Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI

Nama : Abdul Fikri Prodi : PAI

Lokal/Semester : Fiqih IV A Mata kulah : BK

Cara menggunakan hyperlink !

Gunakan hyperlink dibawah untuk memudahkan anda menuju soal beserta jawaban yang
telah penulis buat. Jalankan Hyperlink dengan menekan tombol alt dikeyboard + klik
salah satu hyperlink/soal yang berwarna biru dibawah.

1. Jelaskan analisis saudara mengenai urgensi Bimbingan Konseling di institusi


pendidikan! (Analisis) .................................................................................................... 2

2. Bagaimana perkembangan BK di era globalisasi saat ini ? ........................................... 3

3. Jelaskan landasan- landasan BK dan contohnya !.......................................................... 4

4. Sebagai seorang pendidik profesional, bagaimana kontribusi saudara sebagai guru


mata pelajaran terhadap BK? (Analisis) ........................................................................ 6
LEMBAR SOAL DAN JAWABAN

1. Jelaskan analisis saudara mengenai urgensi Bimbingan Konseling di institusi


pendidikan! (Analisis)
Jawaban : BK menjadi salah suatu komponen penting dalam dunia pendidikan
tentunya tidak terlepas dari makna BK itu sendiri. Dimana BK merupakan
suatu bantuan yang berperan untuk membimbing, mengarahkan, dan
memberikan nasihat-nasihat kepada peserta didik dalam rangka upaya
menyelesaikan segala permasalahan yang ia hadapi secara mandiri. Maka
berangkat dari pemahaman tersebutlah, penulis uraikan beberapa hal yang
mendasar mengapa BK bisa menjadi komponen yang cukup penting dalam
dunia pendidikan. Beberapa alasan tersebut diantaranya:
a. Karena BK sebagai tindakan preventif, dimana BK berfungsi
layaknya sebagai suatu kegiatan pencegahan terhadap timbulnya suatu
permasalahan. Secara sederhananya dalam pendidikan layanan ini
diberikan kepada siswa agar terhindar dari berbagai permasalahan yang
dapat menghambat kemajuannya.
b. Karena BK sebagai tindakan pemahaman, dimana dalam pelaksanaan
BK siswa akan diberikan pemahaman tentang berbagai hal yang dapat
memberikan pengaruh terhadap perkembangan siswa tersebut. Seperti
pemahaman tentang diri siswa, lingkungan sekitar siswa, dan lingkungan
masyarakat yang ia hadapi.
c. Karena BK sebagai kegiatan perbaikan, dimana BK erat kaitannya
dengan proses pemecahan dan pengentasan suatu masalah yang dialami
oleh siswa baik itu aspek kepribadian, sosial, belajar, maupun karier.
d. Karena BK sebagai kegiatan pemeliharaan dan pengembangan, hal
ini karena BK senantiasa membantu siswa dalam memelihara dan
mengembangkan pribadinya secara terarah dan mantap.
Maka berdasarkan beberapa alasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
dalam segala proses pendidikan program BK merupakan suatu hal yang tak
dapat dipisahkan. Hal ini karena sejatinya pendidikan tidak hanya transfer
of knowledge akan tetapi juga sebagai perbaikan akhlak peserta didik. Maka
oleh karena itulah melalui program BK peserta didik diharapkan mendapat
arahan, bimbingan, dan kesempatan untuk mengembangkan setiap potensi
yang ia miliki secara optimal.

