1. Imobilisasi
2. Penurunan Sensasi
3. Perubahan Gizi Dan Hidrasi
4. Sekresi Dan Eksresi Di Kulit
5. Insufisiensi Raskuler
6. Alat Eksternal
1. Imobilisasi
Pengertian imobilisasi adalah hal yang relatif dalam arti tidak saja kehilangan
pergerakan total tetapi juga terjadi penurunan aktivitas dari normalnya. Kim et al.
(1995) dalam Perry dan Potter (2005),, memberikan pengertian imobilisasi sebagai
suatu keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan
gerak fisik. Imobilisasi pasien tidak dapat menghindari pembatasan gerakan pada
setiap aspek kehidupan (Priharjo, 1999). Imobilisasi merupakan keadaan dimana
seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu
pergerakan atau aktivitas (Aziz, 2006).
Macam-macam imobilisasi menurut Priharjo (1999) dan Aziz (2006), secara umum
sesuai yang dihadapi pasien, ada beberapa macam keadaan imobilitas, antara lain:
1. Imobilitas fisik, yaitu suatu keadaan dimana seseorang mengalami pembatasan fisik
yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun keadaan orang tersebut.
2. Imobilitas intelektual, dapat disebabkan kurang pengetahuan untuk dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi oleh karena kerusakan otak karena proses
penyakit, kecelakaan serta pasien retardasi mental.
3. Imobilitas emosional, keadaan ketika seseorang mengalami pembatasan secara
emosional karena adanya perubahan secara tiba-tiba dalam menyesuaikan diri.
Keadaan ini terjadi akibat pembedahan atau kehilangan seseorang yang dicintai.
4. Imobilitas sosial, keadaan individu yang mengalami hambatan dalam melakukan
interaksi sosial karena keadaan penyakitnya sehingga dapat memengaruhi perannya
dalam kehidupan sosial.
2. Penurunan sensasi
Klien dengan kelumpuhan, insufisiensi sirkulasi atau kerusakan saraf lokal
tidak mampu merasakan cidera kulit.
Selama dimandikan periksa fungsi saraf motorik dengan memeriksa sensasi
nyeri,suhu dan taktil.
6. Alat eksternal
Alat eksternal pada kulit akan menimbulkan tekanan atau friksi. Periksa
permukaan yang terpasang pada gips, penahan pakaian, perban, selang, atau alat
ortopedik.
Nama : Anzara Sativa Laksonoputra
NIM : 2017007131 ( PKK 2D )
2. Perawatan Mulut
Menggosok gigi setiap pagi dan malam sebelum tidur. Gunakan sikat
gigi yang halus serta pasta gigi. Gosok gigi dengan arah vertical. Gosok
sampai bagian gigi paling dalam. Gosok lidah untuk membersihkan kotoran
yang menempel pada lidah. Kumur kumur dengan air lalu di lanjutkan dengan
obat kumur sampai bersih.
3. Perawatan Rambut
Keramas maksimal 3 kali seminggu, tergantung kondisi rambut. Jika
rambut benar benar kotor maka disaran kan untuk berkeramas.
Menggunakan shampo rambut yang sesuai. Hindari penggunaan sampo yang
berganti ganti, karna dapat merusak rambut. Gunakan conditioner setelah
penggunaan shampoo. Jika perlu tambahkan vitamin rambut untuk menjaga
kesehatan rambut.
4. Perawatan telinga
Bersihkan telinga minimal 3 hari sekali sehabis mandi. Dianjurkan
sehabis mandi karna kotoran pada telinga akan lebih lunak. Gunakan
cottonbud yang lembut dan empuk. Bersihkan juga area pinggir kuping serta
lubang anting jika ada.
5. Perawatan kulit
Perawatan kulit biasanya dilakukan dengan cara masker kulit. Tapi
bias juga dengan penggunaan handbody lotion untuk menjaga kelembapan
kulit.
6. Perawatan kuku
Potong kuku jika dirasa kuku sudah terlalu pajang. Bersihkan kotoran
yang ada di sela sela kuku dengan alat khusus. Sikat dan cuci kuku setelah
selesai memotong dan membersihkannya.
7. Perawatan organ vital.
Perawatan organ vital dilakukan setiap hari dan setiap buang air.
Gunakan sabun untuk membersihkan area sekitar kemaluan dan dubur. Bilas
dengan air bersih sampai tidak ada sabun yang tersisa. Gantilah pakaian
dalam sesering mungkin, minimal 2 kali sehari agar tidak memicu tumbuhnya
jamur pada area kemaluan, dikarenakan area tersebut rawan lembab.