id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tempat Kerja
tempat kerja merupakan tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, di mana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber bahaya. Tempat
agar setiap orang termasuk tenaga kerja yang memasukinya dan atau untuk
keselamatannya.
2. Pengertian Bahaya
lingkungan. Sebagai contoh, sumber api, bahan mudah terbakar, bahan berbahaya
dan beracun, aktivitas menggunakan suhu tinggi, dan sebagainya. Pada kebanyakan
pusat kegiatan, perangkat penyaluran tenaga, sumber energi berbahaya, area bukan
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
3. Sumber Bahaya
kerugian langsung maupun tidak langsung. Kerugian ini bisa dikurangi jika
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dengan cara dideteksi sumber-
sumber bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
tersebut (Indar, 2014). Menurut Syukri Sahab (1997) dalam Hayati (2009),
umumnya sumber bahaya yang ada di tempat kerja atau didalam proses produksi
berasal dari:
a. Manusia
kesehatan kerja. Manusia mempunyai kemampuan dan keterbatasan baik dari segi
2016). Manusia dapat menjadi sumber bahaya di tempat kerja pada saat
maka dalam proses pengelasan tersebut akan menimbulkan berbagai jenis bahaya
Mesin dan peralatan sering juga menimbulkan potensi bahaya maka seluruh
kerja yang digunakan di tempat kerja, seperti mesin, pesawat uap, pesawat
angkat, alat angkut, tangga dan lain sebagainya dapat menjadi sumber bahaya
c. Material
Material yang berupa bahan baku atau hasil produksi mengandung berbagai
material yang berupa bahan kimia mengandung bahaya seperti iritasi, keracunan,
Cara kerja yang salah dapat membahayakan pekerja itu sendiri maupun
1) Cara mengangkut dan mengangkat, apabila dilakukan dengan cara yang salah
dapat berakibat cidera dan yang paling sering adalah cidera pada tulang
punggung.
2) Cara kerja yang dapat mengakibatkan hamburan debu dan serbuk logam,
e. Lingkungan Kerja
Bahaya dari lingkungan kerja dapat digolongkan atas berbagai jenis bahaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
1) Faktor Lingkungan Fisika. Bahaya yang bersifat fisik seperti suhu yang panas,
2) Faktor Lingkungan Kimia. Bahaya yang bersifat kimia berasal dari bahan -
bahan yang digunakan maupun bahan yang dihasilkan selama proses produksi.
Bahan ini terpapar di lingkungan kerja karena cara kerja yang salah, kerusakan
atau kebocoran dari peralatan atau instalasi yang digunakan dalam proses.
gangguan dari serangga maupun dari binatang lainnya yang ada di tempat
kerja.
4) Faktor Ergonomi. Gangguan yang disebabkan oleh beban kerja yang terlalu
berat, peralatan yang digunakan tidak serasi dengan tenaga kerja atau tidak
lingkungan sosial tempat kerja yang tidak sesuai dan menimbulkan ketegangan
jiwa pada karyawan, seperti berhubungan dengan atasan dan bawahan yang
tidak harmonis.
Dalam kehidupan banyak sekali bahaya yang ada di sekitar kita. Menurut Ramli
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
a. Bahaya mekanis
Bahaya mekanis bersumber dari peralatan mekanis atau benda yang bergerak
dengan gaya mekanika baik yang digerakkan secara manual maupun dengan
Gerakan mekanis ini dapat menimbulkan cidera atau kerusakan seperti tersayat,
b. Bahaya listrik
biasanya berupa generator dan dapat mengalir dari satu titik ke titik lain melalui
banyak ditemukan bahaya listrik, baik dari jaringan listrik maupun peralatan
c. Bahaya Kimiawi
Jenis bahaya yang bersumber dari senyawa atau unsur atau bahan kimia.
Bahan kimia mengandung berbagai potensi bahaya sesuai dengan sifat dan
dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia antara lain keracunan oleh bahan
kimia yang bersifat racun, iritasi oleh bahan kimia yang memiliki sifat iritasi
seperti asam kuat, kebakaran dan ledakan, polusi, dan pencemaran lingkungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
d. Bahaya Fisik
Bahaya yang berasal dari faktor-faktor fisik seperti bising, tekanan, getaran,
suhu panas atau dingin, cahaya atau penerangan, radiasi dari bahan radioaktif,
e. Bahaya Biologi
biologi seperti flora fauna yang terdapat di lingkungan kerja atau berasal dari
invertebrata, binatang buas, binatang berbisa dan hewan antropoda atau serangga.
f. Bahaya Ergonomi
Bahaya ergonomi yang disebabkan karena desain kerja, penataan tempat kerja
yang tidak nyaman bagi pekerja sehingga dapat menimbulkan kelelahan pada
peralatan dan perlengkapan yang nyaman bagi tenaga kerja untuk digunakan, hal
ini juga menciptakan lingkungan kerja yag sehat, karena mengatur proses kerja
memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya,
ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau gangguan kesehatan yang lain
(ILO, 2013).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
g. Bahaya Psikologis
Bahaya di tempat kerja yang berasal dari suasana kerja yang tidak
5. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan
sering kali tidak terduga yang dapa t menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda
atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses kerja
a. Tidak dapat diduga, peristiwa kecelakaan tidak terdapat unsur kesengajaan dan
perencanaan.
a. Sebab dasar atau asal mula. Sebab dasar merupakan sebeb atau faktor yang
1) Faktor manusia atau tindakan tidak aman (unsafe action), yaitu tindakan
meliputi :
c) Sikap dan tingkah laku yang tidak aman (unsafe attitude and habit).
i) Belum menguasai atau belum terampil dengan peralatan atau mesin- mesin
2) Faktor lingkungan atau kondisi tidak aman (unsafe conditions), yaitu kondisi
tidak aman dari mesin, peralatan, bahan, lingkungan dan tempat kerja, proses
kerja.
3) Interaksi manusia dan mesin kerja yang tidak sesuai (Unsafe Man Machine
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
Ruang terbatas (confined space) merupakan ruangan yang cukup luas dan
karakteristik pintu atau lubang untuk keluar masuk pekerja yang luasnya sangat
terbatas dan tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus
(Tarwaka, 2016). Confined space merupakan ruangan yang memiliki salah satu
1) Pintu atau lubang untuk keluar masuk pekerja luasnya sangat terbatas
atau lokasi. Biasanya berukuran kecil dan sulit untuk melakukan pergerakan
(manhole) mungkin sangat besar, contohnya lubang bukaan atas seperti pit,
penggalian, dan penahan kapal (ship’s hold) termasuk juga ponton. Akses pada
perangkat lain dan pada area yang semacam, evakuasi atau melarikan diri
akan sangat sulit dilakukan jika terjadi situasi darurat (Tarwaka, 2016).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
Udara tidak dapat secara bebas bergerak masuk dan keluar dari confined
space dikarenakan desain, keadaan atmosfir yang ada di dalam dengan di luar
oksigen di dalam confined space, atau kadar oksigen yang terlalu tinggi pada
(Tarwaka, 2016).
Sebagian besar confined space tidak didesain untuk pekerja masuk dan
produk atau bahan. Namun demikian, pada kenyataannya sering kali pekerja
Jenis ruang terbatas sangatlah beragam, karena ruang terbatas tidaklah harus
tertutup bahkan ada ruang terbatas yang sangat terbuka seperti lubang galian
Kerja, 2011). Contoh ruang terbatas yang umum terdapat di tempat kerja antara
lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
2) Sumur yang memiliki bukaan di bagian atasnya, baik alamiah ataupun buatan
yang melebihi kedalaman 1,5 meter. Seperti lubang lalu orang yang tidak
yang serupa..
4) Ruangan di atas kapal yang dapat dimasuki melalui lubang lalu orang seperti
2016) :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
a) Kadar oksigen pada ruang terbatas kurang dari 19,5 % sebaiknya tidak
lain-lain.
c) Kadar oksigen dapat menurun jika oksigen didesak oleh gas lainnya seperti
kehabisan oksigen.
Dua hal yang membuat udara mudah terbakar yaitu kadar oksigen di udara
serta gas, uap air, debu yang mudah terbakar dalam campuran komposisi yang
cukup. Jika sumber penyalaan (seperti peralatan listrik, percikan bunga api)
terdapat di dalam suatu ruang yang mengandung udara mudah terbakar, maka
Sebagian besar bahan- bahan seperti cairan, uap air, gas, kabut, material
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
Suatu produk dapat diserap ke dalam dinding dan terlepas menjadi gas
beracun pada saat pembersihan sisa produk yang disimpan, gas beracun
dapat terlepas.
