Anda di halaman 1dari 6

CONCEPT NOTES

NIM : S.1216.225

NAMA : Naufal Al Qassam Saifullah

PROGRAM STUDI : Akuntansi Syariah (Audit)

Judul EFEKTIFITAS AUDIT INTERNAL PADA HOTEL SYARIAH:


PERSPEKTIF KOMITE AUDIT, MANAJEMEN, DAN AUDIT INTERNAL
(Studi Kasus pada Hotel Daarul Jannah, Bandung)
Latar Era globalisasi yang semakin terasa membuat banyak persaingan diantara
Belakang dunia usaha yang semakin berkembang, salah satunya dari sektor pariwisata.
Sektor pariwisata sangat potensial dalam dunia usaha, karena merupakan
sektor andalan yang mampu meningkatkan kegiatan ekonomi, termasuk
kegiatan sektor lain yang terkait. Dengan demikian, lapangan kerja, pendapatan
masyarakat, maupun pendapatan pemerintah daerah, serta devisa negara dapat
ditingkatkan melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan potensi
kepariwisataan. Salah satu potensi kepariwisataan tersebut adalah hotel.
Hotel merupakan usaha yang bergerak pada bidang jasa dengan tingkat
kompleksitas yang tinggi seperti penyediaan jasa kamar, penyediaan fasilitas
hiburan dan olahraga, penyediaan tempat makan, serta penyediaan jasa
perawatan tubuh. Dengan adanya berbagai aplikasi/website penyedia informasi
tentang harga, ketersediaan kamar, dan kemudahaan pemesanan, membuat
hotel semakin berkembang, salah satunya untuk hotel syariah. Hotel syariah
menjadi semakin mudah ditemukan. Hotel syariah merupakan hotel yang
memiliki sertifikat halal yang diberikan oleh MUI, dengan kategori hilal 1 dan
hilal 2
Perkembangan sebuah hotel menyebabkan semakin luasnya pengawasan
yang harus dilaksanakan oleh pemimpin perusahaan, serta keterbatasan
kemampuan seorang pemimpin perusahaan yang mengharuskan seorang
pemimpin perusahaan memiliki sistem dan prosedur kegiatan operasi yang
tertata dan terencana secara baik untuk mendelegasikan sebagian wewenang
kepada bawahannya, disertai batas-batas wewenang dan kewajiban yang
ditanggungkan dengan catatan tanggung jawab terakhir tetap berada di puncak
pimpinan.
Adanya pelimpahan wewenang dan semakin kompleksnya permasalahan
yang terjadi dalam perusahaan, maka kemungkinan tindakan-tindakan yang
dapat merugikan perusahaan akan semakin besar. Untuk memberikan
keyakinan bahwa apa yang dilaporkan bawahan tentang perusahaan adalah
benar, maka pimpinan perusahaan membutuhkan adanya audit internal sebagai
pengawas di dalam perusahaan
Tujuan dari studi ini adalah mengetahui tingkat efektifitas fungsi audit internal
pada Hotel Daarul Jannah menurut perspektif komite audit, manajemen, dan
audit internal dan mengetahui manfaat utama dari audit internal yang efektif.
Masalah 1. Bagaimana tingkat efektifitas fungsi audit internal pada Hotel Daarul
Penelitian Jannah menurut perspektif Komite Audit, Manajemen, dan Audit
Internal?
2. Apakah manfaat utama dari audit internal yang efektif?

Tujuan 1. Mengetahui tingkat efektifitas fungsi audit internal pada Hotel Daarul
Jannah menurut perspektif Komite Audit, manajemen, dan Audit Internal
2. Mengetahui manfaat utama dari audit internal yang efektif.

Kontribusi 1. Akademisi : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


sumbangan pemikiran atau bahkan kajian lebih lanjut sebagai perluasan
dari penelitian terdahulu maupun sebagai bahan referensi khususnya
untuk penulisan karya ilmiah dengan topik yang sama untuk penelitian
yang lebih mendalam.
2. Perusahaan : Diharapkan dapat dijadikan salah satu tolak ukur dan
menjadi bahan masukan bagi para pengambil informasi khususnya di
perusahaan itu sendiri dan umumnya di perusahaan lain, dan juga
membantu manajemen dalam memberikan alternatif-alternatif
pemecahan masalah sebagai solusinya.
3. Penulis : Memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya tentang
pengaruh audit internal dan sistem pengendalian intern terhadap
efektifitas penjualan.

