PTK Non PTK Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pengaruh Penerapan Reality Based Biologi Dengan Metode TPS Disertai Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Eksperimen Pada Siswa SMAN 1 Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Batanghari Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013 Chisca Mutiara Imah Solikhatun, Slamet Santosa, Maridi SMA Kartikatama Kota Metro Pendidikan Biologi FKIP UNS - Pendidikan yang bermutu sangat - Keberhasilan proses dan hasil ditentukan oleh penyelenggaraan proses pembelajaran di kelas dipengruhi oleh pembelajaran yang berkualitas dan beberapa faktor, antara lain yaitu guru memberdayakan siswa. dan siswa. - Pembelajaran yang berkualitas yaitu - Pembelajaran biologi hendaknya pembelajaran yang berpusat pada siswa diterapkan sesuai dengan hakikat biologi (student centered) yaitu yang sebagai sains meliputi minds on memberdayakan kemampuan siswa. (kognitif), hearts on (afektif) dan hands - Pembelajaran sains biologi mempunyai on (psikomotor) (Rustaman, 2011). karakteristik yang berbeda dengan ilmu - Hasil belajar yang diperoleh siswa lainnya baik dalam hal objek, persoalan dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu dan metodenya. Pembelajaran biologi faktor internal dan eksternal (Sudjana, idealnya dipelajari secara ilmiah untuk 2010). faktor internal (dari dalam diri meningkatkan hasil belajar. siswa) yaitu kondisi jasmani dan rohani - Hasil prasurvai yang telah dilakukan siswa, faktor eksternal (dari luar siswa) pada 28 Juli 2009 di SMA Negeri 1 yaitu kondisi lingkungan di sekitar Batanghari kelas X 3 semester ganjil siswa, dan faktor pendekatan belajar Tahun Pelajaran 2009/2010 (approach to learning). menunjukkan bahwa hasil belajar biologi - Pemilihan metode atau pendekatan yang 65,62 % siswa atau 21 dari 32 siswa akan digunakan oleh guru hendaknya tidak tuntas dalam pembelajaran biologi. bervariasi dan disesuaikan dengan - Berdasarkan hasil observasi, pada proses karakteristik siswa yang berbeda-beda pembelajaran siswa cenderung bersifat dalam belajar (Knutsson, 2010). pasif, hal tersebut disebabkan metode - Masalah yang timbul dari kurangnya pembelajaran yang digunakan masih aktivitas atau peran aktif siswa serta berorientasi pada guru dan tidak belum adanya pemanfaatan masalah- menyediakan kesempatan bagi siswa masalah nyata disekitar siswa dalam untuk terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga menyebabkan memperoleh pengetahuan, kondisi pencapaian hasil belajar yang kurang tersebut nampak pada tidak adanya siswa maksimal. yang melakukan keterampilan proses - Pendekatan RBL adalah pembelajaran sains selama proses pembelajaran yang menekankan bahwa pembelajaran berlangsung. Sehingga, materi pelajaran tidak hanya meningkatkan pengalaman yang didapatkan siswa hanya bersifat belajar, tetapi konsep-konsep yang verbal dan kurang bermakna, serta hasil disajikan. belajar yang diperoleh tidak maksimal. - Pendekatan ini mampu menciptakan - Diperlukan suatu metode pembelajaran kebermaknaan dalam pembelajaran yang inovatif yang memberikan karena siswa dapat belajar berdasarkan pengalaman langsung pada siswa dalam kejadian yang ada di dunia nyata secara proses pembelajaran, sehingga siswa langsung. dapat aktif mengembangkan - Pendekatan ini belum pernah di terapkan keterampilan proses yang dimilikinya di SMA Negeri 5 Surakarta, sehingga dan hasil belajar yang diperoleh peneliti ingin mencoba menerapkan maksimal. pendekatan ini untuk mengetahui ada - Metode pembelajaran tipe TPS yang pengaruh atau tidak terhadap hasil disertai eksperimen pada pembelajaran belajarnya. sains akan meningkatkan keterampilan proses sains siswa, karena melibatkan siswa untuk aktif secara langsung dalam memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan. - Penggunaan metode ini juga memiliki hubungan yang erat dengan hasil belajar siswa karena memungkinkan siswa untuk lebih meningkatkan proses konstruksi pengetahuan dalam rangka memaknai pengetahuan yang diperolehnya sendiri, sehingga pada akhirnya hasil belajar akan meningkat. Bagaimana peningkatan hasil belajar biologi Apakah penerapan Reality Based Learning melalui penerapan metode TPS disertai berpengaruh terhadap hasil belajar biologi eksperimen pada siswa SMAN 1 Batanghari siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta? Lampung Timur? Untuk menguji efektifitas penerapan metode Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran tipe TPS yang disertai pendekatan RBL terhadap hasil belajar eksperimen dalam meningkatkan hasil biologi siswa kelas X SMAN 5 Surakarta belajar siswa pada materi pokok Jamur tahun pelajaran 2012/2013 (Fungi) - H0 : tidak ada pengaruh penerapan Reality Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta H1 : ada pengaruh penerapan Reality Based Learning terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Jika pada akhir siklus hasil belajar siswa Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak yang dapat mencapai nilai di atas KKM ≥70%. Penghitungan prosentase ketuntasan dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 >70 x 100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
Penelitian Tindakan Kelas Eksperimen
Deskriptif Penelitian semu (quasy eksperiment) Populasi: Siswa kelas X SMAN 1 Populasi : Siswa kelas X SMAN 5 Batanghari Surakarta Sampel : Siswa kelas X-3 SMAN 1 Sampel : Siswa kelas X-5 SMAN 5 Batanghari Surakarta SMAN 1 Batanghari mulai 3 November - 10 SMA Negeri 5 Surakarta November 2009 Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus Post-Test Only with Nonequivalent Control dan masing-masing siklus menggunakan Group. Kelompok eksperimen model penelitian Hopkins yang dikutip menggunakan model Reality Based Arikunto (2006:105), yang menyatakan Learning sedangkan pada kelompok kontrol bahwa daur dalam penelitian tindakan kelas menggunakan pembelajaran konvensional diawali dengan perencanaan, penerapan yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan tindakan, mengevaluasi proses dan hasil praktikum. tindakan, dan melakukan refleksi. 1. Persiapan Mencari tahu apakah terdapat permasalahan pada proses pembelajaran biologi di kelas. Setelah mengetahui adanya permasalahan maka peneliti merancang sebuah pembelajaran di kelas dengan membuat desain dan alat pembelajaran. 2. Pelaksanaan a. Perencanaan (Planing) Hal-hal yang dilakukan adalah : - Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. - Menyusun Lembar Kegiatan Siswa. - Mempersiapkan lembar observasi. - Mempersiapkan alat pembelajaran dan alat-alat yang digunakan pada kegiatan eksperimen. - Menyusun alat evaluasi pembelajaran. b. Pelaksanaan (Acting) Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran tipe dengan langkah- langkah sebagai berikut : - Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan metode eksperimen dan TPS. - Guru membagikan LKS serta memberikan penjelasan singkat materi bahasan dan prosedur pelaksanaan eksperimen. - Guru memberikan beberapa pertanyaan yang ada pada LKS, kemudian siswa diminta untuk memikirkan jawaban secara mandiri untuk beberapa saat. - Untuk menemukan jawaban, siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar secara heterogen untuk melakukan kegiatan eksperimen dengan panduan LKS dan guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen. - Selanjutnya siswa berpasangan, berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dalam LKS. - Guru meminta setiap pasangan untuk berbagi pengetahuan dengan siswa lainnya dalam presentasi kelas. - Memberikan evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. c. Pengamatan (Observation) Pengamatan merupakan kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan setiap pembelajaran berlangsung. d. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, memahami, dan membuat perbaikan berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Apabila belum tercapai target yang diinginkan, maka siklus tindakan diulangi dengan memperbaiki perencanaan pada siklus berikutnya. - Variabel bebas : model RBL Variabel terikat : hasil belajar biologi meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa kelas X SMAN 5 Surakarta - - Tes Dokumentasi, angket, observasi dan tes Butir soal Lembar observasi, dan butir soal Kuantilatif Uji-t bebas dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan sebelum analisis data. Uji normalitas menggunakan uji KS-20 dan uji homogenitas dengan uji Levene’s - Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, - Penerapan model Reality Based hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus Learning berpengaruh nyata terhadap II mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar biologi pada ranah kognitif, hasil belajar ini juga ditunjukkan oleh afektif dan psikomotorik. Pengaruh peningkatan jumlah siswa yang telah tersebut bersifat positif, karena didukung tuntas belajar. data diskriptif yaitu nilai rata-rata hasil - Pada siklus I persentase siswa yang belajar ranah kognitif sebesar 72.763, tuntas belajar hanya mencapai 53,12%, ranah psikomotor sebesar 80.278, dan persentase ini belum mencapai target afektif sebesar 78.653 untuk siswa kelas keberhasilan penelitian yaitu 70%. eksperimen. Sedangkan untuk kelas Sedangkan siswa yang tidak tuntas kontrol memperoleh rata-rata hasil belajar sebanyak 15 siswa atau 46,87%. belajar ranah kognitif sebesar 67.267, - Setelah seluruh proses pembelajaran psikomotor sebesar 75.556, dan afektif pada siklus I selesai dilaksanakan, sebesar 74.736. peneliti, guru, dan observer - Hasil belajar biologi siswa di kelas mendiskusikan hasil pengamatan untuk eksperimen yang menggunakan RBL menemukan kelemahan dan kekurangan dalam pembelajaran lebih tinggi yang terdapat pada siklus I. Adapun dibandingkan dengan kelas kontrol yang kelemahan- kelemahan pada siklus I menggunakan metode ceramah, adalah: 1) Siswa belum menyesuaikan praktikum, diskusi dan tanya jawab. Hal dengan metode pembelajaran yang ini disebabkan karena pembelajaran digunakan. 2) Terdapat beberapa siswa RBL memberi kesempatan yang luas yang bermain-main pada saat kegiatan kepada siswa untuk mengeksplorasi diri eksperimen dilaksanakan. 3) Kurangnya melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran kesiapan siswa untuk melakukan yang dilakukan. RBL membantu siswa presentasi terutama kelompok penyaji. 4) untuk mengungkapkan gagasan secara Banyak siswa yang merasa kecewa aktif dalam upaya menemukan karena tidak diberi kesempatan oleh pengetahuan, konsep, kesimpulan kelompok penyaji untuk menyampaikan berdasarkan fakta-fakta dilingkungan. pertanyaan. 5) Hasil tes belum sesuai dengan harapan. - Pada siklus II persentase siswa yang tuntas belajar mencapai 83,37%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 5 siswa atau 15,63%. Persentase tersebut mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 31,25%. Persentase ini telah mencapai target keberhasilan penelitian yaitu 70%. - Pada pelaksanaan siklus I masih banyak terdapat kelemahan dan target yang diinginkan belum tercapai, sehingga perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan penelitian pada siklus II. Pada siklus II secara keseluruhan target yang diinginkan telah tercapai, sehingga penelitian ini hanya sampai pada siklus II. Berdasarkan analisis data hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa pendekatan Reality penerapan metode cooperative learning tipe Based Learning berpengaruh nyata terhadap TPS yang disertai eksperimen dapat hasil belajar biologi siswa kelas X SMA meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-3 Negeri 5 Surakarta baik pada ranah semester ganjil SMAN 1 Batanghari tahun kognitif, afektif maupun psikomotorik. pelajaran 2009/2010 pada materi pokok Jamur (Fungi).