Anda di halaman 1dari 2

Problem identification

1. Apa kompetensi yang harus dikuasai seorang dietesien dalam kegiatan


pelayanan gizi di masyarakat?
Kompetensi nutrisionis dibedakan dari 4 tingkatan yang berbeda yaitu:
 Membantu: melakukan kegiatan secara independen di bawah pengawasan
dan berpartisipasi dalam tim.
 Melaksanakan: mampu melaksanakan kegiatan tanpa pengawasan langsung
(dapat melakukan dengan mandiri)
 Mendidik: mampu melaksanakan fungsi khusus yang nyata yang bertujuan
untuk memperbaiki keadaan atau memantau: mengamati kegiatan sehari-
hari seperti SDM dan masalah lingkungan
 Mengelola: mampu merencanakan, mengorganisasi dan mengarahkan suatu
organisasi

2. Apa yang dimaksud dengan keberhasilan program gizi masyarakat?


Keberhasilan program gizi masyarakat merupakan salah satu hal yang menjadi
parameter atau indikator objektif yang harus dicapai oleh tenaga kesehatan dari
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan program gizi di masyarakat
3. Masalah apa saja yang mempengaruhi keberhasilan program gizi di masyarakat?
Faktor internal :
 kurangnya jumlah tenaga gizi
 ketidakseimbangan kualifikasi, jumlah dan distribusi SDM kesehatan
 belum ditentukannya tim asuhan gizi yang solid, sehingga praktik belum
berjalan maksimal
Faktor eksternal :
 masih rendahnya status gizi balita dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan
sosial
 terbatasnya akses yang memadai bagi masyarakat miskin dan berpendidikan
rendah untuk mendapat pangan bergizi dan aman
 belum seimbangnya pola konsumsi pangan Indonesia
 masih rendahnya pemberian ASI ekslusif
 masih rendahnya peran masyarakat menanggulangi masalah kekurangan gizi

4. Apa peran komunikasi dan promosi kesehatan untuk mendukung keberhasilan


program gizi?

peran komunikasi adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui


pembelajaran diri dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri sesuai budaya setempat didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.
5. Apa prinsip-prinsip etika yang penting diterapkan dalam melaksanakan kegiatan
program gizi di masyarakat?

Prinsip etika yang harus diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan program gizi
diantaranya :
 Ahli gizi berkewajiban melindungi masyarakat umum khususnya tentang
penyalahgunaan pelayanan, informasi yang salah dan praktek yang tidak etis
berkaitan dengan gizi, pangan termasuk makanan dan terapi gizi/diet. Ahli
gizi hendaknya senantiasa memberikan pelayanannya sesuai dengan
informasi factual, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
 Ahli gizi senantiasa melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi
sehingga dapat mencegah masalah gizi di masyarakat
 Ahli gizi berkewajiban senantiasa peka terhadap status gizi masyarakat
untuk mencegah terjadinya masalah gizi dan meningkatkan status gizi
masyarakat
 Ahli gizi berkewajiban memberi contoh hidup sehat dengan pola makan dan
aktifitas fisik yang seimbang
 Dalam bekerjasama dengan professional lain di masyarakat, ahli gizi
berkewajiban memberikan forongan, dukungan, inisiatif, dan bantuan lain
demi tercapainya status gizi dan kesehatan optimal di masyarakat
 Ahli gizi dalam mempromosikan atau mengesahkan produk makanan tentu
tidak dengan cara yang salah atau menyebabkan salah interpretasi

Dinamika Kelompok
Berdasarkan pengamatan dinamika kelompok ini, beberapa anggota cukup aktif dan
saling berdiskusi dengan baik namun juga terdapat beberapa anggota kelompok yang
kurang kooperatif dalam melaksanakan tugasnya namun hal tersebut dapat teratasi dan
tidak terlalu mengganggu terhadap penyelesaian tugas etika profesi

Referensi
Tjaronosari, E. H., 2018. Etika Profesi. Dalam: Bahan Ajar Gizi. Jakarta: Badan pengembangan
dan pemberdayaan SDM Kesehatan .

Buku Petunjuk Pelaksanaan Survailans Gizi. 2012 http://gizi.depkes.go.id/wp-


content/uploads/2012/06/New-Buku-Surveilans-Final1.pdf
Keputusan Kemenkes RI Nomor 374/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi
Gizi

Anda mungkin juga menyukai