ANALISIS PEMBAHASAN
Percobaan yang telah dilakukan dengan judul “Uji Kuantitatif Lipida” ini
memiliki tujuan untuk menentukan angka peroksida dan asam lemak bebas pada
minyak yang telah dipakai atau minyak yang telah teroksidasi, dikarenakan
minyak yang telah dipakai ini memiliki angka peroksida yang lebih besar
daripada minyak yang masih bersih atau minyak yang belum pernah dipakai.
Sehingga dapat dengan mudah diketahui angka peroksida dan asam lemak
bebasnya. Sampel minyak yang digunakan dalam pratikum ini terdiri dari
minyak goreng kelapa sawit yang sebelumnya sudah dipakai untuk
menggoreng beberapa kali.
Angka peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat
kerusakan pada minyak atau lemak. asam lemak tidak jenuh dapat mengikat
oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida. Peroksida ini
dapat ditentukan dengan metode iodometri. Sedangkan asam lemak bebas
adalah suatu asam yang dibebaskan pada proses hidrolisis lemak oleh enzim.
Proses hidrolisis dikatalisis oleh enzim lipase yang juga terdapat dalam buah,
tetapi berada diluar sel yang mengandung minyak. Jika dinding sel pecah atau
rusak karena proses pembusukan atau karena pelukaan mekanik, tergores atau
memar karena benturan, enzim akan bersinggungan dengan minyak dan reaksi
hidrolisis akan berlangsung dengan cepat sehingga membentuk gliserol dan
asam lemak bebas.
2S2O32- S4O62- + 2e
Dari data percobaan, dapat dihitung kadar asam lemak bebas (%FFA) pada
titrasi pertama kedua dan ketiga berturut-turut 2,38 % 2,34 % dan 2,35 % sehingga
diperoleh rata-rata %FFA rata-rata sebesar 2,357 %. Berdasarkan teori, ambang
batas asam lemak bebas yang dikeluarkan oleh Standar Nasional Indonesia 01-
3741-2002 sebesar 0,3 %. Sehingga kadar asam lemak bebas minyak kelapa sawit
ini sudah melampaui ambang batas, dan minyak ini sudah tidak dapat digunakan
kembali. Semakin tinggi kadar asam bebas (%FFA) maka semakin buruk mutu/
kualitas dari minyak tersebut.
Reaksi yang terjadi ketika dititrasi dengan NaOH
Reaksi Umum
R-COOH (aq) + NaOH (aq) R-COONa(aq) + H2O(l)
Reaksi Khusus
Larutan Blanko
Percobaan pembuatan larutan Blanko bertujuan sebagai larutan
pembanding terhadap perlakuan larutan sampel. Pada percobaan ini 6 gram sampel
minyak sawit diganti dengan aquadest. Langkah pertama yakni membersihkan
semua peralatan yang akan digunkan untuk praktikum guna menghilangkan debu
ataupun air yang menempel dalam peralatan agar tidak mempengaruhi hasil
praktikum Lalu, memasukkan 6 gram aquades yang telah ditimbang dengan neraca
analitik ke dalam Erlenmeyer. Lalu ditambahkan 10 mL etanol 96% dan larutan
tetap tidak berwarna. Kemudian ditambahkan 5 tetes indikator PP kedalam larutan
dan tidak terjadi perubahan Dan didapatkan volume titrasi sebanyak 0,1 mL.
IX. KESIMPULAN