Anda di halaman 1dari 8

Nama : Tri Agustina

NIM : 20161113033

Anilisis Jurnal PTK dan Non PTK


PTK Non PTK
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pengaruh Penerapan Reality Based
Biologi Dengan Metode TPS Disertai Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Eksperimen Pada Siswa SMAN 1 Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta
Batanghari Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013
Chisca Mutiara Imah Solikhatun, Slamet Santosa, Maridi
SMA Kartikatama Kota Metro Pendidikan Biologi FKIP UNS
- Pendidikan yang bermutu sangat - Keberhasilan proses dan hasil
ditentukan oleh penyelenggaraan proses pembelajaran di kelas dipengruhi oleh
pembelajaran yang berkualitas dan beberapa faktor, antara lain yaitu guru
memberdayakan siswa. dan siswa.
- Pembelajaran yang berkualitas yaitu - Pembelajaran biologi hendaknya
pembelajaran yang berpusat pada siswa diterapkan sesuai dengan hakikat biologi
(student centered) yaitu yang sebagai sains meliputi minds on
memberdayakan kemampuan siswa. (kognitif), hearts on (afektif) dan hands
- Pembelajaran sains biologi mempunyai on (psikomotor) (Rustaman, 2011).
karakteristik yang berbeda dengan ilmu - Hasil belajar yang diperoleh siswa
lainnya baik dalam hal objek, persoalan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu
dan metodenya. Pembelajaran biologi faktor internal dan eksternal (Sudjana,
idealnya dipelajari secara ilmiah untuk 2010). faktor internal (dari dalam diri
meningkatkan hasil belajar. siswa) yaitu kondisi jasmani dan rohani
- Hasil prasurvai yang telah dilakukan siswa, faktor eksternal (dari luar siswa)
pada 28 Juli 2009 di SMA Negeri 1 yaitu kondisi lingkungan di sekitar
Batanghari kelas X 3 semester ganjil siswa, dan faktor pendekatan belajar
Tahun Pelajaran 2009/2010 (approach to learning).
menunjukkan bahwa hasil belajar biologi - Pemilihan metode atau pendekatan yang
65,62 % siswa atau 21 dari 32 siswa akan digunakan oleh guru hendaknya
tidak tuntas dalam pembelajaran biologi. bervariasi dan disesuaikan dengan
- Berdasarkan hasil observasi, pada proses karakteristik siswa yang berbeda-beda
pembelajaran siswa cenderung bersifat dalam belajar (Knutsson, 2010).
pasif, hal tersebut disebabkan metode - Masalah yang timbul dari kurangnya
pembelajaran yang digunakan masih aktivitas atau peran aktif siswa serta
berorientasi pada guru dan tidak belum adanya pemanfaatan masalah-
menyediakan kesempatan bagi siswa masalah nyata disekitar siswa dalam
untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga menyebabkan
memperoleh pengetahuan, kondisi pencapaian hasil belajar yang kurang
tersebut nampak pada tidak adanya siswa maksimal.
yang melakukan keterampilan proses - Pendekatan RBL adalah pembelajaran
sains selama proses pembelajaran yang menekankan bahwa pembelajaran
berlangsung. Sehingga, materi pelajaran tidak hanya meningkatkan pengalaman
yang didapatkan siswa hanya bersifat belajar, tetapi konsep-konsep yang
verbal dan kurang bermakna, serta hasil disajikan.
belajar yang diperoleh tidak maksimal. - Pendekatan ini mampu menciptakan
- Diperlukan suatu metode pembelajaran kebermaknaan dalam pembelajaran
yang inovatif yang memberikan karena siswa dapat belajar berdasarkan
pengalaman langsung pada siswa dalam kejadian yang ada di dunia nyata secara
proses pembelajaran, sehingga siswa langsung.
dapat aktif mengembangkan - Pendekatan ini belum pernah di terapkan
keterampilan proses yang dimilikinya di SMA Negeri 5 Surakarta, sehingga
dan hasil belajar yang diperoleh peneliti ingin mencoba menerapkan
maksimal. pendekatan ini untuk mengetahui ada
- Metode pembelajaran tipe TPS yang pengaruh atau tidak terhadap hasil
disertai eksperimen pada pembelajaran belajarnya.
sains akan meningkatkan keterampilan
proses sains siswa, karena melibatkan
siswa untuk aktif secara langsung dalam
memperoleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
- Penggunaan metode ini juga memiliki
hubungan yang erat dengan hasil belajar
siswa karena memungkinkan siswa untuk
lebih meningkatkan proses konstruksi
pengetahuan dalam rangka memaknai
pengetahuan yang diperolehnya sendiri,
sehingga pada akhirnya hasil belajar
akan meningkat.
Bagaimana peningkatan hasil belajar biologi Apakah penerapan Reality Based Learning
melalui penerapan metode TPS disertai berpengaruh terhadap hasil belajar biologi
eksperimen pada siswa SMAN 1 Batanghari siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta?
Lampung Timur?
Untuk menguji efektifitas penerapan metode Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
pembelajaran tipe TPS yang disertai pendekatan RBL terhadap hasil belajar
eksperimen dalam meningkatkan hasil biologi siswa kelas X SMAN 5 Surakarta
belajar siswa pada materi pokok Jamur tahun pelajaran 2012/2013
(Fungi)
- H0 : tidak ada pengaruh penerapan Reality
Based Learning terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas X SMA Negeri 5
Surakarta
H1 : ada pengaruh penerapan Reality Based
Learning terhadap hasil belajar biologi
siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta
Jika pada akhir siklus hasil belajar siswa Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak
yang dapat mencapai nilai di atas KKM
≥70%. Penghitungan prosentase ketuntasan
dilakukan dengan menggunakan rumus
berikut ini:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 >70
x 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎

Penelitian Tindakan Kelas Eksperimen


Deskriptif Penelitian semu (quasy eksperiment)
Populasi: Siswa kelas X SMAN 1 Populasi : Siswa kelas X SMAN 5
Batanghari Surakarta
Sampel : Siswa kelas X-3 SMAN 1 Sampel : Siswa kelas X-5 SMAN 5
Batanghari Surakarta
SMAN 1 Batanghari mulai 3 November - 10 SMA Negeri 5 Surakarta
November 2009
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus Post-Test Only with Nonequivalent Control
dan masing-masing siklus menggunakan Group. Kelompok eksperimen
model penelitian Hopkins yang dikutip menggunakan model Reality Based
Arikunto (2006:105), yang menyatakan Learning sedangkan pada kelompok kontrol
bahwa daur dalam penelitian tindakan kelas menggunakan pembelajaran konvensional
diawali dengan perencanaan, penerapan yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan
tindakan, mengevaluasi proses dan hasil praktikum.
tindakan, dan melakukan refleksi.
1. Persiapan
Mencari tahu apakah terdapat
permasalahan pada proses pembelajaran
biologi di kelas. Setelah mengetahui
adanya permasalahan maka peneliti
merancang sebuah pembelajaran di kelas
dengan membuat desain dan alat
pembelajaran.
2. Pelaksanaan
a. Perencanaan (Planing)
Hal-hal yang dilakukan adalah :
- Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
- Menyusun Lembar Kegiatan
Siswa.
- Mempersiapkan lembar observasi.
- Mempersiapkan alat pembelajaran
dan alat-alat yang digunakan pada
kegiatan eksperimen.
- Menyusun alat evaluasi
pembelajaran.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini dilaksanakan
pembelajaran tipe dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
- Guru menjelaskan kepada siswa
tentang tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan metode
eksperimen dan TPS.
- Guru membagikan LKS serta
memberikan penjelasan singkat
materi bahasan dan prosedur
pelaksanaan eksperimen.
- Guru memberikan beberapa
pertanyaan yang ada pada LKS,
kemudian siswa diminta untuk
memikirkan jawaban secara
mandiri untuk beberapa saat.
- Untuk menemukan jawaban,
siswa dibagi dalam beberapa
kelompok belajar secara
heterogen untuk melakukan
kegiatan eksperimen dengan
panduan LKS dan guru
membimbing siswa dalam
melakukan eksperimen.
- Selanjutnya siswa berpasangan,
berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan dalam LKS.
- Guru meminta setiap pasangan
untuk berbagi pengetahuan
dengan siswa lainnya dalam
presentasi kelas.
- Memberikan evaluasi kepada
siswa untuk dikerjakan secara
individu.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan merupakan kegiatan
mendokumentasikan segala sesuatu
yang berkaitan dengan pelaksanaan.
Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang
telah disediakan setiap pembelajaran
berlangsung.
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan kegiatan
menganalisis, memahami, dan
membuat perbaikan berdasarkan
pengamatan dan catatan lapangan.
Apabila belum tercapai target yang
diinginkan, maka siklus tindakan
diulangi dengan memperbaiki
perencanaan pada siklus berikutnya.
- Variabel bebas : model RBL
Variabel terikat : hasil belajar biologi
meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa kelas X SMAN 5
Surakarta
- -
Tes Dokumentasi, angket, observasi dan tes
Butir soal Lembar observasi, dan butir soal
Kuantilatif Uji-t bebas dengan uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas dilakukan
sebelum analisis data. Uji normalitas
menggunakan uji KS-20 dan uji
homogenitas dengan uji Levene’s
- Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, - Penerapan model Reality Based
hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus Learning berpengaruh nyata terhadap
II mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar biologi pada ranah kognitif,
hasil belajar ini juga ditunjukkan oleh afektif dan psikomotorik. Pengaruh
peningkatan jumlah siswa yang telah tersebut bersifat positif, karena didukung
tuntas belajar. data diskriptif yaitu nilai rata-rata hasil
- Pada siklus I persentase siswa yang belajar ranah kognitif sebesar 72.763,
tuntas belajar hanya mencapai 53,12%, ranah psikomotor sebesar 80.278, dan
persentase ini belum mencapai target afektif sebesar 78.653 untuk siswa kelas
keberhasilan penelitian yaitu 70%. eksperimen. Sedangkan untuk kelas
Sedangkan siswa yang tidak tuntas kontrol memperoleh rata-rata hasil
belajar sebanyak 15 siswa atau 46,87%. belajar ranah kognitif sebesar 67.267,
- Setelah seluruh proses pembelajaran psikomotor sebesar 75.556, dan afektif
pada siklus I selesai dilaksanakan, sebesar 74.736.
peneliti, guru, dan observer - Hasil belajar biologi siswa di kelas
mendiskusikan hasil pengamatan untuk eksperimen yang menggunakan RBL
menemukan kelemahan dan kekurangan dalam pembelajaran lebih tinggi
yang terdapat pada siklus I. Adapun dibandingkan dengan kelas kontrol yang
kelemahan- kelemahan pada siklus I menggunakan metode ceramah,
adalah: 1) Siswa belum menyesuaikan praktikum, diskusi dan tanya jawab. Hal
dengan metode pembelajaran yang ini disebabkan karena pembelajaran
digunakan. 2) Terdapat beberapa siswa RBL memberi kesempatan yang luas
yang bermain-main pada saat kegiatan kepada siswa untuk mengeksplorasi diri
eksperimen dilaksanakan. 3) Kurangnya melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran
kesiapan siswa untuk melakukan yang dilakukan. RBL membantu siswa
presentasi terutama kelompok penyaji. 4) untuk mengungkapkan gagasan secara
Banyak siswa yang merasa kecewa aktif dalam upaya menemukan
karena tidak diberi kesempatan oleh pengetahuan, konsep, kesimpulan
kelompok penyaji untuk menyampaikan berdasarkan fakta-fakta dilingkungan.
pertanyaan. 5) Hasil tes belum sesuai
dengan harapan.
- Pada siklus II persentase siswa yang
tuntas belajar mencapai 83,37%.
Sedangkan siswa yang tidak tuntas
belajar sebanyak 5 siswa atau 15,63%.
Persentase tersebut mengalami
peningkatan dari siklus I sebesar 31,25%.
Persentase ini telah mencapai target
keberhasilan penelitian yaitu 70%.
- Pada pelaksanaan siklus I masih banyak
terdapat kelemahan dan target yang
diinginkan belum tercapai, sehingga
perlu diadakan perbaikan dalam
pelaksanaan penelitian pada siklus II.
Pada siklus II secara keseluruhan target
yang diinginkan telah tercapai, sehingga
penelitian ini hanya sampai pada siklus
II.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa pendekatan Reality
penerapan metode cooperative learning tipe Based Learning berpengaruh nyata terhadap
TPS yang disertai eksperimen dapat hasil belajar biologi siswa kelas X SMA
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-3 Negeri 5 Surakarta baik pada ranah
semester ganjil SMAN 1 Batanghari tahun kognitif, afektif maupun psikomotorik.
pelajaran 2009/2010 pada materi pokok
Jamur (Fungi).

Anda mungkin juga menyukai