Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN


( PT. Ungaran Garment)

OLEH :
Rahmat Irawan
20110287
MS-3

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


TRI DHARMA NUSANTARA
MAKASSAR
2020/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah

memberikan kami nikmat nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami bisa

menikmati alam semestanya. Tidak lupa pula kami kirimkan salawat dan salam

kepada nabi kita yaitu Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam

kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini.Penulis merasa

bersyukur karena telah menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis mengetahui masih

banyak kekurangan dari tugas makalah yang telah penulis buat maka dari pada itu

kurang dan lebihnya mohon di maafkan karena manusia tidak luput dari kesalahan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A. Iklan Lowongan Pekejaan............................................................................................4
B. Uraian SOP Pekerjaan..................................................................................................6
C. Cara mengukur kinerja Operator Produksi..................................................................7
D. Teori Kompetensi Operator Produksi..........................................................................9
KESIMPULAN.....................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dimulai sejak tahun 1960 dikota Pekalongan yang didirikan oleh Marimutu

Sinivasan dan Govindosamy Manusamu dengan nama yaitu PT. Firman Djaja

Perkasa. Produk utamanya dalah pembuatan sarung pelekat. Yang hanya berbekal

300 unit ATBM (alat-alat tenun bukan mesin) dan fasilitas lain yang serba manual

pada produknya diberi merk lampu adjaib. Pada tahun 1967 Djaja Perkasa mulai

mengembangkan usahanya dengan membuka pabrik di kota Pemalang, alat yang

digunakan perlahan diganti dengan mesin teksil dari Cina, Belgia, Korea, dan India.

Merk mesinnya juga bermacam-macam seperti Sunrise, Cooper, Toyoda, dan

Woung Pong kemudian pada tahun 1970 nama perusahaan diganti menjadi

Texmaco Jaya yang meruapakan kependekan dari Tekstil Manufacturing Company.

Selama 4 tahun bisnis sinivasan berkembang pesat setelah sukses usaha tekstil TJ

mulai merubah sisi hilitnya (garment) hingga pada tanggal 24 September 1975

mulai menjadi PT. Ungaran Sari Garment (usb) di Ungaran, Jawa Tengah.

PT USB sekarang ada 3 cabang :

Perusahaan garment adalah perusahaan yang memproses bahan baku kain

menjadi kain yang hasilnya akan dijual kepada konsumen dalam menghasilkan

sebuah produk yaitu pakaian jadi, perusahaan garment harus mempunyai 3 aset

1
yang paling uatam yaitu bahan kain yang akan dibuat menjadi pakaian, mesin jahit,

operator jahit.

Operator mesin jahit meruapakan orang yang paling penting didalam

produksi, karena banyak atau sedikitnya jumlah pakaian jadi yang dihasilkan

tergantung oleh operator mesin jahit. Dalam membuat satu pakaian jadi, operator

mesin jahit herus didukung dengan adanya bahan kain yang akan dibuat menjadi

pakaian jadi dan mesin jahit yang mempunyai kualitas baik sehingga perusahaan

garment dapat menghasilkan produk jadi yang memuaskan secara kualitas dan

kuantitas.

Apabila kauntitas dan kualitas barang yang dipesan oleh pembeli tidak

sesuai dengan permintaan, maka akan terjadi pembatalan pembelaian pihak yang

akan dirugikan jikan terjadi pembatalan pembelian adalah perusahan garment,

karena pakaian jadi yang telah dihasilkan tidak dibayar oleh pembeli. Hal ini

disebebakan oleh tidak tepatnya waktu penyelesaian, kuantitas tidak memenuhi

persanan pembeli, dan kualitas hasil pesanan tidak sesuai dengan permintaan

pembeli.

Hal seperti diatas dapat berakibat pada keterlamabatan pembayaran gaji

karyawan tau yang lebih parah lagi perusahaan garment dapat mengalami kerugian

yang sangat besar dan bisa berakibat pada pengurangan karyawan.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di tulis oleh penulis maka penulis

mengankat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menentukan SOP pada karyawan Pt.Ungaran Sari

Garment?

2. Bagaimana mengukur kinerja karyawan Pt.Ungaran Sari Garment ?

3. Teori kompensasi apa yang digunakan untuk Operator Prosuksi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui SOP pada karyawan Pt.Unggaran Sari Garment !

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan Pt.Unggaran Sari Garment !

3. Untuk mengetahui Teori Kompetensi yang digunakan untuk Operator

Produksi !

