Anda di halaman 1dari 126

f*$i*Kffi f,',8*Xr.

W,i$lfiil
$tr$,ffi wtrirry
;y$i lffi,ra,r,-,-ffiil$tl
i:r,f;i
lfl Tauhid 9[ r:"r
ifr
XI"4
,\^<:
n \
\r rl
. , "':.'..1

':/Q)u*
; '._
>/;) I
' .l

],' $f*ffi ,#fi$s8 7-.-.\.\\rl


,:4ii'; y : SS,lae"u y''A-l S: rcs';i
:w e- l*s'5,
"Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah
Kitabullaah (al-Qur-an) dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Muhammad shallallaahu'alaihi
ua sallam (as-Sunnah). Seburuk-buruk perkara
adalah perkara y ang diada-adakan (dala,rr agama),
setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah
bid'ah, setiap bid'ah adalah sesar, dan setiap kese-
satan tempatnya di Neraka."

Amma ba'du:
Pastinya, seorang muslim sudah mengenal
dan mengetahui dua kalimat syahadat, bahkan ia
ucapkan setiap hari, minimal dalam shalatnya.
Akan tetapi yang menjadi permasalahan, masih
banyak sekali yang belum mendalami dengan
benar dua kalimat ini. Ketika ditanya, apa syarat-
syarat kalimat syahadat, mereka hampir tidak bisa
menjawab dengan benar. Demikian pula ketika
ditanya rukun-rukun dan pemb at al-p embat alny a,
mereka tidak memahaminya dengan baik. Berbeda
ketika mereka ditanya tentang syarat-syarat sah
dan rukun-rukun shalat, mereka relative lebih

Pmganur Penerbit
mampu menjawabnya. Demikian pula ketika
mereka ditany a pembatal-pembatal shalat, maka
sebagian besar dari mereka mengetahuinya, mi-
nimal secara global, tidak terperinci.
Keadaan ini sungguh menyedihkan, karena
sebenarnya rukun Islam y^ng pertama adalah
syahadat. Bagaimana mereka dapat mengamalkan
konsekuensi kalimat syahadat, kalau pengetahuan
mereka tentang kalimat yang agung ini sangat
minim. Pengetahuanyang lemah akan rentan
terhadap serangan syubhat-syubhat yang akan
membawa kepada keraguan, bahkan kesyirikan,
yang menjadi lawan kalimat ini.
dimulai dengan ilmu. Dan
Segala sesuatu harus
ilmu yang pertama harus kita dalami adalah ten-
tang rukun Islam yang pertama ini. Allah Ta'ala
berfirman kepada Nabi-Nya yang mulia untuk
mengetahui dan mempelalari kalimat ini.
Dia berfirman:

{C ni.iturt\ ,'ii$it}
"Maka ketabuilah (pelajarilab) bahuta tidak ada
sesembaban yang berhak diibadabi dengan benar
selain Allah." (QS. Muhammad: 19)

PmganarPenerbit t1
Maka kami, Pustaka Ibnu'Umar ingin ikut
berkiprah dalam menyebarkan ilmu yang utama
dan pertama kali harus dipahami oleh seorang
muslim ini. Kami ketengahkan dalam format
buku saku yang sederhana dan terjangkau. Se-
moga Allah Ta'ala memperbesar dan meluaskan
manfaatnya bagi kaum muslimin. Dan semoga
Allah Ta'ala mencatatnya sebagai amal shalih
yang diterima.

Bogor, Ianuari 2017 H


Rabi'ul Akhir 1438 M

Penerbit
PUSTAKA IBNU'UMAR

l2 Pmganur Penerbit
DAFTAR ISI

PENGANTAR PENERBIT 7

DAFTAR ISI 13

Bab I
POTRET UMAT ISLAM NIASA KINI
DAN KEUTAMAAN (liir i1i-t1'i) ........d. le
A. Potret Umat Islam Masa Kini..........:.... 21
B. Keutamaan (iit i1-^r1 'i; ....................... 34

Bab II
MAKNA DAN RUKUN
SYAHADATAIN 55

A. Makna Syabaadatain .............. 55

t. Makna Syahadat 1dnitat i if Ait.. 55

Dafurlsi 13
2. Makna Syahadat
6ir:t'*l9 (,i Ai'S
B. Rukun Syahaadatain
(Dua Kalimat Syahadat) ..................... 62

1. Rukun Syahadat (&r 'itait.i) . . . 62

2. Rukun Svahadat
11
\4-r,-
2- '
ot-o tJ
2t.'- ,, t.
3D .............

Bab III
SYARAT.SYARAT SY AHAADATAIN ... 75

A. Syarat-syarat Syahadat (;,irr .it ait'il ..... 75

1. (,ltj-r) ilmu, yang meniadakan (jiir)


kebodohan 76

2. G"if yakin, yang meniadakan


(,trfu r) keraguan ............

3. &#)f menerima, yang meniadakan


(1!-t) penolakan............ 80

4. (i[j)l) patuh dantaat,yang


meniadakan (3Jt) meninggalkan ....
5. (;>lliD ikhlas, yang meniadakan
(3A:\) menyekutukan Allah

t4 Daftar ki
6. (,fi$\) jujur, yang meniadakan
. (.i.1<D dusta arau (,jiA-D dustanya
hati, sambil melakukan ibadah
dengan badannya dan dengan
mulutnya. 86

7. G:t:):\) kecintaan, yang meniadakan


(l\.L4'\ kebencian. 88

B. Syarat-syarat Syahadat
@,r 3i: i"'3'o\:................. 91

DAFTAR PUSTAKA 93

Dafarlsi 15
'.', Q ; "\{L+,ff q-.'-4foiu i
' "r ,1 i Jgr",iug !,f r)] 1 f i
'.,r.,il
;1 ! L)..-/ I {
' :"{?
! 't..yS \3}I
: "{*-.1 I Ir7 ; :,ij
, '{.16
{ le.iE
fi}ri {"t
El-lI i

ls,xi
",.,-.,
\ \
r ".q
li
i,ff (Msrw %f:$;*
i$ ; y
11'
\ l,
I .',''* i;
r r-r i-- rXi tJ
uBBruBlnax )i l, . "
uBP IuU BSBN
,._.1,$ ilh
? ^:.I. lra ]BIuIun
all :[..",j.
IUBISI CI ,{; _-;,

,.I[
ffifiLK-T##'
*$ffi'ffi ffi$i,$.bd
&j$ffi

Q;*
l-*
, \
#t
.l'
v: t lI[ Y.
;ffc\FrcX:{ ,1, n-Q
Bab I
POTRET
UMAT ISLAM MASA KINI
DAN KEUTAMAAN
-r i
(iiir ',l1iit.f)

Kalimat 1Al 'ital \j) adalah kunci Surga.


Rasulullah sballallaabu 'alaihi ruta sallam ber-
sabda:

:^:&j,ft\ya*tFiV
"Tidak akan masuk rrrr*, kecuali jiwa yang mus-
lim."1
1 HR. Al-Bukhari, Muslim danyanglainnya.

Babl: Keuurnaan Laa llaaha lllalhab 19


Dan seseorang tidak akan menjadi muslim
kecuali dengan mengikrarkan, memahami dan
mengamalkan (iirt 'j1ai1 'j).
Dalam Shahiih al-Bukbari disebutkan:

\fi, fir 'it-^tt'i 3


Lrt
aw
'or;jt.f4&,A:gs&Ju .*t
&?iytuile'or-illJdir+oF
-a)
"'Wahb bin Munabbih ditanya: 'Bukankah 1'i1a;'l
ilt) itu kunci Surga?' Maka ia menjawab: 'Benar,
akan tetapi bukan kunci, kalau tidak memiliki
gerigi. Jika engkau mendatangkan kunci yang
bergerigi, maka Surga akan terbuka untukmu. Jika
tidak, maka Surga tidak akan terbuka."'2
Banyak orang yang memiliki kunci Surga,
akan tetapi gigi gerigi kunci itulah yang banyak
ditelantarkan banyak orang. Gigi-gerigi itulah
yang disebut sebagai: syarat-s)/arat, rukun-rukun

2 Lihat a*-al bab aL-Janaa-iz, Shahiih al'Bukbari.

)n BabI: Katwmaan Laa llaaha llkllaah


berikut konsekuens i aadatain (&ta kalimat
sy ab

syahadat). Yang insya Allah akan segera diterang-


kan pada babnya.

A. Potret Umat Islam Masa Kini


1. Sayang sekali, bahkan dengan seribu kali sa-
yang, banyak sekali dari kalangan umat ini
yang dilalaikan dengan kehidupan dunia se-
hingga tidak mengetahui hakikat tauhid.

Nabi shallallaahu'alaihi roa sallam menggam-


barkan kualitas umat yang demikian seperti buih
dan sisa-sisa tan^man yanghanyut dibawa air
hujan yang mengalir di permukaan tanah.
Dari Tsauban, ia mengatakan bahwa Rasulul-
lah shallallaabu 'alaihi wa sallam bersabda:

sri6 "4L sriii ;tr e.{;


;4 r\t U :yG i\tu .\#;3 ltkit

)3*; & a!\ ,*>l: );)\ ,rils zul


-t, , )Ir 3.

,i;i,f
-* l)
iu:;i'"'L
-'J\ '
,.iti._:tt
e:b
Bablz Keutamaan Laa Ilaaha llkllaah 2t
vS irt &Irq &E jr;t .S;{}\?;13
.64\btfs rjtr +L,is 6jr
"Hampir terjadi umat-umat manusia (orang-orang
kafir yang memiliki kekuatan) memperebutkan
kalian (kaum muslimin) sebagaimana orang-orang
memperebutkan hidangan pada piring besar dari
segala arah." Maka seseorang bertanya: "Apakah
kita pada saat itu berjumlah sedikit?" Beliau ber-
sabda: "Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian
sepeni ghutsa (buih atau ranting-ranting dan sisa
tanaman yang hanytt terbawn air hujan) yang
mengalir di permukaan tanah. Sungguh, (pada saat
itu) Allah telah mencabut perasaan takut (gentar)
dari hati musuh-musuh kalian. Dan sungguh, (pada
saat itu) Allah telah menancapkan penyakit ruahn
di hati-hati kalian." Seseorang bertanya: "'Wahai
Rasululah, apakah penyakit uahn itu?" Beliau
bersabda: "Cinta dunia dan takut mati."3
2. Banyak di antara kaum muslimin yang tidak
mengetahui hakikat tauhid dan di mana letak

3 HR. Abu Dawud. Syaikh al-Albani berkata: Shahih. Lihat


Sbahiihul Jaaml' (no. 8 183).

Babl: Keuamaan l^aa lhaha llklkah


kalimat liiinit a1f i) dalam tiga macam tauhid
yang disebutkan oleh para ulama Salaf.
Bahkan, ada sebagian orang yang dinisbatkan
orang sebagai ulama, meninabobokan pengikut-
nya dengan mengatakan bahwa tauhid itu cukup
dengan percaya akan adanya Allah. Mereka tidak
mengenal tauhid rubuubiyyah, tauhid uluuhilryab,
dan tauhid dslr7dd'wash sbifuar. Kebalikan dari
mereka, ada sebagian lagi yang menambahkan
tauhid dengan tauhid yang lain, seperti tauhid
mulkiyyah. Mereka menambahkan sesuatu yang
tidak didatangkan dalilnya oleh Nabi Muhammad
shallallaahu'alaibi wa sallam. Lalu seiring berlalu-
nya waktu, banyak kalangan atau kelompok yang
membenarkan pemahamarl yang salah tersebut,
lalu mereka menganggapnya sebagai tauhid yang
dikehendaki Allah untuk kita akui. Lain pihak,
ada sekelompok orang yang menisbatkan dirinya
kepada kelompok JIL (]aringan Islam Liberal)
melontarkan gagasan-gagasan yang merusak,
seperri menerjemahkan kalimat (ij:rt 'il;j1 'l) yang
agung ini dengan sangat ambigu, yakni: "Tidak
ada tuhan selain Tuhan."

3. Banyak yanghanya mengakui Rubuubiyyab


Allah saja, tanpa mengakui Uluubiyyah-Nyr,

BabI: Keuamaan Laa Ikaha lllalhah 23


dan tanpa mengakui setiap Nama dan Sifat-
Nya yang diberitakan oleh Allah Ta'ala dan
' Rasulullah sballallaabu'alaibi zpa sallam.
Orang-orang musyrik di zaman Nabi sbal'
lallaahu 'alaihi raa sallam mengakui Rubuubiyyah
Allah Ta'ala, yakni meyakini bahwa hanya Allah
sajayang menciptakan segala makhluk dan Dia
pula yang memberinya rizki, menghidupkan, me-
matikan, dan perbuat an-p e rbuat an Alla^r lainny a.
Mereka tidak mengatakan bahwa Laata-lah, atau
'lJzza-lah yang menciptakan alam semesta ini.
Mereka pun tidak mengatakan bahwa Manat-lah
yang memb erinya rrzki... Tidak! ...Mereka me-
ngatakan bahwa Allah-lah yang melakukannya'
Keyakinan mereka ini digambarkan dalam fir-
man-Nya:

I*
9 ^ z lru

-gr$it e';ai 3\t G €)"t ;; >

{O ii,i
"Dan sungguh, jika engkau (Muhammad)tanyakan
kepada mereha, 'siapakab yang menciptakan langit
dan bumi?' Niscaya mereha menjauab,'Allah."'
(QS. Az-Zumar:38).

BabL Keuuntaan Laa lkaha lLlallaah


Dan Allah Ta'ala berfirman:
. -; /,p

"l};i\d;\V;\aiG#r;rji}
crt,#i E .;,:i i* ft Fir:'fli
lar
s; U';ii ;i j;j "di b qi
{@ iri ),ti jji
"Katakanlab (Muhammad), "Siapakab yang mem-
beri rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakab yang kuasa (menciptakan) pendmgaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mmgeluarkan yang
h idup dari y ang mati, dan menge \uar k an y an g m a t i

dari y an g h idup, dan s iap ak ab y an g rnen gd.t ur s e ga I a


ttrltstn?" Maka mereka akan menjawab, "Allah.'
Maka katakanlah, "Mengapa kamu tidak bertakzua
(kepada-Nya)i" (QS. Yunus: 31).

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa keya-


kinan mereka tentang Rubuubiyyah 4yllah Ta' ala
ini tidak menjadikan mereka berstatus sebagai
seorang muslim, karena keyakinan tersebut tidak
membuahkan ketaatan dan ketundukkan kepada-
Nyr'

Babk Keuwmaan Laa Ikaha llkllaah


-1. Banyak yang dengan mudahnya mengucapkan
kalimat (rirl 'il-i1.j) namun tidak memahami
makna, syarat-syarat dan rukun-rukunnya.
Padahal orang-orang musyrik di zaman Ra-
sulullah tidak mau mengucapkan kalimat sya-
hadat karena mereka -.rrm berat untuk me-
lakukan segala konsekuensinya. Mereka tahu
bahwa konsekuensi syahadat tersebut banyak
yang bertentangan dengan adat, kehidupan
dan hawa nafsu mereka.
5. Kurangnya ilmu membuat sebagian kaum
muslim sekarang ini tidak memahami hakikat
kalimat (liit'jl at'i).
Bandingkan dengan kaum Jahiliyah di masa
Rasulullah, mereka hidup di masa kesusasrraan
Arab mencapai puncaknya. Seruan Allah yang di-
bacakan oleh utusan-Nya kepada mereka sangar
jelas dan tidak ambigu (mengandung penafsiran
lain), yakni untuk mempertuhankan Allah Ta'ala
semata (tauhid). Mereka faham betul bahwa apabila
ada seseoran g y ang berkata: (b U) "Zaid berdri,"
f
maka perkataan itu mengandun g makna: Zaid
telah berdiri, namun bisa saja orang lain pun ada
yang berdiri. Akan tetapi apabila seseorang ber-
kata: (-i-; 'j1iU u; "Tidak adayangberdiri, kecuali

BabI: Keuwmaan laa lkaha Illalkah


Zaid," maka artinya hanyaZaid-lah yang berdiri,
dan tidak ada seorang pun yang berdiri selain
Zaid. Mereka faham betul bahw a {ungsi nafi
(peniadaan) yang disusul dengan istitsnaa' (penge-
cualian) -seperti dalam contoh kalimat di atas-
adalah untuk menyatakan bahwa hanya Zaid-lah
yang berdiri, tidak ada yang lainny a.
Sebagaimana mereka memahami perbedaan
antara: (;:(S) "Zaidberdiri" dengan (i"5 .l1ir: u),
maka mereka pun faham betul bahwa kalimat (\j
liit 'j1i) yang tersusun sebagaimana susunan (ti
3-5'l1iU); yakni nafi. yang disusul dengan istits-
naa'itu mengandung arti bahwa: tidak ada sesem-
bahan yang berhak diibadahi dengan benar selain
Allah saja. Mereka faham bahwa kalimat rersebut
membawa konsekuensi hanya menyembah Allah
saja, tidak menyembah yang lain beserta Allah
Subbaanahu wa Ta'aalaa.

Pemahaman mereka inilah yang digarnbarkan


dalam firman Allah Ta'ala:

+\+L ? Gil \ i5 [LT,,S WL-aA$i Wiy


{@

Bab\ Keuumaan Laa llaaha llhlkah 27


"Apakah di.a (Muhammad) mmjadikan tuhan-tuhan
itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar
s es udtu y ang s angdt mengb er an kan. " (QS. Shaad: 5).

Seandainya mereka gagal memahami makna


(iilt 'itat'f), niscaya mereka tidak akan mergucap-
kan: "Apakab dia (Mubammad) menjadikan tu-
ban-tuban itu Tuban ydng sdtu saja?"
Dariayat di atas, dapat disimpulkan: Mereka
paham bahwa konsekuensi syahadat itu adalah
beribadah hany a kepada Allah saj a (monothebme)
dengan tunduk patuh kepada-Nya saja. Dan me-
reka enggan untuk melaksanakan konsekuensi
itu, sehingga mereka tidak mau mengucapkan
kalimat tauhid tersebut.
Akibat kurang ilmu, maka sebagian kaum mus-
limin sekarang ini beranggapan bahwa syahadat
itu hanya sekedar wajib mengucapkannya saja,
walaupun tanpa pemahaman, pengamalan dan
tanpa pengagungan.... Terbukti bahwa mereka
ber-KTP Islam dan membaca syahadat, namun
masih meninggalkan shalat, masih datang ke ku-
buran untuk meminta berkah penghuni kubur,
masih percaya kepada jimat, mempersembahkan
sesajen kepada penghuni pohon, laut, atau tem-
pat-tempat keramat, dan perilaku syirik lainnya...

Bab\ Keutanuan Laa lhaha Illzlkah


Mereka dengan mudahnya mengucapkan syahadat,
akan tetapi mereka tidak peduli dengan konsekuen-
slnya.
6. Bahayasyirik telah merebak di tengah-tengah
umat, bahkan dianggap biasa, diiklankan, dan
bahkan ada yangmenganggapnya sebagai sua-
tu kebaikan.
Orang-orang musyrik Jahiliyah akan memur-
nikan do'a mereka kepada Allah di saat-saat kritis.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala:

- -lr tl
'oJJl 4J 'uir;;,!Ai C$:) tip)
{@ ifla "gtsYpi JLr4?\53
"Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo'a
kepadaAllab dengan penub rasa pengabdian (ikbla)
kepada-Nya, tetapi ketika Allab menyelamatkan
mereka sampai ke darat, malab mereka (kembali)
mem-p erse kutukan (A llab). " (QS. A1-' Ankabuut : 65).

Namun sebagian orang yang menisbatkan


dirinya kepada Islam, mereka bahkan melakukan
perbuatan syirik dalam setiap keadaan. Ketika
senang mereka mempersembahkan kurban dan
sesajen untuk bangsa jin. Demikian pula ketika

BabL Keuumaan Laa llaaha lllalkah 29


dalam keadaan susah, mereka mendatangi dukun
-walaupun dukun yang berbaju kyai atau ushdz-
untuk meminta pertolongan kepada bangsa .iin.
Padahal ini jelas termasuk syirik besar -semoga
Allah Ta'ala melindungi kita dari hal seperti ini-
sebagaimana dalam firman-Nya:

G )vtu:3*rrii G Jur.6K ,'iitr-


{CIu1;;'it!V*i
"Dan sesunguhnya ada beberapd ord.ng laki-laki
dari kalangan manusia y ang rneminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki dari jin, terapi mereka (jin)
menjadikan mereka (manusia) bertambah sesd.t."
(QS. Al-Jinn:6)
7. Banyak kaum muslimin yangalergi dan tidak
ny^man ketika para da'i membahas masalah
syirik dan bid'ah. Padahal masalah syirik ada-
lah masalah besar. Syirik adalah lawan dari
tauhid. Jika kita berbicara mengenai tauhid,
maka masalah syirik pasti ikut dibahas. Karena
hakikat sesuatu itu baru akan jelas apabila
diketahui lawannya. Allah telah men.!elaskan
tauhid, dan juga menjelaskan perbuatan-per-
buatan syirik. Demikian pula setiap Nabi

Babl: Keuumaan Laa llaaha llkllaah


dan Rasul, mulai dari Rasul pertama, Nabi
Nuh'alaihissalaam hingga Nabi Muhammad
shallalkabu 'alaibi ua sallam, mereka menyenr
kepada tauhid dan melarang dari syirik.

Namun sungguh mengherankan, orang-orang


dizamansekarang. Mereka akan mengagumi para
"da'i" (dalam tanda kutip)yrrrg dakwahnya dipe-
nuhi leluconyangmengocok perut mereka. Lalu
mereka membenci para da'i yang menerangkan
tauhid sekaligus menjelaskan prilaku-prilaku
syirik agar umat mewaspadainya.
8. Prilaku syirik sebagaimana awalkemunculan-
nya di masa Nabi Nuh telah merebak di masa
kini.
Allah tidak mengangkat seorang Rasul kecuali
setelah terjadi syirik.

Allah Ta'ala berfirman:

;y"# i#i ai u5; +S ti,;,Eri iK>


Yi:rt)' ajji':;
t_-i. _ . t/
- \" ,lilq '.r .,rl-i-6c
vlt J l))J- J

{@ # \'{\Li \oJ . *,LiJl ,'vtl


lz . t'.lt ,).
-- L)/ v-.

Babl: Keutamaan Laa llaaha llklkah. 3t


"Manusia itu (dahulunya) satu un7at. Lalu Allah
nTengutus pd.ra Nabi (untuk) menyampaikan kabar
gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya
bersama mereka Kitab yang rnengandung kebenar-
an, untuk memberi keputusan di antara manusia
tentang perkara ya.ng mereka perselisibkan." (QS.
Al-Baqarah 213).
'Abdullah bin'Abbas radhiyallaabu'anhuma
menerangkan ayat di atas sebagai berikut:

y."/ t" "& q# i* zls,?:,t S; as

"Antara Nabi Adam dengan Nabi Nuh ada se-


puluh generasi. Semua generasi itu berada di
atas syari'at yang hak. Ketika mereka berselisih,
maka Allah mengutus para Nabi dan Rasul, serta
menurunkan Kitab-Nya, padahal sebelumnya
mereka adalah umat yang satu aqidah."a

4 HR. AI-Hakim dalam al-Mustadrak., dan ia berkata: "Ini


hadits shahih, sesuai dengan kriteria al-Bukhari, dan hadits
ini tidak dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Dalam

BabI: Keuamaan Laa lkaha llklhah


Setelah sepuluh generasi pertama anak Adam
berlalu dalam agama tauhid, maka datanglah satu
kaum'yang berlebih-lebihan dalam mencintai
orang-orang shalih. Apabila orang-orang shalih
di antara mereka meninggal, maka mereka meng-
gambarnya. Mereka beralasan untuk memotivasi
mereka dalam beribadah. Kemudian iblis membi-
siki mereka: "Bangunlah monument dengan nama
orang shalih ini!" Lalu setelah datang generasi
baru, syaitan berkata: "Dahulu bapak-bapak ka-
lian menyembah patung ini." Maka terjadilah
penyembahan terhadap patung berhala.
Kita lihat sekarang ini, sebagian kaum musli
min terlalu berlebihan dalam mencintai tokoh
yang mereka anggap wali, sehingga membenarkan
segala ucapannya, layaknya kepada Nabi. Semua
perkataannya dianggap sabda yang tidak boleh
dibantah, walaupun jelas-jelas bertentangan de-
ngan al-Qur-an dan as-Sunnah.
Ketika para pengikut sang tokoh ikut meng-
haramkan apayanghalal dan ikut menghalalkan
yang haram, mengikuti tokohnya, maka pada da-

at-Talkhiish, adz-Dzahabi memberi catatan kaki: "Shahih


menurut kriteria al-Bukhari."

Bebl: Keuumzan lza llzaha llklkah 33


sarnya ia seperti kaum ahli kitab yang menyembah
para pendeta dan rahibnya.

B. Keutamaan (i3it {1-i1{1

Dengan mengetahuinya, semoga tidak ada ja-


lan lagi bagi setiap individu kaum muslimin untuk
menelantarkan kalimat yang agung ini.
l. Semua Nabi menyeru kepada tauhid, dan ber-
juang menegakkan kalimat (ijinil il'i). Mereka
menyeru kepada penyembahan kepada Allah
saja dan menjauhi sesembahan selain Allah.

Allah Ta'ala berfirman:


z.o -.-, 'e a .L -t-
ai\r:,ri )\i;) #\ ,y cv,4 iasb
{@A;,ili\;;i3
"Dan sungguh, Kami telab mengutus seorangRasul
kepada setiap ttmd.t, untuk nTenyeru: 'Sembablah
Allah saja, dan jauhilah tbagbuut (sesembaban selain
Allab)." (QS. An-Nahl: 36).
Dan Allah Ta'alajuga berfirman:
ir-
$Lej \\ )-) r4 aJS ,,e t:\;t\ u;F
Bzblz Keuumzan Laa lkaha lllalkah
{@ O;..'t uitif uL"l ,';i
"Dan tidaklah kami nTengutus seordng Rasul pun
sebelum engkau (Mubammad), kecuali Kami rutah-
yukan kepadanya untuk, menyeru (kepada kaumnya)
bahwa tidak ada sesembahan yang berbak diibadabi
dengan benar selain Aku (Allah), maka beribadablab
kalian kepada-Ku (Allah)." (QS. Al-Anbiyaa': 25).
Allah Ta'ala berfirman:

{6
\s'-)
VJ:. -0. it ait:+-i:rh
"Dan sembablab Allab saja, jangan menyekutukan-
Nya dengan sesuatu apa pun." (QS. An-Nisaa': 36).
2. Mereka (para Nabi dan Rasul) menjalankan
tugas ini dengan penuh kesabaran. Mulai dari
Rasul pertama, Nabi Nuh, hingga Rasul ter-
akhir.
Perhatikan firman Allah Ta'ala mengenai
Nabi Nuh:

€A ira -yi JLv;\1\;j Ay


^i\'^+i
.-lei eLl::r* {LG r=)y
Bab I:. Keutamaan Laa lhaha llhllaab
<@#4r
"Sunggub, Kami benar-benar telab mengutus Nub
kepada kaumnya,lalu dia berkata, "Wahai kaumku!
Sembablah Allah!Tidak ada tuban (sembaban) bagi
mu selain Dia. Sesungubnya aku takut kamu akan
ditimpa adzab pada bari yang dabsyat (Kiamat)."
(QS. Al-A'raaf.:59).
Nabi Nuh 'alaibissalaam mendakwahkan kali-
mat (iiJl i!a1 ';) siang dan malam kepada umatnya,
baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-
terangan. Beliau melakukannya tidak sehari dua
hari, akan tetapi selama 950 tahun. Selama itu
beliau tidak mengeluh. Barulah setelah sekian
lama umatnya tidak mengikuti dakwahnya, beliau
mengadu kepada Allah Ta'ala:

t:,i"i *t*i: i;*'iiLrjci iu> 1,,


{@ ft;; \\;i'lttt
"Nuh berkata,'Ya Tubank u, sesunggubnya mereka "lv
durhaka kepadaku, dan rp.ereka mengikuti orang'
oran g y an g h ar t a dan anak' anahny a b any a rn enaTTt'

bab kerugian baginya." (QS. Nuh: 21).

36 Bab[ Keuumaan Laa Ikahallkllaah


3. Setelah Rasul terakhir, Nabi Muhammadsbal-
lallaahu'alaihi wa sallam meninggal dunia, ma-
ka tugas menegakkan kalimat (flrl 'ili)'i) dipi-
kul umat beliau yang senantiasa mendapatkan
pertolongan-Nya. Generasi demi generasi silih
berganti, senantiasa ada sekelompok di antara
mereka yangberada di atas kebenaran, yang
menegakkan kalimat tauhid.
Nabr shallallaabu 'alaihi ua sallam bersabda:
).J.,
-.A"5 9.., I
t,- ,l -
,)2
\J-Uru
\ 2
";,'#i i\ ? $VJf ',
.fuulr iit&"&;;G3\"+
"Akan senantiasa ada -sampai hari Kiamat-se-
golongan dari umatku yang ditolong oleh Allah,
sehingga tidak membahayakan mereka orang-orang
yang tidak mempedulikan mereka."5
Maksud sampai hari Kiamat adalah sampai
Allah mengutus angin yang meniup setiap orang
mukmin sehingga mereka semua meninggal. Dan
yang dimakstd thaa-ifab di sini adalah Ahlul
Hadits, Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
s HR. Ibnu Hibban dalam Sbabiih-nya. Syaikh al-Albani
berkata: Shahih. Lihat ash-Shahiihab $ro.270 dan 403).

Bablz Keuuntaan Laa llaaha lllallaah 37


4. Hidup ini sebenarnya dalam rangka melak-
sanakan konsekuensi-konsekuensi kalimat
ltirni;a11 {) dalam kehidupan. Tugas kita di-
ciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah
kepada-Nya, yakni dengan mentauhidkan-
Nya. Sebagaimana firman-Nya:

;yf ;}i *Yqy


7

{@qr*aJ'it
"A ku tidak menciptakan j in dan manusia melaink an
agar merek,a beribadab kepada-Ku." (QS. Adz-
Dzaarryaat:56)
Para ahli tafsir menerangkan bahwa yang di-
maksud dengan (u:3.) "agar mereka beribadab
kepada-Ku" adalah: (o:V;) "agar mereka mentau-
bidkan Ahu. " Sebagimana ayat ini ditafsirkan oleh
ayat lainnya
z)z . t

f .it it .i r+S
WLV'A. \LV?\ Wy
{@ ot'l4 \k
*Padahal
mereka banya disurub menyembah Tuhan "oi;'
Yang Mabaesa; tidak ada ilab yang berhak diibadabi
dengan benar selain Dia. Mahasuci Dia dari apa
yang mereka persekutukar." (QS. At-Taubah: 31).

Babl Keuamzzn ha llaaha llklladh


Padaayat di atas, kalimat (t&) "agar mereka
menyembab", dilanjutkan dengan penjelasannya,
yakni (tGt: QD "kepada Tuhan Yang Mabaesa,"
yakni mentauhidkan-Nya.
5. Seluruh kejadian di dunia, yangberlanlut hing-
ga alamAkhirat, semuanya disebabkan kalimat
(iirt 'jlit'j). att*t mengurus para Rasul dan
menurunkan Kitab-Kitab-Nya untuk mene-
gakkan kalimat ini. Surga dan Neraka pun
diciptakan untuk membalas makhluk yang
dibebani dalam melaksanakan kalimat ini. Ka-
rena kalimat itu pula, Allah menguji minusia
dengan tbaaghuut (sesembahan-sesembahan
selain Allah Ta'ala). Karena kalimat ini pula,
maka jihad fi.i sabiilillaah memlltkt artr yang
penting, para syuhada mendapatkan deralat
tinggi, dan segenap potensi kaum muslimin
dikerahkan. Karena kalimat ini pula Kiamat
didirikan, Sangkakala ditiupkan dan kebangkit-
an dibuktikan bagi mereka yang mer^gukan-
nya maupun yang meyakininya. Semuanya
terjadi karena kalimat (i}:t 'i1a11 9 yang agung
ini.
6. Karena kalimat yang agung ini pula, maka Allah
harus ditaati dan tidak didurhakai. Karena

Babl: Keuamaan Laalltaha llhllaah


kalimat inilah maka kita diperintah untuk
senantiasa ingat kepada-Nya, senantiasa ber-
syukur kepada-Nya dan senantiasa beribadah
dengan baik kepada-Nya. Untuk kalimat inilah
kita senantiasa meminra pertolongan kepada-
Nya. Untuk kalimat inilah kita ungkapkan
kecintaan kepada sahabat-sahabat dekat kita.
Untuk kalimat inilah kita saling berwasiat di
arrtarakita. Untuk kalimat inilah, meka setiap
shalat di akhir tasyahhud, kita dianjurkan untuk
memohon kepada-Nya, sebagaimana wasiat
Nabi shallallaahu 'alaibi uta sallam kepada
orang yangia cintai, Mu'adz binJabal radbi-
yallaabu'anhu. Disebutkan dalam haditsnya:

,*'fi'i:4 r;,L yt k +r i$r,:i


.jr;tj ;it
Y-r-
,irr;r ..!l-=.j:it
--.2-
oirr;
J iu-l u- ,,Yit5;J
,F;! e
'Af& -af
3,.ss.i ird U utgri,i\-t;

*i'&!i, &k ri,.b


,&
-?,A\\dd.Arb.qtbo?)
.,F1\;,LUi',?,A\ t6i:
BabI: Keuumaan Laa lkaha llkllazh
"Bahwa Rasulullah shallallaabu'alaihi ua sallam
memegang tangan Mu'adz bin Jabal seraya ber-
sabda, ''Wahai Mu'adz, demi Allah sesungguhnya
aku benar-benar mencintaimu, demi Allah se-
sungguhnya aku benar-benar mencintaimu.' Lalu
Rasulullah sballallaabu'alaihi wa sallambersabda:
'Aku wasiatkan kepadamu, wahai Mu'adz, jangan
sekalikali engkau meninggalkan do'a di akhir
shalatmu (setelah tasyahhud akhir, sebelum sa-
lam) untuk berdo'a: Ya Allab, tolonglah aku agar
senantiasa berdzikir bepada-Mu, senantiasa bersyukur
atas nikmat-Mu dan senantiasa beribadah kepada-Mu
dengan baik.'' Kemudian Mu'adz pun berwasiat
dengan wasiat yang sama kepada ash-Shunabihi.
Dan ash-Shunabihi pun berwasiat dengan wasiat
tersebut kepada Abu'Abdirrahman.6
7. Hak Allah yang harus ditunaikan oleh para
hamba-Nya adalah agar mereka menyembah-
Nya, dan tidak mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu apa pun. Dengan indahnya, Rasulullah
sballallaahw 'alaibi zua sallam menyampaikan
hal ini kepada Muadz binJabal radbiallaabu

6 HR. Abu Dawud. Syaikh al-Albani berkata: "Shahih. Li-


hat Shahiih Abi Dauud (no. 1362).

Bablz Keuumaan Laa lkaha llklkah 41,


'd.nl)nt.,sebagaimana dalam haditsnya, ia (Mu-
' adz binJabal) berkata:

6,A'l:rt *\L bt k +f\ e, a3


F ;;iuj q ,i\13 ,Yt\i?6\L+:
"a;u"tv
i.di3z) *t,s; Gx\ a3
+r l-, aA ai F Giri r:'jG Fj
F GrEi q,ju 13"a;u tv ! .uqq
G:T#'i6 *:X33) +t,lrZa? ai
Urrfur .j-rj jG ;[Jt & +r yv
nS:r*oi ;[!t & +t E3F{'s &i
GtvJ,q,irs ;?eu, iu'i r* 16*
F 'i6 ,1132) +t l; aA Ci .S*
ir!.cUi tiwtsL+rje;[!t pY GtT
"rii");;i 3i .{Li d;':drrdri
'i'5
Bab I: Keutamaan Laa llaaha I llallaah
Aku dibonceng oleh Nabi sballallaabu'alaibi ua
sallam, dan antara aku dengan beliau tidak dipi
sahkan apa pun selain ka1'u di belakang pengen-
daratnta.7 Lalu beliau bersabda: "'W'ahai Mdadz
bin Jabal." Maka aku pun menjawab: "Aku pe-
nuhi panggilanmu dengan penuh gembira, wahai
Rasulullah." Kemudian sesaat beliau berjalan.
Kemudian bersabda lagi: "'Wahai Mu'adz bin
Jabal." Maka aku pun menjawab: "Aku penuhi
panggilanmu dengan penuh gembira, wahai Ra-
sulullah." Kemudian sesaat beliau berjalan. Ke-
mudian bersabda lagi: "'Wahai Mu'adz bin Jabal."
Maka aku pun menjawab: "Aku penuhi panggil-
anmu dengan penuh gembira, wahai Rasulullah."
Beliau bersabda: "Tahukah engkau, apa hak Allah
yang harus ditunaikan para hamba?" Maka aku
menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengeta-
hui." Beliau bersabda: "sesungguhnya hak Allah
atasparahamba-Nya adalah agar mereka menyem-
bah-Nya, dan tidak mempersekutukan-Nya de-
ngan sesuatu apa pun." Kemudian beliau berjalan
sesaat, kemudian bersabda: \7ahai Mu'adz bin

' [Y"rrg beliau maksud adalah saking dekatnya beliau de-


ngan Rasulullah shallallaabu'alaibi ua sallam. L:rhat Syar'
h un N atu aui' ala Mus liml.

Bablz Keutamaan Laa lkaha llkllaah 43


Jabal." Maka aku pun menjawab: "Aku penuhi
panggilanmu dengan penuh gembira, wahai Rasu-
lullah." Beliau bersabda: "Tahukah engkau hak
para hamba yang akan ditunaikan Allah apabila
para hamba melaksanakan kewajibannya itu?" Aku
berkata: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengerahui."
Beliau bersabda: "BahwaAllah tidak akan menyiksa
mereka."8

Faidah lainnya bahwa N abr shallallaahu'alaibi


ua sallam senantiasa memanfaatkan setiap waktu
dan kesempatan, di manapun dan kapanpun, siang
ataupun malam, ketika berduaan dengan umat-
nya, ataupun di depan khalayak ramai... Beliau
berdakwah dengan memberikan kabar gembira dan
ancaman. Semuanya dalam rangka menunaikan
dan mendakwahkan tuntutan dari kalimat tauhid
ini.
8. Mengamalkan tauhid mendatangkan ampunan
terhadap dosa.
Dalam hadits Qudsi, Allah Subbaanahu wa
Ta'aalaa berfirman:

8 HR. Muslim

44 Babl: Keuumaan Laa lkaha lllalkah


u.,l$-niry FrirtA#G3
Grt@;Ur*
"Barang siapa menjumpai-Ku dengan membawa
dosa seberat bumi, namun ia tidak menyekutukan
Aku dengan sesuatuapa pun, maka Aku akan
menjumpainya dengan ampunan seberat itu pu-
la."e

Nabi sballallaabu 'alaibi zua sallam bersabda:

d)45,$iUV'Afrairr
,i. t tz.'U,UU;Jt
,il
x. - .\e,--\
.
4r-"+ 1 ,; ,:,Jdlil
,^ &i;'{,;4t L
W 3,\i J sr;r.
ei'i#i-\L\,# Aia\rliA ;4 W 5-6
$* 3i'r's lxi,,t i$,6) ui,W
,U,W,u,sV\,#J j:1tJ4#
,??\,{1L# Y ii5,1a*u3-e
"t',:t
e HR. Muslim.

BabIz Keuamaan l.aa llaaha llkllaah 45


.it irt 'i if :Ai:\e c'u*-ia i;*
A,,W,4r'i3 3+ t"';-,, o\: ;xt
:

ey CiSWrs+^ f ,3,s\,W,e\::
#.iurrl ,Wrq{+tr
eitqv,# e.1>1*;l €*,iS
,u|4, +U5,|'iq.U\ eil\Li,#
.?Gx4,tFt j+Ja,jS
"Sesungguhnya Allah akan membebaskan seorang
lelaki dari umatku di hadapan para makhluk di hari
Kiamat. Dihamparkanlah kepadanya sembilan
puluh sembilan catatan amal. Setiap catatan amal
sejauh mata memandang. Kemudian Allah Ta'ala
berfirman kepadanya: 'Apakah engkau menging-
kari sedikit saja dari catatan amal ini? Apakah
para Malaikat penulis catatan amal yang aku tugas-
kan telah menzhalimi kamu?' Maka ia menjawab,
'Tidak, wahai Rabbku.' Lalu Allah berfirman,
'Apakah engkau memiliki alasan berbuat demi-
kian? Atau engkau memiliki satu kebaikan?'Maka

Babl Keuamaan Laa lkaha llklkab


dia tercengang dan bingung. Ia menjawab, 'Tidak
wahai Rabbku.'Maka Allah Ta'ala berfirman,
'Bahkan engkau memiliki satu kebaikan di sisi
Kami. Dan sesungguhnya pada hari ini engkau
tidak dizhalimi.' Maka dikeluarkanlah sebuah
kartu untuk nya yangbertuliskan ('it df i ,:i
fii;::3; t.g ,:iS it:t) Aku bersaksi babua tidak "Ai
ada sesembaban yangberbak diibadabi dengan bmar
selain Allah, dan bahusa Mubamrnad adalab bamba
dan Rasul-I'{ya.' Allah T a' ala berfirman,'Hadirkan
timbangan amalmu.' Ia berkata, '\Vahai Rabbku,
apa istimewanya sebuah kartu ini dibandingkan
dengan catatan-catatan keburukanku?' Allah
Ta'ala berfirman, 'sesungguhnya engkau tidak
akan dtzhalimi.' Nabi sballallaahw 'alaibi rua
sallam bersabda: Kemudian buku amal (buruk)
laki-laki tersebut ditimbang di satu piring rteraca'
dan kartu (bertuliskan dua kalimat syahadat) pada
piring-an yang lain. Maka catatan keburukan itu
lebih ringan, dan kartu tersebut lebih berat.'Nabi
sballallaahu 'alaibi rua sallam bersabda: 'Tidak ada
sesuatu apa pun yang dapat menyaingi berat Na-
ma Allah."'10

1a Sbahiih lbni Hibban. Al-Albani berkata; "Shahih. Lihat at-


Ta'liiqur Raghiib Q4A-24r).

Babh Katamaan l.aa lkaha lllallaah 47


9. Kalimat ini mengeluarkan seorang hamba dari
Neraka.
Dari Anas radbiallaahu,anhu dariNabt shal-
lallaahu 'alaibi wa sallam, beliau shallallaahu
'alaihi wa sallam bersabda:

n-ti li; iitt itdt iiu G-,vt Ci"-


JEr;Et Uii^,:f b*.; ,S
i?: ;a b # 8: * o.: )irt {1 ar1 .i
,Ji 6: *o"iinr .i1^l .i ju ,y-tet ,y
u
. /-> .'eo
1' n'
"Akan keluar dari Neraka, orang yang mengu_
:rfki: (iil Ylail .i) ar', dalam h^7i'ry^'rudri"t
kebaikan seberat biji kacang .yr,i.. Dan akan
keluar-dari.Neraka, orang yang mengucapkan
(iirl YJaJI )) dan dalam hatinya terdrprr k"baikan
seberat biji gandum. Dan akan keluar dari Ne_
olanS yang mengucapkan 1li,r .11 ;it rj) drr,
1al.<a,
dalam hatinya terdapar kebaikan seberai atom.,,
(HR. Al-Bukhari (no. 44)

BabI: Keuwmaan Laa lhaha ltlatkah


Dari jalur lain, dari Anas radhiyallaahu ,Anhu,
dengan lafazh (,;\d).rr) "intAn,' sebagai ganti dari
W Ul "kebaikan."
10. Kalimat ini merupakan syarat mendapatkan
syafa'at Rasulullah shallallaahu ,alaibi wa sal.
lam.Padaujung hadits yangpanjane dari Anas
radhiyallaahu'anhu mengenai syafa;at disebut_
kan:

I ,qil:*;i,li-u" ',# ,i*';_ 5


,i . t. - S)." tt t -< t -)

V :'r:4,i :,'& lK :h {i U'r{J


jW14
ki
ert 3ti,^
,euli ;)K-#,
i#|uEi kr,"ri:i'rut:;d "ju
,

u,r^ jz#;ii.itir V jE;;; q


t, , "i--z ;
.q,s"?) ir|t}t, ,4-,!t{l\i d
"Kemudian Rasulullah shallallaahu ,alaihi aa
salllm kembali sujud seraya memuji Allah dengan
pujian-pujian yang belum pernah sebelum beliau
-dan sesudahnya- seorang pun yang memuji_Nya
dengan pujian-pujian t..ribrt. tvtaka dikatakan

Babl: Keuumaan Laa lhaha llhthah 49


kepada beliau,'\7ahai Muhammad, angkat kepala-
mu. Berbicaralah, niscaya engkau akan didengar.
Mintalah syafa'at, niscaya akan engkau diizinkan.
Dan memohonlah, niscaya engkau akan diberi.
Maka Rasulullah sballallaabu 'alaihi uta sallam
berkata: '\7ahai Rabbku, orang yang mengucap-
kan (iit 'i1'^r1'i).' Maka dikatakan kepada beliau,
'\Vahai Muhammad, engkau bukan di sana untuk
itu. Akan tetapi itu untuk-Ku. Dan Aku pada hari
ini akan membalasnya."ll
11. Seseoran g ygng benar-benar merealisasikan
tauhid (iirl 'ili.l1{) akan masuk Surga tanpa
hisab.

Diriwayatkan dari'Imran bin Hushain, bah-


wa Rasulullah shallallaahu 'alaibi
zaa sallam ber-
sabda:
.,1 I
;,\A\'i"#";.y\ c'aZjt Pi
..-,L^-

Gf;".i aj' ii,iE i,t Urq S ; d\,


|t*g e; Ft,:$3'4 \:,;tM i:
" Syaikh a1-Aibani berkata: "Hasan. Lihat Ta'liiqwr Ragbiib
uv /2r7-2r8).

Babh Keuumaan Laa lLtaha lllallaah


SvaratURukun
fauhid
Kuncinya Surga Penuh Kenikmatan...
Penghimpun:
Abif'rtuiammad tbnu Shalih b. Hasbullah
Muraja'ah:
Pustaka lbnu 'Umar
Layout & Disain Sampul:
Pustaka lbnu 'Umar
Penerbit:
Pustaka lbnu 'Umar
Rabi'ulAkhir 1438 H - Januari2OlT M
Alamat Situs Resmi Kami:
com
: m arketi n g@ pu stakai b n u u m ar. com

Tidak sepatutnya seorang Muslim memperbanyak isi buku ini,


tanpa izin tertulis dari Penerbit Pustaka lbnu'Umar.
PENGANTAR PENERBII

?;:,!)),i, ii;*, 15, u la:r JL


:

;yt4\:3i +V :fi 6\ ;i,i $!


,{,jro t jtl:-G-,,fr j4>[ $t,*o
-^rt'i
*\r,a,x.-,t 1 :'g)Anit ii ^oit
{;rs:i+\",9 3\
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-
Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-
Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan
diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami.
Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak
ada y angdapat menyesatkannya, dan barang siapa

PmganurPmerbit
yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat
memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang
berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja,
tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bah-
wasanya Nabi Muhammad sballallaahu 'alaihi ua
sallam adalah hamba dan Rasul-Nya.

I_, -*r;t 3, &i\gi\;r, ;,,iir{jr{}


{@ ir'"["' ei:nY;]#
" lVahai ordng-ordng y ang beriman! Bertakutalah
hepada Allab sebmar-benar tahwa kepada-Nya dan
janganlab kamu mati kecuali dalarrl keadaan mus-
lim." (QS. Ali Imran: 102)

;; €i)t cii'Ht\$i;rtf \{jq}


Wq')\€.)3Wil!)i+s,;
'rr);v;
t - . 'n.
d.ii
/Jo
Y#'fq,
.., C-
\*is=;q:
{Oq+; '#,:K
^i ai 6Y'rur{Yr -,
"W'abai manusia! Bertakualah kEada Rabbmu
yang telab menciptakan kamu dari diri yang satu

PmganarPmerbit
(Adam) dan (Allab) menciptakan pasangannya (Ha-
ua) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allab mem'
perkembangbiakkan laki-laki dan perempuan ydng
banyak. Bertakualab kepada Allab yang dengan
nama-Nya kamu saling meminta, dan (pelibaralah)
hubungan kek eluargaan. Sesunguhnya A llah selalu
menjaga dan mengausasimu." (QS. An-Nisaa': 1)

\i+7 t';\$, ai rTi\;r, ;,,ii\{j \i }


-:U o a I
&.
;\'-i :*- t'A$\'Lit!:: S
{S
\w
r^Li
--- JJ ui A
\', *',v 3.trtr ',^ Jn',i
-,/J J (3
y)
"W'abai orang-ora.ng yang beriman! Bertakutalah
hamu kepada Allab dan ucapkanlab perhataan yang
benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal'amal'
mu dan rnengdrnpuni dosa-dosamu. Dan barang
siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sunggub,
dia menang dengan kemenangan yang dgung." (QS.
Al-Ahzaab: 70-71)
Amma ba'du:

g 4\'j;r,+r +\5 .i',J\ 6;;i5\i


$lt ;: -*t {)L,rt\ -1,;-i' &31
J^b
PmganurPmerbit
,:4ii'; y : SS,lae"u y''A-l S: rcs';i
:w e- l*s'5,
"Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah
Kitabullaah (al-Qur-an) dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Muhammad shallallaahu'alaihi
ua sallam (as-Sunnah). Seburuk-buruk perkara
adalah perkara y ang diada-adakan (dala,rr agama),
setiap yang diada-adakan (dalam agama) adalah
bid'ah, setiap bid'ah adalah sesar, dan setiap kese-
satan tempatnya di Neraka."

Amma ba'du:
Pastinya, seorang muslim sudah mengenal
dan mengetahui dua kalimat syahadat, bahkan ia
ucapkan setiap hari, minimal dalam shalatnya.
Akan tetapi yang menjadi permasalahan, masih
banyak sekali yang belum mendalami dengan
benar dua kalimat ini. Ketika ditanya, apa syarat-
syarat kalimat syahadat, mereka hampir tidak bisa
menjawab dengan benar. Demikian pula ketika
ditanya rukun-rukun dan pemb at al-p embat alny a,
mereka tidak memahaminya dengan baik. Berbeda
ketika mereka ditanya tentang syarat-syarat sah
dan rukun-rukun shalat, mereka relative lebih

Pmganur Penerbit
mampu menjawabnya. Demikian pula ketika
mereka ditany a pembatal-pembatal shalat, maka
sebagian besar dari mereka mengetahuinya, mi-
nimal secara global, tidak terperinci.
Keadaan ini sungguh menyedihkan, karena
sebenarnya rukun Islam y^ng pertama adalah
syahadat. Bagaimana mereka dapat mengamalkan
konsekuensi kalimat syahadat, kalau pengetahuan
mereka tentang kalimat yang agung ini sangat
minim. Pengetahuanyang lemah akan rentan
terhadap serangan syubhat-syubhat yang akan
membawa kepada keraguan, bahkan kesyirikan,
yang menjadi lawan kalimat ini.
dimulai dengan ilmu. Dan
Segala sesuatu harus
ilmu yang pertama harus kita dalami adalah ten-
tang rukun Islam yang pertama ini. Allah Ta'ala
berfirman kepada Nabi-Nya yang mulia untuk
mengetahui dan mempelalari kalimat ini.
Dia berfirman:

{C ni.iturt\ ,'ii$it}
"Maka ketabuilah (pelajarilab) bahuta tidak ada
sesembaban yang berhak diibadabi dengan benar
selain Allah." (QS. Muhammad: 19)

PmganarPenerbit t1
Maka kami, Pustaka Ibnu'Umar ingin ikut
berkiprah dalam menyebarkan ilmu yang utama
dan pertama kali harus dipahami oleh seorang
muslim ini. Kami ketengahkan dalam format
buku saku yang sederhana dan terjangkau. Se-
moga Allah Ta'ala memperbesar dan meluaskan
manfaatnya bagi kaum muslimin. Dan semoga
Allah Ta'ala mencatatnya sebagai amal shalih
yang diterima.

Bogor, Ianuari 2017 H


Rabi'ul Akhir 1438 M

Penerbit
PUSTAKA IBNU'UMAR

l2 Pmganur Penerbit
DAFTAR ISI

PENGANTAR PENERBIT 7

DAFTAR ISI 13

Bab I
POTRET UMAT ISLAM NIASA KINI
DAN KEUTAMAAN (liir i1i-t1'i) ........d. le
A. Potret Umat Islam Masa Kini..........:.... 21
B. Keutamaan (iit i1-^r1 'i; ....................... 34

Bab II
MAKNA DAN RUKUN
SYAHADATAIN 55

A. Makna Syabaadatain .............. 55

t. Makna Syahadat 1dnitat i if Ait.. 55

Dafurlsi 13
2. Makna Syahadat
6ir:t'*l9 (,i Ai'S
B. Rukun Syahaadatain
(Dua Kalimat Syahadat) ..................... 62

1. Rukun Syahadat (&r 'itait.i) . . . 62

2. Rukun Svahadat
11
\4-r,-
2- '
ot-o tJ
2t.'- ,, t.
3D .............

Bab III
SYARAT.SYARAT SY AHAADATAIN ... 75

A. Syarat-syarat Syahadat (;,irr .it ait'il ..... 75

1. (,ltj-r) ilmu, yang meniadakan (jiir)


kebodohan 76

2. G"if yakin, yang meniadakan


(,trfu r) keraguan ............

3. &#)f menerima, yang meniadakan


(1!-t) penolakan............ 80

4. (i[j)l) patuh dantaat,yang


meniadakan (3Jt) meninggalkan ....
5. (;>lliD ikhlas, yang meniadakan
(3A:\) menyekutukan Allah

t4 Daftar ki
6. (,fi$\) jujur, yang meniadakan
. (.i.1<D dusta arau (,jiA-D dustanya
hati, sambil melakukan ibadah
dengan badannya dan dengan
mulutnya. 86

7. G:t:):\) kecintaan, yang meniadakan


(l\.L4'\ kebencian. 88

B. Syarat-syarat Syahadat
@,r 3i: i"'3'o\:................. 91

DAFTAR PUSTAKA 93

Dafarlsi 15
'.', Q ; "\{L+,ff q-.'-4foiu i
' "r ,1 i Jgr",iug !,f r)] 1 f i
'.,r.,il
;1 ! L)..-/ I {
' :"{?
! 't..yS \3}I
: "{*-.1 I Ir7 ; :,ij
, '{.16
{ le.iE
fi}ri {"t
El-lI i

ls,xi
",.,-.,
\ \
r ".q
li
i,ff (Msrw %f:$;*
i$ ; y
11'
\ l,
I .',''* i;
r r-r i-- rXi tJ
uBBruBlnax )i l, . "
uBP IuU BSBN
,._.1,$ ilh
? ^:.I. lra ]BIuIun
all :[..",j.
IUBISI CI ,{; _-;,

,.I[
ffifiLK-T##'
*$ffi'ffi ffi$i,$.bd
&j$ffi

Q;*
l-*
, \
#t
.l'
v: t lI[ Y.
;ffc\FrcX:{ ,1, n-Q
Bab I
POTRET
UMAT ISLAM MASA KINI
DAN KEUTAMAAN
-r i
(iiir ',l1iit.f)

Kalimat 1Al 'ital \j) adalah kunci Surga.


Rasulullah sballallaabu 'alaihi ruta sallam ber-
sabda:

:^:&j,ft\ya*tFiV
"Tidak akan masuk rrrr*, kecuali jiwa yang mus-
lim."1
1 HR. Al-Bukhari, Muslim danyanglainnya.

Babl: Keuurnaan Laa llaaha lllalhab 19


Dan seseorang tidak akan menjadi muslim
kecuali dengan mengikrarkan, memahami dan
mengamalkan (iirt 'j1ai1 'j).
Dalam Shahiih al-Bukbari disebutkan:

\fi, fir 'it-^tt'i 3


Lrt
aw
'or;jt.f4&,A:gs&Ju .*t
&?iytuile'or-illJdir+oF
-a)
"'Wahb bin Munabbih ditanya: 'Bukankah 1'i1a;'l
ilt) itu kunci Surga?' Maka ia menjawab: 'Benar,
akan tetapi bukan kunci, kalau tidak memiliki
gerigi. Jika engkau mendatangkan kunci yang
bergerigi, maka Surga akan terbuka untukmu. Jika
tidak, maka Surga tidak akan terbuka."'2
Banyak orang yang memiliki kunci Surga,
akan tetapi gigi gerigi kunci itulah yang banyak
ditelantarkan banyak orang. Gigi-gerigi itulah
yang disebut sebagai: syarat-s)/arat, rukun-rukun

2 Lihat a*-al bab aL-Janaa-iz, Shahiih al'Bukbari.

)n BabI: Katwmaan Laa llaaha llkllaah


berikut konsekuens i aadatain (&ta kalimat
sy ab

syahadat). Yang insya Allah akan segera diterang-


kan pada babnya.

A. Potret Umat Islam Masa Kini


1. Sayang sekali, bahkan dengan seribu kali sa-
yang, banyak sekali dari kalangan umat ini
yang dilalaikan dengan kehidupan dunia se-
hingga tidak mengetahui hakikat tauhid.

Nabi shallallaahu'alaihi roa sallam menggam-


barkan kualitas umat yang demikian seperti buih
dan sisa-sisa tan^man yanghanyut dibawa air
hujan yang mengalir di permukaan tanah.
Dari Tsauban, ia mengatakan bahwa Rasulul-
lah shallallaabu 'alaihi wa sallam bersabda:

sri6 "4L sriii ;tr e.{;


;4 r\t U :yG i\tu .\#;3 ltkit

)3*; & a!\ ,*>l: );)\ ,rils zul


-t, , )Ir 3.

,i;i,f
-* l)
iu:;i'"'L
-'J\ '
,.iti._:tt
e:b
Bablz Keutamaan Laa Ilaaha llkllaah 2t
vS irt &Irq &E jr;t .S;{}\?;13
.64\btfs rjtr +L,is 6jr
"Hampir terjadi umat-umat manusia (orang-orang
kafir yang memiliki kekuatan) memperebutkan
kalian (kaum muslimin) sebagaimana orang-orang
memperebutkan hidangan pada piring besar dari
segala arah." Maka seseorang bertanya: "Apakah
kita pada saat itu berjumlah sedikit?" Beliau ber-
sabda: "Bahkan kalian banyak, akan tetapi kalian
sepeni ghutsa (buih atau ranting-ranting dan sisa
tanaman yang hanytt terbawn air hujan) yang
mengalir di permukaan tanah. Sungguh, (pada saat
itu) Allah telah mencabut perasaan takut (gentar)
dari hati musuh-musuh kalian. Dan sungguh, (pada
saat itu) Allah telah menancapkan penyakit ruahn
di hati-hati kalian." Seseorang bertanya: "'Wahai
Rasululah, apakah penyakit uahn itu?" Beliau
bersabda: "Cinta dunia dan takut mati."3
2. Banyak di antara kaum muslimin yang tidak
mengetahui hakikat tauhid dan di mana letak

3 HR. Abu Dawud. Syaikh al-Albani berkata: Shahih. Lihat


Sbahiihul Jaaml' (no. 8 183).

Babl: Keuamaan l^aa lhaha llklkah


kalimat liiinit a1f i) dalam tiga macam tauhid
yang disebutkan oleh para ulama Salaf.
Bahkan, ada sebagian orang yang dinisbatkan
orang sebagai ulama, meninabobokan pengikut-
nya dengan mengatakan bahwa tauhid itu cukup
dengan percaya akan adanya Allah. Mereka tidak
mengenal tauhid rubuubiyyah, tauhid uluuhilryab,
dan tauhid dslr7dd'wash sbifuar. Kebalikan dari
mereka, ada sebagian lagi yang menambahkan
tauhid dengan tauhid yang lain, seperti tauhid
mulkiyyah. Mereka menambahkan sesuatu yang
tidak didatangkan dalilnya oleh Nabi Muhammad
shallallaahu'alaibi wa sallam. Lalu seiring berlalu-
nya waktu, banyak kalangan atau kelompok yang
membenarkan pemahamarl yang salah tersebut,
lalu mereka menganggapnya sebagai tauhid yang
dikehendaki Allah untuk kita akui. Lain pihak,
ada sekelompok orang yang menisbatkan dirinya
kepada kelompok JIL (]aringan Islam Liberal)
melontarkan gagasan-gagasan yang merusak,
seperri menerjemahkan kalimat (ij:rt 'il;j1 'l) yang
agung ini dengan sangat ambigu, yakni: "Tidak
ada tuhan selain Tuhan."

3. Banyak yanghanya mengakui Rubuubiyyab


Allah saja, tanpa mengakui Uluubiyyah-Nyr,

BabI: Keuamaan Laa Ikaha lllalhah 23


dan tanpa mengakui setiap Nama dan Sifat-
Nya yang diberitakan oleh Allah Ta'ala dan
' Rasulullah sballallaabu'alaibi zpa sallam.
Orang-orang musyrik di zaman Nabi sbal'
lallaahu 'alaihi raa sallam mengakui Rubuubiyyah
Allah Ta'ala, yakni meyakini bahwa hanya Allah
sajayang menciptakan segala makhluk dan Dia
pula yang memberinya rizki, menghidupkan, me-
matikan, dan perbuat an-p e rbuat an Alla^r lainny a.
Mereka tidak mengatakan bahwa Laata-lah, atau
'lJzza-lah yang menciptakan alam semesta ini.
Mereka pun tidak mengatakan bahwa Manat-lah
yang memb erinya rrzki... Tidak! ...Mereka me-
ngatakan bahwa Allah-lah yang melakukannya'
Keyakinan mereka ini digambarkan dalam fir-
man-Nya:

I*
9 ^ z lru

-gr$it e';ai 3\t G €)"t ;; >

{O ii,i
"Dan sungguh, jika engkau (Muhammad)tanyakan
kepada mereha, 'siapakab yang menciptakan langit
dan bumi?' Niscaya mereha menjauab,'Allah."'
(QS. Az-Zumar:38).

BabL Keuuntaan Laa lkaha lLlallaah


Dan Allah Ta'ala berfirman:
. -; /,p

"l};i\d;\V;\aiG#r;rji}
crt,#i E .;,:i i* ft Fir:'fli
lar
s; U';ii ;i j;j "di b qi
{@ iri ),ti jji
"Katakanlab (Muhammad), "Siapakab yang mem-
beri rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakab yang kuasa (menciptakan) pendmgaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mmgeluarkan yang
h idup dari y ang mati, dan menge \uar k an y an g m a t i

dari y an g h idup, dan s iap ak ab y an g rnen gd.t ur s e ga I a


ttrltstn?" Maka mereka akan menjawab, "Allah.'
Maka katakanlah, "Mengapa kamu tidak bertakzua
(kepada-Nya)i" (QS. Yunus: 31).

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa keya-


kinan mereka tentang Rubuubiyyah 4yllah Ta' ala
ini tidak menjadikan mereka berstatus sebagai
seorang muslim, karena keyakinan tersebut tidak
membuahkan ketaatan dan ketundukkan kepada-
Nyr'

Babk Keuwmaan Laa Ikaha llkllaah


-1. Banyak yang dengan mudahnya mengucapkan
kalimat (rirl 'il-i1.j) namun tidak memahami
makna, syarat-syarat dan rukun-rukunnya.
Padahal orang-orang musyrik di zaman Ra-
sulullah tidak mau mengucapkan kalimat sya-
hadat karena mereka -.rrm berat untuk me-
lakukan segala konsekuensinya. Mereka tahu
bahwa konsekuensi syahadat tersebut banyak
yang bertentangan dengan adat, kehidupan
dan hawa nafsu mereka.
5. Kurangnya ilmu membuat sebagian kaum
muslim sekarang ini tidak memahami hakikat
kalimat (liit'jl at'i).
Bandingkan dengan kaum Jahiliyah di masa
Rasulullah, mereka hidup di masa kesusasrraan
Arab mencapai puncaknya. Seruan Allah yang di-
bacakan oleh utusan-Nya kepada mereka sangar
jelas dan tidak ambigu (mengandung penafsiran
lain), yakni untuk mempertuhankan Allah Ta'ala
semata (tauhid). Mereka faham betul bahwa apabila
ada seseoran g y ang berkata: (b U) "Zaid berdri,"
f
maka perkataan itu mengandun g makna: Zaid
telah berdiri, namun bisa saja orang lain pun ada
yang berdiri. Akan tetapi apabila seseorang ber-
kata: (-i-; 'j1iU u; "Tidak adayangberdiri, kecuali

BabI: Keuwmaan laa lkaha Illalkah


Zaid," maka artinya hanyaZaid-lah yang berdiri,
dan tidak ada seorang pun yang berdiri selain
Zaid. Mereka faham betul bahw a {ungsi nafi
(peniadaan) yang disusul dengan istitsnaa' (penge-
cualian) -seperti dalam contoh kalimat di atas-
adalah untuk menyatakan bahwa hanya Zaid-lah
yang berdiri, tidak ada yang lainny a.
Sebagaimana mereka memahami perbedaan
antara: (;:(S) "Zaidberdiri" dengan (i"5 .l1ir: u),
maka mereka pun faham betul bahwa kalimat (\j
liit 'j1i) yang tersusun sebagaimana susunan (ti
3-5'l1iU); yakni nafi. yang disusul dengan istits-
naa'itu mengandung arti bahwa: tidak ada sesem-
bahan yang berhak diibadahi dengan benar selain
Allah saja. Mereka faham bahwa kalimat rersebut
membawa konsekuensi hanya menyembah Allah
saja, tidak menyembah yang lain beserta Allah
Subbaanahu wa Ta'aalaa.

Pemahaman mereka inilah yang digarnbarkan


dalam firman Allah Ta'ala:

+\+L ? Gil \ i5 [LT,,S WL-aA$i Wiy


{@

Bab\ Keuumaan Laa llaaha llhlkah 27


"Apakah di.a (Muhammad) mmjadikan tuhan-tuhan
itu Tuhan yang satu saja? Sungguh, ini benar-benar
s es udtu y ang s angdt mengb er an kan. " (QS. Shaad: 5).

Seandainya mereka gagal memahami makna


(iilt 'itat'f), niscaya mereka tidak akan mergucap-
kan: "Apakab dia (Mubammad) menjadikan tu-
ban-tuban itu Tuban ydng sdtu saja?"
Dariayat di atas, dapat disimpulkan: Mereka
paham bahwa konsekuensi syahadat itu adalah
beribadah hany a kepada Allah saj a (monothebme)
dengan tunduk patuh kepada-Nya saja. Dan me-
reka enggan untuk melaksanakan konsekuensi
itu, sehingga mereka tidak mau mengucapkan
kalimat tauhid tersebut.
Akibat kurang ilmu, maka sebagian kaum mus-
limin sekarang ini beranggapan bahwa syahadat
itu hanya sekedar wajib mengucapkannya saja,
walaupun tanpa pemahaman, pengamalan dan
tanpa pengagungan.... Terbukti bahwa mereka
ber-KTP Islam dan membaca syahadat, namun
masih meninggalkan shalat, masih datang ke ku-
buran untuk meminta berkah penghuni kubur,
masih percaya kepada jimat, mempersembahkan
sesajen kepada penghuni pohon, laut, atau tem-
pat-tempat keramat, dan perilaku syirik lainnya...

Bab\ Keutanuan Laa lhaha Illzlkah


Mereka dengan mudahnya mengucapkan syahadat,
akan tetapi mereka tidak peduli dengan konsekuen-
slnya.
6. Bahayasyirik telah merebak di tengah-tengah
umat, bahkan dianggap biasa, diiklankan, dan
bahkan ada yangmenganggapnya sebagai sua-
tu kebaikan.
Orang-orang musyrik Jahiliyah akan memur-
nikan do'a mereka kepada Allah di saat-saat kritis.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala:

- -lr tl
'oJJl 4J 'uir;;,!Ai C$:) tip)
{@ ifla "gtsYpi JLr4?\53
"Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdo'a
kepadaAllab dengan penub rasa pengabdian (ikbla)
kepada-Nya, tetapi ketika Allab menyelamatkan
mereka sampai ke darat, malab mereka (kembali)
mem-p erse kutukan (A llab). " (QS. A1-' Ankabuut : 65).

Namun sebagian orang yang menisbatkan


dirinya kepada Islam, mereka bahkan melakukan
perbuatan syirik dalam setiap keadaan. Ketika
senang mereka mempersembahkan kurban dan
sesajen untuk bangsa jin. Demikian pula ketika

BabL Keuumaan Laa llaaha lllalkah 29


dalam keadaan susah, mereka mendatangi dukun
-walaupun dukun yang berbaju kyai atau ushdz-
untuk meminta pertolongan kepada bangsa .iin.
Padahal ini jelas termasuk syirik besar -semoga
Allah Ta'ala melindungi kita dari hal seperti ini-
sebagaimana dalam firman-Nya:

G )vtu:3*rrii G Jur.6K ,'iitr-


{CIu1;;'it!V*i
"Dan sesunguhnya ada beberapd ord.ng laki-laki
dari kalangan manusia y ang rneminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki dari jin, terapi mereka (jin)
menjadikan mereka (manusia) bertambah sesd.t."
(QS. Al-Jinn:6)
7. Banyak kaum muslimin yangalergi dan tidak
ny^man ketika para da'i membahas masalah
syirik dan bid'ah. Padahal masalah syirik ada-
lah masalah besar. Syirik adalah lawan dari
tauhid. Jika kita berbicara mengenai tauhid,
maka masalah syirik pasti ikut dibahas. Karena
hakikat sesuatu itu baru akan jelas apabila
diketahui lawannya. Allah telah men.!elaskan
tauhid, dan juga menjelaskan perbuatan-per-
buatan syirik. Demikian pula setiap Nabi

Babl: Keuumaan Laa llaaha llkllaah


dan Rasul, mulai dari Rasul pertama, Nabi
Nuh'alaihissalaam hingga Nabi Muhammad
shallalkabu 'alaibi ua sallam, mereka menyenr
kepada tauhid dan melarang dari syirik.

Namun sungguh mengherankan, orang-orang


dizamansekarang. Mereka akan mengagumi para
"da'i" (dalam tanda kutip)yrrrg dakwahnya dipe-
nuhi leluconyangmengocok perut mereka. Lalu
mereka membenci para da'i yang menerangkan
tauhid sekaligus menjelaskan prilaku-prilaku
syirik agar umat mewaspadainya.
8. Prilaku syirik sebagaimana awalkemunculan-
nya di masa Nabi Nuh telah merebak di masa
kini.
Allah tidak mengangkat seorang Rasul kecuali
setelah terjadi syirik.

Allah Ta'ala berfirman:

;y"# i#i ai u5; +S ti,;,Eri iK>


Yi:rt)' ajji':;
t_-i. _ . t/
- \" ,lilq '.r .,rl-i-6c
vlt J l))J- J

{@ # \'{\Li \oJ . *,LiJl ,'vtl


lz . t'.lt ,).
-- L)/ v-.

Babl: Keutamaan Laa llaaha llklkah. 3t


"Manusia itu (dahulunya) satu un7at. Lalu Allah
nTengutus pd.ra Nabi (untuk) menyampaikan kabar
gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya
bersama mereka Kitab yang rnengandung kebenar-
an, untuk memberi keputusan di antara manusia
tentang perkara ya.ng mereka perselisibkan." (QS.
Al-Baqarah 213).
'Abdullah bin'Abbas radhiyallaabu'anhuma
menerangkan ayat di atas sebagai berikut:

y."/ t" "& q# i* zls,?:,t S; as

"Antara Nabi Adam dengan Nabi Nuh ada se-


puluh generasi. Semua generasi itu berada di
atas syari'at yang hak. Ketika mereka berselisih,
maka Allah mengutus para Nabi dan Rasul, serta
menurunkan Kitab-Nya, padahal sebelumnya
mereka adalah umat yang satu aqidah."a

4 HR. AI-Hakim dalam al-Mustadrak., dan ia berkata: "Ini


hadits shahih, sesuai dengan kriteria al-Bukhari, dan hadits
ini tidak dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Dalam

BabI: Keuamaan Laa lkaha llklhah


Setelah sepuluh generasi pertama anak Adam
berlalu dalam agama tauhid, maka datanglah satu
kaum'yang berlebih-lebihan dalam mencintai
orang-orang shalih. Apabila orang-orang shalih
di antara mereka meninggal, maka mereka meng-
gambarnya. Mereka beralasan untuk memotivasi
mereka dalam beribadah. Kemudian iblis membi-
siki mereka: "Bangunlah monument dengan nama
orang shalih ini!" Lalu setelah datang generasi
baru, syaitan berkata: "Dahulu bapak-bapak ka-
lian menyembah patung ini." Maka terjadilah
penyembahan terhadap patung berhala.
Kita lihat sekarang ini, sebagian kaum musli
min terlalu berlebihan dalam mencintai tokoh
yang mereka anggap wali, sehingga membenarkan
segala ucapannya, layaknya kepada Nabi. Semua
perkataannya dianggap sabda yang tidak boleh
dibantah, walaupun jelas-jelas bertentangan de-
ngan al-Qur-an dan as-Sunnah.
Ketika para pengikut sang tokoh ikut meng-
haramkan apayanghalal dan ikut menghalalkan
yang haram, mengikuti tokohnya, maka pada da-

at-Talkhiish, adz-Dzahabi memberi catatan kaki: "Shahih


menurut kriteria al-Bukhari."

Bebl: Keuumzan lza llzaha llklkah 33


sarnya ia seperti kaum ahli kitab yang menyembah
para pendeta dan rahibnya.

B. Keutamaan (i3it {1-i1{1

Dengan mengetahuinya, semoga tidak ada ja-


lan lagi bagi setiap individu kaum muslimin untuk
menelantarkan kalimat yang agung ini.
l. Semua Nabi menyeru kepada tauhid, dan ber-
juang menegakkan kalimat (ijinil il'i). Mereka
menyeru kepada penyembahan kepada Allah
saja dan menjauhi sesembahan selain Allah.

Allah Ta'ala berfirman:


z.o -.-, 'e a .L -t-
ai\r:,ri )\i;) #\ ,y cv,4 iasb
{@A;,ili\;;i3
"Dan sungguh, Kami telab mengutus seorangRasul
kepada setiap ttmd.t, untuk nTenyeru: 'Sembablah
Allah saja, dan jauhilah tbagbuut (sesembaban selain
Allab)." (QS. An-Nahl: 36).
Dan Allah Ta'alajuga berfirman:
ir-
$Lej \\ )-) r4 aJS ,,e t:\;t\ u;F
Bzblz Keuumzan Laa lkaha lllalkah
{@ O;..'t uitif uL"l ,';i
"Dan tidaklah kami nTengutus seordng Rasul pun
sebelum engkau (Mubammad), kecuali Kami rutah-
yukan kepadanya untuk, menyeru (kepada kaumnya)
bahwa tidak ada sesembahan yang berbak diibadabi
dengan benar selain Aku (Allah), maka beribadablab
kalian kepada-Ku (Allah)." (QS. Al-Anbiyaa': 25).
Allah Ta'ala berfirman:

{6
\s'-)
VJ:. -0. it ait:+-i:rh
"Dan sembablab Allab saja, jangan menyekutukan-
Nya dengan sesuatu apa pun." (QS. An-Nisaa': 36).
2. Mereka (para Nabi dan Rasul) menjalankan
tugas ini dengan penuh kesabaran. Mulai dari
Rasul pertama, Nabi Nuh, hingga Rasul ter-
akhir.
Perhatikan firman Allah Ta'ala mengenai
Nabi Nuh:

€A ira -yi JLv;\1\;j Ay


^i\'^+i
.-lei eLl::r* {LG r=)y
Bab I:. Keutamaan Laa lhaha llhllaab
<@#4r
"Sunggub, Kami benar-benar telab mengutus Nub
kepada kaumnya,lalu dia berkata, "Wahai kaumku!
Sembablah Allah!Tidak ada tuban (sembaban) bagi
mu selain Dia. Sesungubnya aku takut kamu akan
ditimpa adzab pada bari yang dabsyat (Kiamat)."
(QS. Al-A'raaf.:59).
Nabi Nuh 'alaibissalaam mendakwahkan kali-
mat (iiJl i!a1 ';) siang dan malam kepada umatnya,
baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-
terangan. Beliau melakukannya tidak sehari dua
hari, akan tetapi selama 950 tahun. Selama itu
beliau tidak mengeluh. Barulah setelah sekian
lama umatnya tidak mengikuti dakwahnya, beliau
mengadu kepada Allah Ta'ala:

t:,i"i *t*i: i;*'iiLrjci iu> 1,,


{@ ft;; \\;i'lttt
"Nuh berkata,'Ya Tubank u, sesunggubnya mereka "lv
durhaka kepadaku, dan rp.ereka mengikuti orang'
oran g y an g h ar t a dan anak' anahny a b any a rn enaTTt'

bab kerugian baginya." (QS. Nuh: 21).

36 Bab[ Keuumaan Laa Ikahallkllaah


3. Setelah Rasul terakhir, Nabi Muhammadsbal-
lallaahu'alaihi wa sallam meninggal dunia, ma-
ka tugas menegakkan kalimat (flrl 'ili)'i) dipi-
kul umat beliau yang senantiasa mendapatkan
pertolongan-Nya. Generasi demi generasi silih
berganti, senantiasa ada sekelompok di antara
mereka yangberada di atas kebenaran, yang
menegakkan kalimat tauhid.
Nabr shallallaabu 'alaihi ua sallam bersabda:
).J.,
-.A"5 9.., I
t,- ,l -
,)2
\J-Uru
\ 2
";,'#i i\ ? $VJf ',
.fuulr iit&"&;;G3\"+
"Akan senantiasa ada -sampai hari Kiamat-se-
golongan dari umatku yang ditolong oleh Allah,
sehingga tidak membahayakan mereka orang-orang
yang tidak mempedulikan mereka."5
Maksud sampai hari Kiamat adalah sampai
Allah mengutus angin yang meniup setiap orang
mukmin sehingga mereka semua meninggal. Dan
yang dimakstd thaa-ifab di sini adalah Ahlul
Hadits, Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
s HR. Ibnu Hibban dalam Sbabiih-nya. Syaikh al-Albani
berkata: Shahih. Lihat ash-Shahiihab $ro.270 dan 403).

Bablz Keuuntaan Laa llaaha lllallaah 37


4. Hidup ini sebenarnya dalam rangka melak-
sanakan konsekuensi-konsekuensi kalimat
ltirni;a11 {) dalam kehidupan. Tugas kita di-
ciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah
kepada-Nya, yakni dengan mentauhidkan-
Nya. Sebagaimana firman-Nya:

;yf ;}i *Yqy


7

{@qr*aJ'it
"A ku tidak menciptakan j in dan manusia melaink an
agar merek,a beribadab kepada-Ku." (QS. Adz-
Dzaarryaat:56)
Para ahli tafsir menerangkan bahwa yang di-
maksud dengan (u:3.) "agar mereka beribadab
kepada-Ku" adalah: (o:V;) "agar mereka mentau-
bidkan Ahu. " Sebagimana ayat ini ditafsirkan oleh
ayat lainnya
z)z . t

f .it it .i r+S
WLV'A. \LV?\ Wy
{@ ot'l4 \k
*Padahal
mereka banya disurub menyembah Tuhan "oi;'
Yang Mabaesa; tidak ada ilab yang berhak diibadabi
dengan benar selain Dia. Mahasuci Dia dari apa
yang mereka persekutukar." (QS. At-Taubah: 31).

Babl Keuamzzn ha llaaha llklladh


Padaayat di atas, kalimat (t&) "agar mereka
menyembab", dilanjutkan dengan penjelasannya,
yakni (tGt: QD "kepada Tuhan Yang Mabaesa,"
yakni mentauhidkan-Nya.
5. Seluruh kejadian di dunia, yangberlanlut hing-
ga alamAkhirat, semuanya disebabkan kalimat
(iirt 'jlit'j). att*t mengurus para Rasul dan
menurunkan Kitab-Kitab-Nya untuk mene-
gakkan kalimat ini. Surga dan Neraka pun
diciptakan untuk membalas makhluk yang
dibebani dalam melaksanakan kalimat ini. Ka-
rena kalimat itu pula, Allah menguji minusia
dengan tbaaghuut (sesembahan-sesembahan
selain Allah Ta'ala). Karena kalimat ini pula,
maka jihad fi.i sabiilillaah memlltkt artr yang
penting, para syuhada mendapatkan deralat
tinggi, dan segenap potensi kaum muslimin
dikerahkan. Karena kalimat ini pula Kiamat
didirikan, Sangkakala ditiupkan dan kebangkit-
an dibuktikan bagi mereka yang mer^gukan-
nya maupun yang meyakininya. Semuanya
terjadi karena kalimat (i}:t 'i1a11 9 yang agung
ini.
6. Karena kalimat yang agung ini pula, maka Allah
harus ditaati dan tidak didurhakai. Karena

Babl: Keuamaan Laalltaha llhllaah


kalimat inilah maka kita diperintah untuk
senantiasa ingat kepada-Nya, senantiasa ber-
syukur kepada-Nya dan senantiasa beribadah
dengan baik kepada-Nya. Untuk kalimat inilah
kita senantiasa meminra pertolongan kepada-
Nya. Untuk kalimat inilah kita ungkapkan
kecintaan kepada sahabat-sahabat dekat kita.
Untuk kalimat inilah kita saling berwasiat di
arrtarakita. Untuk kalimat inilah, meka setiap
shalat di akhir tasyahhud, kita dianjurkan untuk
memohon kepada-Nya, sebagaimana wasiat
Nabi shallallaahu 'alaibi uta sallam kepada
orang yangia cintai, Mu'adz binJabal radbi-
yallaabu'anhu. Disebutkan dalam haditsnya:

,*'fi'i:4 r;,L yt k +r i$r,:i


.jr;tj ;it
Y-r-
,irr;r ..!l-=.j:it
--.2-
oirr;
J iu-l u- ,,Yit5;J
,F;! e
'Af& -af
3,.ss.i ird U utgri,i\-t;

*i'&!i, &k ri,.b


,&
-?,A\\dd.Arb.qtbo?)
.,F1\;,LUi',?,A\ t6i:
BabI: Keuumaan Laa lkaha llkllazh
"Bahwa Rasulullah shallallaabu'alaihi ua sallam
memegang tangan Mu'adz bin Jabal seraya ber-
sabda, ''Wahai Mu'adz, demi Allah sesungguhnya
aku benar-benar mencintaimu, demi Allah se-
sungguhnya aku benar-benar mencintaimu.' Lalu
Rasulullah sballallaabu'alaihi wa sallambersabda:
'Aku wasiatkan kepadamu, wahai Mu'adz, jangan
sekalikali engkau meninggalkan do'a di akhir
shalatmu (setelah tasyahhud akhir, sebelum sa-
lam) untuk berdo'a: Ya Allab, tolonglah aku agar
senantiasa berdzikir bepada-Mu, senantiasa bersyukur
atas nikmat-Mu dan senantiasa beribadah kepada-Mu
dengan baik.'' Kemudian Mu'adz pun berwasiat
dengan wasiat yang sama kepada ash-Shunabihi.
Dan ash-Shunabihi pun berwasiat dengan wasiat
tersebut kepada Abu'Abdirrahman.6
7. Hak Allah yang harus ditunaikan oleh para
hamba-Nya adalah agar mereka menyembah-
Nya, dan tidak mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu apa pun. Dengan indahnya, Rasulullah
sballallaahw 'alaibi zua sallam menyampaikan
hal ini kepada Muadz binJabal radbiallaabu

6 HR. Abu Dawud. Syaikh al-Albani berkata: "Shahih. Li-


hat Shahiih Abi Dauud (no. 1362).

Bablz Keuumaan Laa lkaha llklkah 41,


'd.nl)nt.,sebagaimana dalam haditsnya, ia (Mu-
' adz binJabal) berkata:

6,A'l:rt *\L bt k +f\ e, a3


F ;;iuj q ,i\13 ,Yt\i?6\L+:
"a;u"tv
i.di3z) *t,s; Gx\ a3
+r l-, aA ai F Giri r:'jG Fj
F GrEi q,ju 13"a;u tv ! .uqq
G:T#'i6 *:X33) +t,lrZa? ai
Urrfur .j-rj jG ;[Jt & +r yv
nS:r*oi ;[!t & +t E3F{'s &i
GtvJ,q,irs ;?eu, iu'i r* 16*
F 'i6 ,1132) +t l; aA Ci .S*
ir!.cUi tiwtsL+rje;[!t pY GtT
"rii");;i 3i .{Li d;':drrdri
'i'5
Bab I: Keutamaan Laa llaaha I llallaah
Aku dibonceng oleh Nabi sballallaabu'alaibi ua
sallam, dan antara aku dengan beliau tidak dipi
sahkan apa pun selain ka1'u di belakang pengen-
daratnta.7 Lalu beliau bersabda: "'W'ahai Mdadz
bin Jabal." Maka aku pun menjawab: "Aku pe-
nuhi panggilanmu dengan penuh gembira, wahai
Rasulullah." Kemudian sesaat beliau berjalan.
Kemudian bersabda lagi: "'Wahai Mu'adz bin
Jabal." Maka aku pun menjawab: "Aku penuhi
panggilanmu dengan penuh gembira, wahai Ra-
sulullah." Kemudian sesaat beliau berjalan. Ke-
mudian bersabda lagi: "'Wahai Mu'adz bin Jabal."
Maka aku pun menjawab: "Aku penuhi panggil-
anmu dengan penuh gembira, wahai Rasulullah."
Beliau bersabda: "Tahukah engkau, apa hak Allah
yang harus ditunaikan para hamba?" Maka aku
menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengeta-
hui." Beliau bersabda: "sesungguhnya hak Allah
atasparahamba-Nya adalah agar mereka menyem-
bah-Nya, dan tidak mempersekutukan-Nya de-
ngan sesuatu apa pun." Kemudian beliau berjalan
sesaat, kemudian bersabda: \7ahai Mu'adz bin

' [Y"rrg beliau maksud adalah saking dekatnya beliau de-


ngan Rasulullah shallallaabu'alaibi ua sallam. L:rhat Syar'
h un N atu aui' ala Mus liml.

Bablz Keutamaan Laa lkaha llkllaah 43


Jabal." Maka aku pun menjawab: "Aku penuhi
panggilanmu dengan penuh gembira, wahai Rasu-
lullah." Beliau bersabda: "Tahukah engkau hak
para hamba yang akan ditunaikan Allah apabila
para hamba melaksanakan kewajibannya itu?" Aku
berkata: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengerahui."
Beliau bersabda: "BahwaAllah tidak akan menyiksa
mereka."8

Faidah lainnya bahwa N abr shallallaahu'alaibi


ua sallam senantiasa memanfaatkan setiap waktu
dan kesempatan, di manapun dan kapanpun, siang
ataupun malam, ketika berduaan dengan umat-
nya, ataupun di depan khalayak ramai... Beliau
berdakwah dengan memberikan kabar gembira dan
ancaman. Semuanya dalam rangka menunaikan
dan mendakwahkan tuntutan dari kalimat tauhid
ini.
8. Mengamalkan tauhid mendatangkan ampunan
terhadap dosa.
Dalam hadits Qudsi, Allah Subbaanahu wa
Ta'aalaa berfirman:

8 HR. Muslim

44 Babl: Keuumaan Laa lkaha lllalkah


u.,l$-niry FrirtA#G3
Grt@;Ur*
"Barang siapa menjumpai-Ku dengan membawa
dosa seberat bumi, namun ia tidak menyekutukan
Aku dengan sesuatuapa pun, maka Aku akan
menjumpainya dengan ampunan seberat itu pu-
la."e

Nabi sballallaabu 'alaibi zua sallam bersabda:

d)45,$iUV'Afrairr
,i. t tz.'U,UU;Jt
,il
x. - .\e,--\
.
4r-"+ 1 ,; ,:,Jdlil
,^ &i;'{,;4t L
W 3,\i J sr;r.
ei'i#i-\L\,# Aia\rliA ;4 W 5-6
$* 3i'r's lxi,,t i$,6) ui,W
,U,W,u,sV\,#J j:1tJ4#
,??\,{1L# Y ii5,1a*u3-e
"t',:t
e HR. Muslim.

BabIz Keuamaan l.aa llaaha llkllaah 45


.it irt 'i if :Ai:\e c'u*-ia i;*
A,,W,4r'i3 3+ t"';-,, o\: ;xt
:

ey CiSWrs+^ f ,3,s\,W,e\::
#.iurrl ,Wrq{+tr
eitqv,# e.1>1*;l €*,iS
,u|4, +U5,|'iq.U\ eil\Li,#
.?Gx4,tFt j+Ja,jS
"Sesungguhnya Allah akan membebaskan seorang
lelaki dari umatku di hadapan para makhluk di hari
Kiamat. Dihamparkanlah kepadanya sembilan
puluh sembilan catatan amal. Setiap catatan amal
sejauh mata memandang. Kemudian Allah Ta'ala
berfirman kepadanya: 'Apakah engkau menging-
kari sedikit saja dari catatan amal ini? Apakah
para Malaikat penulis catatan amal yang aku tugas-
kan telah menzhalimi kamu?' Maka ia menjawab,
'Tidak, wahai Rabbku.' Lalu Allah berfirman,
'Apakah engkau memiliki alasan berbuat demi-
kian? Atau engkau memiliki satu kebaikan?'Maka

Babl Keuamaan Laa lkaha llklkab


dia tercengang dan bingung. Ia menjawab, 'Tidak
wahai Rabbku.'Maka Allah Ta'ala berfirman,
'Bahkan engkau memiliki satu kebaikan di sisi
Kami. Dan sesungguhnya pada hari ini engkau
tidak dizhalimi.' Maka dikeluarkanlah sebuah
kartu untuk nya yangbertuliskan ('it df i ,:i
fii;::3; t.g ,:iS it:t) Aku bersaksi babua tidak "Ai
ada sesembaban yangberbak diibadabi dengan bmar
selain Allah, dan bahusa Mubamrnad adalab bamba
dan Rasul-I'{ya.' Allah T a' ala berfirman,'Hadirkan
timbangan amalmu.' Ia berkata, '\Vahai Rabbku,
apa istimewanya sebuah kartu ini dibandingkan
dengan catatan-catatan keburukanku?' Allah
Ta'ala berfirman, 'sesungguhnya engkau tidak
akan dtzhalimi.' Nabi sballallaahw 'alaibi rua
sallam bersabda: Kemudian buku amal (buruk)
laki-laki tersebut ditimbang di satu piring rteraca'
dan kartu (bertuliskan dua kalimat syahadat) pada
piring-an yang lain. Maka catatan keburukan itu
lebih ringan, dan kartu tersebut lebih berat.'Nabi
sballallaahu 'alaibi rua sallam bersabda: 'Tidak ada
sesuatu apa pun yang dapat menyaingi berat Na-
ma Allah."'10

1a Sbahiih lbni Hibban. Al-Albani berkata; "Shahih. Lihat at-


Ta'liiqur Raghiib Q4A-24r).

Babh Katamaan l.aa lkaha lllallaah 47


9. Kalimat ini mengeluarkan seorang hamba dari
Neraka.
Dari Anas radbiallaahu,anhu dariNabt shal-
lallaahu 'alaibi wa sallam, beliau shallallaahu
'alaihi wa sallam bersabda:

n-ti li; iitt itdt iiu G-,vt Ci"-


JEr;Et Uii^,:f b*.; ,S
i?: ;a b # 8: * o.: )irt {1 ar1 .i
,Ji 6: *o"iinr .i1^l .i ju ,y-tet ,y
u
. /-> .'eo
1' n'
"Akan keluar dari Neraka, orang yang mengu_
:rfki: (iil Ylail .i) ar', dalam h^7i'ry^'rudri"t
kebaikan seberat biji kacang .yr,i.. Dan akan
keluar-dari.Neraka, orang yang mengucapkan
(iirl YJaJI )) dan dalam hatinya terdrprr k"baikan
seberat biji gandum. Dan akan keluar dari Ne_
olanS yang mengucapkan 1li,r .11 ;it rj) drr,
1al.<a,
dalam hatinya terdapar kebaikan seberai atom.,,
(HR. Al-Bukhari (no. 44)

BabI: Keuwmaan Laa lhaha ltlatkah


Dari jalur lain, dari Anas radhiyallaahu ,Anhu,
dengan lafazh (,;\d).rr) "intAn,' sebagai ganti dari
W Ul "kebaikan."
10. Kalimat ini merupakan syarat mendapatkan
syafa'at Rasulullah shallallaahu ,alaibi wa sal.
lam.Padaujung hadits yangpanjane dari Anas
radhiyallaahu'anhu mengenai syafa;at disebut_
kan:

I ,qil:*;i,li-u" ',# ,i*';_ 5


,i . t. - S)." tt t -< t -)

V :'r:4,i :,'& lK :h {i U'r{J


jW14
ki
ert 3ti,^
,euli ;)K-#,
i#|uEi kr,"ri:i'rut:;d "ju
,

u,r^ jz#;ii.itir V jE;;; q


t, , "i--z ;
.q,s"?) ir|t}t, ,4-,!t{l\i d
"Kemudian Rasulullah shallallaahu ,alaihi aa
salllm kembali sujud seraya memuji Allah dengan
pujian-pujian yang belum pernah sebelum beliau
-dan sesudahnya- seorang pun yang memuji_Nya
dengan pujian-pujian t..ribrt. tvtaka dikatakan

Babl: Keuumaan Laa lhaha llhthah 49


kepada beliau,'\7ahai Muhammad, angkat kepala-
mu. Berbicaralah, niscaya engkau akan didengar.
Mintalah syafa'at, niscaya akan engkau diizinkan.
Dan memohonlah, niscaya engkau akan diberi.
Maka Rasulullah sballallaabu 'alaihi uta sallam
berkata: '\7ahai Rabbku, orang yang mengucap-
kan (iit 'i1'^r1'i).' Maka dikatakan kepada beliau,
'\Vahai Muhammad, engkau bukan di sana untuk
itu. Akan tetapi itu untuk-Ku. Dan Aku pada hari
ini akan membalasnya."ll
11. Seseoran g ygng benar-benar merealisasikan
tauhid (iirl 'ili.l1{) akan masuk Surga tanpa
hisab.

Diriwayatkan dari'Imran bin Hushain, bah-


wa Rasulullah shallallaahu 'alaibi
zaa sallam ber-
sabda:
.,1 I
;,\A\'i"#";.y\ c'aZjt Pi
..-,L^-

Gf;".i aj' ii,iE i,t Urq S ; d\,


|t*g e; Ft,:$3'4 \:,;tM i:
" Syaikh a1-Aibani berkata: "Hasan. Lihat Ta'liiqwr Ragbiib
uv /2r7-2r8).

Babh Keuumaan Laa lLtaha lllallaah


"Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan ma-
suk Surga t^npa hisab." Para Sahabatbertanya,
'Siapakah mereka wahai Rasulullah?' Beliau ber-
sabda, 'Mereka adalah orang-orang yang tidak
minta diruqyah, tidak menganggap sial dengan
suara burung, tidak berobat dengan besi panas,
dan mereka hanya bertawakal kepada Allah."12
72. D engankalimat 1;3rril zil'11 maka terbedakan
antara seorang muslim dengan kafir.

Dari Ibnu'IJmar radhiyallaabu'anbuma,Ra-


sulullah sballallaahu 'alaibi raa sallam bersabda:

^it
'f ii Y)W-,f J"U\ &\tf ::i+i
;Y.! r \fr-3;, +t U, \")3,-;',:i't,i.lt rlL

irY, * W A.t V\;r\i,6 tK, I t-{i:


41 J,"ftqPr)r *itJ]viS
"Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada sesem-
bahan yang berhak diibadahi dengan benar selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah;
12 HR. Muslim.

Babl: Keuumaan Laa llaaha llklkah 51


dan mendirikan shalat, serta menunaikan zakat.
Apabila mereka melakukan hal itu maka mereka
dipelihara harta dan darah mereka dariku, kecuali
dengan hak Islam13. Dan perhitungan amal mereka
diserahkan kepada Allah."1a
13. Orang yang mengucapkan dengan ikhlas
mengharapkan'Wajah Allah akan diharamkan
masuk Neraka.
Rasulullah shallallaahu 'alaihi zaa sallam ber-
sabda:

iur .i1-^rt
'i ir; ,y:v\ et ,s'ut';tti
.*\*st'X-l 4
"Sungguh, Allah Ta'ala benar-benar mengharam-
kan orang yang mengucapkan ii:t 'it ait'f -dengan
ikhlas, mengharapkan'Wajah Allah- dari Nera-
Ka. '"

13 Seperti karena qisbash, zina mubsban, dan murtad.


14 HR. Al-Bukhari.
15 HR. Muslim.

52 Bab I: Keuumaan Laa lhaha llkllaah


W
,f
XWfi$Aft
{$$f{.ffi.'$r*
.'\',[
J /,
,' r1*
;-.3r
t
!ffi ffil]."
) ,r')
i {"1 .i
iil
|-::y1 I I

, *1. 1

t., \/':
---i.r-: I

. {-, l:
.y_i
:
{

,-;U i i
,'t
,r}:
-Yl
r\ \l
i.'- t

r$l -,), 1

t_: )
r,7 \,{
. ,-,1
-
-.${1,) .,( i

-.
L -"^
v..--
*.> \U-\. *
Bab II
MAKNA DAN RUKUN
SYAHAADATAIN

A. MAKNA SYAHAADATAIN
7. Makna Syahadat 1;ir .11-j; n 3i SirD
Makna (3a-i) adalan (*L;i;
4;i1, "xku
beri'tikad di dalam hati, memberitakan dengan
ucapan dan menyampaikan dengan terang-rerang-
a[."
Makna 1$r {t;jl'f) adalah, (tirnJ1;-, G"Ji),
yakni: "Tidak ada sesembahan yang berhak untuk
diibadahi dengan benar selain Allah Ta'ala." Ma-
ka selain Allah tidak pantas untuk diibadahi, dan
seorang muslim tidak boleh menujukan suatu
ibadah -apa pun bentuk ibadah tersebut- kepada

Babll: Mahra dan Rukun Syabaadauin 55


selain Allah. Barang siapa mengucapkan kalimat
ini dengan mengetahui maknanya, lalu ia meng-
amalkan konsekuensinya, meniadakan syirik
kepada A1lah, menetapkan keesaan-Nya, disertai
keyakinan yang teguh terhadap segala kandung-
annya, dan ra mengamalkan kandungan tersebut,
maka dia dikatakan sebagai muslim sejati. Namun
barang siapa mengamalkannya saja, tanpa ada
keyakinan yang teguh, ia dikatakan munafik.
Dan barang siapa menyalahinya, seperti berbuat
syirik, maka ia musyrik dan kafir, walaupun ia
mengucapkan syahadat ini dengan lisannya.16
Makna syahadat (irf il n-J1 'l) bukanlah: ({
fit 'j1;;ji;) :tidak ada sesembahan kecuali Allah.
Karena seandainya diartikan demikian, maka
kenyataan yang ada tidaklah demikian. Karena
banyak sekali sesembahan selain Allah yang
disembah oleh manusia. \Talaupun, sesembahan-
sesembahan tersebut adalah sesembahan yang
bathil.17 Selain itu, penafsiran (',jir iL;;;'j) :tidak
ada sesembahan kecuali Allah, membawa kepada

Al- I imaanu billaah, kary a Syaikh Muhammad bin Ibrahim


al-Hamd (VIl3).
Lihat al-Qaulul Mu/iid 'alaa Kitaabit Taubiid (I/347),
karya al-'Allamah Muhammad bin Shalih ai-'Utsaimin.

56 Babll: Makra dan Ruhun Syahaadaain


pengertian: "sesungguhnya setiap yang disembah
-baik yang hak maupunyangbathil- itu dinama-
kan Allah." Dan ini jelas sekali kesalahannya.

Jadi, Makna syahadat (liJl 'il;11 'i) adalah seba-


gimanatelah diterangkan, yaitu: (li:t i1 ;4 :]z n).
Sebagian ahli kalam, seperti Asya'irab tllah salah
dalam menafsirkan kalimat tauhid ini. Mereka
men af s irkannya den gan (fi r rl1';;.; itl'j) : f idat<
ada sesembahan yang maujuud (ada) selain Allah
Ta'ala.18 Ini pun bertentangan dengan kenyata rL
yangada. Karena banyak sekali sesembahan yang
ada di dunia ini, walaupun sesembahan-sesem-
bahan itu bathil. Dan juga, penafsiran tersebut
dapat mengandung makna: Semua sesembahan
yangadaitu -baik yang hak maupun yang bathil-
adalah Allah.

Mereka juga menafsirkan (i!t {141'l) dengan


("ut 'il,rtr'i):Tidak ada pencipta selain Allah.
Ini pun merupakan kesalahan besar. Sebab kalau
yang dikehendaki Allah adalah makna seperti
itu, maka tidak perlu terjadi pertentangan arltara
Nabi sballallaabu'alaihi uta sallam dengan orang

18 Lihat Syarhul 'Aqiidah arh-Thahaauiyyah (I/17),karya


Syaikh'Abdul'Aziz ar-Rajihi.

BabII: Makna dan Rukun hahaadauin 57


musyrik Quraisy. Karena mereka pun mengakui
bahwa tidak ada pencipta selain Allah.te
Sebagian pemikir kontem porer ada yang meng-
artikan (,lirt 'j1i1 {) d.r,gar, (ilt 'Jtg-r.'i) "Tidak
ada hakim (penentu hukum) selain Allah Ta'ala."
Mereka berdalil dengan firman Allah Ta'ala:

i;\v-,#i-;>
t",

j+J;E^ . z p ,
inf

{@
jr;(f
"Barang siapa tidak memutuskan dengan apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-ord,ng
kafi.r. " (QS. Al-Ma a-idah: 44).

Lalu mereka menafsirkan ayat ini dengan


kufur besar. Padahal Ibnu 'Abbas radbiyallaahu
'anhuma, seorang penafsir al-Qur-an yang di-
do'akan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallarn-, me-
nafsirkannya dengan QL 63 fiL), yakni kufur
di bawah kekufuran. gihkan pada masa Rasulullah
shallallaabu'alaihi uta sallam, ada seorang raja
muslim yang tidak menerapkan hukum Islam di
negerinya. Bahkan ia sendiri menyembunyikan
1e Lihat Syarhul 'Aqiidah atb-Thahaauiyyah (I/17), karya
Syaikh' Abdul' Aziz ar-Rajihi.

Bab l\ ]'4akna dan Ruhun Syahaadauin


ke-Islamannya. D an Rasulullah shallallaabu'alaibi
uta sallam melakukan shalat ghaib untuknya di
hari wafatnya. Dia adalah Negus (an-Najasyiy).
Dan Rasulullah sballallaabu 'alaibi zua sallam ti-
dak menyebutkan dia sebagai orang kafir, bahkan
beliau shallallaabu 'alaihi wa sallam memujinya
sebagai orang shalih.

Rasulullah shallallaabu 'alaibi wa sallam ber-


sabda:

jt*;r\:yev ki"\ i$:s


,)L\t6
"Pada hari ini telah meninggal seorang yang shalih
dari negeri Habasyi, maka marilah kita shalat un-
tuknya."20

Memang penafsiran dengan (ii.rr it;<-r'j) -e-


rupakan sebagian dari makna kalimai (li:t .i1-.t1 .j),

mengingat firman Allah Ta'ala:

'zo HR. Al-Bukhari.

Babllz Makra dan Ruhun Syahaadaain 59


"Keputusan itu banyalab rnilik Allah. Dia telah me-
merintabkan dgdr kamu tidak menyembab selain
Dia. Itulab agamd yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetabui." (QS. Yusuf: 40)
Akan tetapi bukan itu yang dimaksud, karena
makna tersebut belumlah cukup._Makna tersebut
hanya sebagian dari makna (&l il-,ll'i).

Jadi kesimpulannya:
Makna syahadat (&r 'f1a1 .j) yang tepat dan
benar adalah sebagaimana telah diterang-
kan, yaitu: (&r'i1,34 l#i).
Selain tafsii-
an dari as-Salafusd Shalih tersebut di atas
adalah bathil atau kurang.21

2. Makna Syahadat ti;l ;"* (r? 3i Ai'S


Makna Syahadat 6;r:t-+\"'9 Ji 3a1r) yaitu
mengakui bahwa beliau sballallaahu 'alaihi zua
sallam (Muhammad bin 'Abdillah a1-Qurasyi)
adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Ia bukan

21 Lihat Mausuu'ah ar-Radd 'alal Madzaabibil Fikriyyab al-


Mu'aashirah &IV /276), dihimpun oieh 'Ali bin Nayif asy-
Syuhud.

60 Bab ll Makra dan Rukun Syahaadauin


tuhan dan bukan raja, akan tetapi ia adalah se-
orang hamba dari hamba-hamba Allah Ta'ala.
Akan tetapi Allah memuliakannya dengan ke-
rasulan. Allah Ta'ala mengutusnya dengan mem-
bawa risalah dari-Nya. Maka beliau tidak boleh
dipanggil dengan panggilan yang lebih dari Ra-
sulullah (utusan Allah). Dan cukuplah beliau
dengan panggilan tersebut yang menunjukkan
ketinggian kedudukan dan martabatnya di sisi
Allah.
Kesaksian bahwa bcliau shallallaahu'alaibi
zuasallam adalah Rasulullah (utusan Allah Sub-
haanabu ua Ta'aalaa), membawa konsekuensi
yang disebutkan para :ulamaz2 sebagai berikut:

')qU,*l*+*s,?wibv
.?';.*
\_/>, {t itr s*r$3,Fjs * AY
"Menaati beliau pada setiap perintahnya, mem-
benarkan setiap apayang diberitakan olehnya,
dan menjauhi apa yang dilarang dan dicegahnya,

22 Lihat Tsalaatsatul Usbuul, karya Syaikh Muhammad bin


'Abdil \Tahhab rahimahullaab.

BabII: Mahra dan Rukun Syahaadaain 61


dan agar Allah tidak diibadahi kecuali dengan
ap ay ang disyari' atkan (dicontohkan) oleh beliau
sballallaahu'alaibi zaa sallam."23

B. Rukun Syahaadatain (Dut Kalimat Syaha-


dat)

1. Rukun Syahadat 1ii;r.l1ai1'f1"


Rukun syahadar 1&r ital .j) ada dua.
Pertama: gli (peniadaan), y angdikandung
dalam (ril'i). Plniadaan di sini mengandung arti
membebaskan diri dari segala yang diibadahi,
baik itu manusia, batu, atau selain dari itu. Rukun
ini mencakup pembebasan diri dari apa-apayang
diikuti dan dipatuhi oleh pemeluk agama selain
Islam, baik berupa syari'atnya ata:u t^ta cara ber-
agamanya yang bathil, di mana Allah Ta'ala tidak
pernah menurunkan dalil atasnya.
Kedua:- 3qj)1 (penetapan) t f ang dikandung
dalam (fil'iD. Penetapan di sini mengandung arti

Lrhar Syarhul Aqiidab al-lVaasihiyyah (/14), karya Syaik}


Shalih bin 'Abdil'Aziz Alusy Syaikh.
Lihar At-Tubfatul MaqdistTyah fi.i Mukhtashari Taarihhin
Nashraanilyab 0:/ 18-20), karya Abu Muhammad'Ashim
a1-Maqdisi.

62 Babll; Makra dan Rukun Syahaadauin


menetapkan dan mengkhususkan peribadatan
hanya kepada Allah Ta'ala semata. Rukun ini
mencakup penetapan ketaatan secara mutlak ha-
nya kepada Allah Ta'ala. Demikian pula dalam
menetapkan syarT' at, dalam menghalalkan sesuatu,
mengharamkan sesuatu, semuanya hanyalah hak-
Nya semata. Maka tidak ada yang menyertai-Nya
dalam hal ini.
Kedua rukun tersebut tercermin dalam bebe-
rapa ayat al-Qur-an, di antaranya firman Allah:

{@4! [vi;'2;$\]1,3]
"Barang siapa ingkar kepada thaaghuut2t dan ber-
iman kepada Allah." (QS. Al-Baqarah 256).
Kalimat {9t;rty }a-J:i } merupakan penia-
daan (;j:11), sedangkan \alimat {+! }lj} meru-
pakan penetapan (c,t-:'!1).

Juga terdapat dalam firman Allah Ta'ala:


b

{@ .i;uri\;;i1'ui\t:;i 6\y
"Sembahlab Allah, dan jauhilab thaagbuut " (QS.
An-Nahl:35).
2s Sesembahan-sesembahan selain A11ah.

Bab II: l'4ahra dan Rukun Syahaadauin 63


Kalimat (;,irr g{;r ,:i) "sembablah Allab" me-
rupakan penetapan (,iF)1), sedangkan kalimat
(r;\B\ tjyt'r) "j a u h i I ah t h a a gb u u t " me rup ak a n
peniadaan (;!1J'l).

Dan firman Allah Ta'ala:

\:;';V 6;\r*?: *;1- .-l1yljr; l5y


,/,&\
{@ d-ra d;'.ll il@ iyiS
"Dan (ingatlab) ketika lbrahim berkata hepada ayah'
nya dan kaumnya, "sesungguhnya aku berlepas
diri dari dpd ydng kamu sembah, kecuali (kamu
menyembah) Allah ydng nTenciptakanhu." (QS.
Az-Zukhruf:26-27)
Firman Allah 'Azza ua Jalla {?ti 3iyy, "Sr-
sunggubnya aku berlepas diri" merupikan. ;liJi
(peniadaan) pada rukun pertama. Sedangkan fer-
*kecuali
kataan, {,qP g+tt'lty @*, menyembah)
Allab yang menciptakanhu", merupakan makna
J,tai1 (penetapan) dalam rukun kedua.

64 Babll: Makmdan Ruhun Syahaadaain


2. Rukun Syahadat tti:S ;3- r"'9 ti'1"
Tidak diragukan lagi bahwa syahadat kepada
Nabi sballallaahu 'alaibi ua sallam merupakan
penyempur na dart syahadat kepada Allah. Hal ini
karena beliaulah yang membimbing manusia kepa-
da Rabb mereka. Beliaulah yang menyampaikan
risalah Rabbnya. Beliaulah yang mengenalkan
hak-hak Allah atas para hamba-Nya. Dan beliaulah
yang datang membawa syari'at Allah ini.
';ri)
Dua rukun syahadat (,1;r::l:; \"'fi adalah
sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Muhammad
bin'Abdul Vahhab rahimab ull ah sebagu berikut:
\e-/l_iu;,-e.t .-:14 i iir;, .|;.:'i rr).
Gi;
1. (i!l'i.1,:;):neliau sballallaabu'alaibi wa sal'
lam adalah seorang hamba Allah, tidak boleh
diibadahi.
2. GrrS:, ? \E;,1;*!:u:-'t WA : Beliau shallallaa-
hl'aliihi zaasallam adalah seorang Rasul (utus-
an Allah), tidak boleh didustakan, akan tetapi
harus ditaati dan diikuti.

26 Lthar Syarhul 'Aqiidah ath-Thabaauiy,ah


Q/289), karya
Syaikh'Abdullah bin'Abdurrahman al-Jibrin.

Babll:Mahra dzn Rukun Syahaadauin 65


Seorang Rasul adalah pembawa Risalah Allah,
dan Risalah Allah yang beliau bawa adalah syari'ar
Islam ini, agama yang beliau jelaskan dan beliau
sampaikan.
Allah Ta'ala berfirman:

{@q#it ;$Egf&el*pY
"Kemudian Kami jadihan engkau (Mubammad)
mengikuti syarint (peraturan) dari agama itu, mah,a
ikutilah (syariat itu)." (QS. Al-Jaatsiyah: 18).
Sebagaimana diketahui bahwa aqidah Ahlus
Sunnah adalah aqidah yang pertengahan, tidak
berlebih-lebihan dan tidak meremehkan. Aqidah
yang lurus ini merupakan aqidah yang pertengah-
antar^ J53l (berlebih-lebihan) 4* f,iri1(me-
^t\
remehkan). Dan kedua rukun syahadat- (t3;-i
*r: l:;) menafikan !5-'\ dan ,2 i;:.. Rukun
^pertamamenafikan (meniadaka n) Etj;(berlebih-
lebihan), sedangkan rukun kedua meniadakan
tZ-r";i (meremehkan).

Rukun pertama (yakni: iii) menafikan !tg|


(berlebih-lebihan) kepada beliau, karena beliau
adalah hamba Allah, manusia biasa, yang memiliki
sifat-sifat kemanusiaan, seperti makan, minum,

Babll: Makna dan Rukun Syahaadauin


tidur, lelah, sedih, gembira, sakit, sehat, dan lain-
lainnya. Beliau shallallaahu 'akibi wa sallam r.idak
boleh dikultuskan sebagaimana kaum Nashrani
mengkultuskan Nabi'lsa'alaibissalaam, bahkan
sampai mengatakan bahwa 'Isa itu tuhan yang
memiliki sifat ketuhanan.
Allah Ta'ala berfirman:

"4yAJ 01.6;'eh';s1i rtl,-p F


{e"Lv'elt
"Katakanlab (Mubammad),'sesunggubny a aku ini
hanya seord.ng manusia seperti kamu, yang telab
menerima zaahyu, babwa sesunggubnya Tuhan
kamu adalah Tuhan YangMabaesa.'" (QS. Al-Kah-
fi:110).
Beliau shallallaahu'alaibi zaa sallam pun ber-
sabda:

ddF 'r.r G\ erAtsj\grttP\


fu+t*rlrfi;:b
'Janganlah kalian mengkultuskan aku sebagaima-
na kaum Nashara mengkultuskan Ibnu Maryam

Babll Ma.kra dan Rukun Syahaadauin


(I.{abi 'Isa). Aku tidak lain hanyalah hamba Allah,
maka katakanlah (tentang aku): "Dia adalah ham-
ba Allah dan rasul-Nya."27

Memang beliau manusia biasa yang diciptakan


dari bahan yang sama dengan bahan ciptaan ma-
nusia lainnya, sehingga berlaku atasnya apa yang
berlaku atas orang lain. Namun beliau memiliki
keistimewaan dengan diwahyukan al-Qur-an ke-
padanya. Allah Ta'ala memujinya dan berfirman:

{o
"segala puji bagi Allab yang telah menurunkan
kepada hamba-Nya al-Kitab (al-Qur-an)." (QS.AI-
Kahfi: 1).

Namun setinggi apapun pujian Allah kepada


beliau, maka beliau tetap dalam kehambaannya
sebagai makhluk ciptaan-Nya. '
Rukun pertama ini mengharamkan kaum
muslimin dari prilaku gbulurau SerlebihJebihan)
dalam memuji-muji Nabi sballallaahu'alaibi ua
sallam hingga menyematkan sifat ketuhanan ke-
pada beliau shallallaahu 'alaihi rua sallam.

27 HR. Al-Bukhari dan yang lainnya.

Bab ll: Makrw dan Rukun Syahaadauin


Banyak orang yang mengaku sebagai umat-
nya terlalu mengkultuskannya hingga mengang-
katnya dari kedudukan sebagai hamba kepada
martabat penyembahan, seperti ber-istighaatsah
(minta pertolongan) kepada beliau, dan meng-
anggap beliau bisa memberikan manf a t atau ma-
dharat. Mereka berdo'a kepada beliau apayarlg
tidak sanggup dilakukan oleh selain Allah, sePerti
memenuhi hqat dan menghilangkan kesulitan. Ini
suatu kesalahan besar yang bertentangan dengan
rukun pertama syahadat kepada Nabi.
Adapun rukun kedua 6;;;meniadakan llrrii
(meremehkan). Mengapa? Karena konsekuensi
kesaksian bahwa beliau adalah utusan Allah
Ta'ala mewajibkan ketundukan kepada beliau
dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi
larangannya. Juga mewajibkan percay^ kepada
seluruh yang beliau shallallaahu 'alaihi raa sallam
kabarkan dari Allah Ta'ala, serta meneladani
beliau dalam beribadah kepada Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman:

'^b'L#,WUfr i;li fr*t;4\


{@bai'u
BabTIz Mahna dan Rukun Syabaarktain
"Apa yang d.iberikan Rasul kepada kalian maha
terimalah. Dan apa yang dilarangnyd bagi kalian
maka tinggalkanlah." (QS. Al-Hasyr: Z).
Allah Ta'ala juga berfirman:

"Katakanlah (Mubammad), "Jika kamu mencintai


Allah, ibutilab aku, niscaya Allab mencintaimu
dan mengampuni dosa-dosamu." Allab Maba Peng-
ampun, Maha Penyayang." (QS. Ali 'Imran: 31).
Rukun kedua ini membantah sebagian orang
yang mengingkari kerasulanny a ata:u mengurangi
dan meremehkan haknya sebagai Rasul (utusan)
Allah. Rukun kedua ini mengharamkan mereka
yang memilih pendapat-pendapat yang menyalahi
ajaran beliau sballallaahu 'alaihi ua sallam, me-
lakukan bid'ah-bid'ah yang memang tidak ada
dalilnya dalam risalah beliau shallallaahu 'alaibi
zua sallam. Rukun kedua ini pun mengharamkan
mereka yang menyimpangkan makna hadits-ha-
dits beliau shallallaahu'alaihi ua sallam dengan
makna yang menyalahi maksud beliau shallallaahu
'alaibi uta sallam, dan bertolak belakang dengan

70 Bab lI Makru dan Rukun Syahaadatain


pemahaman para Sahabat Nabi sballallaabu'alaihi
ua sallam. Hal ini karena mereka sama saja de-
ngan meremehkan Rasulullah sballallaabu'alaihi
wa sallam, atau bahkan menyalahi dan mening-
galkan beliau, lalu memilih selain beliau sebagai
teladan dalam beragama. Padahal Allah Ta'ala
berfirman:

'rK
j4'iG'{A iui );, A"loK :s y
{@ ri$ ui f :t 7AY) ui\;1
"1i
"Sunggub, telah ada pada (diri) Rasulullab itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rabmat) Allah dan (kedatangan) bari
Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS.
Al-Ahzaab:21).

@-Q

BabIl:Makru dan Rukun Syahaa.dauin 7t


{t//'!

]),iJ
; l\
--_,
\a
'!l-
.:.t
.

i{
t-

Syarat-Syarat 6
\7v Y,
T l\
) Syahadatain
\ !
/t
L ,t\
Y/,

fl: ,

'
- ;:1.
Bab III
SYARAT.SYARAT
SYAHAADATAIN

A. SYARAT-SYARAT SYAHADAT ltiil.11;i1'i1


Syahadat memerlukan syarat-sya rat yang ha-
rus dipenuhi seluruhnya, ag r bermanfaat bagi
orang yang mengucapkannya28. Salah satu saja
dari syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi, maka
syahadat yang diucapkan tidak akan memasuk-
kannya ke dalam Surga. Bagaikan kunci yang
terpotong salah satu dari gigi geriginya, maka ia
tidak dapat membuka pintu. Tegasnya:

28 Lihat Fat-bul Majiid, Syarhu Kitaabit Tauhiid


[./78, asy-
Syaamilab), karya'Abdurrahman bin Hasan Alusy Syaikh.

Bab III: Syarat-SyaratSyahaadatain 75


Syahadat yang tidak memenuhi salah satu saja
dari syarat -sy^ratnya, maka syahadat tersebut
tidaklah berguna.
Berdasarkan penelitian terhadap ayat-ayat al-
Qur-an dan hadits Rasulullah shallallaabu'alaibi
zaa sallam, para ulama menyebutkan bahwa sya-
rat-syarat syahadat (drl 'il all'i) ada tujuh. Seba-
gaimana ketika para ulama meneliti dalil-dalil
yangada,lalu mereka menyebutkan bahwa rukun
shalat adatiga belas misalnya.Padahal tidak ada
satu pun hadits yang menyebutkan bahwa rukun
shalat itu ada tiga belas.
Seseorang yang hanya mengucapkan ('i1 all'j
dlt) tanpa memenuhi syarat-syaratnya,maka sya-
hadat tersebut tidak akan memasukkan dia ke
dalam Surga. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai
berikut:
1. (J9j-D itrn": /ang meniadaka" (ja| kebo-
dohan .

Syahadat tidak sekedar mengucapkan kalimat-


kalimatnya. Karena kalau itu yang dikehendaki,
burung beo pun bisa melakukannya. Allah meme-
rintahkan untuk mengetahui dan mempelajari-
nya.

Bab III: Syarat-Syarat Syabaadauin


Dia berfirman:

{O ni.it^ll.i,rf p;ty
"Maka ketabuilah, babrsa tidak ada tubin (yang
patut diibadabi dengan benar) selain Allah." (QS.
Muhammad: 19).
Kemudian orang-orang musyrik -sebagaimana
diceritakan dalam al-Qur-an- berkata:

+\+L ? Gil tis c\T


^r5 WLj$$i ;;.
ty

{o
"Apakah dia (Muhammad)menj adik an tuhan-tuban
itu Tuhan yang sdtu saja? Sunggub, ini benar-benar
s es uat u y dn g s a ngat m engher ank an. " (QS. Shaad: 5) .

Mereka berkata demikian karena mereka me-


ngetahui makna 1;i,r .it'.lt .i). Seandainya mereka
gagal mengetahui dan memahami makna ('il-"Jl 'J
iirt) ini, niscaya mereka tidak akan mengucapkan:
"Apak ab dia (Muha mmad)menj adihan tuhan-twban
itu Tuban yang sdtu saja?" Dari sisi ilmu. mereka
terkadang lebih mengetahui dari seorang muslim
yang sangat av/am di zaman sekarang. Namun
ilmu saja tidak cukup, masih ada syarat-syaratlain

Babllll Syarat-Syarat Syahaarlatain 77


yang tidak mereka penuhi, sehingga mereka terap
dikatakan sebagai kaum musyrikin.
Ayat lain yang menunjukkan bahwa ilmu
merupakan syarat (iirt 'ilil.j; ,drlah firman Allah
Ta'ala:

{@ ;-:'"lW
"{t
P\*';'i*
"Kecuali orang yang mengdkui yang hak (tauhid)
dan mereka mengetahuinya (mqtakininya)." (QS.
Az-Z:ukhruf:86).
Firman Allah'Azza zaa Jalla <3#'Jrb "*r-
rek a mengetab uiny a" mertpakan j umlah b aaliyy ab
(kalimat sempurna yang menjadi keterangan ke-
adaan) dari mereka. Ini menunjukkan bahwa ilmu
(mengetahui dan meyakini) merupakan syarat
dari syahadat. Dengan kata lain, orang yang ber-
syahadat (bersaksi) disyaratkan untuk mengetahui
apayangia saksikan. Jika ia tidak mengetahui apa
yang ia saksikan, maka kesaksiannya tergolong
kesaksian yang dusta,hanya ucapan lisan saja
tanpa isi.2e

2e SyarbuKitaabit Tauhiid $./4, asy-Syaamilah) karya'Ab-


dullah bin Muhammad al-Ghunaiman.

