air suling atau tanah).
7. Melakukan kembali langkah 2 s/d 5 minimal 3 kali dengan variasi kadar air yang
berbeda, sampai diperoleh perbedaan jumlah ketukan sebanyak 8 samapi 10 kali.
Mengusahakan jumlah ketukan 2 variasi diatas 25 dan 2 variasi dibawah 25 kali.

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

8.5.2 Untuk Batas Plastis (PL)


1. Meletakkan contoh tanah diatas pelat kaca. Menambahkan sedikit demi sedikit air suling
dan mengaduk sampai merata dengan menggunakan spatula.
2. Membuat bola-bola ± 8 gram, kemudian digulung diatas pelat kaca dengan telapak
tangan.
3. Pada saat gulungan mencapai diameter 3,2 mm dan mulai retak/putus, segera
memasukkan kedalam cawan, menimbang dan oven untuk pemeriksaan kadar airnya.
Menggunakan minimal 2 cawan untuk mengambil nilai rata-rata.
4. Apabila kondisi pada langkah 3 belum tercapai, melakukan lagi langkah 1 dan 3 dengan
mengubah kadar airnya (menambah air atau dibiarkan kering).

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

Sistem Klasifikasi AASHTO

TANAH BERBUTIR KASAR

Klasifikasi Tanah berbutir


umum (< 35% dari total contoh lolos saringan No. 200)
Klasifikasi A-1 A-3 A-2
kelompok A-1-a A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
Analisa Ayakan :
% lolos No. 10 Max.50
% lolos No. 40 Max.30 Max.50 Min.51
% lolos No.200 Max.15 Max.25 Max.10 Max.35 Max.35 Max.35 Max.35
Sifat fraksi lolos
Ayakan No. 40 :
Batas cair , LL Max.40 Min.41 Max.40 Min.41
Indeks plastis, PI Max. 6 NP. Max.10 Max.10 Min.11 Min.11
Tipe material yg Batu pecah, Pasir Kerikil dan pasir yg berlanau atau
paling dominan kerikil & pasir halus berlempung
Penilaian sebagai Baik sekali sampai baik
bahan subgrade

TANAH BERBUTIR HALUS

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

70

60
Indeks Plastisitas

50

40
A-7-6
30
A-2-6
20 A-6
A-2-7
10 A-7-5
A-2-4 A-2-5
0 A-4 A-5
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Batas Cair

Arian Himawan (F 111 15 086)


[CIVIL ENGINEERING] 2015

8.8 Kesimpulan
1. Berdasarkan dari hasil percobaan diperoleh :
a. Batas Cair (LL) = 31,5 %
b. Batas Plastis (PL) = 19,93 %
c. Indeks Plastisitas (PI) = 11,57 %
2. Berdasarkan nilai PI dan LL klasifikasi tanah berada pada CL.

Arian Himawan (F 111 15 086)

Anda mungkin juga menyukai