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Iklan Lowongan Pekejaan

4
Lowongan Pekerjaan Pt. Ungaran Sari Garment
Operator Produksi
Syarat :

1. SMK Tata Busana SMA/MA/ Semua Jurusan.

5
2. Usia Minimal 18 Th.
3. Memiliki Motivasi Kerja yang tinggi untuk menjadi karyawan tetap.

Fasilitas:

1. Karyawan tetap.
2. Pendapatan di atas UMK.
3. Asuransi (JKK,JKM,JHT,JP,JKN).
4. Jaminan kesehatan karyawan & keluarga.
5. Digaji penuh selama masa pelatihan.
6. Makan siang untuk semua karyawan.
7. Outbond/Outdoor Traning.
8. Jenjang karir.
9. Lembur dibayar sesuai undang-undang.
10. Insentif produksi mingguan.

Note UMK Kab. Semarang 2023 : Rp.3.060.348

Sumber : https://www.google.com/search?
q=umk+kabupaten+semarang+2023&oq=umk+kabupaten+sem&aqs=chrome.2.69i57j0i51
2l9.7371j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8.

B. Uraian SOP Pekerjaan

SOP Operator Produksi Pt. Unggaran Sari Garment :

6
1. Persiapan mesin :

 Bersihkan mesin dengan kain yang bersih dan kering sebelum mesin

digunakan.

 Periksa kondisi mesin, pastikan tidak ada kerusakan atau kekurangan

pada mesin.

 Siapkan benang dan jarum yang dibutuhkan untuk memulai

produksi.

2. Persiapan bahan :

 Periksa kain dan bahan yang akan digunakan, pastikan tidak ada

cacat atau kerusakan pada bahan.

 Potong kain sesuai dengan pola dan ukuran yang dibutuhkan.

3. Produksi :

 Pilih pola dan ukuran yang dibutuhkan, dan pastikan memahami

intruksi dengan benar.

 Letakkan bahan di mesin dan mulai menjahit sesuai pola dan

intruksi.

 Periksa hasil jahitan secara berkala, pastikan jahitan secara berkala,

pastikan jahitan rapi dan benang tidak putus.

 Jika terdapat cacat pada jahitan, segera perbaiki dengan hati-hati.

4. Selesai produksi :

 Setelah selesai produksi, matikan mesin dan bersihkan area kerja dari

bahan-bahan yang tidak di perlukan.

7
 Simpan bahan yang belum terpakai dengan rapid an aman.

 Lapor ke atasan atau pengawas jika ada masalah atau kendala selama

proses produksi.

Note :

Dalam melaksanakan SOP diatas, para operator Produksi harus

mengedepankan kesehatan dan keselamatan kerja, seperti memakai APD :

 Memakai masker.

 Memakai topi/hair net.

 Sarung tangan.

C. Cara mengukur kinerja Operator Produksi.

1. Jumblah Produksi

Jumlah produksi merupakan indikator kinerja yang paling umum

digunakan dalam mengukur kinerja operator produksi. Jumlah produksi

dapat diukur dengan jumlah potong yang dihasilkan dalam satu hari atau

satu bulan. Dalam industri garmen, jumlah produksi biasanya diukur dalam

satuan potong atau satuan set.

Bila mana saya di tempatkan sebagai seorang manager saya akan

melihat faktor jumlah produksi ini bila mana ada seorang karyawan saya

tingkat produksinya di bawah ketentuan yang harus di produksi maka saya

akan menilai karyawan tersebut kinerjanya tidak baik, sebaliknya bila mana

8
ada seorang karyawan saya yang tingkat produksinya sesuai dengan

ketentuan dan bahkan lebih dari apa yang harus di produksi maka saya akan

menilai karyawan tersebut kinerjanya baik.

2. Waktu prosuksi.

Waktu produksi dapat diukur dengan menghitung waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan satu potong atau satu set produk. Dalam

industri garmen, waktu produksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti mesin yang digunakan, jenis produk, dan tingkat keahlian operator.

Bila saya di tempatkan pada posisi manager saya akan menilai

kinerja karyawan saya itu baik bila mana ia dalam menyelesaikan satu

produk itu cepat sedangkan saya akan menilai tidak baik kinerja karyawan

saya bila ia mengerjakan satu produk itu lama.

3. Kualitas produk

Kualitas produk sangat penting dalam industri garmen karena produk

yang buruk dapat menghasilkan biaya tambahan dan merusak reputasi

merek. Kualitas produk dapat diukur dengan membandingkan produk yang

dihasilkan dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.

