Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT


DI RUANG NEONATUS
RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Disusun Oleh :
Mahasiswa Semester IV DIV Keperawatan Gawat Darurat Surabaya
Bekerjasama dengan
PKRS Ruang Poli Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1 SEMESTER IV
DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA:
1. YUWANA WULANDARI (P27820717001)
2. EKA SULISTANA (P27820717002)
3. DINDA TRI AGUSTIN (P27820717003)
4. NADIYAH HASANAH (P27820717004)
5. DIKKY SYAHRUL W (P27820717007)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
PRODI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KAMPUS SOETOMO
SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
” MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT”

Tingkat/ semester : III / V


Nama : Kelompok 1
Fakultas / Jurusan : DIV Keperawatan Gawat Darurat Kampus Soetomo Surabaya
Judul : Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat

Surabaya, 17 September 2019


Mengetahui / Menyetujui

Kepala Pembimbing
Ruang Poli Anak RSUD DR Soetomo Ruang Poli Anak RSUD DR Soetomo

Ari Oktiweni S.Kep, Ns Dwi Endah Mahargyani S.Kep, Ns


NIP. 19741005 199403 2 003 NIP.19670412 199703 2 003

Pembimbing institusi

Adin Mu’afiro, SST,M.Kes


NIP. 19701217 199403 2 002
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat”

Topik : “Memandikan pasien dab Merawat Tali Pusat”


Hari / Tanggal : Selasa, 17 September 2019
Waktu : 1 x 35 menit
Tempat : Ruang Neonatus RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Sasaran : Pasien dan keluarga Pasien Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan keluarga mengerti tentang
Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat
b. Tujuan khusus
a) Peserta mampu menjelaskan pengertian memandikan bayi
b) Peserta mampu menjelaskan tujuan memandikan bayi
c) Peserta mampu menjelaskan prosedur memandikan bayi
d) Peserta mampu menjelaskan pengertian perawatan tali pusat bayi
e) Peserta mampu menjelaskan tujuan perawatan tali pusat bayi
f) Peserta mampu menjelaskan prosedur perawatan tali pusat bayi
g) Peserta mampu meyebutkan tanda tali pusat bayi yang terinfeksi
h) Peserta mampu meyebutkan pencegahan infeksi tali pusat
2. Materi
Pokok bahasan : Memandikan Bayi dan Perawatan Tali Pusat
Sub pokok bahasan :
a. Pengertian memandikan bayi
b. Tujuan memandikan bayi
c. Prosedur memandikan bayi
d. Pengertian perawatan tali pusat bayi
e. Tujuan perawatan tali puasat bayi
f. Prosedur perawatan tali pusat bayi
g. Tanda tali pusat bayi yang terinfeksi
h. Pencegahan infeksi tali pusat bayi
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
4. Media
a. Lembar balik
b. Leaflet
5. Kegiatan penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan peyuluhan Kegiatan peserta

Pendahuluan 06 September 2019 Mempersiapkan alat, peserta Peserta menyiapkan diri


09.00-09.05 dan penyaji ditempat penyuluhan

Pelaksanaan 06 September 2019 Pembukaan acara oleh Mendengarkan pembukaan


09.05-09.10 moderator yang disampaikan oleh
moderator

06 September 2019 Penyampaian materi oleh Mendengarkan dan


09.10-09.20 penyaji : memberi umpan balik
1. Pengertian terhadap materi yang
memandikan bayi disampaikan
2. Tujuan memandikan
bayi
3. Prosedur memandikan
bayi
4. Pengertian perawatan tali
pusat bayi
5. Tujuan perawatan tali
pusat bayi
6. Prosedur perawatan tali
pusat bayi
7. Tanda tali pusat bayi
terinfeksi
8. Pencegahan infeksi tali
pusat

06 September 2019 Sesi tanya jawab dan evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan


09.20-09.30 hasil yang dipandu oleh mengenai materi yang
moderator belum dipahami
2. Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan.

Penutup 06 September 2019 Penutup oleh moderator.


09.30-09.35

6. Evaluasi
Evaluasi struktural
a. Semua peserta hadir dalam kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa DIV Keperawatan Gawat Darurat
Kampus Soetomo Surabaya bekerja sama dengan penanggung jawab Ruang Poli Anak
RSUD Dr Soetomo Surabaya
c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai
Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
c. Peserta terliat aktif dalam kegiatan penyuluhan
b. Moderator, penyuluh, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsinya dan perannya
dengan baik.
Evaluasi hasil
a. Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan
b. Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penyaji.
7. Struktur Penyuluhan
a. Moderator : Moh. Dikky Syahrul Wahyudi
b. Penyaji : 1. Eka Sulistiana
: 2. Nadiyah Hasanah
c. Fasilitator : Yuwana Wulanadari
d. Observer & Dokumentasi : Dinda Tri Agustin

Uraian Tugas

1. Moderator : Memimpin jalannya penyuluhan, memperkenal diri, menjelaskan tujuan


dari penyuluhan Memandikan Bayi dan Perawatan Tali Pusat, Menjelaskan Topik
penyuluhan, waktu dan tempat terlaksana penyuluhan, menjelaskan sasaran pada
penyuluhan tersebut dan menyimpulkan hasil penyuluhan.

2. Penyaji : Menyampaikan materi tentang Memandikan Bayi dan Perawatan Tali


Pusat dan prioritas menjawab pertanyaan

3. Fasilitator : Memberikan fasilitas dalam menunjang penyuluhan.


4. Observer : Memantau dan mengawasi jalannya penyuluhan.
5. Dokumentasi : Mendokumentasikan jalannya acara penyuluhan dari awal hingga akhir.

8. Sumber
Gant, Norman F & F. Gary Cunningham. 2011. Dasar-dasar Ginekologi & Obstetri. Jakarta:
EGC

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
FKUI

Yulifah, Rita & Tri Johan Agus Yuswanto. 2009. Komunikasi & Konseling dalam
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Akses internet di : https://www.scribd.com/upload
document?archive_doc=330915881&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22archive_vie
w_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C%
22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Memandikan Bayi
Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih,
terasa segar, dan mencegah kemungkinan terjadinya infeksi. Prinsip dalam memandikan bayi
yang harus diperhatikan adalah menjaga jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukkan air ke
hidung, mulut atau telinga yang dapat mengakibatkan aspirasi (Hidayat, 2009).
B. Tujuan Memandikan Bayi
Kulit bayi baru lahir sangat rentan untuk mengering. Selain menyebabkan
ketidaknyamanan, mandi berlebihan dapat menyebabkan dermatitis popok dan memperburuk
cradle cap. Selama 24 sampai 48 jam pertama penggunaan energi diperlukan oleh bayi baru lahir
untuk mempertahankan suhu selama dan setelah mandi harus dipertimbangkan tujuan mandi.
Adapun tujuan memandikan bayi (Bahiyatun, 2009):
1) Memberikan rasa nyaman
2) Memperlancar sirkulasi darah
3) Mencegah infeksi
4) Meningkatkan daya tahan tubuh
5) Menjaga dan merawat integritas kulit.
Bagi sebagian orangtua, memandikan bayi dirasakan lebih mudah dan menyenangkan
dibandingkan hanya sekedar menyekanya. Tidak ada cara yang benar atau salah dalam
memandikan bayi, yang terpenting saat memandikan bayi adalah berhati-hati dan memposisikan
bayi secara tepat.
C. Prosedur Memandikan Bayi
Memandikan bayi itu mudah tidak harus diwaktu pagi hari. Meskipun semua orang
menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu dimandikan setiap hari selama beberapa bulan
pertama. Namun penting untuk melakukan apa yang disebut dengan “membersihkan bagian
tertentu” atau mandi dengan spons setiap hari. Ini biasanya dilakukan hanya setelah bayi diberi
makan atau setelah ganti popok.
Menurut Priyono (2010) dalam bukunya menjelaskan bahwa jadwal mandi bayi tidak
sebanyak orang dewasa. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di tempat-tempat tertentu saat
mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan setiap hari. Bayi hanya
perlu selalu dibersihkan wajah, leher, dan bokong dengan handuk atau busa basah. Jika
memungkinkan, boleh memandikan bayi setiap hari, terutama jika cuaca panas.
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum tidur, karena dapat membuatnya
rileks hingga memudahkan ia tertidur. Hindari memandikan bayi sebelum atau setelah makan
karena perut yang tertekan membuatnya muntah. Tidak ada waktu yang tepat kapan bayi harus
dimandikan. Berikut beberapa langkah atau prosedur tentang cara memandikan bayi. Sebelum
memandikan bayi perlu diperhatikan:
1) Persiapan:
a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
b. Siapkan alat mandi:
a) Bak mandi
b) Air hangat
c) Handuk besar
d) Waslap
e) Kasa steril
f) Sabun bayi pada tempatnya
g) Sampo bayi
h) Minyak kelapa/baby oil
i) Pakaian bayi (popok/celana bayi, baju, gurita, baju, kain untuk pembungkus bayi
[bedong])
j) Alas mandi/perlak
Siapkan untuk membersihkan mata, telinga, hidung, mulut:
a. Cotton bud/kapas steril
b. Air bersih
2) Langkah-langkah Memandikan Bayi (Priyono, 2010)
a. Mandikan bayi ditempat yang aman, tepat, serta yang memudahkan anda bergerak leluasa
(tidak perlu membungkuk).
b. Atur suhu area ruangan yaitu harus hangat (24°C – 27 °C) jika tidak ada pengatur suhu
ruangan, hangatkan ruangan dengan menempatkan air panas dan membiarkan uapnya
memenuhi ruangan tersebut. Air untuk mandi harus sekitar 37 °C – 38 °C. Air yang terasa
hangat di siku memiliki suhu yang mendekati benar.
c. Jika tali pusat atau bekas sunat masih belum sembuh, bayi tidak boleh mandi berendam.
Mandikan bayi dengan menggunakan lap atau handuk basah.
d. Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan air atau perlak.
e. Siapkan semua keperluan mandi dan pakaian sebelum baju bayi dilepaskan, seperti sabun,
sampo, lap pembasuh, gumpalan kapas steril/cotton bud (untuk membersihkan mata,
hidung, telinga, mulut), handuk, popok, dan pakaian bersih, salep atau krim jika perlu, dan
kasa steril untuk tali pusat.
f. Lepaskan baju bayi secara bertahap.
g. Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga yang terkotor.
h. Bersihkan dahulu bagian mata, hidung dan telinga. Basahi kapas dengan air hangat untuk
membersihkan mata. Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata. Jangan menggunakan
sabun untuk membersihkan area wajah. Lap perlahan dari hidung kearah luar. Bagian
hidung jika terdapat cairan atau kotoran keluar, bersihkan hanya bagian luarnya saja,
gunakkan cotton bud atau tisu yang digulung kecil. Pada bagian telinga, yang boleh
dibersihkan hanya bagian luar. Keringkan semua bagian wajah.
i. Sabuni tubuh bayi dengan tangan dan waslap/lap pembasuh. Gunakan waslap/lap bersih
untuk membersihkannya.
j. Membersihkan kepala bayi. Gunakan sabun dan sampo bayi, lalu basuh dengan bersih.
Peganglah kepala bayi seperti memegang bola dan tinggikan sedikit. Sebelum
membersihkan bagian lain, keringkan kepala bayi dengan handuk.
k. Membersihkan wajah. Basahi kapas dengan air hangat untuk membersihkan mata.
Gunakan kapas berbeda untuk setiap mata. Jangan menggunakan sabun untuk
membersihkan wajah. Lap perlahan dari hidung kearah luar. Bagian hidung jika terdapat
cairan atau kotoran keluar, bersihkan hanya bagian luarnya saja, gunakkan cotton bud atau
tisu yang digulung kecil. Pada bagian telinga, yang boleh dibersihkan hanya bagian luar.
Keringkan semua bagian wajah.
l. Leher dan dada. Tidak diperlukan sabun kecuali jika sangat kotor. Bersihkan bagian
lipatan lalu keringkan.
m. Membersihkan lengan. Rentangkan lengan agar lipatan bisa dibersihkan. Tekan telapak
tangan bayi agar kepalannya terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit sabun, dan pastikan
tangan yang sudah disabuni dibersihkan dan dikeringkan karena bayi suka memasukan
tangannya ke mulut.
n. Bagian punggung. Balikkan tubuh bayi dengan kepala yang dimiringkan, lalu basuh
punggungnya.
o. Tungkai. bayi sering menolak merentangkan kakinya, namun penting untuk
membersihkan bagian belakang lutut.
p. Kemudian angkat tubuh bayi dengan menggunakan kedua tangan hati-hatilah karena
tubuh bayi licin.
q. Selimuti bayi dengan handuk. Kemudian keringkan bayi dengan cepat secara perlahan-
lahan,dan perhatikan daerah lipatan kulit.
r. Pakaikan popok dan pakaian bayi yang bersih. Sebelumnya bisa diberikan body lotion
pada leher, tangan dan kaki. Minyak kayu putih pada daerah perut dan krim pada daerah
pantat. Hindari penggunakan bedak berlebihan, cukup pada bagian wajah. Kemudian
tempatkan bayi ditempat tidur dan hangat.
3) Membersihkan kelamin
Perhatikan juga disaat memandikan bayi untuk disertakan pembersihan kelamin bayi. Apalagi
setelah buang air kecil karena dengan dibersihkannya bagian ini, maka bayi akan merasa nyaman.
Sementara itu, dalam memberihkan kelamin bayi laki-laki berbeda dengan perempuan.
1) Membersihkan kelamin bayi laki-laki
a. Gunakan sabun dan air
b. Penis terdiri dari bentukan silinder di hampir seluruh panjangnya dengan ujung membulat
disebut glan. Bagian tangkai dan glan dibatasi lekukan yang disebut sulkus.
c. Gunakan kapas basah untuk membersihkan penis dan lipatan-lipatnnya.
d. Jangan memaksa menarik kulit keluar dan membersihkan bagian dalam penis atau
menyemprotkan antiseptik karena sangat berbahaya. Kecuali ketika kulit luar sudah
terpisah dari glan, sesekali anda bisa menarik dan membersihkan bagian bawahnya.
e. Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus ke luar. Keringkan
dengan tisu lembut, jangan buru-buru memakai popok, tetapi biarkan terkena udara
sejenak.
f. Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim.
2) Membersihkan kelamin perempuan
a. Gunakan sabun dan air
b. Gunakan gulungan kapas untuk membersihkan bagian bawah kelamin
c. Lakukan dari arah depan ke belakang. Tidak perlu membersihkan bagian dalam vagina.
d. Dengan kapas baru, bersihkan anus dan bagian bokong dari arah anus ke luar.
e. Keringkan dengan tisu lembut jangan buru-buru memakai popok, tetapi biarkan terkena
udara sejenak. Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi krim.
D. Pengertian Perawatan Tali Pusat Bayi
Perawatan tali pusat adalah tindakan merawat atau memelihara pada tali pusat bayi setelah
tali pusat dipotong atau sebelum puput (Paisal, 2008). Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan
pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali
pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat
(Hidayat, 2009).
Perawatan tali pusat pada bayi tidak boleh dianggap sepele, sekali tali pusat terinfeksi, kuman
penyakit dapat menyebar ke berbagai organ lainnya. Oleh karena itu, rawatlah selalu tali pusat.
Jagalah tali pusat agar tetap kering dan terkena udara. Menjelang kesembuhannya, tali pusat akan
berubah warna menjadi hitam. Tali pusat akan lepas dengan sendirinya antara satu sampai empat
minggu.
E. Tujuan Perawatan Tali Pusat Bayi
b. Menurut Paisal (2008), perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga agar tali pusat
tetap kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir, membiarkan tali pusat
terkena udara agar cepat kering dan lepas. Perawatan tali pusat juga mencegah
terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir. Penyakit tetanus ini disebabkan oleh
clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui
luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Saifuddin et al,
2001).
c. Manfaat secara positif dari perawatan tali pusat adalah bayi akan sehat dengan kondisi
tali pusat bersih dan tidak terjadi infeksi serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu antara
hari ke 5-7 tanpa ada komplikasi (Hidayat, 2009). Apabila tali pusat tidak dirawat
dengan baik, kuman-kuman bisa masuk sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan
penyakit Tetanus neonatorum. Cara persalinan yang tidak steril dan cara perawatan tali
pusat dengan pemberian ramuan tradisional meningkatkan terjadinya tetanus pada bayi
baru lahir.
A. Prosedur Perawatan Tali Pusat Bayi
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan perawatan. Ingat bayi amat rentan
terhadap infeksi.
2. Ada beberapa dokter yang menganjurkan mengoleskan alkohol dengan kapas
bertangkai atau cotton bud dari pangkal tali pusat. Tetapi, ada beberapa penelitian yang
tidak menganjurkan hal tersebut dikarenakan tanpa mengoleskan apa pun tali pusat
akan lebih cepat kering. Ada baiknya untuk mendiskusikan hal ini lebih dahulu pada
dokter anda.
3. Bungkus tali pusat dengan menggunakan kassa kering. Jangan membungkus terlalu
rapat agar sisa tali pusat tidak menjadi lembab. Intinya, pastikan tali pusat leluasa
terkena udara sehingga cepat kering dan lepas.
4. Cuci tangan anda setelah melakukan perawatan.
5. Pakaian atau popok yang dipakai jangan sampai menutupi tali pusat, pastikan
semuanya berada di bawah tali pusat. Jika memang popok tetap menutupi tali pusat,
guntinglah sedikit di bagian depan popok sehingga tali pusat tetap terkena udara.
6. Jaga kebersihan tali pusat, jangan sampai terkena kotoran seperti air kencing dan lain
sebagainya.
7. Jika anda sedang memandikan si buah hati, usahakan ketinggian air tidak merendam
tali pusat, apabila tali pusat terpaksa terendam air langsung keringkan dengan handuk
bersih dan pastikan telah dilap dengan kering. Lalu lakukan perawatan seperti biasa.
8. Biarkan tali pusat mengering dan lepas dengan sendirinya
Arah Pembersihan Tali Pusat Bayi
Pembersihan tali pusat bayi yang telah dipotong yaitu : dari bagian tali pusat yang dipotong ke
arah pusar dengan gerakan satu arah. Indikasinya agar bagian yang dipotong tidak terkena kotoran
dari pusar.

Hal – Hal yang Dilarang


Membubuhkan atau mengoleskan ramuan dan abu dapur karena akan menyebabkan infeksi.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Jangan membungkus putung tali pusat atau menoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung
tali pusat.
2. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air matang hangat dan sabun segera
keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
3. Penggunaan Popok pada bayi. Saat tali pusat dipotong, maka harus diperhatikan penggunaan
popok bayi tersebut. Sebaiknya popok dipakaikan dibawah pusar. Alasannya adalah agar
pusarnya tidak lembab, karena apabila lembab akan beresiko timbulnya infeksi.

B. Tanda Tali Pusat Bayi Terinfeksi


1. Bernanah
Kondisi ini bisa muncul jika kurang benar dalam merawatnya, seperti kurang bersih dan
kurang kering. Hal ini juga bisa terjadi bila saat pemotongan tali pusat bayi menggunakan
benda yang tidak steril sehingga kuman mudah tumbuh dan berkembangbiak.
2. Bau Tidak Sedap
Ini muncul pada tali pusat menandakan bahwa tali pusat terinfeksi. Lalu tali pusat akan
bernanah dan berlendir. Selain itu juga ditandai dengan kemerahan di sekitar pusar.
3. Tidak Banyak Menangis
Bayi yang terinfeksi umumnya tidak banyak menangis sebaliknya banyak tidur. Gejala ini
ditandai dengan bayi malas minum, demam dan yang paling parah sampai terjadi kejang.
C. Pencegahan Infeksi Tali Pusat
1. Merawat tali pusat berarti menjaga luka tersebut tetap bersih, tidak terkena kencing,
kotoran bayi atau tanah
2. Bila kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan segera keringkan
dengan kassa kering dan dibungkus dengan kassa yang steril dan kering
3. Dilarang membubuhkan atau mengoleskan ramuan, ab dapur dan sebagainya pada luka tali
pusat sebab akan menimbulkan infeksi dan tetanus yang dapat berakhir pada kematian
neonatal.

Anda mungkin juga menyukai