Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI KIMIA

ASAM AMINO DAN PROTEIN

Disusun oleh :

A4-18

1. Miftah Agustriana 1351810254


2. Muhammad Sodik 1351810262
3. Dyah Ayu W. 1351810292
4. Mirza Elfaryani 1351810293
5. Fitri Ayu N. 1351810296
6. Mawadah Iga S. 1351810300
7. Fatmiyatu 1351810310
8. Indah Prtaiwi 1351810314

AKADEMI FARMASI SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bias
terselesaikan pada waktunya. Makalah ini membahas tentang asam amino dan protein.
Makalah ini merupakan pengayaan bagi mahasiswa yang ingin mempelajari tentang asam
amino dan protein.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada Dosen yang telah memberikan bimbingan
materi, teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-ide sehingga makalah
ini bisa terselesaikan.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun bagi kami
untuk terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
2.1 Asam Amino ........................................................................................................................... 6
A. Pengertian Asam Amino ............................................................................................................ 6
B. Struktur Asam Amino ............................................................................................................. 6
C. Sifat Asam Amino ...................................................................................................................... 7
D. Jenis Asam Amino ..................................................................................................................... 8
E. Reaksi Kimia Asam Amino ........................................................................................................ 8
2.2 Protein ................................................................................................................................... 10
A. Pengertian Protein .................................................................................................................... 10
B. Struktur Protein ........................................................................................................................ 10
C. Klasifikasi protein ................................................................................................................. 11
D. Sifat Protein.............................................................................................................................. 14
E. Fungsi Protein ........................................................................................................................... 14
BAB III................................................................................................................................................. 15
PENUTUP............................................................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didalam kehidupan, protein merupakan molekul yang sangat penting dalam tubuh
maklhuk hidup. Hal ini disebabkan karena hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi
dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein. Istilah protein berasal dari
kata Yunani yaitu Proteos,yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini
diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia
berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot, seperlima
didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam
jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan
darah, matriks interseluler dan sebagainya protein. Unit dasar penyusun struktur protein
adalah asam amino. Asam amino bekerja dalam proses kehidupan di dalam tubuh makhluk
hidup.

Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk
kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian asam amino ?


2. Bagaimana struktur asam amino ?
3. Apa saja sifat asam amino ?
4. Sebutkan jenis asam amino ?
5. Apa pengertian protein ?
6. Bagaimana struktur protein ?
7. Sebutkan klasifikasi protein ?
8. Bagaimana sifat protein ?
9. Apa fungsi protein ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian asam amino


2. Untuk mengetahui struktur asam amino
3. Untuk mengetahui sifat asam amino
4. Untuk mengetahui jenis asam amino
5. Untuk mengetahui pengertian protein
6. Untuk mengetahui struktur protein
7. Untuk mengetahui klasifikasi protein
8. Untuk mengetahui sifat protein
9. Untuk mengetahui fungsi protein
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Asam Amino

A. Pengertian Asam Amino


Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino dan gugus asam
(biasanya asam karboksilat). Terdapat sekitar 500 jenis asam amino yang sebagian besar
adalah non-fisiologis. Selain itu, banyak asam amino fisiologis penting tidak digunakan
dalam protein. Namun, dalam biokimia, istilah “asam amino” umumnya mengacu pada
salah satu dari 20 jenis unit monomer yang paling umum digunakan untuk membangun
protein.

Semua asam amino memiliki struktur kimia yang mirip, berisi sebuah atom karbon
pusat dan karbon ini terpasang sebuah gugus karboksil, yang terdiri dari karbon dan
oksigen, dan gugus amino yang terbuat dari nitrogen dan hidrogen. Asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan kimia yang disebut peptida membentuk protein. Ikatan ini sangat
sulit dipecahkan, namun asam, enzim, dan agen lainnya mampu memecahkan ikatan
tersebut misalnya saat proses pencernaan. Rantai samping pada asam amino memberikan
sifat kimia yang berbeda pada masing-masing yang mempengaruhi bagaimana
berinteraksi ketika dimasukkan ke dalam molekul protein dan bagaimana sel-sel
mencernanya.

B. Struktur Asam Amino

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat 4 gugus, yaitu:
gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hydrogen (H), dan satu gugus sisa (R,
dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam
amino dengan asam amino lainnya. Atom Cpusat tersebut dinamai Cα (C alfa) sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berkaitan langsung
dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terkait pada atom Cα ini, senyawa
tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasar sifat
kimia rantai samping menjadi 4 kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino
bersifat asam lemah, basa lemah, hodrofilik jika polar, dan hidrofobik jika non polar.

Semua asam amino pembentuk molekul protein mempunyai struktur yang serupa yaitu
mempunyai gugus karboksilat dan gugus amino yang terikat pada satu atom karbon yang
sama. Perbedaan struktur asam amino banyak ditentukan oleh gugus rantai samping atau
biasa dinamakan gugur R. Gugus R ini bervariasi baik srtuktur, ukuran, muatan listrik
maupun kelarutannya dalam air. Semua asam amino pembentuk protein sering dikatakan
sebagai asam amino standar atau asam amino primer, untuk membedakannya dari asam
amino yang bukan pembentuk protein walaupun ditemui dalam sel hidup. Suatu asam
amino terdiri atas :

1. Atom C
2. Atom H yang terikat pada atom C
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C
4. Gugus amino yang terikat pada atom C
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C

C. Sifat Asam Amino


Sifat sifat khusus asam amino antara lain, asam amino tidak menyerap cahaya tampak
/ visible. Dengan pengecualian asam amino aromatik triptofan, tyrosin, fenil alanin dan
histidin, yang tidak menyerap sinar UV yang mempunyai panjang gelombang 240nm.
Sebagian besar yang mempunyai panjang gelombang diatas 240nm penyerapan UV oleh
Protein disebabkan kandungan triptofannya (martin, 1987). Sifat Fisika asam amino :

1. Titik leleh asam amino diatas 2000C, sedangkan kebanyakan senyawa organik dengan
bobot molekul sekitar itu berupa cairan pada temperatur kamar.
2. Larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti
dietil eter atau benzena.
3. Momen dipol yang besar.
4. Kurang bersifat asam dibandingkan sebagian besar asam karboksilat.
5. Kurang basa dibandingkan sebagian besar amina.
D. Jenis Asam Amino
Asam amino dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dibuat oleh tubuh sehingga
kebutuhannya dipasok dari makanan. terdapat 9 jenis asam amino esensial yaitu:
histidin, isoleusin, leusin, lisin, methionin, phenilalanin, treonin, triptophan, and valin.

2. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang diproduksi tubuh dan mencukupi
kebutuhan walaupun tidak diperoleh dari makanan. jenis asam amino non esensial
adalah alanin, asparagin, asam aspartat, and asam glutamat
3. Asam amino kondisional adalah asama amino yang biasanya tidak esensial kecuali
saat sakit dan stress. Jenis asam amino ini adalah: arginin, sistein, glutamin, tyrosine,
glisin, ornithin, prolin, and serin.

E. Reaksi Kimia Asam Amino

1. Keamfoteran asam amino

Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil (berupa asam
karboksilat) sekaligus zat ini dapat dianggap sebagai asam dan basa (walaupun pH
alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus –R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang
disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif
(terprotonasi, -NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negative
(terdeprotonasi, -COO). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam
aminonya.Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter
ion. Zwitter ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur Kristal putih
yang bertitik lebur tinggi arena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada
dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.

Titik isolisktrik adalah pH dimana ion dipolar secara listrik netral dan tidak
bermigrasi ke anoda maupun katoda.Titik isolistrik bergantung pada keasaman atau
kebasaan suatu rantai samping. Titik isolistrik dapat ditentukan dengan elektroforesis
yaitu suatu proses untuk mengukur migrasi ion dalam suatu medan listrik. Proses ini
dilakukan dengan menaruh larutan asam amino berair pada suatu absorben antara
sepasang elektroda. Dalam sel ini anion bermigrasi ke arah elektroda positif dan kation ke
arah elektroda negatif. Jika asam amino netral dilarutkan dalam air biasa akan terjadi
migrasi netto ion asam amino ke arah elektroda positif.

Asam amino asam mempunyai gugus karboksil kedua yang bereaksi dengan air
membentuk suatu ion negatif. Diperlukan konsentrasi H+ yang tinggi untuk
memungkinkan asam amino asam sampai ke titik isolistrik. Titik isolistrik asam amino
asam adalah berkisar pH=3. Asam amino basa mempunyai gugus amino kedua yang
bereaksi dengan air membentuk suatu ion positif. Diperlukan ion-ion hidroksida untuk
menetralkan asam amino basa dan samapai titik isolistrik.Untuk asam amino basa
isolistriknya terletak di atas pH 7.

2. Asilasi asam amino

Gugus amino dari suatu asam amino dapat dengan mudah diasilasi dengan suatu
halida asam ataupun dengan anhidrida asam untuk menghasilkan amida.Karena nitrogen
amida tidak bersifat basa, suatu asam amino terasilasi tidak membentuk ion
dipolar.Karena alasan ini, asam amino terasilasi menunjukkan sifat-sifat fisis yang khas
dari senyawa organi bukannya sifat fisis dari garam-garam.Dalam sintesis peptide
(protein kecil) gugus N-asil digunakan sebagai suatu gugus blockade.

3. Reaksi dengan Ninhidrin

Asam-asam amino bereaksi dengan ninhidrin untuk membentuk produk yang disebut
Ungu Ruheman. Reaksi itu biasa digunakan sebagai uji bercak untuk mendeteksi hadirnya
asam asam amino pada kertas kromatografi. Karena reaksi itu kuantitatif, reaksi itu
digunakan sebagai penganalisis asam amino yang diotomasi, instrument-instrumen yang
menetapkan presentasi asam-asam amino yang ada dalam suatu contoh.
2.2 Protein
A. Pengertian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan
kadang kala sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua
sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.
Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskleton.

Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein
merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.

B. Struktur Protein

Kunci ribuan protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul unit
pembangunan protein yang relative sederhana dibangun dari rangkaian dasar yang sama,
yaitu dari 20 asam amino yang mempunyai rantai samping yang khusus yang memberikan
sifat kimia masing-masing. Ada 4 macam struktur protein yaitu :
1. Struktur Primer
Merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida (amida).
2. Struktur sekunder
Struktur 3 dimensi lokak dari berbagairangkaian asam amino pada protein yang
distabilkan oleh ikatan hidrogen.
3. Struktur tersier
Protein ini memiliki banyak beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek.
4. Struktur kuartener
Struktur dimana bila struktur kompleksnya berpisah maka akan mengakibatkan
protein tersebut tidak fungsional.

C. Klasifikasi protein

Berdasarkan bentuknya, protein dikelompokkan sebagai berikut :


1. Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu
sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk
serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi
untuk tahan terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein utama
jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan
elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein
utama serat otot.
2. Protein Globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam
larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan
hemoglobin. Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-
tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan jaringan seperti timus dan pancreas.
Protamin dihubungkan dengan asam nukleat

3. Protein Konjugasi
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non-asam amino.
Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan
RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah
besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester
dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang
terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana
mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng. Berdasarkan senyawa pembentuk,
terbagi sebagai berikut:
1. Protein Kojugasi dan Senyawa Non Protein
Protein yang mengandung senyawa lain yang non protein disebut protein
konjugasi, sedang protein yang mengandung senyawa non protein disebut protein
sederhana. Contoh: 9 Glikoprotein terdapat pada hati. Merupakan protein
sederhana yang terikat dengan bahan bahan non-asam amino. Nukleoprotein
terdaoat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar.
Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan
asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah protein yang terikat
dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya
adalah zat besi, tembaga dan seng.

Berdasarkan keberadaan asam amino esensial :


1. Dikelompokkan kedelapan asam amino esensial yang harus disediakan dalam
bentuk jadi dalam menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Isoleusin, Leussin,
Lisin, Methionin (asam amino esensial), fungsinya dapat digantikan sistin (semi
esensial) secara tidak sempurna. Penilalanin, yang fungsinya dapat digantikan
tirosin (semi esensial) tidak secara sempurna, akan tetapi paling tidak dapat
menghematnya, Threonin,Triptopan, dan Valin.

Klasifikasi protein pada biokimia didasarkan atas fungsi biologinya.


