Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan


keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau
sexual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus
mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses
yang berlangsung didalamnya. Sistem reproduksi padamanusia akan mulai
berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil
balig.

Sistem reproduksi pada laki-laki berkaitan terutama dengan


kelangsungan keberadaan spesies manusia. Oleh karena itu, system ini
berbeda dengan sistem organ lainnya dalam tubuh yang berhubungan dengan
homeostatis dan kemampuan bertahan individu. Proses reproduksi pada laki-
laki meliputi, maturasi seksual (perangkat fisiologi untuk reproduksi),
pembentukan gamet (spermatozoa), dan ejakulasi.

Reproduksi merupakan cirri utama makhluk hidup yang bertujuan


untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia
diawali oleh peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina
(ovum) yang menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya,
manusia dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris (satu
individu memiliki satu alat kelamin).

3
4

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apasaja yang termasuk organ reproduksi pria?
2. Apa yang dimaksud spermatogenesis?
3. Bagaimana proses ereksiterjadi?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui anatomi organ reproduksi pria
2. Untuk mengetahui apa itu spermatogenesis
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme proses ereksi

D. Manfaat
Untuk memberikan informasi tambahan mengenai organ reproduksi pria
khususnya untuk kami dan umumnya kepada pembaca.
5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem Reproduksi Pria


1. Anatomi Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria dibedakan menjadi alat-alat reproduksi yang


tampak dari luar dan yang berada di dalam tubuh. Berikut perinciannya:

a. Organ Reproduksi Luar


1) Penis

Sumber : http://www.penisstretchers.org/natural-penis-exercises/

Penis (bahasa Latin artinya “ekor”, akar katanya sama


dengan phallus, yang berarti sama). Fungsi penis secara biologi
adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan
(urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis
merupakan organ eksternal, karena berada di luar
ruang tubuh.Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian
ujung disebut glans penis, bagian tengah disebut korpus penis,
dan bagian pangkal disebut radiks penis. Kulit pembungkus amat
tipis tidak berhubungan dengan bagian permukaan dalam dari
organ dan tidak mempunyai jaringan adiposa. Kulit ini
6

berhubungan denganpelvis (panggul), skrotum dan perineum


(antara anus dan skrotum).

Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons.


Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons
korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang
berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus
uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang
rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan
terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan
mengembang (ereksi).

 Penggantung Penis
1) Ligamentum fundiformis penis, lapisan tebal yang berasal dari
fasia superfisialis dari dinding abdominalis anterior di atas pubis.
2) Ligamentum suspensorium penis, berupa benang berbentuk
segitiga, bagian eksterna dari fasia profunda menggantung dorsum
dan akar penis ke bagian inferior linea alba, simfisis pubis, dan
ligamentum arquarta pubis, Kruris ischio pubis dan bulbu
diafragma urogenitalis merupakan alat penggantung penis.

 Pembuluh darah penis


1) Arteri pudenda interna, merupakan cabang hipogastrika yang
menyuplai darah untuk ruangan kavernosus.
2) Arteri profunda penis, merupakan cabang dari a.dorsalis penis.
Bercabang terbuka langsung ke ruangan kavernosa. Cabang
kapilernya menyuplai darah ke trabekula di ruangan kavernosa,
dikembalikan ke vena pada dorsum dan membentuk vena dorsalis
penis yang melewati permukaan superrior korpora kavernosa dan
bergabung dengan vena yang lain.
7

2) Skrotum

Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang


membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di
antara penis dan anus serta di depan perineum. Skrotum berjumlah
sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan
dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot
polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum
sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat
serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang
disebut Otot kremaster. Otot ini berperan penting pada pengaturan suhu
lingkungan testis . Suhu di dalam skrotum dipertahankan 20C lebih
rendah dari suhu rongga abdomen. Hal tersebut berkaitan dengan proses
pembentukan sperma (spermatogenesis) normal yang membutuhkan suhu
stabil.
8

b. Organ Reproduksi Dalam

http://klinikandrologi.com/epididimitis/88-fungsi-epididimis-dan-alat-
reproduksi-pria.html
1) Epididimis

Epididimis adalah organ kecil yang terletak di belakang testis serta terkait
padanya. Terdiri atas sebuah tabung sempit yang sangat panjang dan berliku-
liku di belakang testis. Melalui tabung ini sperma berjalan dari testis masuk ke
dalam vas deferens. Epididimis merupakan saluran halus yang panjangnyanya
± 6 cm. terdiri dari kepala atau kaput yang terletak di atas kutup testis.

