Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RPK PADA SDR R

DI RUANG GATOT KACA RSJD SURAKARTA

Ruangan : Gatotkaca Tanggal pengkajian : 08 Januari 2018


No. RM : 060727 Jam : 10.15 WIB

I. Informasi Umum
Identitas Klien:
Nama : Sdr.R
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Pernikahan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Cilacap

Informan:
Nama : Tn.D
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan Klien : Bapak kandung
Tinggal Serumah dengan Klien : Ya
Alamat : Cilacap
II. Keluhan Utama
Klien mengatakan masih suka mendengar bisikan temannya yang isinya
untuk mengajak berkelahi, suara muncul ketika klien sedang sendiri,
suara itu muncul ± 10 menit, suara datang pada waktu klien sedang
sendiri.
III. Alasan Masuk
Klien mengatakan di rumah sering marah-marah, berteriak, bahkan
sampai mengamuk, selain itu klien mengatakan marah kepada orang tua
karena minta untuk dibelikan motor tetapi tidak sesuai dengan
keinginannya sehingga klien marah dan mengamuk kemudian klien
dibawa Yasasan di Kampung Jiwa Cilacap kemudian di rujuk ke RSJD
Surakarta .

IV. Faktor Predisposisi


A. Biologik
1. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Klien mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat di RSJD
dr. Arif Zainudin Surakarta sebanyak 3x dikarenakan hal yang
sama seperti ini. Klien mengatakan pernah di rawat di Yayasan
kampung Jiwa Cilacap. Klien mengatakan di rawat di RSJD dr.
Arif Zainudin Surakarta dikarenakan putus obat dan tidak
melakukan kontrol selama di rumah sehingga masih sering
mudah marah dan halusinasinya masih muncul. Selain itu faktor
dukungan keluarga dan lingkungan juga sangat mempengaruhi.
Terakhir ini rawat inap ke 4 yaitu masuk mulai tanggal 10
Desember 2019
2. Genetik
Klien mengatakan ada anggota keluarga dari ayah klien yang
mengalami sakit seperti yang dialami oleh dirinya dan sempat di
rawat RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.

B. Psikososial
1. Pengalaman Masa Lalu yang Tidak Menyenangkan
Awal sakit (terganggu jiwanya) ketika klien berusia 16 tahun
dan statusnya masih belum menikah. Klien mengatakan ketika
dirumah klien ingin di belikan motor akan tetapi motor yang
dibelikan tidak sesuai dengan keinginan klien. Klien
mengatakan dulu ketika bekerja sering mendapat tekanan dari
atasan.
2. Riwayat Penganiayaan
Klien mengatakan dirinya tidak pernah mengalami
penganiayaan fisik baik dari ibu, bapak atau keluarganya.
3. Genogram

Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Garis perkawinan

X : Meninggal

: Klien

: Tinggal serumah

Analisa genogram :
Klien tinggal serumah bersama dengan bapak, ibu, adik, kakek
dan nenek dari ibunya. Orang yg menafkahi keluarganya adalah
sang bapak sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh,
klien bekerja menjadi kernet.

V. Faktor Presipitasi
A. Peristiwa yang Baru Dialami dalam Waktu Dekat
Klien mengatakan sebelum di bawa ke RSJD dr. Arif Zainudin
Surakarta sering mendengar bisikan untuk marah-marah dan untuk
berkelahi. Klien mengatakan tiba-tiba merasa kesal dengan orang
disekitarnya ketika pikiran sedang merasa kacau.
B. Perubahan Aktivitas Hidup Sehari-Hari
Klien mengatakan kegiatan sehari-harinya adalah bekerja di
Tangerang menjadi kernet truk selama 1 tahun.
C. Perubahan Fisik
Klien mengatakan terjadi peningkatan BB selama di rawat di RSJD
dr. Arif Zainudin Surakarta.
D. Lingkungan Penuh Kritik
Klien mengatakan dirinya mendapatkan begitu banyak tekanan dari
tempat kerja, sering disuruh oleh atasan/senior.

