Anda di halaman 1dari 87

BABI

PENDAHULUAN

1. Menjelaskan pengertian tentang ushul fiqh, objek ka­


jian ushul fiqh, membedakan ushul fiqh dengan fiqh.
2. Menjelaskan tujuan mempelajari fiqh dan ushul fiqh
dan sejarah singkat perkembangan ilmu ushul fiqh.

1. Pengertian tentang ushul fiqh, objek kajian ushul


fiqh.
2. Perbedaan ushul fiqh dengan fiqh.
3. Tujuan mempelajari fiqh dan ushul fiqh
4. Sejarah singkat perkembangan ilmu ushul fiqh.
Pengertian
Ushul Fiqh

Objek Kajian
Ushul Fiqh

Tujuan Mempelajari
Ushul Fiqh

-
PENmli£EJ]'WIID'WA.iN
Perbedaan Fiqh
dan Ushul Fiqh

Sejarah Singkat
Perkembangan
Ilmu Ushul Fiqh

Beberapa li£liran
Ilmu Ushul Fiqh
e. Ashal berarti
Misalnya ungkapan "ashal masalah ini adalah al-Qur'an dan su­
nah", yang dimaksud adalah dalilnya.1

. Adapun kata fiqh berasal dad bahasa Arab, yaitu bentuk mas­
dar dad akar kata �, �., � secara bahasa, artinya J� t.S�\ �\ �\
JWV� J��\ -?�Ib artinya "pemahaman mendalam yang dapat menang­
kap tentang asal, tujuan ucapan, dan perbuatan".
Pengertian fiqh secara bahasa sebagaimana tersebut di atas ma­
sing-masing terdapat dalam al-Qur'an surat an-Nisa ayat 78 dan surat
al-A'raf ayat 179.

� �f- O�""' OJ.:l� ��J..a.ll � �� C)W..-
;: "" "" J "" ". J "" .... "" ,.,. '!P,.,4 _"" J. "'" ".

Artinya: Mengapa orang-orang munafik hampir-hampir tidak


memahami pembicaraan sedikit pun. (QS. an-NisaI3: 78)

""
� ���,V I' -
;' ;"'''
". � .

,'» .1 .. :;,t
Jj. -,,

�·"rJ� -:.� ..J :ll Y-"'"'r'"


Artinya: ... mereka mempunyai hatt, tetapi tidak digunakannya untuk me­
mahami ayat-ayat Allah ... (QS. al-A'rafI7: 179)

Dalam hadis, kata fiqh terdapat dalam hadis di bawah ini:

(� .. . .. ) .' 'JJI . Jo��} (� <!.J �I .:l} : '


.. � ". � � '.? ': }-!-
. tf
Artinya: "Siapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka ia diberikan
pemahaman yang mendalam tentang perkara agama" (HR. Bukhari
Muslim)
Adapun menurut istilah, kata fiqh adalah ilmu halal dan hamm,
ilmu syariat dan hukum sebagaimana dikemukakan oleh AI-Kassani.
Namun yang lebih kuat dan populer adalah definisi yang dikemuka­
kan oleh Imam Syafi'i, sebagaimana dikutip oleh Imam Subki dalam
kitab Jam'u al-Jawami'.2

I Abdul Hamid Hakim,al-Bayan, (Jakarta: Sa'adiyah Putra, 1983),hlm. 3.


2 Tajuddin Abd. Wahhab bin Ali al-Subki,Jam'u al-Jawami'ifi Ushul al-Fiqh, (Beirut: Dar al-Kutub
al-Ilmiyah, 2002). eel. ke-2,hIm. 6.

4
BAR 1 - Pentlahuluan

J!\',a� ;1\ \,J�t �I a.' � II ��� 'lJI


, .. :J""'" r

, -'- , 't"', Ifi,", . � i-;""
Artinya: "Ilmu yang membahas tentang hukum syara' yang ber­
hubungan dengan amaH (perbuatan) yang diperoleh melalui daHl­
daHl secara terperinci:'

Uraian di atas memberikan gambaran yang jelas tentang kata


ushul dan kata fiqh. Gabungan dari dua kata ini menjadi istilah "ushul
fiqh" yang memiliki pengertian tersendiri.

Terdapat dua kelompok besar ulama tentang pengertian ushul fiqh,


yaitu ulama syafi'iyah dan jumhur ulama yang terdiri dari ulama Hanafi­
yah, MaHkiyah, dan Hanabilah . Kelompok pertama (ulama Syafi'iyah)
yang diwakili oleh Abdullah bin Umar al-Baidawi (w. 685 H), seba­
gaimana dikutip oleh Satria EffendV mendefinisikan ushul fiqh:

.}:�:; �:ti Jl;.j � §��)li � �u;.� �i �)r��;;


Artinya: "Mengetahui daHl-daHl fiqh secara global dan cara penggu­
naannya, serta mengetahui keadaan orang yang menggunakannya
(mujtahid) ."

Definisi di atas memberikan kejelasan bahwa yang menjadi ob­


jek kajian para ulama ushul fiqh adalah dalil-dalil yang bersifat ijmali
(global), membahas bagaimana cara mengistinbatkan hukum dari da­
Hl-daHl serta membahas syarat-syarat orang yang menggali hukum
dari daHl. Menurut ulama Syafi'iyah, dalam pembahasan ushul fiqh
juga dibahas syarat-syarat mujtahid dan persoalan yang berkaitanten­
tang masalah taklid.

Jumhur ulama yang terdiri dari ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan


Hanabilah, mendefinisikan ushul Fiqh.4

�b���II �� � rt(>.�i J:,�I j� � �i �J JI ��


, ",

Artinya� "Sejumlah kaidah yang mengkaji dan membahas proses


istinbat hukum-hukum syara' melalui daHl-daHl yang terperinci:'

3 Satria Effendi, M. Zein, Ushul Fiqh, (Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2009), Cet. ke-3 hIm. 5.
4 Wahbah Zuhaili, Ushul Fiqh al-Islami, (Damaskus: Daar al-Fikr, 1986) Cet. ke- 1, Juz: 1, hIm.
24.

5
( Hukum Taklif ) ( Hukum Wad'i 1

Hakim MahkumFiqh

(Mahkum �laihi)

( Ahliyatul Wujub 1
t
Ahliyatul Ada'

Awarid

Anda mungkin juga menyukai