Rangkuman AGAMA, ANASTESI, IKJ
Rangkuman AGAMA, ANASTESI, IKJ
ZUHRONI, MAG
METODE PENERAPAN DALIL Aplikasi batasan darurat dlm madis dianalogikan dengan darurat makanan dalam Alquran dan hadis
Dalil nash yg mengharuskan dan membolehkan dilakukan darurat dlm tindakan medis tindakan/obat/ alat dlm nash Khitan, Tindakan para wanita Sahabat
menangani serdadu yg terluka dan korban saat perang di masa Nabi, Penggunaan emas dan sutera bagi laki-laki krn sakit (Hadis)
UNSUR-UNSUR 4 Unsur Diberlakukannya Hukum Darurat: 3. Obyek darurat,
DARURAT 1. Kondisi darurat yg dihadapi, Disyaratkan terjadinya atas diri, harta sendiri, atau harta orang lain.
Syaratnya: 4. Orang yg berada dlm keadaan darurat.
a. bahaya yg dihadapi besar. Syaratnya:
b. bahaya tsb sedang berlangsung. a. Tdk mempunyai kewajiban syar'i yg lain untuk mengatasi bahaya atau
2. Perbuatan yg dilakukan untuk mengatasi kondisi darurat, kondisi darurat.
Syaratnya: b. Tdk mempunyai unsur kesengajaan untuk menciptakan kondisi darurat.
a. Perbuatan tsb lazim (pasti bisa) utk mengatasinya.
b. Perbuatan tsb relevan dg bahaya yg dihadapi.
HUKUM Wajib Mubah
MELAKSANAKAN • (Ulama Mazhab Maliki, al-Zhahiri, Imamiyah, dan yg termasyhur dari • Ulama Mazhab Hanbali, satu pendapat dari Mazhab Syafi'i, satu pendapat
YG HARAM DLM Mazhab Syafi'i). Alasan : dari Abu Yusuf (tokoh Mazhab Hanafi)
DARURAT • Alasannya:
Orang yg melakukan perbuatan yg diharamkan hanya apabila ada
keharusan untuk menolak kemudaratan dan menyelamatkan diri dari
".. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, kebinasaan
dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yg berbuat baik" (Q.s. al-Baqarah (2):195)
KAIDAH HUKUM 1. Kesulitan itu menarik kemudahan. 6. Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan
ISLAM TENTANG • Diberlakukannnya hukum rukhshah, Dibolehkan bagi orang sakit • Dalam kondisi pasien tidak dipebolehkan terkena air karena akan
DARURAT bertayammum krn tdk boleh terkena air, Karena sakit diperbolehkan tidak membahayakan penyakitnya maka thaharah dilakukan dg tayammum.
berpuasa, Dll. • Seorang yg sakit tidak harus berpuasa jika akan menambah sakitnya
2. Kemudaratan (bahaya) itu membolehkan hal-hal yg dilarang. atau akan memperlambat kesembuhannya dan berbuka akan dapat
• Semua yg dilarang dalam Islam, selain kufur, zina, dan membunuh = menyembuhkannya.
dibolehkan melakukannya ketika darurat. 7. Apabila ada dua bahaya (risiko) yg berlawanan, maka harus dipelihara yg
3. Sesuatu yg diperbolehkan karena darurat ditetapkan sesuai dg kadar lebih berat kadar madlaratnya dg melaksanakan yg lebih ringan kadar
kedaruratanya. mudaratnya.
• Dokter hanya boleh melihat aurat dan atau menjamah pasien pada anggota • Seorang dokter diperkenankan membedah perut mayat seorang wanita
tubuh yg diperlukan. hamil yg diharapkan bayi dalam kandungannya akan tetap hidup bila
• Pembalut luka atas pasien hanya boleh dilakukan pada bagian tubuh yg dikeluarkan
terluka saja. • Diperbolehkan melakukan bedah medis jika dimaksudkan untuk
• Diperkenankan menggunakan obat terlarang, kebolehannya hanya untuk menghindari penyakit yg lebih berat
kesembuhannya saja tidak untuk yg lain. • Boleh menggugurkan kandungan jika mengakibatkan matinya si ibu.
4. Sesuatu yg diperkenankan karena ‘uzur’ batal dg tidak adanya uzur tersebut 8. Kebutuhan itu diposisikan pada kedudukani darurat, baik bersifat umum
• Tayamum batal karena ada air atau khusus.
• Berbuka puasa krn bepergian jauh, setelah pulang mesti puasa. • Orang lain jenis yg bukan mahramnya diperkenankan bertatap muka
5. Kemudaratan itu tidak dapat dihilangkan dg kemudaratan yg lain. karena adanya tuntutan pergaulan hidup sehari-hari dan profesi
• Darurat sangat memerlukan obat tertentu, haram merampas obat milik • Penggusuran tanah oleh pemerintah terhadap tanah penduduk untuk
orang lain yg juga sangat diperlukan yg juga dalam keadaan darurat. membuat jalan umum.
• Jika ada satu obat atau alat penyembuhan tertentu yg sangat diperlukan
oleh pemiliknya maka tidak boleh merampasnya
• Perbuatan yg dikelompokkan tahsiniyyah dilakukan demi lebih sempurnanya: Berakhlak mulia, Bermuka manis saat berkomunikasi dg orang lain, Dianjurkan
memakan yg bergizi, berpakaian bagus, melakukan ibadah-ibadah sunnah, dll.
DARURAT • Khalwat = sunyi atau sepi
PEMERIKSAAN • Berdua-duaan antara pasien laki-laki dg wanita yg bukan mahramnya di suatu tempat yg tdk terlihat oleh orang lain.
MEDIK OLEH • Diharamkan : Berduaan yg dapat menjerumuskan melakukan yg diharamkan
LAWAN JENIS • Dibolehkan :
(KHALWAT - Berduaan di keramaian karena ada kebutuhan dan aman dari fitnah ..
DARURAT) - berkhalwat dg seorang wanita karena suatu kebutuhan dan aman dari fitnah.
- Sekelompok laki-lakibaik-baik berkhalwat dg seorang wanita karena suatu kebutuhan dan aman dari fitnah.
- Seorang laki-laki berkhalwat dg para wanita, para dokter wanita, atau para perawat atau para penjenguk
• Larangan Melihat, Membuka, atau Menyentuh Aurat Sengaja melihat aurat = haram Wajib menundukkan pandangan, ‘memejamkan pandangan’
menjauhkan diri dari melihat aurat.
ANASTESI dr. DJUMHANA
• Normal
• Fibrilasi ventrikel
• Fibrilasi ventrikel, disosiasi
elektromagnetik, asistol ventrikel
• Disosiasi elektromagnetik dilakukan RJP
• Fibrilasi ventrikel RJP DC
syok (listrik)
• Asistol ventrikel
Fase 3. Bantuan hidup jangka panjang (prolonged life support) :
GHI ==== > pengelolaan intensif pasca resusitasi
G = gauging → - memberi terapi
- menilai sejauh mana fungsi bisa diselamatkan
H = human mentation → memulihkan fungsi otak & kejiwaan
I = intensive care → perawatan secara intensif
TATA LAKSANA JALAN NAPAS (AIRWAY MANAGEMENT)
• Anatomi jalan napas : hidung mulut nasofaring PEMASANGAN PIPA TRAKEA ( = Intubasi trakea ) EKSTUBASI
orofaring laringofaring • memasukan pipa khusus ke dalam trakea shg jalan pencabutan pipa trakea
• Tanda2 sumbatan jalan napas : nafas bebas hambatan dan nafas mudah dikendalikan Rongga mulut, laring, faring dibersihkan
- Stridor (mendengkur, snoring) • melalui rima glotis, ujung pipa di pertengahan trakea, Bisa dilakukan pada anestesia ringan atau pasien
- Nafas cuping hidung antara pita suara dan bifurkasio trakea sudah sadar penuh
- Retraksi trakea • Tujuan intubasi trakea:
- Permudah pemberian anestesia Mesin anestesia (mesin gas) :
- Retraksi torak
- Pertahankan jalan nafas tetap bebas alat utk menyalurkan gas /campuran gas anestetik
- Udara ekspirasi tak terasa
- Cegah aspirasi dan regurgitasi rangkaian sirkuit anest pasien buang
• OBSTRUKSI JALAN NAPAS OLEH LIDAH Komponan dasar :
- Permudah ventilasi dan oksigenisasi
Anest, terlentang tonus otot hilang sumbatan lidah 1. Sumber O2, N2O dan udara tekan
Anest ringan nyeri/rangs sekret spasme (kejang) - Permudah pengisapan sekret trakeo bronkial
2. Alat pantau tekanan gas
laring 3. Katup penurun tekanan gas
Endoskopi
4. Meter aliran gas
• TATA LAKSANA SUMBATAN JALAN NAPAS 5. Penguap obat anestetika cair (Vaporizer)
1. Manuver tripel jalan nafas 6. Lubang keluar campuran gas
- Kepala ekstensi pd sendi atlanto-oksipital 7. Kendali oksigen darurat (Oksigen flush control)
- Mandibula didorong ke depan pd angulus mandibular
- Mulut dibuka SIRKUIT ANESTESIA
2. Pemasangan jalan nafas faring (oro/naso-faring) Pipa trakea dimasukkan melalui mulut/hidung, dg alat
- penghantar uap anetetika/O2 dari mesin ke pasien
Jalan nafas orofaring = Guedel. laringoskopi, yaitu alat utk melihat langsung laring.
- pembuang CO2 ----- - dorong dg aliran gas segar
3. Pemasangan sungkup muka Ukuran pipa trakea sesuai dg umur Dewasa : antara (±)
- isap dg kapur soda / baralime
4. Pemasangan sungkup laring 7,0 G - 7,5 G - 8,0 G
Komponen sirkuit anestesia :
5. Pemasangan pipa trakea 1. Sungkup muka,sungkup laring atau pipa trakea
KESULITAN INTUBASI
2. Katup ekspirasi
SPASME (KEJANG) LARING • Leher pendek, berotot
3. Pipa ombak, pipa cadang
Terapi : - Manuver tripel jalan nafas • Mandibula menonjol
4. Kantong cadang
- Ventilasi + ----- 02 100% • Maksila/gigi depan menonjol
5. Tempat masuk campuran gas anestetika dan O2
(+ pelumpuhotot suksinil 0,5 mg/kbBB) • Uvula tidak terlihat (Mallampati 3/4)
• Gerak sendi temporo-mandibular terbatas
VENTILATOR
• Gerak vert servikal terbatas
alat penghasil tekanan positif secara ritmik utk
• Klasifikasi tampakan laring menurut MALLAMPATI
mengembangkan paru selama ventilasi artifisial
gradasi Pilar faring uvula Palatum molle
Perlengkapan : Pengukur tekanan, Pembatas tekanan,
1 + + +
Pengaman (alarm) tekanan tinggi dan rendah. Pengukur
2 -- + +
volum paru (spirometer)
3 -- -- +
4 -- -- --
IKJ – dr.Citra Fitri
KEDARURATAN PSIKIATRI
DEFINISI Kedaruratan Psikiatri : keadaan gangguan dalam proses pikir, alam perasaan dan perbuatan yang memerlukan tindakan pertolongan segera
KRITERIA 1. Keadaan yang dapat mengancam keutuhan fisik, psikologik dan fungsional diri sendiri.
(MEYERSON 2. Keadaan yang dapat mengancam keutuhan fisik, psikologik dan fungsional orang lain, keluarga atau lingkungan
& GLICK)
1. Percobaan bunuh diri PRIORITAS UTAMA AMAN
- Klinik : Depresi berat, • Jika pasien di bawa oleh polisi dengan diborgol karena adanya riwayat tindak kekerasan, maka ada baiknya memeriksa pasien
Skizofrenia. dlm keadaan diborgol
- Pencetus : Kehilangan objek • Bila perlu restrain (scr fisik pk kain katun, scr kimia) apabila ada agitasi atau kemungkinan untuk melakukan kekerasan
cinta, penyakit kronis/terminal, • Perlunya menenangkan pasien sebelum memulai interview.
problem psiko sosial/keluarga.
- Penatalaksanaan: Akses Harus Tim Yang Terpadu Pemisahan Ruang Yang Spesifik
Medik: Langsung & Mudah
RUANG • mengamankan fungsi • ruang gawat • Terdiri dari: dokter, Waiting Room Ruang Interview Cukup Luas
LINGKUP vital. darurat medik perawat, pembantu • pasien dan • tidak mudah • Privacy,nyaman,
• menghentikan • Penunjang perawat, pekerja sosial pengantar terperangkap tenang
perdarahan diagnostik • Jumlah staf yang • kursi / sofa yang • beberapa pintu • Cahaya cukup
• evakuasi racun dari dalam • Farmasi bertugas cukup nyaman keluar terang
tubuh • Pembagian tanggung • waktu menunggu • Security camera • Trolly obat/alat
• hospitalisasi jawab spesifik dan • menawarkan • Alarm system sudah siap
Tempat Pelayanan Kedaruratan : dilakukan dengan baik minum makan untuk meminta • Aksesoris minimal
Rumah Sakit umum, Rumah Sakit dan benar bantuan (panic
Jiwa, Klinik, Sentra Primer • Komunikasi dan button)
otoritas harus jelas
PRIORITAS UTAMA PRIORITAS KEDUA PRIORITAS KETIGA
Krn pasien kemungkinan membawa Riwayat kesehatan,tanda & gejala, penyebab Ideally the emergencies evaluation should :
senjata/ media yg bisa dijadikan alat medical : • Identifying information: Age, sex, ethnicity, marital status,
kekerasan. • Pasien usia >40 or lebih muda 12 tahun usianya insurance status, and source of referral
Keamanan yg dapat dicegah : dg sebelumnya tdk ada riwayat psikiatri • Chief complaint, History of present illness
• Skrining Senjatanya • Onset akut (jam : delirium/gg fisik-minggu) • Past psychiatric history, Substance use history
PRIORITAS • Ruangan tidak mudah terjebak • Fluctuating course • Medical history, Social history
• Banyak tdp pintu darurat • Kesadaran jernih/berkabut • Educational, occupational, and military history
• Ada sistem alarm untuk memanggil • Visual or olfactory hallucinations • Legal history, Family history
bantuan, panic buttom pd setiap • Abnormal vital signs • Review of systems, if indicated
ruangan. • Disorientation Physical examination, if indicated (breast, genital, pelvic, or
• Persoil2/security yg adekuat untuk • Mengetahui peny medis/gejala neuro rectal examinations should not be done)
membantu jika dibutuhkan • Memory impairment • Mental status examination including a cognitive screen
• Medication regimen It is essential to record that suicidal and homicidal ideation
• Alcohol or drug use was assessed.
HOMICIDE
DEFINISI • Keinginan untuk menyerang atau membunuh orang lain
TANDA Tanda-tanda kekerasan akan terjadi: Perilaku yang telah dianggap paling khas dari agitasi klinis yang signifikan meliputi :
• Tindakan kekerasan, termasuk property violence • Kemarahan yang tak terduga / meledak-ledak
• Ancaman verbal atau fisik • Perilaku mengintimidasi, gelisah , mondar-mandir , atau gerakan yang berlebihan
• Membawa senjata atau benda lain yang dapat digunakan sebagai senjata • Fisik dan / atau lisan diri bertindak kasar
(misalnya: garpu, asbak) • Perilaku verbal merendahkan atau bermusuhan Tidak kooperatif atau tidak peduli
• Agitasi psikomotor progresif • Perilaku impulsif (bertindak diluar rencana yg irasional) atau tidak sabar
• Alkohol atau obat intoksikasi • Toleransi yang rendah untuk rasa sakit atau frustrasi
• Fitur paranoid pada pasien psikotik
• Perintah kekerasan pada pendengaran
• Gangguan mental organik, global atau frontal, temuan lobus temporal
• Pasien dengan kegembiraan katatonik
• Pasien tertentu dengan mania, depresi gelisah.