VI. Fisik
Tanda vital :
TD : 110/ 70 mmHg
S : 36,1 oC
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x/menit
TB : 157 cm
BB : 60 kg
Keluhan fisik : tidak ada keluhan
VII.Sosial Kultural Spiritual
A. Konsep Diri
1. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh anggota badannya karena
ciptaan Allah SWT yang harus disyukuri.
2. Identitas diri
Klien mengatakan dirinya menerima sebagai seorang laki-laki
usia 18 tahun dan sekarang statusnya sebagai anak dari 2
bersaudara sebagai kakak.
3. Peran diri
Klien mengatakan sebagai seorang anak dari keluarganya dan
klien bekerja untuk membantu biaya hidup keluarganya,
membiayai adiknya sekolah.
4. Ideal diri
Klien mengakui terkait sakitnya dan mengatakan ingin pulang
dan bertemu dengan keluarga dan ingin bekerja lagi karena
selama di RS klien tidak produktif.
5. Harga diri
Klien mengatakan kadang-kadang khawatir dan sedih dengan
keadaan saat ini. Klien mengatakan walaupun keadaannya
seperti ini klien ingin diperhatikan dan ingin segera sembuh.
Klien mengatakan merasa malu karena terlahir dari keluarga
yang tidak berada.
B. Hubungan Sosial
1. Orang terdekat
Klien mengatakan orang terdekat klien adalah ibu, ayah, dan
adiknya hal tersebut karena yang merawat dan memberikan
perhatian kepada diri klien.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok
Klien mengatakan masih mengikuti kegiatan kumpul keluarga,
remaja, tetangga, walaupun awalnya pasien merasa takut
mengikuti kegiatan di kampungnya karena keadaan saat ini.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan hubungannya baik dengan orang lain hanya
saja jika klien sedang mendengarkan bisikan, klien mengatakan
akan langsung mengikuti bisikan yang klien dengar.
C. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien adalah seorang pemeluk agama islam. Klien memandang
dirinya sebagai seorang yang mengalami gangguan jiwa dan
sedang berobat.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan belum rajin dalam melaksanakan ibadah
sholat, masih bolong-bolong dan jarang mengikuti kegiatan
keagamaan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya dan klien
mengatakan ketika pengkajian bahwa klien akan melakukan
solat ketika sudah pulang ke rumah.
3. Pengaruh spiritual terhadap koping individu
Klien mengatakan mencoba untuk sabar menghadapi semuanya.

VIII. Status Mental


1. Deskripsi umum
a. Penampilan: klien berpenampilan rapih, cara berjalan dan
sikap tubuh klien normal, kebersihan diri terjaga dengan
mandi dua kali sehari menggunakan sabun, menggosok gigi
dan pasien bertindik di kedua telinganya
b. Pembicaraan: pasien dalam berbicara mudah dimengerti dan
di pahami, pasien dapat mempertahankan kontak matanya
c. Aktifitas Motorik: klien tidak mengalami agitasi, tremor
dan isyarat tubuh tidak kompulsif, dapat mempertahankan
kontak mata saat berinteraksi dan kooperatif.

2. Status Emosi (Mental)


a. Alam perasaan
Klien merasa sedih ketika sedang menceritakan ingin pulang
dan ketemu dengan ayah ibu serta adiknya di rumah.
b. Afek
Labil yaitu ada stimulus senang atau pun sedih, emosi klien
cepat merespon cepat berubah-ubah
3. Persepsi
a. Halusinasi
Pasien mengatakan sering mendengar bisikan untuk
memukul sesorang dan berkelahi saat itu juga. Datangnya
bisikan ketika sedang sepi dan sendiri saat teman – temannya
sudah tidur
b. Ilusi
Klien mengatakann sering mendengar suara – suara ketika
sedang sendiri
4. Proses Pikir
a. Bentuk Pikir
Bentuk pikir klien non-realistic, yaitu klien mengalami
halusinasi pendengaran dan klien juga mengalami ilusi.
b. Arus Pikir
Ketika dikaji pasien langsung bisa menjawab pertanyaan dengan
jelas dan jawabannya sesuai
5. Isi Pikir
Klien tidak mengalami obsesi.
6. Waham
Klien tidak memiliki waham.
7. Sensori dan Kognisi
a. Tingkat Kesadaran
Kuantitatif: E4V5M6
Kualitatif: Klien sadar penuh (Compos Mentis) dengan keadaan
klien berorientasi waktu, orang dan tempat.
b. Daya Ingat (Memory)
Pasien masih mampu mengingat kejadian beberapa tahun yang
lalu dan pasien masih bisa mengingat kejadian dalam waktu
dekat
c. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Pasien masih mampu berhitung dengan baik dari 1 – 50 bahkan
bisa lebih dari itu
d. Insight / Daya Tarik Diri
Klien mengtakan dirinya menyadari dan menerima sakitnya.
e. Pengambilan Keputusan (Judgment)
Pasien ketika mengambil keputusan lebih mengutamakna apa
yang ada dalam bisikannya, jika tidak ada bisikan maka pasien
mengambil keputusan dengan mengedepankan emosinya

IX. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan : Mandiri (makanan 3 x sehari porsi selalu
habis)
2. BAB/BAK : Mandiri (BAB konsistensi lunak 1x sehari)
3. Mandi : Mandiri (klien mandi menggunakan sabun
dan sikat gigi menggunakan pasta gigi)
4. Berpakaian/Berhias: Mandiri (berhias dengan bantuan minimal
perawat)
5. Istirahat dan tidur : Bangun dengan bantuan minimal
Tidur malam hari : 20.00-05.00
Tidur siang hari : 13.00-15.00
6. Penggunaan Obat : Bantuan minimal perawat (klien dapat
menelan obat dengan baik)
7. Pemeriksaan Kesehatan : Klien memerlukan perawatan lanjutan
(kontrol) untuk menjalani pengobatan dan sistem pendukung yang
diperlukan adalah keluarga.
8. Aktivitas dalam Rumah dan Di Luar Rumah:
Pasien mengatakan ketika di rumah bangun gasik kemudian
melaksanakan ibadah ketika ingin ibadah kemudian berangkat
bekerja pukul 7 sampai malam atau sampai pekerjaan selesai

X. Mekanisme Koping
1. Kemampuan Adaptif
a. Bicara dengan Orang lain (beberapa perawat dan teman sebelah
tempat tidur nya)
b. Olahraga (senam pagi hari)
c. Menghardik
2. Kemampuan Maladaptif
a. Mencederai orang lain
b. Merasa kesal dan marah
c. Memukul orang
d. Membanting barang-barang
XI. Masalah Psikososial
1. Masalah dengan lingkungan Kelompok
Klien tidak memiliki masalah dengan masyarakat
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan ketika di lingkungan kerjanya sering mendapat
tekanan dari atasannya
3. Masalah dengan Pendidikan
Klien hanya sekolah hingga tamat SMP dan tidak ada tekanan dari
lingkungan sekolah
4. Masalah dengan Pekerjaan
Pasien mengatakan ketika bekerja sering mendapat tekanan dari
atasannya
5. Masalah dengan Perumahan
Pasien mengatakan tidak mendapat kritik di lingkungannya

XII. Kurang Pengetahuan


Klien terlihat biasa saja dengan penyakitnya dan mengnggap
perilakunya adalah benar dan seperti orang-orang umumnya karena
dia mengikuti saran dari bisikan yang ia dengar sendiri.
Klien mengatakan ketika dirumah tidak pernah control dan ketika
obat habis tidak lagsung mengambil obat

XIII. Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : F.20.3 (Skizofrenia tak terinci)
2. Terapi medic : Risperidone 2 x 3 mg
Trihexypenidil 2 x 2 mg
Clozapine 2 x 50 mg
3. Riwayat Alergi : Tidak Ada

XIV. Pohon Masalah


Resiko Perilaku Kekerasan

Halusinasi

Isolasi Sosial Harga Diri Rendah

XV. Analisa Data


Masalah
No Data Fokus
Keperawatan
1. Data Subjektif (DS): Gangguan Persepsi
- Klien mengatakan masih suka mendengar bisikan Sensori : Halusinasi
temannya yang isinya untuk mengajak berkelahi,
- Klien mengatakan suara muncul ketika klien sedang
sendiri, suara itu muncul ± 10 menit, suara datang pada
waktu klien sedang sendiri.
Data Objektif (DO):
- frekuensi pembicaraan normal dengan volume suara
sedang
- klien tampak kooperatif
- klien mampu mempertahankan kontak mata
2. DS : Resiko perilaku
- Klien mengatakan di rumah sering marah-marah, kekerasan
berteriak, bahkan sampai mengamuk.
- klien mengatakan marah kepada orang tua karena
minta untuk dibelikan motor tetapi tidak sesuai dengan
keinginannya sehingga klien marah dan mengamuk.
DO :
- kontak mata baik
- klien kooperatif
3. Ds : Harga diri rendah
- Klien mengatakan khawatir dan sedih dengan keadaan
saat ini.
- Klien mengatakan malu karena lahir dari keluarga yang
kurang mampu.
- Klien mengatakan ingin diperhatikan agar cepat
sembuh.
Do :
- Klien kooperatif
- Klien bisa mempertahankan kontak mata
XVI. Diagnosa Keperawatan
A. Halusinasi
B. Resiko Perilaku Kekerasan
C. Harga diri rendah

XVII. Intervensi keperawatan


Dx.
Tujuan Intervensi
Keperawatan
Halusinasi Setelah dilakukan SP 1:
tindkan keperawatan 1. Identifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
4 x intervensi pencetus, perasaan dan respon klien
diharapkan klien 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : menghardik : menghardik,
mampu mengontrol obat, bercakap-cakap serta melaksanakan aktifitas terjadwal
halusinasi dan 3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
menunjukkan tanda- 4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik
tanda percaya kepada
perawat dengan SP 2:
indikator: 1. Evaluasi kegiatan menghardik, beri pujian
1. Wajah ceria, 2. Latih cara untuk mengontrol halusinasi dengan obat ( jelaskan 6
tersenyum benar : benar obat, benar dosis, benar waktu, benar pasien, benar
2. Mau berkenalan cara, benar nama, benar dokumentasi )
3. Ada kontak mata 3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan
4. Bersedia minum obat
menceritakan SP 3:
perasaannya 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik & obat, beri pujian
5. Menceritakan isi,
frekuensi, waktu
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat
terjadi, situasi terjadi halusinasi
pencetus, perasaan 3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum
dan respon klien. obat, dan bercakap-cakap
6. Tahu tentang SP 4:
penyakitnya 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik & obat & verbal, beri pujian
7. Mampu 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
menyatakan cara harian ( mulai 2 kegiatan
mengatasi 3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum
halusinasinya obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian
SP 5:
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik (menghardik, obat, verbal &
bercakap-cakap dan kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
4. Nilai apakah halusinasi terkontrol

Resiko Setelah dilakukan SP 1:


perilaku tindkan keperawatan 1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala PK yang dilakukan akibat
kekerasan 4 x intervensi PK
diharapkan klien 2. Jelaskan cara untuk mengontrol PK : fisik, obat, verbal, spritual
mampu mengontrol 3. Latihan cara mengontrol PK secara fisik : tarik nafas dalam dan
halusinasi dan pukul bantal/kasur
menunjukkan tanda- 4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik
tanda percaya kepada SP 2:
perawat dengan 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, beri pujian
indikator: 2. Latih cara mengontrol PK dengan obat ( jelaskan 6 benar : benar
1. Wajah ceria, obat, benar dosis, benar waktu, benar pasien, benar cara, benar
tersenyum nama, benar dokumentasi )
2. Mau berkenalan 3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik dan minum obat
3. Ada kontak mata SP 3:
4. menun 1. Evaluasi kegiatan latihan atihan fisik & obat, beri pujian
5. Bersedia
menceritakan
2. Latih cara mengontrol PK secara verbal ( 3 cara yaitu
perasaannya mengungkapkan, meminta dan menolak
6. Menceritakan 3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat,
penyebab dan verbal
marahnya
7. Tahu tentang SP 4:
penyakitnya 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat, dan verbal. Beri pujian
8. Mampu 2. Latih cara mengontrol PK dengan spiritual
mengatakan cara 3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum obat
mengatasi rasa verbal serta spiritual
marahnya SP 5:
9. Mampu melakukan 1. Evaluasi kegiatan cara fisik, obat, verbal serta spriritual. Beri
perasaan meredam pujian
marah 2. Nilai kemampuan yang telah mandiri
3. Nilai apakah PK terkontrol

Harga diri Setelah dilakukan SP 1


rendah tindkan keperawatan 1. Identifikasi kemampuan untuk melakukan kegiatan dan aspek
4 x intervensi positif pasien (buat daftar kegiatan)
diharapkan tidak ada 2. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
lagi harga diri rendah (dipilih dari daftar kegiatan): buat daftar kegiatan yang dapat
dan menunjukkan dilakukan saat ini
tanda-tanda percaya 3. Bantu pasien untuk mmilih salah satu kgiatan yang dapat
kepada perawat dilakukan saat ini untuk dilatih
dengan indikator: 4. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukanya)
1. Wajah ceria, 5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan 2 kali perhari
tersenyum SP 2
2. Mau berkenalan 1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian
3. Ada kontak mata 2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih
4. Bersedia 3. Latih kegiatan kedua
menceritakan 4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan : dua kegiatan
perasaannya masing-masing dua kali per hari
5. Menceritakan isi, SP 3
frekuensi, waktu 1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah dilatih dan
terjadi, situasi berikan pujian
pencetus, perasaan 2. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih
dan respon klien. 3. Latih kegiatan ketiga (alat dan cara)
6. Tahu tentang 4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan : tiga kegiatan
penyakitnya masing-masing dua kali per hari
7. Mampu SP 4
menyatakan cara 1. Evaluasi kegiatan pertama, kedua, dan ketiga yang telah dilatih
mengatasi dan berikan pujian
halusinasinya 2. Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih
8. Wajah ceria, ter 3. Latih kegiatan ke empat (alat dan cara)
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan : empat kegiatan
masing-masing perhari.

XVIII. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan


Dx. Kep
No Tgl/ jam Implementasi Evaluasi Paraf
(SP)
1. Halusinasi 08-01-19 DS: S:
(SP1) 10.45 - Klien mengatakan masih suka - Klien mengatakan kadang-
WIB mendengar bisikan temannya kadang masih sering mendengar
yang isinya untuk mengajak suara-suara temenya yang

Kelompok 5
berkelahi, meminta untuk berkelahi
- Klien mengatakan suara muncul - Klien mengatakan suara muncul
ketika klien sedang sendiri, ketika klien sedang sendiri, suara
suara itu muncul ± 10 menit, itu muncul ± 10 menit, suara
suara datang pada waktu klien datang pada waktu klien sedang
sedang sendiri. sendiri. Klien mengatakan ketika
halusinasi datang perasaannya
DO: kadang mengikuti perintah
- frekuensi pembicaraan normal suaranya
dengan volume suara sedang
- klien tampak kooperatif O:
- klien mampu mempertahankan - Klien mampu mengikuti dan
kontak mata mempraktekan cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik
Tujuan : - Klien mengatakan senang
- Membina hubungan saling setelah diajarkan cara
percaya dengan klien menghardik.
- Klien mampu mengenal - Kontak mata ada
halusinasi yang dialaminya A: Halusinasi masih ada (masalah
belum teratasi)
Tindakan:
- Identifikasi halusinasi : isi, P:
frekuensi, waktu terjadi, situasi Perawat:
pencetus, perasaan dan respon Melakukan evaluasi dan validasi
klien sebelum melanjutkan pada SP 2
- Jelaskan cara mengontrol (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis,
halusinasi : menghardik : frekuensi, cara, kontinuitas minum
menghardik, obat, bercakap- obat)
cakap serta melaksanakan Klien:
aktifitas terjadwal Anjurkan klien untuk berlatih cara
- Latih cara mengontrol mengontrol halusinasi dengan
halusinasi dengan menghardik, menghardik sesuai dengan apa yang
yaitu berdzikir dengan sudah diajarkan oleh perawat ketika
mengucap halusinasi datang
astagfirullohal’adzim,
subhanalla, alhamdulillah.
- Masukan pada jadwal kegiatan
untuk latihan menghardik

RTL :
- Menganjurkan klien untuk
mengulang cara menghardik
- Menganjurkan klien untuk
memasukkan kegiatan latihan
menghardik dalam jadwal
kegiatan.

2. Resiko 08-01-19 DS : S:
perilaku 11.00 - Klien mengatakan di rumah - Klien mengatakan senang
kekerasan WIB sering marah-marah, berteriak, diajarkan cara mengontrol PK
(SP1) bahkan sampai mengamuk. - Klien mampu mnyebutkn cara

Kelompok 5
- klien mengatakan marah kepada fisik 1 : nafas dalam & pukul
orang tua karena minta untuk bantal
dibelikan motor tetapi tidak
sesuai dengan keinginannya O:
sehingga klien marah dan - Klien mampu melakukan cara
mengamuk. mengontrol PK dg cara nafas
dalam dan pukul bantal
DO :
- kontak mata baik A: Resiko Perilaku Kekerasan
- klien kooperatif masih ada (masalah belum
teratasi)
Tujuan :
Klien mampu membina hubungan P:
saling percaya, mengidentifikasi Perawat:
penyebab PK, tanda & gejala PK, - Kaji ulang PK, evaluasi SP 1
dan cara mengontrol PK dengan ( nafas dalam & pukul bantal )
cara : tarik nafas dalam dan pukul - Ajak klien mengontrol PK dg
bantal. cara sesuai SP dg bertahap dan
perhatiakan tiap perubahan sikap
Tindakan: dan perilaku.
- Membina hubungan saling Klien:
percaya antara klien dan - Kaji kememampuan klien dan
perawat ajak klien untuk terus
- Mengidentifikasi penyebab, berkomunikasidg baik.
tanda & gejala, PK yang - Latih cara mengontrol PK
dilakukan, akibat PK - Amjurkan klien menggunakan
- Menjelaskan cara mengontrol cara fisik 1 tarik nafas dalam dan
PK: fisik, obat, verbal, spiritual pukul bantal jika tanda tanga pk
- Melatih cara mengontrol PK muncul.
secara fisik: tarik nafas dalam - Anjurkan klien untuk memasukan
dan pukul kasur dan bantal pada jadwal kegiatan harian.
- Memberi kesempatan kepada
klien untuk mempraktekkan
mengontrol PK.
- Memberikan reinforcement
positif kepada klien.
- Memasukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik

RTL :
- Menganjurkan klien untuk
mengulang cara tarik nafas
dalam dan pukul kasur dan
bantal, ketika ingin marah..
- Menganjurkan klien untuk
memasukkan kegiatan latihan
fisik kedalam jadwal kegiatan.
- Latih mengontrol PK dengan
patuh minum obat.

3. Harga Diri 08-01-19 DS : S:


Rendah 11.30 - Klien mengatakan khawatir dan Klien mengatakan senang telah
(SP1) WIB sedih dengan keadaan saat ini. mampu mengidentifikasi hal-hal
- Klien mengatakan malu karena positif yang ada pada diri klien

Kelompok 5
lahir dari keluarga yang kurang
mampu. O:
- Klien mengatakan ingin Klien tampak antusias
diperhatikan agar cepat sembuh. menyebutkan aspek positif
DO : ysngdimiliki seperti bertanggung
- Klien kooperatif jawab dan mampu menybutkan
- Klien bisa mempertahankan kemampuan yg dimiliki yaitu
kontak mata mendi secara teratur dan
memberskan tempat tidur.
Tujuan :
- Membantu mengidentifikasi A : Harga diri rendah masih ada.
aspek positif dan kemampuan
yg dimiliki klien P:
- Membantu klien menilai Perawat :
kemampuan yg masih dilakukan Anjurkan klien mempertahankan
di RSJ kemampuan yg dimiliki :
membereskan tempat tidur setelah
RTL : bangun tidur dan mandi setiap pagi
- Memantau kegiatan harian klien dan sore
- Lanjutkan SP 2 : merapihkan Klien :
tempat tidur Mempertahankan kemampuan yg
dimiliki : membereskan tempat
tidur setelah bangun tidur dan
mandi setiap pagi dan sore

