Disusun oleh :
A4-18
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bias
terselesaikan pada waktunya. Makalah ini membahas tentang asam amino dan protein.
Makalah ini merupakan pengayaan bagi mahasiswa yang ingin mempelajari tentang asam
amino dan protein.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada Dosen yang telah memberikan bimbingan
materi, teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-ide sehingga makalah
ini bisa terselesaikan.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun bagi kami
untuk terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
2.1 Asam Amino ........................................................................................................................... 6
A. Pengertian Asam Amino ............................................................................................................ 6
B. Struktur Asam Amino ............................................................................................................. 6
C. Sifat Asam Amino ...................................................................................................................... 7
D. Jenis Asam Amino ..................................................................................................................... 8
E. Reaksi Kimia Asam Amino ........................................................................................................ 8
2.2 Protein ................................................................................................................................... 10
A. Pengertian Protein .................................................................................................................... 10
B. Struktur Protein ........................................................................................................................ 10
C. Klasifikasi protein ................................................................................................................. 11
D. Sifat Protein.............................................................................................................................. 14
E. Fungsi Protein ........................................................................................................................... 14
BAB III................................................................................................................................................. 15
PENUTUP............................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima
didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam
jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan
darah, matriks interseluler dan sebagainya protein. Unit dasar penyusun struktur protein
adalah asam amino. Asam amino bekerja dalam proses kehidupan di dalam tubuh makhluk
hidup.
Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk
kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Semua asam amino memiliki struktur kimia yang mirip, berisi sebuah atom karbon
pusat dan karbon ini terpasang sebuah gugus karboksil, yang terdiri dari karbon dan
oksigen, dan gugus amino yang terbuat dari nitrogen dan hidrogen. Asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan kimia yang disebut peptida membentuk protein. Ikatan ini sangat
sulit dipecahkan, namun asam, enzim, dan agen lainnya mampu memecahkan ikatan
tersebut misalnya saat proses pencernaan. Rantai samping pada asam amino memberikan
sifat kimia yang berbeda pada masing-masing yang mempengaruhi bagaimana
berinteraksi ketika dimasukkan ke dalam molekul protein dan bagaimana sel-sel
mencernanya.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat 4 gugus, yaitu:
gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hydrogen (H), dan satu gugus sisa (R,
dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam
amino dengan asam amino lainnya. Atom Cpusat tersebut dinamai Cα (C alfa) sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berkaitan langsung
dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terkait pada atom Cα ini, senyawa
tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasar sifat
kimia rantai samping menjadi 4 kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino
bersifat asam lemah, basa lemah, hodrofilik jika polar, dan hidrofobik jika non polar.
Semua asam amino pembentuk molekul protein mempunyai struktur yang serupa yaitu
mempunyai gugus karboksilat dan gugus amino yang terikat pada satu atom karbon yang
sama. Perbedaan struktur asam amino banyak ditentukan oleh gugus rantai samping atau
biasa dinamakan gugur R. Gugus R ini bervariasi baik srtuktur, ukuran, muatan listrik
maupun kelarutannya dalam air. Semua asam amino pembentuk protein sering dikatakan
sebagai asam amino standar atau asam amino primer, untuk membedakannya dari asam
amino yang bukan pembentuk protein walaupun ditemui dalam sel hidup. Suatu asam
amino terdiri atas :
1. Atom C
2. Atom H yang terikat pada atom C
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C
4. Gugus amino yang terikat pada atom C
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C
1. Titik leleh asam amino diatas 2000C, sedangkan kebanyakan senyawa organik dengan
bobot molekul sekitar itu berupa cairan pada temperatur kamar.
2. Larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti
dietil eter atau benzena.
3. Momen dipol yang besar.
4. Kurang bersifat asam dibandingkan sebagian besar asam karboksilat.
5. Kurang basa dibandingkan sebagian besar amina.
D. Jenis Asam Amino
Asam amino dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dibuat oleh tubuh sehingga
kebutuhannya dipasok dari makanan. terdapat 9 jenis asam amino esensial yaitu:
histidin, isoleusin, leusin, lisin, methionin, phenilalanin, treonin, triptophan, and valin.
2. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang diproduksi tubuh dan mencukupi
kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari makanan. jenis asam amino non esensial
adalah alanin, asparagin, asam aspartat, and asam glutamat
3. Asam amino kondisional adalah asama amino yang biasanya tidak esensial kecuali
saat sakit dan stress. Jenis asam amino ini adalah: arginin, sistein, glutamin, tyrosine,
glisin, ornithin, prolin, and serin.
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil (berupa asam
karboksilat) sekaligus zat ini dapat dianggap sebagai asam dan basa (walaupun pH
alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus –R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang
disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif
(terprotonasi, -NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negative
(terdeprotonasi, -COO). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam
aminonya.Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter
ion. Zwitter ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur Kristal putih
yang bertitik lebur tinggi arena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada
dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Titik isolisktrik adalah pH dimana ion dipolar secara listrik netral dan tidak
bermigrasi ke anoda maupun katoda.Titik isolistrik bergantung pada keasaman atau
kebasaan suatu rantai samping. Titik isolistrik dapat ditentukan dengan elektroforesis
yaitu suatu proses untuk mengukur migrasi ion dalam suatu medan listrik. Proses ini
dilakukan dengan menaruh larutan asam amino berair pada suatu absorben antara
sepasang elektroda. Dalam sel ini anion bermigrasi ke arah elektroda positif dan kation ke
arah elektroda negatif. Jika asam amino netral dilarutkan dalam air biasa akan terjadi
migrasi netto ion asam amino ke arah elektroda positif.
