Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Teknik surface plasmon resonance (SPR) merupakan teknik mengeksitasi
surface plasmons oleh cahaya dengan menggunakan prinsip attenuated total
reflection (ATR). Penurunan reflektansi cahaya terjadi ketika cahaya menyinari
lapisan tipis logam yang telah dideposisi di atas permukaan prisma atau biasa
disebut sebagai konfigurasi Kretschmann. Hingga sekarang teknik SPR terus
dikembangkan sebagai sensor dalam berbagai bidang, antara lain sensor deteksi
biomolekul dan interaksinya, bahan-bahan kimia, kesehatan dan obat-obatan,
pengawasan lingkungan, dan keamanan pangan (Homola, 2008).
Sensor SPR sebagai sensor optik memiliki sensitivitas tinggi, real-time,
dan tidak memerlukan proses pelabelan serta pemurnian yang rumit (Löfås dan
McWhirter, 2006). Akan tetapi, pendeteksian objek secara langsung dengan
menggunakan sensor berbasis SPR sering kali mengalami kesulitan, khususnya
biomolekul, karena perubahan indeks bias yang bisa terjadi setiap detik (Homola
et al., 1999). Salah satu metode untuk mengatasi masalah tersebut adalah
modifikasi permukaan sensor dengan menambahkan material pengenal objek,
biasa juga dikenal sebagai material cerdas atau smart materials (Sari, 2012).
Smart materials harus tertata secara teratur di atas permukaan sensor
dan bersifat tidak merusak, baik terhadap permukaan sensor maupun terhadap
objek yang akan dideteksi. Lapisan smart material juga memiliki syarat berukuran
sangat tipis karena keterbatasan kedalaman surface plasmon (SP) hanya sekitar
100 nm dari permukaan lapisan tipis logam (Maier, 2007). Karena itu, material
nanopartikel yang memiliki ukuran di bawah 100 nm berpotensi untuk
memenuhi syarat sebagai smart materials pada sensor SPR.
2

Salah satu material nanopartikel yang sedang banyak dikembangkan oleh


para ilmuwan saat ini adalah material nanopartikel magnetik. Penambahan
material nanopartikel magnetik Fe3O4 pada sistem SPR telah dilakukan oleh Lee
et al. untuk mendeteksi protein streptavidin (Lee et al., 2011). Lapisan
nanopartikel Fe3O4 menjadi lapisan tambahan yang reaktif dan mampu
mengimobilisasi objek. Hasil eksperimen Lee et al. menunjukkan bahwa
penambahan nanopartikel Fe3O4 dapat meningkatkan respon SPR tanpa
menggunakan ligan untuk memobilisasi protein.
Penambahan nanopartikel Fe3O4 pada sistem SPR juga telah dilakukan di
Laboratorium Fisika Material, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada. Hasil eksperimen SPR dengan
nanopartikel Fe3O4 menunjukkan adanya dua lembah pada kurva SPR (Megasari,
2012). Dua lembah tersebut kembali muncul ketika nanopartikel Fe3O4
dimanfaatkan untuk mendeteksi objek α-amilase (Husain, 2012). Akan tetapi,
pada penelitian berikutnya kurva ATR hanya memiliki satu lembah SPR pada
sistem SPR dengan nanopartikel Fe3O4 yang digunakan untuk mendeteksi DNA
melon (Ekariyani, 2004).
Penelitian ini memodifikasi sistem konfigurasi Kretschmann-perak dengan
menggunakan nanopartikel CoFe2O4 sebagai bahan alternatif nanopartikel
magnetik. Nanopartikel CoFe2O4 memiliki sifat kristal yang sejenis dengan Fe3O4
dan tidak mudah teroksidasi. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh penggunaan
nanopartikel CoFe2O4 terhadap pergeseran sudut SPR. Nanopartikel magnetik
CoFe2O4 dideposisi di atas konfigurasi Kretschmann termodifikasi menggunakan
lapisan tipis perak (prisma/Ag/np-CoFe2O4). Pengamatan pergeseran sudut SPR
terhadap pemanfaatan nanopartikel CoFe2O4 akan diperluas dengan
menambahkan efek medan magnet luar.
3

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan
masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana pergeseran sudut SPR yang teramati pada sistem konfigurasi
Kretschmann-perak termodifikasi oleh tiga sampel nanopartikel CoFe2O4
dengan ukuran partikel yang berbeda?
2. Bagaimana pergeseran sudut SPR yang teramati setelah sistem konfigurasi
prisma/Ag/np-CoFe2O4 diberikan medan magnet luar?

