Anda di halaman 1dari 14

AGAMA - DR. H.

ZUHRONI, MAG

DARURAT DALAM ISLAM


3 ALASAN TDK BOLEH DARURAT : Tidak boleh berzinah dg alasan darurat, Membunuh krn darurat, Menjadi kafir
ISTILAH TERKAIT • Dharuriyyah : suatu keharusan, sangat mendesak, tidak boleh tidak
• Mudharat : sesuatu bahaya
HUKUM • Hukum mempelajari masalah darurat dan rukhshah : wajib ain
Alasan:
• Bagian Syariat Islam (Quran dan Hadis)
• Berdampak pada hidup dan mati (Maqashid al-Syariah) seseorang.
• Nabi Memarahi org yg tdk tahu batasan darurat dan rukhshah hingga menimbulkan kematian dlm kasus tayammum.
• Nabi menerima argumen darurat Sahabat., tayammum dari janabah krn dingin.(senyum nabi=boleh)
DEFINISI • Berasal dari kata al-Dharar = Sesuatu yg turun tanpa ada yg dapat menahannya (al-Jurjani)
DARURAT • Bahasa : Kebutuhan yg sangat, kebutuhan atau kesulitan yg berlebihan (Abdullah bin Muhammad ath-Thariqiy)
ARTI DARURAT • Datangnya kondisi bahaya atau kesulitan yg amat berat kepada diri manusia, yg membuat dia kuatir akan terjadi kerusakan (dlarar) atau sesuatu yg menyakiti
SECARA jiwa, anggota tubuh, kehormatan, akal, harta, dan yg bertalian dgnya. dlm keadaan demikian, seseorang boleh atau tak dapat tdk:
KOMPREHENSIF - harus mengerjakan yg diharamkan,
- atau meninggalkan yg diwajibkan,
- atau menunda waktu pelaksanaannya
• guna menghindari kemudaratan yg diperkirakan dapat menimpa dirinya selama tdk keluar dari syarat-syarat yg ditentukan oleh syarak” (Wahbah Al-Zuhaili)
DARURAT = • Darurat (‫ = )(الضرورة‬suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan mati atau hampir mati.
HAJAT (MUI) • Hajat ‫ = ) (الحاجة‬suatu keadaan di mana seseorang apabila tidak melakukan sesuatu yg diharamkan maka ia akan mengalami kesulitan besar.
• Hajat bagian dari darurat
DALIL-DALIL Terkait Dg Makanan, Obat Berbahan Haram
DISYARIATKANNYA • Q.s. Al-Baqarah (2):173, ; “Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yg (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
DARURAT barangsiapa dlm keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tdk. menginginkannya dan tdk (pula) melampaui batas, maka tdk ada dosa baginya”
• Q.s. al-Māidah (5):3,
• Q.s. al-An'ām (6):145,
• Q.s. al-Nahl (16):115,
• Q.s. al-An'ām (6):119
Dalil Darurat dalam Assunnah:
• Dari Jābir bin Samurah bahwa sebuah keluarga yg menghuni sebuah rumah yg berada di al-Harrah dlm keadaan kekurangan makanan, kata Jābir: Lalu unta milik
mereka mati, atau milik orang lain, maka Rasul memberi keringanan untuk memakannya" (HR. Ahmad dari Jabin bin Samurah).
• Dari Abi Wāqid al-Laitsi, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah, Ya Rasulallah, kami sedang berada di daerah yang sedang dilanda bencana kelaparan, apakah
kami halal memakan bangkai? Nabi menjawab: Jika kalian menemukan makanan yang kalian bisa makan pada pagi dan sore hari dan bahkan tidak mendapatkan
sayuran yang bisa kalian cabut, maka silakan kalian makan bangkai itu" (HR. Ahmad

 METODE PENERAPAN DALIL  Aplikasi batasan darurat dlm madis dianalogikan dengan darurat makanan dalam Alquran dan hadis
 Dalil nash yg mengharuskan dan membolehkan dilakukan darurat dlm tindakan medis  tindakan/obat/ alat dlm nash  Khitan, Tindakan para wanita Sahabat
menangani serdadu yg terluka dan korban saat perang di masa Nabi, Penggunaan emas dan sutera bagi laki-laki krn sakit (Hadis)
UNSUR-UNSUR 4 Unsur Diberlakukannya Hukum Darurat: 3. Obyek darurat,
DARURAT 1. Kondisi darurat yg dihadapi, Disyaratkan terjadinya atas diri, harta sendiri, atau harta orang lain.
Syaratnya: 4. Orang yg berada dlm keadaan darurat.
a. bahaya yg dihadapi besar. Syaratnya:
b. bahaya tsb sedang berlangsung. a. Tdk mempunyai kewajiban syar'i yg lain untuk mengatasi bahaya atau
2. Perbuatan yg dilakukan untuk mengatasi kondisi darurat, kondisi darurat.
Syaratnya: b. Tdk mempunyai unsur kesengajaan untuk menciptakan kondisi darurat.
a. Perbuatan tsb lazim (pasti bisa) utk mengatasinya.
b. Perbuatan tsb relevan dg bahaya yg dihadapi.
HUKUM Wajib Mubah
MELAKSANAKAN • (Ulama Mazhab Maliki, al-Zhahiri, Imamiyah, dan yg termasyhur dari • Ulama Mazhab Hanbali, satu pendapat dari Mazhab Syafi'i, satu pendapat
YG HARAM DLM Mazhab Syafi'i). Alasan : dari Abu Yusuf (tokoh Mazhab Hanafi)
DARURAT • Alasannya:
Orang yg melakukan perbuatan yg diharamkan hanya apabila ada
keharusan untuk menolak kemudaratan dan menyelamatkan diri dari
".. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, kebinasaan
dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yg berbuat baik" (Q.s. al-Baqarah (2):195)
KAIDAH HUKUM 1. Kesulitan itu menarik kemudahan. 6. Menolak kerusakan didahulukan daripada menarik kemaslahatan
ISLAM TENTANG • Diberlakukannnya hukum rukhshah, Dibolehkan bagi orang sakit • Dalam kondisi pasien tidak dipebolehkan terkena air karena akan
DARURAT bertayammum krn tdk boleh terkena air, Karena sakit diperbolehkan tidak membahayakan penyakitnya maka thaharah dilakukan dg tayammum.
berpuasa, Dll. • Seorang yg sakit tidak harus berpuasa jika akan menambah sakitnya
2. Kemudaratan (bahaya) itu membolehkan hal-hal yg dilarang. atau akan memperlambat kesembuhannya dan berbuka akan dapat
• Semua yg dilarang dalam Islam, selain kufur, zina, dan membunuh = menyembuhkannya.
dibolehkan melakukannya ketika darurat. 7. Apabila ada dua bahaya (risiko) yg berlawanan, maka harus dipelihara yg
3. Sesuatu yg diperbolehkan karena darurat ditetapkan sesuai dg kadar lebih berat kadar madlaratnya dg melaksanakan yg lebih ringan kadar
kedaruratanya. mudaratnya.
• Dokter hanya boleh melihat aurat dan atau menjamah pasien pada anggota • Seorang dokter diperkenankan membedah perut mayat seorang wanita
tubuh yg diperlukan. hamil yg diharapkan bayi dalam kandungannya akan tetap hidup bila
• Pembalut luka atas pasien hanya boleh dilakukan pada bagian tubuh yg dikeluarkan
terluka saja. • Diperbolehkan melakukan bedah medis jika dimaksudkan untuk
• Diperkenankan menggunakan obat terlarang, kebolehannya hanya untuk menghindari penyakit yg lebih berat
kesembuhannya saja tidak untuk yg lain. • Boleh menggugurkan kandungan jika mengakibatkan matinya si ibu.
4. Sesuatu yg diperkenankan karena ‘uzur’ batal dg tidak adanya uzur tersebut 8. Kebutuhan itu diposisikan pada kedudukani darurat, baik bersifat umum
• Tayamum batal karena ada air atau khusus.
• Berbuka puasa krn bepergian jauh, setelah pulang mesti puasa. • Orang lain jenis yg bukan mahramnya diperkenankan bertatap muka
5. Kemudaratan itu tidak dapat dihilangkan dg kemudaratan yg lain. karena adanya tuntutan pergaulan hidup sehari-hari dan profesi
• Darurat sangat memerlukan obat tertentu, haram merampas obat milik • Penggusuran tanah oleh pemerintah terhadap tanah penduduk untuk
orang lain yg juga sangat diperlukan yg juga dalam keadaan darurat. membuat jalan umum.
• Jika ada satu obat atau alat penyembuhan tertentu yg sangat diperlukan
oleh pemiliknya maka tidak boleh merampasnya

RUKHSHAH • Mempermudah, keringanan atau kelonggaran (Bahasa). 5.


Ketidaktahuan
(DISPENSASI) • ‘Ketetapan-ketetapan hukum yg ditetapkan Allah swt berdasarkan uzur-uzur yg 6.
Kekurangmampuan
dihadapi manusia‘ (Istilah). 7.
Kesukaran umum /'Umum al-Balwa (sesuatu najis yg sangat sulit
• Alasan-Alasan Diperbolehkannya Rukhshah : dihindari, maka najis itu termasuk najis yg dimaafkan)
1. Tidak untuk tujuan melakukan kezaliman, berbuat dosa atau meringan- 8. Untuk kepentingan umum
ringankan sesuatu yg sudah diringankan. • Bentuk Rukhash :
2. Untuk sekadar menghilangkan kesulitan dan menghendaki keringanan 1. Pengguguran
hingga menemukan kelapangan sesudahnya. 2. Pengurangan
• Sebab-Sebab Timbulnya Rukhshah : 3. Penggantian
1. Bepergian Jauh. (85-90 km) 4. Mendahulukan Pelaksanaannya
2. Sakit 5. Mengakhirkan Pelaksanaannya
3. Terpaksa atau suatu hajat (al-hajat) 6. Darurat
4. Lupa 7. Pengubahan
MAQĀSHIDUSY • Maqāsyid (j: al-maqshid ) = Tujuan (Bahasa)
SYARÎ'AH • Syari’ah, = Jalan yg lurus (Bahasa)
• Syariat Islam = Seluruh perangkat aturan, hukum, undang-undang yg dibentuk oleh Allah swt. yg disampaikan kepada manusia Nabi Muhammad saw (Istilah)
• Tujuan-tujuan Syariat islam(Maqāshid al-Syarī'ah) Makna & tujuan yg dikehendaki syarak dlm mengsyariatkan suatu hukum bagi kemaslahatan umat manusia.
MASLAHAH • Kebalikan mafsadah = Manfaat atau suatu pekerjaan yg mengandung manfaat.
• Mengambil manfaat dan menolak kemudaratan dlm rangka memelihara tujuan-tujuan syarak.
• Suatu kemaslahatan harus sejalan dg tujuan syarak meskipun bertentangan dg tujuan-tujuan manusia.
• Ulama : mashlahah yg bertentangan dg ketentuan al-Quran dan al-Sunnah (mashlahah mulghah atau mashlahah bāthilah) = tdk dianggap sebagai mashlahah.
• Lima Kemaslahatan (Al-Kulliyyāt Al-Khams)". Dharūriyyatul Khams : Memelihara agama,Memelihara nyawa, Memelihara keturunan, Memelihara akal,
Memelihara harta
• Urutan Peringkat Pemeliharaan Lima Kemaslahatan :
Al-Dlarūriyyah (Sejenis Kebutuhan Primer) Hājjiyah (Sejenis Kebutuhan Sekunder) Tahsiniyyah (Sejenis Kebutuhan Tertier)
• Segala sesuatu yg tdk dapat ditinggalkan dlm • Sesuatu yg dibutuhkan manusia dlm • Kebutuhan yg menunjang peningkatan martabat
kehidupan keagamaan dan keduniaan, jika tdk ada, menghindari kesempitan dan menolak kesulitan. seseorang dlm masyarakat dan di hadapan
kehidupan dunia menjadi rusak, hilang kenikmatan, • tdk terpeliharanya kelompok hajjiyah ini akan Tuhan, sesuai dg nilai kepatutan.
dan akan menghadapi siksaan di akhirat. mengancam eksistensi kelima pokok di atas, • Pada umumnya mashlahah yg tergolong
• Kebutuhan esensial itu = Memelihara agama, jiwa, tetapi hanya akan menimbulkan kesulitan bagi tahsiniyyah ini tdk wajib, kadang-kadang
akal, keturunan, dan harta dlm batas jangan sampai mukallaf. hukumnya wajib, seperti wudlu, mandi,
esensi kelima pokok itu hilang. • Kelompok ini berkaitan erat dg rukhshah atau menutup aurat.
• Tdk terpenuhinya kelima pokok tsb akan berakibat keringanan dlm hukum Islam. • Keindahan/kesempurnaan
terancam eksistensinya.

• Perbuatan yg dikelompokkan tahsiniyyah dilakukan demi lebih sempurnanya: Berakhlak mulia, Bermuka manis saat berkomunikasi dg orang lain, Dianjurkan
memakan yg bergizi, berpakaian bagus, melakukan ibadah-ibadah sunnah, dll.
DARURAT • Khalwat = sunyi atau sepi
PEMERIKSAAN • Berdua-duaan antara pasien laki-laki dg wanita yg bukan mahramnya di suatu tempat yg tdk terlihat oleh orang lain.
MEDIK OLEH • Diharamkan : Berduaan yg dapat menjerumuskan melakukan yg diharamkan
LAWAN JENIS • Dibolehkan :
(KHALWAT - Berduaan di keramaian karena ada kebutuhan dan aman dari fitnah ..
DARURAT) - berkhalwat dg seorang wanita karena suatu kebutuhan dan aman dari fitnah.
- Sekelompok laki-lakibaik-baik berkhalwat dg seorang wanita karena suatu kebutuhan dan aman dari fitnah.
- Seorang laki-laki berkhalwat dg para wanita, para dokter wanita, atau para perawat atau para penjenguk
• Larangan Melihat, Membuka, atau Menyentuh Aurat  Sengaja melihat aurat = haram  Wajib menundukkan pandangan, ‘memejamkan pandangan’
menjauhkan diri dari melihat aurat.
ANASTESI dr. DJUMHANA

RESUSITASI JANTUNG PARU


• Resusitasi : mengembalikan kembali fungsi KEMATIAN
• Jantung, paru dan otak → organ paling vital untuk kehidupan. Wajar/normal → resusitasi tidak diperlukan / tdk Tidak wajar/normal → mendadak → resusitasi
• Gangguan fungsi / tidak berfungsi → kematian. bermanfaat : diperlukan
Oleh • penyakit (akut/kronik) yg berat • pernafasan berhenti mendadak (repiratory
karena • usia lanjut arrest)
• (Bertahap : nadi/denyut jantung berhenti → • jantung berhenti mendadak (cardiac arrest)
kematian jaringan lain) • penurunan/hilangnya kesadaran
RJP : → - 3 fase (tahap)
- 9 langkah : A-B-C-D-E-F-G-H-I
1. Bantuan hidup dasar (basic life support) : ABC
2. Bantuan hidup lanjut (advanced life support) : DEF
3. Bantuan hidup jangka panjang (prolonged life support) : GHI

FASE 1 FASE 2 FASE 3


• Bantuan hidup dasar (basic life support) → ABC • Bantuan hidup lanjut (advanced life support) → DEF • Bantuan hidup jangka panjang (prolonged life support)
==== > Untuk oksigenasi darurat ==== > Untuk memulai sirkulasi spontan → GHI
A = airway control (penguasaan jalan nafas) D = drugs and fluid intravenous infusion : ==== > Pengelolaan intensif pasca resusitasi
- patensi (tidak adanya sumbatan) jalan nafas - pemberian obat dan cairan, tanpa menunggu hasil G = gauging
B = breathing support (bantuan nafas) : EKG - menentukan/memberi terapi
- bantuan pernafasan E = electrocardiography - menilai sampai sejauh mana pasien bisa
- oksigenasi paru F = fibrillation treatment : diselamatkan
C = circulatory support : - pengembalian sirkulasi spontan, dg alat H = human mentation
- pengenalan ada tidaknya denyut nadi defibrillator (syok listrik) - memulihkan fungsi otak dan kejiwaan (mental)
- pengadaan sirkulasi buatan, dg kompresi jantung I = intensive care
luar - perawatan secara intensif
- penghentian perdarahan

BANTUAN HIDUP DASAR (BASIC LIFE SUPPORT)


resusitasi kardiopulmoner / resusitasi ABC
Indikasi : - henti nafas (respiratory arrest)
- henti jantung (cardiac arrest)
- hilangnya kesadaran
Etiologi henti napas primer
1. SUMBATAN JALAN NAPAS : benda asing , lidah jatuh, aspirasi, radang glottis
2. Depresi pernafasan :
HENTI NAFAS a. Sentral : obat-obatan ,intoksikasi, PaO2 ↓, PaCO2↑,henti jantung, tenggelam, tumor otak
b. Perifer : obat pelumpuh otot, miastenia gravis, poliomelitis

