Sel volta merupakan suatu sel elektrokimia yang mengubah zat kimia menjadi energi
listrik. Dalam sel volta reduktor dan oksidatornya dipisahktan sehingga pemindahan tidak terjadi
secara langsung tetapi melalui kawat penghantar. Zink, tembaga, dan magnesium merupakan
elektroda. Terdapat 2 jenis elektroda yaitu Katode(+) tempat terjadinya reduksi sedangkan pada
anode(-) tempat terjadinya oksidasi. Potensial elektode sel dapat ditentukan melalui persamaan :
b. Pipa U
c. Voltmeter
d. Spritus
e. Kaki Tiga
a. Larutan ZnSO4
b. Larutan CuSO4
c. Larutan MgSO4
d. Air
IV. Langkah Kerja
3. Siapkan Agar-agar yang berfungsi sebagi jembatan garam yang kemudian dimasukkan
dalam tabung U
V. Hasil Pengamatan
II. Tujuan Percobaan : mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis
III.Teori
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang merubah energy listrik menjadi energy kimia.
Pada sel elektrolisis, reaksi mulai terjadi pada katode, yaitu tempat arus masuk (pada sel volta
reaksi terjadi pada anode yaitu tempat arus keluar). Katode merupakan kutub negatif sedangkan
anode merupakan kutub negatif. Adapun syarat-syarat terjadinya reaksi pada katoda dan anoda
sebagai berikut :
a. Katoda
Jika yang dielektrolisis adalah leburan ma asemua jenis kation akan dapat mengalami reduksi
pada katoda
a) Kation-kation golongan IA,IIA,Al+3, dan Mn+2 tidak dapat mengalami reduksi. Pada
c) 2H+ + 2e - ------------
H2
b. Anoda
Jenis anoda
Au.
a. Jika anoda menggunakan anoda tidak inert maka yang teroksidasi adalah logam anoda
itu sendiri
b. Jika menggunakan anoda inert, maka reaksi oksida keratin bergantung pada anionnya .
Anion-anion oksi (SO4-2, NO3-, CO3-2) tidak dapat teroksidasi di anoda, jadi yang
2X - X2 + 2e-
a. Statif
b. Tabung U
d. Elektroda karbon
e. Kabel
a. Larutan NaCl
b. Larutan CuSO4
c. Larutan KI
d. Indicator PP
V. Langkah Kerja
c. Aliri larutan dalm tabung U dengan arus listrik 6 V melalui elektroda karbon
1 NaCl
2 CuSO4
3 KI
NaCl Na+ + Cl –
yang megalami reduksi yaitu air(H2O). Sedangkan pada anode, C merupakan anoda inert atau
sulit untuk mengalami oksidasi sehingga yang mengalami oksidasi adalah Cl- .
Ket. Cu dapat mengalami reduksi karena unsur tesebut tidak termaksud unsur golongan IA, golongan
IIA, Al+3, dan Mn+2. Anoda C merupakan Anoda inert sehingga yang mengalami oksidasi adalah
SO4-2, Namun karena SO4-2 meruapan anion oksida sehingga yang mengalami oksidasi adalah
H2O
KI K+ + I –
Anode (+) 2I - I2 + 2e -
Ket. K pada katoda tidak dapat mengalami reduksi karena merupakan unsur golongan IA, sehingga
yang megalami reduksi yaitu air(H2O). Sedangkan pada anode, I merupakan anoda inert atau