1) Temperatur udara ekstrim. Temperatur udara yang terlalu panas atau dingin dapat
menyebabkan masalah bagi pekerja. Sebagai contoh jika suatu ruang terbatas
3) Permukaan lantai basah atau genangan air. Terpeleset dan jatuh dapat terjadi pada
suatu permukaan kerja yang basah yang dapat menyebabkan cidera pada pekerja.
terjadinya sengatan arus listrik pada area dimana digunakan peralatan- peralatan
4) Kejatuhan objek. Pekerja di dalam ruang terbatas harus sadar akan kemungkinan
kejatuhan objek, khusunya pada ruangan yang menggunakan pintu pembuka dari
bagian atas untuk masuk dan dimana pekerjaan dilakukan di atas pekerja.
yang terdapat dalam tangki, menghilangkan bahaya dilakukan pada saat desain,
menjalankan sistem kerja dalam tangki karena adanya kekurangan pada desain.
ekonomis.
yang kurang atau tidak berbahaya sama sekali. Beberapa contoh aplikasi
bahan baku padat yang menimbulkan debu menjadi bahan yang cair atau basah.
manusia. Pengendalian ini terpasang dalam suatu unit sistem mesin atau
ruangan terbatas. Kontrol administratif ditujukan dari sisi pekerja yang akan
sebagainya.
5) Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja
bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri merupakan merupakan hal yang
paling tidak efektif dalam pengendalian bahaya, karena APD hanya berfungsi
Pelindung Diri (APD) seperti, melindungi tenaga kerja terhadap potensi bahaya
Kerja, 2006)
(1) Pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap tempat kerja.
tanda bahaya atau peralatan lain yang efektif, mengenai keberadaan dan
lokasi serta bahaya yang terdapat dalam ruang terbatas yang memerlukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
tersebut.
program tertulis seperti diatur dalam pedoman ini. Program tertulis tersebut
(1) Jika penutup akses/pintu masuk dibuka, pada jalur tersebut harus dipasang
dalam ruangan.
(2) Sebelum pekerja memasuki ruangan, udara di dalam ruangan harus diuji
terlebih dahulu, berturut- turut untuk kadar oksigen, gas dan uap yang
(3) Wajib menyediakan sistem aliran udara secara kontinyu. Alat bantu
menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
berikut:
udara tersebut harus diperoleh dari sumber yang bersih dan tidak
(c) Udara dalam ruangan harus diuji secara berkala sesering mungkin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
a) Bekerja di ruang terbatas dapat memberikan tekanan fisik dan psikologis. Hal
ini dikarenakan kualitas penerangan yang buruk dan ruangan yang sempit,
keadaan sehat secara fisik dan dinyatakan oleh dokter pemeriksa kesehatan
(5) Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang dapat menyebabkan
disorientasi.
di ruang terbatas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
terlebih dahulu, berturut- turut untuk kadar oksigen, gas dan uap yang mudah
19,5 – 23,5% apabila kandungan oksigen kurang dari 19,5%, maka tidak
mengenai alat yang akan digunakan. Selain itu, peralatan uji gas harus
terkalibrasi.
dilakukan setelah area kerja terisolasi dan siap untuk dilakukan deteksi
Breathing Aparatus. Saat pengukuran, jika alarm pada alat test berbunyi
di lokasi kerja maka area kerja harus dikosongkan hingga kondisi aman
Ambang ledakan (atau explosive limit) dari sebuah gas atau uap,
tersebut berada di bawah LEL, maka ledakan tidak akan terjadi karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
mudah terbakar juga bisa timbul dari atmosfer yang mengandung lebih
bawah ini standar batas minimal kadar udara beracun di dalam ruang
Sambungan
4 Carbon Monoxide (CO) 25 50
5 Nitrogen Dioxide (NO2) 1 3
6 Nitrogen Monoxide (NO) 25 50
7 Sulphur Dioxide (SO2) 2 5
Sumber : IACS dalam Tarwaka, 2016
bersumber dari alat- alat proses produksi dan/atau alat- alat kerja yang
tenaga kerja bila berada pada kondisi yang ekstrim panas dan dingin
dengan kadar yang melebihi NAB selama 8 jam kerja per hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
(a) ISBB atau dikenal juga dengan istilah WBGT (Wet Bulb Globe
(b) ISBB luar ruangan = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,2 Suhu Bola + 0,1
Suhu Kering.
(c) ISBB dalam ruangan = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,3 Suhu Bola
b) Pengujian awal dilakukan oleh petugas yang kompeten untuk menguji kadar
udara di dalam ruang terbatas atau dapat menggunakan orang atau lembaga
Setiap pekerja yang akan memasuki ruang terbatas, harus mematikan segala
macam jenis energi dengan tujuan pencegahan kecelakaan melalui isolasi energi
berbahaya terhadap pekerja yang dapat terpapar langsung dari energi berbahaya
a) Penguncian dan pelabelan atau LOTO pada alat isolasi energi, meliputi
memutus pada sumber tenaga listrik (stopkontak) dan pada peralatan atau
dalam ruang tebatas, pembuangan sisa tekanan dalam perpipaan ”bleed off”
tombol ”start” atau pengetesan dengan alat pengukur listrik (test pen).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
berada di dalam dan di luar ruang terbatas diperlukan baik dengan cara
pandangan (visual) maupun suara (voice). Bagaimanapun, bila dua cara itu
dianggap kurang memadai atau tidak bisa diandalkan maka harus disediakan
cara lain seperti radio dua arah (HT), headset (sound powered headset),
dengan jelas dalam bekerja dan untuk keluar secepatnya dari ruangan, dalam
c) Peralatan lain, seperti tangga diperlukan agar petugas utama dapat keluar
kerja yang tidak berkepentingan agar tidak berada atau memasuki di area
ruang terbatas. Tanda bahaya dapat berupa safety sign atau safety line yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
6) Penggunaan APD
a) Pengertian APD
syarat-syarat APD agar dapat dipakai dan efektif dalam penggunaan dan
(1) Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan efektif pada
(2) Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin, nyaman
gangguan kesehatan lainnya pada waktu dipakai dalam waktu yang cukup
lama.
peringatan.
Alat pelindung diri pada pekerjaan confined space seperti alat pelindung
Peralatan itu hanya berfungsi untuk mengurangi akibat dari bahaya yang bisa
benturan, benda tajam atau benda keras, kejatuhan atau terpukul oleh
benda-benda yang melayang atau meluncur di udara, radiasi panas, api dan
keringat dan juga untuk mengatur pertukaran udara. Khusus bagi pekerja
bagian depannya.
temperatur ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan kimia atau logam cair,
semburan dari tekanan yang bocor dan kontaminasi debu agar tidak kontak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
iritasi pda mata, dan benturan benda keras ( Desy, 2009). Macam- macam
misalnya debu dan lain-lain. Alat pelindung wajah yang lain adalah
bising dan telinga dalam. Selain dapat berfungsi melindungi telinga dari
Ear plug dapat terbuat dari kapas, plastik, karet alami dan bahan
sintetis. Untuk ear plug yang terbuat dari kapas hanya dapat
karet dan plastik dapat digunakan berulang kali. Alat ini dapat
Alat pelindung telinga jenis ini terdiri dari 2 buah tutup telinga
dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau
busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Alat ini
dapat melindungi bagian luar telinga dari benturan benda keras atau
(a) (b)
Gambar 11. Alat Pelindung Telinga (Ear Plug dan Ear Muff)
Sumber : PT Petrokimia Gresik, 2019
risiko paparan gas, uap dan debu atau udara terkontaminasi atau beracun
(a) Masker
Alat pelindung pernafasan ini terbuat dari kain kasa atau busa
(b) Respirator
bagian yaitu :
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi kaki dari benda-
benda keras, keras tajam, logam/ kaca, larutan kimia, benda panas, kontak
fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda
(b) Sepatu karet, berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat
melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia
dan sebagainya.
patah, amputasi dan terkena bahan kimia yang berbahaya dan lain – lain
(Fauzia, 2015).
tinggi.
jatuh dari ketinggian. Tenaga kerja harus memakai safety harness pada
Ijin masuk atau safety permit merupakan alat administratif yang digunakan
commit
untuk mencatat bahwa penilaian to user
bahaya telah dilakukan pada setiap saat
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
memasuki ruang tertutup. Tujuan dari sistem ijin kerja adalah untuk pencegahan
komponen kerja di tempat dan lokasi yang mengandung potensi bahaya serta
c) Tanggal dan durasi kegiatan yang telah disahkan dalam ijin kegiatan.
nama atau cara lain (seperti penggunaan jadwal kerja) untuk memudahkan
petugas madya mengetahui petugas utama yang akan bekerja dalam ruangan
f) Nama ahli K3 yang bertugas, dengan spasi untuk tanda tangan atau initial ahli
j) Hasil dari pengujian awal dan berkala disertai nama atau inisial petugas
k) Tim penyelamat dan tim tanggap darurat yang dapat dipanggil dan cara untuk
dihubungi).
