— Mantiqu't-Thair —
Faridu'd-Din Attar
1983
Kolofon
Tulisan ini diambil dari artikel yang dimuat di situs media.isnet.org tanpa seijin dari pengelola dan menurut situs tersebut,
tulisan ini pernah diterbitkan oleh:
PT DUNIA PUSTAKA JAYA
Jalan Kramat 11. No. A, Jakarta Pusat
Digitalisasi dengan menggunakan aplikasi Adobe® InDesign® CS6 for Mac® OS X yang dibuat oleh Adobe® Systems Inc.
Typeface yang dipergunakan disini adalah: Zapfino, Myriad Pro dan Adobe® Garamond Pro yang dibuat oleh Adobe®
Systems Inc.
Gambar-gambar yang dipergunakan disini diambil dari beberapa blog yang menaruh perhatian besar terhadap tulisan ini
maupun penulisnya.
Musyawarah Burung
— Mantiqu't-Thair —
Faridu'd-Din Attar
1983
iv
Daftar Isi
Kata Pengantar ix
Madah Do'a 1
Burung-burung Berkumpul 9
Musyawarah Burung-burung 13
Musyawarah Dibuka 14
Bulbul 17
Hudhud 18
Nuri 20
Merak 21
Itik 23
Ayam Hutan 24
Humay 26
Dalih Rajawali 28
Bangau 30
Burung Hantu 32
Burung Gereja 34
Perdebatan antara Hudhud dan Burung-Burung 36
Hudhud Menuturkan pada Mereka Perjalanan yang Dimaksud 40
Burung-burung Membicarakan Perjalanan Menuju Simurgh Seperti yang
Disarankan Itu 50
Burung-burung Berangkat 52
Ucapan Burung Pertama 53
Ucapan Burung Kedua 56
Ucapan Burung Ketiga 59
Pertanyaan Burung Keempat 62
Dalih Burung Kelima 64
Dalih Burung Keenam 66
Dalih Burung Ketujuh 68
Dalih Burung Kedelapan 70
Dalih Burung Kesembilan 73
Dalih Burung Kesepuluh 75
Dalih Burung Kesebelas 78
Pertanyaan-Pertanyaan Burung Kedua Belas 81
Permohonan Burung Ketiga Belas 83
Burung Keempat Belas Bicara 85
Pertanyaan Burung Kelima Belas 87
Pertanyaan Burung Keenam Belas 91
Burung Ketujuh Belas Bertanya pada Hudhud 94
Ucapan Burung Kedelapan Belas 97
Pertanyaan Burung Kesembilan Belas 100
Pertanyaan Burung Kedua Puluh 103
Pertanyaan Burung Kedua Puluh Satu 107
Pertanyaan Burung Kedua Puluh Dua dan Pemerian Lembah Pertama atau Lembah
Pencarian 109
Lembah Kedua atau Lembah Cinta 113
Lembah Ketiga atau Lembah Keinsafan 118
vi
Lembah Keempat atau Lembah Kebebasan dan Kelepasan 121
Lembah Kelima atau Lembah Keesaan 125
Lembah Keenam, Lembah Keheranan dan Kebingungan 129
Lembah Ketujuh atau Lembah Keterampasan dan Kematian 134
Sikap Burung-Burung 139
Akhirul Kalam 145
Attar 147
Catatan Tentang Kaum Sufi 149
Penyair Sufi - Si Penyebar Wangi 153
vii
viii
Kata Pengantar
x
I
Madah Do'a
1 Dua huruf di sini maksudnya huruf Kaf dan Nun yang 5 Yaitu ketika Nimrod memerangi Nabi Ibrahim, tetapi
membentuk kata "Kun", artinya "Jadilah!" tentaranya dikalahkan oleh kawanan nyamuk; seekor di
antaranya masuk ke dalam benak Nimrod; ia, yang ingin jadi
2 Burung jiwa: yang menghubungkan jiwa dengan raga penguasa semesta, dapat dikalahkan oleh makhluk yang sekecil
(tubuh). itu.
membuat sarang untuk melindungi yang tertinggi jadikan pembawa berita tentang Jalan itu.(8)
di antara manusia.(6) Angkasa bagai burung yang mengepak-
Ditekan-Nya pinggang semut hingga semut itu kepakkan sayap sepanjang jalan yang telah
serupa sehelai rambut dan dijadikan-Nya semut itu ditentukan Tuhan baginya, sambil memukul-mukul
kawan bagi Sulaiman.(7) Pintu dengan kepalanya seperti dengan martil.
Diberi-Nya semut itu jubah hitam orang Habsyi Tuhan telah membuat angkasa berputar —
dan baju sutera tak bertenun yang layak bagi malam berganti siang dan siang berganti malam.
burung merak. Bila Ia meniupkan nafas-Nya pada tanah
Ketika dilihat-Nya permadani alam cacat, liat, terciptalah manusia; dan dari sedikit uap
disulami-Nya hingga serasi. dibentukNya dunia.
Ia lumuri pedang dengan warna bunga tulip; Kadang disuruh-Nya anjing berjalan di muka
dan dari uap Ia buat persemaian bagi bunga- pengembara; kadang digunakanNya kucing
bunga seroja. menunjukkan Jalan itu.(9)
Ia basahi gumpalan-gumpalan tanah dengan Kadang Ia berikan kesaktian Sulaiman pada
darah agar Ia dapat mengambil daripadanya batu- sebatang tongkat; kadang Ia berikan kepandaian
batu berharga dan manikam-manikam mirah. berbicara pada semut.
Matahari dan bulan —yang satu di siang hari, Dari sebatang tongkat Ia jadikan seekor ular;
yang lain di malam hari, tunduk hormat pada dan dengan sebatang tongkat ia timbulkan
debu; dari puja-hormat itu berasal gerak mereka. limpahan air.(10)
Tuhanlah yang telah membentangkan siang
8 Burung Hudhud (Latin: upupa) —sejenis burung
dengan warna putih, Ia juga yang telah melipatnya bergombak, sebesar kutilang— dikenal sebagai pembawa surat
jadi malam dan menghitamkannya. dari Nabi Sulaiman kepada Ratu dari Saba (Sheba) yang bersama
Kepada burung merak Ia berikan lengkung rakyatnya mula-mula menjadi kaum penyembah matahari. Surat
leher baju dari emas; dan burung Hudhud Ia itu berisi ajakan untuk menjadi orang yang berserah diri kepada
Allah. (Lihat Al-Quran, XXVII, 2044)- H.A.
7 Semut itu menjadi penunjuk jalan ketika Nabi Sulaiman 10 Maksudnya tongkat Nabi Musa yang —atas perintah
melintasi gurun. Tuhan— dapat berubah menjadi seekor ular (Al-Quran, XX,
2
Ia telah menempatkan di angkasa bola membedakan benda-benda.
kebanggaan, dan mengikatnya dengan besi bila Ketika dilihat-Nya kecerdasan itu dapat
bola itu susut dengan warna merah menyala. membeda-bedakan, Ia berikan padanya
Ia timbulkan seekor unta dari batu karang, dan pengetahuan agar dapat menimbang dan
Ia buat anak lembu emas itu menguak. memikir-mikir.
Di musim dingin ia tebarkan salju perak; di Tetapi ketika manusia berhasil memiliki
musim gugur, emas daunan kuning. berbagai kecakapan, ia mengakui kelemahannya
Ia letakkan selubung pada duri dan Ia warnai itu dan diliputi keheranan, sementara badan
dengan warna darah. jasmaninya menyerah pada perbuatan-perbuatan
Kepada melati Ia berikan empat helai kelopak lahiriah.
dan di kepala bunga tulip Ia kenakan topi merah. Kawan atau lawan, semua menundukkan
Ia kenakan mahkota emas di kening bunga kepala di bawah kayu kuk yang dipasang
narsis dan Ia jatahkan mutiara-mutiara embun ke Tuhan pada kearifannya: dan heran, Tuhan pun
dalam peti-sucinya. mengawasi kita semua.
Menanggap Tuhan, jiwa tertanya-tanya, Pada permulaan zaman Tuhan menggunakan
akal pun tak sampai; karena Tuhan, maka langit gunung-gunung selaku paku pengukuh bumi
berpusing, bumi pun bergoyang. dan membasuh wajah bumi dengan air lautan.
Dari punggung ikan hingga ke bulan setiap Kemudian Ia tempatkan bumi di atas punggung
zarrah ialah saksi akan ada-Nya. lembu jantan, dan lembu jantan itu di atas ikan,
Dasar bumi dan puncak langit menyatakan dan ikan itu di atas udara. Tetapi di atas mana
sembah-hormat mereka masing-masing pada-Nya. terletak udara? Di atas yang tiada. Tetapi yang
Tuhan membuat angin, tanah, api dan darah, tiada itu tiada —dan segalanya itu pun tiada. Kalau
dan dengan semua ini Ia menyatakan rahasiaNya. demikian, kagumilah buah karya Tuhan, meskipun
Ia mengambil tanah-liat dan meremasnya Ia sendiri memandang segalanya itu sebagai
dengan air, dan setelah empat puluh pagi Ia tiada. Dan mengingat bahwa hanya Hakikat-Nya
menaruh di dalamnya ruh yang menghidupkan sendirilah yang ada, maka pastilah tiada suatu pun
tubuh. selain Dia. Arasy-Nya di atas perairan dan dunia ini
Tuhan memberinya kecerdasan agar dapat di udara. Tetapi tinggalkanlah perairan dan udara
itu, karena segalanya Tuhan: arasy dan dunia itu
17-21) dan dapat menimbulkan dua belas mata air ketika hanya azimat. Tuhan adalah segalanya, dan benda-
dipukulkan pada batu karang (Al-Quran, II, 60) - H.A.
3
benda hanya punya nilai dalam sebutan saja; dunia ada pintu tersendiri, dan bagi setiap zarrah ada
yang terlihat dan tak terlihat hanya Dia Sendiri jua. jalan tersendiri yang menuju ke Wujud penuh
Tiada siapa pun kecuali Dia. Tetapi juga, tak rahasia yang kusebutkan itu. Untuk mengenal diri
seorang pun dapat melihat Dia. Mata ini buta, sendiri orang harus menghayati seratus kehidupan.
meskipun dunia diterangi dengan matahari Tetapi kau harus mengenal Tuhan dari Dia sendiri
cemerlang. Andaikan kau dapat melihat Dia dan bukan dari dirimu; Dialah yang membukakan
sekejap saja pun, kau akan kehilangan akal, dan jalan menuju padaNya, bukan pengetahuan
bila kau dapat melihat Dia sepenuhnya, kau akan manusia. Pengetahuan tentang Dia tak tersedia
kehilangan dirimu sendiri. di pintu orang-orang yang pandai menyusun
Semua orang yang sadar akan ketidaktahuan kata. Pengetahuan dan kebodohan di sini sama,
mereka bercancut tali wanda dan berkata dengan karena keduanya tak dapat menjelaskan maupun
sungguh-sungguh, "O Kau yang tak tampak melukiskan. Pendapat orang-orang tentang
meskipun Kau membuat kami kenal pada-Mu, ini hanya timbul dalam angan-angan mereka;
setiap orang ialah Kau dan tiada yang lain kecuali dan aneh tentunya untuk mencoba mengambil
Kau yang dinyatakan. Jiwa tersembunyi dalam kesimpulan dari apa yang mereka katakan: baik
raga dan Kau tersembunyi dalam jiwa. O Kau atau buruk, apa yang mereka katakan itu hanya
yang tersembunyi dalam apa yang tersembunyi, berasal dari diri mereka sendiri. Sedang Tuhan di
Kau lebih dari segalanya. Semua mengetahui atas segala pengetahuan dan di luar segala bukti,
diri mereka ada dalam diri-Mu dan mereka pun dan tak satu pun yang dapat menggambarkan
mengetahui diri-Mu dalam segalanya. Karena Keagungan Suci diri-Nya.
rumah-Mu dikelilingi para pengawal dan penjaga, O, kau yang menghargai kebenaran,
bagaimana dapat kami mendekat ke hadiratMu? janganlah mencari kias; adanya Wujud yang tak
Tiada hati maupun akal budi dapat sampai pada terbandingkan ini tak memungkinkan kias. Karena
hakikat diri-Mu, dan tak seorang pun mengenal tiada para nabi maupun para utusan dari langit
sifat-sifat-Mu. Karena Kau kekal dan sempurna, memahami sezarrah terkecil pun; mereka semua
maka Kau senantiasa mempermalukan si bijak. bersujud sambil berkata, "Kami tak mengenal Tuan
Apa lagi yang dapat kami katakan, karena Kau tak sebagaimana keadaan Tuan yang sebenarnya."
terlukiskan!" Kalau demikian, apalah artinya aku ini, yang
O, hatiku, bila kau ingin sampai pada ambang beranggapan bahwa aku mengenal Dia?
pengertian, berjalanlah hati-hati. Bagi setiap zarrah O, keturunan bodoh manusia pertama, khalifah
4
Tuhan di bumi,(11) berusahalah untuk ikut memiliki Yang Maha Tinggi menjawab, "Kau yang
pengetahuan ruhani bapamu.(12) Segala mahluk terkutuk, ketahuilah bahwa Adam hamba-Ku dan
yang diciptakan Tuhan dari yang tiada. bersujud juga raja alam ini. Hari ini pergilah ke hadapannya,
di hadapan-Nya. Ketika Tuhan ingin menciptakan dan esok bakarlah Ispand(15) untuknya."
Adam, dikeluarkan-Nya Adam dari balik seratus Ketika jiwa disatukan dengan raga, maka ia pun
cadar, lalu kata-Nya kepada Adam, "O Adam, merupakan bagian dari keseluruhan itu: belum
sekalian makhluk bersembah-sujud padaKu; kini pernah ada pesona yang mengagumkan seperti
tiba saatnya bagimu menerima sembah-sujud itu. Jiwa punya peranan dalam apa yang tinggi,
mereka." Yang satu itu, yang tak mau melakukan dan raga punya peranan dalam apa yang rendah;
sembah-sujud ini pun diubah dari malaikat terbentuklah paduan antara tanah liat yang pekat
menjadi setan.(13) Ia dikutuk dan tak memiliki dan ruh yang murni. Karena paduan ini, maka
pengetahuan rahasia itu. Wajahnya jadi hitam, lalu insan pun menjadi yang paling mengagumkan
sembahnya pada Tuhan, "O, Tuhan yang memiliki dari segala rahasia. Kita tak tahu dan tak mengerti
kebebasan mutlak, jangan tinggalkan hamba."(14) sedikit pun tentang ruh kita. Jika kau ingin
mengatakan sesuatu tentang ini, lebih baik kau
11 Dengan manusia pertama maksudnya Adam. Dalam diam. Banyak yang tahu akan permukaan lautan
Al-Quran, Surah 11:30 disebutkan bahwa Tuhan hendak ini, tetapi mereka tak mengerti sedikit pun akan
menjadikan Adam (dan berarti juga umat manusia,
keturunannya) sebagai khalifah (wakil ) Tuhan di bumi.
dasarnya yang terdalam dan dunia lahiriah ini ialah
pesona yang melindunginya. Tetapi pesona yang
12 Mungkin yang dimaksudkan ialah apa yang diajarkan berupa rintangan-rintangan jasmani ini akhirnya
Tuhan pada Adam, yaitu nama-nama (Al-Quran, Surah 11: 31).
Ada sebagian, terutama kaum Sufi, yang berpendapat bahwa
akan rusak. Dan akan kau temukan harta itu bila
nama-nama ini ialah atribut-atribut Tuhan; dan ada pula yang pesona itu lenyap; jiwa pun akan menyingkapkan
berpendapat bahwa nama-nama ini ialah nama-nama hewan dirinya sendiri bila raga tersingkir. Tetapi jiwamu
dan tumbuh-tumbuhan (Pickthall, The Meaning of the Glorious
Koran, cetakan ke 11, halaman 36, catatan kaki 1).
kepada Adam itu mohon pada Tuhan (seperti disebutkan dalam
13 Dalam Al-Quran, Surah 11: 34 dan ayat-ayat dalam Al-Quran Surah VII: 14, 16, 17) agar diberi pertangguhan waktu
beberapa surah yang lain disebutkan bahwa setelah menciptakan kebebasan) sampai hari kiamat untuk menyesatkan manusia dari
Adam, Tuhan pun memerintahkan sekalian malaikat agar jalan Tuhan (jalan yang benar).
bersujud pada Adam. Maka semua mereka pun bersujud, kecuali
iblis. 15 Ispand adalah sebangsa daun obat-obatan yang dibakar
sebagai penangkal pengaruh jahat pada waktu kelahiran anak
14 Iblis (setan) yang dikutuk Tuhan karena tak mau bersujud atau perkawinan.
5
ialah suatu pesona yang lain; dalam hal yang yang dikorbankan demi cinta ilahiat. Tengok Ya,kub
berhubungan dengan rahasia ini, jiwa itu suatu yang menjadi buta lantaran meratapi putranya.
kenyataan yang lain. Maka tempuhlah jalan Lihat Yusuf, yang mengagumkan baik ketika
yang akan kutunjukkan, tetapi janganlah minta berkuasa maupun ketika menghamba, ketika
penjelasan. dalam sumur dan dalam penjara. Kenangkan Ayub
Di lautan maha raya ini, dunia ialah sebuah yang papa, yang menggeliat di tanah menjadi
zarrah, dan zarrah itu sebuah dunia. Siapa tahu, mangsa cacing dan serigala. Ingat Yunus, setelah
mana yang lebih berharga di sini, batu permata tersesat dari Jalan itu, meninggalkan bulan ke
atau kerikil? perut ikan. Lihat Sulaiman, yang kerajaannya
Kita telah mempertaruhkan hidup kita, akal dikuasai jin. Ingat Zakaria, begitu menyala-nyala
budi kita, jiwa kita, agama kita, untuk memahami cintanya pada Tuhan sehingga ia tetap diam ketika
kesempurnaan sebuah zarrah. Jahitlah bibirmu dan orang-orang membunuhnya; dan Yahya, yang
jangan bertanya apa-apa tentang langit tertinggi dihinakan di muka orang banyak, dan kepalanya
atau arasy Tuhan. Tak seorang pun yang sungguh- diletakkan di atas lempengan kayu. Tegak
sungguh tahu akan hakikat zarrah itu - tanyakan berdirilah di kaki tiang Salib mengagumi Isa ketika
pada siapa saja sesukamu. Langit bagai kubah ia menyelamatkan dirinya dari tangan-tangan
terbalik, tanpa ketetapan yang pasti, bergerak dan orang Yahudi. Dan akhirnya, renungkanlah segala
sekaligus juga tak bergerak. Orang tenggelam yang diderita oleh Pemimpin sekalian nabi itu,
dalam renungan tentang rahasia yang demikian, berupa penghinaan dan penganiayaan dari orang-
yang bagai cadar berlapis cadar; orang pun serupa orang yang jahat.
gambar yang terlukis di dinding; ia hanya bisa Setelah itu, adakah kau mengira mudah saja
merasa kecewa melihat hasratnya yang tak sampai. untuk sampai ke pengetahuan keruhanian? Itu tak
Pikirkan mereka yang menempuh jalan ruhani. kuranglah artinya dari keberanian menghadapi
Lihat apa yang terjadi pada Adam; ingat berapa segalanya. Apa yang akan kukatakan selanjutnya,
tahun yang ia lewatkan dalam berduka. Renungkan karena tak ada lagi yang mesti kukatakan, dan tak
air bah di masa Nuh dan sekalian kepala suku ada pula setangkai mawar pun yang tinggal dalam
itu, yang menderita dalam cengkeraman orang- semak! O, Kearifan! Kau tak lebih dari anak susuan;
orang yang jahat. Pikirkan Ibrahim yang penuh dan akal budi orang-orang tua dan berpengalaman
cinta pada Tuhan: ia menderita penganiayaan dan pun sesat dalam pencarian ini. Betapa aku, si
dilemparkan ke dalam api. Ingat Ismail malang, dungu, akan dapat sampai ke Hakikat ini; dan
6
kalaupun dapat, bagaimana aku akan bisa masuk
lewat pintu itu? O Khalik Yang Kudus!
Hidupkan semangatku! Orang-orang yang
percaya dan tak percaya sama-sama bermandi
darah, dan kepalaku berpusing bagai langit. Aku
bukan tanpa harapan, tetapi aku tak sabar.
Kawan-kawanku! Kita sama-sama bertetangga:
aku ingin mengulang-ulang pembicaraanku
padamu siang dan malam, agar kalian tidak
sejenak pun menghentikan keinginan mulai
mencari Kebenaran.
7
8
II
Burung-burung Berkumpul
S elamat datang, O Hudhud! Kau yang menjadi dari jauh, kau benar-benar Musa kecil di bukit
(3)
penunjuk jalan Raja Sulaiman dan menjadi Tursina. Pembicaraanku tanpa kata, tanpa lidah,
utusan sejati dari lembah, yang beruntung dapat tanpa suara; maka pahamilah pula tanpa pikiran,
pergi hingga ke batas-batas Kerajaan Saba. Tutur tanpa telinga.
siulmu dengan Sulaiman menyenangkan; sebagai Selamat datang, o, Nuri! Kau yang berjubah
kawan baginya, kau pun mendapat mahkota indah dan mengenakan lengkung leher baju dari
kehormatan. Kau harus membelenggu setan, si api, lengkung leher baju ini patut bagi penghuni
penggoda itu, dan sesudah demikian, kau akan neraka, tetapi jubahmu layak bagi sorga. Dapatkah
dapat masuk ke istana Sulaiman.(1) Ibrahim menyelamatkan diri dari api Nimrod?
O, si Goyang Ekor,(2) kau yang seperti Musa! Pecahkan kepala Nimrod dan jadilah sahabat
Angkat kepalamu dan kumandangkan serulingmu Ibrahim yang menjadi sahabat Tuhan. Setelah
mengagungkan pengetahuan yang benar tentang kau dibebaskan dari tangan Nimrod, kenakan
Tuhan. Seperti Musa, kau pun telah melihat api itu jubah kehormatanmu dan tak usah kau takut akan
lengkung leher baju dari api itu.
Selamat datang, o, Ayam Hutan! Kau yang
1 Burung Hudhud menjadi penunjuk jalan Nabi Sulaiman. berjalan begitu anggun, dan merasa puas bila
Demikianlah misalnya, dalam salah satu perjalanan ketika Nabi terbang di atas gunung-gunung pengetahuan
Sulaiman membutuhkan air, dipanggilnya Hudhud karena ilahiat. Bangkitlah dengan gembira dan pikirkan
burung itu dapat menemukan air di bawah tanah. Ketika
burung itu menunjukkan tempat yang mengandung air dengan
manfaat Jalan itu. Ketoklah dengan martil pintu
paruhnya, setan menarik air itu kembali ke dalam tanah. rumah Tuhan; dan dengan rendah hati luluhkanlah
2 Di sini dipakai sebagai nama burung (Inggris: wagtail, Latin: 3 Yaitu api yang dilihat Nabi Musa dari jauh, ketika dalam
motacilla). Dalam bahasa Parsi, bahasa asli buku ini, nama perjalanan bersama keluarga. Nabi Musa pun mendekati api itu.
burung itu mucicha; dan bertolak dari nama dalam bahasa Sesampai di sana, didengarnya suara yang memanggilnya dari
aslinya itu terjadilah permainan kata dalam kalimat-kalimat sebelah kanan lembah —lembah Tuwa— di tempat yang direstui.
selanjutnya dalam paragrap ini: Muca, artinya Musa; mucichar, Kiranya Tuhanlah yang memangil namanya itu. (Lihat Quran,
artinya sejenis seruling. Surah XX: 10-12; XXVII: 7-9: dan XXV111: 29 - 30). - H.A.
gunung nafsumu yang tegar agar unta itu dapat itu; karena dialah kau terusir dari Sorga. Jika kau
keluar. membebaskan dirimu dari ular yang menjijikkan
Salam, o Elang Mulia! Kau dengan pandangmu ini, Adam akan membawamu ke Sorga.
yang tajam mencucuk, berapa lama kau akan tetap Salam, o Kuau Utama! Kau melihat apa yang
begitu garang dan bernafsu? Eratkan genggam jauh sayup, dan kau pun melihat mata-air nurani
cakarmu pada surat cinta abadi, tetapi jangan yang tercelup di lautan cahaya, sementara
rusakkan capnya sampai akhir nanti. Padukan kau tinggal di sumur kegelapan dan penjara
semangatmu dengan akal budi dan pandanglah ketakpastian. Keluarlah kau dari sumur itu dan
keabadian yang kemudian dan yang sebelumnya angkat kepalamu menengadah ke arasy Ilahi.
itu satu. Patahkan rangkamu yang buruk dan Selamat, o, Tekukur yang mengadah lembut!
mantapkan dirimu di gua wahadiyat, maka Kau pergi dengan senang dan kembali dengan
Muhammad pun akan datang padamu. hati pilu ke penjara yang sesempit penjara Yunus.
Salam, o Pikau ! Ketika dalam jiwamu kau O, kau yang mengedar ke sana-sini bagai ikan,
mendengar perjanjian cinta ilahiat, jasad nafsumu dapatkah kau tinggal merindu dendam? Potong
menjawab dengan gusar dan tak senang. kepala ikan ini agar dapat bermegah diri di puncak
Pergunakanlah jasad nafsumu seperti keledai Nabi bulan.
