OLEH :
ASLAM
F 111 15 151
1.3 Tujuan
a. Agar dapat mengetahui pengololaan sumbet daya air
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Aliran fluida yang terjadi pada instalasi ini adalah aliran turbulen.
Aliran turbulen mempunyai koefisien gesek yang lebih tinggi dibandingkan
dengan aliran laminar, tingginya koefisien gesek berpengaruh secara
langsung pada besarnya penurunan tekanan dan pada akhirnya besarnya
energi yang diperlukan untuk mengalirkan fluida (Indartono, 2006). Aliran
ini mengalami regangan yang sebanding dengan VELOCITY GRADIENT
dalam arah ⊥ aliran fluida, yang dapat ditulis secara matematis.
Untuk Separasi dan Head loss pada pipa bengkok (Study of the
Separated and Total Losses in Bend) telah diteliti oleh (Salem et-all,
2003): Bahwa kerugian gesek mayor mempunyai pengaruh signifikan
pada kerugian gesekan total ketika perbandingan bend curvatur radius (r)
dibanding bend diameter (D) diatas 0,92 dan koefisien kerugian dan
separasi paling besar jika arah aliran berubah secara tajam dan radius
curvature sama dengan nol.
4.1 Kesimpulan
Melalui paparan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa konsep
Mekanika Fluida sangat tepat untuk diterapkan guna memasang dan
mengurangi dampak negatif terhadap pemasangan saluran air yang ada
di rumah kita. Oleh sebab itu, perancang model instalasi drainase harus
menguasai konsep Mekanika Fluida dalam mengevaluasi baik atau
tidaknya sebuah instalasi drainase yang telah ia buat. Ini dimaksudkan
agar meminimalisasi kesalahan pada pemasangan instalasi drainase serta
cabang keilmuan ini dapat diaplikasikan dalam skala yang lebih besar,
baik untuk keilmuan teknik seperti perpabrikan maupun dalam konservasi
alam seperti saluran irigasi yang tidak mencemari lingkungan.
4.2 Saran
1. Semoga penerapan instalasi saluran fluida digedung dapat
memudahkan masyarakat untuk menggunaka fluida tersebut.
2. Bagi masyarakat semoga dapat memanfaatkan penerapan
fluida dengan baik
3. Bagi masyarakat haruslah memahami fluida dengan baik
DAFTAR PUSTAKA