2) Vas Deferens

Vas deferens adalahsebuah saluran yang berjalan dari bagian bawah


epididinaik di belakang testis, masuk ke tali mani, dan mencapai rongga
abdomen melalui saluran inguinal , dan akhirnya berjalan masuk ke dalam
pelvis. Panjang vas deferens adalah 40-50 cm berjalan bersama pembuluh
darah dan saraf dalam funiculus melalui kanalis inguinalis, memanjang pada
bagian akhir berbentuk kumparan disebut ampula vas deferens.
9

3) Saluran Ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan


kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan
sperma dari kelenjar seminal vesicle agar masuk ke dalam uretra.

4) Uretra

Uretra pada laki-laki panjangnya sekitar 15-20 cm. Uretra merupakan


bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

5) Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan


mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan
akan membesar sejalan dengan pertambahan usia

Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma Prostat mengeluarkan sekret cairan yang bercampur secret dari testis,
perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin.

Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar
yang terbagi atas 4 lobus, yaitu:
Lobus posterior
Lobus lateral
Lobus anterior
Lobus medial
FungsiProstat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk melindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang terdapat pada uretra dan vagina.Testis
berjumlah sepasang(testes = jamak). Testis kiri dan kanan dibatasi olehsuatu
sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Biasanya testis kiri
10

agak lebih rendah dari testis kanan. Testis berbentuk lonjong dengan ukuran
sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan
volume 15 – 25 ml berbentuk avoid. Testis menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Secara umum testis berfungsi membentuk sperma. Membentuk gamet-gamet
baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus., menghasilkan
hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstitial.

Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:

Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferous, dan pembentukan


hormon testosterone oleh sel leydig

c. Spermatogenesis

Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus


seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal
dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk
membentuk sperma fungsional.Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus
yang kemudian disimpan di epididimis.

Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis


(lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel
benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal).
11

Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus
seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak
diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap
perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.

Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat diploid


(2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran
epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A.Spermatogenia tipe A
membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah
beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang
masih bersifat diploid.

Setelah melewati beberapa minggu, setiap spermatosit primer membelah


secara meiosis membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat
haploidSpermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis
membentuk empat buah spermatid. Spermatid merupakan calon sperma yang
belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau mengandung 23 kromosom
yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi
spermatozoa (sperma). Proses perubahan spermatid menjadi sperma disebut
spermiasi.

Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti


sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma,
akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.Kepala sperma terdiri dari
sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma. Pada bagian membran
permukaan di ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut
akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan proteinase yang
berfungsi untuk menembus lapisan pelindung ovum.

Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah
sperma.Badan sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi
sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma. Semua tahap
spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki
12

fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses


spermatogenesis.

d. Ereksi

Secara normal proses terjadinya EREKSI dimulai dari otak yang mendapat
rangsangan sexual dari panca indra kita. Bisa berupa sebuah pandangan visual,
suara-suara yang membangkitkan ingatan tertentu, sentuhan pada anggota tubuh
tertentu, wangi-wangian dan sebagainya. Ereksi adalah kondisi dimana penis
membesar dan memanjang akibat adanya aliran darah yang mengalir cepat ke
dalam penis. Karena lebih banyak darah yang masuk daripada yang keluar
membuat banyak darah yang mengisi ruang-ruang kosong di dalam penis
menyebabkan penis membesar, memanjang dan kaku. Mekanisme ereksi penis
pada pria melibatkan kerjasama banyak sistem di dalam tubuh dan mensyaratkan
kondisi tubuh yang sehat untuk mendapatkan ereksi yang kuat.

1) Mekanisme terjadinya ereksi penis

Ereksi adalah respon seksual yang normal terjadi pada pria


terutama ketika ada stimulasi seks. Semua pria dari segala usia bisa
mengalami ereksi, dari sejak dia masih bayi sampai tua. Pada bayi, ereksi
terjadi karena respon terhadap sentuhan fisik. Sementara ereksi akibat
adanya respon seksual biasanya dimulai saat pria beranjak remaja.
13

Meskipun penis yang mengalami ereksi terlihat terjadi secara otomatis dan
cepat, sesungguhnya hal tersebut adalah sebuah proses kompleks yang
membutuhkan kerjasama organ, sistem dan hormon di dalam tubuh.

2) Penyebab Ereksi

Penyebab utama ereksi adalah gairah seksual. Pria adalah makhluk


visual yang menggunakan panca indera untuk bereaksi terhadap segala
sesuatu. Ketika mata melihat wanita seksi, hidung menghirup aroma
parfum wanita, atau kulit bergesekan dengan lawan jenis, akan
menyebabkan munculnya reaksi kimia di otak, yang akan menyebabkan
penis ereksi. Kondisi ini disebut stimulasi fisik.

Selain sebagai mahluk visual, pria juga adalah mahluk simbolik


yang mampu mengubah benda fisik menjadi abstrak di dalam kepalanya.
Dengan daya nalarnya, pria mampu berimajinasi dan membuat segala
sesuatu menjadi objek seksualitas. Khayalan erotis dan imajinasi seks
dapat membuat penis ereksi dengan keras. Kondisi ini disebut stimulasi
mental.

Tetapi penis bisa ereksi meski tanpa adanya gairah seks, dan hal
tersebut selalu terjadi disepanjang hidup seorang pria. Penis kadang ereksi
di saat-saat yang tidak tepat seperti saat makan, saat di atas kendaraan,
atau saat tidur, meskipun tanpa stimulasi seks. Ahli medis menyebut
penyebabnya adalah hormon testosteron yang di dalam tubuh pria.

Ereksi pria bisa terjadi kapan saja, siang atau malam. Ereksi dapat
dipicu dengan menggosok penis secara lembut, terutama dengan sesuatu
yang halus. Air hangat saat mandi juga dapat memicu penis ereksi. Remaja
pria memiliki ereksi yang lebih spontan dan keras ketimbang pria dewasa
karena adanya perbedaan kadar hormon testosterom, kondisi sistem syaraf
dan faktor kesehatan.

3) Anatomi Penis
14

Secara umum anatomi penis terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:

a) Corpora cavernosa: dua jaringan silinder yang membentang


disepanjang sisi penis. Jaringan tersebut seperti spons yang mampu
mengisap darah.

b) Tunica: selubung luar yang keras yang mengelilingi corpora.

c) Corpus spongeosum: silinder ketiga yang berada diantara dua corpora.


Di spongeosum terdapat uretra yaitu saluran tempat mengalirnya urine
dan air mani keluar dari tubuh.

Anatomi penis berbentuk sedemikian rupa untuk menjalankan


fungsi reproduksinya. Seluruh bagian-bagian dalam penis bekerja
bersama-sama dengan sistem tubuh yang lain dari sejak syaraf
memerintahkan penis ereksi sampai ejakulasi terjadi dan penis kembali
lembek.

4) Bagaimana Ereksi Terjadi

Proses ereksi dimulai dari otak. Stimulasi fisik dan / atau mental
akan menyebabkan saraf mengirim pesan kimia ke sistem syaraf di penis,
isi pesannya meminta pembuluh darah penis menjadi rileks sehingga darah
dapat mengalir bebas ke penis. Darah yang masuk membuat penis semakin
membesar, semakin banyak darah yang mengalir maka semakin besar dan
kaku penis.

Pembuluh darah balik akan tertekan menyebabkan darah


terperangkap di dalam penis dan tidak bisa keluar. Hal ini menyebabkan
proses ereksi tetap bisa bertahan lama. Mekanisme dari sejak proses
stimulasi sampai ereksi terjadi disebut tumescensi.

5) Anatomi mekanisme ereksi penis


15

Mekanisme terjadinya ereksi penis pada pria dimulai dari respon


terhadap rangsangan seksual sampai puncak ereksi, kemudian orgasme dan
penis menjadi lembek kembali mengikuti proses berikut ini:

a) Ada stimulasi seks berupa fisik seperi sentuhan, suara, rabaan atau
stimulasi mental berupa kenangan erotis, fantasi, dan lain-lain yang
menyebabkan gairah seksual bangkit.

b) Bagian otak yang disebut nukleus para-ventrikel akan bereaksi


terhadap rangsangan tersebut dengan mengirim impul seksual tersebut.

c) Impul seksual kemudian menuju sistem syaraf pada penis melalui saraf
otonom khusus di sumsum tulang belakang, saraf panggul dan saraf
luas yang berjalan di sepanjang kelenjar prostat untuk mencapai
corpora cavernosa dan arteri yang nantinya akan terisi darah.

d) Sebagai tanggapan terhadap sinyal-sinyal tersebut, serat otot di corpora


cavernosa menjadi rileks, sehingga darah dapat mengisi ruang di
dalamnya.

e) Serat otot di arteri yang memasok penis juga menjadi rileks, dan terjadi
peningkatan volume aliran darah menuju penis sebanyak delapan kali
lipat. Peningkatan aliran darah ini akan memperluas ruang sinusoidal
dalam corpora, kemudian merenggangkan selubung sekitarnya
(tunika).

f) Tunika yang merenggang akan menghambat pembuluh darah vena


membawa darah keluar dari corpora cavernosa. Darah terperangkap di
dalam penis, tekanan menjadi sangat tinggi dan penis akhirnya ereksi
dengan keras.

e. Ejakulasi
Ejakulasi merupakan puncak dari hubungan seksual, dimana terjadi
aktivasi persarafan simpatis.Saat ejakulasi hampir terjadi, turgor penis
meningkat lebih kuat. Otot polos dalam prostat, vas deferen dan vesikula
16

seminalis berkontraksi secara berurutan untuk mengeluarkan cairan semen


yang mengandung sperma.

f. Hormon Reproduksi Pria


1) Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal
untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk
membentuk spermatosit sekunder.
2) LH (Luteinizing Hormone)

LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi


sel-sel Leydig untuk mensekresi Testosteron.
3) FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid
menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
4) Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH
- Sel-sel sertoli mensekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat Testoteron dan Estrogen, serta membawa keduanya ke dalam
cairan pada tubulus seminiferous.
- Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
5) Hormon Pertumbuhan.(Growth Hormone)
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan
awal pada spermatogenesis.

Susunan kimia hormon:


17

- Peptida: Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone


(LH)
- Steroid: Testosteron, Estrogen, dan Progesteron

Hipotalamus:

- Bagian integral otak berhubungan dengan kelenjar hipofisis


- Menghasilkan bermacam-macam hormon
- Mengatur fungsi kelenjar hipofisis

Hormon hipotalamus yang mengatur hipofisis anterior ada 7, yaitu:

1) Growth-releasing hormone (GRH) merupakan golongan peptida, berfungsi


untuk merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi hormon
pertumbuhan
2) Growth-inhibiting hormone (GIH) berfungsi untuk menghambat hormon
pertumbuhan apabila sekresinya berlebihan
3) Thyrotropin-releasing hormone (TRH) merupakan golongan tripeptida,
berfungsi untuk merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi
hormon Tiroid-stimulating hormone
4) Cortico-releasing hormone (CRH) merupakan golongan polipeptida,
berfungsi untuk merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan
Adenocortico-tropic hormone (ACTH)
5) Prolactin-releasing hormone (PRH) berfungsi untuk merangsang hipofisis
anterior untuk mensekresi hormon prolaktin
6) Prolactin-inhibiting hormone (PIH) merupakan produksi prolaktin apabila
sekresinya sudah berlebihan
7) Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) merupakan struktur
decapeptida, berfungsi untuk merangsang hipofisis anterior untuk
mensekresi FSH dan LH
18

BAB III
FUNGSI

1. Penis: sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi)


dan sebagai alat bantu reproduksi
2. Skrotum: menjaga suhu dari testis agar tetap optimal yakni dibawah suhu
tubuh.
3. Epididimis: saluran untuk sperma berjalan dari testis masuk kedalam vas
deferens.
4. Vas deferens: berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum
dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas
deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma.
5. Saluran ejakulasi : Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma dari
kelenjar seminal vesicle agar masuk ke dalam uretra.
6. Uretra: saluran pengeluaran. Uretra merupakan bagian dari system reproduksi
yang mengalirkan semen.
7. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan
fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
8. Testis : tempat pembuatan sperma lebih tepatnya dibagian tubulus semiliferus
19

BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Organ-organ saluran reproduksi pria berasal dari jaringan embrional yang
sama dengan saluran reproduksi wanita.
Sebagai contoh, cryptaurethralis dan duktus urethralis padawanita analog
secara rudimenter (sisa-sisa) dengan prostat pria, sedangkan glans clitoridis dan
corpus clitoridis analog dengan penis pada pria.
Seperti system reproduksi wanita, pria mempunyai baik organ reproduksi
internal maupun eksternal.
Organ eksternal :
3. Penis yang dilalui urethra
4. Scrotum yang berisi epididymis dan sebagian vas deferens
Organ interna :
6. Vas deferens selebihnya
7. Vesicula seminalis dan duktus seminalis
8. Duktus ejakulatorius
9. Prostat

Spermatogenesis yang sempurna dicapai pada sebagian besar laki-laki pada


umur 16 tahun, dan kemudian berlangsung terus selama hidup. Spermatogenesis
tidak terjadi secara serentak pada semua tubulus semiferi atau bahkan tidak
serentak pada setiap antubulus yang sama. Daur ini mulai pada lamina basalis
epithelium germinativum dalam jawabannya terhadap hormone pemacu folikel
(FSH). Pada saat spermatozoa berkembang, maka spermatozoa ini akan mendekati
lumen tubulus. Pemasakan spermatozoa memerlukan waktu kira-kira 10 hari.
20

Anda mungkin juga menyukai