Isa, dan kemudian, seperti Al-Masih, bakar dirimu Salam, o Merpati! Dendangkanlah nyanyianmu
dengan cinta pada Al-Khalik. Bakar keledai ini dan agar aku dapat menaburkan di seputarmu tujuh
ambil burung cinta, agar Ruh Tuhan hendaknya pinggan mutiara. Karena lengkung leher baju
datang padamu dengan gembira. keimanan melingkar di lehermu, tak layak bagimu
Salam, o Bulbul dari Taman Cinta! Perdengarkan jika tak beriman. Bila kau menempuh jalan
nyanyi ratapmu yang timbul karena luka dan keinsafan, Khizr pun akan membawakan kau air
kepedihan cinta. Merataplah dengan manis, hayat.
seperti Daud. Bukalah tenggorokanmu yang Selamat datang, o Rajawali! Kau telah terbang,
merdu dan nyanyilah tentang keruhanian. Dengan dan setelah mendurhaka terhadap tuanmu, kau
nyanyianmu tunjukkan insan jalan yang benar. pun menundukkan kepala! Baik-baiklah kau
Jadikan besi hatimu selembut lilin, maka kau pun membawa diri. Kau terikat pada tubuh dunia
akan serupa Daud, mesra dalam mencintai Tuhan. ini, dan karena itu, jauh dari yang lain. Bila kau
Salam, o Merak dari Taman Berpintu Delapan! terbebas dari semesta dunia, kini dan nanti, kau
Kau telah menderita lantaran ular berkepala tujuh akan ada di tangan Iskandar.
10
Selamat datang, o Pingki Kencana!(4) Datanglah dengan
gembira. Jadilah bergairah untuk bertindak, dan datanglah
bagai api. Bila kau telah membakar habis keterikatanmu,
nur Ilahi akan semakin jelas. Karena hatimu mengenal
kerahasiaan Tuhan tetaplah beriman. Bila kau telah mencapai
kesempurnaan diri, kau tak akan ada lagi. Hanya Tuhan yang
senantiasa ada.
11
12
Musyawarah Burung- III
burung
1
Musyawarah Dibuka
15
kehidupan ini bila kalian ingin disebut pengamal. siapa pun di antara kalian yang hendak menempuh
Demi yang kalian kasihi, tinggalkan kehidupan perjalanan yang kusebutkan, siapkan diri dan
kalian yang berharga ini, sebagai muliawan. Bila injakkan kaki di Jalan itu."
kalian menyerahkan diri dengan manis, sang Setelah Hudhud selesai bicara, dengan
kekasih pun akan memberikan seluruh hidupnya bersemangat burung-burung pun mulai
pada kalian." membicarakan keagungan Raja itu, dan dicekam
keinginan hendak menjadikan Raja itu penguasa
mereka, maka tak sabar mereka pun ingin
Pengejawantahan Simurgh berangkat. Mereka memutuskan untuk pergi
bersama-sama; masing-masing pun menjadi kawan
yang Pertama bagi yang lain dan menjadi lawan dirinya sendiri.
Tetapi ketika mereka mulai menyadari betapa
"Sungguh ajaib! Pengejawantahan Simurgh jauh dan pedihnya perjalanan mereka nanti, maka
yang pertama terjadi di Cina pada tengah malam. mereka pun ragu-ragu, dan meskipun jelas mereka
Sehelai bulunya jatuh di Cina dan kemasyhuran berkemauan baik, namun mereka mulai berdalih
namanya pun memenuhi dunia. Setiap orang menyatakan keberatan, masing-masing sesuai
membuat lukisan yang menggambarkan bulu ini, dengan wataknya.
dan dari lukisan itu dibentuk susunan pikirannya
sendiri dan dengan demikian tergelincirlah ia
dalam kekacauan. Lukisan ini masih ada di gedung
lukisan di negeri itu; maka dihadiskan, 'Carilah
ilmu, walau ke Cina!'
Tetapi terhadap pengejawantahan itu tak
begitu banyak ribut-ribut di dunia mengenai
Wujud yang penah rahasia ini. Tanda akan adanya
itu membuktikan keagungannya. Semua jiwa
menyimpan kesan gambaran angan tentang
bulunya. Karena penggambaran tentang Simurgh
tanpa kepala maupun ekor, tanpa awal maupun
akhir, maka tak perlu pemerian lebih lanjut. Kini
16
2
Bulbul
19
4
Nuri
22
6
Itik
25
8
Humay
27
9
Dalih Rajawali
Jawab Hudhud
S elanjutnya datang Rajawali, dengan kepala
tegak dan sikap seperti prajurit. Ia pun
berkata, "Aku yang senang menyertai para raja tak Hudhud berkata, "O kau yang terikat pada
mengacuhkan makhluk-makhluk lain. Kututup bentuk lahiriah semata dan tak peduli akan nilai-
mataku dengan peci agar aku dapat bertengger nilai hakiki, Simurgh ialah makhluk yang layak
di tangan raja. Aku amat terlatih dalam sopan- dengan kedudukannya sebagai Raja, karena
santun dan menjalankan pertarakan seperti kewibawaannya tiada duanya. Tiada raja sejati
petobat agar bila dibawa ke hadapan raja, aku yang melaksanakan kehendaknya tanpa pikir.
dapat melakukan tugas-tugasku dengan tepat Raja demikian patut dipercaya dan pengampun.
seperti yang diharapkan. Mengapa pula aku Meskipun raja duniawi mungkin sering adil pula,
harus bertemu dengan Simurgh, meskipun dalam namun mungkin pula ia bersalah karena tak
mimpi? Mengapa begitu saja aku harus bergegas adil. Siapa lebih dekat padanya, lebih enak pula
kepadanya? Aku tak merasa terpanggil untuk kedudukannya. Yang beriman terpaksa harus
ikut serta dalam perjalanan ini, aku puas dengan menentang raja, maka hidupnya pun sering
sesuap dari tangan raja; istananya cukup bagus dalam bahaya. Karena raja dapat dibandingkan
bagiku. Ia yang bermain-main demi kesenangan dengan api, maka jauhilah! Oh, kau yang
raja, mendapatkan segala keinginannya; dan agar telah hidup berdekatan dengan raja-raja, hati-
berkenan di hati raja, aku hanya harus terbang hatilah! Dengarkan ini: Adalah sekali seorang
lewat lembah-lembah yang tak bertepi. Tak ada raja mulia, ia mempunyai seorang hamba yang
keinginanku yang lain kecuali melewatkan hidupku badannya bagaikan perak. Hamba itu amat
penuh kegembiraan dengan cara begini baik disayanginya sehingga tak dapatlah sang raja
dengan melayani raja maupun dengan berburu sebentar pun berpisah daripadanya. Diberinya
menurut kesukaannya." hamba itu pakaian-pakaian yang terindah dan
ditempatkannya di atas kawan-kawannya.
Tetapi kadang-kadang raja itu menghibur diri
dengan bermain panah, dan biasanya ditaruhnya
sebuah apel di atas hamba kesayangannya dan
digunakannya apel itu sebagai sasaran. Dan bila
raja melepaskan anak panahnya, hamba itu pun
menjadi pucat karena takut. Suatu hari seseorang
berkata pada hamba itu, "Mengapa wajahmu
berwarna emas? Kau orang kesayangan raja,
mengapa pucat seperti mayat?" Jawabnya, 'Bila
sang raja hampir mengenai diriku dan bukan apel
itu, maka katanya, Hamba ini hampir menjadi
sesuatu yang paling tak berguna di istanaku; tetapi
bila anak panahnya mengenai sasaran, setiap
orang mengatakan hal itu karena kemahirannya.
Adapun aku, dalam keadaan yang menyedihkan
ini, hanya bisa berharap agar raja akan senantiasa
melepaskan anak panahnya dengan tepat'!"
29
10
Bangau
31
11
Burung Hantu
33
12
Burung Gereja
35
13
Perdebatan antara Hudhud dan Burung-Burung
37
karena mencintainya; yang lain-lain mengorbankan Kerahasiaan itu. Berkat nasib baik, kalian akan
hidupnya karena yakin lebih baik segera mati melihat sang Surya dalam bayang-bayangnya;
ketimbang menempuh seratus kehidupan yang tetapi bila kalian tersesat dalam bayang-bayang
panjang tapi terpisah daripadanya. Sungguh itu, bagaimana kalian akan mencapai persatuan
mengagumkan! Mereka tak tahan berlama-lama dengan Simurgh?
di dekatnya, tidak pula mereka dapat hidup
tanpa dia. Tetapi, bagi mereka yang tahan, ia akan
memperlihatkan dirinya; mereka yang tak tahan Mahmud dan Ayaz
harus puas mendengar suaranya saja. Akibatnya,
raja itu memerintahkan agar dibuat sebuah cermin Ayaz kena ganggu pengaruh jahat, dan harus
sehingga wajahnya bisa dilihat secara tak langsung. meninggalkan istana Sultan Mahmud. Dalam putus
Cermin itu ditaruh di istananya, dan ia pun asa ia pun jadi kehilangan semangat dan berbaring
menghadap dan memandang ke dalam cermin itu, di ranjangnya, menangis. Ketika Mahmud
sehingga semua dapat melihat bayangannya. mendengar ini, berkatalah ia pada salah seorang
Begitulah pula halnya dengan kalian. Jika kalian abdinya, "Pergilah menemui Ayaz dan sampaikan
mencintai sahabat kalian, ketahuilah bahwa hati kata-kataku ini, 'Aku tahu bahwa kau sedih, tetapi
kalian ialah cennin, pandanglah dalam cermin aku juga dalam keadaan demikian. Meskipun
itu raja kalian di persemayamannya yang luhur. badanku jauh darimu, namun jiwaku dekat. O
Segala yang tampak tak lain dari bayang-bayang kau yang mencintaiku, aku tak meninggalkanmu
Simurgh yang penuh rahasia itu. Jika ia telah sejenak pun. Pengaruh jahat sungguh telah
menyingkapkan keindahannya pada kalian, merugikan dengan mengganggu orang yang
maka kalian pun akan mengenal keindahan itu begitu menawan'." Tambahnya lagi pada abdinya,
kembali pada bayang-bayangnya. Apakah ada "Pergilah segera, pergilah bagai api, pergilah
tiga puluh burung "Simurgh" atau empat puluh, bagai air yang menyerbu, pergilah bagai kilat
kalian hanya akan melihat bayang-bayangnya. mendahului guntur! "
Simurgh tak terpisah dari bayang-bayangnya; Si abdi pun berangkatlah bagai angin dan
memandang yang sebaliknya tidaklah benar; yang sebentar pun sampai ke tempat Ayaz. Tetapi
satu dan yang lain bersama-sama ada. Carilah didapatinya Sultan telah ada di sana, duduk di
persatuan kembali; atau lebih jelas, tinggalkan muka hambanya. Dan gemetar si abdi pun berkata
bayang-bayang itu, maka kalian akan menemukan dalam hatinya, "Malangnya mengabdi raja ini;
38
pastilah aku akan dibunuh hari ini." Kemudian
sembahnya pada Sultan, "Dapat hamba pastikan
pada Tuanku bahwa hamba tidak berhenti sejenak
pun duduk-duduk atau berdiri; bagaimanakah
maka Tuanku sudah ada di sini lebih dulu dari
hamba? Percayakah Tuanku kepada hamba? Bila
hamba telah berbuat lalai, bagaimana pun hamba
akui kesalahan hamba. "
"Kau bukan Mahram,"(1) kata Mahmud, "maka
bagaimana mungkin kau akan dapat pergi
seperti aku? Aku datang secara gaib. Ketika aku
menanyakan kabar Ayaz itu, jiwaku sudah bersama
dia.
39
14
Hudhud Menuturkan pada Mereka Perjalanan yang
Dimaksud
41
ialah seratus pisau belati, dan mulutnya begitu hamba ini, hamba telah berpuasa dan menderita,
mungil sehingga kata-kata saja pun tak dapat tetapi belum pernah hamba menderita seperti ini;
lalu. Pinggangnya, lampai bagai sehelai rambut, hamba dalam azab. Malam sepanjang dan sehitam
terhimpit sepanjang lingkar zunnarnya(2) dan rambutnya. Di manakah lampu Sorga? Adakah
lekuk perak dagunya begitu menghidupkan bagai keluhan-keluhan hamba telah memadamkannya
khotbah-khotbah Isa. ataukah lampu itu menyembunyikan diri
Bila ia mengangkat sesudut cadarnya, hati lantaran cemburu? Di manakah nasib baik
syaikh itu pun berkobar; dan seutas rambut saja hamba? Mengapakah ia tak menolong hamba
mengikat pinggangnya dengan seratus zunnar mendapatkan cinta gadis itu? Dimanakah akal
layaknya. Tak dapat ia mengalihkan matanya dari budi hamba agar hamba dapat mempergunakan
gadis Nasrani ini, dan sedemikian besar cintanya pengetahuan hamba? Di manakah tangan hamba
hingga maksudnya terluncur dari tangannya. untuk menyucikan kepala hamba? Di manakah
Kekufuran dari rambut si gadis menghamburkan kaki hamba untuk berjalan mendapatkan
diri pada keimanan Syaikh itu. Syaikh itu pun kekasih hamba, dan mata hamba untuk melihat
berseru, "O betapa hebat cinta yang kurasakan wajahnya? Di manakah kekasih hamba yang akan
terhadapnya ini. Bila agama membebaskan kita, memberikan hatinya pada hamba? Apakah artinya
alangkah beruntungnya hati!" cinta ini, duka ini, kepedihan ini?"
