Anda di halaman 1dari 3

Nama : Virgialno Devara Alifiyardi

Nim : 170710101359
Matkul : Hukum Perdata ( I )

Schuld and haftung

A. Teori schuld and haftung

Di dalam suatu perikatan terdapat para pihak yang disebut sebagai subyek-subyek perikatan,
yaitu Kreditur sebagai pihak yang berhak atas suatu prestasi dan Debitur sebagai pihak yang
wajib berprestasi.

Masing-masing kreditur dan debitur ini bisa terdiri dari beberapa pihak. Hanya saja debitur harus
selalu dikenal atau diketahui, karena ini penting untuk menuntut pemenuhan prestasi.
Penggantian debitur secara sepihak pada umumnya tidak pernah terjadi karena bagi kreditur,
debitur yang dapat dipercaya sangatlah penting, maka penggantiannya pun harus disetujui oleh
kreditur.

Jika seorang debitur tidak mau membayar hutang, maka kewajiban membayar utang tersebut
adalah schuld sedangkan dalam hal harta kekayaannya harus disita karena ketentuan Pasal 1331
KUHPerdata, tanggung jawab yuridis tersebut adalah haftung

Asas yang menyatakan bahwa kekayaan debitur dipertanggungjawabkan bagi pelunasan utang-
utangnya adalah tercantum dalam pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang
berbunyi : "Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik
yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala
perikatan perseorangan."
B. Kemungkinan yuridis terjadinya schuld dan haftung

Kemungkinan yuridis terjadinya schuld dan haftung ada 5 yaitu :


1.) Schuld dan Haftung sekaligus
2.) Schuld tanpa Haftung
3.) Haftung tanpa schuld
4.) Haftung dengan Schuld pada orang lain
5.) Schuld dan Haftung Terbatas

1. Schuld tanpa Haftung.

Schuld tanpa Haftung ini dapat kita jumpai pada perikatan alam (natuurlijke verbintenis). Dalam
perikatan alam sekalipun debitur mempunyai utang (Schuld) kepada kreditur, namun jika debitur
tidak mau memenuhi kewajibannya kreditur tidak dapat menuntut pemenuhannya. Sebagai
contoh dapat dikemukakan utang yang timbul dari perjudian. Sebaliknya jika debitur memenuhi
prestasinya, ia tidak dapat menunut kembali apa yang ia telah bayarkan.

2. Schuld dan Haftung Terbatas.

Di dalam Schuld dan Haftung Terbatas ini debitur tidak bertanggungjawab dengan seluruh harta
kekayaannya, akan tetapi terbatas sampai jumlah tertentu atau atas barang tertentu. Contoh : ahli
waris yang menerima warisan dengan hak pendaftaran berkewajiban untuk membayar schuld
daripada pewaris sampai sejumlah harta kekayaan pewaris yang diterima oleh ahli waris tersebut.

3. Haftung dengan Schuld pada orang lain.

Di dalam Haftung dengan Schuld pada orang lain ini jika pihak ketiga menyerahkan barangnya
untuk dipergunakan sebagai jaminan oleh debitur kepada kreditur, maka walaupun dalam hal ini
pihak ketiga tidak mempunyai utang kepada kreditur, akan tetapi ia bertanggungjawab atas utang
debitur dengan barang yang dipakai sebagai jaminan.

4. Schuld dan haftung sekaligus


Di dalam Schuld dan Haftung sekaligus ini debitur memiliki kewajiban menyelesaikan
prestasinya dan juga memikul tanggung jawab yuridis atas tidak dipenuhunya prestasi tersebut
5. Haftung tanpa Schuld
Di dalam Haftung tanpa Schuld ini dapat juga terjadi pada satu pihak terdapat haftung namun
schuld berada pada pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai