SKENARIO 4 BLOK 3
SISTEM ORGAN
Anggota Tutorial
Puji Syukur kehadiran Allah S.W.T karena berkat izinnya Kelompok Tutor 7 dapat
menyelsaikan tugas laporan SKENARIO 4 BLOK 3 SISTEM ORGAN yang merupakan
laporan pertama kami sebagai kelompok tutor.
Laporan ini dibuat sedemikian rupa untuk memenuhi rasa ingin tahu akan penyelesaian
masalah yang terdapat dalam skenario,sekaligus sebagai pemenuhan tugas dari system
pembelajaran yang di terapkan oleh Fakuktas Kedokteran Gigi Universitas Andalas.
Rasa terimakasih kami ucapkan kepada penyusun Laporan serta Fasilitator kami yang
telah membimbing kami agar lebih aktif dan lebih mengerti dalam tutorial maupun dalam
maksud tujuan sistem tersebut diterapkan.
Perlu disadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna,karena kesempurnaan hanya milik
yang maha kuasa,oleh karena itu segenap tim penyusun memohon maaf jika ada kekurangan
dalam laporan ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Ny. Neura merasa bahagia dengan kehamilan pertamanya yang sudah lama
diharapkannya,namun seiring dengan pertambahan usia kehamilan dan pengaruh hormonal
terjadi pembesaran dan perubahan warna kemerahan pada gusinya dan kadang terasa nyeri dan
berdarah saat menggosok gigi. Ny.Neura heran kenapa gusinya membengkak dan mengapa bisa
terjadi rasa yang dapat terjadi pada orang hamil yang biasa disebut dengan epiulis gravidarum.
Drg. Endro menyarankan agar Ny. Neura memelihara kebersihan mulut dan mencukupi
kebutuhan gizi dan vitamin selama kehamilan. Drg.Endro memberikan anastesi loka untuk
mengurangi pendarahan dan mengatasi rasa nyeri.
Epulis gravidarum : Reaksi jaringan granulatik pada gusi selama kehamilan yang muncul
pada trisemester pertama seiring dengan progesterone dan esterogen yang kemudian akan
berkurang pada trisemester akhir dan post-prenatal
Sistem Hormon : Sistem control kelenjar tanpa saluran hormone yang menghasilkan
hormone yang tersirkulasi dalam tubuh melalui aliran darah yang memengaruhi organ.
Anastesi Lokal : obat yang digunakan untuk menghentikan kerja saraf sementara
sehingga hilang rasa sakit tanpa hilangkan kesadaran .
2.Sifat Hormon :
-hormoon dapat bereaksi dengan sel sasaran dalam waktu beberapa detik sampai
beberapa jam
3.Fungsi Hormon :
-Mempertahankan homeostasis
-Mengendalikan perkembangan seksual
Hormon sebagai First messenger bertemu hormone reseptor sel target,memicu aktivasi
enzim,enzim mengubah ATP menjadi AMP bergabung dengan enzim yang khas untuk
menghentikan enzim lainnya.
B.Pengaktifan Gen,dengan mengikat reseptor protein baik dalam sel target maupun membrane
plasma mereka.
5. Gangguan :
-Gangguan ovulasi
-Gangguan Haid
-Gangguan Reproduksi
-Diabetes Mellitus : Glukosa dalam darah akibat kurangnya produksi Hormon Insulin.
-Keturunan
-Makanan
-Lingkungan
-Obat-obatan
-Usia
-Stress
-Obesitas
-Inflamasi
-AutoImun
Kadar Hormon
Jumlah Reseptor
Keadaan intrasel
Kehadiran hormon lain
13.-Estrogen & Progestron memilik fungsi penting,dapat memengaruhi organ lain untuk jaringan
periodontal.Jika tidak seimbang itu dapat menjadi penyebab gangguan sistem periodontal.
V. Learning Objective
b. Pengendalian endokrin diperantarai oleh pembawa pesan kimia atau hormon yang dilepas oleh
kalenjer endokrin kedalam jaringan tubuh, di absorbsi kedalam aliran darah, dan dibwa melalui
sistem sirkulasi menuju jaringan (sel) target.
c. Hormon mempengaruhi sel target melalui reseptor hormon, yaitu suatu molekul protein yang
memiliki sisi pengikat untuk hormon tertentu.
d. Respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan distribusinya lebih luas
daripada respon langsung otot dan kalenjer terhadap stimulus sistem saraf.
g. Tekanan arah
h. Tahanan tekanan
a. Hipotalamus
- Terletak pada bagian dasar otak
- Merupakan bagian dari sistem limbik yang mengatur sistem saraf otonom dan sistem endokrin
b. Hipofisis
- Kalenjer hipofisis adalah organ berbentuk oval seperti kacang dengan berat 0,5 g.
- Organ ini melekat di bagian dasar hipotalamus otak pada batang yang disebut infundibulum
(batang hipotalamus)
- Hipofisis terletak pada lekukan berbentuk pelana ditulang sfenoid (sela tursika) dan terbungkus
dalam perpanjangan dura mater
- Hipofisis dibagi menjadi dua: Adenohipofisis (lobus anterior) dan Neurohipofisis (lobus
posterior)
- Adenohipofisis terletak pada lobus anterior kalenjer hipofisis dan menghasikanenam macam
hormon (TSH, ACTH, FSH, LH, GH, Prolactin Releasing H)
- Neurohipofisis terletak pada lobus posterior kalenjer hipofisis yang merupakan lanjutan dari
otak dan menghasilkan dua hormon (ADH dan Oksitosin)
c. Thyroid
- Kalenjer tiroid terdiri dari dua lobus lateral dihubungkan melalui sebuah ismus yang sempit.
Organ ini terletak diatas permukaan anterior kartilago tiroid trakea tepat dibawah laring
- Secara mikroskopis tiroid memiliki dua jenis sel yang berbeda, yaitu sel folikuler dan sel C
- Pembentukan hormon tiroid bergantung pada jumlah yodium eksogen yang masuk kedalam
tubuh.
d. Parathyroid
- Kalenjer arathyroid adalah empat organ kecil masingmasing berukuran biji apel, terletak pada
permukaan posterior kalenjer thyroid dan dipisahkan dari kalenjer thyroid oleh kapsul-kapsul
jaringan ikat
- Ukuran panjangnya sekitar 3-8 mm, lebar 2-5 mm, dan kedalaman sekitar 1,5 mm
e. Adrenal
- Kalenjer adrenal adalah adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang tertanam pada
jaringan adiposa. Organ ini terletak di kutub atas ginjal
- Masing-msing kalenjer adrenal terdiri dari kortes di bagian luar dan medula di bagian dalam
- Korteks mensekresi hormon steroid. Korteks dibagi menjadi tiga lapisan, dari luar kedalam:
zona glomerulosa, zona fasikulata, dan zona retikularis.
- Medula secara emriologik berasal dari jenis neuroektodermis yang menjadi asal neuron
simpatis. Sel medula sebenarnya adalah neuron postganglionik simpatis yang bermodifikasi.
- Darah arteri akan masuk dari luar korteks ke kapiler dan masuk ke venula di medula
f. Pankreas
- Pankreas adalah oragn pipih yang terletak dibelakang dan sedikit dibawah lambung dalam
abdomen. Organ ini memiliki dua fungsi: fngsi endokrin dan fungsi eksokrin
- Bagian eksokrin dari pankreas berfungsi sebagai sel asinar pankreas, memproduksi cairan
pankreas yang disekresi mellui duktus pankreas kedalam usus halus
- Sel endokrin dapat ditemukan didalam pulau-pulau langerhans, yaitu kumpulan kecil sel yang
tersebar diseluruh organ. Ada emapt jenis sel penghasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau-
pulau tersebut (sel alfa, sel beta, sel delta, sel F)
- Mengontrol kadar glukosa darah (insulin dari sel beta dan glukagon dari sel alfa)
g. Gonad
- kalenjer gonad yaitu testis pada pria dan ovarium pada wanita yang mempunyainfungsi
endokrin dan reproduksi
- Sebagai kalenjer endokrin pada pria testis menghasilkan hormon testosteron sedangkan pada
wanita menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
- Sebagai fungsi reproduksi pada pria memproduksi sperma dan pada wanita memproduksi
ovarium
h. Pineal
- Kalenjer pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak di langit-langit ventrikel ketiga otak
i. Timus
- Kalenjer timus terletak dibagian posterior toraks terhadap sternum dan melapisi bagian atas
jantung.
- Kalenjer ini ukurannya besar di masa kanak-kanak dan mengecil seiring pertambahan usia dan
bahkan menghilang
Pada hormon peptida, protein, dan katekolamin, respotr dan pembangkit sinya intra sel
berada di dalam atau didekat membran plasma. Hormon-hormon ini berguna sebagai sinyal
ekstra sel yang akan merangsang reseptor.reseptor yang berada disini memiliki ikatan dengan
protein khusus yang disebut dengan protein G. Rangsangan yang timbul akibat ikatan hormon
dengan reseptor akan mengaktifkan protein G dan kurir kedua (second messenger), yang akan
memulai rangkaian reaksi di dalam sel. Kurir kedua yang penting adalah cAMP ( cyclic
adenosine monophosphate), cGMP (cyclic guanosine monophosphate), cacalmodulin, IP3
(inositol triphosphate), dan DAG (diacyl glycerol). Pada jenis ikatan ini, respon terhadap hormon
akan timbul dalam beberapa detik.
Beberapa dari hormon protein dan peptida, hormon tiroid dan katekolamin memiliki reseptor
di dalam sel. Hormon-hormon ini larut dalam lemak dan memberikan umpan balik ke produksi
hormon tersebut. Umpan balik negatif merupakan hal yang paling umum dan bekerja membatasi
hasil akhir produksi hormon. Kalau produksi target telah melebihi jumlah yang di inginkan,
maka kelebihan produksi akan menghambat sekresi kalenjer, sehingga rangsangan untuk
produksi organ target akan berkurang pula. Kalu produksi organ target telah turun cukup jauh,
penghambatan terhadap kalenjer akan berkurang dan kalenjer kembali aktif menghasilkan
hormon untuk merangsang organ target tersebut.
Produksi hormon bisa pula di rangsang oleh turun nya produksi organ target. Penurunan
produksi akan merangsang kalenjer untuk menghasilkan hormon lebih banyak, dan merangsang
organ target untuk meningkatkan produknya. Setelah produk itu cukup maka rangsangan untuk
membentuk hormon akan berkurang kembali.
Hal yang kurang umum adalah umpan balik positif yang berfungsi untuk memperkuat efek
biologis awal suatu hormon. Misalnya peningkatan produksi hormon A akan menyebabkan
terangsangnya sekresi hormon B, dan peningkatan hormon B akan menyebabkan terangsangnya
produksi hormon A. Keadaan yang saling memperkuat ini akan menyebabkan kedua hormon itu
diproduksi dalam jumlah besar dan kadarnya yang tinggi akan memberikan efek yang berlebihn
terhadap tubuh. Efek yang saling memperkuat ini akan terhambat dengan sendirinya ketika efek
biologis yang diinginkan telah tercapai, karena hormon lain akan mengalami pengaktifan pula
untuk menekan efek dari salah satu atau kedua hormon yang saling memperkuat tersebut.
Jumlah reseptor pada sel tidak sama setiapsaat, karena mereka saling mengalami proses
penghentian aktivitas dan pengaktifan kembali, srta penhancuran dan pembentukan reseptor
baru. Kehadiran hormon yang terlalu banyak sering direspond dengan pengurangan jumlah
resptor, dan keadaan ini disebut “down-regulation”. Dalam keadaan tertentu dapat pula
merangsang pembentukan lebih banyak molekul reseptor baru dan menyebabkan terjadiny “up-
regulation” reseptor,, sehingga sel menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan hormon.
Efek hormon berdasarkan kadarnya berbentuk kurva sigmoid, yang memiliki komponen
respon minimum, respon maksimum, dan peningkatan respon yang tajam pada sekitar kadar
efektif.
Penurunan respon adalah berkurangnya efek maksimum walaupun kadar hormon sangat ah
tinggi. Penurunan ini dapat disebabkan oleh berkurngnys jumlah sel target yang mampu
menghasilkan produk, berkurangnya jumlah reseptor yang mampu berikatan dengan hormon,
atau berkurangnya kadar enzim dan zat-zat yang perlu untuk membuat produk. Keadaan ini dapat
pula terjadi kalau terdapat inhibitor terhadap hormon tersebut. Dalam hal lain, berapa pun
peningkatan kadar hormon, sel tidak akan mampu mencapai daya produsi maksimumnya.
Pada penurunan kesensitifan, efek normal bisa dicapai namun membutuhkan kadar hormon
yang lebih tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh respon resptor yang tidak memadai, misalnya
akibat penurunan affinitas atau daya ikatan antara hormon dan reseptor. Penurunan kesensitifan
dapat disebabkan oleh berubahnya kadar kofaktor di dalam sel, meningkatnya kecepatan
penghancuran hormon, atau meningkatnya kadar hormon yang bersifat antagonis terhadap
hormon tersbut.
Secara keseluruhan efek yang dihasilkan hormon tergantung pada sel target dan mekanisme
yang diaktifkannya di dalam sel tersebut.
3.M4 Fungsi Sistem Kelenjar
Secara umum
a. Mempertahankan lingkungan internal di dalam tubuh (menjaga lingkungan biokimia yang
optimal)
b. Integrasi dan regulasi pertumbuhan dan perkembangan
c. Mengatur dan mempertahankan fungsi reproduksi
d. Mengendalikan tekanan darah
e. Mempengaruhi alam metbolisme glukosa, protein, dan lemak pada seluruh tubuh
f. Merangsang dalam pembentukan sel darah
Secara khusus
a. Kalenjer hipofisis anterior
- GH (memacu pertumbuhan terutam pada peristiwa asifikasi dan mengatur metabolisme
lipid dan karbohidrat)
- LH (memacu sekresi hormon testosteron pada sel leydig dan prose ovulasi sel ovum.