Ketika pengikut-pengikutnya mengerti apa Sahabat-sahabat syaikh itu datang lagi
yang telah terjadi dan mengetahui keadaan yang padanya. Seorang berkata, "Sadarlah Tuan dan
melibatnya, mereka pun pusing memikirkannya. enyahkan godaan ini. Berpeganglah pada diri
Sebagian mulai menyadarkannya, tetapi ia tak mau Tuan sendiri dan lakukan sesuci yang ditetapkan."
mendengarkan. Ia hanya berdiri saja siang dan Jawab syaikh itu, "Tidakkah kalian tahu bahwa
malam, matanya tertuju ke langkan dan mulutnya malam ini aku telah melakukan seratus kali sesuci,
ternganga. Bintang-bintang yang bersinar bagai dan dengan darah hatiku?" Yang lain berkata,
lelampu meminjam panas dari orang suci yang "Di manakah untaian tasbih Tuan? Bagaimana
terbakar hatinya ini. Cintanya tumbuh membesar dapat Tuan berdoa tanpa itu?" Jawabnya, "Telah
hingga ia lupa diri. "O Rabbi," doanya, "dalam hidup kucampakkan untaian tasbihku agar aku dapat
mengenakan zunnar orang Nasrani." Yang lain
2 Ikat pinggang. Juga berarti tali pinggang yang dipakai orang lagi berkata, "O syaikh yang suci, bila Tuan
Nasrani atau Yahudi. Istilah ini digunakan kaum Sufi untuk berdosa lekaslah bertaubat." "Aku bertaubat
menyatakan ketulusan menempuh jalan agama.
42
kini," jawabnya, "karena telah mengikuti hukum Kemudian, mengetahui bahwa syaikh itu putus
yang benar, dan aku hanya ingin meninggalkan asa dalam bercinta, gadis Nasrani yang jelita itu
hal yang bukan-bukan itu." Seorang lagi berkata, pun mengenakan cadarnya, lalu keluar dan berkata
"Tinggalkan tempat ini dan pergilah menyembah padanya, "O syaikh, bagaimana maka kau, seorang
Tuhan." Jawabnya, "Kalau saja patung pujaanku zahid, begitu mabuk dengan anggur kemusyrikan,
di sini, akan layaklah bagiku untuk bersujud di dan duduk di sebuah jalanan Nasrani dalam
hadapannya." Yang lain berkata, "Kalau demikian, keadaan demikian? Bila kau memujaku seperti ini,
Tuan tidak pula berusaha untuk bertaubat! kau akan jadi gila." Jawab syaikh itu, "Ini karena
Apakah Tuan bukan lagi pengikut Islam?" Jawab kau telah mencuri hatiku. Kembalikan hatiku
Syaikh itu, "Tiada orang yang bertaubat lebih dari itu atau sambut cintaku. Bila kau menghendaki,
aku, merasa menyesal bahwa selama ini aku tak akan kukorbankan hidupku untukmu, tetapi kau
pernah bercinta." Yang lain lagi berkata, "Neraka dapat memulihkannya kembali dengan sentuhan
menunggu Tuan bila Tuan terus juga di jalan ini; bibirmu. Karena kau, hatiku terbakar. Telah
jagalah diri Tuan, maka Tuan pun akan terhindar kutumpahkan airmata bagai hujan, dan mataku
daripadanya." Jawabnya, "Jika adalah neraka, maka tak dapat melihat lagi. Di mana hatiku, di sana
itu hanyalah dari keluhan-keluhanku, yang akan hanyalah darah. Andaikan aku dapat menjadi
mengisi tujuh neraka." satu denganmu, hidupku akan pulih kembali.
Mengetahui bahwa kata-kata mereka tak Kau matahari, aku bayang-bayangnya. Aku
membekas sedikit pun pada syaikh itu meskipun orang yang tiada berarti lagi, tetapi bila kau mau
mereka memohon padanya sepanjang malam, mengindahkan diriku, aku akan menguasai tujuh
maka mereka pun pergi. Sementara itu, pagi yang kubah dunia di bawah sayapku. Kumohon padamu,
bagai orang Turki dengan pedang dan perisai emas jangan tinggalkan aku!"
memenggal kepala malam yang hitam sehingga "O kau peliur tua!" kata gadis itu, "tidakkah
dunia angan-angan pun mandi terang matahari. kau malu menggunakan kapur barus untuk kain
Syaikh itu, sebagai barang permainan cintanya, kafanmu? Mestinya kau malu menyarankan
berkeliaran bersama anjing-anjing, dan sebulan hubungan mesra padaku dengan nafasmu yang
lamanya duduk di jalan itu dengan harapan akan dingin! Lebih baik kau bungkus dirimu dengan
melihat wajah sang gadis. Debu ialah tempat kain kafan ketimbang kauhabiskan waktumu
tidurnya dan ambang pintu rumah gadis itu memikirkan aku. Kau tak mungkin menimbulkan
bantalnya. cinta. Pergilah!"
43
Syaikh itu menjawab, "Katakan sesukamu, dan memandang kedua manikam mirah bibir
namun aku cinta padamu. Tak peduli apakah kita kekasihnya yang tersenyum, bagai dua tutup kotak
tua atau muda, cinta mempengaruhi segala hati." perhiasan, api pun berkorbar dalam kalbunya dan
Gadis itu berkata, "Baiklah, kalau kau tak bisa aliran darah menderas ke matanya. Ia berusaha
ditolak, dengarkan aku. Kau harus meninggalkan mengingat kembali kitab-kitab suci tentang agama
Islam; karena cinta yang tak menyamakan dirinya yang telah dibaca dan ditulisnya, dan Quran yang
dengan yang dicintainya hanyalah sekedar warna begitu dikenalnya; tetapi ketika anggur mengalir
dan wangian." dari piala ke dalam perutnya, ia pun lupa akan
Kata syaikh itu, "Akan kulakukan apa yang semua itu; pengetahuan ruhaninya hilang lenyap.
kauinginkan. Akan kusanggupi segala yang Ia pun kehilangan kemauannya yang bebas dan
kauperintahkan, kau dengan tubuhmu yang bagai membiarkan hatinya terluncur lepas dari tangan.
perak: Aku hambamu. Ikatkan seutas rambutmu Ketika ia berusaha menyentuh leher si gadis, gadis
yang ikal di leherku sebagai tanda pengabdianku." itu pun berkata, "Kau hanya pura-pura mencintai.
"Jika kau seorang pengamal dari apa yang Kau tak mengerti rahasia cinta. Jika kau merasa
kau katakan," kata gadis Nasrani itu, "kau harus yakin akan cintamu, kau akan dapat menemukan
melakukan empat perkara ini: bersujudlah di muka jalan ke ikal rambutku yang berlingkar-lingkar.
patung-patung itu, bakarlah Quran, minumlah Tenggelamkan dirimu dalam kekufuran lewat
anggur, dan tutuplah mata terhadap agamamu." ikal rambutku yang kusut; selusuri ikal rambutku,
Syaikh itu berkata, "Aku mau minum anggur demi dan tanganmu pun akan dapat menyentuh
kecantikanmu, tetapi ketiga perkara yang lain tak leherku. Tetapi jika kau tak mau mengikuti cara
dapat kulakukan." "Baiklah," kata gadis itu, "mari ;yang kutunjukkan itu, bangkitlah dan pergi; dan
minum anggur bersamaku, kemudian kau pun pakailah jubah serta tongkat orang fakir."
akan segera mau menerima syarat-syarat yang lain Mendengar ini, syaikh yang mabuk cinta itu
itu." merasa tak berdaya; dan kini ia pun menyerah
Dibawanya syaikh itu ke kuil para sahir di tanpa ribut-ribut lagi kepada nasibnya. Anggur
mana ia melihat sebuah perjamuan yang sangat yang telah diminumnya membuat kepalanya jadi
aneh. Mereka duduk pada suatu pesta di mana segoyah kompas. Anggur itu tua dan cintanya
wanita penjamunya terkenal kecantikannya. muda. Bagaimana ia tak akan mabuk dan
Gadis itu mengunjukkan satu piala anggur pada tenggelam dalam cinta?
sang syaikh, dan ketika syaikh itu menyambutnya "O Seri Cahaya Bulan," katanya, "katakan padaku
44
apa yang kauinginkan. Jika aku bukan penyembah saru dan dadamu perak. Jika kautolak aku, kau
patung selagi aku masih sadar, maka kini di saat akan mendorongku ke dalam putus asa. Pikiran
aku mabuk akan kubakar Quran di muka patung untuk memiliki dirimu telah melemparkan aku
pujaan." dalam kekalutan. Lantaran kau kawan-kawanku
Jelita muda itu berkata, "Kini kau benar-benar telah menjadi musuhku. Seperti kau, demikianlah
suamiku. Kau pantas bagiku. Selama ini kau mereka; apa dayaku kini? O kekasihku, lebih baik
mentah dalam cinta, tetapi setelah memperoleh aku di neraka bersama kau ketimbang di sorga
pengalaman kau pum matang. Bagus!" tanpa kau."
Ketika orang orang Nasrani mendengar Akhirnya gadis itu merasa kasihan, dan syaikh
bahwa syaikh itu telah memeluk agama mereka, itu pun menjadi suaminya, dan mulai pula gadis itu
maka mereka bawa dia, masih dalam mabuk, merasakan nyala cinta. Tetapi untuk mengujinya
masuk ke gereja, dan mereka katakan padanya lagi, gadis itu berkata" "Kini, sebagai maskawin, o
agar mengenakan zunnar. Ia lakukan ini dan ia manusia tak sempurna, pergilah menjaga babi-
campakkan jubah darwisnya ke dalam api, ia babiku selama setahun, dan kemudian kita akan
tinggalkan agamanya dan ia patuhi kebiasaan- melewatkan hidup kita bersama-sama dalam
kebiasaan agama Nasrani. suka atau duka!" Tanpa membantah, syaikh yang
Ia pun berkata pada gadis itu, "O puteri berkiblat pada Ka'bah ini, orang suci ini, menyerah
yang menawan hati, tiada seorang pun yang untuk menjadi penjaga babi.
pernah berbuat bagi seorang wanita sejauh yang Dalam fitrah kita masing-masing ada seratus
kulakukan itu. Aku telah menyembah patung- babi. Wahai kalian yang tak berarti apa-apa, kalian
patung pujaanmu, aku telah minum anggur, dan hanya memikirkan bahaya yang melibat syaikh
aku telah meninggalkan agamaku yang sejati. itu! Sedang bahaya itu terdapat dalam diri kita
Semua ini kulakukan demi cinta padamu dan agar masing-masing, dan menegakkan kepala sejak saat
aku dapat memilikimu." kita mulai melangkah di jalan pengenalan-diri. Jika
Lagi gadis itu pun berkata padanya, "Peliur tua, kalian tak mengenal babi-babi kalian sendiri, maka
budak cinta, bagaimana mungkin wanita seperti kalian tak mengenal Jalan itu. Tetapi jika kalian
aku menyatukan diri dengan seorang fakir? Aku tempuh perjalanan itu, kalian akan memergoki
membutuhkan uang dan emas, dan karena kau seribu babi —seribu patung pujaan. Halaukan
tak punya apa-apa, enyahlah kau sama sekali." babi-babi ini, bakar patung-patung pujaan ini di
Kata Syaikh itu, "O wanita jelita, tubuhmu pohon dataran cinta; atau jika tidak, kalian akan serupa
45
syaikh itu, dihinakan cinta. dengan jerat dari seutas rambutnya'." Dengan kata-
Maka kemudian, ketika tersiar kabar bahwa kata itu ia pun memalingkan muka dari sahabatnya
syaikh itu telah menjadi seorang Nasrani, sahabat- lalu kembali ke kawanan babinya.
sahabatnya amat bersedih hati, dan semua Para pengikutnya yang selama itu mengawasi
menjauhinya, kecuali seorang yang berkata dari jauh, menangis pedih. Akhirnya mereka pun
padanya, "Ceritakan pada kami rahasia peristiwa menempuh perjalanan kembali ke Ka'bah, dan
ini agar kami dapat menjadi orang-orang Nasrani dengan malu dan bingung menyembunyikan diri
bersama Tuan. Kami tak ingin Tuan tinggal di sudut.
dalam kemurtadan seorang diri; maka kami akan Di Ka'bah ada seorang sahabat syaikh itu,
mengenakan zunnar orang Nasrani. Jika Tuan orang yang bijak dan berada di Jalan yang benar.
tak berkenan, kami akan kembali ke Ka'bah dan Tak seorang pun yang lebih mengenal syaikh itu
menghabiskan waktu kami dalam berdoa agar tak ketimbang dia, meskipun dia tak ikut menyertainya
melihat apa yang kami lihat sekarang ini. ke Yunani. Ketika orang ini menanyakan kabar
Syaikh itu berkata, "Jiwaku penuh duka. sahabatnya, murid-murid pun menceritakan
Pergilah ke mana kau suka. Adapun bagiku, gereja segala yang telah menimpa syaikh itu, dan mereka
ini tempatku, dan gadis Nasrani itu tertakdir menanyakan cabang-pohon yang buruk manakah
bagiku. Tahukah kau. mengapa kau bebas? Itu telah menusuk dadanya, dan apakah ini telah
karena kau tak berada dalam keadaan seperti aku. terjadi karena kehendak nasib. Mereka katakan
Jika kau berada dalam keadaan demikian, tentulah bahwa seorang gadis kufur telah mengikatnya
aku akan mempunyai kawan dalam percintaanku dengan seutas rambut saja dan menghalanginya
yang malang. Maka kembalilah, sahabatku sayang, dari seratus jalan agama Islam. "Dia bermain-
ke Ka'bah, karena tak seorang pun akan dapat main dengan rambut ikal dan tahi lalat gadis
ikut pula merasakan keadaanku yang sekarang itu, dan telah membakar khirka-nya.(3) Dia telah
ini. Jika mereka nanti menanyakan tentang diriku, meninggalkan agamanya dan kini dengan
katakanlah, "Matanya berlumur darah, mulutnya mengenakan zunnar ia menjaga sekawanan babi.
penuh racun; ia tetap berada dalam rahang naga- Tetapi sungguhpun ia telah mempertaruhkan
naga kekerasan. Tiada kafir 'yang akan bersedia jiwanya sendiri, namun kami rasa masih ada
melakukan apa yang telah diperbuat si Muslim harapan."
sombong ini lantaran pengaruh nasib. Seorang
gadis Nasrani telah menjerat leher si Muslim itu 3 Jubah para darwis, terbuat dari sobekan-sobekan kain yang
ditempel-tempel.
46
Mendengar ini, wajah, sahabat itu pun akan diterima di hadirat-Nya. Mestinya kalian
berubah warnanya jadi keemasan, dan ia mulai bermohon pada Tuhan buat syaikh kalian, masing-
meratap pedih. Kemudian katanya, "Kawan masing dengan doa sendiri; dan mengetahui
dalam kesusahan, menurut agama tak pandang keadaan kalian yang bingung, Tuhan tentu akan
laki-laki atau perempuan. Bila seorang kawan mengembalikan dia pada kalian. Mengapa kalian
yang menderita kesusahan membutuhkan enggan mengetuk pintu Tuhan?"
pertolongan, kadang-kadang terjadilah bahwa Mendengar itu, mereka pun malu mengangkat
hanya seorang saja dalam seribu yang mungkin kepala. Tetapi sahabat setia itu berkata, "Kini bukan
berguna." Kemudian disesalkannya mereka yang saatnya untuk menyesal. Mari kita pergi ke rumah
meninggalkan syaikh itu dan dikatakannya bahwa Tuhan. Mari kita baring di debu dan menyelubungi
seharusnya mereka jadi orang-orang Nasrani diri kita dengan pakaian doa permohonan agar kita
pula demi syaikh itu. Tambahnya, "Kawan harus dapat menyembuhkan pemimpin kita!"
tetap menjadi kawan. Dalam kesusahanlah Murid-murid itu pun segera berangkat ke
kalian akan mengetahui pada siapa kalian dapat Yunani, dan setiba di sana tinggal berada di dekat
menggantungkan diri; sebab dalam kebahagiaan syaikh.
kalian akan mempunyai seribu kawan. Kini di saat Empat puluh hari empat puluh malam mereka
syaikh itu jatuh ke rahang buaya setiap orang berdoa. Selama empat puluh hari empat puluh
menjauhkan diri darinya agar tetap dapat menjaga malam ini mereka tidak makan dan tidak tidur;
nama baik mereka sendiri. Bila kalian jauhi dia mereka tak mengenyam roti maupun air. Akhirnya
karena peristiwa yang aneh ini, mestinya kalian kekuatan doa orang-orang yang tulus ini terasa di
harus diuji dan dinyatakan lemah." langit. Para malaikat dan para pemimpin malaikat,
"Kami menawarkan diri untuk tinggal bersama dan sekalian Orang Suci yang berjubah hijau di
dia," kata mereka, "dan malah bersedia pula untuk puncak-puncak bukit dan di lembah-lembah, kini
menjadi penyembah patung. Tetapi ia orang yang berdandan, dengan pakaian berkabung. Panah
berpengalaman dan bijak, dan kami percaya doa itu telah mencapai sasarannya. Ketika pagi
padanya, sehingga ketika ia mengatakan pada tiba, angin sepoi yang membawa bau kesturi
kami agar pergi, kami pun kembali ke sini." berhembus halus menimpa sahabat setia yang
Sahabat yang setia itu menjawab, "Bila sedang berdoa dalam biliknya, dan dunia pun
kalian benar-benar ingin berbuat, kalian harus tersingkap di muka mata batiniyah. Ia melihat Nabi
mengetuk pintu Tuhan; maka dengan doa, kalian Muhammad datang mendekat, gemilang bagai
47
pagi, dua ikal rambutnya tergerai di dadanya; sebagai semula, dan sambil mengucurkan airmata
bayang-bayang Tuhan ialah matahari wajahnya, penyesalan diangkatnya kedua belah tangannya
damba seratus dunia terikat pada setiap helai ke langit; segala yang telah ditinggalkannya —Al-
rambutnya. Senyumnya yang ramah menarik Quran, segala kerahasiaan dan ramalan, datang
semua orang kepadanya. Sahabat setia itu bangkit kembali padanya, dan ia pun terbebas dari nestapa
dan berkata, "O Rasulullah, pemimpin sekalian dan kebodohannya.
makhluk, tolonglah kami! Syaikh kami telah sesat. Mereka berkata padanya, "Inilah saat bersyukur.
Tunjukkan jalan padanya, kami mohon pada Tuan Nabi telah mengantara bagi Tuan. Bersyukurlah
dengan nama Tuhan Yang Maha Tinggi!" pada Tuhan yang telah mengangkat Tuan dari
Muhammad bersabda, "O kau yang melihat lautan kegelapan dan menempatkan kaki Tuan di
segala sesuatu dengan mata batin, berkat usahamu Jalan Terang."
maka hasrat-hasratmu yang suci dikabulkan. Segera setelah itu, syaikh itu pun mengenakan
Antara syaikh dan Tuhan sudah lama ada noda kembali khirkanya, melakukan sesuci, dan
hitam, aku telah melimpahkan embun doa kemudian berangkat ke Hejaz.
permohonan dan telah menebarkannya di debu Sementara yang demikian itu terjadi, si gadis
hidupnya. Ia telah bertaubat dan dosanya pun Nasrani dalam mimpinya melihat matahari turun
terhapus. Kesalahan-kesalahan dari seratus dunia kepadanya, dan mendengar kata-kata ini, "Ikuti
pun dapat lenyap dalam uap saat pertaubatan. Bila syaikhmu, peluk agamanya, jadilah debunya.
lautan rasa persahabatan menggerakkan ombak- Kau kotor, jadilah suci seperti dia kini. Kau telah
ombaknya terhapuslah dosa laki-laki dan wanita." membawa dia ke jalanmu, sekarang ikuti jalan
Sahabat setia itu berseru gembira, membuat yang ditempuhnya."
seluruh langit bergetar. Ia berlari menyampaikan Ia pun terjaga; cahaya merekah menerangi
kabar gembira itu pada kawan-kawannya, lalu jiwanya, dan timbul keinginannya hendak
sambil menangis karena gembiranya ia bergegas pergi mencari. Tetapi ketika disadarinya bahwa
ke tempat di mana syaikh menjaga babi-babinya. ia seorang diri saja, dan tak tahu jalan, maka
Tetapi syaikh itu laksana api, laksana orang yang kegembiraannya berubah menjadi kesedihan dan
diterangi cahaya. Ia telah melepaskan tali pinggang ia pun lari ke luar hendak membuang keresahan
Nasraninya, membuang ikat pinggang itu, dalam pikirannya. Kemudian ia pun berangkat
merobek kerudung kemabukan dari kepalanya dan mencari syaikh dan murid-muridnya; tetapi dalam
meninggalkan kenasraniannya. Ia merasa dirinya keadaan letih dan bingung, bersimbah peluh,
48
ia menjatuhkan dirinya ke tanah dan berseru, padaku agar aku dapat berjalan di Jalan itu."
"Semoga Tuhan Sang Pencipta mengampuni diriku! Ketika patung pujaan yang jelita ini akhirnya
Aku perempuan, muak dengan hidup ini. Jangan tergolong di antara orang-orang yang beriman,
kecewakan aku lantaran telah menyengsarakanmu para sahabat syaikh itu mengucurkan airmata
karena kebodohanku, dan lantaran kebodohan kegirangan. Tetapi hati gadis itu tak sabar
itu telah banyak kuperbuat kesalahan. Lupakan menunggu pembebasan dirinya dari kesedihan.
kejahatan yang telah kuperbuat. Kini aku mengakui "O, Syaikh," katanya, "kekuatanku lenyap. Aku ingin
Kepercayaan yang benar." meningggalkan dunia yang berdebu dan bising
Suara batin membuat syaikh tahu akan seruan ini. Selamat tinggal, Syaikh San'an. Aku mengakui
itu. Ia pun berhenti dan katanya, "Gadis remaja itu segala kesalahanku. Maafkan aku, dan biarlah aku
bukan kafir lagi. Cahaya telah datang padanya dan pergi."
ia telah mengikuti Jalan kita. Mari kita kembali. Maka alkamar keindahan ini, yang telah
Dapatlah kini mengikatkan diri dengan mesra pada menempuh separoh dari hidupnya, mengiraikan
patung pujaan itu(4) tanpa dosa." hidup itu dari tangannya. Matahari bersembunyi
Tetapi sahabat-sahabatnya berkata, "Kini di balik awan sementara ruh jelita gadis itu
apalah gunanya segala taubat dan penyesalan melepaskan diri dari jasadnya. Dia, setitik air di
"Tuan! Hendak kembalikah Tuan pada kekasih lautan khayali, telah kembali ke lautan hakiki.
Tuan?" Syaikh itu pun memberitahukan pada Kita semua akan berlalu bagai angin; dia telah
mereka tentang suara yang telah didengarnya, pergi dan kita pun bakal pergi pula. Peristiwa-
dan mengingatkan mereka bahwa ia telah peristiwa demikian sering terjadi di jalan cinta. Ada
meninggalkan sikapnya yang lama. Maka mereka keputusasaan dan belas kasihan, angan-angan
pun kembali hingga tiba di tempat gadis itu dan kepastian. Meskipun jasad nafsu tak dapat
terbaring. Wajah gadis itu telah berwarna kuning memahami rahasia-rahasia itu, namun kemalangan
keemasan, kakinya telanjang, pakaiannya koyak- tak mungkin memukul-lepas bola polo kemujuran.
moyak. Ketika syaikh membungkuk padanya, gadis Kita harus mendengar dengan telinga hati dan
itu pingsan. Ketika ia sadar kembali, airmatanya pikiran, bukan dengan telinga jasmani. Pergulatan
jatuh bagai embun dari bunga-bunga mawar, dan jiwa dan jasad nafsu tiada akhirnya. Merataplah!
ia pun berkata, "Aku merasa begitu malu karena Karena ada alasan buat berduka.
kau. Singkapkan tabir rahasia itu dan ajarkan Islam
4 Di sini maksudnya si gadis Nasrani.
49
15
Burung-burung Membicarakan Perjalanan Menuju
Simurgh Seperti yang Disarankan Itu
51
16
Burung-burung Berangkat
54
katanya, "betapa hamba dalam kesulitan! Hari
ini hamba harus menghadapi Mahmud sebagai
penjaga pintu hamba."
Setelah ia sampai, Mahmud berkata padanya,
"Kawanku yang miskin, apa mata pencaharianmu?"
