Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arifin Masruri

NIM : 5171230002
Prodi : Teknik Elektro 2017
Mata Kuliah : Pend. Pancasila

Sila keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
Butir 10
“Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan”.
Mempercayai penuh dan menyerahkan terhadap wakil – wakil terpilih untuk
menjalankan tugasnya
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan. Pengertiannya bahwa bangsa Indonesia mempercayakan adanya keputusan
hasil musyawarah melalui wakil-wakil mereka di parlemen. Negara demokrasi merupakan
Negara yang mengedepankan kepentingan rakyat, dan seluruh kebijakan pemerintah yang
diambil untuk kesejahteraan masyarakat sebagai warga negara.

Pada dasarnya Negara Demokrasi Merupakan tindak lanjut dari sistem kedaulatan
rakyat. dikarenakan negara yang menganut sistem kedaulatan rakyat wajib menjalani Sistem
demokrasi dalam sistem tatanan Pemerintahan. Pendidikan Demokrasi di Indonesia pada
dasarnya telah diterapkan sejak Nenek moyang Indonesia, seperti rembug Desa semisalnya.
hal ini merupakan tindakan Demokrasi yang paling sederhana dalam sistem sosial
masyarakatSelain itu sistem demokrasi juga tidak semua terlibat dalam bidang politik saja,
tetapi bisa diterapkan dalam lembaga Pendidikan

Memberikan kepercayaan kepada wakil wakil yang dipercayai untuk melaksanakan


permusyawaratan contoh nya turut berpartisipasi dalam kegiatan Pemilihan umum guna
memilih wakil wakil daerah di Parlemen
Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Butir 2
“Mengembangkan sikap adil terhadap sesama”
Dalam berkehidupan perlu hidup adil terhadap manusia, contoh yang sering kita
lihat perlakuan hukum terhadap kejahatan dengan koruptor.
Modal dasar untuk kita dapat berlaku adil terhadap sesama dimulai daripendidikan
keluarga yang dapat membangun karakter kita sebagai manusia yangberadab dan dapat
berlaku adil bagi sesama, contoh nyata dalam berlaku adildalam keluarga dan pembagian
tugas serta tanggung jawab dapat kita lakukanseperti pembagian tugas rumah diukur sesuai
dengan umur dan kemampuan darianak kita dalam menjalankan tugasnya seperti mencuci
piring, menyapu danmengepel rumah. Begitupun dengan pemberian uang jajan, disesuaikan
dengankelas/ tingkatan pendidikan si anak. Karena kebutuhan anak SD pasti akanberbeda
dengan anak yang sudah SMA. Tindakan ini dapat membantumembangun karakter anak
dalam bersikap adil.

seringkali akar permasalahan muncul pada pola pikir yang ditanamatau dididik sejak
kecil. Seringkali kita diajarkan untuk mengagungkan menjadiorang yang hebat, materialisme
dan sukses dengan segala cara tanpa mengarjakannilai-nilai untuk berbagi, bersatu dan
bermanfaat bagi sesama. Maka terciptalahmanusia-manusia angkuh dan egois yang sama
sekali tidak memiliki nilaihumanisme. Jangankan untuk berbagi, mereka bahkan cenderung
untuk bisamenguasai manusia lainnya seolah-olah semua demi kepentingan diri sendiri.

Adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempatnya yang sesuai,
layak, dan benar. Kita harus memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar tidak
mengurangi sedikitpun hak yang harus diterimanya.

Sebagai sesama masyarakat indonesia kita harus taat menjalankan apa yang terdapat
dalam sila sila pancasila tanpa pengecualian termasuk untuk berbuat adil dalam kehidupan.
Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Butir 4
“Menghormati hak orang lain.”

Saling menghormati, baik, dan rukun terhadap sesama manusia


Banyak contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari kita telah
tidak menghargai hak-hak orang lain. Seperti seorang perokok yang sedang merokok
diangkutan kota yang penumpangnya berdesak-desakan, dengan tanpa rasa bersalah
sedikitpun dia mengepulkan asap yang membuat orang disekitarnya merasa pengap dan
resah. Walaupun telah ada peraturan yang melarang merokok di angkutan umum,
namunperokok tetap saja merokok dan merampas hak orang lain untuk mendapatkan
kenyamanan dalam angkutan umum, peraturan tersebut tidak diindahkan dan hanya
formalitas saja. Seharusnya para perokok memikirkan perokok pasif yang selalu mereka beri
dampak buruk dari kebiasaan mereka, setidaknya para perokok menghargai hak orang-orang
yang tidak merokok karena sampai saat ini perokok pasiflah yang harus menghargai para
perokok aktif, tanpa ada timbal balik sikap menghargai dari para perokok. Sebagai seorang
makhluk marilah kita saling menghargai hak-hak masing-masing. Selain contoh diatas masih
banyak contoh lain yang menunjukkan sikap apatis kita terhadap hak orang lain yang biasa
kita lakukan tanpa kita sadari.

Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa moral bangsa masih sangat rendah, untuk
menjadi negara yang maju dan lebih baik prinsip dasar kehidupan menghargai hak orang lain
harus ditanamkan sejak dini, sehingga tidak menyebabkan seseorang lebih mengedepankan
kepentingan pribadi dan mulailah berkembang sikap individualisme seperti saat ini. Jika kita
sadari sebenarnya dengan sikap menghargai hak orang lain maka manfaatnya akan kembali
pada masing-masing individu seperti pepatah barang siapa menabur benih, dia yang memetik
buahnya yang artinya secara garis besar seperti berikut barang siapa melakukan kebaikan
maka dia akan memperoleh kebaikan itu suatu saat nanti.

Hak sosial yakni hak-hak kemasyarakatan yang umum di luat lingkungankeluarga,


setiap individu memyunyai hak yang sama dan indentik. Artinya aetiapanggota masyarakat
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh manfaat dari bakat bawaannya, setiap orang
mempunyai hak untuk bekerja, setiap orang berhak mengambil bagian dalam perlombaan
hidup, setiap individu berhak menararkandirinya untuk suatu perkerjaan atau jabatan di
masyarakat dan menunjukkan prestasi akademis pribadi dan nilai praktisnya.
Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Butir 9
“Suka bekerja keras”

Hidup jangan banyak mengeluh, kita perlu kerja keras dan cerdas untuk
memenuhi kebutuhan keluarga apalagi kalau bisa memberi kepada orang yang
membutuhkan

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat pekerja keras, ambil contoh petani,
nelayan ,pengrajin, pedangang dsb adalah pekerja keras yang gigih tidak kenal waktu
bekerja untuk mempertahankan hidup bahkan memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat lainnya.

Butir ke Sembilan dari Sila Kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
adalah suka bekerja keras. Oleh karena itu memberikan motivasi dan keteladan kepada
siswa agar suka bekerja keras adalah sebuah keharusan dari para pendidik (orang tua dan
guru), karena tak ada sukses tanpa kerja keras, begitulah kata para Tokoh Sukses Dunia

Berikut Langkah menumbuhkan sikap suka kerja keras pada remaja.

Buka peluang kepada remaja untuk mengembangkan rasa ingin tahunya, sehingga
menghasilkan karya innovative baik dibidang teknologi atau lainnya. Ambil contoh
penemuan remaja dari karya ilmiah , robotika, ict, seni dsb , yang pada akhirnya dapat
memberi kemanfaatan bagi masyarakat. Remaja memiliki rasa ingin tahu yang kuat jika
diakomodasi akan memotivasi untuk suka bekerja keras mengubah rasa ingin tahu menjadi
karya yang gemilang.

Ajak remaja untuk tidak hanya asyik dengan perangkat gad get nya saja ‘terjebak’
pada dunia maya melainkan juga menikmati keindahan alam dan lingkungan sekitar tanpa
perangkat elektronik untuk pembelajaran , refreshing dan kesenangan. Dengan semakin
banyak udara dan pemandangan membuat semakin nyaman otaknya bekerja sehingga lebih
mudah menyerap ide ide segar. Ambil contoh Mr Sedijatmo penemu konstruksi cakar ayam ,
yang tanpa sengaja saat liburan mengamati nyiur yang tetap kokoh berdiri meskipun diterjang
angina keras. Ajaklah anak menikmati udara segar dan pemandangan yang sejuk agar tumbuh
ide kretaifnya, ide kreatif adalah alasan orang untuk bekerja keras.
Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Butir 11
“Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial”
Melakukan kegiatan kegiatan membangun seperti bela negara, kerja baiti, gotong
royong dan lain sebagainya.

Di bidang sosial, asas kekeluargaan dan kerjasama diungkapkan dalam gagasan


gotong royong dan musyawarah untuk mufakat yang dilakukan dalam semangat
persaudaraan. Gotong royong merupakan nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat kita.
Ia menjadi dasar saling menolong antara naggota masyarakat. Gotong royong bertentangan
dengan hal-hal sebagai berikut :

Sikap acuh tak acuh terhadap nasib sesama manusia, Sikap membiarkan kekayaan
negara dinikmati oleh suatu kelompok terbatas,“Golonganisme” dalam bentuk manapun

Di samping politik, asas kekeluargaan dan kerja sama juga nampak dalam prosedur
pengambilan keputusan, yaitu melalui prosedur “musawarah untuk mufakat”. Kerja sama
dapat ditingkatkan apabila dengan Kesadaran bersama tentang tujuan atau kepentingan
bersama, Kesadaran semacam itu penting karena akan memperlancar proses kerja sama.
Kesadaran tentang adanya tujuan bersama yang bermanfaat di masa sekarang dan masa yang
akan datang dapat ditingkatkan melalui pendidikan.

Tersedia iklim yang menyenangkan bagi terselenggaranya kerja sama Iklim yang
memungkinkan atau mendorong kerja sama dapat terbentuk melalui : Rasa saling menghargai
dan saling percaya antar anggota masyarakat yang terlibat dalam kerja sama. “Pembagian”
hasil kerja sama sesuai dengan sumbangan yang diberikan oleh masing-masing orang. Tidak
terdapat perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Sikap saling menghormati
hak orang lain. tidak terdapat pemerasan terhadap orang lain.

Kemampuan atau keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan renacana kerja sama
Keahlian dalam hal berorganisasi beserta pemahaman terhadap aturan main yang berlaku,
misalnya, akan lebih memungkinkan seseorang dapat bekerja sama dengan orang lain dengan
lancar, efektif, dan efesien.

Anda mungkin juga menyukai