l) Prosedur komunikasi yang digunakan oleh petugas utama dan petugas madya
pedoman ini.
n) Informasi lain yang dirasakan perlu, sesuai dengan kondisi ruangan, untuk
o) Ijin tambahan lainnya, seperti untuk melakukan kerja panas, yang telah
(1) Kegiatan seperti yang dicantumkan dalam surat ijin yang telah
dilaksanakan, atau
(2) Kondisi yang tidak diperbolehkan dalam ijin kegiatan timbul dalam
ruangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
Semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan di ruang terbatas harus sudah
dilatih, agar dapat memahami dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
penerapan SOP bekerja di confined space yang berarti semakin baik tingkat
pengetahuan tenaga kerja, maka perilaku tenaga kerja dalam penerapan standar
pekerjaannya diatur dalam pedoman ini agar dapat memahami dan memiliki
20016). Pelatihan diberikan kepada setiap pekerja yang terlibat kegiatan dalam
c) Jika terjadi perubahan pada kegiatan dalam ruangan dengan ijin khusus yang
diatur dalam pedoman ini atau bila pengetahuan pekerja dalam melaksanakan
memuat nama masing-masing pekerja, tanda tangan atau inisial pelatih, dan
20016). Sumber daya manusia harus memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan
madya dan petugas utama. Petugas madya berarti pekerja yang berjaga di luar satu
atau lebih ruang terbatas yang membutuhkan ijin khusus, yang bertugas
mengawasi petugas utama, dan melakukan seluruh tugas petugas madya sesuai
pekerja yang telah diberi wewenang oleh pengurus untuk memasuki dan
(3) Memberitahu petugas madya bila petugas utama menyadari adanya tanda
atau gejala bahaya akibat paparan terhadap situasi yang berbahaya dan
(a) Ada perintah evakuasi dari petugas madya atau Ahli K3.
(b) Petugas utama menyadari adanya tanda atau gejala bahaya akibat
(2) Sadar akan efek dari paparan bahaya terhadap tingkah laku petugas utama.
utama yang berada dalam ruangan terbatas dengan ijin khusus tersebut
secara akurat.
(4) Tetap berada di luar ruangan dengan ijin khusus selama kegiatan
status petugas utama tersebut dan memberitahu petugas utama bila perlu
dilakukan evakuasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
apakah aman bagi petugas utama untuk tetap berada di dalam ruangan.
keadaan berikut:
(b) Jika petugas madya mendeteksi adanya efek dari paparan bahaya
(c) Jika petugas madya mendeteksi adanya situasi di luar ruangan yang
(d) Jika petugas madya tidak dapat melakukan tugasnya dengan aman
dan efektif
(8) Memanggil tim penyelamat atau tim tanggap darurat lainnya secepat
(9) Mengambil langkah-langkah berikut ini bila petugas yang tidak berwenang
menjauhi ruangan.
(c) Memberitahu petugas utama dan Ahli K3 jika petugas yang tidak
(10) Tidak melakukan tugas lain yang mungkin akan menggangu tugas
dilakukan telah sesuai dengan ijin kegiatan, bahwa seluruh pengujian yang
dijelaskan dalam ijin kegiatan telah dilakukan dan bahwa seluruh prosedur
dilaksanakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
diidentifikasi.
(d) Memberi akses ke seluruh ruang terbatas dengan ijin khusus dimana
b) Pengurus yang pekerjanya telah dipilih sebagai tim penyelamat dan tanggap
ruang terbatas dengan ijin khusus kepada seluruh pekerja yang terlibat dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
dari ruang terbatas dengan ijin khusus minimal setiap 12 bulan sekali,
menyerupainya.
(1) Setiap petugas utama wajib menggunakan sabuk pengaman sebatas dada
petugas setinggi bahu, di atas kepala, atau pada titik lain dimana dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
(2) Ujung lain dari tali penyelamat dikaitkan pada alat mekanis atau pada titik
yang stabil dan menetap di luar ruangan, sedemikian rupa sehingga proses
(3) Jika petugas utama yang terluka tersebut terpapar dengan substansi,
dimana dijelaskan dalam LDKB atau keterangan lain yang serupa bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Tempat Kerja
Sumber Bahaya
Potensi Bahaya
Prosedur
Pelaksanaan
RISIKO KECELAKAAN
UPAYA PENGENDALIAN
AMAN
commit to user
Gambar 18. Bagan Kerangka Pemikiran