Tinjauan Audit Internal


Literatur
Pengertian audit internal menurut Sawyer (2005) adalah sebuah penilaian
yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi
dan kontrol yang bebeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah:
1. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan
2. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi
3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti
4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
5. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif
Semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung
jawabnya secara efektif. Pada dasarnya tujuan audit internal adalah membantu
anggota organisasi lainnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
secara efektif melalui analisis, penilaian, rekomendasi, konsultasi, dan
peninjauan ulang atas informasi yang saling berhubungan. (Tugiman, 2011)
Menurut Sukrisno Agoes (2014) tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh
internal auditor adalah untuk membantu semua pimpinan perusahaan
(manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan
analisis, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-
kegiatan berikut :
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari
sistem pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian
operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif
dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana, dan prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan.
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam
organisasi dapat dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
Menurut Sawyer, dalam bukunya Audit Internal Sawyer (2005), terdapat
enam tujuan dari audit internal, yaitu :
1. Untuk menentukan apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat
dan dapat diandalkan
2. Untuk menentukan apakah resiko yang dihadapi perusahaan telah
diidentifikasi dan diminimalisasi
3. Untuk menentukan apakah peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti
4. Untuk menentukan apakah kriteria operasi yang memuaskan telah
dipenuhi
5. Untuk menentukan apakah sumber daya telah digunakan secara efisien
dan ekonomis.
6. Untuk menentukan apakah tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Sedangkan menurut Sawyer (2005) untuk mencapai tujuannya masing-
masing, auditor internal dapat melakukan beberapa pendekatan yang berbeda
yakni:
1. Audit Komprehensif
Istilah ini pertama kali digunakan oleh General Accounting Office
(GAO) Amerika Serikat untuk menggambarkan audit atas semua
aktivitas yang terdapat pada entitas pemerintah. Audit komprehensif
merupakan perluasan yang dilakukan GAO atas audit terhadap aktivitas
operasi.
2. Audit Berorientasi Manajemen
Penelaahan atas semua aktivitas sesuai dengan perspektif manajer atau
konsultan manajemen. Audit berorientasi manajemen dibedakan dari
jenis-jenis lainnya berdasarkan cara pandangnya, bukan dari segi
prosedur audit. Audit berorientasi manajemen memfokuskan diri pada
membantu organisasi mencapai tujuannya. Hasil yang signifikan adalah
membantu manajer mengelola perusahaan dengan lebih baik dan untuk
membuat manajer, bukan auditor, kelihatan baik. Audit berorientasi
manajemen jangan disamakan dengan “audit manajemen”, yang
merupakan audit atas manajer itu sendiri. Auditor professional
menghindari implikasi seperti ini karena penilai sejati atas manajer
adalah atasan mereka sendiri.
3. Audit Partisipatif
Proses yang melibatkan bantuan klien dalam mengumpulkan data,
mengevaluasi operasi, dan mengoreksi masalah. Jadi audit ini merupakan
kemitraan untuk menyelesaikan masalah, sehingga terkadang disebut
audit kemitraan.
4. Audit Program
Penelaahan atas seluruh program, baik perusahaan publik maupun privat,
untuk menentukan apakah manfaat yang diinginkan telah tercapai.
Program dalam istilah ini berarti serangkaian rencana dan prosedur untuk
mencapai hasil akhir yang ditentukan. Istilah tersebut berbeda dari
penelaahan atas aktivitas secara terus-menerus dalam sebuah perusahaan.
Fungsi audit internal merupakan kegiatan yang bebas, yang terdapat
dalam organisasi, yang dilakukan dengan memeriksa akuntansi,
keuangan dan kegiatan lain untuk memberikan jasa bagi manajemen
dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan
analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar–komentar penting
terhadap kegiatan manajemen.
Menurut Sawyer (2005) fungsi audit internal bagi manajemen adalah
sebagai berikut:
1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh
manajemen puncak.
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
5. Membantu proses pengambilan keputusan.
6. Menganalisis masa depan, bukan hanya untuk masa lalu.
7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.

