Anda di halaman 1dari 5

UTS GENAP 2018/2019

PARASOTOLOGI

1. Pilihlah satu materi (satu species) yang telah Anda pelajari selama perkuliahan
(setiap individu bebas memilih materi mana)
2. Tulislah jawaban Anda pada kolom “PENJELASAN/URAIAN”

No KETERANGAN PENJELASAN/URAIAN

1 Nama species Enterobius vermicularis (cacing kremi)

2 Klas Secernentea

3 Alat gerak Perut

4 Inang/hospes Manusia
devinitif

5 Hospes utama Manusia (hospes satu-satunya)

6 Hospes cadangan -

7 Hospes intermedier -

8 Vektor -

9 Stadium - Telur
infektif/penularan Telur berkembang di luar tubuh hospes, terutama di
(nama stadium dan tempat yang memiliki temperature rendah dan tingkat
tempat kelembaban tinggi. Telur dapat berkembang pada benda-
terbentuknya) benda di sekitar kita, seperti pakaian, selimut, alas tempat
tidur, mainan, dll.
- Larva
Larva yang merupakan stadium infektif adalah larva dari
telur yang menetas di daerah perianal dan kemudian
bermigrasi kembali ke usus besar

10 Stadium invasi Anus, vagina


(nama stadium dan
tempat
terbentuknya)

11 Nama penyakit Enterobiasis


12 Respon - Infeksi Enterobiasis vermicularis dapat bersifat
inang/hospes asimtomatik pada beberapa orang
- Menimbulkan rasa gatal di daerah perianal dan
menyebabkan luka garuk
- Apabila cacing menginfeksi vagina maka dapat
menimbulkan rasa gatal di vagina. Cacing yang
bermigrasi ke daerah vagiana juga dapat bersarang di
vagina dan tuba fallopii sehingga menyebabkan radang
di saluran telur dan vulvovaginitis pada anak
perempuan prapubertas
- Tidur kurang berkualaitas (tidak nyenyak) karena rasa
gatal yang timbul pada malam hari
- Pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan makan
kronik, lemah dan penurunan performa anak. Selain itu
juga dapat menyebabkan gangguan iritabilitas,
gangguan memori dan penurunan konsentrasi

13 Penyebab penyakit, - Penyebab penyakit


mekanisme Infeksi oleh cacing Enterobius vermicularis
penularan dan - Mekanisme penularan dan penyebaran
penyebaran 1. Langsung dari anus ke mulut, melalui tangan yang
terkontaminasi oleh telur cacing
2. Melalui kontak langsung dengan penderita, seperti
tidur dengan penderita. Infeksi terjadi melalui telur
yang ada di alas tempat tidur, sarung bantal, ataupun
pada benda yang terkontaminasi
3. Melalui udara yang terhirup. Telur yang berada di
udara terhirup oleh manusia (misalnya pada saat
membersihkan tempat tidur) sehingga dapat
menyebabkan manusia tersebut terinfeksi
4. Retroinfection yaitu pada keadaan tertentu yang
memungkinkan telur cacing segera menetas di kulit
sekitar anus, dan larva yang keluar masuk kembali
ke dalam usus melalui anus
14 Siklus hidup (buat
siklus hidup
menurut kreatifitas
Anda, dilarang
copy langsung dari
sumber)

1. Cacing tertelan melalui mulut atau terhirup dari udara


2. Telur menetas menjadi larva di dalam duodenum
kemudian bermigrasi ke jejenum dan ileum
3. Larva tumbuh menjadi cacing dewasa jantan dan betina
4. Cacing melakukan kopulasi. Setelah itu, cacing jantan
akan mati dan keluar bersama tinja melalui anus.
Sedangkan cacing betina pada malam hari akan turun ke
bagian bawah kolon dan keluar melalui anus. Caing
betina bertelur dan meletakkan telurnya di daerah
perianal dan di kulit perineum, kdang cacing betina
bermigrasi ke vagina. Setelah bertelur, diperkirakan
cacing betina kembali ke usus

15 Pengendalian 1. Perbaikan higiene pribadi


(pencegahan) Higiene pribadi (personal hygiene) merupakan
kebersihan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, bak secara fisik maupun
psikologis. Untuk mencegah enterobiasis, higiene
tangan dan kuku adalah higiene pribadi paling utama
yang perlu diperbaiki yaitu dengan cara mencuci tangan
setelah beraktivitas apapun dan mencuci tangan
sebelum makan.
Selain itu, dapat juga dilakukan penyuluhan tentang
hygiene pribadi sehingga masyarakat dapat mengetahui
cara menjaga higiene pribadi yang baik dan menyadari
betapa pentingnya menjaga higiene pribadi
2. Menjaga kebersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan yang dapat mengurangi resiko
terinfeksi Enterobiasis vermicularis adalah dengan cara
mengganti alas idur dan sarung bantal setiap satu
minggu sekali. Selain itu juga memperbaiki sanitasi di
sekitat tempat tinggal
3. Menjaga kebersihan makanan
Mencuci bersih makanan yang akan dikonsumsi dan
memasak makanan hingga matang sempurna
4. Minum obat cacing setiap enam bulan sekali

16 Referensi - Staf Pengajar Departemen Parasitologi FKUI Jakarta.


2013. BUKU AJAR PARASITOLOGI KEDOKTERAN.
Jakrta: Badan Penerbit FKUI
- Kamriah, Siti dkk. 2016. Hubungan Pola Asuh Dalam
Perspektif Islam Terhdap Kejadian Kecacingan Pada
Anak Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Wihdatul
Ummah Kota Makassar. Higiene. 2 (2): 61.
- Lubis, Siska Mayasari dkk. 2008. Enterobiasis pada
Anak. Sari Pediatri. 9 (5): 314-317.
- Pebriani, Elen dkk. 2019. Hubungan Personal Hygiene
Dengan Kejadian Enterobiasis Pada Anak Usia 6-12
Tahun Di Panti Asuhan Kota Padang. Jurnal Kesehatan
Andalas. 8 (1): 81-83

17 Pemaknaan materi Kasus enterobiasis dapat terjadi apabila kita tidak menjaga
dikaitkan dengan kebersihan, baik kebersihan pribadi maupun lingkungan.
Islam (bagaimana Dalam Islam, telah diajarkan tentang kebersihan. Ada
pandangan Islam beberapa dalil mengenai kebersihan. Umat Islam
terkait dengan diperintahkan untuk menjaga kebersihan karena selain
fenomena yang keindahan, kebersihan juga dapat mengurangi resiko
Anda pelajari) terjadinya penyakit.
Terdapat satu tuntutan bagi umat Islam untuk menjaga
kebersihan diri minimal 5 kali sehari yaitu wudhu. Wudhu
adalah salah satu alternative menjaga kebersihan diri yang
disyari’atkan dalam Islam. Dari segi hokum, wudhu
merupakan salah satu syarat sah sholat. Namun, ada
hikmah lain dari berwudhu yaitu menjaga kebersihan
anggota tubuh. Krika dicermati, anggota tubuh yang
dibasuh ketika wudhu adalah anggota tubuh luar yang
paling sering terkontaminasi dengan penyebab penyakit.
Sehingga wudhu menjadi salah satu tindakan preventif
terhadap berbagai penyakit, salah satunya enterobiasis.
18 Tulislah satu ayat “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
terkait materi yang mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan
Anda pelajari. tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air
(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah
yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan
tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-
Maidah : 6)

---Ramadan 1440 H--

Anda mungkin juga menyukai