1. Enzim
Merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira seribu
macam enzim telah diketahui, yang masing-masing berfungsi sebagai katalisator
reaksi kimia dalam jasad hidup. pada jasad hidup yang berbeda terdapat macam
jenis enzim yang berbeda pula. Molekul enzim biasanya berbentuk bulat 15
(globular), sebagian terdiri atas satu rantai polipeptida dan sebagian lain terdiri
lebih dari satu polipeptida.
2. Protein Pembangun
Protein pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur. Beberapa
contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada kromosom;
glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur membrane,
merupakan protein komponen membrane sel; α-Keratin, terdapat dalam kulit, bulu
ayam, dan kuku; sklerotin, terdapat dalam rangka luar insekta; fibroin, terdapat
dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut dalam jaringan penyambung;
elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang elastis (ikat sendi);
mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).

3. Protein Kontraktil
Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam proses gerak.
Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak bergerak dalam
myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).

4. Protein Pengankut
Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul tertentu dan
melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah. Sebagai
contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme yang mengandung
besi terikat pada protein globin, berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam
darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat pengangkut oksigen dalam
darah beberapa macam invertebrate; mioglobin, sebagai alat pengangkut oksigen
dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai alat pengangkut asam lemak dalam
darah; β-lipoprotein, sebagai alat pengangkut lipid dalam darah; seruloplasmin,
sebagai alat pengangkut ion tembaga dalam darah.

5. Protein Hormon
Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh
misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone 16
adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone
pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.
6. Protein Bersifat Racun

Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu misalnya:
racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan makanan;
racun ular, suatu protein enzim yang dapat menyebabkan ter hidrolisisnya
fosfogliserida yang terdapat dalam membrane sel; risin, protein racun dari beras.

7. Protein Pelindung
Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai
contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada
antigen dan dengan antigen yang merupakan protein asing, dapat membentuk
senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses
pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam mekanisme pembekuan
darah.

8. Protein Cadangan
Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.
Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yangterdapat dalam
putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung.

D. Sifat Protein

1. Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
2. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
3. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
4. Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada denaturasi,
protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.

E. Fungsi Protein

1. Sebagai sumber energy didalam tubuh.


2. Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan.
3. Sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibody.
4. Pengatur keseimbangan kadar asam basa sel
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asam amino adalah senyawa organic yang memiliki gugus fungsional


karboksilat (-COOH) dan amina (biasanya –NH2). Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit : keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama
(disebut atom C “alfa”). Asam amino termasuk golongan senywa yang paling banyak
dipelajari karena salah satu fungsinya adalah sebagai penyusun protein yang sangat
penting dalam organisme. Semua jaringan memiliki kemampuan untuk mensintesis
asam non essensial, ,elakukan re-modeling asam amino serta mengubah rangka karbon
non asam amino menjadi asam amino dan turunan lainnya yang mengandung nitrogen.
Dalam kondisi surplus diet nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan
melalui transmisi, deaminasi, dan pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah
menjadi karbohidrat melalui jalur gluconeogenesis, atau menjadi asam lemak melalui
jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi
2 kategori, yaitu :

1. Asam Amino Esensial


Merupakan asam amino yang tidak dapat disitesis oleh tubuh kita sehingga harus
ada didalam makanan yang kita makan. Macam macam asam amino esensial :
Alanine, Asparagine, Aspartate, Cysteine, Glutamine, Glycyne, Proline, Syerine,
Tyrosyne,
2. Asam Amino Non Esensial
Merupakan asam amino yang dapat disentesis dari asam amino lain. Macam
macam asam aminon non esensial: Arginine, Histidine, Isoleucine, Leucine,
Lysine, Methionine, Phenylalanine, Threonine, Tryptophan, Valine. Dalam
tubuh makhluk hidup, masing masing asam amino mengalami biosintesis dengan
proses yang berbeda beda tergantung pada jenis asam aminonya.

Karakteristik dari asam amino adalah dari isomerisasi molekulnya, polimerasi


molekul, dan dia merupakan Zwiter Ion.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2015.http://bisakimia.com/2012/11/11/denaturasi-protein/

Anonim.2015. https://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/makalah-protein/

Anonim.2015. http://ricky-kurniawan-20-12-1993.blogspot.com/2014/04/analisis-protein-
secara-kualitatif-dan.html

Anonim.2015. https://marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09/makalah-biokimia-asam-
amino-dan-protein/

Anonim. https://id.scribd.com/doc/132424232/Asam-amino-dan-Protein-doc

Poedjiadi anna ,supriyanti titin: 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UniversitasIndonesia

Sujuanti,dkk.2013.Makalah Kimia Organik. Upi ; Bandung

Anda mungkin juga menyukai