Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

A. Latar Belakang

Penelitian yang dilakukan dalam uji PCQ Non Floristik dilakukan di Pantai
Kondang Merak yang merupakan sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak
di tepi Samudera Indonesia dan secara administratif berada di Desa
Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur,alasan
digunakannya pantai Kondang Merak sebagai lokasi penelitian adalah di sekitar
pantai terdapat hutan-hutan yang memiliki berbagai macam jenis vegetasi
sehingga memenuhi persyaratan agar dapat dilakukan penelitian menggunakan
metode non floristik yang terdiri dari 14 plot

Pada penelitian yang dilakukan menggunakan analisis vegetasi tipe non


destruktif dengan metode pendekatan non floristik,dalam metode pendekatan
non floristik hal yang diamati merupakan penampakan luar atau gambaran
umum dari vegetasi tersebut, dan difokuskan ke dalam pengamatan bentuk
tumbuhan secara keseluruhan,stratifikasi atau tinggi tumbuhan,keadaan di
lingkungannya,bentuk dan ukuran daun,fungsi daun,dan tekstur
daun(Hutama,2016).

Sehingga menurut data yang didapatkan dari metode non floristik


direkomendasikan untuk membuat peta vegetasi dengan skala kecil dan
menengah(Munawwaroh,2016),selain itu dalam metode ini juga harus diamati
tipe dari vegetasi yang ditemukan hal tersebut berguna untuk menentukan
komponen-kompenen penyusun vegetasi pada suatu daerah.

Dalam pengolahan data yang didapatkan dari metode ini dinyatakan melalui
berbagai macam simbol,gambar,dan huruf yang dapat mewakili
perawakan,bentuk tumbuhan secara umum,bentuk daun,warna daun dan
struktur daun,dan didapatkan hasil tentang metode non floristik,selain itu tipe
vegetasi yang ditemukan pada suatu daerah dipengaruhi oleh bentang alam,dan
lokasi daerah penelitian yang dilakukan.Hal tersebut dibuktikan dengan
perbedaan vegetasi yang ditemukan pada daerah tropis dengan daerah sub tropis
yang sangat berbeda(Afriyanto2016).
Metode non floristik dilakukan pada kuadran 3 untuk setiap masing-masing
plot yang berjumlah 14,setiap vegetasi yang ditemukan pada setiap kuadran 3
di masing-masing plot diambil ciri-cirinya lalu dibuat menjadi rumus,rumus
tersebut digunakan untuk menggambar tumbuhan pada kertas milimeter
blok,hasil dari gambara tersebut merupakan peta vegetasi dalam skala kecil,dan
pada metode non floristik ini pembagian tipe-tipe tumbuhan berdasarkan simbol
dan huruf yang dilakukan pada pembuatan rumus sehingga tidak bergantung
dengan aturan taksonomi tumbuhan

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana penerapan pendekatan non-floristik dalam metode


analisis vegetasi di Pantai Kondang Merak?

 Bagaimana mengetahui vegetasi yang terdapat di Pantai Kondang


Merak?
 Bagaimana mengetahui tingkat keanekaragaman dan tumbuhan yang
mendominasi pada transek 18 sepanjang 14 plot di Pantai Kondang
Merak?
C. Tujuan
 Untuk mengetahui penerapan pendekatan non-floristik dalam
metode analisis vegetasi di Pantai Kondang Merak
 Untuk mengetahui vegetasi yang terdapat di Pantai Kondang Merak
 Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman dan tumbuhan yang
mendominasi pada transek 18 sepanjang 14 plot di Pantai Kondang
Merak
D. Manfaat penelitian
 mengetahui penerapan pendekatan non-floristik dalam metode
analisis vegetasi di Pantai Kondang Merak
 mengetahui vegetasi yang terdapat di Pantai Kondang Merak
 mengetahui tingkat keanekaragaman dan tumbuhan yang
mendominasi pada transek 18 sepanjang 14 plot di Pantai Kondang
Merak
E. Definisi Operasional
 Metode Non floristik adalah metode yang menggambarkan
penyebaran vegetasi berdasarkan penutupannya.
 Analisis Vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi
jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau komunitas tumbuhan.
 Plot merupakan tempat dari jalur yang akan digunakan sebagai
penelitian.
 Transek merupakan jalur serta arah yang digunakan sebagai
penelitian.
 Titik sampling merupakan titik yang digunakan sebagai patokan
atau tempat yang diteliti
 Gradasi wilayah merupakan tingkatan yang membedakan suatu
wilayah dengan wilayah lain berdasarkan faktor tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Hutama, Y.P. 2016.Studi Tentang Potensi Mangrove Desa Tambakbulusan


Berdasarkan Hubungan Antara Sebaran Tingkat Kerapatan , C/N Ratio
Dan Total Bakteri. DIPONEGORO JOURNAL OF MAQUARES Volume
5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 1-7

Munawwaroh, A.2016. Penerapan Analisis Vegetasi Di Hutan Mbeji Daerah


Wonosalam Jombang. JURNAL PEDAGOGIA ISSN 2089 -3833
Volume. 5, No. 1, Februari 2016

Afriyanto, W.F. 2016. Komunitas Floristik dan Suksesi Vegetasi Setelah Erupsi
2010 di Gunung Merapi Jawa Tengah. Jurnal Biologi Indonesia 12 (2):
265-276

Anda mungkin juga menyukai