Anda di halaman 1dari 3

Keterangan GAMBAR reproduksi zygomycota :

1. Diawali dengan 2 hifa yang berlainan jenis, hifa jantan (+) dan hifa betina (-) yang saling berdekatan. keduanya
bersifat haploid (n)
2. Hifa-hifa yang berdekatan tersebut membentuk cabang hifa tonjolan yang disebut gametangium (jika jamak
gametangia) masing masing mengandung inti haploid
3. Kedua gametangia tersebut bertemu dan kemudian mengalami plasmogami (penyatuan plasma)sehingga
membentuk zigospora. Sel ini berbentuk suatu lapisan berdinding kasar da tebal yang dapat menahan kondisi kering
dan lingkungan tidak menguntukan lainya selama 1 bulan.
4. Apabila kondisi lingkungan telah kembali seperti semualamaka akan terjadi kariogami (penyatuan inti)
5. Sehingga inti diploid berpasangan menyatu
6. Proses ini secara cepat diikuti pembelahan meiosis.
7. Zigospora tersebut kemudian mengahiri dorminasinya dan berkecambah menjadi sporangium pendek yang
menghasilkan spora.
8. Spora berkecambah tumbuh menjadi miselia baru
9. Reproduksi aseksual : menggunakan spora vegetatif. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung
menggembung membentuk sporangium (penghasil spora begetatif). Sporangium yang sudah masak berwarna hitam
kemudian pecah dan tersebar di temapat yang cocok. spora kan tumbuh menjadi miselium baru.
-ASCOMYCOTA-
Keterangan:
1. a. Reproduksi aseksual pada ascomycota uniseluler: dengan membentuk tunas. Pembentukan tunas (blastosphora)
diawali dengan dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Nukleus didalam sel induk membelah dan salah
satu nukleu bergerak ke dalam sel tunas. Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk memebentuk
individu baru. Kadang tunas hanya melekat pada induk memebentuk rantai hifa semu (pseudohifa)
b. aseksual pada ascomycota multiseluler: dengan fragmentasi miselium dan membentuk konidia (spora pada ujung
konidifor)

2. Reproduksi seksual:
1) Pembentukan askospora didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling berdekatan. Salah satu hifa membentuk
alat kelamin jantan (anteridium) dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina (askogonium). Setiap jenis kelamin
punya inti haploid. Pada askogonium tumbuh trikogin (menghubungkan arkegonium dan anteridium)
2) plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti haploid nya berpasangan
3) askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp
membentuk askus dengan 2 inti haploid berpasangan.
4) kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk diploid.
5) diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid.
6) Masing masing membelah secara mitosis
7) didalam askus terdapat 8 inti haploid
8) Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora.
9) Askosphora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah membentuk hifa haploid baru
(miselia)
-BASIDIOMYCOTA-
1. Reproduksi secara aseksual: dengan membentuk spora konidia tapi jarang terjadi reproduksi ini.
2. Reproduksi secara Seksual
1) Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)
2) Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga
terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang dikariotik
3) miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.
4) Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti diploid.
5) Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid.
6) Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.
7) Apabila basidiospora jatuh di tempat ang cocok akan berkecambah tumbuh menjadi hifa bersekat dengan inti
haploid (monokariotik)

2. Reproduksi Deuteromycota

Deuteromycota memiliki hifa yang bersekat. Fungi ini sering disebut fungi tak sempurna. Hal in disebabkan anggota
fungi ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Reproduksi deuteromycota dilakukan secara aseksual

Anda mungkin juga menyukai