DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
i
KATA PENGANTAR
Al – hamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
Tuhan semesta alam, hidayah dan taufik –Nya, Shalawat dan salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Keluarganya, para sahabat dan semua penganut
ajarannya.
Selama proses penulisan Makalah ini, penulis sangat menyadari bahwa dalam proses
tersebut tidaklah lepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak
oleh karenanya, yang telah memberikan dukungan dan bantuan, baik moral maupun
material, sehingga penulis dapat menyelsaikan penulisan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
a. Latar belakang ............................................................................... 1
b. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
A. KESIMPULAN ........................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai, agar
sebagai seorang pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan metode
apa yang seharusnya di berikan kepada anak didik tersebut. Bagaimanabisa seorang
murid disebut cerdas atau pintar tanpa ada tes atau ujian yang diberikan.
Agama Islam dengan sumber ajaran al-Qur’an yang ditafsirkan para ulama
ternyata menunjukkan dengan jelas berbagai masalah dalam bidang
pendidikan.Oleh karena itu ajaran Islam menetapkan bahwa pendidikan merupakan
salah satu kegiatan yang wajib hukumnya baik pria maupun wanita yang
berlangsung seumur hidup serta melalukan evaluasi terhadap berbagai masalah
dalam bidang pendidikan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan?
2. Bagaimana prinsip dasar evaluasi pendidikan?
3. Apa saja ayat-ayat yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan?
4. Dan apa saja hadis-hadis yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan?
C. Tujuan
1. Menberikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan
1. Pengertian Evaluasi Pendidikan.
3
Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran
yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangaka
waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari evaluasi
pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai di manakah
efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang telah
diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar
yang dilaksanakan oleh peserta didik.
Adapun yang Menjadi Tujuan khusus Evaluasi Dalam
Bidang Pendidikan Ada Dua Yaitu:
Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program
pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul
kegairahan atau rangsangan pada diri peserta didik untuk
memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebaab
keberhasilan dan ketidakberhasilanpesrta didik dalam mengikuti
program pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan
keluar atau cara-cara perbaikannya.[3]
Setidaknya, ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi sebagai berikut:
Berdasarkan data hasil evaluasi itu, dicari metode lain yang dipandang
lebih tepat dan sesuai dengan keadaan. Perubahan itu akan membawa dampak
perencanaan ulang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa evaluasi itu
berfungsi menunjang penyusunan rencana.[4]
4
B. Prinsip Dasar Evaluasi Pendidikan
Seorang evaluator dalam melakukan kegiatan evaluasi pendidikan hendaknya
memahami satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya
triangulasi atau hubungan erat tiga komponen yaitu:[5]
1. Tujuan pembelajaran
2. Kegiatan pembelajaran atau KBM
3. Evaluasi
Seperti yang sudah disebutkan dalam nomor (1), KBM dirancang dan
disusun dengan mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Telah disebutkan
pula nomor (2) bahwa alat evaluasi juga disusun dengan mengacu pada tujuan.
Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan
dengan KMB yang dilaksanakan. Misal, jika kegiatan belajar mengajar
dilakukan oleh guru dengan menitikberatkan pada keterampilan, evaluasinya
juga harus mengukur tingkat keterampilan siswa, bukannya aspek
pengetahuan.[6]
5
Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan istilah
prinsip komprehensif. Dengan prinsip komprehensif dimaksudkan di sini bahwa
evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat dan utuh. Dengan kata lain, evaluasi
hasil belajar harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan
perkembangan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik.
Adapun aspek yang perlu diungkap adalah aspek proses berpikir, aspek kejiwaan
yaitu aspek nilai atau sikap, dan aspek keterampilan yang melekat pada diri
masing-masing individu peserta didik.
2. Prinsip Kesinambungan (Istimrar= ) استمرار
Untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran. Seorang
evaluator harus melaksanakan prinsip kesinambungan juga dikenal dengan
istilah prinsip kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan di sini bahwa
evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan
secara teratur dan sambung- menyambungdari waktu ke waktu. Dengan
demikian pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang telah dilaksanakan secara
teratur, terencana dan terjadwal. Sehingga dapat diperoleh informasi yang dapat
memberikan gambaran mengenai kemajuan atau perkembangan peserta didik,
sejak dari awal mula mengikuti program pendidikan sampai pada saat-saat
mereka mengakhiri program pendidikan yang mereka tempuh itu.