Pengertian Efektifitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) efektifitas berasal dari


kata efektif yang mempunyai beberapa arti antara lain :
1. Adanya efeknya (akibatnya, pengaruh dan kesan)
2. Manjur dan mujarab
3. Membawa hasil, berhasil guna (usaha tindakan) dan mulai berlaku
Kemudian dari kata itu muncul pada kata keefektifan yang diartikan
dengan kerelaan, hal terkesan, kemajuan dan keberhasilan. Sedangkan dalam
ensiklopedi umum, efektifitas diartikan dengan menunjukan taraf tercapainya
suatu tujuan. Maksudnya adalah suatu usaha dapat dikatakan efektif kalau
usaha tersebut mencapai tujuannya. Secara ideal, efektif dapat dinyatakan
dengan ukuran yang agak pasti tercapai tujuannya.
Pribowo (2007) menyatakan bahwa efektifitas merupakan suatu keadaan
yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan efektifitas adalah
tercapainya tujuan, dan hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang ditetapkan
perusahaan sebelumnya. Ketika apa yang ditetapkan perusahaan itu berhasil
barulah dikatakan perusahaan itu efektif.
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa efektifitas merupakan
kemampuan suatu organisasi untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber
daya yang ada sebaik mungkin dalam usahanya mencapai tujuan organisasi.
Suatu unit dapat dikatakan efektif bila kontribusi keluaran yang dihasilkan
semakin besarterhadap nilai pencapaian sasaran tersebut. Efektifitas juga dapat
dikatakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
tujuan organisasi tersebut yang berhubungan dengan hasil operasi perusahaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) efektifitas berasal dari
kata efektif yang mempunyai beberapa arti antara lain :
1. Adanya efeknya (akibatnya, pengaruh dan kesan)
2. Manjur dan mujarab
3. Membawa hasil, berhasil guna (usaha tindakan) dan mulai berlaku
Kemudian dari kata itu muncul pada kata keefektifan yang diartikan dengan
kerelaan, hal terkesan, kemajuan dan keberhasilan. Sedangkan dalam
ensiklopedi umum, efektifitas diartikan dengan menunjukan taraf tercapainya
suatu tujuan. Maksudnya adalah suatu usaha dapat dikatakan efektif kalau
usaha tersebut mencapai tujuannya. Secara ideal, efektif dapat dinyatakan
dengan ukuran yang agak pasti tercapai tujuannya.
Hipotesis H1: Audit internal telah efektif menurut perspektif Komite Audit, Manajemen,
dan Auditor Internal
Metode Jenis Penelitian
Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian
deskriptif verifikatif dengan pendekatan survey. Penelitian deskriptif adalah
jenis penelitian untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan,
menganalisis, dan kemudian menarik kesimpulan mengenai keadaan objek
yang diteliti berdasarkan fakta yang terdapat pada perusahaan. Data yang
dianalisis, diikhtisarkan kemudian ditarik kesimpulan.
Ada dua instrumen dalam metode survey, yaitu kuisioner (pertanyaan
tertulis) dan wawancara (pertanyaan lisan). Kuisioner dapat langsung
dikomunikasikan kepada dan dikumpulkan dari responden (secara
perseorangan) atau dapat juga dikomunikasikan dan dikumpulkan melalui pos.
Wawancara dapat dilakukan dengan komunikasi tatap muka atau telepon.
Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut
dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari. Sedangkan analisis dilakukan
melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode statistik yang
relavan untuk menguji hipotesis.
Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji Validitas idgunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan
pertanyaan dapat mengetahui jawaban responden. Semakin tinggi tingkat
validitas suatu alat ukur, semakin tepat pula alat ukur tersebut dalam
mengukur. (Siregar, 2013)
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2013)
3. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah cara analisis dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Efektifitas peran audit
internal akan dinilai menggunakan sembilan indikator menurut Standar
Profesi Audit Internal (SPAI) yang terdapat dalam buku yang ditulis oleh
Tugiman (2006).
Referensi Agoes, Sukrisno. 2014. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan
oleh Akuntan Publik. Edisi 4 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Narimawati, Umi. 2010. Metodologi Penelitian: Dasar Penyusun
penelitian Ekonomi. Jakata: Genesis.
Praditha, Y. 2016. Pengaruh Audit Internal Terhadap Efektifitas
Pengendalian Internal Penjualan dan Operasi Penjnualan. Bandung: Unikom
Sawyer, L.B. Dittenhofer, M.A. dan Scheiner, J.H.2005. Internal Auditing:
Audit Internal Sawyer. Edisi 5 Buku 1. Altamonte Springs, Florida. Salemba
Empat
Siregar M, Syofian. 2013. Statistik Parameter untuk Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogayakarta:
Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai