berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna pada nodulnodul yang
terbentuk. Pengertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai berikut yaitu suatu keadaan
disorganisassi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul regeneratif yang
dikelilingi jaringan mengalami fibrosis. Secara lengkap Sirosis hati adalah suatu penyakit
dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sitem arsitektur hati
mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis)
disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.
KLASIFIKASI Berdasarkan morfologi Sherlock membagi Sirosis hati atas 3 jenis, yaitu :
1. Mikronodular
2. Makronodular
3. Campuran (yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular)
1. Sirosis hati kompensataSering disebut dengan Laten Sirosis hati. Pada atadiu kompensata
ini belum terlihat gejala-gejala yang nyata. Biasanya stadium ini ditemukan pada saat
pemeriksaan screening.
2. Sirosis hati Dekompensata Dikenal dengan Active Sirosis hati, dan stadium ini biasanya
gejala-gejala sudah jelas, misalnya ; ascites, edema dan ikterus.
ETIOLOGI
1. Simtomatis
2. Supportif, yaitu :
a. Istirahat yang cukup
b. Pengaturan makanan yang cukup dan seimbang; misalnya : cukup kalori, protein
1gr/kgBB/hari dan vitamin
c. Pengobatan berdasarkan etiologi Misalnya pada sirosis hati akibat infeksi virus C
dapat dicoba dengan interferon. Sekarang telah dikembangkan perubahan strategi
terapi bagian pasien dengan hepatitis C kronik yang belum pernah mendapatkan
pengobatan IFN seperti
1) kombinasi IFN dengan ribavirin,
2) terapi induksi IFN,
3) terapi dosis IFN tiap hari
a) Terapi kombinasi IFN dan Ribavirin terdiri dari IFN 3 juta unit 3 x
seminggu dan RIB 1000-2000 mg perhari tergantung berat badan (1000mg
untuk berat badan kurang dari 75kg) yang diberikan untukjangka waktu
24-48 minggu
b) Terapi induksi Interferon yaitu interferon diberikan dengan dosis yang
lebih tinggi dari 3 juta unit setiap hari untuk 2-4 minggu yang dilanjutkan
dengan 3 juta unit 3 x seminggu selama 48 minggu dengan atau tanpa
kombinasi dengan RIB.
c) Terapi dosis interferon setiap hari. Dasar pemberian IFN dengan dosis 3
juta atau 5 juta unit tiap hari sampai HCV-RNA negatif di serum dan
jaringan hati.
d. Pengobatan yang spesifik dari sirosishati akan diberikan jika telah terjadi
komplikasi seperti
1) Astises
2) Spontaneous bacterial peritonitis
3) Hepatorenal syndrome
4) Ensefalophaty hepatic
Pemeriksaan penunjang
a. Penunjang
1) Radiologi : Pemeriksaan radiologi yang sering dimanfaatkan ialah
pemeriksaan fototoraks,splenoportografi,percutaneus transhepatic porthography (PTP)
2) Ultrasonografi (USG) :ultrasonografi ( USG) banyak dimanfaatkan untuk mendeteksi
kelainan hati, termasuk sirosis hati.Gambaran USG tergantung pada tingkat berat
ringannya penyakit.Pada tingkakt pemulaan sirosis akan tampak hati membesar,
permulaan irregular, tepi hati tumpul.Pada fase lanjut terlihat perubahan gambar USG
yaitu tampak penebalanpermukaan hati yang irregular.Sebagian hati tampak membesar
dan sebagian lagi dalam batas normal
3) Peritoneskopi (laparoskopi). Secara laparoskopi akan tampak jelas kelainan hati.Pada
sirosis hati akan jelas kelihatan permukaan yang berbenjol – benjol erbentul nodoul
yang besar atau kecil dan terdapatnya gambaran fibrosis hati, tepi biasanya
tumpul.Seringkali didapatkan pembesaran limpa.
b. Laboratorium
1) Darah
a) Hb rendah,anemia normokrom normositer, hipokrom monositer atau hipokrom
mikrositer
b) Anemia terjadi akibat hipersplenisme dengan leucopenia dan trombositopenia.
c) Kolesterol darah yang selalu rendah mempunyai prognosis yang kurang baik
d) Kenaikan kadar enzim transaminasi SGOT danSGPT merupakan petunjuk tentang
berat dan luasnya kerusakan parenkim hati.Hal ini terjadi karena akibat kebocoran
dari sel yang mengalami kerusakan.
e) Peninggian kadar gamma GT sama dengan transaminasi ini lebih sensitive tetapi
kurang spesifik
2) Pemeriksaan tinja
Terdapat kenaikan kadar sterkobilinogen.Pada penderita dengan ikterus,eksresi pigmen
empedu rendah.Sterkobilinogen yang tidak terserap oleh darah,didalam usus akan
diubah menjadi sterkobilin yaitu suayu pigmen yang menyebabkan tinja berwana
coklat atau kehamilan
3) Pemeriksaan darah
Biasanya dijumpai normostik anemia yang ringan, kadang – kadang dalam bentuk
makrositer yang disebabkan kekurangan asam folik dan vitamin B12 atau karena
splenomegali.Bilamana penderita pernah mengalami perdarahan gastrointestinal maka
baru akan terjadi hipokromik anemi.Juga dijumpai likopeni bersama dengan adanya
trombositopeni
4) Tes faal hati
Pada sirosis globulin menaik, sedangkan albumin menurun.Pada orang normal tiap
hari akan diproduksi 10 – 16 gr albumin,pada orang dengan sirosis hanya dapat
disintesa antara 3,5-5,9 gr perhari.Kadar normal albumin dalam darah 3,5-5,0
g/dL.Jumlah albumin dan globulin yang masing – masing diukur melalui proses yang
disebut elektroforesis protein serum.Perbandingan normal albumin:globulin adalah 2:1
atau lebih .Selain itu, kadar asam empedu juga termasuk salah satu tes faal hati yang
peka untuk mendeteksi kelainan hati secara dini
5) Albumin
a) Kadar albumin yang menurun merupakan gambaran kemampuan sel ahti yang
kurang dalam memproduksi protein – protein plasma.
b) Penurunan kadar albumin dan peningkatan kadar globulin merupakan penanda
kurangnya daya tahan hati dalam menghadapi stress seperti tindakan operasi
6) Pemeriksaan CHE (cholinesterase)
a) Penting dalam menilai sel hati
b) Kadar CHE akan menurun sedangkan pada perbaikan terjadi kenaikkan CHE
menjadi nilai normal
c) Nilai CHE yang bertahan dibawah normal, mempunyai prognosis yang jelek
7) Pemeriksaan kadar elektrolit
a) Penting dalam penggunaan diuretic dan pembatasan garam dalam diet
b) Dalam hal ensefalopati, kadar Na >145 mEq/l, mempunyai niali diagnostic suatu
kanker hati primer.
http://www.academia.edu/11557346/hepatitis_dan_sirosis_hepatis_PPEMERIKSAAN_PEN
UNJANG
Pemeriksaan faal hati atau lebih dikenal dengan tes fungsi hati adalah sekelompok tes darah
yang mengukur enzim atau protein tertentu didalam darah.Pemeriksaan faal hati umumnya
digunakan untuk membantu mendeteksi, menilai dan memantau penyakit atau kerusakan hati
Biasanya jika untuk memantau kondisi hati, tes ini dilakukan secara berkala atau dilakukan
juga ketika Anda memiliki risiko perlukaan hati, ketika Anda memiliki penyakit hati, atau
muncul gejala – gejala tertenty seperti jaundice (ikterus)
Untuk tes ini diperlukan contoh darah yang diambil dari pembuluh balik (vena) umumnya
pada lengan pasien.Dan sebelum tes dilakukan, tidak diperlukan persiapan khusus kecuali tes
dilakukan bersamaan dengan tes lain yang mungkin memerlukan persiapan khusus
1. Sebagai pemeriksaan penyaring (ada atau tidak ada kelainan faal hati atau sel hati )
2. Membantu menegakkan diagnosis
3. Membantu membuat diagnosis banding
4. Membantu membuat prognosis
5. Mengikuti perjalanan penyakit dan hasil pengobatan
1. Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intravena dapat menurunkan kadar.
2. Trauma pada proses pengambilan sampel akibat tidak sekali tusuk kena dapat
meningkatkan kadar
3. Hemolisis sampel
4. Obat – obatan dapat meningkatkan kadar :antibiotikn narkotika, antihipertensi,
preparat digitalis, indometasin, salisilat,rifampin,flurazepam,propanolol, kontrasepsi
oral lead dan heparin
5. Aspirin dapat meningkatkan atau menurunkan kadar.
http://www.academia.edu/28554481/PEMERIKSAAN_FAAL_HATI_LAINNYA
1. Temukan penyebab ikterus. Biopsi hati dapat menemukan penyakit hati tertentu
(seperti sirosis), infeksi (seperti hepatitis) dan tumor hati.
2. Carilah penyebab hasil tes darah abnormal dari tes aspartat aminotransferase (AST)
dan alanine aminotransferase (ALT). Tingkat ALT dan AST menunjukkan kerusakan
hati dan dapat membantu memastikan penyakit hati.
3. Lihat seberapa besar hati yang meradang atau terserang penyakit hepatitis atau
penyakit hati lainnya.
4. Lihat apakah kondisi hati lainnya, seperti hemochromatosis dan penyakit Wilson.
5. Periksa respon terhadap pengobatan penyakit hati.
6. Tentukan apakah obat, seperti methotrexate, yang menyebabkan efek racun pada hati.
7. Periksa fungsi hati yang ditransplantasikan.
8. Temukan penyebab demam yang tidak dapat dijelaskan dan terus berlanjut.
9. Periksa massa hati yang ditemukan pada pemeriksaan sinar X, ultrasound, atau CT
scan.
1. Percutaneous: Juga disebut biopsi jarum, biopsi ini melibatkan meletakkan jarum
tipis melalui perut dan masuk ke hati. Mayo Clinic menyatakan bahwa itu adalah jenis
biopsi hati yang paling umum.
2. Transjugular: Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan kecil di leher. Tabung
fleksibel tipis dimasukkan melalui vena jugularis leher dan masuk ke hati. Metode ini
digunakan untuk orang yang mengalami gangguan pendarahan.
3. Laparoskopi: Teknik ini menggunakan alat seperti tabung yang mengumpulkan
sampel melalui sayatan kecil di perut.
Pra analitik
Berhenti minum obat ini setidaknya 1 minggu sebelum tes untuk menurunkan kemungkinan
perdarahan setelah tes.
Analitik
Berbaring telentang dengan lengan kanan di bawah atau di atas kepala dan kepala Anda
berpaling ke kiri. Dokter Anda mungkin mengetuk dada dan perut Anda untuk menemukan
hati Anda atau dia mungkin menggunakan ultrasound. Dokter anda akan menandai titik
antara dua tulang rusuk kanan bawah anda jarum biopsi akan dimasukkan. Situs akan
dibersihkan dengan sabun khusus dan disampirkan dengan handuk steril. Dokter akan
memberi anda obat bius (anestik lokal) untuk mematikan area dimana jarum biopsi akan
dimasukkan.
Anda mungkin diminta menarik napas dalam-dalam, meniup semua udara, lalu menahan
napas saat jarum biopsi disisipkan dan ditarik. Ini hanya akan memakan waktu beberapa
detik. Memegang napas Anda menurunkan kemungkinan jarum masuk ke paru-paru Anda
karena paru-paru sangat dekat dengan hati. Penting untuk tetap diam selama beberapa detik
yang dibutuhkan dokter untuk mengumpulkan sampel jaringan. Dokter mungkin mengambil
sampel jaringan lain dari tempat yang sama, tapi dari sudut yang berbeda.
Begitu dokter mengambil jarum, Anda bisa bernafas dengan normal. Perban akan diletakkan
di tempat tusukan. Tes umumnya memakan waktu 15 sampai 30 menit.Anda akan beristirahat
di tempat tidur dan berbaring di sisi kanan selama 2 sampai 6 jam setelah tes. Denyut nadi,
tekanan darah dan suhu Anda akan sering diperiksa setelah biopsi. Anda bisa pulang jika
anda tidak memiliki masalah setelah ujian. Anda bisa makan-makanan seperti biasa. Tapi
kecuali dokter anda mengatakan bahwa ada masalah, jangan minum aspirin, obat
antiinflamasi nonsteroid, pengencer darah atau oabat entiplatelet selama satu minggu setelah
biopsi.
Post analitik
Setelah tes, hubungi layanan darurat lainnya segera jika Anda mengalami hal seperti
dibawah ini:
Tanda syok, seperti pingsan, atau merasa sangat pusing, lemah, atau kurang waspada.
Nyeri parah di dada, bahu, atau perut.
Sedang kesulitan susah bernafas.
Setelah tes, hubungi dokter segera jika tanda-tanda dibawah ini Anda memiliki:
Hasil
Biopsi hati dilakukan dengan menggunakan jarum yang disisipkan di antara dua tulang rusuk
kanan bawah untuk menghilangkan sampel jaringan hati. Sampel jaringan dikirim ke
laboratorium dan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah ada masalah dalam
hati. Sampel jaringan hati yang di kirim ke laboratorium patologi akan diperiksa di bawah
mikroskop untuk penyakit hati seperti kanker hati atau sirosis. Contoh lain dari jaringan hati
dapat di kirim ke laboratorium mikrobiologi untuk melihat apakah infeksi, seperti tuberkulosa
hati. Hasil uji umumnya siap dalam 2 sampai 4 hari. Jika tes dilakukan untuk menemukan
infeksi, diperlukan beberapa minggu agar hasilnya siap.
Resiko
Masalah serius dari biopsi hati jarang dilakukan. Masalahnya bisa meliputi:
http://www.kursksalvage.com/penjelasan-tentang-biopsi-hati/
USG
1. Nyeri abdomen/colic
2. Inflammed appendik
3. Pembesaran organ pada abdomen
4. Tersangka batu emppedu atau batu ginjal
5. Aneurysma pada aorta
6. Peradangan pada organ rongga abdomen
Pra analitik
1. Satu jam sebelum pemeriksaan pasien diharuskan minum dan tahan kencing/ tidak
boleh kencing sampai dilakukan pemeriksaan. Untuk pasien yang menggunakan
cateter harus di klem.
2. Untuk USG abdomen lengkap ( atas dan bawah ), pasien harus puasa makan minimal
6 jam dan harus tahan kencing.
Catatan : Untuk USG abdomen atas pasien tidak dianjurkan tahan kencing. Dan untuk
USG abdomen bawah saja pasien dianjurkan tahan kencing
3. Pasien disarankan memakai pakaian yang mudah dibuka pada area abdomen karena
pakai dan perhiasan dapat menutupi daerah abdomen yang akan dilakukan
pemeriksaan
4. Harus selalu diperhatikan pasien apakah 2 hari sebelum pemeriksaan sudah dilakukan
pemeriksaan gastro intestinal dengan kontras media barium
5. Jika pemeriksaan USG bertujuan untuk memeriksa keadaan hati, kantong empedu,
limpa, dan pankreas Anda maka dokter mungkin akan meminta Anda untuk
menghindari makan berlemak sehari sebelum pemeriksaan dilakukan dan berpuasa 8-
12 jam sebelum pemeriksaan dilakukan
6. Jika pemeriksaan USG bertujuan untuk memeriksa keadaan ginjal, maka dokter Anda
mungkin akan meminta Anda untuk mengkonsumsi 4-6 gelas air putih sekitar 1 jam
sebelum pemeriksaan dilakukan untuk membuat kandung kemih Anda penuh. Selain
itu, Anda juga mungkin akan diminta untuk berpuasa 8-12 jam sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk mencegah terbentuknya gas di dalam usus
7. Jika pemeriksaan USG bertujuan untuk memeriksa aorta, maka Anda mungkin akan
diminta untuk berpuasa 8-12 jam sebelum pemeriksaan dilakuka
https://www.dokter.id/berita/berbagai-hal-yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-usg-perut
https://www.slideshare.net/wwwsry/prinsip-dasar-usg-drhasan-amin?next_slideshow=1 .
Anallitik
USG abdominal atau USG perut adalah pemeriksaan yang dilakukan melalui bagian luar
perut, dengan cara mengoleskan gel ke seluruh area perut. Selain berguna untuk
memperlancar pergerakan transduser, gel ini juga bertujuan untuk mencegah hadirnya udara
antara kulit dan transduser. Selanjutnya, dokter akan menggunakan stik bernama transduser
yang digerakkan di atas perut guna menangkap gambaran nyata mengenai seluruh organ-
organ internal di dalamnya. Perangkat USG – sensor Panduan, yang terlihat seperti mikrofon
atau tongkat. Sensor ditempatkan pada kulit, Tempat di gel berminyak. Transduser mengirim
gelombang suara ke dalam tubuh. Gelombang tercermin dari organ internal dan gema datang
kembali ke sensor. Echo dikonversi ke gambar, yang dapat dilihat pada layar. Dokter
memeriksa gambar dari organ-organ internal di layar. Hal ini juga dapat membuat mereka
Foto. Anda dapat meminta pasien untuk mengubah posisi, atau menahan nafas selama ujian.
Post analitik
https://omedicine.info/id/sonogram.html