Disusun Oleh:
1102014145
Pembimbing:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan berkah-Nya penulis dapat
menyelesaikan referat kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit Dalam di RSUD Kota Cilegon yang
berjudul ”Dengue Hemorrhagic Fever”. Tujuan dari penyusunan laporan kasus ini adalah untuk
memenuhi tugas yang didapat saat kepaniteraan di RSUD Cilegon. Dari laporan kasus ini saya
mendapat banyak hal dan dapat lebih memahami terapi dan keadaan pasien.
Dalam menyusun laporan kasus ini tentunya tidak lepas dari pihak-pihak yang membantu
saya. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada dr. Didiet Pratignyo, Sp.PD-
FINASIM atas bimbingan, saran, kritik dan masukannya dalam menyusun laporan kasus ini. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang selalu mendoakan dan teman-teman serta
pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pembuatan laporan kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan presentasi kasus ini, kesalahan
dan kekurangan tidak dapat dihindari, baik dari segi materi maupun tata bahasa yang disajikan.
Untuk itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan yang dibuat. Semoga
presentasi kasus ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca dalam memberikan
sumbang pikir dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia kedokteran.
Akhir kata, dengan mengucapkan Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu merahmati
kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KataPengantar..............................................................................................2
Daftarisi.........................................................................................................3
Laporan kasus
1. Identitas .............................................................................................4
2. Anamnesis..........................................................................................5
3. Pemeriksaan fisik...............................................................................9
4. Pemeriksaan penunjang....................................................................12
5. Diagnosis..........................................................................................12
6. Diagnosis banding............................................................................13
7. Terapi...............................................................................................13
8. Prognosis..........................................................................................14
9. Follow up..........................................................................................14
Analisa kasus...............................................................................................15
Daftar Pustaka.............................................................................................47
3
PRESENTASI KASUS
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 33 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
No. CM : 099***
Pembiayaan : BPJS
4
II. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 22 Mei 2018 di Nusa Indah RSUD Cilegon
pukul 12.00 WIB
o Keluhan Utama:
Demam tinggi sudah 4 hari SMRS
o Keluhan Tambahan:
OS mengeluh mengeluh menggigil, nyeri pada sendi dan tulang, lemas, tidak bertenaga,
mual, muntah dan nafsu makan menurun.
5
o Riwayat Penyakit Keluarga:
Terdapat anggota keluarga yang mengeluh keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat DM pada keluarga disangkal
Riwayat TB paru pada keluarga disangkal
Riwayat asma dan alergi pada keluarga disangkal
Riwayat penyakit hipertensi pada keluarga disangkal
o Anamnesis Sistem:
Tanda checklist (+) menandakan keluhan pada sistem tersebut. Tanda strip (-) menandakan
keluhan di sistem tersebut disangkal oleh pasien.
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat malam
(-) Kuku (-) Ikterus (-) Sianosis
(-) Lain-lain
Kepala
(-) Trauma (-) Nyeri kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri sinus
Mata
(-) Nyeri (-) Sekret
(-) Radang (-) Gangguan penglihatan
(-) Sklera Ikterus (-) Penurunan ketajaman penglihatan
(-) Congjungtiva Anemis
Telinga
(-) Nyeri (-) Tinitus
(-) Sekret (-) Gangguan pendengaran
(-) Kehilangan pendengaran
6
Hidung
(-) Trauma (-) Gejala penyumbatan
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(-) Sekret (-) Pilek
(-) Epistaksis
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Gangguan pengecapan
(-) Selaput (-) Stomatitis
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorok (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan/ massa (-) Nyeri leher
Jantung/ Paru
(-) Nyeri dada (-) Sesak nafas
(-) Berdebar-debar (-) Batuk darah
(-) Ortopnoe (-) Batuk
7
Saluran Kemih / Alat Kelamin
(-) Disuria (-) Kencing nanah
(-) Stranguri (-) Kolik
(-) Poliuria (-) Oliguria
(-) Polakisuria (-) Anuria
(-) Hematuria (-) Retensi urin
(-) Batu ginjal (-) Kencing menetes
(-) Ngompol (-) Kencing seperti air teh
Katamenis
(-) Leukore (-) Perdarahan
(-) Lain-lain (-)
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri sendi (-) Sianosis
8
III. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 21 Mei 2018 pukul 02.00 WIB (saat di IGD)
VITAL SIGNS:
- Kesadaran : Compos mentis
- Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
- Tekanan Darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 80 kali/menit
- Respirasi : 26x kali/menit
- suhu : 37,90C
- BB/TB : 60kg/165cm
STATUS GENERALIS:
- Kulit : Berwarna coklat muda, suhu demam, dan turgor kulit baik.
- Kepala : Bentuk oval, simetris, ekspresi wajah terlihat lemah.
- Rambut : Hitam, lebat, tidak mudah dicabut.
- Alis : Hitam, tumbuh lebat, tidak mudah dicabut.
- Mata : Tidak exopthalmus, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil bulat dan isokor, tidak terdapat benda asing, pergerakan bola mata baik.
- Hidung : Tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak deviasi septum, tidak ada
sekret, dan tidak hiperemis.
- Telinga : Bentuk normal, liang telinga luas, tidak ada sekret, tidak ada darah,
tidak ada tanda radang, membran timpani intak.
- Mulut : Bibir tidak sianosis, gigi geligilengkap, gusi tidak hipertropi, lidah
tidak kotor, mukosa mulut basah, tonsil T1-T1 tidak hiperemis.
- Leher :Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada submentalis,
subklavikula, pre-aurikula, post-aurikula, oksipital, sternokleidomastoideus, dan
supraklavikula. Tidak terdapat pembesaran tiroid, trakea tidak deviasi, dan Jugular
Venous Pressure bernilai 5+2 cmH2O.
9
- Thoraks : Normal, Simetris kiri dan kanan, tidak terlihat pelebaran vena, tak
terdapat spider nevy.
- Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri pada saat statis dan dinamis,
perbandingan trasversal : antero posterior = 2:1, tidak terdapat retraksi dan pelebaran
sela iga.
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, tidak terdengar adanya krepitasi,
fremitus taktil dan vokal kiri simetri kanan dan kiri.
Perkusi :Sonor pada seluruh lapangan paru dan terdapat peranjakan paru hati pada sela
iga VI.
Auskultasi: Suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
-Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS IV linea midklavikula sinistra, dan tidak terdapat
thrill
Perkusi : Batas jantung kanan pada ICS V linea para sternalis dextra, batas jantung kiri
pada 2cm lateral ICS V linea midklavikula sinistra.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur dan gallop
- Abdomen
Inspeksi : Tampak simetris, datar,tidak tegang, tidak terdapat kelainan kulit,tidak
ditemukan adanya spider nevy. tidak terlihat massa, tidak pelebaran vena, tidak
terdapat caput medusa.
Auskultasi : Bising usus(+), bising aorta abdominalis tidak terdengar.
Palpasi : Supel, turgor baik, terdapat nyeri tekan pada epigastik. Tidak terdapat nyeri
lepas, tidak teraba massa, hepatomegaly (-) splenomegaly (-), Ballotement (-),
Undulasi (+).
Perkusi : Suara timpani di semua lapang abdomen, terdapat nyeri ketuk pada
epigastrium, shifting dullness (-).
10
- Ekstremitas : Akral hangat, cappilary refill kurang dari 2 detik, Tidak terdapat udem
pada tungkai bawah, tidak terdapat palmar eritem, tidak terdapat clubbing
finger. Tidak terdapat ptekie pada tangan, dan paha. Rumple leede (-)
Hematologi
>140
GDS 113
12 – 16 gr/dl
15.8 15,5 14,9 14,2 13,8 14,1 13,7 13,8
Hemoglobin
Fungsi Hati
55 - - -
-
SGPT - - <31 U/l
- 46 - - -
- -
SGOT - <31 U/l
Fungsi ginjal
11
- - 43 - - -
Ureum - - 17-43 mg/dl
- 1,13 - - -
- -
Creatinin - 0,6 -1,2
IgG - Negative
Positive
IgM - Negative
Negative
V. Diagnosis
Diagnosis Kerja: DBD
12
VIII. Terapi yang diberikan
IX. Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanactionam : ad bonam
13
Follow Up
14
Tanggal 23 Mei 2018
15
Tanggal 24 Mei 2018
16
ANALISA KASUS
17
b. Penyakit virus lainnya
Misalnya : Measles, Rubella, dan berbagai virus lainnya, seperti : Epstein barr virus,
Enterovirus, Influenza, Hepatitis A, Hantavirus
c. Penyakit bakterial
Meningocuccaemia, Leptospirosis, Thypoid, Meliodosis, Rackettsial disease, Scarlet Fever
Pada fase awal demam dari demam berdarah dengue, diagnosis banding meliputi infeksi
spektrum luas oleh virus, bakteri, dan protozoa, sama halnya dengan diagnosis banding
dari demam dengue. Adanya trombositopenia disertai dengan hemokonsentrasi
membedakan demam berdarah dengue dengan penyakit yang lainnya. Hasil yang normal
dari ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate) dapat membedakan dengue dengan infeksi
bakteri dan syok septik (WHO, 2011).
18
4. Apakah prognosis pada pasien ini?
Prognosis pada pasien ini quo ad vitam adalah bonam karena penyakit pada pasien saat ini tidak
mengancam nyawa. Untuk quo ad functionam bonam, karena organ-organ vital pasien masih
berfungsi dengan baik. Untuk quo ad sanactionam bonam karena kekambuhan pada DBD hanya
dapat terjadi jika terdapat reinfeksi oleh virus dengue. Dengan edukasi yang tepat, maka dapat
dilakukan tindakan pencegahan terjadinya infeksi virus dengue.
5. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan serologi IgM dan IgG pada pasien DBD?
19
6. Apa yang menyebabkan trombositopenia pada pasien ini?
Adanya suspensi sumsum tulang yang diakibatkan oleh limfosit T yang melepas
sitokin
Adanya kompleks virus antibody
Destruksi trombosit akibat infeksi virus yang mengenai trombosit dan
pemendekan masa hidup trombosit
9. Terapi apa yang diberikan pada pasien ketika sudah diperbolehkan pulang?
Terapi yang diberikan yang bersifat simptomatik dan supportive
20
Tirah baring, analgesic dan antipiretik diberikan untuk mengurangi lethargy,
malaise dan demam
Paracetamol diberikan untuk demam dan nyeri
Aspirin dan anti inflamasi
1. Mengurangi populasi vektor serendah – rendahnya sehingga tidak berarti lagi sebagai
penular penyakit.
2. Menghindarkan terjadi kontak antara vektor dan manusia
21
2. Foging Focus dan Foging Masal
a. Foging fokus dilakukan 2 siklus dengan radius 200 m dengan selang waktu 1
minggu
b. Foging masal dilakukan 2 siklus diseluruh wilayah suspek KLB dalam jangka
waktu 1 bulan
c. Obat yang dipakai : Malation 96EC atau Fendona 30EC dengan menggunakan
Swing Fog
3. Penyelidikan Epidemiologi
a. Dilakukan petugas puskesmas yang terlatih dalam waktu 3x24 jam setelah
menerima laporan kasus
b. Hasil dicatat sebagai dasar tindak lanjut penanggulangan kasus
4. Penyuluhan perorangan/kelompok untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
5. Kemitraan untuk sosialisasi penanggulangan DBD.
Kewajiban pelaporan kasus dalam tempo 24 jam ke Dinas Kesehatan tingkat II/Puskesmas
tempat tinggal pasien merupakan keharusan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
560 tahun 1989 dengan tujuan kemungkinan terjadinya penularan lebih lanjut, penyakit DBD
dapat dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Dengan adanya laporan kasus pada Puskesmas/
Dinas Kesehatan tingkat II yang bersangkutan, dapat dengan segera melakukan penyelidika
epidemiologi di sekitar tempat tinggal kasus untuk melihat kemungkinan resiko penularan
22
12. Bagaimana patogenesis terjadinya demam berdarah dengue?
23
DAFTAR PUSTAKA
1. WHO.2009. Guidelines for diagnosis, treatment, prevention, and control. World Health
Organization Regional. New edition 2009.
2. World Health Organization-South East Asia Regional Office. 2011. Comprehensive
Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. India:
WHO; 2011.p.1-67.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue.
www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-dbd.pdf
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah
Dengue.http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/manajemen%20DBD_all.pdf
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Konsensus DBD
Depkes.http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/konsensus_dbd_all.pdf
6. WHO. 2010. Comprehensive Guidelines for Perevention and Control of Dengue and Dengue
Haemorrhagic Fever. WHO
7. Candra,Ayu. 2010. Demam Berdarah Dengue : Epidemiologi, Patogenesis dan Faktor Resiko
Penularan; Aspirator Vol 2. No. 2 Tahun 2010 : 110-119
8. Purnama, S. Gede. 2010. Pengendalian Vektor DBD. Denpasar : Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.
9. Aji, F S P. 2016. Asuhan keperawatan pada demam berdarah dengue. Fakultas Ilmu Kesehatan.
UMP.
24