4 Halusinasi 09-01-19 DS: S:


(SP2) 09.00 - Klien mengatakan rutin minum - Klien mengatakan paham fungsi
WIB obat 2x sehari dan efek dari obat yg
diminumnya
DO: - Klien mengatakan akan
- Klien terlihat langsung meminum obat sesuai ajuran
meminum obat yg diberikan perawat/dokter
oleh perawat
O:

Kelompok 5
Tujuan : - Klien terlihat langsung meminum
- Mengntrol halusinasi dengan obat yg diberikan
cara patuh minum obat - Klien dapat menyebutkan efek
dari obat yg diminum
Tindakan :
- Mengevaluasi kegiatan A: Halusinasi masih ada (masalah
menghardik, berikan pijian belum teratasi)
- Melatih cara mengontrol
halusinasi dg cara patuh P:
minumm obat (jelaskan 6 benar Perawat:
obat : jenis, guna, dosis, - Menganjurkan menghardik, bila
frekuensi, cara, kontinuitas halusinasi datang sampai
minum obat) halusinasi hilang
- Memasukan kedalam jadwal - Melanjutkan terapi obat
kegiatan harian untuk latihan Klien :
menghardik dan patuh minum Memasukan kedalam jadwal
obat kegiatan harian untuk latiahan
menghardik dan patuh minum
RTL : obat
- Menganjurkan menghardik, bila
halusinasi datang sampai
halusinasi hilang
- Melanjutkan terapi obat
- Mengajarkan SP 3 : bercakap-
cakap

5. Resiko 09-01-19 Ds S:
perilaku 09.30 - Klien mengatakan rasa marah - Klien mengatakan perasaannya
kekerasan WIB sudah jarang muncul sudah lebih tenang
(SP2) - Rasa kesal kepada orang tua - Klien mengatakan senang telah

Kelompok 5
juga sudah tidak muncul diajari 6 benar minum obat dan
Do tahu nama-nama obat yang
- Kontak mata dapat dikonsumsinya
dipertahankan - Klien mengatakan akan berusaha
- Klien tampak kooperatif meminum obat tepat waktu
selama di RS dan ketika di rumah
Tujuan: O:
Menjelaskan tentang 6 benar - ekspresi wajah rileks
minum obat (benar obat, benar - kontak mata ada
dosis, benar waktu, benar pasien, - Klien mampu menyebutkan jenis
benar cara, benar nama, benar obat, manfaat dan 6 benar prinsip
dokumentasi ) minum obat
A:Resiko Perilaku Kekerasan
Tindakan: masih ada (masalah belum
- Mengevaluasi kegiatan latihan teratasi)
fisik, beri pujian P:
- Melatih cara mengontrol PK Perawat
dengan obat (jelaskan 6 benar: - Kaji ulang PK, evaluasi SP 2
jenis, guna, dosis, frekuensi, ( patuh minum obat )
cara, kontinuitas minum obat) - Ajak klien mengontrol PK dg
- Menjelaskan efek samping obat cara sesuai SP dg bertahap dan
yang perlu diperhatikan perhatikan tiap perubahan sikap
- Menganjurkan klien meminta dan perilaku.
dan minum obat tepat waktu
- Menganjurkan klien untuk Klien:
melapor pada perawat/dokter - Kaji kememampuan klien dan
jika merasakan efek yang tidak ajak klien untuk terus
menyenangkan berkomunikasi dg baik.
- Memberikan reinforcement - Latih cara mengontrol PK
positif - Anjurkan klien untuk patuh
- Memasukkan pada jadwal minum obat
kegiatan untuk latihan fisik dan - Anjurkan klien untuk memasukan
minum obat pada jadwal kegiatan harian.

RTL :
- Menganjurkan klien untuk
mengulang cara patuh minum
obat dengan menyebutkan jenis
obat, manfaat dan 6 benar
prinsip minum obat
- Menganjurkan klien untuk
memasukkan kegiatan latihan
fisik dan patuh minum obat
kedalam jadwal kegiatan.

6. Harga Diri 09-01-19 DS : S:


Rendah 09.15 - Klien mengatakan sudah - Klien mengatakan merasa senang
(SP 2) WIB melakukan kegiatan sesuai sudah diajarkan hal-hal positif
jadwal yang dimiliki

Kelompok 5
DO : O:
- Klien terlihat percaya diri dan - Klien tampak percaya percaya
tidak merasa malu diri
- Klien tampak bercakap-cakap
Tujuan : dengan pasien lain dan perawat
- Klien mampu melakukan - Klien terlihat lebih rileks
kegiatan kedua yang dipilih
merapikan tempat tidur A : Harga Diri Rendah sudah tidak
tampak
Tindakan :
- Melatih klien melakukan P:
kemampuan kedua yang Perawat :
dipilih : membereskan tempat - Anjurkan pada klien untuk selalu
tidur memberikan hal-hal positif pada
- Mengajarkan klien cara-cara dirinya
merapikan sprai. - Anjurkan klien selalu melakukan
hal-hal yang bermanfaat
Rencana tindak lanjut : Klien :
- Memberikan pujian setiap hal- - Anjurkan klien untuk
hal yang klien lakukan secara menghindari diri dari pemikiran
mandiri negatif yang dapat menurunkan
- Tetap berikan motivasi positif kepercayaan dirinya dan
pada klien agar tetap membuatnya rendah diri
melakukan aktivitas harian - Anjurkan klien untuk
yang bermanfaat. mempertahankan hal-hal positif
yang ada pada dirinya.
7 Halusinasi 10-01-19 DS: S:
(SP3) 14.00 - Klien mengatakan halusinasi - Klien mengatakan mau bercakap-
WIB jarang muncul cakap
- Klien mengatkan taat minum - Klien mengatakan sudah taat
obat 2x sehari meminum obat tapi halusinasi
masih kadang muncul
DO:
- Klien terlihat kadang tersenyum O:
sendiri saat dia menyendiri - Klien melakulan percakapan
seperti yg dicontohkan perawat
Tujuan : - Klien terlihat sedang bercakap dg
- Mengntrol halusinasi dengan teman sebelahnya
bercakap-cakap dg orang lain
A: Halusinasi terkadang masih
Tindakan : muncul (masalah belum
- Mengevaluasi kegiatan teratasi)
menghardik, patuh minum obat
dan berikan pijian P:
- Mengajarkan cara mengontrol Perawat:
halusinasi dg cara bercakap- - Menganjurkan menghardik, bila
cakap dg orang lain saat halusinasi datang sampai
halusinasi datang halusinasi hilang
- Memasukan kedalam jadwal - Melanjutkan terapi obat
kegiatan harian untuk latihan - Menganjurkan bercakap-cakap
menghardik, patuh minum obat
dan bercakap-cakap Klien :
Memasukan kedalam jadwal
Rencana tindak lanjut : kegiatan harian untuk latiahan
- Menganjurkan menghardik, bila menghardik, patuh minum obat
halusinasi datang sampai dan bercakap-cakap
halusinasi hilang
- Melanjutkan terapi obat
- Menganjurkan melakukan
bercakap-cakap bila halusinasi
muncul
- Mengajarkan SP 4 : kegiatan
terjadwal

8 Resiko 10-01-19 Ds: S:


perilaku 14.30 - Klien mengatakan sudah - Klien mengatakan sudah
kekerasan WIB mampu mengontrol emosinya mencoba melakukan pukul kasur
(SP3) atau bantal dan patuh meminum
Kelompok 5

Do: obat
- Kontak mata mampu - Klien mengatakan senang bisa
dipertahankan mengontrol marah dengan cara
- Klien tampak kooperatif verbal (menggunakan kalimat
yang baik) sehingga tidak
Tujuan membuat klien mudah
- Klien mampu mengontrpl PK tersinggung
dengan baik dan tidak
menggunakan kata-kata kasar O:
ketika marah. - ekspresi wajah rileks
- Klien mampu mengungkapkan - kontak mata dapat dipertahankan
perasaan marah dengan nada - klien dapat mempraktekkan cara
rendah dan sopan mengontrol marah dengan cara
Tindakan Keperawatan verbal (menggunakan kalimat
- Mengevaluasi kegiatan latihan yang baik dalam meminta,
fisik & obat, beri pujian menolak dan menyatakan
- Melatih cara mengontrol PK perasaan kesal)
secara verbal (3 cara, yaitu:
mengungkapkan, meminta, A: Resiko Perilaku Kekerasan
menolak dengan benar) masih ada (masalah belum
- Memberikan kesempatan pada teratasi)
klien untuk mempraktekkan
cara yang telah diajarkan
- Menganjurkan kepada klien P:
untuk menggunakan cara yang Perawat
telah dipelajari saat jengkel atau - Kaji ulang PK, evaluasi SP 3
marah ( cara verbal )
- Memberikan reinforcement - Ajak klien mengontrol PK dg
positif cara sesuai SP dg bertahap dan
- Memasukkan pada jadual perhatikan tiap perubahan sikap
kegiatan untuk latihan fisik, dan perilaku.
minum oba dan secara verbal
Klien:
Rencana tindak lanjut: - Kaji kememampuan klien dan
- Menganjurkan klien untuk ajak klien untuk terus
mengulang cara mengontrol PK berkomunikasi dg baik.
secara verbal. - Latih cara mengontrol PK
- Menganjurkan klien untuk - Anjurkan klien untuk patuh
memasukkan kegiatan latihan minum obat
fisik, patuh minum obat dan - Anjurkan klien untuk memasukan
secara verbal kedalam jadwal pada jadwal kegiatan harian.
kegiatan.

9 Halusinasi 11-01-19 DS: S:


(SP4) 09.00 - Klien mengatakan halusinasi - Klien mengatakan mau bercakap-
WIB masih kadang muncul cakap
- Klien mengatkan sudah rutin - Klien mengatakan sudah taat

Kelompok 5
minum obat 2x sehari meminum obat tapi halusinasi
- Klien mengatakan sudah masih kadang muncul
bercakap-cakap dg teman
sekamarnya O:
- Klien melakulan percakapan
DO: seperti yg dicontohkan perawat
- Klien terlihat berinteraksi dg - Klien terlihat sedang bercakap dg
teman sekamarnya teman sebelahnya

Tujuan : A: Halusinasi kadang masih


- Mengntrol halusinasi dengan muncul (masalah belum
cara melakukan kegiatan teratasi)
terjadwal
P:
Tindakan : Perawat:
- Mengevaluasi kegiatan - Menganjurkan menghardik, bila
menghardik, patuh minum obat, halusinasi datang sampai
bercakap-cakap dan berikan halusinasi hilang
pijian - Melanjutkan terapi obat
- Mengajarkan cara mengontrol - Menganjurkan bercakap-cakap
halusinasi dg cara melakukan - Mengevaluasi kegiatan terjadwal
kegiatan terjadwal setiap hari
- Memasukan kedalam jadwal
kegiatan harian untuk latihan Klien :
menghardik, patuh minum obat, Memasukan kedalam jadwal
bercakap-cakaop dan kegiatan harian untuk latiahan
melakukan kegiatan terjadwal menghardik, patuh minum obat,
bercakap-cakap dan melakukan
Rencana tindak lanjut: kegiatan terjadwal
- Menganjurkan menghardik, bila
halusinasi datang sampai
halusinasi hilang
- Melanjutkan terapi obat
- Menganjurkan melakukan
bercakap-cakap bila halusinasi
muncul
- Mengevaluasi kegiatan
terjadwal

10 Resiko 11-01-19 Ds: S:


Perilaku 09.30 - Klien mengatakan perasaanya - Klien mengatakan sudah
kekerasan WIB sudah tidak kesal berlatih tarik nafas dalam dan
(SP4) - Klien mengatakan perasaanya pukul bantal, meminum obat

Kelompok 5
sudah tenang teratur dan berlatih komunikasi
verbal untuk meminta, menolak
Do: dengan baik
- Kontak mata dapat - Klien mengatakan senang telah
dipertahankan diajarkan beristigfar dan
- Klien tampak kooperatif berwudhu
O:
Tujuan - Kontak mata dapat
- Klien mampu mengontrol dipertahankan
marah dengan cara mengucap - klien dapat menjelaskan dan
istighfar mepraktekan cara mengontrol
- Klien mampu mempraktekan PK dengan beristigfar dan
cara yang sudah diajarkan oleh berwudhu
perawat A:Resiko Perilaku Kekerasan
masih ada (masalah belum
Tindakan Keperawatan teratasi)
- Menanyakan kabar dan P:
perasaan saat ini (marah) Perawat
- Mengevaluasi kegiatan latihan - Kaji ulang PK, evaluasi SP 4
fisik ( tarik nafas dalam dan (beristighfar dan berwudhu)
pukul bantal), dan patuh minum - Ajak klien mengontrol PK dg
obat dan cara verbal. cara sesuai SP dg bertahap dan
- Melatih cara mengontrol PK perhatikan tiap perubahan sikap
dengan cara spiritual (2 dan perilaku.
kegiatan seperti beristigfar dan
berwudhu) Klien:
- Memasukkan pada jadwal - Kaji kememampuan klien dan
kegiatan untuk latihan ajak klien untuk terus
mengontrol PK dengan cara berkomunikasi dg baik.
spiritual. - Latih cara mengontrol PK
- Memberikan reinforcement - Anjurkan klien untuk patuh
positif minum obat
- Anjurkan klien untuk memasukan
Rencana tindak lanjut : pada jadwal kegiatan harian.
- Menganjurkan klien untuk
mengulang cara mengontrol PK
secara latihan spiritual
(beristigfar dan berwudhu )
- Menganjurkan klien untuk
memasukkan latihan spiritual
(beristigfar dan berwudhu)
kedalam jadwal kegiatan harian
dan lanjutkan SP 5 untuk
mengevaluasi dari SP 1 – 4.

Anda mungkin juga menyukai