Disusun oleh :
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nyakami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Options dan Manajemen Keuangan” ini tepat
padawaktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, makadengan
segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan semogamakalah
ini dapat bermanfaat bagi kehidupan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan mampu
menjadi acuan dalam mata kuliah yang bersangkutan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Opsi
Transaksi Opsi
Gabungan Opsi
Penilaian Opsi
Black-Scholes Model
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Option merupakan salah satu derivative securities karena besar kecilnya nilaiopsi dipengaruhi
oleh sekuritas yang lain seperti saham atau obligasi. Teori
dan penilaian opsi menjadi penting bagi seorang manajer keuangan karena beberapaalasan.
Pertama, dua jenis sekuritas penting yang diterbitkan perusahaan , yaituwaran dan convertible bond,
memiliki karakteristik opsi. Sehingga penilaian surat-surat berharga tersebut didasarkan pada teori
opsi. Kedua, investasi atas modal danutang dalam suatu perusahaan dapat dipandang dalam
kerangka opsi. Kerangkaanalisis ini memberikan suatu pemahaman sehingga kita bisa mengetahui
pengaruhkeputusan manajerial terhadap nilai saham dan obligasi. Ketiga, beberapa
proyek perusahaan memiliki nilai strategik yaitu tidak mudah dianalisis menggunakandiscounted
cash flow yang konvensional. Nilai seringkali dapat dianalisis berdasar teori opsi. Opsi adalah suatu
kontrakyang memberikan pemilik/pemegang hak untuk membeli atau menjual suatu
aset pada harga tertentu selama jangka waktu yang telah ditentukan. Opsi dapatditerbitkan atas
berbagai aset, tetapi kita seseorng mendengar opsi, ia akancenderung merujuk kepada opsi saham
atau opsi obligasi. Karakteristik utama opsiadalah bahwa pemiliknya tidak berkewajiban untuk
menggunakanhaknya(exercise) atas opsi yang dipegangnya. Jadi opsi memberi hak, tetapi
bukankewajiban , untuk membeli atau menjual suatu aset/aktiva. Jika eksekusi opsi berakibat negatif
atau kerugian, maka pemegangya dapat membiarkannya samapai jatuh tempo.
B. Rumusan Masalah
A. Opsi (option)
Pihak yang membeli opsi berarti telah memiliki hak untuk meminta pihak lain
(penjual atau writer dari opsi tersebut) membeli atau menjual aset (underlying) pada
waktu yang telah ditentukan dimasa yang akan datang. Pembeli memegang seluruh
hak, sementara penjual yang memiliki kewajiban.
Terminologi dalam opsi :
1. Exercise/ strike price (harga penebusan) adalah harga beli atau jual dari aset
yang mendasari opsi (underlying assets)
2. Time to expiration adalah tanggal kadaluarsa (expiration date) yang
merupakan batas akhir pelaksanaan (exercise)
3. Underlying assets aalah aset yang menjadi subyek untuk dibeli atau dijual
dalam opsi.
4. Option premium adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada
penjual opsi
5. Pembeli opsi adalah pihak yang membeli opsi
6. Penjual (writer) opsi adalah yang menjual opsi
Call option memberikan hak kepada pembeli (buyer / holder) opsi untuk
membeli (call) aset tertentu seperti saham, mata uang atau komoditas pada periode
waktu dan harga yang ditetapkan.
Put option memberikan hak kepada pembeli (buyer / holder) untuk menjual
(put) underlying asset pada harga yang telah ditentukan
B. Transaksi opsi
a. Membeli call option
1. Investor yang membeli call option sebuah saham berharap harga saham yang
menjadi underlying asset akan meningkat dimasa depan sehingga dapat
memberikan keuntungan kepada pemegang hak opsi
2. Nilai intrinsik sebuah call option adalah nilai ketika harga penebusan (E) lebih
rendah dari harga pasar terkini (So)
a) Jika (E) < (So) maka nilai intrinsiknya positif atau disebut In the
money
b) Jika (E) = (So) maka nilai intrinsiknya sama dengan nol atau disebut
at the money
c) Jika (E) > (So) maka nilai intrinsiknya negatif atau disebut out of the
money
Contoh :
Seorang investor memiliki call option untuk membeli saham PT ABC sebanyak 200
lembar saham dengan harga penebusan (E) sebesar Rp 5.000/ lembar. Jangka waktu
call option iyalah 3 bulan.
Jawaban :
Jika harga saham PT ABC saat ini sebesar Rp 5.500 (So), maka:
Nilai intrinsik call option ialah So > E atau nol
Nilai intrinsik call option = Rp. 5.500 – Rp.5000
Nilai intrinsik call option = Rp. 500 dengan kata lain In the Money.
D. Gabungan opsi
Call option dan put option dapat digabungkan dengan sekuritas lainnya untuk menjadi
Contoh :
PT ABC membeli 10.000 lembar saham PT XYZ pada harga Rp3.000 / lembar, sebagai langkah awal
untuk mengakuisisi PT XYZ. Manajemen PT ABC memiliki kekhawatiran bahwa harga saham PT
XYZ akan turun harganya dalam waktu dekat, sehingga untuk memutuskan untuk membeli put option
yang memberikan hak untuk menjual 10.000 lembar saham PT XYZ pada harga penebusan sebesar
Rp. 2.950 selama tiga bulan kedepan.
Jika 3 bulan mendatang harga saham > 2.950 maka manajemen PT ABC tidak
akan melaksanankan haknya dan tetap memegang saham PT XYZ karena akan lebih
menguntungkan
Jika 3 bulan mendatang harga saham < 2.950 maka manajemen PT ABC akan
melaksanankan haknya dengan mengirimkan 10.000 lembar saham PT XYZ kepada penjual
put option. PT ABC memperoleh uang sebesar Rp. 2.950 dari setiap lembar PT XYZ dari
yang dikirimkan. Kerugian diminimalkan sebesar harga beli (3000) dikurangi dengan harga
penebusan (2950) ditambah dengan option premium.
Strategi covered call adalah kegiatan menjual (write) call option suatu saham dan pada saat yang
bersamaan membei saham tersebut dipasar. Posisi dalam opsi adalah membeli/ menjual call option (short)
dan dalam saham adalah membeli atau sudah memiliki sahamnya (long). Tujuan dari strategi ini adalah
Contoh :
Pada tanggal 1 juni 2012 PT RST menjual call option yang dapat membeli saham PT SYX
sebesar 1000 lembar dengan harga opsi Rp. 200 harga penebusan sebesar Rp. 5000 yang
jatuh tempo 3 bulan mendatang.
Jika harga saham PT SYX 3 bulan mendatang < Rp.5000 maka pembeli call
option tidak akan melaksanakan hak yang dimiliki tetapi langsung membeli pada
pasar saham karena lebih murah harganya.
PT RST sebagai penjual call option memperoleh keuntungan sebesar Rp. 200 * 1000
(Rp. 200.000)
Jika harga saham PT SYX 3 bulan mendatang > Rp.5000 maka pembeli call
option akan melaksanakan hak yang dimiliki dengan membeli saham PT SYX dari PT
RST dengan harga Rp. 5.000
Misalnya jika harga saham PT SYX sebesar Rp. 6.000 maka PT RST harus
membeli saham PT SYX di pasar saham pada harga Rp.6.000.
“Semakin tinggi harga saham PT SYX, semakin besar kerugian yang harus
ditanggung PT RST sebagai penjual call option”.
F. Penilaian Opsi
Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik
suatu opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan harga sebuah opsi. Dalam
penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di mana harga premi opsi melebihi nilai
intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.
Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut dilaksanakan.
Jika tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi, maka nilai intrinsik opsi tersebut
adalah nol. Jadi, call option akan mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham
lebih besar dari strike price. Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga
saham yang sebenarnya dan harga strike price. Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih
besar dari harga saham, maka nilai intrinsik dari call option adalah nol.
G. Black-Scholes Model
Model Harga Opsi Black-Scholes (Black-Scholes Option Pricing Model) digunakan
untuk menghitung nilai pasar dari opsi yang dikembangkan oleh Fischer Black dan
Myron Scholes pada tahun 1973. Model penilaian opsi dari Black-Scholes ini
dimaksudkan untuk opsi tipe Eropa yang tidak membayarkan dividen.
dimana:
Ini rumus untuk nilai Opsi Call, (C) adalah salah satu yang paling kompleks di
bidang keuangan. Namun, hanya melibatkan lima parameter :
1. S = harga saham sekarang
dianggap sebagai call option di perusahaan. Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa
pemegang saham tidak akan menerima apapun bila arus kas kurang dari Rp800
milyar. Apabila arus kas di bawah Rp800 milyar maka seluruh arus kas akan diberikan
Bunga dan pokok Rp800 milyar Rp800 milyar Rp800 Rp800 milyar
utang milyar
Underlying asset dalam hal ini adalah PT ABC itu sendiri. Pemegang obligasi
adalah pemilik perusahaanya. Pemegang saham dalam hal ini memiliki call option dengan
harga penebusan sebesar Rp800 milyar. Jka arus kas perusahaan diatas Rp800 milyar,
perusahaan akan melakukan exercise. Dengan arus kas perusahaan sebesar 1 triliyun
maka arus kas bersih yang di terima oleh pemegang saham adalah Rp200 milyar
sedangkan apabila arus kas dibawah Rp800 milyar maka pemegang saham akan memilih
untuk melakukan exercise atas seluruh arus kas pemegang saham obligasi.
Pemegang obligasi akan memperoleh seluruh kas apabila arus kas yang
diperoleh kurang dari Rp800 milyar maka pemegang obligasi tetap memperoleh Rp800
milyar. Dalam hal ini pemegang obligasi adalah penjual call option dengan harga
penganggaran modal dan merger. Merger menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan
bahwa ini aturan nilai bersih memiliki beberapa kerutan penting dalam sebuah perusahaan
leverage.
Tingkat bebas risiko , terus ditambah , adalah 5 persen . Mengingat ini , kita dapat melihat
ekuitas di setiap perusahaan sebagai call option dan menghitung berikut menggunakan
Black-Scholes untuk menentukan nilai ekuitas ( lihat ini untuk praktek ) :
Jika Anda memeriksa ini, Anda mungkin mendapatkan jawaban yang sedikit berbeda jika
Anda menggunakan Tabel 22.3 ( kami menggunakan spreadsheet ) . Perhatikan bahwa
kita menghitung nilai pasar dari utang menggunakan identitas neraca .
Setelah merger , aset perusahaan gabungan itu akan sederhana menjadi jumlah
nilai merger pra ($ 30 + $ 10 = $ 40 juta) karena tidak ada nilai diciptakan atau
dihancurkan . Demikian pula , nilai nominal total utang yang sekarang $ 16 juta. Namun,
kami akan menganggap bahwa standar deviasi pengembalian aset perusahaan gabungan
adalah 40 persen . Ini lebih rendah daripada salah satu dari dua perusahaan individual
karena efek diversifikasi .
Jadi , apa dampak dari merger ini? Untuk mengetahui , kita menghitung nilai
postmerger dari ekuitas . Berdasarkan diskusi kita , di sini adalah informasi yang relevan :
Combined Firm
Market value of equity $40 million
Face value of pure discount debt $16 million
Debt maturity 3 years
Asset return standard deviation 40%
dengan cara yang lebih canggih. Kami menunjukkan bahwa perusahaan akan membuat
keputusan investasi dan operasi pada sebuah proyek selama seluruh hidup. Kami
menghargai proyek hari ini, dengan asumsi bahwa keputusan masa mendatang akan
optimal. Namun, kami belum tahu apa keputusan ini akan karena banyak informasi yang
masih harus
Arus kas
-100.000 -50.000 75.000 250.000 250.000
dari operasi
Peningkatan
50.000 20.000 10.000 10.000 0
modal kerja
Arus kas
- 70.000 65.000 240.000 250.000
- 150.000
bersih (2-3)
+ 602.861
1. Nilai dari satu restoran yang negatif, perhitungan mengindikasikan bahwa nilai
sekarang bersih berdasarkan tabel sebelumnya adalah -$117.439. demikian, restoran
tidak akan didanai jika tidak terdapat kemungkinan ekspansi.
2. Jika perusahaan dijalankan dan cukup sukses, Ralph Simons berencana untuk
menambah 30 restoran sekitar tahun ke-4. Hal ini mengantarkan pada peninjauan
berikut:
a) Biaya total 30 unit adalah $21.000.000 (=30x$700.000)
b) Bilai sekarang dari arus kas masa depan pada tahun keempat adalah
$17.476.830 (=30x$582.561)
c) Nilai sekarang dari arus kas saat ini adalah $8.428.255 (=($17.476.830/
(1,20)4)
Disini, jika kita mengasumsikan bahwa arus kas dari proyek adalah diskonto 20%
per tahun. Dengan demikian, bisnis pada intinya merupakan call option. Dimana
harga penebusan adalah $21.000.000 dan underlying asset sebesar $8.428.255.
3. Ralph Simmon mengestimasi standar deviasi dari pengembalian tahunan pada saham
Alligator Alley menjadi 0,50.
Parameter dari Black-Scholes Model
S (Stock price)= $8.428.255
E (Excercise Price)= $21.000.000
t (time to maturity)= 4 tahun
σ= 0,50
R (continuously compounded interest rate)= 3,5%
Perhitungan Model Black-Scholes:
C = SN (d1) – Ee –Rt N (d2)
d1=[ln(S/E)+(R+1/2σ2)t]/