Beracun
Klasifikasi I, meliputi :
Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga menimbulkan
bahaya.
Klasifikasi II, meliputi :
Bahan radiasi; Bahan beracun atau bahan lainnya yang mudah menguap dengan LD50 (rat)
kurang dari 500 mg/kg atau yang setara, mudah diabsorpsi kulit atau selaput lendir.
Klasifikasi III, meliputi :
Gas atau cairan atau campurannya dengan bahan padat yang bertitik nyala 350Csampai
600C.
Klasifikasi IV, yaitu :
Bahan beracun dengan LD50 (rat) diatas 500 mg/kg atau yang setara.
Tata cara dalam memperlakukan B3 yang
benar
Kenali dengan apa kita bekerja atau apa yang kita hasilkan dari pekerjaan kita untuk
memastikan kita memperlakukannya dengan benar.
Gunakan alat pelindung diri yang dibutuhkan.
Pasang indentitas (simbol dan label) pada bahan-bahan tersebut untuk menghilangkan
salah penggunaan.
Tempatkan bahan/limbah tersebut pada tempat yang seharusnya.
Buang sisa ataupun kemasan bahan tersebut sesuai aturan yang berlaku.
Jangan pernah melakukan pencampuran bahan-bahan tersebut secara serampangan.
Hal yang harus di perhatikan dalam
pengelolaan limbah B3
Limbah B3 yang dihasilkan hanya boleh diolah oleh pihak yang memang sudah
mendapatkan ijin dari KLH.
Melaporkan kinerja pengelolaan limbah B3 minimal setiap 3 bulan ke instansi yang
ditunjuk.
Melakukan penyimpanan limbah B3 maksimal 90 hari di tempat penyimpanan
sementara yang berijin.
Pencemaran dan pengaruh limbah B3
Limbah B3 masuk kelingkungan melalui media air, tanah, udara, dan hewan/biota
yang mempengaruhi secara kontinyu dan tidak kontinyu, bertahap dan seketika,
teratur dan tidak teratur. Limbah B3 meracun imakhluk hidup melalui rantai
makanan sehingga menyebabkan organisme (tumbuhan, hewan dan manusia)
terpapar oleh zat-zat beracun.
Pengaruh Limbah B3 terhadap Kesehatan dan Lingkungan. B3 mempengaruhi
kesehatan dengan mencelakakan manusia secara langsung (akibat ledakan,
kebakaran, reaktif dan korosif) maupun tidak langsung (toksik akut dan kronis) bagi
manusia.
Cara Zat toksik yang dihasilkan oleh limbah B3
masuk ketubuh manusia
Oral yaitu melalui mulut dan kemudian saluran pencernaan, sulit mencapai
peredaran darah.
Inhalasi yaitu melalui saluran pernapasan, bersifat cepat memasuki peredaran darah.
Dermal yaitu melalui kulit sehingga mudah masuk ke dalam peredaran darah.
Peritonial yaitu melalui suntikan, langsung memasuki peredaran.
4 proses yang dialami bahan beracun di dalam
organisme
(absorbsi, distribusi, metabolism dan sekresi)
Untuk mengetahui efek negative bahan toksikan tersebut di dalam tubuh, perlu
diketahui perihal zat toksik dan system biologis manusia serta interaksi antara keduanya.
Zat toksik akan dibawa oleh darah dan di distribusikan keseluruh tubuh dan kemudian
mengganggu organ tubuh antara lain: keracunan neurotaksik, zat toksik akan dibawa
menuju otak,atau zat toksik akan ditimbun dan diproses pada jaringan lemak, otot,
tulang, syaraf, liver, pankreas, usus dan kemudian setelah melalui proses- sisanya akan
disekresikan keluar tubuh.
Pengaruh limbah B3 terhadap mahluk hidup,
khususnya manusia terdiri atas 2 kategori yaitu:
Efekakut, dan Efekkronis.
Efekakut
Menimbulkan akibat berupakerusakan susunan syaraf, kerusakan system pencernaan,
kerusakan system kardiovasculer, kerusakan system pernafasan, kerusakan pada kulit, dan
kematian. Sementara
Efekkronis
Menimbulkan efek karsinogenik (pendorong terjadinya kanker), efekmutagenik (pendorong
mutasi sel tubuh), efekteratogenik (pendorong terjadinya cacat bawaan), dan kerusakan
system reproduksi.
Bagian organ tubuh yang terkena pengaruh
Ginjal (umumnya disebabkan zat toksik Cadmium); – Tulang (umumnya disebabkan zat toksik
Benzene); – Otak (umumnya disebabkan zat toksik Methyl Mercury); – Liver (umumnya
disebabkan zat toksik Carbon – Tetrachlorida); Paru-paru (umumnya disebabkan zat toksik
Paraquat); – Mata (umumnya disebabkan zat toksik Khloroquin)