Asam amino asam mempunyai gugus karboksil kedua yang bereaksi dengan air
membentuk suatu ion negatif. Diperlukan konsentrasi H+ yang tinggi untuk
memungkinkan asam amino asam sampai ke titik isolistrik. Titik isolistrik asam amino
asam adalah berkisar pH=3. Asam amino basa mempunyai gugus amino kedua yang
bereaksi dengan air membentuk suatu ion positif. Diperlukan ion-ion hidroksida untuk
menetralkan asam amino basa dan samapai titik isolistrik.Untuk asam amino basa
isolistriknya terletak di atas pH 7.
Gugus amino dari suatu asam amino dapat dengan mudah diasilasi dengan suatu
halida asam ataupun dengan anhidrida asam untuk menghasilkan amida.Karena nitrogen
amida tidak bersifat basa, suatu asam amino terasilasi tidak membentuk ion
dipolar.Karena alasan ini, asam amino terasilasi menunjukkan sifat-sifat fisis yang khas
dari senyawa organi bukannya sifat fisis dari garam-garam.Dalam sintesis peptide
(protein kecil) gugus N-asil digunakan sebagai suatu gugus blockade.
Asam-asam amino bereaksi dengan ninhidrin untuk membentuk produk yang disebut
Ungu Ruheman. Reaksi itu biasa digunakan sebagai uji bercak untuk mendeteksi hadirnya
asam asam amino pada kertas kromatografi. Karena reaksi itu kuantitatif, reaksi itu
digunakan sebagai penganalisis asam amino yang diotomasi, instrument-instrumen yang
menetapkan presentasi asam-asam amino yang ada dalam suatu contoh.
2.2 Protein
A. Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.
B. Struktur Protein
Kunci ribuan protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul unit
pembangunan protein yang relative sederhana dibangun dari rangkaian dasar yang sama,
yaitu dari 20 asam amino yang mempunyai rantai samping yang khusus yang memberikan
sifat kimia masing-masing. Ada 4 macam struktur protein yaitu :
1. Struktur Primer
Merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida (amida).
2. Struktur sekunder
Struktur 3 dimensi lokak dari berbagairangkaian asam amino pada protein yang
distabilkan oleh ikatan hidrogen.
3. Struktur tersier
Protein ini memiliki banyak beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek.
4. Struktur kuartener
Struktur dimana bila struktur kompleksnya berpisah maka akan mengakibatkan
protein tersebut tidak fungsional.
C. Klasifikasi protein
3. Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non-asam amino.
Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan
RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah
besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester
dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang
terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana
mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng. Berdasarkan senyawa pembentuk,
terbagi sebagai berikut:
1. Protein Kojugasi dan Senyawa Non Protein
Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut protein
konjugasi, sedang protein yang mengandung senyawa non protein disebut protein
sederhana. Contoh: 9 Glikoprotein terdapat pada hati. Merupakan protein
sederhana yang terikat dengan bahan bahan non-asam amino. Nukleoprotein
terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan
asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat
dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya
adalah zat besi, tembaga dan seng.
3. Protein Kontraktil
Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam proses gerak.
Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak bergerak dalam
myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).
4. Protein Pengankut
Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul tertentu dan
melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah. Sebagai
contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme yang mengandung
besi terikat pada protein globin, berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam
darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam
darah beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat pengangkut oksigen
dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai alat pengangkut asam lemak dalam
darah; β-lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid dalam darah; seruloplasmin,
sebagai alat pengangkut ion tembaga dalam darah.
5. Protein Hormon
Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh
misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone 16
adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone
pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.
6. Protein Bersifat Racun
Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu misalnya:
racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan makanan;
racun ular, suatu protein enzim yang dapat menyebabkan ter hidrolisisnya
fosfogliserida yang terdapat dalam membrane sel; risin, protein racun dari beras.
7. Protein Pelindung
Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai
contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada
antigen dan dengan antigen yang merupakan protein asing, dapat membentuk
senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses
pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam mekanisme pembekuan
darah.
8. Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yangterdapat dalam
putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung.
D. Sifat Protein
1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
3. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi,
protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
E. Fungsi Protein
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anonim.2015.http://bisakimia.com/2012/11/11/denaturasi-protein/
Anonim.2015. https://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/makalah-protein/
Anonim.2015. http://ricky-kurniawan-20-12-1993.blogspot.com/2014/04/analisis-protein-
secara-kualitatif-dan.html
Anonim.2015. https://marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09/makalah-biokimia-asam-
amino-dan-protein/
Anonim. https://id.scribd.com/doc/132424232/Asam-amino-dan-Protein-doc