Anda di halaman 1dari 3

RUANG DYSPANSHING

Ruangan dan Peralatan:


Dalam melakukan pencampuran
sedian steril diperlukan ruangan dan
peralatan khusus untuk menjaga sterilitas produk yang dihasilkan dan menjamin
keselamatan petugas dan lingkungannya.

Ruangan :
1. Tata letak ruang
2. Jenis ruangan
Pencampuran sediaan steril memerlukan ruangan khusus dan terkontrol.

Ruangan ini terdiri dari :


Ruang persiapan
Ruangan yang digunakan untuk administrasi dan penyiapan alatkesehatan dan bahan
obat,etiket,pelabelan, penghitungan dosis dan volume cairan

Ruang cuci tangan dan ruang ganti pakaian:


 Sebelum masuk ke ruang antara, petugas harus mencuci tangan, gantipakaian kerja dan
memakai alat pelindung diri (APD).
 Ruang antara (Ante room)
 Petugas yang masuk ke dalam cleanroom melalui suatu ruang antara
 Ruang steril (Clean room)

Ruangan steril harus memenuhi syarat sebagai berikut :
- Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000partikel
- Jumlah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik udara.
- Suhu 18 – 22°C
- Kelembaban 35 – 50%
- Di lengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter
- Tekanan udara di dalam ruang lebih positif dari pada tekanan

Udara di luar ruangan.


Pass box adalah tempat masuk dan keluarnya alat kesehatan
dan bahan obat sebelum dan sesudah dilakukan pencampuran.
Pass box ini terletak di antara ruang persiapan dan ruang steril
Biological Safety Cabinet (BSC)
Alat ini digunakan untuk pencampuran obat yang berfungsi untuk
melindungi petugas, materi yang dikerjakan dan lingkungan sekitar.
Prinsip kerja dari alat ini adalah tekanan udara di dalam lebih negatif
dibandingkan tekanan di luar sehingga aliran udara bergerak dari luar
ke dalam BSC. Di dalam BSC udara bergerak vertical membentuk barier
sehingga jika ada peracikan obat berbahaya tidak terkena petugas.

Peralatan :
Peralatan yang harus dimiliki untuk melakukan pencampuran sediaan
a. steril meliputi :
Alat Pelindung Diri (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan dalam pencampuran sediaan
steril meliputi : a. Baju Pelindung Baju Pelindung ini sebaiknya terbuat
dari bahan yang impermeable (tidak tembus cairan), tidak melepaskan
serat kain, dengan lengan panjang, bermanset dan tertutup di bagian
depan.

b. Sarung tangan Sarung tangan yang dipilih harus memiliki


permeabilitas yang minimal sehingga dapat memaksimalkan
perlindungan bagi petugas dan cukup panjang untuk menutup
pergelangan tangan. Sarung tangan terbuat dari latex dan tidak
berbedak (powder free). Khusus untuk penanganan sediaan sitostatika
harus menggunakan dua lapis.
c. Kacamata pelindung Hanya digunakan pada saat penanganan
sediaan sitostatika
d. Masker disposible
e. Sepatu pelindung digunakan sebagai pelindung alas kaki agar
kontaminan yang berasal dari sepatu personil tidak mencemari ke
lantai ruang sediaan steril.

Tenaga Kefarmasian (Asisten Apoteker, D3 Farmasi)


Tenaga Kefarmasian membantu Apoteker dalam melakukan
pencampuran sediaan steril. Petugas yang melakukan pencampuran sediaan
steril harus sehat dan khusus untuk penanganan sediaan sitostatika petugas
tidak sedang merencanakan kehamilan, tidak hamil maupun menyusui

Peracikan obat dilakukan di Instalasi Farmasi, meliputi:


- Obat racikan puyer
- Obat racikan kapsul
- Obat racikan syrup
- Obat racikan salep
- Obat racikan cream
- Obat racikan bedak tabor
- Obat racikan cairan obat luar

Memastikan homogenitas obat racikan dengan cara:


1. Untuk obat pulveres / puyer obat terbagi dan puyer obat luar
a. Diracik dengan blender
– Obat diblender dengan waktu 8 detik sekali dan diulang 3 kali.
– Obat dipindahkan di kertas perkamen dan dilihat dengan mata homogenitas puyernya ( meliputi :
kehalusan puyer dan warna puyer )
b. Diracik dengan mortir stemper
– Obat digerus dengan tekanan selama 8 detik dan diulang 3kali kemudian diratakan dengan mika.
– Obat dipindahkan ke kertas perkamen dan dilihat dengan mata homogenitas puyernya ( meliputi
: kehalusan puyer dan warna puyer )

2. Untuk obat suspensi, emulsi dan larutan obat


a. Obat dalam botol dikocok selama 8 detik
b. Obat dalam botol dilihat dengan mata homogenitasnya ( meliputi : homogenitas partikel obat
dalam cairan dan warna obatnya.

3. Untuk obat injeksi dan infus yang di oplos perawat


a. Pengoplosan sesuai dengan SPO pengoplosan obat injeksi dan infus oleh perawat
b. Obat dilihat dengan mata homogenitasnya ( meliputi : warna dan homogenitas obatnya )
F. Obat obat yang tidak boleh diracik, antara lain :
1. Obat yang bersifat higroskopis
2. Obat obat enzim
3. Obat obat yang berinteraksi dengan obat dalam 1 racikan
4. Obat sediaan tablet enterik, tablet salut selaput dan tablet lepas lambat.

Anda mungkin juga menyukai