Pengertian Kas
Kas adalah salah satu dari beberapa aktiva lancar. Kas dapat dipakai
sesegera mungkin dalam pembayaran kewajiban jangka pendek perusahaan.
Pengertian lain menyatakan bahwa kas merupakan nominal uang kontan
ataupun segala bentuk aset yang mudah untuk dicairkan yang dimiliki
perusahaan.
1. Likuditas
Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang
harus ada dalam perusahaan. Manajemen perusahaan perlu memperhatikan
likuiditas (kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya) dari kas yang dimiliki supaya siap digunakan pada kondisi
tertentu.
2. Earning
Setiap dana yang dialokasikan oleh perusahaan harus memiliki tujuan
untuk memperoleh hasil yang lebih tinggi. Hasil harus lebih tinggi dari kas
yang dialokasikan. Sehingga alokasi pembiayaan pada manajemen kas
harus dilaksanakan menggunakan prinsip ekonomi.
D. Sumber Kas
Terdapat berbagai sumber arus kas yang dimiliki oleh perusahaan pada
pengaturan manajemen kas. Diantaranya :
E. Aliran Kas
Terdapat dua aliran kas yaitu kas masuk atau cash inflow dan kas keluar
atau cahs outflow. Selain itu terdapat aliran kas yang berkelanjutan dan tidak
berkelanjutan. Aliran kas yang berkelanjutan atau kontinyu seperti hasil
transaksi perdagangan tunai, piutang. Sedangkan aliran kas yang tidak
berkelanjutan seperti modal pemilik perusahaan, hasil jual saham, kredit bank,
serta hasil jual alat operasional perusahaan yang sudah tidak digunakan.
F. Aspek Penting dalam Manajemen Kas
1. Motif Transaksi
Perusahaan membutuhkan sejumlah uang tunai untuk membiayai kegiatan
perusahaan sehari-hari, seperti untuk membayar gaji atau upah, membayar
tagihan, membeli barang, serta pembayaran hutang kepada kreditur apabila
jatuh tempo.
2. Motif Berjaga-Jaga
Motif berjaga-jaga yang dimaksudkan disini adalah untuk berjaga-jaga
terhadap kebutuhan yang mungkin terjadi tetapi tidak jelas kapan
terjadinya peristiwa tersebut. Misalnya seperti kebakaran dan kecelakaan.
3. Motif Spekulatif
Motif Spekulatif digunakan untuk mengambil suatu keuntungan jika
adanya kesempatan, seperti perusahaan menggunakan kas yang
dimilikinya untuk diinvestasika pada sekuritas dengan harapan setelah
membeli sekuritas tersebut harganya akan naik.
4. Motif Compensating Balance
Motif ini pada dasarnya lebih berkaitan dengan keterpaksaan perusahaan
meminjam sejumlah uang di bank.