2. Bagaimana perkembangan BK di era globalisasi saat ini ?


Jawaban : Munculnya era globalisasi di abad ini memunculkan hal-hal baru yang
belum pernah terwujud diabad sebelumnya. Seperti kompetensi yang baru,
mindset yang baru, pasar yang baru, dan lain sebagainya. Tidak hanya
didunia usaha, pendidikan juga merasakan dampaknya, seperti semakin
kompetitifnya persaingan antar lembaga pendidikan dalam meningkatkan
mutu dan kualitas peserta didiknya. Yang secara tidak langsung dan tanpa
disadari juga merubah pola BK dilembaga pendidikan. Hal ini tampak
ketika muncul pola pemahaman yang mendukung hadirnya tenaga BK
dilembaga pendidikan dimana sekolah yang tidak mengalokasikan jam
pelajaran BK disekolah disebut sebagai sekolah yang “primitif”.
Menjawab argumen positif tersebut, guru BK bertanggung jawab untuk
memberikan mutu pelayanan yang lebih baik lagi sambil senantiasa
beradaptasi dengan IT yang telah membuat dunia menjadi “lebih kecil,
lebih dekat, dan berputar lebih cepat.” Berdasarkan fakta diatas, maka
selayaknya pemberian layanan BK dalam bentuk jam tatap muka
merupakan hal yang mesti diwujudkan, mengingat seharusnya pemberian
layanan BK tidak hanya dilakukan dibelakang meja namun juga didepan
meja. Hal ini adalah awal baru guna mengubah citra guru BK yang tidak
sebagai tempat pelimpahan segala masalah-masalah siswa namun juga
sebagai pemberi nasihat dan bimbingan atas jalan yang akan dilalui siswa.
Pemberian layanan BK kepada siswa juga dituntut untuk menyikapi
berbagai persoalan yang sedang terjadi didunia saat ini seperti persaingan
global, pentingnya penguasaan IT, peningkatan kemampuan belajar serta
pengembangan potensi bakat dan minat siswa. Dengan pengaturan
program BK yang tidak terlalu kaku (penyelarasan program sesuai zaman)
diharapkan siswa dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dirinya dengan
segala keadaan yang terjadi sesuai dengan zamannya.
Mendukung pernyataan diatas John F Kannedy mengungkapkan keadaan
dunia saat ini dimana ”Change is a way of life. Those who look only to the
past or present will miss the future” (perubahan adalah cara hidup. Mereka
yang hanya melihat ke masa lalu atau masa kini akan kehilangan masa
depan. Begitu juga dalam proses pendidikan dimana pendidikan tidak
hanya sekedar mempersiapkan anak didik untuk mampu hidup dalam
masyarakat kini, namun juga harus disiapkan untuk hidup dimasyarakat
pada masa yang akan datang dengan segala karakteristik keadaan yang
semakin sulit ditebak.

3. Jelaskan landasan- landasan BK dan contohnya !


Jawaban:
a. Landasan filosofis adalah landasan yang dapat memberikan arahan dan
pemahaman secara khusus dalam pelaksanaan setiap kegiatan bimbingan dan
konseling, dimana landasan ini cenderung berkenaan dengan pertanyaan
filosofis tentang hakikat manusia. Landasan filosofi ini sangatlah penting sebab
tanpa landasan ini layanan BK menjadi tidak optimal. Contohnya: Konselor
haruslah memahami hakikat seseorang sebagai manusia, seperti memahami
bahwa manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir, memahami
bahwa manusia itu tercipta dengan berbagai keunikan dan memahami bahwa
manusia memiliki dimensi fisik, psikologis, dan spiritual. Hal ini dimaksudkan
agar konselor bisa mengerti dan memahami secara sadar bahwa yang
dilayaninya itu bukanlah mesin tetapi makhluk yang bisa berfikir.
b. Landasan religious adalah upaya mengaitkan nilai-nilai religius/agama dalam
proses layanan bimbingan dan konseling. Landasan ini sangatlah diperlukan,
karena pemberian solusi haruslah sesuai dengan Akidah dan aturan yang
diyakini oleh konseli. Hal ini dimaksudkan agar dalam pemberian layanan
bimbingan dan konseling tidak terjadi pertentang dengan prinsip-prinsip agama
yang dianut oleh konseli tersebut. Contohnya: seorang konselor harus
mengetahui agama dan keyakinan yang konseli anut, agar segala nasehat yang
diberikan tidak bertentang dengan nilai-nilai keagamaan.
c. Landasan psikologis adalah landasan yang memberikan pemahaman bagi
konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan tersebut
(klien). Hal ini dilakukan karena perilaku individu yang satu dengan individu
yang lain akan berbeda. Contohnya: konselor harus memahami bahwa sifat
klien yang dihadapinya memiliki perbedaan dengan klien yang lain, dan
konselor harus memahami bahwa kliennya tersebut mempunyai perasaan dan
emosi yang mesti dijaga, misalnya tutur kata yang diucapkan oleh konselor
jangan sampai menyakiti ataupun menyinggung perasaan dari kliennya.
d. Landasan sosial dan budaya adalah landasan yang memberikan pemahaman
kepada konselor tentang dimensi sosial dan budaya sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku individu. Sebab mulai dari ia kecil, ia telah
diajarkan tentang budaya yang ada disekitarnya. Contohnya: konselor harus
mengetahui dengan siapa ia berhadapan, dimana tempat tinggalnya dan budaya
seperti apa yang ada dalam diri konseli itu. Misalnya orang yang berbudaya
Melayu akan berbeda dengan orang yang berbudaya Batak. Oleh karena itu
layanan yang diberikan diharapkan tidak melenceng dari budaya yang ada.
e. Landasan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah penyelenggaraan
proses BK yang dituntut untuk menyediakan pelayanan secara ilmiah. Seorang
konselor dituntut untuk mengambil peran sebagai seorang ilmuwan yang
senantiasa mempersiapkan diri dengan penilaian yang objektif. Contohnya:
Konselor haruslah memiliki pengetahuan yang luas khususnya tentang
bimbingan dan konseling serta menguasai penggunaan teknologi-teknologi
modern yang akan berguna sebagai media dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling.
f. Landasan pedagogis adalah layanan BK yang identik dengan pendidikan.
Artinya ketika seseorang melakukan praktik bimbingan dan konseling berarti ia
sedang mendidik. Contohnya: ketika konselor melaksanakan pelayanan maka
layanan ini haruslah berdasarkan ilmu dan pelayanan yang berdasarkan teori-
teori pendidikan.