• Pasien gangguan kepribadian rentan terhadap kemarahan, kekerasan,
atau dyscontrol impuls
TATLAK
Managemen agitasi dan agresi
PSIKOTERAPI FARMAKOTERAPI RESTRAIN ( FIKSASI) DISPOSISI
Cara terbaik a/ mendengarkan Indikasi : jk pasien sdh a. Informed Consent. Allowing the patient additional time
keluhannya. Butuh dukungan melakukan tindakan kekerasan, b. Prosedur Fiksasi: in a secure environment can result in
kata/ tindakan. Seseorang sindrom extrapiramidal, cemas • Pilih alat pengikat yang aman dan sufficient improvement or
membutuhkan support,curhat. dan panic berlebihan nyaman, terbuat dari bahan katun clarification of the issues to make
• Haloperidol (5 -10 mg setiap • Pengikatan dilakukan oleh traditional inpatient treatment
setengah jam sampai satu beberapa orang,minimal 5 orang unnecessary
jam)sampai pasien distabilkan. (perawat, dokter, petugas
• Diazepam (Valium), 5-10 mg, keamanan), satu orang memegang
atau lorazepam (Ativan), 2-4 mg, kepala pasien, 2 orang ekstremitas
diberikan perlahan-lahan secara atas dan 2 orang ekstremitas
intravena (IV) selama 2 menit. bawah
• Continuous medication: It is • Pengikatan dilakukan di tempat
sometimes better to use small tidur dengan posisi terlentang,
IM or oral doses at half-hour to kedua kaki lurus, satu lengan di
1-hour intervals (e.g., samping badan, satu lengan ke
haloperidol, 2 to 5 mg, or arah kepala.
diazepam, 20 mg). • Ikatan sebaiknya tidak terlalu
--> blood pressure and other kencang, juga tidak longgar untuk
vital signs should be monitored. mencegah cedera
• Beri bantal di daerah kepala
SUICIDE
FAKTOR Jenis kelamin : PR, status perkawinan : Blm menikah, usia: muda, Faktor Protektif tdk jd suicide :
RISIKO pendidikan, pekerjaan, bangsa, budaya, status sosial, agama, tempat, • Tidak ada gangguan jiwa
Gangguan psikiatri atau gejala psikiatri, Riwayat individu – medical, family, • Memiliki pekerjaan
psychosocial, neurobiology, Kekuatan dan kelemahan pribadi. • Memiliki keluarga (anak)
• Tanggung jawab terhadap keluarga
Risk Factor for suicide (Kaplan) • Kehamilan
1. Primary Diagnosis: Bipolar, schizophrenia, major Depresi, • Keimanan
dystimia, delirium/dementia, hallusination, delusion. • Kepuasan hidup
2. Demographic&Miscelenous: Male, Older age, white race, • Kemampuan menilai realita
Homosex, Suicidal Ideation, Hopeless/helpless, • Kemampuan penyelesaian masalah
Agitation/desperation. • Kemampuan adaptasi
3. Personality: Borderline, Narcissistic, antisocial, impulsive. • Dukungan sosial
4. Co Morbidity: Substance abuse, anxiety, axis III, Panic. • Hubungan terapeutik
TANDA
Tanda (Fisik): Tanda (Perasaan): Tanda (Aksi):
• Tidak mempedulikan penampilan diri • Putus asa • Menarik diri
• Kehilangan hasrat seksual • Marah • Tidak tertarik dengan hal-hal yang dulu disukai
• Gangguan tidur • Rasa bersalah • Penyalahgunaan alkohol atau zat
• Kehilangan nafsu makan, berat badan • Tidak berarti • Perilaku yang tidak menetu
• Keluhan kesehatan fisik • Kesepian • Perubahan perilaku drastis
• Jejas perlukaan • Sedih • Impulsif
• Ekspresi wajah • Tidak ada harapan • Mutilasi diri
• Psikomotor melemah • Tidak tertolong • Mengembalikan semua barang-barang
• Cemas
TATLAK
PSIKOTERAPI FARMAKOTERAPI TERAPI ELEKTROKONVULSIF
a. Short-term psychotherapy : ANTIDEPRESAN MOOD STABILIZERS ATYPICAL ANTIPSIKOTIK Digunakan pada pasien gg depresi
waawncara 12/24 sesi • Trisiklik: Amitriptilin, • Lithium • Benzamine: Sulpiride
b. Group psychotherapy imipramin, clomipramin, carbonate • Dibenzodiazepine:
c. Behavioral therapy : terapi tianeptin. • Carbamazepine Clozapine,
perilaku (klo g jd bunuh diri nnti • Tetrasiklik: Maprotilin, • Valproic Acid Olanzapine,
dpt uang) mianserin, amoxapine • Divalproex Na Quetiapine
d. CBT (CBT the largest evidence
• MAO Reversibel=RIMA: • Benzisoxale:
base of its effectiveness) : sering Risperidone
Moclobemid
e. DBT : pd gg kepribadian ambang
f. Interpersonal therapy • Atipikal: Trazodon,
g. Psychoanalysis, tianeptin, mirtazapine
psychoanalytically oriented • SSRI: Sertraline, paroxetin,
psychotherapy : 2 th bertemu fluvoxamine, fluoxetine,
pasien citalopram
FALSE EMERGENCY / KEDARURATAN PSIKIATRI
• Bukan gangguan kegawat-daruratan psikiatri yang mengancam nyawa, false emergency tetap membutuhkan tatalaksana segera
• Kasus-kasus false emergency psikiatri yang sering datang ke unit gawat darurat antara lain: serangan panik, reaksi disosiasi, dan temper tantrum pada anak-anak
SERANGAN PANIK GANGGUAN DISOSIASI AGRESI PADA PSIKOTIK
• Episode ketakutan /kecemasan akut • Kelompok gangguan dg gejala utama kehilangan sebagian/ seluruh integrasi • Agitasi merupakan aktivitas motor atau
yang sangat kuat, terdiri dari normal (di bawah kendali kesadaran) antara ingatan masa lalu, kesadaran verbal yang berlebihan berhubungan
setidaknya 4 gejala yang meningkat & identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh. dengan perasaan ketegangan didalam diri
mencapai puncaknya dalam 10 menit: • Terbagi 4 jenis : • Sering menjadi manifestasi dalam penyakit
Palpitasi, berkeringat, gemetar, sesak - Gangguan identitas disosiatif psikotik
nafas, merasa tercekik, nyeri dada, - Amnesia disosiatif
mual, pusing, depersonalisasi, - Fugue disosiatif
derealisasi, takut hilang kendali, takut - Gangguan depersonalisasi (keterpisahan diri dari lingkungan)
mati, baal/ kesemutan, kedinginan/hot
flashes
• Gangguan panik: bbrp episode
serangan panik yg tjd spontan tanpa
stimulus
GEJALA • Harus disingkirkan serangan panik Gangguan • dua identitas dengan persepsi berbeda • Terbagi menjadi agresif dan non agresif
DAN akibat langsung dari penggunaan zat, Identitas • Setiap kepribadian memiliki sjarah berbeda • Agresif secara fisik ataupun verbal
TANDA kondisi medik, dan gangguan Disosiatif Kriteria diagnose DSM: (berkelahi, melempar, merebut,
psikiatrik lainnya. (kepribadian 1. Sedikitnya 2 kepribadian yang berbeda dalam diri menghancurkan barang, berteriak dan
• Gejala-gejala mirip serangan panik Ganda) seseorang, masing2 memiliki pola relatif kekal dan memaki)
antara lain prolaps katup mitral, berbeda mempersepsikan memikirkan dan berhubungan • Non agresif (tidak dapat tenang, mondar-
hipertiroidisme, hipoglikemia, dengan lingkungan mandir, bertanya berulang-ulang)
penggunaan zat (amfetamin, kokain, 2. Dua atau lebih dari kepribadian ini secara berulang
kafein), dan withdrawal obat. mengambil kontrol penuh atas individu
• Penderita juga menghindari tempat- 3. Ada kegagalan mengingat kembali informasi pribadi yg
tempat dimana mereka pernah terlalu substansial untuk dianggap sebagai lupa biasa
mengalami serangan panik, hal ini 4. Gangguan ini tidak dianggap terjadi karena efek obat
berkaitan dengan agoraphobia psikoaktif/ kondisi medis.
