Rammang2
It is known that the Old Mosque of Katangka was built since 1603 AD
which is located on Jalan Syekh Yusuf Katangka, Somba Opu District,
Gowa Regency, which is directly adjacent to the city of Makassar.
"The one who converted him (Sultan Alauddin) was Abdul Makmur
Dato Ribandang as the sole preacher. So that this mosque was built to
spread Islam as well as the last stronghold, "said the manager of the
Katangka Harun Dg Ngella Mosque on Monday (05/28/2018).
"This mosque has 4 pillars, which means that the four companions of
Prophet Muhammad SAW have 6 windows and 5 doors, which means
six pillars of Faith and Islam. Finally there are two floors which mean
two sentences of creed, "continued Nggella.
Since the establishment of the Katangka Mosque, it has undergone
renovations six times. But the form and authenticity and meaning are
maintained, so that they keep remembrance of the spirit of Manga'rangi
Daeng Manrabbia Sultan Alauddin.
Lokasi wisata ini juga memeliki dua buah gua yang bisa dimanfaatkan
sebagai wisata minat khusus. Kedua gua itu adalah Gua Batu dan Gua
Mimpi.[2]
This tourist location also has two caves which can be used as special
interest tours. The two caves are Batu Cave and Mimpi Cave. [2]
5. Pantai losari
When you visit Losari Beach you will be presented with a very beautiful
view, both sunrise and sunrise, so that Losari beach can be enjoyed at
dawn in the morning and evening. Not only that losari beach is usually
used as a center of light sports activities such as the dawn road, jogging,
running activities and so forth.
Kompleks makam Raja-Raja Gowa ini ada dua bagian yang dipisahkan
oleh sebuah pendopo. Hanya beberapa pohon berukuran sedang yang
ada di sekitar makam, dan tidak cukup rindang untuk memberi
perlindungan bagi pengunjung terhadap sengat matahari Sulawesi
Selatan yang tidak memiliki belas kasihan.
Makam Sultan Hasanuddin Gowa ada deretan kubur batu ini dengan
tanda kubur berwarna keputihan, dengan sebuah patung ayam jantan
bertengger di atas makamnya. Sultan Hasanuddin memang dikenal
sebagai raja dengan julukan Ayam Jantan dari Timur, untuk
menghormati keberanian dan kegigihannya dalam melawan hegemoni
Belanda.
Sultan Hasanuddin lahir pada 1629, turun tahta pada 1668 dan wafat
1670. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 16 November 1973.
Makam Sultan Alauddin, Raja Gowa XIV, dengan lorong persegi di
dasarnya, ada di dalam kompleks makam ini. Sultan Alauddin adalah
Raja Gowa yang berperan besar dalam penyebaran ajaran Islam di
Kerajaan Gowa.
This Gowa Kings tomb complex has two parts separated by a pavilion.
Only a few medium-sized trees are around the tomb, and not shady
enough to provide protection for visitors to the sunburn of South
Sulawesi who have no mercy.
Sultan Hasanuddin was born in 1629, abdicated in 1668 and died 1670.
He received the title of National Hero on November 16, 1973. The tomb
of Sultan Alauddin, Raja Gowa XIV, with a square aisle at its base, is
inside the tomb complex. Sultan Alauddin is the King of Gowa who
played a major role in the spread of Islamic teachings in the Kingdom of
Gowa.
7. Balla Lompoa
7. Balla Lompoa
8. Museum La Galigo
Museum ini memiliki koleksi sebanyak kurang lebih 4999 buah yang
terdiri atas koleksi prasejarah, numismatik, keramik asing, sejarah,
naskah, dan etnografi. Koleksi etnografi terdiri atas berbagai jenis hasil
teknologi, kesenian, peralatan hidup, serta benda lain yang dibuat dan
digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Museum
juga memiliki benda-benda yang berasal dari kerajaan-kerajaan lokal
dan senjata yang pernah digunakan pada saat revolusi kemerdekaan.
8. La Galigo Museum
9. Monumen Mandala
9. Mandala Monument