Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.01


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Form Profil Pembina Jasa Konstruksi Daerah

Nama Pemerintah Daerah


(Provinsi / Kabupaten /
Kota)*
*
) Coret yang tidak perlu

Ketua Tim Pembina Jasa


Konstruksi

Diisi dengan jabatan di instansi

Sekretaris Tim Pembina


Jasa Konstruksi

Diisi dengan jabatan di instansi

Dinas Teknis yang


menangani pembinaan jasa
konstruksi

Nama Unit Kerja1 Pembina


Jasa Konstruksi

1
) Unit kerja dari Dinas teknis sebagai pelaksana pembinaan jasa konstruksi

Nama/Jabatan/No Telp
(Kantor dan Handphone)

Jumlah Anggaran2 Kegiatan


Pembinaan Jasa Konstruksi
Tahun 2017
2
) Alokasi APBD untuk program pembinaan jasa konstruksi

Jumlah SDM Pelaksana3


Pembinaan Jasa Konstruksi

3
) Jumlah SDM yang berada pada unit kerja pembinaan jasa konstruksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.02
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Rencana Kegiatan Pembinaan Jasa Konstruksi TA 2017

Jumlah Ketersediaan
Jumlah Durasi Sumber Dana
No Nama Kegiatan Alokasi Instruktur
Peserta Pelaksanaan (APBD/Swasta)
(Rp) (Ada/Tidak)

10

11

12

13

14

15
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
1 Direktorat Bina Investasi Infrastruktur
A Forum Investasi Infrastruktur
1. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis terkait Pedoman Pola Investasi
dan Pembiayaan Infrastruktur di Daerah (kebijakan)
infrastruktur
Deskripsi : Menyebarluaskan informasi produk pengaturan KPBU tersebut
diperlukan sosialisasi dan diseminasi produk pengaturan KPBU kepada
stakeholder terkait serta mengubah paradigma dalam pendanaan
infrastruktur dari dana pemerintah menjadi dana swasta yang dapat
diperoleh melalui skema KPBU.

2. Monev Peraturan dan Kebijakan Strategis Daerah terkait


Investasi Infrastruktur (sinkronisasi)
Deskripsi: Untuk mendapatkan informasi kinerja penyelenggaraan investasi
infrastruktur yang ada pada saat ini, melakukan supervisi dan pembuatan
profil penyelenggaraan investasi infrastruktur dengan skema KPBU di pusat
dan daerah. Monev ini akan menjadi rujukan peta permasalahan investasi
infrastruktur, menjadi bahan penilaian kinerja penyelenggaraan investasi
infrastruktur; dan menjadi bahan untuk rujukan penyusunan kebijakan.

3. Sosialisasi dan Diseminasi NSPK Juklak/Juknis Investasi Infrastruktur


Deskripsi: Menyebarluaskan informasi NSPK (Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria) pengaturan KPBU tersebut diperlukan
sosialisasi dan diseminasi produk pengaturan KPBU kepada
stakeholder.

4. Bintek Mitigasi Risiko Investasi Infrastruktur (pengawasan)


Deskripsi: Memberikan bimbingan teknis kepada pemerintah daerah dalam
menganalisis risiko investasi infrastruktur kemudian pemerintah daerah
dapat memiliki kapasitas mengidentifikasi dan memitigasi risiko investasi
infrastruktur.
5. Supervisi Penyelesaian Sengketa Investasi Infrastruktur (evaluasi)
Deskripsi: Melaksanakan supervisi terhadap penyelesaian sengketa
investasi infrastruktur yang dihadapi para stakeholder dengan mendorong
digunakannya alternatif penyelesaian
sengketa di luar pengadilan.
6. Pemberdayaan Pemangku Kepentingan Tingkat Provinsi untuk
Pengembangan Pasar Konstruksi (evaluasi)
Deskripsi : Sebagai upaya pemerintah dalam melakukan peningkatan
kapasitas industri konstruksi termasuk kapasitas SDM pengguna dan
penyedia jasa untuk dapat menguasai pasar infrastruktur nasional untuk
menjaga agar rencana percepatan pembangunan infrastruktur nasional
yang telah diprogramkan tersebut dapat berjalan dengan lancar, efektif dan
efisien yang ditunjang oleh sumber daya konstruksi yang memadai.

7. Road Show dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN awareness


campaign (pengawasan) investasi infrastruktur
Deskripsi: Memberikan gambaran mengenai kondisi dan peluang pasar
konstruksi di Indonesia pasca diberlakukannya MEA terhadap pelaku
industri konstruksi di Indonesia, termasuk untuk memonitor pelaksanaan
penerapan MEA di tingkat Pemerintah Daerah.

2 Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi


A Subdit Sistem Penyelenggaraan
1 Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
PP No. 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Jo PP No.
2 54 Tahun 2016 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 2000
Perpres No. 54 Tahun 2010 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Jo
3 Perpres No. 04 Tahun 2015 Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Permen PUPR No. 19 Tahun 2015 tentang Standar dan Pedoman
5 Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
(Design and Build)
Surat Edaran Menteri PUPR No. 01 Tahun 2017 Penentuan biaya
langsung personil (remuneration/billing rate) dalam penyusunan
6
harga perkiraan sendiri (HPS) pengadaan jasa konsultansi konstruksi
di lingkungan Kementerian PUPR
Surat Edaran Ditjen Bina Konstruksi No. 45 Tahun 2017 tata
cara penyampaian usulan dan penyusunan konsep rekomendasi
7
penetapan pemenang pelelangan/seleksi/peringkat teknis yang
ditetapkan oleh Menteri PUPR selaku Pengguna Anggaran (PA).
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
Surat Edaran Ditjen Bina Konstruksi No. 11 Tahun 2016
Penjelasan persyaratan klasifikasi bidang dan kualifikasi usaha dalam
8 Peraturan Menteri PUPR No. 31/PRT/M/2015 perubahan ketiga atas
Peraturan Menteri PU No. 07/PRT/M/2011 Standar dan pedoman
pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi.
9 PERKA LKPP No. 1 Tahun 2015 e-tendering
10 PERKA LKPP No. 14 Tahun 2015 e-purchasing
SE LKPP No. 3 Tahun 2015 Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
11
melalui e-purchasing
Petunjuk Tenkis Perpres 54/2010 Sebagaimana diubah terkahir
12 dengan Perpres 70/2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

B Subdit Kontrak Konstruksi


1 Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2 KUHP Perdata Buku III
PP No. 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Jo PP No.
3 54 Tahun 2016 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 2000
Perpres No. 54 Tahun 2010 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Jo
4 Perpres No. 04 Tahun 2015 Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Permen PU No. 07 tahun 2011 Standar Dan Pedoman Pengadaan
5 Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa Konsultansi Jo. Permen No. 31 Tahun
2015 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/Prt/M/2011
Permen PUPR No. 19 Tahun 2015 tentang Standar dan Pedoman
6 Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
(Design and Build)
Surat Edaran Menteri PUPR No. 01 Tahun 2017 Penentuan biaya
7 langsung personil (remuneration/billing rate) dalam penyusunan
harga perkiraan sendiri (HPS) pengadaan jasa konsultansi konstruksi
di lingkungan Kementerian PUPR

8 Surat Edaran Menteri PU No. 05 Tahun 2011 Perihal


Pendapat/Opini Hukum Kontrak Di Lingkungan Kementerian PUPR
Surat Edaran Ditjen Bina Konstruksi No. 11 Tahun 2016
Penjelasan persyaratan klasifikasi bidang dan kualifikasi usaha dalam
9 Peraturan Menteri PUPR No. 31/PRT/M/2015 perubahan ketiga atas
Peraturan Menteri PU No. 07/PRT/M/2011 Standar dan pedoman
pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi.

C Subdit Konstruksi Berkelanjutan

Permen PU No. 05 Tahun 2014  pedoman sistem manajemen 


1
keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi bidang pekerjaan umum

Permen PU No. 05 Tahun 2015  pedoman umum implementasi 


2 konstruksi berkelanjutan pada bidang perkerjaan umum
dan permukiman
Surat Edaran Menteri PUPR No. 66/SE/M/2015 tentang Biaya
3 Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

D Subdit Sistem Manajemen Mutu


Permen PU No. 04 Tahun 2009 Sistem Manajemen Mutu
1
Departemen Pekerjaan Umum

Permen PAN & Reformasi Birokrasi RI No. 35/2012 Tentang


2
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Administrasi Pemerintah.

3 Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi


A SIPJAKI
1.Pemberdayaan Administrator SIPJAKI Provinsi dan Kab/Kota
2.Monitoring dan evaluasi Standar Pelayanan Minimal terkait SIPJAKI dan
IUJK
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5

Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi (SIPJAKI) yang menjadi sarana


penyebaran data dan informasi jasa konstruksi terkini yang bersifat
nasional, sehingga bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat di
Indonesia. SIPJAKI adalah sistem informasi yang berbasis website yang
dikembangkan oleh pemerintah pusat, yaitu Direktorat Bina Kelembagaan
dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pengelolaan dan
pengembangan sistem dilaksanakan di Pusat sedangkan pengelolaan basis
data dilaksanakan di Pusat dan Daerah, baik di tingkat provinsi maupun di
tingkat kabupaten/kota.
Dalam UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah, diamanatkan
bahwa penyelenggaraan dan pengelolaan sistem informasi pembina jasa
konstruksi merupakan salah satu kewenangan pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota di bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang, khususnya di sub bidang jasa konstruksi.
Selain itu, tersedianya layanan informasi jasa konstruksi merupakan salah
satu layanan dasar yang wajib disediakan dan diberikan pemerintah baik
tingkat pusat maupun daerah kepada seluruh masyarakat.

B Kelembagaan Jasa Konstruksi


1. Bimbingan Teknis Terkait Tugas dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Perangkat
Daerah penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta
peningkatan daya saing daerah . Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan
aspek-aspek hubungan antara Pemerintah Pusat dengan daerah dan
antardaerah,potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan
tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara. Dalam Pelaksanaanya telah diterbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah untuk
menentukan jenis, dan kriteria tipelogi daerah.
Terdapat pembagian peran antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, dalam penanganan Jasa konstruksi. Jasa konstruksi masuk dalam
sub-urusan yang diatur. Perlunya pendampingan akan pelaksanaan tugas
dan fungsi organisasi pemerintah daerah terkait jasa konstruksi kepada
Pemerintah Daerah.

2. Monitoring dan evaluasi serta pemetaan Organisasi Perangkat Daerah


Provinsi dan Kab/Kota, Pemantauan dan evaluasi untuk pemetaan OPD
di provinsi maupun Kab/Kota dari sisi Tipe Dinas, Tusi, Perda, SK TPJK, dll
3. Sosialisasi Peningkatan Kapasitas Lembaga

Lembaga yang dimaksud adalah lembaga pemerintah dan lembaga


masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat jasa konstruksi , pemerintah
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah juga merupakan
pembina dari masyarkat jasa konstruksi. Sementara masyarakat jasa
konstruksi yang lain adalah asosiasi Badan Usaha, asosiasi profesi dan
pakar dan/ Perguruan Tinggi. Kehadiran UU Nomor 02 tahun 2017
mengamanatkan adanya peningkatan peran asosiasi dalam proses
sertifikasi antara lain proses sertifikasi dan pemerintah sebagai
pembinanya. Untuk dapat menghasilkan asosiasi yang mendapatkan
akreditasi maka pemerintah dituntut untuk mampu melakukan proses
peningkatan kapasitas bagi asoasi dan lembaga diklat.

C Sosialisasi UU Jakon
Diseminasi terhadap Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2017 yang baru
dengan tujuan supaya seluruh pemangku kepentingan memiliki
pemahaman yang benar terkait Undang-Undang tersebut
D Registrasi Alat Berat
1) Maksud kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data alat berat
konstruksi pada Pengguna Jasa, Penyedia Jasa, Perusahaan
Rental/Sewa dan kepemilikan perorangan
2) Outputnya adalah tersedianya database dan persebaran alat berat
konstruksi di Indonesia
3) Data kepemilikan alat berat konstruksi yang didatabasekan berasal
dari :Penguna Jasa (Balai-balai di Lingkungan Kementerian PUPR)
Penyedia Jasa (Badan Usaha Jasa Konstruksi) Perusahaan Rental/Sewa
Alat Berat Kepemilikan Perorangan
4) Workshop registrasi alat berat konstruksi diinput secara online melalui
aplikasi berbasis web: http://mpk.binakonstruksi.pu.go.id
E Sosialisasi Katalog Material dan Peralatan Konstruksi
1) Katalog yang telah disusun Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber
Daya Jasa Konstruksi yaitu : Katalog Alat Berat Konstruksi, Katalog
Industri Beton Pracetak dan Prategang, dan Katalog Produk Baja
Konstruksi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
2) Tujuan sosialisasi adalah memberikan input referensi, informasi, dan
edukasi bagi para pembina, perencana, penyelenggara, penyedia
jasa, akademisi, dan asosiasi serta seluruh stakeholder sektor
konstruksi dalam merencanakan dan menentukan jenis produk rangka
baja ringan yang akan digunakan.
F Pembinaan Usaha Jasa Konstruksi
1) Bantuan Teknis/Pendampingan Peningkatan Kapasitas Badan Usaha
(PJT) (Pelatihan Teknis kepada Para Penanggung Jawab Teknis - PJT-
Badan Usaha Kualifikasi Kecil, dan TOT PJT- Modul Telah siap)
2) Bantuan Teknis/Pendampingan Peningkatan Kapasitas Badan Usaha
(PJBU) (Pelatihan Kepada Penanggung Jawab Badan Usaha - PJBU -
Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas pengelolaan perusahaan,
Modul telah siap)
3) Bantuan Teknis/Pendampingan Peningkatan Kapasitas Badan Usaha
Manajemen Kinerja (PPMK) (Peningkatakan Kapasitas Kemampuan
Manajemen dan Kinerja dengan Target Grup Badan Usaha Menengah
dan Besar - Modul Ajar Siap)
4) Pemantauan dan Evaluasi Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing dan PMA
(Melakukan pemantauan kepada BUJKA dan PMA, dalam hal
pemenuhan persyaratan setelah memperoleh IUJK, form - form daftar
cek list yang harus dipenuhi telah siap, SOP telah siap, gunanya
adalah untuk Rekomendasi Perpanjangan Izin tersebut, dan sekaligus
untuk menilai kinerja PMA)

5) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Badan Usaha Jasa Konstruksi


Nasional dan PMA (Mencari data laporan tahunan kegiatan proyek
konstruksi, Pedoman Penilaian telah siap)

G Perhitungan Mandiri TPDN


Bantuan Teknis Peningkatan Pengguna dan Penyedia Jasa dalam
melaksanakan perhitungan TPDN yang digunakan saat perhitungan
pengadaan barang dan jasa
4 Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi
A Standar Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi
Deskripsi
Standar Kompetensi Kerja atau yang biasa disebut Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap
kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan dalam
sektor Konstruksi yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Daftar SKKNI Jasa Konstruksi :
1) Inspektur Bendungan Urukan (KEP. 68/MEN/III/2009)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman Pantai
2)
(KEP. 69/MEN/III/2009)
3) Mekanik Kapal Keruk (KEP. 70/MEN/III/2009)
4) Teknisi Geoteknik (KEP. 181/MEN/V/2009)
5) Pelaksana Pemasangan Pintu Air (KEP. 183/MEN/V/2009)
6) Teknisi Grouting Senior (KEP. 184/MEN/VI/2009)

7) Mandor Tukang Pasang Beton Precast (KEP. 243/MEN/VIII/2009)

Mandor Installer Rangka Atap Baja Ringan (KEP.


8)
244/MEN/VIII/2009)

9) Tukang Taman Pada Bangunan Gedung (KEP. 245/MEN/VIII/2009)

10) Ahli Geodesi Dan Bangunan Gedung (KEP. 295/MEN/IX/2009)

Operator Gondola Pada Bangunan Gedung (KEP.


11)
296/MEN/IX/2009)
12) Ahli Pesawat Lift Dan Ekskalator (KEP. 297/MEN/IX/2009)
Mekanik Heating, Ventilation Dan Air Condition (Hvac) (KEP.
13)
298/MEN/IX/2009)
14) Teknisi Fire Alarm (KEP. 304/MEN/IX/2009)

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah


15)
Permukiman (Setempat Dan Terpusat) (KEP. 312/MEN/IX/2009)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Pemasangan Pipa Leachate
16) (Lindi) Dan Gas/Ventilasi Di Tempat Pemrosesan Akhir (Tpa)
(KEP. 313/MEN/IX/2009)

Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribusi Spam (KEP.


17)
314/MEN/IX/2009)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Pemasangan Jembatan Rangka
18)
Baja Standar (KEP. 316/MEN/IX/2009)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Beton (KEP.
19)
317/MEN/IX/2009)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Lapisan Kedap Air Di Tempat
20)
Pemrosesan Akhir (Tpa) (KEP. 319/MEN/IX/2009)
Ahli Deteksi Kebocoran Dan Uji Coba (Commissioning) Jaringan
21)
Pemipaan Spam (KEP. 320/MEN/IX/2009)

22) Pelaksana Pengujian Kualitas Air Spam (KEP. 321/MEN/IX/2009)

Ahli Penanggulangan Kehilangan Air Spam (KEP.


23)
325/MEN/IX/2009)
24) Mekanik Asphalt Mixing Plant (KEP. 326/MEN/IX/2009)
Ahli Geodesi Untuk Perencanaan Teknis Jalan Dan Jembatan
25) (Geodetic Engineer Of Roads And Bridges Engineering Design)
(KEP. 328/MEN/IX/2009)

Juru Gambar Pekerjaan Jalan Dan Jembatan (KEP.


26)
327/MEN/IX/2009)
Manajer Produksi Campuran Aspal Panas (Aspahlt Mixing Plant
27)
Manager) (KEP. 329/MEN/IX/2009)
28) Mekanikal Hidrolik Alat Berat (KEP. 88/MEN/V/2010)
29) Operator Backhoe Loader (KEP. 89/MEN/V/2010)
30) Operator Wheel Excavator (KEP. 91/MEN/V/2010)
Operasi Dan Pemeliharaan Unit Produksi (KEP.
31)
125/MEN/VII/2010)
Operasi Dan Pemeliharaan Unit Transmisi Dan Distribusi (KEP.
32)
126/MEN/VII/2010)
Operasi Dan Pemeliharaan Unit Air Baku (KEP.
33)
127/MEN/VII/2010)

34) Operator Sistem Penyediaan Air Minum (KEP. 138/MEN/VII/2010)

35) Manajemen Air Minum (KEP. 139/MEN/VII/2010)


36) Commissioning Ipa (KEP. 141/MEN/VII/2010)
Ahli Deteksi Kebocoran Dan Commissioning Jaringan Perpipaan
37)
Spam (KEP. 167/MEN/VIII/2010)
Pelaksana Pemeriksa Kualitas Air Spam (KEP.
38)
168/MEN/VIII/2010)

39) Ahli Penanggulangan Kehilangan Air (KEP. 169/MEN/VIII/2010)

Pelaksana Konstruksi Bangunan Unit Distribusi Spam (KEP.


40)
170/MEN/VIII/2010)
Operator Instalasi Pengolahan Lumpu Tinja (KEP.
41)
204/MEN/IX/2010)
42) Perencanaan Pengelolaan Sampah (KEP. 205/MEN/IX/2010)
Pengawas Pekerjaan Perpipaan Air Limbah Rumah Tangga (KEP.
43)
206/MEN/IX/2010)
44) Ahli Perencana Pondasi (KEP. 277/MEN/XII/2010)
45) Quantity Surveyor (KEP. 006/MEN/I/2011)
46) Mandor Perkerasan Jalan (NOMOR 192 TAHUN 2013)
Ahli Pemeriksa Kelaikan Struktur Bangunan Gedung (NOMOR
47)
193 TAHUN 2013)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Pembangunan Jalan Rel (NOMOR
48)
194 TAHUN 2013)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Mekanikal Bangunan Gedung
49)
(NOMOR 195 TAHUN 2013)
50) Teknisi Laboratorium Beton Aspal (NOMOR 196 TAHUN 2013)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Drainase Perkotaan (NOMOR
51)
197 TAHUN 2013)
52) Manajer Alat Berat (NOMOR 206 TAHUN 2013)
53) Arsitek Interior (NOMOR 207 TAHUN 2013)
Ahli Pemeriksa Kelaikan Fungsi Elektrikal Bangunan Gedung
54)
(NOMOR 208 TAHUN 2013)
55) Perancang Lanskap (NOMOR 209 TAHUN 2013)
Petugas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
56)
(NOMOR 307 TAHUN 2013)
57) Pelaksana Pekerjaan Interior (NOMOR 308 TAHUN 2013)
58) Pelaksana Pekerjaan Iluminasi (NOMOR 312 TAHUN 2013)
59) Ahli Keselamatan Jalan (NOMOR 324 TAHUN 2013)
60) Ahli Material Jalan (NOMOR 325 TAHUN 2013)

61) Ahli Perencanaan Terowongan Jalan (NOMOR 328 TAHUN 2013)

62) Pengawas Pengelolaan Tpa Sampah (NOMOR 329 TAHUN 2013)

Ahli Madya Perencana Struktur Jalan Rel (NOMOR 332 TAHUN


63)
2013)
64) Quality Engineer (NOMOR 333 TAHUN 2013)
Area Kerja Operasi Dan Pemeliharaan Unit Pelayanan Air Minum
65)
(NOMOR 334 TAHUN 2013)

Ahli Madya Pengawas Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Sipil


66) Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (NOMOR 335 TAHUN
2013)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
Ahli Muda Perencanaan Beton Pracetak Untuk Bangunan
67)
Gedung (NOMOR 336 TAHUN 2013)
68) Ahli Muda Perencana Irigasi (NOMOR 337 TAHUN 2013)

69) Pelaksana Pengelolaan Tpa Sampah (NOMOR 338 TAHUN 2013)

70) Pengawas Pekerjaan Iluminasi (NOMOR 339 TAHUN 2013)


Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung (NOMOR 340
71)
TAHUN 2013)
72) Ahli Muda Pengukuran Jalan (NOMOR 341 TAHUN 2013)
73) Pengawas Pekerjaan Interior (NOMOR 342 TAHUN 2013)
Manajer Pelaksana Konstruksi Sistem Produksi Air Minum
74)
(Spam) (NOMOR 344 TAHUN 2013)
75) Pelaksana Pengolahan Sampah (NOMOR 345 TAHUN 2013)
76) Instalatur Unit Pelayanan Air Minum (NOMOR 346 TAHUN 2013)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong (NOMOR 365 TAHUN
77)
2013)
Tukang Pasang Rangka Atap Baja Ringan (NOMOR 368 TAHUN
78)
2013)
Manajer Pelaksana Pekerjaan Jalan/Jembatan (NOMOR 371
79)
TAHUN 2013)
Ahli Perencanaan Proyek Infrastruktur (NOMOR 372 TAHUN
80)
2013)

81) Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan (NOMOR 373 TAHUN 2013)

Pelaksana Taman Bangunan Dan Fasilitas Umum (NOMOR 374


82)
TAHUN 2013)
Ahli Operasi Dan Pemeliharaan Bendungan Tipe Urukan
83)
(NOMOR 375 TAHUN 2013)
Perencana Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (NOMOR 376
84)
TAHUN 2013)
85) Tukang Pasang Water Proofing (NOMOR 377 TAHUN 2013)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi (NOMOR 378
86)
TAHUN 2013)
87) Ahli Perencanaan Iluminasi (NOMOR 379 TAHUN 2013)
88) Ahli Penyusunan Peraturan Zonasi (NOMOR 380 TAHUN 2013)
89) Operator Pompa Beton (NOMOR 381 TAHUN 2013)
90) Operator Mesin Pencampur Aspal (NOMOR 382 TAHUN 2013)
91) Operator Mesin Penggelar Aspal (NOMOR 383 TAHUN 2013)
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas (NOMOR 384 TAHUN
92)
2013)
93) Estimator Biaya Jalan (NOMOR 385 TAHUN 2013)
94) Manajer Logistik Proyek (NOMOR 386 TAHUN 2013)
95) Quality Assurance Engineer (NOMOR 387 TAHUN 2013)
Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel (NOMOR 388 TAHUN
96)
2013)
97) Tukang Bangunan Gedung (NOMOR 031 TAHUN 2014)
98) Ahli Hidrologi (NOMOR 032 TAHUN 2014)
Manajer Pelaksana Lapangan Pekerjaan Mekanikal (NOMOR 061
99)
TAHUN 2014)
Teknisi Yunior Pemasangan Pipa Transmisi Dan Distribusi, Alat
100)
Ukur Dan Peralatan (NOMOR 062 TAHUN 2014)
101) Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (NOMOR 063 TAHUN 2014)
Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (Spam) (NOMOR 422
102)
TAHUN 2014)
Kepala Pengelola Lingkungan Bangunan Gedung (NOMOR 046
103)
TAHUN 2015)
104) Juru Ukur (Surveyor) (NOMOR 049 TAHUN 2015)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
Ahli Perencanaan Operasi Dan Pemeliharaan Prasarana Sungai
105)
Serta Pemeliharaan Sungai (NOMOR 050 TAHUN 2015)

106) Ahli Teknik Perencanaan Irigasi Rawa (NOMOR 051 TAHUN 2015)

Ahli Perencanaan Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi


107)
(NOMOR 053 TAHUN 2015)
Pemasang Perancah Dan Acuan/Cetakan Beton (NOMOR 054
108)
TAHUN 2015)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
109) Teknisi Jembatan Rangka Baja (NOMOR 079 TAHUN 2015)
Pelaksana Operasi Dan Pemeliharaan Bendungan Tipe Urukan
110)
(NOMOR 081 TAHUN 2015)
Ahli Perencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (NOMOR 082
111)
TAHUN 2015)
112) Pelaksana Teknik Plambing (NOMOR 083 TAHUN 2015)
113) Tukang Kayu Konstruksi (NOMOR 085 TAHUN 2015)

114) Ahli Perencanaan Jaringan Drainase (NOMOR 086 TAHUN 2015)

Pelaksana Pekerjaan Pemeliharaan Sungai (NOMOR 087 TAHUN


115)
2015)
116) Ahli Kontrak Kerja Konstruksi (NOMOR 088 TAHUN 2015)
117) Teknisi Prestressing Equipment (NOMOR 091 TAHUN 2015)
118) Ahli Penilai Kegagalan Bangunan (NOMOR 092 TAHUN 2015)
119) Ahli Rehabilitasi Jembatan (NOMOR 093 TAHUN 2015)
120) Pelaksana Pemeliharaan Jalan (NOMOR 094 TAHUN 2015)
Pengawas Lapangan Pekerjaan Drainase Perkotaan (NOMOR
121)
095 TAHUN 2015)
Ahli Pelaksanaan Pembongkaran Bangunan (NOMOR 096
122)
TAHUN 2015)
Ahli Perencanaan Pengamanan Pantai (NOMOR 097 TAHUN
123)
2015)
124) Operator Launching Girder (NOMOR 099 TAHUN 2015)
Ahli Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung (NOMOR 106
125)
TAHUN 2015)
Pengawas Pekerjaan Mekanikal Bangunan Gedung (NOMOR 107
126)
TAHUN 2015)
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung (NOMOR 108
127)
TAHUN 2015)
Ahli Teknik Lingkungan Bidang Jasa Konstruksi (NOMOR 109
128)
TAHUN 2015)
Pelaksana Pekerjaan Pemeliharaan Jaringan Irigasi (NOMOR 110
129)
TAHUN 2015)
130) Operator Bore Pile (NOMOR 111 TAHUN 2015)
Ahli Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan (NOMOR 112 TAHUN
131)
2015)
Ahli Penilai Kelaikan Bangunan Gedung (NOMOR 113 TAHUN
132)
2015)
Manajer Pengelolaan Bangunan Gedung (NOMOR 115 TAHUN
133)
2015)

134) Pengkaji Teknis Proteksi Kebakaran (NOMOR 127 TAHUN 2015)

Ahli Perencanaan Jembatan Rangka Baja (NOMOR 130 TAHUN


135)
2015)

136) Ahli Perencanaan Sistem Tata Udara (NOMOR 131 TAHUN 2015)

137) Operator Dump Truck (NOMOR 132 TAHUN 2015)


Ahli Rekayasa Nilai (Value Engineering) (NOMOR 159 TAHUN
138)
2015)
Perencana Tata Ruang Wilayah Dan Kota (NOMOR 177 TAHUN
139)
2015)

140) Pelaksana Pemeliharaan Jembatan (NOMOR 195 TAHUN 2015)

141) Ahli Penilai Bangunan Hijau (NOMOR 203 TAHUN 2015)


KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
Fasilitator Teknis Dalam Pembangunan Sarana Sanitasi Berbasis
142)
Masyarakat (NOMOR 204 TAHUN 2015)
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung (NOMOR 205 TAHUN
143)
2015)
144) Arsitek (NOMOR 164 TAHUN 2016)
145) Pemasangan Baja Ringan (NOMOR 184 TAHUN 2016)
146) Ahli Teknik Bangunan Gedung (NOMOR 192 TAHUN 2016)
147) Tukang Plambing (NOMOR 304 TAHUN 2016)
148) Geoteknik (NOMOR 305 TAHUN 2016)
149) Tukang Plester Bangunan Gedung (NOMOR 307 TAHUN 2016)
150) Ahli Teknik Bangunan Besar (NOMOR 308 TAHUN 2016)
151) Tukang Pasang Ubin (NOMOR 309 TAHUN 2016)
152) Tukang Cat Bangunan Gedung (NOMOR 310 TAHUN 2016)
153) Tukang Pasang Bata (NOMOR 317 TAHUN 2016)
154) Ahli Teknik Dermaga (NOMOR 320 TAHUN 2016)

B Materi Kompetensi Jasa Konstruksi


Materi Kompetensi merupakan materi yang diperlukan dalam
penyelenggaraan Pelatihan berbasis kompetensi, baik untuk tingkat Ahli
maupun tingkat Terampil di sektor jasa Konstruksi sesuai ketentuan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Daftar Materi Kompetensi/Modul Pelatihan Jasa Konstruksi :
Modul Tingkat Ahli :
Materi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung
1)
(2007)

2) Materi Kepala Pengawas Pekerjaan Jalan dan Jembatan (2013)

3) Materi Manajemen Air Minum (2009)


4) Manager Kontraktor Kecil dan Menengah
5) Modul Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (2012)
6) Modul Ahli Geodesi Bangunan Gedung (2012)
7) Modul Ahli Perawatan Bangunan Gedung (2012)
8) Modul Ahli Struktur Baja Bangunan Gedung (2012)
9) Modul Ahli Pengawas Pekerjaan Jembatan (2012)
10) Modul Ahli Perencana Umum Jalan (2012)
11) Modul Ahli Perencana Teknis Jembatan (2012)
Modul Ahli Pelaksana Geoteknik Pekerjaan Konstruksi SDA
12)
(2012)
13) Modul Ahli Desain Hidro Mekanik (2012)
14) Modul Ahli Muda Perencana Irigasi (2012)
15) Modul Ahli Penyusunan Peraturan Zonasi (2012)
16) Modul Ahli Perencana Tata Ruang Wilayah dan Kota (2012)
Modul Manajer Lapangan Pelaksanaan Konstruksi Bangunan
17)
Gedung (2012)
18) Modul Manajer Pengoperasian Bangunan Gedung (2012)
19) Modul Manajer Keselamatan Kebakaran (2012)
Modul Manajer Pelaksanaan Pekerjaan Jalan dan Jembatan
20)
(2012)
21) Modul Quality Assurance Engineer (2012)

Modul tingkat Terampil:


1) Materi Mandor Pekerjaan Perkerasan Aspal (2007)
2) Materi Mandor Perkerasan Jalan (2012)
3) Materi Mandor Tukang Batu bata (2011)
4) Materi PL Pek. Perkerasan Jalan Beton_(2011)
5) Materi PL Pekerjaan Jembatan (2013)
6) Materi PL Pekerjaan Perpipaan (2011)
7) Materi PL Produksi Campuran Aspal Panas (2012)
8) Materi Tukang Besi Beton (2012)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
9) Materi Tukang Pasang Bata (2013)
10) Materi Tukang Pasang Ubin (2009)
11) Materi Tukang Pasang Water Proofing (2012)
12) Materi Tukang Plester (2007)
13) Modul Mandor Tukang Batu
14) Modul Teknisi Laboratorium Beton
15) Modul Mandor Konstruksi
16) Modul Tukang Pemula Besi
17) Modul Pelaksana Pekerjaan Gedung (2012)
18) Modul Pelaksana Pekerjaan Bronjong (2012)
19) Modul Pelaksana Bangunan Air Limbah Permukiman (2012)
20) Modul Mandor Produktifitas Campuran Aspal (2012)
21) Modul Mandor Rangka Baja Jembatan (2012)
22) Modul Teknisi Laboratorium Tanah
23) Modul Campuran Beraspal panas
24) Modul Pelaksana Drainase Perkotaan
25) Modul Pelaksana Pekerjaan Jembatan
26) Modul Tukang Pemula (batu, kayu, las, pembesian)
27) Modul Mandor Instaler Rangka Atap Baja Ringan
28) Modul Mandor Pembesian Penulangan
29) Pelaksana Bendungan
30) Modul Tukang Bangunan Gedung
31) Modul Tukang Bekisting dan Perancang
32) Modul Tukang Kayu
33) Modul Tukang Plambing
34) Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung (2012)
Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah
35)
Pemukiman (2012)
36) Modul Juru Gambar Arsitektur (2012)
37) Modul Juru Ukur (2012)
38) Modul Perancang Lansekap (2012)
39) Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Perpipaan (2012)
40) Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan (2012)
41) Modul Teknisi Laboratorium Aspal Beton (2012)
42) Modul Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas (2012)
43) Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Beton_(2012)
44) Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Saluran Irigasi (2012)
45) Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong (2012)
Modul Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Pengaman
46)
Pantai (2012)
47) Modul Mandor Pemasangan Rangka Jembatan (2012)
48) Modul Tukang Plester(2012)
49) Modul Tukang Besi Beton (2012)
50) Modul Tukang Pasang Bata (2012)
51) Modul Tukang Pasang Ubin (2012)
52) Modul Mekanik Hidrolik Alat Berat (2012)
53) Modul Mekanik Tower Crane (2012)
54) Modul Operator Barching Plant (2012)
55) Modul Operator Excavator (2012)
56) Modul Operator Motor Grader (2012)
57) Modul Operator Backhoe Loader (2012)
58) Modul Operator Mesin Pencampur Aspal (AMP) (2012)
59) Modul Operator Mesin Penggelar Aspal (2012)
60) Modul Operator Pompa Beton (2012)
61) Modul Operator Road Roller (2012)
62) Modul Operator Tower Crane (2012)
63) Modul Modul Tukang Bangunan Umum (2012)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5
Modul Pemeriksa Mutu Pelaksanaan Kons Bang Gedung Tdk
64)
Sederhana (2012)

65) Modul Kepala Pengawas Pekerjaan Jalan dan Jembatan (2012)

66) Modul Estimator Biaya Jalan (2012)

Diseminasi Penyusunan Standar dan Materi Kompetensi Jasa


C
Konstruksi
Deskripsi: Kegiatan ini merupakan penyebarluasan informasi terkait
pedoman dalam melakukan penyusunan SKKNI Jasa Konstruksi dan
melakukan penyusunan Materi Kompetensi Jasa Konstruksi sesuai dengan
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku

D Monitoring Standar dan Materi Kompetensi


Deskripsi: Kegiatan ini merupakan pemantauan penggunaan Standar dan
Materi Kompetensi yang akan digunakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP) dalam melakukan Uji Kompetensi (sertifikasi) dan yang akan
digunakan oleh Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pelatihan
Tenaga Ahli konstruksi dan pelatihan Tenaga Terampil konstruksi.

E Monitoring Penerapan Kompetensi


1) Monitoring Tenaga Kerja Konstruksi
Pendataan jumlah tenaga kerja pada proyek konstruksi sesuai
kompetensi dan jabatan kerjanya. Lokasi proyek disamakan dengan
lokasi monitoring Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
2) Monitoring Penyelenggaraan Pelatihan Konstruksi
Monitoring penyelenggaraan pelatihan yang berbasiskompetensi,
sehingga hasil pelatihan efektif dan efisien. Cakupan aspek
persyaratan peserta, materi, instruktur, dan sarana-prasarana
pelatihan.

F Bantek Penerapan Kompetensi


Memberikan pendampingan bagi lembaga pelatihan konstruksi
menerapkan Permen PUPR No. 24/PRT/M/2014 dalam pelaksanaan
pelatihan berbasis kompetensi, registrasi ke Kemenpupr dan akreditasi ke
LA-LPK.

G Monitoring Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


1) Melaksanakan program Diseminasi CPD (termasuk SKPK dalam CPD)
2) Terselenggaranya pembinaan cabang asosiasi regional
3) Tersedianya data Tenaga Ahli yang memiliki SKA

H Mutual Recognition Arrangement

1) Melaksanakan program Diseminasi Mutual Recogniation Arrangement

Mendorong professional Nasional menjadi professional regional


2)
(ASEAN AA/ACPE)

I Bantek Manajemen Produktivitas Konstruksi


Memberikan pendampingan bagi badan usaha pelaksana konstruksi
menerapkan manajemen produktivitas konstruksi

J Sosialisasi Lean Construction


Sosialisasi pemahaman dan penerapan Lean Construction dalam rangka
mendukung peningkatan produktivitas konstruksi

5 Direktorat Kerja Sama dan Pemberdayaan


A Pelatihan Mandiri
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5

Deskripsi: pelatihan yang diselenggarakan dimana peserta pelatihan


dilibatkan secara langsung dalam proses produksi dengan bimbingan
instruktur dan/atau pekerja senior sesuai dengan program pelatihan yang
telah ditetapkan (PP No.31/2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional).
proses pelatihan yang dilakukan oleh pelaksana / mandor kepada tukang
secara OJT di tempat kerja (Pelaksananya adalah mandor sebagai
instruktur, yang telah mengikuti Bimbingan Teknis Instruktur Mandiri).
Tujuan dari Pelatihan Mandiri untuk meningkatkan kapasitas keterampilan
tukang sehingga bisa mengikuti dan lulus uji kompetensi serta berhak
mendapatkan sertifikat kompetensi dan untuk perkiraan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pelatihan tidak harus sama untuk
setiap peserta pelatihan tergantung kemampuan daya serap masing-
masing tukang. Standar Pelatihan Mandiri secara OJT ini tidak dibatasi oleh
waktu, karena mengikuti proses pelatihan yang berjalan, hingga peserta
pelatihan dinilai telah memenuhi kualifikasi persyaratan menjadi tukang
terampil, dan selanjutnya bisa mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh
sertifikat kompetensi.

B Kerja Sama

Deskripsi: suatu rangkaian kegiatan bersama antara dua atau lebih orang,
komunitas, organisasi, atau institusi dengan menggunakan ikatan
perjanjian atau kesepakatan yang disetujui bersama untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Payung hukum dari pelaksanaan kerja sama ini
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 29 PRT/M/2016 tentang Pembembentukan
Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, ditindaklanjuti dengan Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Kerja Sama dan Pemberdayaan yang
menjadi panduan operasional dalam pelaksanaan kerja sama dan
pemberdayaan bidang jasa konstruksi, yang dalam hal ini diarahkan guna
mendukung percepatan pembangunan infrastruktur sesuai dengan target
Renstra Kementerian PUPR 2015 - 2019

C Pembentukan LSP

Deskripsi: suatu kegiatan pembentukan badan/instansi sertifikasi yang sah


dan dibentuk oleh pihak lembaga/instansi/umum yang berbadan hukum
demi mencapai tujuan pelaksanaan sertifikasi tenaga kerja konstruksi baik
ahli maupun terampil guna mendukung konstruksi yang handal dan
berkualitas. Pembentukan LSP dalam hal ini pihak ketiga yang diinisiasikan
oleh asosiasi industri dan/atau asosiasi profesi, dan didukung oleh instansi
teknis pembina sektor/lapangan usaha. LSP Pihak ketiga yang merupakan
badan hukum dapat berupa perseroan terbatas atau yayasan sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku. LSP pihak ketiga yang merupakan
badan usaha yang legal disahkan melalui akte notaris yang di dalam
kepengurusannya mencantumkan perwakilan dari para pemangku
kepentingan yang mendirikannya. LSP yang merupakan bagian dari badan
hukum atau lembaga pemerintah dibentuk melalui surat keputusan
pimpinan instansi/lembaga, dengan lingkup sertifikasi kompetensi kerja
sesuai tugas, fungsi dan kegiatan kerja instansi/lembaga induknya. LSP
yang dibentuk tersebut di atas dapat diajukan lisensinya kepada BNSP
sebagai LSP pihak kesatu atau LSP pihak kedua sesuai dengan sasaran
sertifikasinya.

D Pelatihan Training of Trainer (TOT)


Training of Trainer (TOT) ini merupakan salah satu program pelatihan
berbasis soft skill yang dalam aktivitas kegiatannya menjadi seorang
trainer/instruktur/pengajar ataupun seorang pemimpin yang bertugas
mengkoordinir/mendelegasikan ilmu dan pengetahuan kepada
bawahan/atasannya sebagai bentuk edukasi ataupun transfer knowledge.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang
'trainer/fasilitator' yang handal sehingga memberikan pengaruh terhadap
sikap dan prilaku sebagai trainer/fasilitator/pengajar yang profesional,
harapannya yaitu mampu melihat analisa kebutuhan pelatihan, model
pengajaran yang tepat serta berbagai tool yang dibutuhkan dalam berbagai
situasi kelas dan audience yang dihadapi.

E Pelatihan Management Of Training (MOT)


Management Of Training (MOT) merupakan pelatihan yang dapat
memberikan pembekalan bagi para pengelola Lembaga Pelatihan
Pengadaan Barang/Jasa (LPP) agar dapat menyelenggarakan pelatihan
barang/jasa (PBJ) yang terstandardisasi. Program ini diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai pengelola
kegiatan pelatihan barang/jasa yang professional, efektif dan efisien sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh LKPP.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.033
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Daftar Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi

Prioritas
No Kebutuhan Kegiatan Pemberdayaan Jasa Konstruksi Alasan
1 2 3 4 5

Catatan :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.04
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

DAFTAR ISIAN DATA TENAGA KERJA KONSTRUKSI

A. Data Tenaga Terampil

Jumlah Tenaga Terampil


Bersertifikat

Pembagian Klasifikasi KKNI

Terampil Level 1

Terampil Level 2

Terampil Level 3

B. Data Tenaga Ahli

Jumlah Tenaga Ahli Bersertifikat

Pembagian Bidang LPJK

Arsitektur

Sipil

Mekanikal

Elektrikal

Teknik
Lingkungan
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI F.DJBK.05

DAFTAR NAMA LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) BIDANG TEKNIK

Status LSP
Bidang yang
No Nama LSP Alamat (Pemerintah/Swasta
disertifikasi
)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

JUMLAH ASESOR BERDASARKAN BIDANG

No Bidang Keahlian
F.DJBK.06

ARKAN BIDANG

Jumlah
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

JUMLAH INSTRUKTUR BERDASARKAN BIDANG

No Bidang Keahlian Jumlah


F.DJBK.07

DANG

Jumlah
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT F.DJBK.08
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

DAFTAR INSTITUSI PENDIDIKAN BIDANG KONSTRUKSI

Nama Institusi Pendidikan


No Alamat Jenis Bidang Pendidikan
(Perguruan Tinggi/Politeknik/SMK)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
User:
Termasuk proyek
F.DJBK.09
rehabilitasi

DAFTAR PROYEK KONSTRUKSI DI WILAYAH PEMBINAAN

Sumber Pendanaan Durasi Pelaksanan


No Nama Kegiatan Proyek Jenis Infrastruktur Swast Lokasi Proyek
APBN APBD Hibah Loan Tahun Awal Tahun Akhir
a

Anda mungkin juga menyukai