(kecemasan berlebihan jk ada d Amnesia • Hilang ingatan tanpa adanya sebab organis/ efek
tempat umum) Disosiatif obat2an
• Gambaran klinis dan DD • Gangg utama berupa ketidakmampuan untuk
mengingat kejadian penting, ingat identitas
• Tidak terjadi berlebihan
• Menganggu kehidupan sehari-hari
Fugue • Gangguan utama berupa perjalanan tiba2 yg tidak
Disosiatif diharapkan dan tidak dapat mengingat masalalu
• Ketidakmampuan mengingat masalalu
• Kebingungan terhadap identitas baru/diri sendiri
Gangguan • Perasaan ketidaknyataan/ keterpisahan diri dari tubuh
Depersonalisasi atau lingkungan luar
(Keterpisahan • Berbeda dengan derealisasi
Diri Dari • Pengalaman asing yang menetap berulang, seolah2
Lingkungan) • seseorang adalah pengamat diluar dirinya
TATLAK • Calm assurance • tujuan dari pengobatan adalah untuk
• Sesak nafas, nafas • Psikoterapi menurunkan keadaan hyperarousal,
cepat/hiperventilasi: rebreathing • Terapi kognitif menurunkan impulsivitas, memaksimalkan
dengan kantong plastik/paper bag à • Terapi kreatif fungsi eksekutif, dan memaksimalkan
CO2 menumpuk di sirkulasi pasien à kapasitas terhadap pengaturan emosional
gejala berhenti diri
• Terapi selanjutnya dilanjutkan dalam • Aripiprazol
setting non emergency • haloperidol
• CBT fokus pada pola pikiran dan
perilaku yang memungkinkan
pencetus serangan panik, dan dapat
menolong pasien untuk melihat
ketakutan lebih realistik (tidak dalam
setting emergency room)
• Benzodiazepin (short acting):
Lorazepam 0.5 – 1mg IM
KEADAAN HISTERIKAL AKUT PERILAKU AGRESIF & VIOLENCE PERILAKU MENARIK DIRI GANGGUAN AGRESI
Disebabkan cemas sekali pada sesuatu hal Klinik: Klinik: Klinik :
Jenis : • Intoksikasi alkohol dan zat • Depresi Berat a). Gangguan Mental Organik
- Kehilangan fungsi (Somatoform) psikoaktif lainnya • Skizofrenia tipe Katatonik (stupor) b). Psikosis Fungsional
- Acting out (Dissosiasi/Depersonalisasi). • Gangguan kepribadian Dissosial
• Gangguan kepribadian Penatalaksanaan: a). Delirium
Penatalaksanaan: emosional tak stabil - Perbaikan Keadaan Umum Penatalaksanaan:
- Menyingkirkan organisitas - Tindakan ECT - hospitalisasi
- Memberi pengertian pd keluarga Penatalaksanaan: Prinsipnya sama - mencari faktor penyebab
- Medikamentosa : Anti depresan atau
- Memberi kesempatan ventilasi dengan psikosis nonorganik akut - medikasi : neuroleptika non-sedatif
Neuroleptika non-sedatif
- Memberi Anxiolitika (anti cemas) : haloperidol