Bila saya saya di tempatkan pada posisi manager saya akan menilai

kinerja karyawan saya itu baik bila mana ia membuat suatu produk sesaui

dengan standar kualitas yang telah di tentukan oleh perusahaan sedangkan

sebaliknya bila mana ada karyawan saya yang menghasilkan suatu produk

9
tidak sesaui dengan standar kualitas yang telah telah di tetapkan oleh

perusahaan maka saya akan menilai kinerjanya tidak baik.

D. Teori Kompetensi Operator Produksi.

1. Teori Keseimbangan Internal dan Eksternal (Internal and External Equity

Theory)

Teori keseimbangan internal dan eksternal mengacu pada konsep

bahwa kompensasi yang adil harus menggabungkan dua faktor penting:

keseimbangan internal dan eksternal. Keseimbangan internal merujuk pada

penghargaan yang sama untuk pekerjaan yang sama di dalam organisasi.

Sementara itu, keseimbangan eksternal merujuk pada penghargaan yang

sama dengan pasar tenaga kerja yang sebanding. Oleh karena itu, operator

produksi harus dibayar setara dengan pekerjaan sejenis di dalam organisasi

dan pasar tenaga kerja yang sebanding.

2. Teori Maslow tentang Kebutuhan Manusia (Maslow's Hierarchy of Needs

Theory)

Teori Maslow tentang kebutuhan manusia mengemukakan bahwa

manusia memiliki hierarki kebutuhan yang terdiri dari lima tingkatan.

Kebutuhan ini adalah: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan,

kebutuhan akan cinta dan keanggotaan, kebutuhan akan penghargaan, dan

kebutuhan aktualisasi diri. Sebagai operator produksi, mereka harus dibayar

cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan,

10
dan kebutuhan akan cinta dan keanggotaan. Dalam hal ini, kepuasan

kebutuhan fisiologis meliputi gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari, seperti makanan dan tempat tinggal, sedangkan keamanan

meliputi tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja.

3. Teori Harapan (Expectancy Theory)

Teori Harapan mengatakan bahwa individu berperilaku berdasarkan

ekspektasi mereka tentang hasil yang mungkin terjadi. Dalam konteks

kompensasi, teori ini mengemukakan bahwa operator produksi akan merasa

puas dengan kompensasi mereka jika mereka memiliki ekspektasi yang

realistis tentang upah mereka dan yakin bahwa usaha mereka akan diakui

dan dihargai. Oleh karena itu, penting untuk menyusun sistem penghargaan

yang adil dan transparan yang memperhitungkan kontribusi operator

produksi dalam keseluruhan proses produksi.

4. Teori Keadilan Organisasional (Organizational Justice Theory)

Teori Keadilan Organisasional mengatakan bahwa individu

mempertimbangkan apakah mereka diperlakukan secara adil dalam

keputusan organisasional. Dalam hal kompensasi, penting bagi operator

produksi untuk merasa bahwa mereka diperlakukan secara adil dalam hal

gaji, tunjangan, dan bonus. Ada tiga jenis keadilan organisasional: keadilan

distributif (distributive justice), keadilan prosedural (procedural justice), dan

keadilan interaksional (interactional justice). Keadilan distributif mengacu

pada seberapa adil hasil pembagian sumber daya dalam organisasi,

11
sementara keadilan prosedural berkaitan dengan seberapa adil proses

pembagian sumber daya tersebut.

12
KESIMPULAN

Perusahaan garment adalah perusahaan yang memproses bahan baku kain

menjadi kain yang hasilnya akan dijual kepada konsumen dalam menghasilkan

sebuah produk yaitu pakaian jadi, perusahaan garment harus mempunyai 3 aset

yang paling uatam yaitu bahan kain yang akan dibuat menjadi pakaian, mesin jahit,

operator jahit.

Operator mesin jahit meruapakan orang yang paling penting didalam

produksi, karena banyak atau sedikitnya jumlah pakaian jadi yang dihasilkan

tergantung oleh operator mesin jahit. Dalam membuat satu pakaian jadi, operator

mesin jahit herus didukung dengan adanya bahan kain yang akan dibuat menjadi

pakaian jadi dan mesin jahit yang mempunyai kualitas baik sehingga perusahaan

garment dapat menghasilkan produk jadi yang memuaskan secara kualitas dan

kuantitas.

13

Anda mungkin juga menyukai