3. Prinsip Obyektivitas ( Maudluiyyah= ) موضوعية
Dalam pengertian sehari-sehari prinsip obyektivitas telah dengan cepat
dapat diketahui bahwa bersikap objektif berarti tidak adanya unsur pribadi
bersifat subyektif yang mempengaruhi dalam kegiatan evaluasi pendidikan.
Sehubungan dengan itu, dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar, seorang
evaluator harus senantiasa berpikir dan bertindak wajar, menurut realitas yang
ada, tidak dicampuri oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat subyektif yang
dapat menodai dalam kegiatan evaluasi pendidikan.[7]
)3(َ َصدَقواَ َولَيَعلَ َمنَََّالكَا ِذ ِبين ََّ ََََّولَقَدََفَتَنَّاَالَّذِينَََ ِمنََقَب ِل ِهمََفَلَيَعلَ َمن
َ ََََللاَالَّذِين
Artinya: (2) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
(3) “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya
Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.
6
Evaluasi itu perlu dilakukan, dengan mengingat akan sifat-sifat manusia itu
sendiri yaitu manusia adalah makhluk yang lemah, makhluk yang suka membantah
dan ingkar kepada Allah, mudah lupa dan banyak salah namun mempunyai batas
untuk sadar kembali. Tetapi di sisi lain manusia juga merupakan makhluk terbaik
dan termulia, yang dipercaya Allah untuk mengemban amanat yang istimewa,
yang diangkat sebagai khalifah di bumi dan yang telah diserahi Allah apa yang ada
di langit dan di bumi.
Bertolak dari kajian tersebut, maka ditemukan hal-hal prinsipal sebagai berikut
yaitu,bahwa manusia itu ternyata memiliki kelemahan-kelemahan dan kekurangan-
kekurangan tertentu, sehingga perlu diperbaiki baik oleh dirinya sendiri maupun
pihak lain. Namun manusia itu juga memiliki kelebihan-kelebihan tertentu
sehingga kemampuan tersebut perlu dikembangkan dan manusia mempunyai
kemampuan untuk mencapai posisi tertentu sehingga perlu dibina kemampuannya
untuk mencapai posisi tersebut. Dengan mengingat hal-hal tersebut, maka evaluasi
amatlah diperlukan, apa lagi dalam proses pendidikan.
Sasaran evaluasi dengan teknik testing tersebut adalah ketahanan mental iman
dan taqwa kepada Allah. Jika ternyata mereka tahan terhadap uji coba Tuhan, mereka
akan mendpatkan segala kegembiraan dalam segala bentuk, terutama kegembiraan
yang bersifat mental-rohaniyah. Seperti kelapangan dada, ketegaran dada, ketegaran
hati, terhindar dari putus asa, kesehatan jiwa, dan kegembiraan yang paing tinggi
nilainya ialah mendapatkan tiket masuk surga.[9]
ِ َصدَقتَ َأَمَكنت
َََمنَ َالكَا ِذ ِبين َ َ سنَنظرَأ
َ ََقَال
Berkata Sulaiman: "Akan Kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu Termasuk
orang-orang yang berdusta.
8
َسل َم ذَات َ علَ ْي ِه َو
َ ُصلى هللا َ ِس ْو ِل هللا ُ س ِع ْندَ َر ٌ بَ ْينَ َما نَحْ ُن ُجلُ ْو:َع ْنهُ أَيْضا ً قَال َ ُي هللا َ ض ُ ع ْن
ِ ع َم َر َر َ
َ َوال،علَ ْي ِه أَث َ ُر السفَ ِر َ الَ يُ َرى،س َوا ِد الش ْع ِر َ ُش ِد ْيد َ ب ِ اض الثِ َيا ِ ش ِد ْيدُ َب َيَ علَ ْينَا َر ُج ٌل َ َي ْو ٍم ِإ ْذ
َ طلَ َع
ض َع َ سل َم فَأ َ ْسنَدَ ُر ْكبَت َ ْي ِه ِإلَى ُر ْكبَت َ ْي ِه َو َو
َ علَ ْي ِه َو َ ُصلى هللا َ ِ س ِإلَى النبِي َ َ َحتى َجل،ٌيَ ْع ِرفُهُ ِمنا أ َ َحد
:سل َم َ علَ ْي ِه َو َ ُصلى هللا َ ِس ْو ُل هللا ُ فَقَا َل َر،ع ِن اْ ِإل ْسلَ ِم َ يَا ُم َحمد أ َ ْخبِ ْرنِي:َعلَى فَ ِخذَ ْي ِه َوقَال َ َكف ْي ِه
ُ َ ي الزكا َة َ َوت
ص ْو َم َ ِس ْو ُل هللاِ َوت ُ ِقي َْم الصلَة َ َوتُؤْ ت ُ اْ ِإل ِسلَ ُم أ َ ْن ت َ ْش َهدَ أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإال هللاُ َوأَن ُم َحمدًا َر
:َ قَال،ُص ِدقُه َ ُ فَعَ ِج ْبنَا لَهُ يَسْأَلُهُ َوي، َصدَ ْقت َ : سبِ ْيلً قَا َل َ طعْتَ إِلَ ْي ِهَ َ ضانَ َوت َ ُحج ْالبَيْتَ إِ ِن ا ْست َ َر َم
اآلخ ِر َوتُؤْ ِمنَ ِب ْالقَدَ ِر ِ س ِل ِه َوا ْليَ ْو ِمُ أ َ ْن تُؤْ ِمنَ ِباهللِ َو َملَ ِئ َك ِت ِه َو ُكت ُبِ ِه َو ُر: ان قَا َل ِ ع ِن اْ ِإل ْي َمَ فَأ َ ْخ ِب ْرنِي
أ َ ْن ت َ ْعبُدَ هللاَ َكأَنكَ ت ََراهُ فَإ ِ ْن لَ ْم ت َ ُك ْن:َ قَال،ان ِ س َ ْع ِن اْ ِإلح َ قَا َل فَأ َ ْخ ِب ْرنِي، َصدَ ْقت َ قَا َل.َِخي ِْر ِه َوش َِره
