Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH dan ASUHAN KEPERAWATAN pada

PENYAKIT WIL’S TUMOR

Disusun Oleh
Kelompok 5

1. Dinda Tri agustin ( P27820717003 )


2. Istiqfah Rahadi (P27820717008 )
3. Firda Nurhidayah ( P27820717011 )
4. Bobi Bimantara (P27820717019 )
5. Anggie Dwi Laurita (P27820717028 )
6. Anugrah Maulidia Putri ( P27820717035 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D4 KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
TAHUN AJARAN 2018-2019
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum .Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan semua ridho serta hidayah-Nya sehingga kami dapat membuat
makalah keperawatan anak tentang penyakit wils tumor.
Kami menyusun makalah ini berdasarkan beberapa sumber buku yang
telah kami peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang
sederhana dan mudah di mengerti oleh pembaca. Selain itu, kami memperoleh
sumber dari beberapa buku pilihan, kami pun memperoleh informasi tambahan
dari internet.
Terima kasih juga kami aturkan kepada pihak – pihak yang terlibat
khususnya untuk dosen pembimbing kami Aida Novitasari, S.Kep, Ns., M.Kep
yang telah memberikan bimbingan sehingga kami dapat membuat makalah
tersebut.
Kami yakin makalah yang kami buat ini tidak luput dari kesalahan, oleh
karena itu kami mohon kepada para masyarakat pembaca untuk memakluminya.
Tak hanya itu makalah kami takkan sempurna tanpa data – data atau info yang
nyata, karena kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha Kuasa.
Semoga makalah yang telah kami buat berguna bagi masyarakat pembaca
Aamiin.

Wassalamu’alaikum .Wr.Wb

Surabaya, 18 November 2018

Penyusun
Daftar Isi

COVER ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2
2.1 Pengertian Modal Sosial ................................................................... 2
2.2 Pengertian Kearifan Lokal ................................................................ 5
2.3 Bentuk Modal Sosial yang Berkaitan dengan Kearifan Lokal dalam Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan .............................................................................. 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 23
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 23
3.2 Saran ................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2 s
1.3 d

BAB II
PEBAHASAN
2.1 DEFINISI
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ganas ginjal yang
tumbuh dari sel embrional primitive di ginjal. Tumor Wilms biasanya
ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi
kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor
Wilms merupakan tumor ganas intraabdomen yang tersering pada anak-
anak dan tumbuh dengan cepat (progesif). Tumor wilms adalah tumor
ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur
embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun (Kamus
Kedokteran Dorland) Tumor wilms adalah tumor padat intraabdomen yang
paling sering dijumpai pada anak. Tumor ini merupakan neoplasma
embrional dari ginjal, biasanya muncul sebagai massa asimtomatik di
abdomen atas atau pinggang. Tumor sering ditemukan saat orang tua
memandikan atau mengenakan baju anaknya atau saat dokter melakukan
pemeriksaan fisik terhadap anak yang tampak sehat. (Basuki,2011)

2.2 ETIOLOGI
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor
genetik. Deny-Drash Syndrome Sindrom menyebabkan kerusakan ginjal
sebelum umur 3 tahun dan sangat langka. Didapati perkembangan genital
yang abnormal. Anak dengan sindrom ini berada dalam resiko tinggi
terkena tipe kanker lain, selain Tumor Wilms. Wiedemann Syndrome Bayi
lahir dengan berat badan yang lebih tinggi dari bayi normal, lidah yang
besar. Tumor wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron
akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk
menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik.
Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi
pada umur kehamilan 8-34 minggu. Beberapa kasus disebabkan karena
defek genetik yang diwariskan dari orang tua. Dan juga ditemukan
kelainan mutasi di kromosom lain Sekitar 1,5% penderita mempunyai
saudara atau anggota keluarga lain yang juga menderita Tumor wilms.
Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat keturunan yang berbeda
dengan kasus Tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus Tumor wilms
diturunkan secara autosomal dominan

2.3 PATOFISIOLOGI
Tumor Wilmâs ini terjadi pada parenkim ginjal. Tumor tersebut
tumbuh dengan cepat di lokasi yang dapat unilateral atau bilateral.
Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau menyimpang ke luar renal.
Mempunyai gambaran khas berupa glomerulus dan tubulus yang primitif
atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif
di kelilingi stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya
mengalami distorsi,tetapi kemudian di invasi oleh sel tumor. Tumor ini
pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan
homogen,lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan ikat). Tumor tersebut
akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakan sebagai
suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal dengan di lakukan
palpasi. Wilms Tumor seperti pada retinoblastoma disebabkan oleh 2
trauma mutasi pada gen supresor tumor. Mutasi pertama adalah inaktivasi
alel pertama dari gen suppressor tumor yang menyangkut aspek prozigot
dan postzigot. Mutasi kedua adalah inaktivasi alel kedua dari gen tumor
supresor spesifik. Gen WT1 pada kromosom 11p13 adalah gen jaringan
spesifik untuk sel blastema ginjal dan epitel glomerolus dengan dugaan
bahwa sel precursor kedua ginjal merupakan lokasi asal terjadinya Wilms
Tumor. Ekspresi WT1 meningkat pada saat lahir dan menurun ketika
ginjal telah makin matur. WT1 merupakan onkogen yang dominan
sehingga bila ada mutasi yang terjadi hanya pada 1 atau 2 alel telah dapat
menimbulkan Wilms Tumor. Gen WT2 pada kromosom 11p15 tetap
terisolasi tidak terganggu. Gambaran klasik tumor Wilms bersifat trifasik,
termasuk sel epitel, blastema dan stroma. Berdasarkan korelasi histologis
dan klinis, gambaran histopatologik tumor Wilms dapat dikelompokkan
dalam dua kelompok, yaitu tumor risiko rendah (favourable), dan tumor
risiko tinggi (unfavourable) Munculnya tumor Wilmâs sejak dalam
perkembangan embrio dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir.
Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan
menyebar ke organ lain.
2.4 MANIFESTASI KLINIS
Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan
adanya nyeri perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi
invasi tumor yang menembus ginjal sedangkan hematuria terjadi karena
invasi tumor yang menembus sistim pelveokalises. Demam dapat terjadi
sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain
yang bisa muncul adalah : 1. Hipertensi diduga karena penekanan tumor
atau hematom pada pembuluh-pembuluh darah yang mensuplai darah ke
ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan merangsang pelepasan
renin atau tumor sendiri mengeluarkan renin 2. Anemia 3. Penurunan berat
badan 4. Infeksi saluran kencing 5. Malaise 6. Anoreksia 7. Tumor Wilms
tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital lainnya, seperti
aniridia, hemihiperttofi, anomali saluran kemih atau genitalia dan retardasi
mental.
2.5 PEMERIKSAN PENUNJANG
Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa di abdomen. Pada 10-
25% kasus, hematuria mikroskopik atau makroskopik memberi kesan tumor ginjal.
1. IVP
Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises (perubahan bentuk
sistem pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui
fungsi ginjal.
2. Foto thoraks merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya
metastasis ke paru-paru. Arteriografi khusus hanya diindikasikan untuk pasien
dengan tumor Wilms bilateral
3. USG merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid
dengan tumor yang mengandung cairan. Dengan pemeriksaan USG, tumor
Wilms nampak sebagai tumor padat di daerah ginjal. USG juga dapat digunakan
sebagai pemandu pada biopsi. Pada potongan sagital USG bagian ginjal yang
terdapat tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih predominan
digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area yang
echotekstur heterogenus.
4. CT-Scan memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor wilms. Ini
meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya
menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel; penentuan perluasan
tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan evaluasi dari ginjal
yang lain. Pada gambar CT-Scan Tumor Wilms pada anak laki-laki usia 4 tahun
dengan massa di abdomen. · CT scan memperlihatkan massa heterogenus di
ginjal kiri dan metastasis hepar multiple. · CT scan dengan level yang lebih
tinggi lagi menunjukkan metastasis hepar multipel dengan thrombus tumor di
dalam vena porta.
5. Laboratorium â Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yang menunjang
untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydrogenase (LDH) meninggi dan Vinyl
mandelic acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan
bukti hematuria, LED meningkat, dan anemia dapat juga terjadi, terlebih pada
pasien dengan perdarahan subkapsuler. Pasien dengan metastasis di hepar
dapat menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.

BAB III
PENUTUP
3.1 E
3.2 E

Anda mungkin juga menyukai