1.3. Batasan Masalah


Penelitian ini hanya terbatas pada analisis pergeseran sudut SPR pada
sistem konfigurasi prisma/Ag/np-CoFe2O4. Tiga sampel nanopartikel CoFe2O4
disintesis dengan tiga variasi parameter, yaitu konsentrasi NaOH (1,5 dan 5,0 M),
lama pengadukan (120 dan 150 s), dan suhu pengadukan (80° dan 120°C). Perak
yang dievaporasi di atas permukaan datar prisma setengah lingkaran BK-7
bermassa 9 mg. Larutan nanopartikel CoFe2O4 yang dideposisikan di atas
permukaan lapisan tipis perak memiliki konsentrasi massa 1%. Lapisan tipis
nanopartikel CoFe2O4 dianggap tersebar dan tertata secara teratur serta
homogen di atas permukaan lapisan tipis perak. Pada saat eksperimen SPR dalam
pengaruh medan magnet luar, magnet permanen yang digunakan memiliki
medan magnet sebesar 550 mT. Sedangkan medan magnet yang terukur di
bawah permukaan datar prisma adalah sebesar 13 mT ketika magnet diletakkan
di atas permukaan lengkung prisma.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh penambahan nanopartikel CoFe2O4 dengan ukuran
partikel yang berbeda terhadap pergeseran sudut SPR.
4

2. Mengetahui pengaruh medan magnet luar terhadap nanopartikel CoFe2O4


terhadap pergeseran sudut SPR.

1.5. Manfaat Penelitian


Penelitian ini adalah melakukan modifikasi konfigurasi Kretschmann-
perak dengan menggunakan nanopartikel magnetik CoFe2O4. Hasil penelitian
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya baik dalam
pengembangan optimalisasi maupun aplikasi deteksi objek dengan
menggunakan teknik SPR.

1.6. Kebaruan Penelitian


Kebaruan penelitian ini ada pada pengaruh penambahan nanopartikel
magnetik CoFe2O4 dengan ukuran partikel yang berbeda pada sistem konfigurasi
Kretschmann-perak terhadap pergeseran sudut SPR. Selain itu, penelitian ini juga
mengkaji pengaruh medan magnet luar terhadap pergeseran sudut SPR
nanopartikel CoFe2O4.

1.7. Sistematika Penulisan


Penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka,
dasar teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran,
kemudian ditutup dengan daftar pustaka dan lampiran. Bab pertama adalah
pendahuluan yang terbagi dalam enam subbab, meliputi latar belakang
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kebaruan
penelitian, dan sistematika penulisan. Bab kedua menjabarkan kajian pustaka
tentang modifikasi surface plasmon resonance (SPR) dengan nanopartikel
magnetik, dan pengaruh medan magnet terhadap indeks bias nanopartikel
magnetik.
5

Bab ketiga menjelaskan tentang teori yang mendasari penelitian ini,


terdiri dari kajian dasar surface plasmon resonance (SPR), nanopartikel CoFe2O4,
sifat magnetik material, dan prinsip dasar alat karakterisasi material. Bab
keempat menjelaskan empat hal terkait kegiatan penelitian, yaitu alat dan bahan
yang digunakan, tahapan fabrikasi CoFe2O4 dan eksperimen SPR, skema
penelitian, dan analisis data. Selanjutnya, bab kelima menyajikan data
karakterisasi nanopartikel CoFe2O4 dan eksperimen SPR beserta pembahasannya.
Bab keenam menyimpulkan keseluruhan penelitian dan memberikan saran untuk
perbaikan penelitian berikutnya.
Daftar pustaka mencantumkan seluruh referensi yang digunakan dalam
penelitian ini. Penulisan tesis ditutup dengan beberapa lampiran terkait hasil
karakterisasi yang lengkap, perhitungan data, dan jurnal yang telah dikirimkan
pada dua pertemuan ilmiah internasional.

Anda mungkin juga menyukai