4. Sebagai seorang pendidik profesional, bagaimana kontribusi saudara sebagai guru


mata pelajaran terhadap BK? (Analisis)
Jawaban : Menurut saya sebagai calon pendidikan profesional, seorang pendidikan
juga memiliki andil dalam pelaksanaan BK di sekolah. Meskipun pada
dasarnya kita semua sudah tahu bahwa tugas utama seorang guru itu adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi siswa, namun seorang guru tidak
boleh menutup mata ataupun melepaskan tangan begitu saja dari kegiatan
BK itu sendiri. Karena kalau kita telisik lebih jauh, pada batas-batas tertentu
seorang guru pun dapat bertindak sebagai seorang konselor bagi siswa.
Lebih lanjut untuk memantapkan argumen yang telah saya kemukakan
diatas, saya telah mengumpulkan beberapa alasan mendasar mengapa
seorang guru mata pelajaran dianggap memiliki peran yang urgen terhadap
pelaksanaan layanan BK, beberapa peran tersebut diantaranya:
a. Guru mata pelajaran berkontribusi dalam upaya membantu
memasyarakatkan/ mengenalkan pelayanan BK kepada siswa.
b. Guru mata pelajaran berkontribusi dalam membantu guru pembimbing/
konselor mengidentifikasikan siswa-siswa yang memerlukan layanan
BK.
c. Guru mata pelajaran berkontribusi dalam upaya membantu
mengumpulkan data siswa yang bermasalah untuk kemudian diambil
pemecahan atas masalah yang dihadapi oleh siswa tersebut yang
dilakukan secara bersama melalui guru BK.
d. Guru mata pelajaran berkontribusi dalam mengembangkan suasana
kelas yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling.
e. Guru mata pelajaran berkontribusi dalam memberikan kesempatan dan
kemudahan untuk siswa dalam mengatasi segala permasalahan yang
dihadapinya.
Maka berdasarkan beberapa peranan guru terhadap BK sebagaimana yang
telah dikemukakan diatas, dapat kita simpulkan bahwa peranan guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling tidak hanya ketika berada dikelas,
namun juga ketika diluar kelas. Di dalam kelas mereka berupaya
membimbing peserta didik guna mendukung proses pembelajaran didalam
kelas baik dibidang belajar, pribadi, karier, maupun sosial serta mengadakan
pemecahan masalah terhadap kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik.
Lebih lanjut adapun peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan
konseling diluar kelas yaitu mengadakan remedial teaching, , pengayaan,
dan penyelenggaraan kelompok belajar, dimana kesemua kegiatan tersebut
bermuara sebagai suatu kegiatan yang mendukung dan membantu guru
bimbingan dan konseling dalam upaya melaksanakan layanan bimbingan
dan konseling disekolah.

Anda mungkin juga menyukai