Anda di halaman 1dari 3

Nama : Iwan Surandi

Npm : 0517021671

Kelas : Akuntansi 7 Pagi C

LABA

Laba ekonomik adalah laba dari kacamata investor karena keperluan untuk menilai
investasi dalam saham yang dalam banyak hal bersifat subyektif tergantung pada karakteristik
investor. Dalam menilai investasinya, investor selalu mendasarkan diri pada kos kesempatan
yang diwujudkan dalam bentuk tingkat kembalian pasar (market rate of return).

Dengan demikian laba dimata iunvestor adalah tingkat kembalian internal (internal rate
of return) aliran-aliran kas masa datang yang dapat dihasilkan seandainya investor menanamkan
asetnya di tempat lain (kos kesempatan). Dimata investor, penilaian aset lebih banyak didasarkan
pada informasi pasar yang berubah-ubah setiap saat dan depresiasi dipandang proses penilaian
aset (penurunan nilai).

Aspek Pembeda Laba Akuntansi Laba Ekonomik


Sudut pandang pemaknaan Perekayasa akuntansi, Pemegang saham
penyusun standar atau
penyusun statemen keuangan
Dasar pengukuran Kos historis Kos kesempatan, nilai pasar,
nilai likuidasi
Pengertian Ekonomik Kelayakan ekonomik jangka Penilaian ekonomik jangka
panjang pendek
Makna Dedpresiasi Alokasi kos Penurunan nilai ekonomik
Unit Pengukur Rupiah nominal Daya beli
Sasaran, Pengukuran, / Sifat Laba uang atau nominal Laba riil
Laba
Konsep Dasar yang Kontinuitas usaha, asas Likuidasi, nilai tunai
Melandasi akrual
Fungsi Aset Sisa potensi jasa Simpanan atau sediaan nilai
cara pengukurannya, Laba akuntansi dengan berbagai interpretasinya diharapkan dapat
digunakan antara lain sebagai berikut :

a. Indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan
dalam tingkat pengembalian atas investasi.
b. Pengukur prsetasi atau kinerja badan usaha atau managemen.
c. Daftar penentuan besarnya pengenaan pajak.
d. Alat pengendalian sumberdaya ekonomi suatu negara.
e. Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik.
f. Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang.
g. Dasar komopesensi dan pembagian bonus.
h. Alat motivasi managemen dalam pengendalian perusahaan.
i. Dasar pembagian deviden.
Pendekatan pertama berusaha untuk memformulasi laba tunggal (umum) dan menyajikannya
untuk memenuhi berbagai tujuan secara umum. Inilah pendekatan yang ingin dicapai dalam
merekayasa pelaporan keuangan umum.

Konsep Laba dalam tataran Sematik

Konsep laba dalam tataran sematik berkaitan dengan masalah makna apa yang harus
dilekatkan oleh perekayasa pelaporan pada simbol atau elemen laba sehingga laba bermanfaat
dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori berusaha menjawab pertanyaan apakah
yang harus yang di representasi oleh angka laba.

Makna Laba

Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini
berarti lab a merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (kos total yang melekat kegiatan
produksi dan penyerahan barang atau jasa).

Laba secara konseptual mempunyai karakteristik umum sebagai berikut:

a. Kenaikan kemamakmuran ytang dimiliki atau dikuasai suatu entitas.


b. Perubahan terjadi dalam kurun waktu sehingga harus diidentifikasi kemakmuran awal
dan kemakmuran akhir.
Perubahan dapat dinikmati, didistribus, atau ditarik oleh yang menguasai kemakmuran asalkan
kemakmuran awal di pertahankan.

Laba dan Kapital

Kapuital dapat diasosiasi dengan sediaan atau potensi jasa (stock concept). Jadi kapital
dapat diapndang sebgai sediaan kemakmuran pada saat tertentu. Sementara itu, laba dapat
diasosiasi dengan aliran kemakmuran (flow concept).

Laba tidak harus selalu dinikmati tetapi dapat terus tertanam di perusahaan sehingga
menambah tingkat investasi.Pengertian laba semacam ini disebut laba atas dasar konsep
pemertahanan kapital atau kemakmuran (capital wealth main- tenance concept). Karak teristik
umum laba ke tiga yang dibahas sebelumnya (karakteristik C) merupakan konsekuensi dianutnya
konsep ini.

Skala Pengukuran

Adalah unit pengukur yang dapat dilekatkan pada suatu objek sehingga objek tersebut dapat
dibedakan besar kecilnya (mangnitudanya) dari objek yang lain atas dasar unit pengukur
tersebut.

Skala Nominal

Skala nominal atau lebih tepatnya skala rupiah nominal adalah satuan rupiah sebagai mana
terjadi tanpa memperhatikan perubahan daya beli dengan berjalannya waktu akibat perubahan
kondisi ekonomik.
Skala daya beli

Skala daya beli atau lebih tepatnya skala rupiah daya beli atau skala daya beli konstan
merupakan skala untuk mengatsi kelemahan skala rupiah nominal. Dasar atau Atribut
Pengukuran

1. Kos historis merupakan jumlah rupiah sepakatan atau harga pertukaran yang telah
tercatat dalam sistem pembukuan
2. kos sekarang atau kos pengganti atau kos masukan sekarang (current input cost)
menunjukan jumlah rupiah harga pertukaran atau kesepakatan yang diperlukan sekarang
oleh unit usaha untuk memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau
penggantinya yang setara (equivalen).
Teori – Teori
Teori entitas atau ekuitas yang banyak dibahas dalam literatur teori akuntansi adalah :

1. entitas usaha bersama


2. entitas usaha atau bisnis
3. entitas investor
4. entitas pemilik
5. entitas pemilik residual
6. entitas pengendali
7. entitas dana

Anda mungkin juga menyukai