Anda di halaman 1dari 7

PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO HAZARD FISIK-RADIASI

Ihdina imanda

Abstrak
Bahaya fisika adalah bahaya yang berkaitan dengan cahaya, suhu, kebisingan, dan
lain-lain. Cara untuk mengurangi kemungkinan bahaya yang terjadi adalah dengan penilaian
resiko dan pengendalian bahaya berdasarkan jenis bahaya. Dengan cara ini diharapkan angka
kejadian kecelakaan kerja dapat menurun. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mencegah
dan mengurangi paparan bahaya adalah melalui penilaian risiko (Wigmore, 2009) dan
pengendalian berdasarkan jenis bahaya (Government of alberta, 2011a).
Keywords : bahaya fisik,penilaian resiko ,pengendalian resiko

LATAR BELAKANG menjelaskan bahwa pengendalian risiko


Bahaya merupakan sifat yang merupakan langkah yang menentukan
melekat dan menjadi bagian dari suattu zat dalam keselurahan manajemen risiko.
, sisitem, kondisi atau peralatan. Misalkan Kendali (kontrol) terhadap bahaya di
api secara alamiah mengandung sifat panas lingkungan kerja adalah tindakan yang
yang bila mengenai benda atau tubuh diambil untuk meminimalisir atau
manusia dapat menimbulkan kerusakan mengeliminasi risiko kecelakaan kerja
atau cidera. Faktor bahaya dalam melalui eliminasi, subtitusi engginering
lingkungan kerja yaitu golongan fisik, control warning system administrative
kimiawi, biologis atau psikososial control dan alat pelindung diri
(Salawati, 2015). Faktor tersebut
merupakan penyebab yang pokok dan METODE : Pengkajian dilakukan dengan
menentukan terjadinya penyakit akibat mengumpulkan data dari ebook, jurnal,
kerja oleh karena potensi bahaya. dan karya tulis ilmiah lainnya. Adapun
Penilaian potensi bahaya yang referensi akan dicantumkan dengan jelas di
diidentifikasi bahaya risiko melalui analisa daftar pustaka pada bagian akhir kajian
dan evaluasi bahaya risiko yang HASIL : Hasil yang didapat dari
dimaksudkan untuk menentukan besarnya pengkajian data setelah mengumpulkan
risiko dengan mempertimbangkan beberapa sumber buku dan jurnal terkait
kemungkinan terjadi dan besar akibat yang Penilaian dan pengendalian resiko bahaya
ditimbulkan. Menurut Ramli (2010) (hazard) fisik-radiasi :
1. Bahaya b. Bahaya fisik
a. Sumber bahaya c. Contoh bahaya fisik
2. Penilaian Resiko angkat, alat angkut, tangga dan lain
a. Faktor penilaian sebagainya dapat menjadi sumber bahaya
3. Pengendalian Resiko bagi manusia yang menggunakannya.
a. Jenis pengendalian Misalnya pada penggunaan tangga yang
b. Contoh dan strategi sudah tidak baik atau rusak dapat
c. Pengendalian risiko secara menyebabkan bahaya jatuh dari ketinggian
hirarki (Ramli, 2010).
 Material
PEMBAHASAN Material yang berupa bahan baku atau
Bahaya adalah sesuatu yang dapat hasil produksi mengandung berbagai jenis
menyebabkan cedera pada manusia atau bahaya sesuai dengan sifat dan
kerusakan pada alat atau lingkungan karateristiknya masing-masing. Misalnya
( Rijanto, 2011). Macam-macam kategori material yang berupa bahan kimia
hazard adalah bahaya fisik, bahaya kimia, mengandung bahaya seperti iritasi,
bahaya mekanik, bahaya elektrik, bahaya keracunan, pencemaran lingkungan dan
ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya kebakaran (Ramli, 2010)
lingkungan, bahaya biologi, dan bahaya  Proses
psikologi. Di dalam proses kerja terdapat Kegiatan produksi di tempat kerja
sumber-sumber bahaya, yaitu: menggunkan berbagai jenis proses yang
 Manusia bersifat fisik atau kimia. Proses produksi
Manusia dapat menjadi sumber bahaya di yang dilakukan di perusahaan merupakan
tempat kerja pada saat melakukan serangkaian proses
aktivitasnya masing-masing. Misalnya majemuk yang cukup rumit. Setiap proses
ketika pekerja sedang melakukan produksi dapat menimbulkan berbagai
pengelasan, maka dalam proses pengelasan dampak (risiko bahaya) seperti paparan
tersebut akan menimbulkan berbagai jenis debu, asap, panas, bising dan lain
bahaya (Ramli, 2010). sebagainya (Ramli, 2010)
 Peralatan  Sistem dan Prosedur
Peralatan kerja yang digunakan di tempat Proses produksi di tempat kerja dilakukan
kerja, seperti mesin, pesawat uap, pesawat melalui suatu sistem dan prosedur operasi
yang diperlukan sesuai dengan jenis dan
sifat kegiatan masingmasing. Sistem dan
prosedur secara langsung tidak bersifat
berbahaya, tetapi dapat mendorong
timbulnya berbagai jenis bahaya yang  Unsafe Action
potensial (Ramli, 2010) Unsafe action adalah tindakan berbahaya
dari para tenaga kerja yang mungkin terkena uap panas, mengalami gangguan
dilatar belakangi oleh berbagai sebab pernapasan, iritasi mata yang disebabkan
(Ramli, 2010) debu batu bara, iritasi kulit dari paparan
 Unsafe Condition debu batu bara dan bahan kimia, dehidrasi
Unsafe condition adalah kondisi yang ringan hingga akut karena situasi
tidak aman dari mesin, peralatan, pesawat, lingkungan kerja yang panas, terpapar
bahan, proses kerja, lingkungan dan sinar api burner dapat mengakibatkan
tempat kerja serta sifat pekerjaan dan kebutaan jika tidak memakai APD dengan
sistem kerja (Ramli, 2010) tepat.
Bahaya fisik merupakan bahaya
seperti: ruangan yang terlalu panas, terlalu 1. Penilaian Resiko Hazard Fisik-
dingin, bising, kurang penerangan, getaran Radiasi
yang berlebihan, radiasi dan lain Penilaian risiko adalah
sebagainya (Sucipto, 2014). Sedangkan analisis sistematis untuk
menurut Ramli (2010), bahaya fisik adalah mengidentifikasi atau mengukur
bahaya yang berasal dari faktor-faktor frekuensi atau probabilitas dan
fisik. Faktor fisika adalah faktor di dalam besarnya kerugian kepada
tempat kerja yang bersifat fisika yang penerima karena paparan bahaya
dalam keputusan ini terdiri dari iklim (fisik, kimia, biologi, ergonomi dan
kerja, kebisingan, getaran, gelombang psikososial) kegagalan yang
mikro, sinar ultra ungu dan medan magnet melibatkan peristiwa terhadap
(PerMenKenTransNo.PER.13/MEN/X/201 manusia. Penilaian risiko adalah
1). Bahaya fisik terdapat pada pekerjaan pendekatan yang digunakan untuk
yang efek bahayanya berdampak kepada menilai seberapa besar risiko
pekerja baik secara langsung (tersembur tersebut dan apa yang harus
material panas dan uap panas) atau dilakukan untuk menguranginya
berdaya jangka waktu (gangguan sehingga efeknya dapat diterima
pendengaran akibat kebisingan).Contoh kesehatan dan lingkungan
Bahaya fisik, yaitu terjatuh dari (Wigmore, 2009).
ketinggian, tersembur material panas, Menilai suatu risiko dengan
cara membandingkannya terhadap
tingkat standar risiko yang telah
dapat ditoleransi atau ditetapkan,
penilaian tersebut dilihat dari faktor
kemungkinan dan keparahan (risk assessment) mencakup dua
yang dapat terjadi. Penelitian resiko tahap proses yaitu menganalisa
resiko (risk analysis) dan control dan Alat Pelindung Diri
mengevaluasi risiko (risk (APD). Tindakan pengendalian risiko
evaluation). Kedua tahap ini sangat ini digunakan untuk bahaya dengan
penting karena akan menentukan risiko tinggi.. Dari tahapan
langkah dan strategi pengendalian pengendalian risiko yang ada,
risiko. Bahaya fisika yang mungkin hanya ada 3 jenis pengendalian risiko
terjadi adalah yang dapat dilakukan yaitu:
paparan suhu tinggi ataupun
rendah, kelembaban, radiasi, listrik, 1.) Pengendalian Teknik
dan suara (Wigmore, 2009). (Engineering control)
Paparan ini sering terjadi pada proses Pengendalian risiko dengan
produksi sediaan farmasi, karena tahapan rekayasa/engineering
mesin-mesin yang digunakan merupakan upaya yang dilakukan
menggunakan listrik yang tinggi dan dengan menurunkan tingkat
menghasilkan suara yang bising. risiko dengan mengubah desain
tempat kerja, menghilangkan atau
2. Pengendalian Resiko Hazard mengganti, otomasi, hambatan,
Menurut Department of penyerapan dan pengenceran.
Occupational Safety and Health Pengendalian risiko yang dapat
Ministry Of Human Resources digunakan yaitu dengan
Malaysia (2008) bahwa pengendalian menambahkan karpet karet anli
terhadap bahaya dilingkungan kerja slip di lantai. Pada saat
adalah tindakan-tindakan yang memandikan pasien petugas
diambil untuk meminimalisir atau berisiko untuk tergelincir
mengeliminasi risiko kecelakaan sehingga berisiko untuk terjatuh
kerja dengan tahap-tahap yang ada dan mengalami kecelakaan ketika
seperti Eliminasi, Subtitusi, kerja.
Engineering control, Administratif 2.) Pengendalian secara
administrasi (Administratif
Control)
Pengendalian ini bertujuan
untuk mengurangi risiko yang
dapat menyebabkan kecelakaan
kerja dengan upaya
pengontrolan berkaitan dan panduan-panduan termasuk
dengan prosedur, instruksi kerja pelatihan dan pendidikan.
3.) Alat Pelindung Diri (APD) 2. Program radiasi yang aman,
Menurut Occupational pelatihan dan kualifikasi pekerja,
Safety and Health Administration prosedur kerja yang aman, akses
(OSHA) alat pelindung diri terbatas dan pengawasan paparan.
didefinisikan sebagai alat yang 3. Sarung tangan, pakaian pelindung,
digunakan untuk melindungi pelindung mata.
pekerja dari luka atau penyakit
yang diakibatkan oleh adanya Bahaya jatuh
kontak dengan bahaya (hazard) di Strategi Pengendalian Resiko :
tempat kerja baik bersifat 1. Pemasangan lantai yang tidak licin,
kimia, biologis, radiasi, elektrik, desain tangga yang aman,
mekanik dan lainnya. penggunaan cahaya yang tepat
Penggunaan alat pelindung diri 2. Melakukan perawatan regular pada
untuk tenaga kesehatan sesuai lantai, tangga, jalur, dan lain lain.
dengan rekomendasi National pelatihan pekerja. Perbaikan pada
Association of State Public progam pembersihan. Menggunakan
Health Veterinarians dengan tanda peringatan.
alat pelindung diri (APD) yaitu 3. Alas kaki yang sesuai agar tidak
sarung tangan (Gloves), mudah terpeleset
pelindung wajah, pelindung
saluran pernapasan, pakaian Terluka karena benda tajam
pelindung (pakaian laboratorium Strategi Pengendalian Resiko :
dan non steril), alas kaki dan 1. Mencegah menggunakan benda
penutup kepala.Contoh: tajam jika tidak diperlukan dan
penyimpanan benda tajam yang baik.
Paparan bahan radioaktif 2. Pelatihan pekerja dan prosedur
Strategi pengendalian : kerja yang aman
1. Menggunakan kaca penahan 3. Pelindung mata, pakaian
pelindung, dan sarung tangan

Pengendalian risiko secara hirarki


dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut
:
1. Hindari risiko dengan mengambil berbahaya.
keputusan untuk menghentikan kegiatan 2. Mengurangi kemungkinan terjadi
atau penggunaan proses, bahan, alat yang (Reduce Likehood)
3. Mengurangi konsekuensi kejadian (Risk Ihsan Taufiq dkk, September 2016,
Transfer) Analisis Risiko K3 Dengan Metode
4. Menanggung risiko yang tersisa. HIRARC Pada Area Produksi PT Cahaya
Penanganan risiko tidak mungkin Murni Andalas Permai. Padang Sumatra
menjamin risiko atau bahaya hilang Barat : Universitas Andalas
semuanya, sehingga masih ada sisa risiko
(Residual Risk) yang harus ditanggung Pertiwi,dkk.2019. Hazard identification,
perusahaan. risk assesment and risk control serta
penerapan risk mapping pada Rumah Sakit
PENUTUP Hewan Prof. Soeparwi Universitas Gadjah
Bahaya fisik terdapat pada Mada. (BKM Journal of Community
pekerjaan yang efek bahayanya berdampak Medicine and Public Health 35 ( 2 ) Hal
kepada pekerja 55-64
baik secara langsung (tersembur material
panas dan uap panas) atau berdaya jangka Ramli Soehatman, (2010). Manajemen
waktu (gangguan pendengaran akibat Kebakaran. Jakarta: Dian Rakyat.
kebisingan). Upaya yang dilakukan untuk
mengurangi atau menurunkan tingkat Ridley John, (2006). Kesehatan Dan
risiko agar menjadi rendah dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Penerbit
memastikan kontrol resiko dari proses, Erlangga
operasi atau aktivitas yang dilakukan
berada pada tingkat yang dapat diterima Simamora, R. H. (2019). Pengaruh
agar tidak memungkinkan untuk terjadinya Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan
kecelakaan. Menggunakan Media Audiovisual
terhadap Pengetahuan Pasien Rawat
DAFTAR PUSTAKA Inap. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1),
342-351.

Simamora, R. H. (2020). Learning of


Patient Identification in Patient Safety
Programs Through Clinical Preceptor
Models. Medico Legal Update, 20(3), 553-
556
Sucipto, Cecep D., (2014). Keselamatan
Suma’mur, PK. 2014. Keselamatan Kerja
dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen
dan Pencegahan Kecelakaan.Cetakan 8
Publishing
Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
Susihono, W. & Rini, A.F. 2013.
Supriyadi,dkk.2015.IDENTIFIKASI Penerapan Sistem Manajemen
BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & dan Identifikasi Potensi Bahaya Kerja.
PERBAIKAN MENGGUNAKAN Spektrum Industri. 11 (2): 117 – 242
METODE HIRARC (HAZARD Syahidah,Hasna Nur dan Ida
IDENTIFICATION AND RISK Musfiroh.2018. REVIEW: ASPEK
ASSESMENT RISK CONTROL) PADA KEAMANAN DAN KESELAMATAN
PT. X. SENASSET 2015 ISBN: 978-602- KERJA DALAM PRODUKSI SEDIAAN
73672-0-3 FARMASI. Farmaka 16(1)
Hal 13-20
Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Widiastuti,Retno,dkk.2019.IDENTIFIKAS
OHSAS 18001. Jakarta: PT. Dian Rakyat I BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO
UNTUK
MENGENDALIKAN RISIKO BAHAYA
DI UPT LABORATORIUM TERPADU
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
TAMANSISWA. IEJST (Industrial
Engineering Journal of The University of
Sarjanawiyata Tamansiswa) 3(2)

Anda mungkin juga menyukai