Penebang kayu itu menjawab, "Tuanku sudah
maklum. Janganlah berpura-pura. Tuanku tak
ingat akan hamba? Hamba pak tua yang miskin,
penebang kayu pekerjaan hamba; siang-malam
hamba kumpulkan semak-semak duri di gurun,
lalu hamba jual, namun keledai hamba mati karena
lapar. Jika Tuanku berkenan, beri apalah kiranya
barang sekedar roti." "Kau si miskin," kata Sultan,
"Berapa akan kau jual semak-semak durimu?"
Penebang kayu itu menjawab, "Karena Tuanku
tak hendak mengambilnya dengan cuma-cuma,
dan hamba pun tak hendak menjualnya pula,
maka berilah hamba sedompet emas." Mendengar
itu, para perajurit pun berseru, "Tutup mulutmu,
pandir! Semak durimu itu tak ada segenggam
enjelai pun harganya. Mestinya kauberikan saja
cuma-cuma." Pak Tua itu berkata, "Itu memang
betul, tetapi nilainya sudah berubah. Ketika
seorang yang berbahagia seperti Sultan menjamah
ikatan duri-duriku, maka jadilah semuanya itu
berkas-berkas mawar. Kalau Sultan hendak
membelinya, maka harganya paling tidak satu
dinar, karena Sultan telah menaikkan nilainya
seratus kali dengan menjamahnya."
55
18
Ucapan Burung Kedua
57
sampai ke pintu rumah suci itu, ia berpikir, "Kini
akhirnya telah kutunaikan kewajibanku." Pada Si Penggila Tuhan
hari suci ketika ia hendak menghadapkan diri ke
Ka'bah, perempuan-perempuan pengiringnya Sudah menjadi kebiasaan seorang laki-laki
meninggalkannya. Maka Rabi'ah pun menyelusuri miskin yang gandrung dengan Tuhan untuk berdiri
jejaknya semula dan berkata, "O Tuhan yang di suatu tempat tertentu. Dan suatu hari seorang
memiliki seri keagungan, delapan tahun lamanya raja Mesir yang sering lalu di mukanya dengan
hamba telah mengukur jalan dengan panjang orang-orang istana yang menjadi pengiringnya,
badan hamba, dan kini, ketika hari yang dirindukan berhenti dan berkata, "Kulihat dalam dirimu sifat
itu telah tiba sebagai jawaban atas doa-doa tenang dan santai yang cukup menarik." Si gila itu
hamba, Tuan letakkan duri-duri di jalan hamba!" menjawab, "Bagaimana hamba akan tenang kalau
Untuk memahami arti peristiwa demikian(2) hamba menjadi sasaran lalat dan kutu anjing?
perlu pula mengetahui seorang pencinta Tuhan Sepanjang siang lalat-lalat menyiksa hamba, dan
seperti Rabi'ah itu. Selama kau terapung-apung malam hari kutu-kutu anjing tak membiarkan
di lautan dunia yang dalam, ombak-ombaknya hamba tidur. Seekor lalat kecil saja yang masuk
akan menerima dan menolakmu berganti- ke telinga Nimrod mengganggu benak si gila itu
ganti. Kadang-kadang kau akan diperkenankan berabad-abad. Mungkin hamba Nimrod zaman ini
sampai ke Ka'bah, kadang-kadang pula kau akan sebab hamba harus berurusan dengan sahabat-
menarik nafas panjang (karena kecewa) berada sahabat hamba, lalat-lalat dan kutu-kutu anjing
di sebuah kuil. Jika kau berhasil menarik diri dari itu."
keterikatan dengan dunia ini, kau akan menikmati
kebahagiaan; tetapi jika kau tinggal terikat,
kepalamu akan berpusing-pusing bagai batu giling
pada perkakas penggiling. Tidak sejenak pun kau
akan tenang; kau akan terganggu oleh seekor
nyamuk saja pun.
58
19
Ucapan Burung Ketiga
60
Tuhan Menegur Musa
Suatu hari Tuhan bersabda pada Musa,
"Karun,(1) sambil tersedu, menyeru kau tujuh kali
dan kau tak menjawab. Kalau ia menyeru aku
demikian, sekali saja, maka akan kurebut hatinya
dari lubang penjara kemusyrikan dan kusalut
dadanya dengan pakaian keimanan. O Musa, kau
telah menyebabkannya binasa dengan seratus
kepedihan, kau telah melontarkannya ke dalam
tanah dengan keaiban. Seandainya kau khaliknya,
kau tentu tak akan sekeras itu terhadapnya."
Dia yang pengampun terhadap mereka yang
tak mengenal kasihan, amat dipujikan oleh
orang-orang yang pengasih. Jika kau melakukan
kesalahan-kesalahan seperti kebanyakan orang-
orang yang berdosa, kau sendiri akan menjadi
salah seorang yang berdosa itu.
61
20
Pertanyaan Burung Keempat
63
21
Dalih Burung Kelima
65
22
Dalih Burung Keenam
67
23
Dalih Burung Ketujuh
1 Dikiaskan dengan kebiasaan di Timur di mana wanita-wanita 2 Mata uang kecil yang dipergunakan dahulu kala di Timur
membawa surat-surat atau benda-benda kecil yang berharga Dekat dan Eropa.
secara sembunyi-sembunyi dalam faraj (lubang kemaluan) bagal
(peranakan kuda dan keledai). 3 Di Persia, pencuri diberi cap pada pundaknya.
Syaikh dan Muridnya Tuhan Menegur Seorang
Seorang murid yang masih muda, tak diketahui Darwis
syaikhnya (seperti dikiranya) mempunyai sekedar
simpanan emas. Syaikh itu tak berkata apa-apa, Seorang suci yang telah menemukan
dan suatu hari mereka pergi bersama-sama dalam ketenteraman dalam Tuhan menyerahkan seluruh
suatu perlawatan. Akhirnya mereka sampai ke dirinya dalam sembah dan puja selama empat
sebuah lembah yang gelap; di tempat masuk puluh tahun. Ia telah melarikan diri dari dunia
ke lembah itu terbentang dua jalan. Si murid ini, tetapi karena Tuhan begitu mesra menyatu
mulai khawatir, sebab emas (memang) merusak padanya, orang itu pun merasa puas. Darwis
pemiliknya. Gemetar ia pun bertanya pada ini telah memagari sebidang tanah di gurun; di
syaikhnya, "Jalan mana yang mesti kita tempuh?" tengah-tengahnya ada sebatang pohon, dan
Syaikh itu menjawab, "Bebaskan dirimu dari apa di pohon itu seekor burung telah membuat
yang membuatmu khawatir itu, maka jalan mana sarangnya. Nyanyian burung itu merdu terdengar,
pun tak menjadi soal. Setan takut akan orang karena setiap nadanya mengandung seratus
yang tak mempedulikan uang, dan cepat akan rahasia. Hamba Tuhan itu terpesona. Tetapi Tuhan
menghindar daripadanya. Demi sebutir emas kau menyampaikan pada seorang arif tentang ihwal
membelah sehelai rambut. Secara agama, emas peristiwa itu dengan kata-kata ini, "Katakan pada
seperti keledai yang lumpuh; tak ada harganya, sufi itu bahwa aku heran setelah berkhusyuk
hanya merupakan beban. Bila kekayaan datang selama bertahun-tahun, ia telah berhenti
pada seseorang dengan tak disangka-sangka, dengan menjual aku seharga seekor burung.
mula-mula akan membuatnya bingung, kemudian Memang benar burung itu mengagumkan, tetapi
menguasainya. Ia yang terikat dengan cinta nyanyiannya telah menjerat sufi itu dalam sebuah
akan uang dan harta milik, terikatlah tangan dan perangkap. Aku telah membeli dia dan dia telah
kakinya dan dilontarkan ke dalam lubang-penjara. menjual aku."
Hindarilah lubang penjara yang dalam ini jika
kau bisa; jika tidak, tahan nafasmu, sebab udara
didalamnya amat luar biasa pengapnya."
69
24
Dalih Burung Kedelapan
71
Tuhan dan carilah istanaNya yang luhur. Sekali kau
melihatnya, maka kau tak akan terikat lagi pada
gemerlap dunia ini.
72
25
Dalih Burung Kesembilan
74
26
Dalih Burung Kesepuluh
76
Tiada obat pencegah maut selain menatapnya O makhluk yang masa bodoh! Berusahalah
senantiasa dengan berani. Kita semua dilahirkan memahami arti kendi itu. Berusahalah menemukan
untuk mati; hidup tak akan tinggal bersama kita; rahasia itu sebelum kau mati. Jika selagi kau
kita harus tunduk. Bahkan dia yang menguasai hidup, kau tak dapat menemukan dirimu sendiri,
dunia di bawah cap cincinnya, kini hanya mengenal dirimu sendiri, bagaimana kau akan
merupakan barang tambang dalam tanah.(2) dapat memahami rahasia hidupmu bila kau mati?
Kau ikut serta dalam kehidupan makhluk, namun
kau hanya makhluk semu.
Isa dan Kendi Berisi Air
Isa minum air dari sebuah sungai jernih yang Socrates Kepada Murid-
rasanya lebih nyaman dari embun pada bunga
mawar. Salah seorang pengikutnya mengisi kendi Muridnya
dengan air sungai itu, dan mereka pun pergi
meneruskan perjalanan. Karena haus, Isa minum Ketika Socrates hampir meninggal, salah
seteguk air dari kendi itu, tetapi air itu terasa pahit, seorang muridnya berkata padanya, "Guru, setelah
dan ia tertegun heran, lalu berdoa, "O Tuhan, Guru kami mandikan dan kami selubungi kain
air sungai dan air dalam kendi ini sama. Tetapi kafan, di manakah Guru ingin kami kuburkan?"
mengapakah yang satu lebih manis dari madu dan Socrates menjawab? "Jika kautemukan diriku,
yang lain begitu pahit?" Lalu kendi itu pun bicara, muridku tercinta, kuburkan aku di mana kau suka,
dan katanya pada Isa, "Aku sudah amat tua, dan dan selamat malam! Mengingat bahwa dalam
bentukku sudah diubah-ubah seribu kali di bawah hidupku selama ini aku tak menemukan diriku
bentangan kubah yang sembilan ini — kadang sendiri, bagaimana kau akan menemukan diriku
sebagai jambangan, kadang sebagai kendi dan waktu aku mati? Aku telah hidup dengan laku
kadang sebagai bejana. Bentuk apa pun yang ada sedemikian rupa sehingga pada saat ini aku hanya
padaku, selalu kumiliki dalam diriku kepahitan tahu bahwa sejemput pengetahuan tentang diriku
maut. Aku dibuat sedemikian rupa sehingga air sendiri tidaklah jelas."
yang kusimpan akan selalu ikut mengandung
kepahitan itu."
2 Maksudnya, Nabi Sulaiman.
77
27
Dalih Burung Kesebelas
79
demikianlah beberapa tahun ia terus mencari
hingga ia tak punya kekuatan maupun sayap lagi.
Karena ia tak juga menemukan matahari, ia pun
berkata, "Mungkin aku telah terbang lebih jauh
di atasnya." Seekor burung yang bijak, setelah
mendengar itu, berkata, "Kau hidup dalam mimpi;
kau hanya berputar-putar saja selama ini dan tak
maju selangkah pun; dalam kesombonganmu kau
katakan bahwa kau telah pergi lebih jauh di atas
matahari!" Ini amat mengejutkan si kelelawar yang
setelah menginsafi kedaifannya lalu merendahkan
diri sama sekali dengan mengatakan, "Kau telah
bertemu dengan seekor burung yang punya
penglihatan batin, maka jangan teruskan."
80
28
Pertanyaan-Pertanyaan Burung Kedua Belas
82
29
Permohonan Burung Ketiga Belas
84
30
Burung Keempat Belas Bicara
86
31
Pertanyaan Burung Kelima Belas
88
kau memegang janjimu? Si kafir tak menghunus bagimu! Kukira saatnya akan tiba ketika di
pedang melawanmu ketika kauminta gencatan hadapanmu langit akan mengingatkan segala
senjata. Tiadakah ingat akan sabda Quran, perbuatanmu satu demi satu.
'Peganglah janjimu dengan setia,. Karena seorang
kafir telah bermurah hati padamu, janganlah
mangkir terhadapnya. Ia telah berbuat baik, dan Yusuf dan Saudara-
kau hendak berbuat jahat. Berbuatlah padanya
sebagaimana ia telah berbuat padamu. Adakah Saudaranya
kau, sebagai Muslim, tak patut dipercaya?"
