PENDAHULUAN
Kemajuan berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong
terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka
peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak
positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk terus berfikir, meningkatkan
kemampuan, dan tidak puas terhadap apa yang dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif
dari globalisasi, terjadinya keresahan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat
karena banyaknya konflik, stress, kecemasan, dan frustasi.Dengan demikian, kita harus sadar
bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita
sendiri maupun masalah yang datang dari luar. Namun, dengan niat yang kuat serta pemberian
bantuan dari konselor dalam lingkup bimbingan konseling maka akan berhasil menyelesaikan (to
solve) masalah-masalah yang dihadapi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah bimbingan konseling sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian bimbingan.
2. Mengetahui pengertian konseling.
3. Mengetahui dan mengkaji pengertian bimbingan konseling.
4. Mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling dalam kehidupan sehari-hari.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat diambil
kesimpulan tentang pengertian bimbingan yang lebih luas, bahwa bimbingan adalah :
“Suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang
dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar
individu dapat memahami dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk
kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank
Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl
Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan tetapi yang berpusat pada klien (client
centered).
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan
Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan
dengan itu, Winkel mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari
bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien
dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha
membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung
jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya
masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.
3
2.3 Pengertian Bimbingan Konseling
Pengertian bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial,
belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma
yang berlaku. Dengan demikian, setiap bimbingan itu pasti konseling dan setiap konseling belum
tentu bimbingan.
Bimbingan dan konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan konseling
perkembangan. Visi bimbingan dan konseling adalah edukatif, perkembangan, dan outreach.
Edukatif, karena titik berat kepdulian bimbingan dan konseling terletak pada pencegahan dan
pengembangan, bukan pada korekif atau terapeutik , walaupun hal itu tetap ada dalam
kepedulian bimbingan dan konseling perkembangan. Pengembangan, karena titik sentral tujuan
bimbingan dan konseling terletak pada perkembangan optimal dan strategi upaya upaya
pokoknya memberikan kemudahan bagi perkembangan bagi individu melalui perekayasaan
lingkungan perkembangan. Outreach, kerena target populasi layanan bimbingan dan konseling
tidak terbatas kepada individu bermasalah dan dilakukan secara individual tetapi meliputi ragam
dimensi (masalah, target intervensi, setting, metode, lama waktu layanan) dalam rentang yang
cukup lebar. Teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling perkembangan adalah
pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan konseling (Muro and Kotman,
1995:5)
4
2.4.2 Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu siswa agar
dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pribadi – sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab.
Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan.
Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
1. Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan
guru pembimbing.
2. Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga
dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
3. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi
pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai
terutama oleh siswa
5
c. Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja
siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu
berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya
atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pengertian Bimbingan
Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri
3.1.2 Pengertian Konseling
Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh konselor
kepada klien yang sedang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien
3.1.3 Pengertian bimbingan konseling
Pelayanan bantuan untuk peserta didik(individu/kelompok) agar mandiri dan berkembang
secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.
3.1.4 Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling bertujuan untuk membantu manusia agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
a. Fungsi Pencegahan (preventif)
Fungsi pencegahan merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
b. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi yang akan menghasilkan
pemahaman tentang diri, lingkungan,dan lingkungan yang lebih luas pada diri
klien.
c. Fungsi Perbaikan
Fungsi perbaikan yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien.
7
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembanga.
Fungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat
membantu para klien dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan
pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan.
8
DAFTAR PUSTAKA
o Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta:
Gramedia.
o H. Achmad J.N. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMP, Jakarta: Grasindo