Anda di halaman 1dari 14

Reaksi kimia dan

oksida
• Menyetarakan Koefisien Reaksi
 N2 (g) + H2 (g) → NH3 (g)
Secara langsung :
N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g)
 Al (s) + O2 (g) → Al2O3 (s)

Dimisalkan a, b, c, ……
aAl (s) + bO2 (g) → cAl2O3 (s)
Al : a = 2c
O: 2b = 3c
Misal c = 1, maka :
a = 2c = 2.1 = 2
2b = 3c = 3.1
b = 3/2

Didapatkan :
a=2 a=4
b = 3/2 x2 b = 3
c=1 c=2

jadi :
4Al (s) + 3O2 (g) → 2Al2O3 (s)
Menyetarakan Koefisien Reaksi
Cu(s) + HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + NO2(g) + H2O(l)
Dengan bantuan oksidasi-reduksi :
0 +5 +2 +4
Cu(s) + HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + NO2(g) + H2O(l)
+2 -1
x2
Cu(s) + HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + H2O(l)
Yang lain menyesuaikan. Jadi :
Cu(s) + 4HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + 2NO2(g) + 2H2O(l)
Beberapa macam reaksi :
• Reaksi Kombinasi/Penggabungan :
4Al (s) + 3O2 (g) → 2Al2O3 (s)
• Reaksi Penguraian :
Ca(HCO3)2 (s) → CaO (s) + 2CO2 (g) + H2O (l)
• Reaksi Substitusi/Pertukaran :
Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)
• Reaksi Netralisasi/Penggaraman :
AgNO3 (aq) + HCl (aq) → AgCl (s) + HNO3 (aq)
HNO3 (aq) + NaOH (aq) → NaNO3 (s) + H2O (l)
Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk
dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya, suatu reaksi kimia
disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan warna, pembentukan
endapan, atau timbulnya gas.
Koefisien Reaksi
Untuk persamaan reaksi yang sederhana, artinya melibatkan hanya sedikit bahan/
zat/senyawa, maka penyelesaian koefisien reaksi akan mudah. Metode yang
dipakai untuk reaksi yang sederhana dapat berupa penyeimbangan jumlah unsur
yang terdapat pada sisi kiri tanda panah dan sebelah kanan tanda panah.
Hubungan molekul dari Persamaan
Perbandingan jumlah molekul-molekul yang bereaksi danyang dihasilkan dari
reaksi itu ditunjukkan dengan koefisien pada rumus yang menandai molekul itu.
Hubungan massa dari Persamaan
Oleh karena 1 mola zat mengandung NA molekul (sejumlah bilangan Avogadro),
perbandingan jumlah mol yang terlibat dalam reaksi sama dengan perbandingan
jumlah molekul.
oksidasi
OKSIDASI
• Reaksi pelepasan elektron
• Pelepasan elektron
• Peningkatan muatan positip
• Peningkatan bilok (bilangan oksidasi)
• Contoh :
• Al Al 3+ + 3e
• Reaksi oksidasi Alumunium :
Al Al 3+ + 3e ) x4 (oksidasi)

O2 + 4e 2O2- ) x 3 (reduksi)

4 Al + 3 O2 4Al3+ + 6O2- 2Al2O3


Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:

Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan,


temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari
zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun.

Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem,


temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari
zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
2. REAKSI REDUKSI
 Reaksi penangkapan elektron
 Penambahan muatan negatif
 Penurunan bilangan oksidasi
Contoh :

o2 O2- + 2e
Reaksi oksidasi selalu disertai reduksi dan disebut reaksi redoks
Reaksi oksidasi atau reduksi saja secara terpisah disebut Reaksi setengah (Half
reaction)
Larutan Dan Kelarutan
Larutan : campuran yang homogen ( mempunyai bagian yg sama )
Komponen larutan :
- zat pelarut ( solvent)
- zat terlarut (solute)
Contoh larutan :1 gr gula dlm 1000 ml air >lart gula
10 ml alkohol dalam 100 ml air
Air sebagai pelarut universal, jika tanpa keterangan khusus
--------> pelarut air
Zat organik > sbg pelarut organik ( mis: petroleum, alkohol, ether dll)
Kelarutan: banyaknya gram zat maksimal yg dapat larut dalam 1000 gram
zat pelarut, pd suhu tertentu, misal :100 gram air dpt melarutkan 36,5 gr
NaCl pada suhu 20ºC atau dpt melarutkan 200 gr gula dll.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang
dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi
(masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali
konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang
larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata
lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi
(zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil
konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung
lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau
dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga
terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Suspensi
Dalam ilmu kimia, suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu
campuran fluida yang mengandung partikel padat. Atau dengan kata lain
campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair
tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1
mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan
mengalami pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat gangguan.

Suspensi cairan atau padatan (dalam jumlah kecil) di dalam gasdisebut


sebagai aerosol. Contoh sistem aerosol dalam kehidupan manusia adalah debu
di atmosfer.

Suspensi adalah keadaan dimana zat terlarut terdipersi secara heterogendalam


zat pelarut, sehingga partikel-partikel zat terlarut cenderung mengendap dan
dapat dibedakan dari zat pelarutnya.. Suspensi bersifat diskontinu, dapat
disaring dan merupakan sistem 2 fase. Diameter partikel zat terlarut lebih
besar dari 10-5 cm. Contoh: air kopi, air kapur
Pengendapan
Pengendapan adalah proses membentuk endapan yaitu padatan yang
dinyatakan tidak larut dalam air walaupun endapan tersebut sebenarnya
mempunyai kelarutan sekecil apapun. Prosedur analisis menentukan
jumlah pereaksi yang digunakan atau ditambahkan kedalam
sampel/analat agar terbentuk endapan
Pengendapan adalah pembentukan yang solid dalam larutan atau dalam
padatan lainnya selama reaksi kimia atau oleh difusi dalam padatan.
Bila reaksi terjadi dalam cair, zat padat yang terbentuk disebut endapan,
atau ketika dipadatkan oleh sentrifus. Cairan yang tersisa di atas padatan
dalam kedua kasus disebut supernatant atau supernatan. Bubuk yang berasal
dari curah hujan juga historis dikenal sebagai bunga.
Alam metode presipitasi termasuk pengendapan atau sedimentasi, dimana
bentuk padat selama periode waktu tertentu karena gaya ambien seperti
gravitasi atau sentrifugasi.
Selama reaksi kimia, curah hujan juga dapat terjadi khususnya jika suatu
substansi larut dimasukkan ke dalam solusi dan kepadatan terjadi menjadi
lebih besar (jika endapan akan mengapung atau bentuk suspensi). Dengan
zat larut, curah hujan di percepat sekali solusi menjadi jenuh.

Anda mungkin juga menyukai