HENTI NAFAS  HENTI JANTUNG  Kesadaran/ (-)death


HENTI JANTUNG Henti jantung primer : ketidak sanggupan curah jantung utk memenuhi kebutuhan O2 ke Gejala Henti Jantung :
otak/organ vital lainnya secara mendadak. Dapat kembali normal bila dilakukan tindakan yg cepat • denyut nadi besar tidak teraba (dewasa: femoralis/ karotis,
& adekuat. bayi : brakialis)
• pucat sampai kebiruan (sianosis)
Etiologi henti jantung: • nafas berhenti / megap-megap (gasping)
1. penyakit kardiovaskular :, , • kesadaran ↓ s/d (–) (15 detik ses. henti jantung)
- peny. Jantung iskemik - emboli paru • terlihat seperti mati (death like appearance)
- infark miokardial akut - fibrosis pd sistem konduksi (peny. Lenegre, sindr.Adam-Stokes) • pupil dilatasi, reaksi cahaya (–) (45 detik ses. henti jantung)
2. Kekurangan O2 akut : sumbatan jalan nafas, henti nafas • EKG : - fibrilasi ventrikel (85%)
3. Kelebihan dosis obat : - asistol ventrikel (10%)
- digitalis - antidepresan trisiklik - disosiasi elektro-mekanis (5%)
- adrenalin - propoksifen
- isoprenalin - quinidin Akibat henti nafas/jantung → pengiriman oksigen menurun →
4. Gangguan asam-basa/elektrolit : iskemia otak/jaringan vital lainnya
- asidosis - hiperkalsemia
- hiper/hipokalemia - hipomagnesia
5. Kecelakaan : syok listrik/petir, tenggelam
6. Refleks vagal : peregangan sfingter ani, penarikan bola mata
7. Anestesia dan pembedahan
8. Terapi & tindakan diagnostik medis
9. Syok : anafilaksis, neurogenik, hipovolemik, toksik
• Ventilasi/sirkulasi buatan → oksigenasi darurat yg efektif → sel-sel otak/organ vital lain tidak rusak Apabila nafas spontan & adekuat
akibat kekurangan O2. (tidak sianosis)→ POSISI SISI- MANTAP,
• Dilakukan sampai paru & jantung dapat menyediakan O2 dg kekuatan sendiri secara normal. utk mencegah aspirasi.
• Iskemia otak ≥ 4 menit pd suhu nomal → korteks serebri rusak menetap, walaupun sesudah itu kita Posisi sisi mantap :
dapat membuat jantung berdenyut kembali. • Fleksi tingkai yg dekat penolong
• Terjadinya kerusakan otak pasca resusitasi, akibat terlambat- mulai resusitasi. • Lengan yg dekat penolong diluruskan
• Henti nafas/jantung dapat terjadi dimana saja, baik di dalam /diluar rumah sakit. & disisipkan dibawah bokong
• Di dalam rumah sakit, apalagi di dalam kamar bedah, penanganannya lebih mudah karena peralatan • Gulingkan pasien dg lembut kearah
& obat-obatan yg cukup memadai. Di luar rumah sakit, tindakan resusitasi dilakukan tanpa alat atau penolong
dg alat yg sederhana. • Kepala ekstensi, muka lebih rendah
• Resusitasi harus dilakukan dg cepat ( < 4 menit ) & • Tangan atas ps diletakkan dibawah pipi
benar. bawah, agar kepala tetap ekstensi &
• Dimulai dg penentuan : - tidak ada respons mencegah ps berguling ke depan
- tidak ada nafas • Lengan bawah yg ada di punggung, utk
- tidak ada nadi mencegah ps berguling ke belakang
• Apabila mendapatkan seseorang yg tiba-tiba tidak
sadar :
• tentukan tingkat kesadarannya :
→ tindakan guncang & teriak : - diguncang dg lembut
- dipanggil dg keras
• tanggapan (--) → posisi pasien terlentang
• BHD-ABC, sambil meminta bantuan
A = AIRWAY CONTROL B = BREATHING SUPPORT C = CIRCULATORY SUPPORT
Patensi jalan nafas (tidak ada ====== > bantuan nafas. ====== > bantuan sirkulasi
sumbatan jalan nafas) • Setelah tidak ada sumbatan pd jalan nafas → nilai ada tidak D/ henti jantung : - tidak sadar
Pd ps tidak sadar & posisi • pernafasan spontan : - tidak teraba denyut nadi/arteri besar
terlentang → sumbatan jalan - merasakan sentuhan udara dari mulut & hidung (lihat SS/ henti jantung)
nafas, ok lidah jatuh menutupi - pergerakan nafas pd dada pasien
dinding poterior faring. • Bila TIDAK ADA NAFAS SPONTAN → nafas/ventilasi buatan : Pada pasien HENTI JANTUNG :
T/ hilangkan sumbatan jalan - dengan mulut, ke : - mulut → bantuan sirkulasi → kompresi jantung (masase jantung)
nafas : - hidung luar
1. Ekstensi kepala & angkat - mulut & hidung dg sungkup muka • Pasien tidur terlentang pada alas yg datar dan keras.
leher - stoma trakeostomi • Posisi penolong berada di samping dan menghadap
Satu tangan - dengan alat bantu pernafasan (resusitator) pasien.
mengekstensikan kepala, tangan lain menyangga bgn • Bantuan nafas = 12 – 16 X/menit. • Bila ps di atas tempat tidur, penolong berdiri. Bila di
atas leher • Mulut ke mulut : lantai, penolong berlutut.
2. Ekstensi kepala & angkat dagu Kepala ekstensi, dagu - Kepala ps ekstensi, agar mulut terbuka • Dada depan dalam keadaan terbuka (telanjang)
angkat keatas - Penolong menarik nafas dalam-dalam • Penolong membungkukkan badan hampir tegak lurus
3. Ekstensi kepala & dorong mandibular - Bibir penolong ditempelkkan ke bibir ps dg erat agar tidak (antara tungkai & badan).
Kepala ekstensi, kedua sisi sudut mandibula didorong bocor • Satu pangkal tangan penolong diletakkan di seperempat
kedepan. - Tiupkan udara ekspirasi penolong, sambil lubang hidung ps bwh sternum (± 2 jari cranial sambungan sifosternum).
Angkat dagu > efektif membuka jln nafas dp angkat ditutup dg memijit hidung ps dg jari-jari penolong • Tangan yg lain diletakkan di atas tangan pertama.
leher. Pd fraktur tl leher → ekstensi k epala & dorong - Bila dada ps naik → udara mencapai paru-paru ps • Penekanan dilakukan dg pangkal telapak tangan, kedua
mandibula - Bibir dilepaskan → pengeluaran udara pasif dari paru ps telapak tangan saling bertindihan, jari-jari direntangkan
• Kalau di rongga mulut / faring ada lendir, cairan atau - Diulang secara teratur dan kontinyu sesuai irama lurus & tidak menyentuh dinding dada, lengan lurus,
benda asing: pernafasan,sampai ps bernafas spontan kedua bahu penolong tepat di atas sternum pasien.
- Kepala dimiringkan ke satu sisi • Mulut ke hidung, via sungkup muka, stoma trakeotsomi • Tekanan vertikal ke bawah 4-5 cm, laju 80-100 X/men
- Mulut dibuka paksa - Cara sama • Kompresi <====> relaksasi.
- Lidah & rahang dipegang satu tangan - - Pd mulut ke hidung, mulut ditutup dg nekan dagu kearah • Pada saat relaksasi, kedua tangan tidak boleh diangkat
Jari telunjuk & tengah tangan lain dimasukkan ke dalam kranial dari dada pasien.
satu sisi mulut ps → belakang faring → keluar melalui sisi • Dg alat bantu pernafasan (resusitator) : • Kompresi jantung luar : nafas buatan = 30 : 2, baik 1
mulut lain → gerakan menyapu. • Resusitator (Ambu, Laedar, Ohio) terdiri dari : orang penolong ataupun 2 orang penolong
Benda asing jangan masuk lebih - kantung udara yg selalu mengembang sesudah dipijat • Kompresi jantung luar :
kedalam - masker - harus dilakukan secara halus & berirama
• Bila gagal → hentakan abdomen - ada lubang & konektor yg bisa disambungkan ke pipa O2 - menghasilkan tek sistolik 100 mmHg & TAR 40 mmHg
(abdominal thrust/ grk.Heimlich), • Pasang pipa oro/nasofaringeal pada arteri karotis
hentakan dada (chest thrus t) • Masker ditempelkan di muka menutupi mulut & hidung - tidak boleh terputus lebih dari 7 detik setiap kalinya,
• Hentakan abdomen/dada 6-10 kali dipegang kecuali pada : - intubasi endotrakea
• Buka mulut → sapuan jari • erat oleh ibu jari & telunjuk tangan kiri - transportasi (naik/turun tangga)
• Reposisi ps → ventilasi buatan • Jari tengah, manis, kelingking tangan kiri penolong • Sesudah 4 daur kompresi ventilasi → evaluasi
• Bila gagal: - pasang pipa jln nafas : oro/nasofaringeal/ ditempatkan • Periksa denyut nadi karotis :
endotrakea - krikotirotomi (pungsi memb. krikotiroid dg • dibawah rahang & dagu → rahang ditarik ke kranial - (--) → RJP dilanjutkan.
jarum >>) • Kantung udara dipijat dg tangan kanan → lihat - (+) → periksa pernafasan :
• Bila sumbatan di bronkus → - sedot melalui pipa pengembangan (+) → pemantauan ketat denyut nadi & pernafasan.
endotrakea- bronkodilator • Dada (--) → nafas buatan 12 X/men, pantau nadi & nafas
• Pijatan pd kantung udara dilepas → paru-paru ps • RJP dihentikan, bila :
mengeluarkan
• • udara pasif - denyut nadi teraba & nafas
spontan
Frekuensi & besarnya volum bantuan sesuai dg umur ps,dg - penolong kelelahan
tenggang waktu antaranya sekitar 2 detik. - sesudah 30 menit belum
Bantuan nafas adekuat, bila pd saat : berhasil
- menghembuskan udara → dada naik (mengembang)
- dilepas → - dada turun (mengempis) TEKNIK BHD PADA BAYI & ANAK.
- terasa ada udara ekspirasi ps Beberapa hal yg perlu diperhatikan pd bayi & anak :
• Kepala harus netral, tidak boleh ekstensi berlebihan.
Ekstensi kepala berlebihan → sumbatan jln nafas.
• Terbaik ventilasi mulut ke mulut & hidung (penyesuaian
besar mulut penolong), dari pada mulut kemulut atau
mulut ke hidung
• Volum ventilasi lebih kecil & frekuensi lebih tinggi
• Kompresi jantung dilakukan dg menggunakan 2 jari
tangan (pd bayi), pangkal telapak tangan (pd anak).
• Lokasi kompresi : 1 jari dibawah titik potong antara
garis papilla mammae dg garis median sternum (karena
jantung terletak sedikit lebih tinggi dp dewasa).
• Kompresi jantung minimal 100 X/men (bayi), 80 X/men
(anak).
• Pembandingan kompresi thd ventilasi selalu 30 : 2

Fase 2. Bantuan hidup lanjut (advanced life support) : DEF


==== > memperbaiki ventilasi & sirkulasi.
- D/ & T/ gangguan irama jantung
- perlu peralatan khusus & obat-obatan
- pemasangan pipa endotrakeal & jalur intravena
D = DRUGS AND FLUIDS INTRAVENOUS INFUSION E = ELECTROCARDIOGRAPHY F = FIBRILLATION TREATMENT
(TERAPI FIBRILASI / DEFIBRILASI ).
==== > pemberian obat-obatan dan cairan infus intravena ==== > gambar arus listrik jantung ==== > dg syok listrik (DC shock)
(tanpa menunggu hasil EKG) - fibrilasi ventrikel → gelombang listrik(ampl/frek) tak teratur • Syok listrik hanya utk fibrilasi ventrikel, bila sesudah
Obat-obatan yg sering dipakai : - asistol ventrikel kompresi jantung luar, jantung masih belum berdenyut.
(1). Epinefrin (adrenalin) 0,01 - 0,1 - 0,5 – 1 mg/ml. - disosiasi elektro-mekanis → kompleks berbentuk aneh • Utk asistol ventrikel / disosiasi elektro-mekanis, syok
- Dosis : - dws → 0,5-1,0 mg - GAMBAR EKG NORMAL listrik tidak bermanfaat.
- anak → 0,01 mg/kgBB • Irama : Teratur • Teknik defibrilasi :
- Cara pemberian : - intravena • HR : 60 – 100 x/menit - Dg menggunakan alat DC shock / defibrilator, dg 2
- intratrakeal (melalui pipa endotrakeal) • Gelombang P : Normal, setiap gel. P selalu diikuti gel.QRS, T. elektroda berbentuk pedal (paddle), menggunakan
- intrakardial (oleh yg sudah terlatih) • Interval PR : Normal ( 0,12 – 0,20 detik ) arus searah dg tombol pengatur satuan tenaga Joule
- Adrenalin diencerkan 10X dg akuades • Gelombang QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 ) (Wsec).
- Diulang tiap 5 menit dg dosis yag sama, sampai timbul - Pedal I diletakkan di dada kanan, kaudal dari klavikula
denyut jantung spontan atau mati jantung. IRAMA ABNORMAL = ARITMIA / DISRITMIA kanan,
- pedal II di iga (kosta) kelima kiri, antara grs
(2). Natrium bikarbonat midklavikular
- Bila henti jantung lebih dari 2 menit. - kiri & grs aksilar depan kiri.
- Cara pemberian intravena. - Dosis awal : dws 200 J ; anak 100 J ; bayi 50 J ( 3 X )
- Dosis awal 1 mEk/kgBB. VENTRIKEL FIBRILASI - Kompresi jantung luar/ventilasi = 30 : 2 → 10 X
- Diulang tiap 10 menit dg dosis 0,5 mEk/kgBB, sampai • Irama : Tidak teratur - Epinefrin intravena/intratrakeal
timbul denyut jantung spontan atau mati jantung. • Frek. ( HR ): Tidak dapat dihitung. - Kalau gagal → syok listrik (dws 360J, anak 200J, bayi
• Gel. P: Tidak ada. 100J) → 3 X berturut-turut.
• Interval PR: Tidak ada. - Fase 2 BHL-DEF ini berhasil bila diperoleh sirkulasi
• Gel. QRS: Tidak dapat dihitung, bergelombang & tdk teratur. spontan yg adekuat.
• Dua macam VF
- VF kasar ( Coarse )
- VF halus ( Fine )

• Normal

• Fibrilasi ventrikel
• Fibrilasi ventrikel, disosiasi
elektromagnetik, asistol ventrikel
• Disosiasi elektromagnetik  dilakukan RJP
• Fibrilasi ventrikel  RJP DC
syok (listrik)
• Asistol ventrikel
Fase 3. Bantuan hidup jangka panjang (prolonged life support) :
GHI ==== > pengelolaan intensif pasca resusitasi
G = gauging → - memberi terapi
- menilai sejauh mana fungsi bisa diselamatkan
H = human mentation → memulihkan fungsi otak & kejiwaan
I = intensive care → perawatan secara intensif
TATA LAKSANA JALAN NAPAS (AIRWAY MANAGEMENT)
• Anatomi jalan napas : hidung  mulut  nasofaring  PEMASANGAN PIPA TRAKEA ( = Intubasi trakea ) EKSTUBASI
orofaring  laringofaring • memasukan pipa khusus ke dalam trakea shg jalan  pencabutan pipa trakea
• Tanda2 sumbatan jalan napas : nafas bebas hambatan dan nafas mudah dikendalikan  Rongga mulut, laring, faring dibersihkan
- Stridor (mendengkur, snoring) • melalui rima glotis, ujung pipa di pertengahan trakea,  Bisa dilakukan pada anestesia ringan atau pasien
- Nafas cuping hidung antara pita suara dan bifurkasio trakea sudah sadar penuh
- Retraksi trakea • Tujuan intubasi trakea:
- Permudah pemberian anestesia Mesin anestesia (mesin gas) :
- Retraksi torak
- Pertahankan jalan nafas tetap bebas alat utk menyalurkan gas /campuran gas anestetik
- Udara ekspirasi tak terasa
- Cegah aspirasi dan regurgitasi  rangkaian sirkuit anest  pasien  buang
• OBSTRUKSI JALAN NAPAS OLEH LIDAH Komponan dasar :
- Permudah ventilasi dan oksigenisasi
 Anest, terlentang  tonus otot hilang  sumbatan lidah 1. Sumber O2, N2O dan udara tekan
 Anest ringan nyeri/rangs sekret  spasme (kejang) - Permudah pengisapan sekret trakeo bronkial
2. Alat pantau tekanan gas
laring 3. Katup penurun tekanan gas
Endoskopi
4. Meter aliran gas
• TATA LAKSANA SUMBATAN JALAN NAPAS 5. Penguap obat anestetika cair (Vaporizer)
1. Manuver tripel jalan nafas 6. Lubang keluar campuran gas
- Kepala ekstensi pd sendi atlanto-oksipital 7. Kendali oksigen darurat (Oksigen flush control)
- Mandibula didorong ke depan pd angulus mandibular
- Mulut dibuka SIRKUIT ANESTESIA
2. Pemasangan jalan nafas faring (oro/naso-faring) Pipa trakea dimasukkan melalui mulut/hidung, dg alat
- penghantar uap anetetika/O2 dari mesin ke pasien
Jalan nafas orofaring = Guedel. laringoskopi, yaitu alat utk melihat langsung laring.
- pembuang CO2 ----- - dorong dg aliran gas segar
3. Pemasangan sungkup muka Ukuran pipa trakea sesuai dg umur Dewasa : antara (±)
- isap dg kapur soda / baralime
4. Pemasangan sungkup laring 7,0 G - 7,5 G - 8,0 G
Komponen sirkuit anestesia :
5. Pemasangan pipa trakea 1. Sungkup muka,sungkup laring atau pipa trakea
KESULITAN INTUBASI
2. Katup ekspirasi
SPASME (KEJANG) LARING • Leher pendek, berotot
3. Pipa ombak, pipa cadang
Terapi : - Manuver tripel jalan nafas • Mandibula menonjol
4. Kantong cadang
- Ventilasi + ----- 02 100% • Maksila/gigi depan menonjol
5. Tempat masuk campuran gas anestetika dan O2
 (+ pelumpuhotot suksinil 0,5 mg/kbBB) • Uvula tidak terlihat (Mallampati 3/4)
• Gerak sendi temporo-mandibular terbatas
VENTILATOR
• Gerak vert servikal terbatas
 alat penghasil tekanan positif secara ritmik utk
• Klasifikasi tampakan laring menurut MALLAMPATI
mengembangkan paru selama ventilasi artifisial
gradasi Pilar faring uvula Palatum molle
Perlengkapan : Pengukur tekanan, Pembatas tekanan,
1 + + +
Pengaman (alarm) tekanan tinggi dan rendah. Pengukur
2 -- + +
volum paru (spirometer)
3 -- -- +
4 -- -- --
IKJ – dr.Citra Fitri

KEDARURATAN PSIKIATRI
DEFINISI Kedaruratan Psikiatri : keadaan gangguan dalam proses pikir, alam perasaan dan perbuatan yang memerlukan tindakan pertolongan segera
KRITERIA 1. Keadaan yang dapat mengancam keutuhan fisik, psikologik dan fungsional diri sendiri.
(MEYERSON 2. Keadaan yang dapat mengancam keutuhan fisik, psikologik dan fungsional orang lain, keluarga atau lingkungan
& GLICK)
1. Percobaan bunuh diri PRIORITAS UTAMA  AMAN
- Klinik : Depresi berat, • Jika pasien di bawa oleh polisi dengan diborgol karena adanya riwayat tindak kekerasan, maka ada baiknya memeriksa pasien
Skizofrenia. dlm keadaan diborgol
- Pencetus : Kehilangan objek • Bila perlu restrain (scr fisik pk kain katun, scr kimia) apabila ada agitasi atau kemungkinan untuk melakukan kekerasan
cinta, penyakit kronis/terminal, • Perlunya menenangkan pasien sebelum memulai interview.
problem psiko sosial/keluarga.
- Penatalaksanaan: Akses Harus Tim Yang Terpadu Pemisahan Ruang Yang Spesifik
Medik: Langsung & Mudah
RUANG • mengamankan fungsi • ruang gawat • Terdiri dari: dokter, Waiting Room Ruang Interview Cukup Luas
LINGKUP vital. darurat medik perawat, pembantu • pasien dan • tidak mudah • Privacy,nyaman,
• menghentikan • Penunjang perawat, pekerja sosial pengantar terperangkap tenang
perdarahan diagnostik • Jumlah staf yang • kursi / sofa yang • beberapa pintu • Cahaya cukup
• evakuasi racun dari dalam • Farmasi bertugas cukup nyaman keluar terang
tubuh • Pembagian tanggung • waktu menunggu • Security camera • Trolly obat/alat
• hospitalisasi jawab spesifik dan • menawarkan • Alarm system sudah siap
Tempat Pelayanan Kedaruratan : dilakukan dengan baik minum makan untuk meminta • Aksesoris minimal
Rumah Sakit umum, Rumah Sakit dan benar bantuan (panic
Jiwa, Klinik, Sentra Primer • Komunikasi dan button)
otoritas harus jelas
PRIORITAS UTAMA PRIORITAS KEDUA PRIORITAS KETIGA
Krn pasien kemungkinan membawa Riwayat kesehatan,tanda & gejala, penyebab Ideally the emergencies evaluation should :
senjata/ media yg bisa dijadikan alat medical : • Identifying information: Age, sex, ethnicity, marital status,
kekerasan. • Pasien usia >40 or lebih muda 12 tahun usianya insurance status, and source of referral
Keamanan yg dapat dicegah : dg sebelumnya tdk ada riwayat psikiatri • Chief complaint, History of present illness
• Skrining Senjatanya • Onset akut (jam : delirium/gg fisik-minggu) • Past psychiatric history, Substance use history
PRIORITAS • Ruangan tidak mudah terjebak • Fluctuating course • Medical history, Social history
• Banyak tdp pintu darurat • Kesadaran jernih/berkabut • Educational, occupational, and military history
• Ada sistem alarm untuk memanggil • Visual or olfactory hallucinations • Legal history, Family history
bantuan, panic buttom pd setiap • Abnormal vital signs • Review of systems, if indicated
ruangan. • Disorientation Physical examination, if indicated (breast, genital, pelvic, or
• Persoil2/security yg adekuat untuk • Mengetahui peny medis/gejala neuro rectal examinations should not be done)
membantu jika dibutuhkan • Memory impairment • Mental status examination including a cognitive screen
• Medication regimen It is essential to record that suicidal and homicidal ideation
• Alcohol or drug use was assessed.
HOMICIDE
DEFINISI • Keinginan untuk menyerang atau membunuh orang lain
TANDA Tanda-tanda kekerasan akan terjadi: Perilaku yang telah dianggap paling khas dari agitasi klinis yang signifikan meliputi :
• Tindakan kekerasan, termasuk property violence • Kemarahan yang tak terduga / meledak-ledak
• Ancaman verbal atau fisik • Perilaku mengintimidasi, gelisah , mondar-mandir , atau gerakan yang berlebihan
• Membawa senjata atau benda lain yang dapat digunakan sebagai senjata • Fisik dan / atau lisan diri bertindak kasar
(misalnya: garpu, asbak) • Perilaku verbal merendahkan atau bermusuhan Tidak kooperatif atau tidak peduli
• Agitasi psikomotor progresif • Perilaku impulsif (bertindak diluar rencana yg irasional) atau tidak sabar
• Alkohol atau obat intoksikasi • Toleransi yang rendah untuk rasa sakit atau frustrasi
• Fitur paranoid pada pasien psikotik
• Perintah kekerasan pada pendengaran
• Gangguan mental organik, global atau frontal, temuan lobus temporal
• Pasien dengan kegembiraan katatonik
• Pasien tertentu dengan mania, depresi gelisah.
• Pasien gangguan kepribadian rentan terhadap kemarahan, kekerasan,
atau dyscontrol impuls
TATLAK
Managemen agitasi dan agresi
PSIKOTERAPI FARMAKOTERAPI RESTRAIN ( FIKSASI) DISPOSISI
Cara terbaik a/ mendengarkan Indikasi : jk pasien sdh a. Informed Consent. Allowing the patient additional time
keluhannya. Butuh dukungan melakukan tindakan kekerasan, b. Prosedur Fiksasi: in a secure environment can result in
kata/ tindakan. Seseorang sindrom extrapiramidal, cemas • Pilih alat pengikat yang aman dan sufficient improvement or
membutuhkan support,curhat. dan panic berlebihan nyaman, terbuat dari bahan katun clarification of the issues to make
• Haloperidol (5 -10 mg setiap • Pengikatan dilakukan oleh traditional inpatient treatment
setengah jam sampai satu beberapa orang,minimal 5 orang unnecessary
jam)sampai pasien distabilkan. (perawat, dokter, petugas
• Diazepam (Valium), 5-10 mg, keamanan), satu orang memegang
atau lorazepam (Ativan), 2-4 mg, kepala pasien, 2 orang ekstremitas
diberikan perlahan-lahan secara atas dan 2 orang ekstremitas
intravena (IV) selama 2 menit. bawah
• Continuous medication: It is • Pengikatan dilakukan di tempat
sometimes better to use small tidur dengan posisi terlentang,
IM or oral doses at half-hour to kedua kaki lurus, satu lengan di
1-hour intervals (e.g., samping badan, satu lengan ke
haloperidol, 2 to 5 mg, or arah kepala.
diazepam, 20 mg). • Ikatan sebaiknya tidak terlalu
--> blood pressure and other kencang, juga tidak longgar untuk
vital signs should be monitored. mencegah cedera
• Beri bantal di daerah kepala
SUICIDE
FAKTOR Jenis kelamin : PR, status perkawinan : Blm menikah, usia: muda, Faktor Protektif tdk jd suicide :
RISIKO pendidikan, pekerjaan, bangsa, budaya, status sosial, agama, tempat, • Tidak ada gangguan jiwa
Gangguan psikiatri atau gejala psikiatri, Riwayat individu – medical, family, • Memiliki pekerjaan
psychosocial, neurobiology, Kekuatan dan kelemahan pribadi. • Memiliki keluarga (anak)
• Tanggung jawab terhadap keluarga
Risk Factor for suicide (Kaplan) • Kehamilan
1. Primary Diagnosis: Bipolar, schizophrenia, major Depresi, • Keimanan
dystimia, delirium/dementia, hallusination, delusion. • Kepuasan hidup
2. Demographic&Miscelenous: Male, Older age, white race, • Kemampuan menilai realita
Homosex, Suicidal Ideation, Hopeless/helpless, • Kemampuan penyelesaian masalah
Agitation/desperation. • Kemampuan adaptasi
3. Personality: Borderline, Narcissistic, antisocial, impulsive. • Dukungan sosial
4. Co Morbidity: Substance abuse, anxiety, axis III, Panic. • Hubungan terapeutik

