DISUSUN OLEH:
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
2
3. Tempat: Poli Rawat Jalan RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta
D. MATERI
Terlampir
2. Laptop
3. Power Point
4. Leaflet
5. Speaker
F. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, diskusi dan tanya
jawab.
G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : a. Kharisma Ladynda
b. Duaji Iftinan Angkawijaya
2. Penyaji : a. Safitri Dewi
b. Khasbulloh
3. Observer : a. Syarah Eka Prasetya
b. Desi Ika Putri
c. Sumintri
d. Ulfa Rohayatun
4. Fasilitator : a. Erni Yunia Nugroho
b. Mey Ferdita Santika Putri
c. Ginta Septiana
d. Dwi Nurhaeni
3
e. Aisah Fitriani
f. Siti Marfungah
g. Ahmad Faqih Fawaid
h. Betantyo Abi Yugo
5. Seksi perlengkapan : a. Sulistia Rini
b. Fidya Pangestika
c. Irma Susrini
d. Widian Listanti
e. Yahya Syaiful Rizal
f. Mukharom
g. Ahmad Fani Rosyadi
h. Aprilianto
4
5 benar pemberian obat
tanda-tanda kekambuhan
upaya perawatan pasien
gangguan jiwa
b. Memberikan kesempatan b. Menanyakan hal-
kepada peserta penyuluhan hal yang belum
untuk bertanya jelas
c. Menjawab pertanyaan c. Memperhatikan
peserta penyuluhan yang
berkaitan dengan materi
yang belum jelas
3. 15 Menit Penutup
a. Menyimpulkan materi yang
a. Memperhatikan
telah disampaikan.
b. Evaluasi penyuluhan dengan
b. Menjawab
pertanyaan secara lisan.
c. Salam.
c. Menjawab salam
I. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Observer
: penyaji
: Keluarga pasien
: Fasilitator
: moderator
5
J. EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a. SAP sudah siap dua hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Perlengkapan dan alat sudah siap
c. Rencana penyuluhan sesuai
2. Evaluasi proses
a. Perlengkapan dan tempat bisa digunakan sesuai rencana
b. Audien bersedia untuk ikut menjadi peserta
3. Evaluasi hasil
a. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 80% peserta dapat
menyebutkan obat-obatan untuk pasien jiwa
b. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 80% peserta dapat
menyebutkan 4 manfaat obat
c. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 80% peserta dapat
menyebutkan reaksi obat
d. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 80% peserta dapat
menyebutkan 5 benar pemberian obat
e. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 80% peserta dapat
menyebutkan tanda-tanda kekambuhan
f. Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan 80% peserta dapat
menyebutkan upaya perawatan pasien gangguan jiwa
6
Lampiran : Materi
Adalah orang yang ditunjuk untuk mengawasi dan mengingatkan pasien untuk
minum obatuntuk menjamin seseorang menyelesaikan pengobatan. PMO sebaiknya
adalah seseorangyang dekat dan dipercaya oleh klien sehingga klien akan menuruti
ketika minum obat.
1. Anti psikotik
2. Anti depresi
Fungsi obat
Penenang
Efek samping: yaitu meliputi mulut kering, penglihatan kabur, susah buang air
besar.
3. Anti maniak
Manfaat obat
Mengurangi hiperaktivitas
4. Anti cemas
5. Anti insomnia
6. Anti panik
7
B. Manfaat Obat
1. Membantu istirahat
1. Emosional stabil
1. Benar Pasien
2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan
namadagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa
namageneriknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama
generiknya ataukandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label
pada botol ataukemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca
8
permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol
dibandingkan dengan obat yangdiminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat.
3. Benar Dosis
4. Benar Cara/Rute
a. Oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak
dipakai,karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga
diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet
ISDN.
b. Parenteral kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping,
enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak
melaluisaluran cerna, yaitu melalui vena (perset / perinfus).
d. Rektal obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau
supositoriayang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal
dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax
supp), hemoroid(anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp).
Pemberian obat perektal memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan
9
pemberian obatdalam bentuk oral, namun sayangnya tidak semua obat
disediakan dalam bentuk supositoria.
5. Benar Waktu
F. Tanda-tanda Kekambuhan
10
14. Mengatakan keinginan untuk mati/bunuh diri
16. Teriak-teriak
11
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan , Harold I. (1998). Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta : Widya Medika.
Keliat, B.A. Diktat Kuliah FK. UI : Terapi Aktifitas Kelompok, Jakarta 1994.
Tidak dipublikasikan.
Keliat, Budi A. (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC
http://www.docstoc.com/docs/35697079/KTI-Isolasi-Sosial
http://andreyrsj.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-askep-isolasi-sosial.html
http://nursingbegin.com/prinsip-enam-benar-dalam-pemberian-obat/
12