- Oksitosin (merngsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan dan merangsang
kontraksi sel-sel kontraktil kalenjer susu)
- ADH (mengatur pengeluaran urine dan mengatur reabsorpsi dari tubulus ren)
c. Kalenjer thyroid
- Kalsitonin (menurunkan kadar kalsium darah dan mengatur absorpsi kalsium oleh tulang.
d. Parathyroid
- PTH (mengatur metabolisme kalsium dan fosfat untuk tulang dan gigi dan mengendalika
pembentukan tulang)
e. Kalenjer adrenal
- Aldosterone (mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren, membuang kelebihan
kalium dan mengatur elektrolit tubuh seperti natrium dan kalium
- Mineralokotikoid (mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh dan merangsang
reabsorpsi natrium dan klorida dalam tubulus ginjal
- Epinefrin (memicu reaksi terhadp tekanan dan kecepatan gerak tubuh dan memicu reaksi
terhadap efek lingkungan
f. Kalenjer pankreas
- Insulin (mengatur kadar glukosa dalam darah dan membantu pengubahan glukosa menjadi
glikogen dalam hepar dan otot)
- Glukagon (meningkatkan kadar gula dalam darah dan mengubah glikogen menjadi glukosa
dalam peristiwa glikolisis).
g. Kalenjer gonad
- Testosteron (mengatur ciri kelamin sekunder dan mempertahankan proses
spermatogenesis)
h. Kalenjer pineal
- Melatonin ( menghambat pubertas awal dan mengatur siklus siang dan malam)
i. Kalenjer timus
b) Hipertiroidisme
Produksi hormon tiroid yang berlebihan. Hal ini mengakibatkn aktivitas metabolik
meningkat, berat badan turun, gelisah, tremor, diare, frekuensi jantung meningkt, dan pada
hipertiroidisme berlebihan, gejalanya adalah toksisitas hormon. Hopertiroidisme menyebabkan
penyakit grave. Gejalanya berupa pembengkakan jaringan di bawah kantong mata, sehingga bola
mata menonjol
c) Golter (gondok)
Pembesaran kalenjer tiroid sampai dua atau tiga kali lipat. Hal ini terjadi berkaitan dengan
hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
d) Hiperparatiroidisme
Dapat di akibatkan oleh tumor paratiroid. Penyakit ini mengakibatkan peningkatan aktivitas
osteoklas, resorpsi tulang dekalsifikasi, serta pelemahan tulang.
e) Hipoparatiroidisme
Mengakibatkan penurunan kadar kalsium darah dan peningkatan tritabilitas sistem
neuromoskular. Jika hipoparatiroidisme berlebihan dapat menyebabkan tetanus.
f) Addison
Mengakibatkan ketidakseimbangan natrium-kalium darah, penghitaman kulit, dan
penurunan kemampuan untuk merespon stres fisiologis.
g) Aldosteronisme primer
Sekresi aldosteron yang berlebihan pada zona glomerulosa. Hal ini mengakibatkan
peningkatan natrium tubuh, volume cairan ekstraselular, curah jantung dan tekanan darah.
h) Cushing’s disease
Terjadi akibat produksi glukokortikoid berlebihan pada zona fasikulata. Hal ini
mengakibatkan peningkatan mobilisasi protein dan lemak, sehingga terjadi kelemahan otot dan
penumpukan lemak di leher wajah.
i) Sindrom adrenogenital
Terjadi akibat produksi androgen berlebihan pada zona retikularis. Kondisi ini
mengakibatkan pubertas dini pada anak prapubertas dan pada wanita dewasa maskulinisasi
berupa tumbuhnya rambut pada wajah, suara memberat, dan peninkatan perkembangan otot
dapat terjadi.
j) Diabetes mellitus
Terjadi karen difisiensi insulin. Penyebab diabetes mellitustidak diketahui sepenuhnya,
tetapi faktor genetik, obesitas, penyakit autoimun, dan virus, juga faktor lingkungan, ekonomi,
dan faktor budaya semuanya dapat mempengaruhi.
k) Hiperinsulinisme
;ebih jarang terjadi daripada kasus hipoinsulinisme. Penurunan gula darah menyebabkan
kelemahan tubuh, kecemasan, banyak bekeringat, disorientasi mental.
VII.Kesimpulan
Setelah mendapatkan infromasi yang sah,dapat disimpulkan bahwa Sistem organ peting
untuk diketahui mekanisme,faktor,dampak dan lainn nya agar dapat dipahami saat terjadi
kelainan atau gangguang pada sistem,kelenjar,dan organnya.Pengetahuan Sistem Endokrin dapat
menjadi pendukung anamnesa bagi dokter gigi yang memeriksa pasiennya yang juga mengalami
gangguan pada kesehatan gigi dan mulutnya.
IV.SKEMA/DIAGRAM
Ny.Neura
Gusi Bengkak
Pemeriksaan ke
Drg.Endro