Bab lll: Syarat-Syarat Syahaadawin


2. (Mfyakin, yang meniadakan (..16r) kera-
guan.
Yakin itu berbeda dengan ilmu. Orangyang
berilmu belum tentu ia yakin dengan apa yang
diketahuinya. Jika ilmu itu sama dengan yakin,
pasti semua orang pandai akan beriman. Sebelum
kita berkunjung ke kota Makkah, kita sudah tahu
dengan ilmu, bahwa kota Makkah itu ada. Namun
setelah berkunjung langsung ke sana, maka tim-
bullah keyakinan yang tidak tergoyahkan, bahwa
Makkah itu benar-benar ada.
Dalil bahwa keyakinan merupakar. syarat
syahadat di antaranya firman Allah Subhaanaltu
tpa Ta'aalaa:
\ t..
J"iltt .4J o-,r
.-JJJ c
\\ -r
a. P

)it\,WC

"Sesungguhnyd orang-orang mukmin yang sebe-


narnyd adalab mereka yang beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu,
dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di

Bab IIlz Syarat-Syarat Syahaadauin 79


j al an A llab. Mere k a itulah o ran g- ord.n g y a.n g benar. "
(QS. Al-Hujuraat: 15).
Kalimat {t*; 1li,!\"kemudian nrereka tidak
Menunjukkan bahwa mereka itu yakin
ragu-rd.gu."
dengan apa yang diimaninya. Sebagaimana pula
yang difirmankan Allah Ta'ala

{@ irli i r-su;h
"Dan mereka yakin akan adanya Akbirat." (QS.
Al-Baqarah: 4).
3. &L5) menerima, yang meniadakan (3!i)
penolakan.
Kata menerima juga mengandung arti: pasrah
(p",|i*l-D dan rela (,i-rl. Yakni menerima dengan
pasrah dan rela terhadap segala konsekuensi ka-
limat tauhid (iirnjldlri;, tidak merasa berat hati,
sempit dada atau merasa bosan terhadap apa-apa
yang didatangkan oleh kalimat ini.
Orang yang mengikrarkan 1fir {t-^ri{), tetapi
tidak mau meninggalkan penyembahan terhadap
kuburan, maka pada hakekat!ya berarti mereka
belum menerirna makna (firl 'i)'"Jl'i).

80 Bab III: Syarat-Syarat Syahaadatain


Allah Ta'ala berfirman:

FW.3)rSe- 8ro*t\u1Ja\
*3\:;V;'"-:Ae\*V#rc
/.*,r-- r ,'.1 ti .t -
[r")\^*LJl"-l-.,J c
fl\wJ/-J
"Maka demi Rabbmu, mereka tidah berimdn se'
belum mereka menjadikan engkau (Mubammad)
sebagai hakim dalam perkara yang merekd perse-
lisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa ke'
beratan dalam bati mereh,a terbadap putusdn yang
engkau berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya." (QS. An-Nisaa': 65)

Abu Thalib, walaupun cinta kepadaNabi shal'


lallaabu 'alaihi uta sallanl) natrLvn ia tidak menerima
syahadat, maka ia meninggal dalam kesyirikan.

Seorang muslim yang menerima dengan pas-


rah -ketika menghadapi perintah Allah dan Ra-
sul-Nya- maka ia tidak boleh memilih alterna-
tive yang lain selain menjalankan perintah Allah.
Dalam kisah Zaid, ketika ia diperintahkan untuk
menceraikan istrinya, maka ia pun menceraikan-
nya, karena patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.

Bab III: Sy arat- Sy arat Sy ah aadauin 81


Allah Ta'ala berfrrman:

;6 \\L*r, 1 S cf, aK v:b


;i r;r:'^i
e1;",ij'"eJ ;y Wi'& JF- o\ yA
{@ry )&J^r3tu'x;'tai
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin
dan perempudn ydng mukmin, apabila Allab dan
Rasul-Nya telah mmetapkan sudtu ketetapan, akan
ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentd.ng urusdn
mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allab dan
Rasul-Nya, maka sungguh, dia telab tersesat, dmgan
kesesatan ydng nydtd." (QS. Al-Ahzaab: 36)

4, (j[+)0 patuh dantaat,yang meniadakan


(3f-r) meninggalkan.
Jika Anda telah memiliki ilmu tentang sya-
hadat, Ialu yakin dan menerima syahadat, maka
Anda dituntut untuk patuh dan taat lahir batin,
tidak risau, gelisah, atau meninggalkan tuntutan-
nya. Tauhid belumlah sempurna sebelum Anda
patuh dan taat. Ketika orang-orang musyrik dise-
ru untuk meninggalkan berhala-berhala mereka,
malah mereka meninggalkan ketaatan kepada
Allah dan Rasul-Nya.

82 Bab III: Syarat-Syarat Syahaadauin


Allah Ta'ala berfirman:

o;g;;'6i.itat f ,& trri! SK SI>


o;;-X pEJ- EAI-I; ?r{r\Ai|,;) i;$J @

*Sunggub,
{e
dabulu (di dunia) apabila dihatah,an
*Laa
k"pq.d" mereka, ilaaba illallaab" Qidak ada
ilab yang berbak diibadahi dengan benar selain
AUah), maka mereka illenyombongkan diri dan
*Apakab
mereka berkata, kami barus mminggalkan
sesembaban kami karena seordng penyair gila?".
(QS. Ash-Sh aa{faat: 35-36).

Berbeda dengan orang-orang mukmin, ketika


diseru untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya ma-
ka mereka berkata: "Kami mendengar dan kami
taat."
Allah Ta'ala berfirman:

-l-t-tlxi Syrei\\L;;*;lli j'j'JK dl}


,rt t:rir't-t:t \4\;'r3; i'rlg'e-+)
{@6;r:ri$
Bab[J; SyaratSyarat Syahaadatain 83
"Hanya ilcaPan ora.ng-ord.ng mukmin, yang apabila
Allah dan Rasul-Nya agar
mereka diajak kepada
Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka,
mereka berkata, "Kami mendcngar, dan kami taat."
Dan mereka itulab ordng-ordng yang beruntung."
(QS. An-Nuur:51).
Allah Ta'ala berfirman:

)13'G'F, +i JL,'G.: "& u:rb


f,rn o , p a E q ,4 ?
-rr

,;ii'^irF +i Jy:"6rii rri\ GW\


{o
"Dan barang siapa berserah diri kepada Allah, sedang
dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguh'
nya dia telab berpegang kepada buhul (tali) yang
kokoh. Hanya hepada Allah kesudahan segala urus-
an. " (QS.Ltqman:22).
Yang dimaksud denga" (&1\;'tlt) adalah
kalimat (iirl 'ilail'i).
Sedangkan maksud dari(o1itl-.4 adalah patuh
dan pasrah (i\:r)'}.

84 Bab III: Syara t-Syarat Syahaadaain


5. G)Ei| ikhlas, yang meniadakan (3;!i) me-
nyekutukan Allah.
Salah satu runrutan kalimat'it-,rt \i) adalah
(iil
beribadah dengan ikhlas, murni karena mengha-
rapkan Vajah Allah Ta'ala. Oleh karena itulah,
ketika Rasulullah shallallaahu 'alaihi ua sallam
ditanya: "Siapakah orang yang paling berbahagia
dengan mendapatkan syafa'atmu pada hari Kia-
mat?" Maka beliau menjawab:
-^tt'i'iri
U #Yr;)\ f, e&",..#g\ H
*-;3i*U\avlur.i1
"Orang yang paling berbahagia dengan menda-
patkan syafa'atku pada hari Kiamat adalah orang
yrrrg -".rg.rcapkr., 1iilr 'itit.i) derrgr., ikhlas dari
hatinya."30

Adapun orang yang tidak ikhlas, maka ia tidak


akan mendapatkan syafa'at N abi sballallaabu' alaihi
wa sallam, karena apabila tidak ikhlas, ia pasti
akan terjatuh kepada syirik dan kekufuran.

'o HR. Al-Bukhari.

Bab III: Syarat-Syarat Syahaadatain 85


Allah Ta'ala berfirman:

{@jLi<' +b7:y.e+i; i
"Ingatlab! Hanya milik Allab agarna yang murni
(dari syirik). Dan ordng-ordng yang mengambil
pelindung selain Dia (berkata), 'Kami tidak me-
nyembab mereka melainkan (berharap) d.ga.r rne-
reka n-tendekatkan hami kepada Allah dengan
sedekat-dekdtny a.' Sunggub, A llab akan memberi
putusan di antara mereka tentdng dpd yang mereka
perselisibkan. Sunggub, Allah tidak memberi pe-
tunjuk hepada pendusta dan orang yang sangdt
ingkar &ofir)." (QS. Az-Zulrr,ar 3).
6. (fi4)juiur, yang meniadakan (ij53-D dusta
atau (.irfli) dustanya hati, sambil melaku-
kan ibadah dengan badannya dan dengan
mulutnya.
Orang yang tidak jujur keimanannya dan ia
berdusta, menipu Allah dan orang-orangyang

85 Bab III: Syarat-Syarat Syahaadauin


beriman, maka keimanannya tidak diterima, wa-
laupun secara zhahir ia mengucapkan kalimat ini
(Laa ilaaba illallaab) dan menunaikan ibadah.
Mereka digolongkan sebagai orang munafik yang
berada di dasar Neraka, di bawah orang-orang ka-
fir. Kita berlindung kepada Allah dari hal ini.
Allah Ta'ala berfirman:
f . -\
-.1i fAL; *\\wY, JA,y o t
rtSF
\r;r, efr,'^\ti3; @ # w* f W
€# A@ c'iaq ifi' uYoe I Y'
GK v-,,'d 4tre ;i: u;'ai';:,ri,?;
{c i;E=;
"Di antara manusia ada yang mengatakan: 'Kami
beriman kEod" Allab dan Hari Kemudian', padahal
merek a itu sesunggubny a bukan orang-ord.ng y dng
beriman. Mereka hendak menipu Allah dan ord.ng'
ora.ngyd.ng beriman, padahal mereka banya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambab Allah
penyabitnya; dan bagi mereka siksa yang pedib,

Bab III: Syarat-SyaratSyahaadaain 87


disebabkan mereka berdusta." (QS. A1-Baqarah:
8-10)

Allah Ta'ala bersaksi bahwa syahadat orang


munafik adalah dusta dan tidak berguna.
Dta Subbaanabu zaa Ta'aalaa berfirman:

7i i;) i L:t|\;s S;r;aiair; ril)


(BAi JL''ii'"'^:t\,ifi U\'r:;a uit
{O j;+<
"Apabila orang-ordng munafi.k datang kepadamu
(Muhammad), mereka berkata,'Kami mengakui,
bahua engkau adalab Rasul Allab.' Dan Allab me-
ngetabui babwa engkau benar-benar Rasul-Nya; dan
Allab menyaksikan babwa orang'ord.ng muna/ik
itu benar-benar pendusta. " (QS. Al-Munaafiquun:
1).

7. (i:r:)fkecintaan, yang meniadakan (l6t


kebencian.
Yakni dengan mencintai kalimat (&rtit'^rl'i)
dan mencintai segala hal yang ditunjukkan oleh
kalimat ini, termasuk mencintai hal-hal yang
menjadi konsekuensi dari kalimat ini dan orang-

Bab III: Sy ar at- Sy ar at Sy ahaadauin


orang yang menialankannya. Mencintai kalimat
ini diwujudkan pula dengan merasa senang dalam
menjalani segala konsekuensi kalimat ini. Jika
seseorang membenci sedikit saja darinya, maka ia
akan terjatuh ke dalam pembangkangan.

Allah Ta'ala berfirman:

lsliii +i,:;i, J + i+X-,t' dili;yrh


, t< I I
TVGwpr, d.5 €f-- :"-r]li inl
\)" J

'{iili fr\Ai
$1\L:\AE;};It 6i"})
{@ yu;:i L",+,x'^xi ;;lrr$ ;\t
"Dan di antara manusin ada orangyangm.enyembab
tuhan selain Allab sebagai tandingan, yang mereka
cintai seperti mencintai Allah. Adapun ordng-
ordngydngberiman sdngat besar cintanya kEada
A llab. Sekiranya orang-ordng yang berbuat zhalim
itu melibat, ketika mereha melihat adzab (pada
hari Kiamat), babuta kekuatan itu sernuanya milik
Allah dan babuta Allab sdngat berat adzab-Nya
(niscaya mereka menyesal)." (QS. Al-Baqarah:
15s)

Bab IIL Syarat-Syarat Syahaadauin 89


KESIMPULAN:
Setelah merenungkan syarat-syarat syahadat
yang tujuh tersebut, maka urusar.r:yaternyata
tidak mudah. Dan orang-orang kafir mengetahui
hal ini. Ketika paman Nabi shallallaabu'alaibi roa
sallam yang bernama Abu Thalib di penghujung
ajalnya, beliau shallallaahu'alaibi ua sallam me-
ngunjunginya dan bersabda kepadanya:
,
^,, U o$ Uf $,ttt'it at .i jj "f U
.4Ill
"'W'ahai pamanku, katakanlah (ii:t 'j1-i1 {), s,rrt,
kalimat yang aku dapat membelamu dengannya
di hadapan Allah pada hari Kiamat."31
Maka Abu Jahal bin Hisyam dan 'Abdullah
bin Abi Umaryah bin al-Mughirah berkata: "\7a-
hai Abu Thalib, apakah engkau membenci agarr'a
'Abdul Muththalib?"32

11 HR. Al-Bukhari.
32 HR. Al-Bukhari. Lthat al-Jaami'ush Sbabiib lis Surani tual
Masaaniid (/ 414, asy-syaamilah), karya Shuhaib'Abdul
Jabbar.

Bab III : Sy ar at- Sy ar at Sy ahaadauin


Hal ini menunjukkan bahwa mereka (kaum
kafir jahiliryah) memahami bahwa kalimat sya-
hadat itu mengeluarkan mereka dari kekafiran
dan memasukkan mereka ke dalam Islam, bukan
sekedar mengucapkan kalimatnya semata. Jelas
sekali bahwa mereka memahami maksud kalimat
itu, yakni mengeluarkan seseorang dari suatu
agama secara keseluruhan, lalu sekaligus mema-
sukkannya ke dalam agama yang lain secara ke-
seluruhan pula.
Maka janganlah menganggap sepele dengan
lafazh (ilt 'it -i1.j). Jangan beranggapan bahwa
dengan telah mengucapkannya, maka kita telah
aman) karena syarat-syarat dan rukun-rukunnya
yang harus dilakukan.

B. SYARAT.SYARAT SYAHADAT
@t ji:$g3i)
Adapun syarat syahadat Gi\\ U69 til ada-
lah sebagai berikutrs:
l. Mengakui kerasulan beliau dan meyakininya
di dalam hati.
rr) Lihar 'Aqiidatut Taubiid. (y3G33) karya Fadhilatusy Syaikh
Shalih bin Farzan bin'Abdillah Alu Fauzan.

Bah III. Sy arat-Sy arat Sy ab aadaain 9l


2. Mengucapkan keyakinan atau pengakuan ter-
sebut dengan lisan.

3. Mengikuti beliau shallalhahu'ahibi zpa salkm,


yakni dengan mengamalkan kebenaran yang
beliau bawa dan meninggalkan kebathilan
yang beliau larang.
4. Membenarkan beliau dalam setiaP aPa yang
dikabarkannya berupa hal-hal ghaib, baik yang
telah terjadi maupun yang akan terjadi.
5. Mencintai beliau melebihi kecintaan kepada
diri sendiri, harta, anak, orang tua dan manusia
seluruhnya.
6. Mendahulukan perkataan beliau di atas perka-
taan siapa pun, dan mengamalkan sunnahnya.

@9

92 Bab IIL Syarat-Syarat Syahaadaain


DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Qur-anul Karim.
2. Shahiih al-Bukhari
3. Sbahiih Muslim.
4. Sbabiibul Jaami', karyaSyaikh al-Albani rahi'
mahullaab.
5. Al-Mustadrak,karyaal-Hakim.
6. Sbabiih lbnu Hibban.
7 . Silsilab asb Sbab iibab, karya Syaikh al-Albani
-

rahimahullaab.
8. Sbahiih Abi Dautud,karya Syaikh al-Albani
rabimahullaah.
9. Syarhun Nauaui'ala Muslim,karya Imam
an-Nawawi rabimahullaab.

Dafur Pustaka 93
1.0. Al-Iimaanu billaab, karya Syaikh Muhammad
bin Ibrahim al-Hamd.
| 1. A l - Qau I u I M ufi.id' a I aa Kit aa b it Tauh iid, kary a

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin


rahimahullaah.
12. Syarbul 'Aqiidab ath-Thahaauiyyab, karya
Syaikh 'Abdul 'Aziz ar-Rayhr
13. Mausuu'ah ar-Radd'alal Madzaabibil Fikriytah
al-Mu'aasbirab, dihimpun oleh 'Ali bin Nayif
asy-Syuhud.
14. Tsalaatsatul Ushuul karyaSyaikh Muhammad
bin'Abdil lVahhab rabimabullaah.
15. Syarbul'Aqiidab al-lVaasithiytah, karya Syaikh
Shalih bin 'Abdil 'Aziz Alusy Syaikh.
16. At-Tuhfatul Maqdisiyyah fii Mukhtasbari Taa-
rikhin Nashraaniyyah, karyaAbu Muhammad
'Ashim al-Maqdisi.
17. Syarhul 'Aqiidah ath-Tbahaawiyyah, karya
Syaikh'Abdullah bin'Abdurrahman al-Jib-
rin.
18. Far-hul Majiid, Syarbu Kitaabit Taubiid .(asy-
Syaamilab), karya 'Abdurrahman bin Hasan
Alusy Syaikh.

94 Daftar Pustakz
19 . Sy arbuKitaabit Tauhiid (asy Sy aamilah), kary a
-

'Abdullah bin Muhammad al-Ghunaiman.


20. Al-Jaami'ush Shahiih lis Sunani taal Masaaniid
(asy - Sy aamil ah), kary a Shuhaib' Abdul Jab-
bar.
21. 'Aqiidatut Taubiid,karya Syaikh Shalih bin
Fatzan bin'Abdillah Alu Farzan.

Dafurh*taka 95

Anda mungkin juga menyukai