PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bel listrik merupakan salah satu alat teknologi yang dapat menghasilkan suara
dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menimbulkan
energi gerak yang berfungsi sebagai sumber pelaku timbulnya suara. Bel listrik telah
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bel di sekolah, bel di rumah, alarm,
sirine mobil, dan manfaat yang lainnya. Prinsip kerja bel listrik juga berkaitan dengan
kemagnetan, dimana sifat kemagnetan yang dihasilkan adalah sementara karena
bergantung pada energi listrik yang dihasilkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan ini yaitu :
BAB II
PEMBAHASAN
Bel listrik pertama kali ditemukan oleh Joseph Henry. Joseph Henry adalah
seorang ilmuwan Amerika yang menjabat sebagai Sekretaris pertama dari
Smithsonian Institution, serta anggota pendiri Institut Nasional untuk Promosi Sains,
pendiri dari Smithsonian Institution.
Henry termasuk ungul dalam studinya, Pada tahun 1826 ia diangkat sebagai
Profesor Matematika dan Filsafat Alam di The Albany Academy oleh Principal T.
Romeyn Beck. Beberapa penelitian yang paling penting dilakukan dalam posisi baru
ini.
Henry meninggal pada tanggal 13 Mei 1878, dan dimakamkan di Oak Hill
Cemetery di Georgetown bagian barat laut Washington, DC. Untuk menghormati
jasanya, para ilmuwan mengukuhkan namanya, Henry, sebagai satuan internasional
(SI). Karya Henry pada relay elektromagnetik adalah dasar dari telegraf listrik praktis
yang diciptakan oleh Samuel FB Morse (1791-1872), dan Sir Charles Wheatstone
(1802-1875) secara
Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang
sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus
listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu)
melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan
selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).
Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus
sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku
kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi
semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik
kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya
hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).
Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan
bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal
ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu
besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari bahan-
bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb.
1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm).
2. kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan (berdiameter 1 mm, panjang 11
m).
3. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .
4. Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18
volt.
5. Satu batang paku besi 9 inci.
6. 10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku triplek). Jumlah dapat disesuaikan
dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat.
7. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari
kemasan kaleng kira-kira 2 buah.
8. batang kayu berukuran batang spidol besar (atau sekitar berdiameter 1-1,5
cm).
9. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.
10. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
11. Satu sekrup berukuran 1,5 inci.
12. Satu buah bel atau lonceng.
13. Satu pelat besi tipis ukuran 1x15 cm (bisa didapatkan dari kaleng yang non-
aluminium)
14. Satu pelat baja tipis ukuran 1x7 cm (bisa dari cutter bekas yang sudah
ditumpulkan bagian mata pisaunya).
15. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.
3.1 Kesimpulan
Bel listrik adalah bel yang dibuat dengan memanfaatkan sifat-sifat dari
elektromagnetik atau medan listrik. Dengan adanya arus listrik yang dapat
berubah menjadi medan magnet yang berisolasi maka dapat menghasilkan bel
listrik sederhana. Bel listrik digunakan manusia sebagai bel rumah, bel sekolah,
alarm, sirine mobil, dan lain-lain.
3.2 Saran
Pemanfaatan ilmu fisika terutama elektro telah banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Disamping itu pembaca juga dapat memanfaatkan makalah
ini sebagai pedoman pembuatan projek berikutnya.
PRINSIP KERJA
SISTEM ELEKTROMAGNET
BEL LISTRIK
I PUTU ADITYA PUTRA WIJAYA
1705542027
2018
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya
mampu menyelesaikan tugas ini sampai selesai. Adapun disini saya membuat makalah
tentang prinsip kerja dari bel listrik. Tujuannya agar yang membaca makalah ini dapat
mengetahui bagaimana prinsip kerja dan juga cara membuat bel listrik sederhana.
Penulis menyadari, bahwa tidak ada sesuatu apapun yang sempurna. Begitu pula
dengan makalah ini, tentu masih ada hal-hal yang kurang dan masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan dari
makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis