Anda di halaman 1dari 21

Molekul, unsur

dan campuran
Klasifikasi materi
Sifat materi
Sifat Ekstensif
Sifat yang tergantung dari jumlah materi yang dimiliki.
- Volume
- Massa
- Kuantitas energi (kalori

Sifat intensif

Sifat yang tidak tergantung dari jumlah materi yang dimiliki


- Titik leleh
- Titik didih
- Kerapatan
padatan – memiliki volume dan bentuk tertentu; partikel-
partikel tersusun dalam posisi yang kompak.
Cairan – memiliki volume tertentu tetapi bentuk tidak tentu
(fluida). Partikel berdekatan satu sama lain tetapi tidak
menempati posisi tertentu.
Gas – memiliki volume dan bentuk tertentu;
partikel-partikel berjauhan satu dengan yang lain.
Plasma – temperatur tinggi, fase materi yang terionisasi
seperti yang dijumpai di bintang/matahari
Tiga fasa air : Solid, liquid dan vapour
Materi dapat dibedakan (diklasifikasikan) menjadi
Zat tunggal (zat murni) dapat dibedakan menjadi:
- Unsur, yaitu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan secara
kimia menjadi zat lain.
- Senyawa, yaitu zat tunggal yang dapat diuraikan secara
kimia menjadi zat lain (unsur-unsur penyusunnya atau
senyawa yang lebih sederhana).

Zat campuran dapat dibedakan menjadi:


- Campuran yang bersifat homogen (larutan) mempunyai
sifat yang sama diseluruh bagian sampel
- Campuran yang bersifat heterogen Terdiri dari dua atau
lebih fasa
Hukum-hukum dasar yang berhubungan dengan materi
Hukum kekekalan massa oleh Antoine Laurent Lavoiser
(1789). Tidak ada penambahan atau pengurangan massa zat
dalam reaksi (massa zat kekal/tetap), sehingga massa zat-zat
hasil reaksi sama dengan massa zat-zat yang bereaksi.
Contoh: 56 g besi (Fe) bereaksi dengan 32 g belerang (S)
menghasilkan 88 g
senyawa besi sulfida (FeS).
Hukum perbandingan tetap (susunan tetap) oleh Joseph
Proust (1799). Dalam suatu senyawa perbandingan massa
unsur-unsur penyusunnya selalu tetap. Contoh: dalam
senyawa FeS:
Hukum perbandingan berganda oleh Dalton (1805).
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu macam
senyawa, maka perbandingan sederhana massa kedua unsur
dalam senyawanya berbanding sebagai bilangan bulat.
Contoh:
Fe dan S dapat membentuk senyawa FeS atau FeS2. Dalam
FeS, 56 g Fe
bersenyawa dengan 32 g S dan dalam FeS2, 56 g Fe
bersenyawa dengan 64 g S.
Jika massa Fe dalam FeS dan FeS2 masing-masing 56 gram
(sama), maka perbandingan massa S dalam FeS dan FeS2
adalah = 32 : 64 = 1 : 2
Pada kedua senyawa tersebut, perbandingan massa S sama
dengan perbandingan jumlah atom S, yaitu = 1 : 2
Molekul
Molekul merupakan bentuk satuan terkecil yang dapat
diidentifikasikan menjadi unsur-unsur melalui suatu
reaksi peruraian dan memiliki komposisi dan sifat kimia
sebagai senyawa tersebut.

Molekul terdiri dari atom-atom terdiri dua atau


lebih unsur yang bergabung melalui ikatan kimia.
Senyawa
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua
atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi
unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut.
• Senyawa dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan
perbandingan tetap yang menentukan susunannya
• Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia
• Senyawa dapat berwujud dalam beberapa fase. Kebanyakan
senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga
berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi
senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan
sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian)
Penggolongan senyawa:
Senyawa Organik dikenal dengan istilah hidrokarbon yang banyak
terdapat di alam dan juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan
bakar sampai dengan molekul yang berasal atau ditemukan dalam
makhluk hidup seperti karbohidrat, protein, lemak, asam amino
dan lain-lain
Senyawa Anorganik merupakan senyawa yang disusun oleh atom
utama logam, banyak kita jumpai pada zat yang tidak hidup,
misalnya tanah, batu-batuan, air laut dan lain sebagainya
Senyawa anorganik dapat diklasifikasikan sebagai senyawa
bentuk oksida asam basa dan bentuk garam
Unsur
Unsur merupakan Substansi murni yang hanya tersusun dari
atom sejenis

Unsur merupakan zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi


zat baru yang lebih sederhana baik dengan cara fisik maupun
kimia, dan unsur memiliki ciri khas terhadap sifat kimianya

Unsur-unsur Kimia
Atom-atom suatu unsur semuanya merupakan satu jenis. Bagi ahli-
ahli kimia jenis atom dicirikan oleh nomor atom, karena Z (nomor
atom) merupakan sifat yang menentukan perilaku kimianya
Tiap unsur kimia mempunyai nama dan lambang. Lambang umumnya
merupakan bentuk singkatan sederhana dari nama inggris yang terdiri
dari satu atau dua huruf, sebagai contoh : Oksigen = O Nitrogen = N
Neon = Ne , dsb.
Pengelompokan unsur berdasarkan sifat-sifatnya :
Unsur logam : pada suhu kamar berbentuk padat kecuali air raksa,
mempunyai sifat kilau, dapat ditempa menjadi lembaran, dapat ditarik
menjadi kawat, konduktor panas dan konduktor listrik yang baik.
Contoh : Aluminium (Al), Barium (Ba), Ferrum (Fe) Chromium (Cr).
Calsium (Ca), Cobalt (Co), dan sebagainya.
Unsur bukan logam : Unsur ini pada suhu kamar berbentuk padat,
cair dan gas, tidak menghantar panat atau listrik kecuali grafit, tidak
berkilau kecuali karbon dan yodium, tidak dapat ditempa atau ditarik.
Contoh : Argon (Ar), Belerang (S), Brom (Br), Pospor (P), Helium
(He), Hidrogen (H), Oksigen (O), Silikon (Si), dan sebagainya.
c. Unsur kelompok metaloida : unsur-unsur yang mempunyai sifat sebagian
seperti
logam dan sebagian seperti bukan logam.
Contoh :
Antimon (Sb), Arsen (as), Boron (Bo), Germanium (Ge), Polonium (Po), dan
Tellerium
(Te).
Unsur-unsur ada yang dapat berdiri sendiri sebagai suatu zat ada yang tidak
dapat
berdiri sendiri. Unsur yang dapat berdiri sendiri dinamakan gas mulia, seperti
He, Ne,
Ar, Xe, dan Rn. Zat-zat yang terdiri dari 2 unsur misalnya : H2, O2, N2, F2,
Cl2, Br2, J2
Campuran
Campuran adalah materi yang disusun oleh beberapa zat tunggal
baik berupa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap.
Dalam campuran sifat dari materi penyusunnya tidak berubah.

Campuran homogen = campuran serbasama yang materi-materi


enyusunnya berinteraksi, namun tidak membentuk zat baru.
Contoh : larutan gula dalam sebuah gelas. Larutan ini merupakan
campuran air dengan gula (C6H12O6), jika kita coba rasakan, maka rasa
larutan diseluruh bagian gelas adalah sama manisnya, baik yang
dipermukaan, ditengah maupun dibagian bawah
Campuran homogen yang memiliki pelarut air sering disebut juga
dengan larutan
Campuran homogen dapat pula berbentuk sebagai campuran antara
logam dengan logam, seperti emas 23 karat merupakan campuran
antara logam emas dan perak. Kedua logam tersebut memadu sehingga
tidak tampak lagi bagian emas atau bagian peraknya.
Campuran logam lain seperti perunggu, alloy, amalgam dan lain
sebagainya.
Campuran heterogen = campuran serbaneka, dimana materi-
materi penyusunnya tidak berinteraksi, sehingga kita dapat
mengamati dengan jelas dari materi penyusun campuran
tersebut
Campuran heterogen tidak memerlukan komposisi yang
tetap seperti halnya senyawa, jika kita mencampurkan dua
materi atau lebih maka akan terjadi campuran.
Contoh yang paling mudah kita amati dan kita lakukan
adalah mencampur minyak dengan air, kita dapat
menentukan bagian minyak dan bagian air dengan indera
mata kita.
Perhatikan pula susu campuran yang kompleks, terdiri dari
berbagai macam zat seperti protein, karbohidrat, lemak,
vitamin C dan E dan mineral
Klasifikasi materi
Perbedaan campuran dan
senyawa
Campuran senyawa
1. Terjadi tanpa reaksi kimia 1. Terbentuk melalui reaksi
2. Perbandingan komponen kimia
penyusun campuran tidak 2. Perbandingan komponen
tertentu dan sembarang yang menyusun senyawa
3. Komponen-komponen melalui cara tertentu dan
campuran tetap memiliki tetap
sifat masing-masing 3. Komponen-komponen
4. Campuran dapat senyawa kehilangan sifat
dipisahkan menjadi semulanya
komponen-komponen 4. Senyawa tidak dapat
dengan cara fisis dipisahkan menjadi
komponen-komponen
dengan cara fisis tetapi
harus melalui cara reaksi
kimia

Anda mungkin juga menyukai