TANDA
Tanda (Fisik): Tanda (Perasaan): Tanda (Aksi):
• Tidak mempedulikan penampilan diri • Putus asa • Menarik diri
• Kehilangan hasrat seksual • Marah • Tidak tertarik dengan hal-hal yang dulu disukai
• Gangguan tidur • Rasa bersalah • Penyalahgunaan alkohol atau zat
• Kehilangan nafsu makan, berat badan • Tidak berarti • Perilaku yang tidak menetu
• Keluhan kesehatan fisik • Kesepian • Perubahan perilaku drastis
• Jejas perlukaan • Sedih • Impulsif
• Ekspresi wajah • Tidak ada harapan • Mutilasi diri
• Psikomotor melemah • Tidak tertolong • Mengembalikan semua barang-barang
• Cemas
TATLAK
PSIKOTERAPI FARMAKOTERAPI TERAPI ELEKTROKONVULSIF
a. Short-term psychotherapy : ANTIDEPRESAN MOOD STABILIZERS ATYPICAL ANTIPSIKOTIK Digunakan pada pasien gg depresi
waawncara 12/24 sesi • Trisiklik: Amitriptilin, • Lithium • Benzamine: Sulpiride
b. Group psychotherapy imipramin, clomipramin, carbonate • Dibenzodiazepine:
c. Behavioral therapy : terapi tianeptin. • Carbamazepine Clozapine,
perilaku (klo g jd bunuh diri nnti • Tetrasiklik: Maprotilin, • Valproic Acid Olanzapine,
dpt uang) mianserin, amoxapine • Divalproex Na Quetiapine
d. CBT (CBT the largest evidence
• MAO Reversibel=RIMA: • Benzisoxale:
base of its effectiveness) : sering Risperidone
Moclobemid
e. DBT : pd gg kepribadian ambang
f. Interpersonal therapy • Atipikal: Trazodon,
g. Psychoanalysis, tianeptin, mirtazapine
psychoanalytically oriented • SSRI: Sertraline, paroxetin,
psychotherapy : 2 th bertemu fluvoxamine, fluoxetine,
pasien citalopram
FALSE EMERGENCY / KEDARURATAN PSIKIATRI
• Bukan gangguan kegawat-daruratan psikiatri yang mengancam nyawa, false emergency tetap membutuhkan tatalaksana segera
• Kasus-kasus false emergency psikiatri yang sering datang ke unit gawat darurat antara lain: serangan panik, reaksi disosiasi, dan temper tantrum pada anak-anak
SERANGAN PANIK GANGGUAN DISOSIASI AGRESI PADA PSIKOTIK
• Episode ketakutan /kecemasan akut • Kelompok gangguan dg gejala utama kehilangan sebagian/ seluruh integrasi • Agitasi merupakan aktivitas motor atau
yang sangat kuat, terdiri dari normal (di bawah kendali kesadaran) antara ingatan masa lalu, kesadaran verbal yang berlebihan berhubungan
setidaknya 4 gejala yang meningkat & identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh. dengan perasaan ketegangan didalam diri
mencapai puncaknya dalam 10 menit: • Terbagi 4 jenis : • Sering menjadi manifestasi dalam penyakit
Palpitasi, berkeringat, gemetar, sesak - Gangguan identitas disosiatif psikotik
nafas, merasa tercekik, nyeri dada, - Amnesia disosiatif
mual, pusing, depersonalisasi, - Fugue disosiatif
derealisasi, takut hilang kendali, takut - Gangguan depersonalisasi (keterpisahan diri dari lingkungan)
mati, baal/ kesemutan, kedinginan/hot
flashes
• Gangguan panik: bbrp episode
serangan panik yg tjd spontan tanpa
stimulus
GEJALA • Harus disingkirkan serangan panik Gangguan • dua identitas dengan persepsi berbeda • Terbagi menjadi agresif dan non agresif
DAN akibat langsung dari penggunaan zat, Identitas • Setiap kepribadian memiliki sjarah berbeda • Agresif secara fisik ataupun verbal
TANDA kondisi medik, dan gangguan Disosiatif Kriteria diagnose DSM: (berkelahi, melempar, merebut,
psikiatrik lainnya. (kepribadian 1. Sedikitnya 2 kepribadian yang berbeda dalam diri menghancurkan barang, berteriak dan
• Gejala-gejala mirip serangan panik Ganda) seseorang, masing2 memiliki pola relatif kekal dan memaki)
antara lain prolaps katup mitral, berbeda mempersepsikan memikirkan dan berhubungan • Non agresif (tidak dapat tenang, mondar-
hipertiroidisme, hipoglikemia, dengan lingkungan mandir, bertanya berulang-ulang)
penggunaan zat (amfetamin, kokain, 2. Dua atau lebih dari kepribadian ini secara berulang
kafein), dan withdrawal obat. mengambil kontrol penuh atas individu
• Penderita juga menghindari tempat- 3. Ada kegagalan mengingat kembali informasi pribadi yg
tempat dimana mereka pernah terlalu substansial untuk dianggap sebagai lupa biasa
mengalami serangan panik, hal ini 4. Gangguan ini tidak dianggap terjadi karena efek obat
berkaitan dengan agoraphobia psikoaktif/ kondisi medis.
(kecemasan berlebihan jk ada d Amnesia • Hilang ingatan tanpa adanya sebab organis/ efek
tempat umum) Disosiatif obat2an
• Gambaran klinis dan DD • Gangg utama berupa ketidakmampuan untuk
mengingat kejadian penting, ingat identitas
• Tidak terjadi berlebihan
• Menganggu kehidupan sehari-hari
Fugue • Gangguan utama berupa perjalanan tiba2 yg tidak
Disosiatif diharapkan dan tidak dapat mengingat masalalu
• Ketidakmampuan mengingat masalalu
• Kebingungan terhadap identitas baru/diri sendiri
Gangguan • Perasaan ketidaknyataan/ keterpisahan diri dari tubuh
Depersonalisasi atau lingkungan luar
(Keterpisahan • Berbeda dengan derealisasi
Diri Dari • Pengalaman asing yang menetap berulang, seolah2
Lingkungan) • seseorang adalah pengamat diluar dirinya
TATLAK • Calm assurance • tujuan dari pengobatan adalah untuk
• Sesak nafas, nafas • Psikoterapi menurunkan keadaan hyperarousal,
cepat/hiperventilasi: rebreathing • Terapi kognitif menurunkan impulsivitas, memaksimalkan
dengan kantong plastik/paper bag à • Terapi kreatif fungsi eksekutif, dan memaksimalkan
CO2 menumpuk di sirkulasi pasien à kapasitas terhadap pengaturan emosional
gejala berhenti diri
• Terapi selanjutnya dilanjutkan dalam • Aripiprazol
setting non emergency • haloperidol
• CBT  fokus pada pola pikiran dan
perilaku yang memungkinkan
pencetus serangan panik, dan dapat
menolong pasien untuk melihat
ketakutan lebih realistik (tidak dalam
setting emergency room)
• Benzodiazepin (short acting):
Lorazepam 0.5 – 1mg IM
KEADAAN HISTERIKAL AKUT PERILAKU AGRESIF & VIOLENCE PERILAKU MENARIK DIRI GANGGUAN AGRESI
Disebabkan cemas sekali pada sesuatu hal Klinik: Klinik: Klinik :
Jenis : • Intoksikasi alkohol dan zat • Depresi Berat a). Gangguan Mental Organik
- Kehilangan fungsi (Somatoform) psikoaktif lainnya • Skizofrenia tipe Katatonik (stupor) b). Psikosis Fungsional
- Acting out (Dissosiasi/Depersonalisasi). • Gangguan kepribadian Dissosial
• Gangguan kepribadian Penatalaksanaan: a). Delirium
Penatalaksanaan: emosional tak stabil - Perbaikan Keadaan Umum Penatalaksanaan:
- Menyingkirkan organisitas - Tindakan ECT - hospitalisasi
- Memberi pengertian pd keluarga Penatalaksanaan: Prinsipnya sama - mencari faktor penyebab
- Medikamentosa : Anti depresan atau
- Memberi kesempatan ventilasi dengan psikosis nonorganik akut - medikasi : neuroleptika non-sedatif
Neuroleptika non-sedatif
- Memberi Anxiolitika (anti cemas) : haloperidol

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Reading
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • SK 3 Emergensi
    SK 3 Emergensi
    Dokumen46 halaman
    SK 3 Emergensi
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • Bab V Agama
    Bab V Agama
    Dokumen15 halaman
    Bab V Agama
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • LPM Print
    LPM Print
    Dokumen89 halaman
    LPM Print
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen2 halaman
    Hipertensi
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat