Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

KONSEP DASAR K3 : SEHAT, KESEHATAN KERJA, RISIKO DAN


HAZARD DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
(SOMATIK, PERILAKU, LINGKUNGAN, ERGONOMIK,
PENGORGANISASIAN PEKERJAAN, BUDAYA KERJA)

DISUSUN OLEH

MAY SHAFARAH AMILA R. R011191038

MUTIARA CYESA PRASASTI NGANDOH R011101064

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Kesehatan kerja menurut Komisi Gabungan ILO/WHO pada tahun 1950 yang
disempurnakan pada sesi-12 tahun 1995 adalah suatu upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan
kesejahteraan sosial semua pekerja dengan setinggi-tingginya.

Definisi Kesehatan Kerja di atas menyiratkan bahwasanya pemeliharaan dan


peningkatan kesehatan kerja itu tidak hanya sekedar menyembuhkan penyakit
namun, dengan membina kesehatan dan menciptakan pekerja yang sehat,
produktif, mandiri dalam menjaga kesehatan. Para pekerja diharapkan
lebih tahan terhadap penyakit, tidak tergantung pada obat dan
pelayanan medis yang bersifat kuratif; membetulkan, memperbaiki atau
mengembalikan sesuatu yang telah terjadi.

Risiko merupakan kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan


dengan keparahan dari cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
kejadian atau paparan tersebut.

Dalam buku Risk Assesment and Manajement Handbook: For Environmental,


Health and Safety Profesional, risik dibagi menjadi 5 (lima) macam, antara lain :
1. Risiko Keselamatan (safety Risk)
Risiko ini secara umum memiliki cirri-ciri antara lain probabilitas rendah (low
probability), tingkat pemaparan yang tinggi (high-level exposure), tingkat
konsekuensi kecelakaan yang tinggi ((highconsequenceaccident), bersifat akut,
dan menimbulkan efek secara langsung. Tindakan pengendalian yang harus
dilakukan dalam respon tanggap darurat adalah dengan mengetahui penyebabnya
secara jelas dan lebih focus pada keselamatan manusia dan pencegahan timbulnya
kerugian terutama pada area tempat kerja.
2. Risiko Kesehatan (Health Risk)
Risiko ini memiliki cirri-ciri antara lain memiliki probabilitas yang tinggi (High
probability), tingkat pemajanan yang rendah (low level exposure), konsekuensi
yang rendah (low-consequence), memiliki masa laten yang panjang (long-
latency), delayed effect (efek tidak langsung terlihat) danbersifat kronik.
Hubungan sebab akibatnya tidak mudah ditentukan. Risiko ini fokus pada
kesehatan manusia terutama yang berada di luar tempat kerja atau fasilitas.

3. Risiko Lingkungan dan Ekologi (Environmental and Ecological Risk)


Risiko ini memiliki ciri-ciri antara lain melibatkan interaksi yang beragam antara
populasi dan komunitas ekosistem pada tingkat mikro maupun makro, ada
ketidakpastian yang tinggi antara sebab dan akibat, risiko ini focus pada habitat
dan dampak ekosistem yang mungkin bisa bermanifestasi jauh dari sumber risiko.
4. Risiko Kesejahteraan Masyarakat (Public Welfare/Goodwill Risk)
Ciri dari risiko ini lebih berkaitan dengan persepsi kelompok atau umum tentang
performance sebuah organisasi atau produk, nilai property, estetika dan
penggunaan sumber daya yang terbatas.Fokusnya pada nilai-nilai yang terdapat
dalam masyarakat dan persepsinya.
5. Risiko Keuangan (Financial Risk)

Ciri-ciri dari risiko ini antara lain memiliki risiko yang jangka panjang
dan jangka pendek dari kerugian property, yang terkait dengan perhitungan
asuransi, pengembalian investasi. Fokusnya diarahkan pada kemudahan
pengoperasian dan aspek financial. Risiko ini pada umumnya menjadi
pertimbangan utama, khususnya bagi stakeholder seperti para pemilik
perusahaan/pemegang saham dalam setiap pengambilan keputusan dan
kebijakan organisasi, dimana setiap pertimbangan akan selalu berkaitan
dengan financial dan mengacu pada tingkat efektifitas dan efisiensi.

Hazard kesehatan adalah potensi bahaya yang dapat menimbulkan gangguan


kesehatan. Dari sudut pandang kesehatan kerja, sistem kerja, mencakup empat
komponen kerja, yaitu pekerja, lingkungan kerja, pekerjaan, pengorganisasian
pekerjaan dan budaya kerja. Setiap komponen kerja dapat menjadi sumber atau
situasi yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi kesehatan pekerja. Kerugian
kesehatan dapat berupa cedera atau gangguan kesehatan baik fisik maupun
mental. Sumber atau situasi yang potensial tersebut dikenal sebagai hazard atau
faktor risiko kesehatan. Pada kondisi tertentu hazard kesehatan dapat menjadi
nyata danmenimbulkan cedera atau gangguan kesehatan. Peluang hazard
kesehatan untuk menimbulkan gangguan kesehatan disebut sebagai risiko
kesehatan. Bahaya atau hazard dapat digolongkan berdasarkan jenisnya yaitu:

1. Hazard tubuh pekerja (somatichazard), merupakan hazard yang berasaldari


dalam tubuh pekerja yaitu kapasitas kerja dan status kesehatan
pekerja.Contohnya seorang pekerja yang buta warna bila mengerjakan
alatelektronik yang penuh dengan kabel listrik yang warna-warni,
hazardsomatiknya dapat membahayakan dirinya maupun orang lain orang
laindikelilingnya bila ia salah menyambung warna kabel tertentu
karenatindakan ini berpotensi menimbulkan kebakaran atau ledakan.
2. Hazard perilaku kesehatan (behavioralhazard), yaitu hazard yangterkait dengan
perilaku pekerja. Contohnya antara lain model rambutpanjang diruang mesin
berputar telah mengakibatkan seorang pekerja ditambang batubara tertarik
dalam mesin dan hancur tubuhnya karenatergiling mesin penggiling bongkahan
batu (crusher).
3. Hazard lingkungan kerja (environmentalhazard) dapat berupa faktor
fisik,kimia, dan biologik.faktor fisik, kimia dan biologik yang berada
ditempatkerja berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bila kadarnya
atauintensitas pajanannya tinggi melampaui toleransi kemampuan tubuh
pekerja.Hazard di lingkungan kerja antara lain:
a. Bahaya fisik, berpotensi menimbulkan terjadinya penyakit akibat
kerja(pak). Jenis-jenis bahaya yang termasuk dalam golongan fisik
sertapekerja berisiko terpajan antara lain adalah sebagai berikut:
1) Bahaya mekanik
Yang termasuk ke dalamm bahaya mekanik antara lain
terbentur,tertusuk, tersayat, terjepit, tertekan, terjatuh, terpeleset,
terkilir,tertabrak, terbakar, terkena serpihan ledakan, tersiram, dan
tertelan.
2) Bising,
Berasal dari bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan
dapatmenganggu kesehatan, kenyamanan, serta dapat
menyebabkangangguan pendengaran (ketulian). Ditempat kerja bising
dapatberasal dari berbagai tempat seperti pada area produksi,
areagenerator, area kompresor, area dapur, area umum seperti pasar
ataustasiun, hingga area perkantoran, dari suara mesin, suara benturanalat
hingga suara gaduh manusia.
3) Getar atau vibration
Getar dapat menimbulkan gangguan pendengaran,
muskoloskeletal,keseimbagan, whitefinger dan hematuri mikroskopik
akibatkerusakan saraf tepi dan jarinagn pembuluh darah. Getaran
dapatmemajani seluruh tubuh (wholebodyvibration) seperti pada
pekerjapemotong rumput yang membawa mesin di punggungnya
danpengemudi.
4) Suhu ekstrem panas
Merupakan tekanan panas yang melebihi kemampuan adaptasi,dapat
menimbulkan heatcramp, heatexhaustion dan heat stroke,dan kelainan
kulit. Contoh peralatan kerja mengeluarkan suhuekstrem panas adalah
tempat pembakaran (furnace), dapur atautempat pemanasan (boiler),
mesin pembangkit listrik (generator)atau mesin lainnya.
5) Suhu ekstrem dingin
Pajanan suhu ekstrem dingin dilingkungan kerja dapat
menimbulkanfrostbite (kerusakan kulit dan sel akibat suhu dingin
ekstrem) yangditandai dengan bagian tubuh mati rasa diujung jari atau
daun telinga,serta gejala hipotermia yaitu suhu tubuh di bawah 35 oc dan
dapatmengancam jiwa. Pekerja yang berisiko seperti penyelam, pekerja
dicoldstorage, di ruang panel yang menggunakan alat elektronikdalam
suhu ekstrem dingin, pemotong dan pengemas daging ataumakanan laut
yang dibekukan.
6) Cahaya yang kurang atau terlalu terang dapat merusak mata.
Seringbekerja dibawah cahaya yang redup dapat menimbulkan
ketidaknyamanan pada mata berupa kelelahan mata atau kepala
sakit.Adapun pencahayaan lainnya yang dapat berisiko
mengangggukesehatan pekerja adalah mereka yang bekerja di pantai
ataupunditengah laut sebagai akibat terkena sinar matahari secara
langsungdan berlangsung cukup lama.
7) Radiasi pengion
Berasal dari sinar alfa, sinar beta, sinar gamma atau sinar-x, pekerjayang
berisiko yaitu radiografer di bagian radiologi di suatu klinikatau rumah
sakit, operator pembangkit tenaga nuklir atau lainnya.
b. Bahaya kimia, berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan yangsangat
luas dari yang ringan seperti bersin-bersin, kulit gatal sampaiyang berat
seperti kelainan organ hati dan saraf, gagal ginjal atau cacatfungsi paru.
Bahaya kimia di tempat kerja dapat berupa :
1) Logam berat, seperti merkuri, krom atau cadmium
2) Solvent / pelarut organik, misalnya hidrokarbon alifatik,
hidrokarbonaromatik. Pelarut organik yang banyak digunakan di industri
antaralain asam sulfat, asam fosfat benzena, toluena, dll.
3) Gas dan uap, di udara gas dan uap biasanya bersifat asphyxiants,iritasi
lokal pada mukosa mata dan saluran pernafasan, sensitasi danyang
toksik. Beberapa contoh pemanfaatan dan keberadaan gas danuap antara
lain adalah amoniak di pabrik pupuk, klorin dalampembersih rumah
tangga, pemutih binatu atau desinfektan di kolomrenang dan fasilitas
kesehatan.
c. Bahaya biologik, berpotensi menimbulkan penyakit infeksi akibat
kerja(pak),
dari penyakit flu biasa sampai sars bahkan hiv/aids bagipekerja kesehatan.
Jenis mikroorganisme yang termasuk dalamgolongan faktor biologik serta
pekerja berisiko terpajan antara lain virus(hepatitis b/c, hiv/aids), bakteri
(tuberkulosis, leptospirosis), jamur(coccidiomycosis, aktinomikosis) serta
parasit (malaria).
4. Hazardergonomik yang dimaksud terkait dengan kondisi pekerjaan
yangdilakukan serta peralatan kerja yang digunakan oleh pekerja termasuk
workstation. Contoh pekerja yang mengalami hazardergonomik
adalahpengemudi, penjahit, pembuat batik dan sebagainya.
5. Hazard pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja
Contohnya adalah faktor stress kerja berupa beban kerja berlebih
ataupembagian pekerjaan yang tidak proporsional, budaya kerja sampai
larutmalam danmengabaikan kehidupan sosial pekerja
Daftar Pustaka

Afrianto, R. (2017). Keselamatan Kerja. Universitas Muhammadiyah Semarang.


Retrievedfrom http://repository.unimus.ac.id/1084/3/BAB%20II.pdf

Evryanti. (2012). Kajian Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Petugas
Kesehatan dan Petugas Kebersihan Klinik X Tahun 2012. Universitas Indonesia.
Retrievedfrom http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319686-S-PDF-Evryanti.pdf

Kolluru, R. (1996). Risk Assessment and Management Handbook, for


Environmental. Health and Safety Professionals, 16.

Kurniawidjaja, L. M. (2007). Filosofi dan konsep dasar kesehatan kerja serta


perkembangannya dalam praktik. Kesmas: National Public Health Journal, 1 (6),
243-251.

Anda mungkin juga menyukai