قَا َل.ع ْن َها بِأ َ ْعلَ َم ِمنَ السائِ ِل َ َما ا ْل َمسْؤُ ْو ُل:َ قَال،ع ِة َ ع ِن السا َ فَأ َ ْخبِ ْرنِي:َ قَال. َت ََراهُ فَإِنهُ يَ َراك
اءِ عا َء الش َ قَا َل أ َ ْن ت َ ِلدَ اْأل َ َمةُ َربت َ َها َوأ َ ْن ت ََرى ْال ُحفَاة َ ا ْلعُ َراة َ ْال َعالَةَ ِر،ارا ِت َها َ ع ْن أ َ َم َ فَأ َ ْخ ِب ْرنِي
ُ هللا: ُع َم َر أَت َد ِْري َم ِن السائِ ِل ؟ قُ ْلت ُ يَا: ثُم قَا َل،طلَقَ فَلَ ِبثْتُ َم ِليًّا َ ثُم ا ْن،ان ِ َط َاولُ ْونَ فِي ْالبُ ْنيَ َ يَت
] [ رواه مسلم. قَا َل فَإِنهُ ِجب ِْر ْي ُل أَتـَا ُك ْم يُعَ ِل ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم. س ْولُهُ أ َ ْعلَ َم ُ َو َر
Artinya:” Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-
duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah
seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat
hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada
seorangpun di antara kami yang mengenalnya.Hingga kemudian dia duduk di
hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya
(Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, Maka bersabdalah Rasulullah
shallallahu`alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada
ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah
utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan
dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami
semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia
bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “
Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun
yang buruk “, kemudian dia berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata
lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah
engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau
tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “
Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda,“
Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan
aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda, “ Jika seorang hamba
melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan
dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba
meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam
sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam)
bertanya,“Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah dan
9
Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“Dia adalah Jibril yang datang
kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fungsi pokok evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidaknya memiliki
tiga macam, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan
memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
1. Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai
berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang
bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang
diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil
yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh karena
itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan hasil belajar.
. 2. Adapun sistem penilaian yang digunakan nabi sendiri tidak menggunakan sistem
laboratorial seperti dalam dunia ilmu pengetahuan modern sekarang. Namun prinsip-
prinsipnya menunjukkan bahwa sistem penilaian juga terdapat dalam hadits nabi. Nabi
melakukan penilaian terhadap prilaku manusia dengan memberikan penjelasan tentang
tanda-tanda seseorang yang beriman.
11
DAFTAR PUSTAKA
Samsul Nizar. 2011, Cetakan ke-2. Hadits Tarbawi. Jakarta: Kalam Mulia.
[1] Putra, sitiatavaRizema. 2012. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Jember:
Diva Press. hlm. 71-72
[2] Sudirjono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Hlm. 1-2.
[3] Ibid. Hlm 16-17.
[4] Putra, sitiatavaRizema. Opcit. Hlm 84-87
[5] Masrukhin. 2008. Evaluasi Pendidikan. Kudus: STAIN. Hlm 19.
[11] Samsul Nizar. Cetakan ke-2. Hadits Tarbawi. Jakarta: 2011. Kalam Mulia. Hlm.
22
12