Nim : 7772180040
Mata Kuliah : Konteks Sosial Budaya Dan Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran
Pendapat Mengenai Video Dr. Jeffrey Lang Mengenai Mencari Tujuan Hidup
Setelah menyaksikan video Prof. Jeffery Lang seperti bisa memberikan pemahaman
nuansa baru yang terlewatkan ketika membaca Al-Quran dan saya kagum kepada beliau
ketika memaknai isi Al-Qur’an yang tidak semua orang bisa memahaminya secara
mendalam. Tetapi beliau mampu memahami isi dari kitab suci Al-Qur’an yang awalnya
adalah seorang atheis. Atheis adalah sebutan untuk seseorang yang mengaku bahwa dirinya
tak mempercayai sekalipun keberadaan Tuhan sang maha pencipta, Sang segalanya. Disaat
beliau belum menjadi seorang muslim membaca Al-Qur’an ayat per ayat, kata per kata, dan
mencoba memikirkan maksud dan pesan yang terkandung didalamnya. Luar biasanya adalah
proses membacanya itu seperti seakan penyusun Al-Quran seperti tahu apa pikiran dan
pertanyaan yang akan muncul dari Prof. Jeffry Lang. Sehingga meskipun Al-Quran itu seperti
buku paparan, tapi bagi beliau membaca buku itu seakan dia berdialog langsung dengan
penyusunnya. Pada video tersebut beliau menceritakan bahwa dia punya beberapa pertanyaan
filosofis tentang tujuan hidup dan tujuan penciptaan manusia. Ketika satu hari dia membaca
Prof Jeffry Lang diam memikirkan jawaban Al-Quran yang straight forward dan telak
baru yang beliau belum tahu jawabannya. Beliau mencoba kembali lanjutkan proses
membaca Al-Qurannya, dan ternyata pertanyaan yang muncul dijawab oleh ayat lanjutan
yang dibacanya. Ini proses yang bisa berlangsung beberapa hari. Beliau seakan seperti
bermain suatu permainan seperti catur dengan Tuhan dan Tuhan tahu apa langkah-langkah
beliau berikutnya dan selalu beliau kalah karena setiap langkah kedepannya karena seperti
sudah ditebak duluan oleh Tuhan. Tuhan bagai sudah tahu runtut pertanyaan yang akan
muncul dari kepalanya dan sudah menyiapkan jawaban atas pertanyaannya itu. Ini juga
menjelaskan bahwa memang kitab suci Quran itu diturunkan Tuhan untuk semua tingkatan
level manusia dan tiap orang akan punya pengalaman persepsi yang mungkin berbeda
tergantung kepada pendidikan, background, dan kapasitas intelektual. Saya dalam memahami
video ceramah beliau sedikit kesulitan, dari sudut pandang yang dia ambil dalam menuturkan
pertemuannya dengan Al Quran. Mungkin ini disebabkan perbedaan latar belakang dimana
sejak kecil saya sudah muslim sedangkan beliau menjadi muslim karena mencari. Apalagi
Telaah Al-Quran sebagai seorang pakar dalam bidang matematika dan dikenal sebagai
seorang peneliti, penjelasan yang didapatkannya tidak langsung ia percayai begitu saja.
Beliau meneliti dan menelaah secara lebih mendalam ayat-ayat Al-Quran. Beberapa ayat
yang membuatnya kagum dan telah membandingkannya dengan ajarannya yang lama adalah
ayat 30-39 surah Al-Baqarah tentang penciptaan Adam. Menurutnya ada suatu hal yang
menarik dalam ayat ini. Ia berpendapat bahwa ayat ini menceritakan tentang sejarah kuno
penciptaan manusia pertama kalinya. Yang menceritakan sepasang lelaki dan wanita yang
diciptakan oleh Tuhan pertama kali dalam penciptaan manusia. Yaitu adalah cerita Adam dan
Hawa. Ia teringat dengan kisah yang pernah ia pelajari sebelumnya, cerita ini mirip dengan
Pertama membaca cerita di ayat ini beliau beranggapan bahwa sang pengarang
sangatlah keliru dalam menyusun ceritanya, ketika itu beliau belum menjadi seorang muslim
ia menganggap bahwa pencipta cerita ini jelas sekali kebingungan dengan cerita sepasang
manusia awal ini. Karena ada keganjalan di dalam cerita ini ia membacanya berulang-ulang
kali. Sampai-sampai ia membacanya secara baris perbaris, bait per bait. Ia dibuat bingung
oleh sang pengarang Al-Quran ini. Karena ia selalu meloncat kepada bagian yang berbeda
pada ayat selanjutnya. Tapi ia mulai menyadari bahwa si pengarang memasukkan banyak arti
dari setiap kata. Ia membaca ayatnya dengan sangat berhati-hati dan teliti memahaminya.
Sampai-sampai ia berada pada pemahaman yang luar biasa menakjubkan. Ketika ia membaca
Q.s Al-Baqarah: 30-37 yang artinya “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. “Mereka berkata, Apakah
Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? “Dia berfirman “Sungguh, Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Dari ayat tersebut ia dapat menyimpulkan bahwa
Tuhan menempatkan manusia di bumi bukan untuk hal positif saja, namun Tuhan
Jadi saya fikir bahwa Prof. Jeffrey Lang menyadari kenapa Tuhan ciptakan dua orang
yang bertolak belakang sikapnya yang dipersatukan dalam ikatan rumah tangga. Yaitu ayah
dan ibunya dengan berbagai perbedaan. Dan ia menyadari bahwa kenapa Tuhan tidak
melenyapkan ayahnya saat itu juga ketika ia berdoa pada Tuhannya. Ternyata ada skenario
yang Tuhan telah tulis untuk ayahnya nanti. Yaitu menyiapkan hukuman atas dosanya. Belum
cukup sampai di situ. Jeffrey Lang menimbulkan sebuah pertanyaan kembali untuk Tuhan.
Mengapa ia menciptakan makhluk d muka bumi ini sebagai perusak, sedangkan ia bisa
menciptakan sang malaikat yang sangat patuh dan jelas-jelas memuja hanya kepada-Nya. Ia
bertanya mengapa engkau ciptakan kami yang berkecenderungan melakukan kejahatan, dan
bebas melakukan apa yang kami sukai. Dan kemudian ia sadar kepada ayat yang sebelumnya
yang artinya berbunyi “sungguh, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” dari sini ia
mulai faham akan teka-teki Tuhan tentang cerita yang terkandung dalam Q.S Al-Baqarah :
30-37.
Cara interaksi Prof.Jeffrey Lang dengan Al-Quran itu sangat luar biasa. Pengalaman hal
itu pasti tidak akan didapatkan oleh sembarang orang. Mereka biasanya membacanya dengan
Khidmat yang ingin mengetahui makna yang terkandung dalam Al-Qur’an tersebut. Sampai-
sampai professor hafal betul dengan jumlah setiap kata yang sering adanya pengulangan
pengucapan dalam Al-Quran. Beliau luar biasa pemikirannya. Dari ia kecil ia sudah
sudah mulai berfikir tentang keberadaan Tuhan berawal dari konflik yang ia alami sejak
kecil. Maka dari itu nalarnya terbuka untuk mencari apa yang sebenarnya Tuhan Maksud
dalam penciptaan orang-orang yang jahat dan mengapa manusia dijadikan sebagai khalifah di
berinteraksi dengan Allah melalui Al-Quran. Ia sadar bahwa tujuan manusia di ciptakan itu
untuk menebus hukuman dari setiap perlakuan. Ia berpendapat bahwa hidup itu menyangkut
intelektualitas, pilihan, dan penderitaan. Dimana setiap orang pasti akan merasakan pilihan
dan penderitaan ketika di bumi, namun ia akan mendapatkan suatu penghargaan dari
Tuhannya. Dan jika ingin diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan itu sendiri harus
dimulai dengan mendekati sang pencipta yaitu Allah. Dan kita disini diingatkan bahwa
jangan menilai seseorang atau sesuatu hanya di sisi keburukannya saja, namun setiap
keburukan akan ada sisi positif yang mungkin kita pun selalu saja tidak menyadari akan hal
tersebut. Dengan ajaran seperti ini, Islam sangat cocok dengan kehidupan modern yang
sangat menantang di mana apapun dipertanyakan, waktu sedemikian cepat berlalu karena
kesibukan yang tiada tara, kesenangan sangat mudah dijumpai dan sangat beraneka, dan ilmu
dan teknologi yang batasannya membuat para agamawan dan etikawan berpikir keras. Islam
mengajarkan kita untuk selalu down to earth dan disiplin. Ini membantu kita untuk dapat
menikmati kehidupan yang kita jalani yang seringkali membuat kita kehilangan perspektif.
Ada beberapa yang diungkapkan oleh Prof. Jeffrey Lang yang menurut saya sangat berarti
bagi kehidupan didunia mengenai apa yang Al-Quran perintahkan kepada orang beriman.
Yang mana menurut beliau adalah amal baik. Dikatakan kita harus menunjukkan kasih
sayang, saling mengasihi, saling memaafkan, harus adil, kita harus melindungi yang lemah,
bertahan terhadap penindas, mencari ilmu dan kearifan, dermawan, jujur, damai dan
mencintai sesama. Sungguh orang yang beriman dan melakukan amal sholeh, diturunkan
padanya kasih sayang dan cinta, sebaliknya jika membantah akan diberikannya peringatan
kepada manusia.
Berdasarkan ceramah yang dikemukakan oleh Prof. Jeffry Lang dan dikaitkan dengan
adilkah dunia ini bahwa dalam kehidupan manusia selalu dihadapkan kebahagiaan dan
penderitaan, kebaikan dan keburukan, dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran, kebahagiaan
dan penderitaan merupakan tujuan hidup manusia. Ketika manusia berusaha meraih
kebahagiaan di dunia, maka mereka mereka akan bahagia, begitu pun sebaliknya. Di dunia
kebahagiaan adalah gambaran dari raga yang sehat, harta yang berlimpah, jabatan yang
tinggi, dan lain sebagainya. Namun sejatinya kebahagiaan adalah orang yang bertakwa
kepada Allah, karena sebaik-baiknya kebahagiaan adalah takwa. Ada kebahagiaan dan
penderitaan terbagi pada dua macam, yakni kebahagiaan dan penderitaan di dunia serta
kebahagiaan dan penderitaan di akhirat. Orang-orang yang bahagia di dunia belum tentu
bahagia di akhirat, dan orang yang menderita di dunia belum tentu menderita di akhirat.
berlimpah, keluarga yang saleh, dan lainnya. Sedangkan kebahagiaan di akhirat yakni,
dipercepatkan hisabnya, masuk surga, mendapat nikmat Allah, bertemu dengan Allah dan
Rasul-Nya, dan lainnya. Penderitaan di dunia adalah sakit, musibah, serba kekurangan,
dikucilkan oleh masyarakat, dan lainnya. Sedangkan penderitaan di akhirat adalah mendapat
azab kubur, dipersulit hisabnya, dan pastinya masuk neraka. Adanya kebahagiaan dan
penderitaan memiliki beberapa hikmah yaitu orang yang mengetahui kebahagiaan, ia akan
lebih bersyukur dan yang mengetahui kesengsaraan ia akan lebih bersabar, dapat
Inti dari semua itu adalah tujuan hidup manusia yaitu tercapainya kebahagiaan, baik di
dunia maupun di akhirat. Namun, kebahagiaan dunia itu bersifat sementara, sedangkan
kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan akhirat berupa berbagai macam kenikmatan
yang ada di surga yang puncaknya ketika melihat dan bertemu dengan Allah SWT. Karena
kebahagiaan hakiki itu hanyaakan tercapai di akhirat, maka sepatutnyalah manusia hidup di
dunia ini harus berorientasi terhadap kehidupan akhirat, dalam arti kita tidak hanya