Mendengar ini, si Muslim tertegun. Sesal Di masa paceklik, kesepuluh saudara Yusuf
melandanya dan ia bermandi airmata dari kepala pergi jauh ke Mesir. Dengan wajah berselubung
hingga kaki. Ketika si tentara Salib melihat ini, cadar, Yusuf menerima mereka, dan mereka
ia pun menanyakan sebabnya. "Bisikan luhur," membeberkan kembali kesusahan mereka serta
kata si Muslim, "menegurku karena tak setia minta pertolongan menghadapi bahaya paceklik
padamu. Kaulihat aku dalam keadaan begini yang menakutkan.
karena aku telah dikalahkan oleh kemurahan Di muka Yusuf ada sebuah piala. Diketuknya
hatimu." Mendengar ini, si Nasrani menyambutnya piala itu dengan tangannya, dan benda itu
dengan sorak gembira, dan katanya, "Karena memperdengarkan suara yang penuh kesedihan.
Tuhan dapat memperlihatkan kemurahannya Saudara-saudaranya itu pun terkejut; mereka tak
padaku, musuhnya yang berdosa ini, dan menegur dapat menahan bicara; maka kata mereka padanya,
sahabatnya karena tak beriman, bagaimana "O Aziz!(1) Adakah Tuanku, atau adakah seseorang
dapat aku untuk tinggal tak beriman? Terangkan tahu akan arti suara itu?" "Aku tahu betul," kata
padaku asas-asas Islam agar aku dapat menerima Yusuf, "tetapi kalian tak akan tahan mendengar
agama yang benar dan dengan meninggalkan penuturannya; sebab piala itu mengatakan bahwa
kemusyrikan melakukan upacara-upacara syariat. kalian mempunyai seorang saudara laki-laki yang
Oh, betapa aku menyesali kebutaan yang selama istimewa karena kebagusan rupanya, dan namanya
ini telah menghalangi aku dari pengakuan akan Yusuf."
Junjungan yang demikian pemurah itu." Kemudian Yusuf mengetuk piala itu untuk yang
O kau yang lalai mencari tujuan keinginanmu, kedua kali, lalu katanya, "Piala itu mengatakan
dan amat kurang dalam keimanan yang layak
1 Yang berkuasa.—H.A.
89
padaku bahwa kalian melemparkan saudara kalian Bila piala hidupmu diketuk dan kau terjaga dari
itu ke dalam sumur dan bahwa kalian membunuh tidur; bila kesalahan-kesalahan dan dosa-dosamu
serigala yang tak berdosa dan melumuri baju Yusuf diperlihatkan satu demi satu, aku sangsi apakah
dengan darah binatang itu." kau akan tetap berpegang pada ketenangan
Yusuf mengetuk piala itu buat yang ketiga kali, atau pikiranmu. Kau seperti seekor semut
dan sekali lagi piala itu memperdengarkan suara yang lumpuh dalam sebuah cambung. Betapa
yang penuh kesedihan. Yusuf menambahkan, sering kau memalingkan kepalamu dari piala
"Piala itu mengatakan bahwa saudara-saudara langit? Kembangkan sayapmu dan terbanglah
Yusuf membuat ayah mereka tercebur ke lubuk membubung, kau, yang mempunyai pengetahuan
kesedihan dan bahwa mereka telah menjual Yusuf. tentang kebenaran. Jika tidak, kau akan senantiasa
Nah, apakah yang telah diperbuat oleh orang- malu bila kau mendengar suara piala itu.
orang tak beriman ini terhadap saudara mereka?
Setidak-tidaknya, takutlah hendaknya pada Tuhan,
wahai kalian yang berdiri di hadapanku."
Ini membuat mereka berada dalam keadaan
sedemikian rupa sehingga mereka berkeringat
karena takut —mereka yang datang hendak
meminta roti itu. Waktu menjual Yusuf, sebenarnya
mereka telah menjual diri mereka sendiri; ketika
mereka memasukkan dia ke dalam sumur,
sebenarnya mereka sendiri terlontar ke dalam
sumur penderitaan.
Barangsiapa membaca kisah ini tanpa
mendapat manfaat, dia itu buta. Janganlah
mendengarkan dengan masa bodoh, sebab ini tak
lain dari kisahmu sendiri. Kau terus juga melakukan
banyak dosa dan kesalahan, karena kau tak
diterangi dengan cahaya kesadaran. Jika seseorang
mengetuk piala hidupmu, maka tersingkaplah
padamu sendiri perbuatan-perbuatan dosamu.
90
32
Pertanyaan Burung Keenam Belas
92
serta memaki anak-anak itu, yang dibayangkannya
sedang melemparkan kerikil-kerikil, karena rumah
itu gelap. Akhirnya diketahuinya bahwa kerikil-
kerikil itu hanya batu-batu es kiranya, dan ia pun
menyesal dan berdoa, "O Tuhan, adalah karena
rumah ini gelap maka aku telah berdosa dengan
lidahku."
Bila kau memahami dasar-dasar perbuatan
mereka yang ada dalam kegelapan, kau pun tentu
akan memaafkan mereka.
93
33
Burung Ketujuh Belas Bertanya pada Hudhud
95
sendiri?" baginya. Dijualnya apa-apa yang lama itu untuk
Bila kau mencintai Tuhan, berusahalah sekedar mendapatkan makanan itu. Ia pun menjadi
pula untuk dicintai-Nya. Tetapi sementara ada si mata satu. Cinta datang dan mengetuk pintu
yang mencari cinta ini, yang senantiasa usang baginya. Ketika ia sama sekali lebur dalam cahaya
dan senantiasa baru, maka ada pula yang kilat cinta, apa yang lama dan yang baru pun
menginginkan dua keping obol(2) perak dari lenyap dan tiada apa pun lagi yang tinggal! Tetapi
khazanah dunia; ia mencari setitik air ketika ia tidaklah layak bagi siapa saja untuk muak terhadap
mestinya dapat memiliki lautan. diri sendiri dan menolak sama sekali hidupnya
yang lama.
96
34
Ucapan Burung Kedelapan Belas
98
Darwis yang Punya Janggut janggutmu, kau tercebur di lautan penderitaan.
Bila kau dapat memandang janggutmu itu
Indah dengan sikap tak terikat, kau akan berhak berlayar
melintasi lautan ini. Tetapi bila kau tercebur ke
Di masa Musa ada seorang darwis yang dalamnya dengan janggutmu, kau akan merasa
menghabiskan waktu siang dan malamnya dalam sulit untuk keluar.
ibadat, namun tak menghayati rasa keruhanian. Cerita Kecil Lagi tentang Seorang Berjanggut
Ia punya janggut panjang yang indah, dan Panjang
sering selagi berdoa, ia berhenti untuk menyisir Seorang peminum, yang berjanggut panjang
janggut itu. Suatu hari, ketika melihat Musa ia dan bagus, kebetulan jatuh ke dalam air yang
pun mendapatkannya dan berkata, "O Pasya dari dalam. Melihat ini, seorang yang lewat pun
Tursina, kumohon padamu, bertanyalah pada berseru, "Buanglah pundi-pundi itu dan kepalamu."
Tuhan, mengapa aku tak mengalami kepuasan Orang yang tenggelam itu menjawab, "Ini bukan
ruhani maupun haru gembira." pundi-pundi, ini janggutku, dan bukan ini yang
Pada kesempatan berikutnya ketika Musa menghalangiku." Kata orang yang lewat itu,
naik ke Tursina ia pun bicara pada Tuhan tentang "Bagaimanapun, buanglah itu, kalau kau tak mau
darwis itu, dan Tuhan pun bersabda dengan nada tenggelam."
tak berkenan, "Meskipun darwis itu telah mencari O kau yang seperti kambing, dan tak malu
persatuan dengan aku, namun ia senantiasa akan janggutmu, selama ada padamu tubuh
memikirkan janggutnya yang panjang itu." Ketika nafsu dan setan yang akan menggulungmu, maka
Musa turun, diceritakannya pada sang darwis kebanggaan Fir'aun dan Haman akan menjadi
bagaimana sabda Tuhan itu. Mendengar itu, bagian dari dirimu pula. Palingkan dirimu dari
darwis itu pun segera mencabuti janggutnya, dunia ini sebagaimana Musa berbuat demikian,
sambil menangis sedih. Jibril pun lalu datang maka kau pun akan dapat menangkap janggut
mendapatkan Musa dan berkata, "Sampai sekarang Fir'aun dan menyekap dia kuat-kuat. Dia yang
pun ia masih memikirkan janggutnya. Tiada yang berjalan di jalan menuju kesempurnaan diri harus
lain lagi dipikirkannya waktu berdoa, dan bahkan memandang hatinya hanya sebagai syisy kabab.
lebih lekat hatinya pada janggut itu sementara ia Orang yang membawa ember penyiram tidak
mencabutinya." menunggu hujan turun.
O kau yang merasa tak dipengaruhi lagi oleh
99
35
Pertanyaan Burung Kesembilan Belas
101
cinta, memperhatikan suatu cacat yang begitu tinggalkan aku sendiri, dan tuntutlah keadilan
kecil? Namun, pada waktunya, cintanya mulai terhadap dirimu sendiri."
berkurang dan ia pun mendapatkan kembali
kewaspadaannya. Pada saat itulah ia dapat
melihat bintik itu, dan bertanya pada kekasihnya
bagaimana dapat terjadi yang demikian. Kata
wanita itu, "Bintik itu tampak pada saat ketika
cintamu mulai dingin. Bila cintamu padaku menjadi
berkurang, mataku pun menjadi demikian bagimu."
O yang berhati buta! Berapa lama kau akan
terus mencari kesalahan-kesalahan orang lain?
Berusahalah untuk melek terhadap apa-apa
yang kau sembunyikan dengan begitu cermat.
Bila kau melihat kesalahan-kesalahanmu sendiri
dengan segala keburukannya, kau tak akan begitu
merisaukan kesalahan-kesalahan orang lain.
102
36
Pertanyaan Burung Kedua Puluh
104
yang tak acuh dan langit tertinggi hanya teruntuk Aku, janganlah kau memisahkan dirimu sendiri
bagi mereka yang berhati. daripada-Ku. Aku perlu bagimu, kau terikat
pada-Ku. Karena itu, kau dambakan apa yang
menawarkan dirinya sendiri kalau itu bukan Aku."
Doa Rabi'ah
"O Tuhan, kau yang tahu akan rahasia segala Sultan Mahmud dan Berhala
sesuatu, lenyapkanlah keinginan-keinginan
duniawi musuh-musuhku, dan karunia sahabat- Somnat
sahabatku dengan keabadian kehidupan nanti.
Tetapi tentang diriku, aku tak terikat pada Mahmud dan bala tentaranya menemukan di
keduanya. Kalaupun kumiliki dunia kini atau dunia Somnat sebuah berhala bernama Lat, yang hendak
nanti, namun aku akan memandang keduanya tak dihancurkannya. Untuk menyelamatkan itu, orang-
berarti dibandingkan dengan berada di dekatMu. orang Hindu menawarkan emas seberat tujuh kali
Aku hanya memerlukan Kau semata. Kalau sampai bobot berhala itu, tetapi Mahmud menolaknya
pula aku menghadapkan mataku ke arah kedua dan memerintahkan membuat api besar untuk
dunia itu, atau mendambakan apa pun selain Kau, membakar patung pujaan itu. Kemudian salah
aku pun akan menjadi tak lebih dari seorang yang seorang perwiranya memberanikan diri berkata,
tak beriman." "Tuanku, tidakkah lebih baik menerima emas dan
tidak membakar berhala itu?" "Perbuatan demikian
akan menimbulkan pikiran padaku," kata Mahmud,
Sabda Tuhan Kepada Daud "bahwa pada hari perhitungan penghabisan kelak,
Al-Khalik tentulah akan mengatakan pada seluruh
Sang Pencipta Dunia bersabda kepada Daud alam yang berkumpul: 'Perhatikan apa yang telah
dari balik tabir rahasia. "Segala yang ada, baik atau diperbuat Azaz dan Mahmud -si Azaz membuat
buruk, tampak atau tak tampak, bergerak atau berhala dan Mahmud menjualnya'."
tak bergerak, hanyalah barang pengganti semata Konon ketika berhala itu terbakar, seratus
jika semua itu bukan Aku sendiri yang tak akan keranjang batu-batu berharga pun keluarlah,
kau temukan gantinya maupun kembarannya. sehingga Mahmud mendapatkan harta pula.
Karena tiada satu pun yang dapat menggantikan Katanya, "Lat telah mendapatkan apa yang patut
105
didapatnya dan Tuhan telah mengganjar aku." sendiri dan sanggahan-sanggahan itu. Sementara
itu, Bu Hassein, seorang penggila Tuhan, yang
cerdas tetapi tak terpelajar, lewat di jalan itu.
Cerita Kecil Lain tentang Melihat dia, di jauhan Mahmud pun berkata,
"Panggil si majenun itu; katakan padanya agar
Mahmud datang ke sini dan katakan apa yang mesti
diperbuat, dan aku pun akan menaatinya; karena
Ketika suluh para raja ini meninggalkan Gazna ia tak takut akan Sultan maupun tentara, ia akan
untuk berperang dengan orang-orang Hindu memberikan pendapat yang tak berat sebelah."
dan menghadapi bala tentara mereka yang Ketika Sultan menyerahkan perkara itu pada
besar, ia patah semangat, dan ia pun bersumpah Bu Hassein, orang itu pun berkata, "Tuanku,
kepada Malikulhakim bahwa bila ia menang, ini masalah dua obol, tetapi bila Tuanku ingin
ia akan memberikan segala barang rampasan berbuat sepatutnya terhadap Tuhan, maka jangan
yang jatuh ke tangannya kepada para darwis. pikirkan lagi, Tuan yang mulia, perkara dua obol
Ia mendapat kemenangan dan bala tentaranya ini; dan bila Tuan mendapatkan kemenangan
dapat mengumpulkan sejumlah besar harta lagi karena kemurahan-Nya, hendaklah Tuan
kekayaan. Ketika mereka yang berwajah hitam malu menahan dua obol ini. Karena Tuhan telah
itu telah mundur meninggalkan barang-barang menganugerahkan kemenangan pada Tuan,
rampasan itu, Mahmud pun berkata, "Berikan dapatkah apa yang teruntuk bagi Tuhan itu Tuan
ini pada para darwis, karena aku telah berjanji tahan bagi diri Tuan?"
pada Tuhan untuk berbuat demikian, dan aku Segera sesudah itu Mahmud pun memberikan
harus memegang teguh janjiku." Kemudian para harta kekayaan itu pada para darwis dan menjadi
perwiranya menyanggah dan berkata, "Mengapa raja besar.
memberikan begitu banyak emas dan perak
pada segelintir orang yang tak ikut bertempur!
Mengapa tak memberikannya pada bala tentara
yang telah menanggung kesusahan pertempuran
itu, atau setidak-tidaknya, menyimpannya dalam
perbendaharaan kerajaan?"
Sultan pun ragu-ragu antara sumpahnya
106
37
Pertanyaan Burung Kedua Puluh Satu
108
38
Pertanyaan Burung Kedua Puluh Dua dan Pemerian
Lembah Pertama atau Lembah Pencarian
110
keduanya datang dari Tuhan. Bila di saat kalap, Di Jalan Ruhani cinta dan pengharapan
kekasihmu melempari kau dengan batu, itu lebih keduanya perlu. Bila kau tak memiliki yang dua
baik daripada permata dari wanita lain. ini lebih baik kau meninggalkan pencarian itu.
Di jalan penyempurnaan diri, kita tak boleh Kita harus berusaha menjadi sabar. Tetapi apakah
lena sejenak pun. Bila sejenak saja kita berhenti pencinta pernah bersabar? Bersabarlah dan
menyempurnakan diri, kita akan tergelincir berusahalah dengan harapan akan mendapatkan
mundur. penunjuk jalan. Kuasailah dirimu sendiri dan
jangan biarkan kehidupan lahiriah menawanmu.
111
jiwa Tuan tak juga menerima kabar tentang istana menjawab, "Hamba mendapatkan gelang yang
samawi, dan Tuan akan masih tetap jauh dari istana Tuan lemparkan itu, dan karena hamba telah
itu." mendapatkan harta semacam itulah maka hamba
Kesabaran yang besar perlu bagi mereka yang harus terus mencari selama hidup hamba."
menderita; tetapi tak ada yang bisa bersabar. Jika Jadilah seperti orang itu dan berusahalah
pencarian itu beralih dari yang batiniah kepada mencari sampai pintu itu terbuka bagimu. Matamu
yang lahiriah, meskipun meluas pula ke seluruh tak akan tertutup selalu; carilah pintu itu.
alam, pada akhirnya pencarian itu tak akan
memuaskan. Ia yang tak terlibat dalam pencarian
kehidupan batin tak lebih dari seekor binatang- Sebuah Kalimat dari Rabi'ah
demikianlah dapat kukatakan. Bahkan dia itu tidak
ada, dia sesuatu yang tak berarti, suatu bentuk Seorang laki-laki berdoa, "Ya Rabbi, bukakan
tanpa jiwa. pintu agar hamba dapat menghadap padamu."
Mendengar doa laki-laki itu, Rabi'ah pun berkata,
"O si gila! Adakah pintu itu tertutup?"
Mahmud dan Pencari Emas
Suatu malam, selagi berkuda seorang diri,
Mahmud melihat seorang laki-laki sedang
mengayak tanah mencari emas; kepalanya
tunduk dan orang itu di sana-sini telah menimbun
tumpukan-tumpukan debu yang sudah diayak.
Sultan memandangnya, lalu melemparkan
gelangnya di antara tumpukan-tumpukan itu
dan kemudian pergi memacu kudanya bagai
angin. Malam berikutnya Mahmud kembali dan
mendapatkan laki-laki itu masih mengayak pula.
"Apa yang kau dapat kemarin," kata sultan, "akan
cukup buat membayar upeti bagi dunia, namun
kau masih terus juga mengayak!" Laki-laki itu
112
39
Lembah Kedua atau Lembah Cinta
114
matanya ke arah bola. Akhirnya orang-orang pun tak bertangan maupun berkaki. Kami dapat
melaporkan pada Mahmud tentang pengemis bersama-sama membicarakan penderitaan yang
yang mencintai Ayaz ini. Suatu hari, ketika Ayaz ditimbulkan oleh tongkat pemukul pada kami;
berkuda bersama sultan, maka sultan berhenti tetapi bola itu lebih beruntung daripada hamba,
dan memandang darwis itu dan terlihat olehnya karena kuda menyentuhnya dengan kakinya setiap
bahwa jiwa Ayaz bagai sebutir gandum dan wajah kali. Bola itu menerima pukulan tongkat pemukul
darwis itu bagai bulatan tepung adonan yang pada badannya, tetapi hamba merasakan pukulan-
melingkungi butir gandum itu. pukulan itu dalam hati hamba."
Tampak padanya bahwa punggung pengemis "Darwis yang miskin," kata Sultan, "kau
itu bungkuk bagai tongkat pemukul bola polo, membanggakan kemiskinanmu, tetapi mana bukti
dan kepalanya berputar-putar sepenuhnya bagai yang dapat kauperlihatkan?"
bola dalam permainan polo. Mahmud berkata, "Hamba korbankan segalanya demi cinta,"
"Pengemis malang, inginkah kau minum dari satu jawab darwis itu, "itulah tanda kemiskinan
gelas bersama Sultan?" "Meskipun Tuan sebut ruhani hamba. Dan bila Tuan, o Mahmud, pernah
hamba ini pengemis," jawab darwis itu, "namun menghayati cinta yang sebenarnya, korbankanlah
hamba tak kalah dengan Tuanku dalam permainan hidup Tuan untuk itu; bila tidak, Tuan tak berhak
cinta. Cinta dan kemiskinan sejalan. Tuan orang bicara tentang cinta."
yang berdaulat, dan hati Tuan bercahaya; tetapi Setelah berkata demikian, ia pun mati, dan
untuk cinta, hati yang menyala seperti hamba ini dunia menjadi gelap bagi Mahmud.
perlu. Cinta Tuan kelewat biasa. Hamba menderita
kesedihan karena perpisahan. Tuan bersama
sang kekasih; tetapi dalam bercinta kita harus Seorang Arab di Persia
mengenal bagaimana menderita kesedihan karena
perpisahan." Suatu kali seorang Arab pergi ke Persia dan
Sultan pun berkata, "O kau yang telah menarik heran melihat adat kebiasaan negeri itu. Pada
diri dari kehidupan yang biasa, cinta bagimu bagai suatu hari kebetulan ia melalui permukiman
permainan polo?" "Begitulah," jawab pengemis sekelompok kaum Qalandar(1) dan melihat
itu, "karena bola selalu bergerak, seperti hamba,
dan hamba pun seperti bola itu. Bola dan hamba 1 Kelompok kaum Darwis di Persia dan Arabia yang bertujuan
punya kepala yang berpusing, meskipun kami mengembara senantiasa. Didirikan oleh Qalandar Yusuf al
Andalusi dari Spanyol.
115
beberapa laki-laki yang tak bicara sepatah kata kini aku tak punya apa-apa lagi." Mereka minta
pun. Mereka tak punya istri dan tak punya sekeping padanya agar memberikan gambaran tentang
obol pun, tetapi mereka berhati suci dan bersih. kaum Qalandar itu. Jawabnya hanya, "Orang-orang
Masing-masing memegang sebuah botol berisi itu cuma mengatakan padaku, 'Masuklah'."
anggur pekat yang dituangkannya dengan hati- Orang Arab itu seterusnya tetap dalam keadaan
hati sebelum duduk. Orang Arab itu merasa senang heran dan tercengang, seperti anak kecil, dan
dengan mereka; ia pun berhenti dan pada saat itu melongo karena kata "Masuklah".
hati dan pikirannya tertuju ke jalan itu. Maka kau pun hendaknya melangkah maju. Bila
Melihat ini kaum Qalandar itu berkata, kau tak mau, maka ikuti angan-anganmu. Tetapi
"Masuklah, o orang yang tak berarti!" Maka bila kau lebih menyukai kerahasiaan cinta dari
begitulah, mau tak mau ia pun masuk. Ia diberi jiwamu, maka kau akan mengorbankan segalanya.
sepiala anggur dan segera ia pun tak sadarkan Kau akan kehilangan apa yang kau pandang
diri. Ia jadi mabuk dan kekuatannya hilang. Emas berharga, tetapi kau akan segera mendengar kata-
dan perak serta barang-barangnya yang berharga kata khidmat, "Masuklah".
diambil oleh salah seorang dari kaum Qalandar,
dan kepadanya diberikan anggur lebih banyak lagi,
dan akhirnya ia pun dilemparkan ke luar rumah. Si Pencinta yang Kehilangan
Kemudian orang Arab itu pun pulang ke negerinya
sendiri, bermata sebelah dan miskin, keadaannya Kekasihnya
berubah dan bibirnya kering. Setiba di tempat
kelahirannya, kawan-kawannya bertanya padanya, Seorang laki-laki yang bercita-cita luhur jatuh
"Ada apa? Kau pengapakan uang dan barang- cinta dengan seorang wanita muda jelita. Tetapi
barangmu yang berharga itu? Apakah dicuri orang sementara itu wanita pujaan hatinya menjadi kurus
ketika kau tidur? Adakah kau telah berbuat buruk dan sepucat ranting yang berwama kuning kunyit.
di Persia? Ceritakan pada kami! Mungkin kami Hari yang cerah lenyap dari hatinya; dan maut,
dapat menolongmu!" yang menunggu dari jauh, datang mendekat.
"Aku ngeloyor ke sana-sini di jalan," katanya, Ketika laki-laki yang mencintainya mengetahui
"dan tiba-tiba saja aku bertemu dengan kaum ini, ia pun mengambil parang dan berkata, "Aku
Qalandar. Tak ada yang kuketahui lagi kecuali akan pergi membunuh kekasihku di tempat ia
bahwa aku telah kehilangan semua milikku dan terbaring agar si jelita yang bagai lukisan yang
116
mengagumkan ini tidak mati karena kodrat." mengapa Tuan tak menyerahkan hidup Tuan
Orang-orang pun mengatakan padanya, "Apa kau dengan suka hati pada Izrail? Para pencinta di Jalan
gila! Kenapa pula kau mau membunuh wanita itu Ruhani mempertaruhkan hidupnya demi cinta
di saat ia sudah mendekati ajalnya?" Si pencinta mereka; Tuan menganggap hidup Tuan berharga."
itu berkata, "Jika dia mati karena tanganku, maka Kata Ibrahim, "Bagaimana dapat aku melepaskan
orang-orang pun akan membunuhku, sebab aku hidupku bila Izrail telah menghalangnya? Aku
dilarang membunuh diriku sendiri. Kemudian tak mengindahkan permintaannya, karena
di hari kiamat kelak, kami akan bersama lagi aku hanya ingat pada Tuhan. Ketika Nimrod
sebagaimana kami sekarang ini. Jika aku dibunuh, melepaskan aku ke dalam api dan Jibril datang
karena gairah hasratku padanya, maka kami akan padaku, tak kuindahkan dia karena aku hanya
menjadi satu, seperti nyala terang pada sebatang ingat pada Tuhan. Karena aku memalingkan
lilin yang dinyalakan." kepalaku dari Jibril dapatkah aku diharapkan
Para pencinta yang telah mempertaruhkan akan menyerahkan nyawaku pada Izrail? Kalau
hidupnya demi cinta mereka telah memasuki kudengar Tuhan bersabda, 'Berikan hidupmu
jalan itu. Dalam kehidupan Ruh, mereka menyatu padaku!' maka hidupku pun tak lebih berharga
dengan tambatan kasih mereka. dari sebutir gandum. Bagaimana mungkin aku
memberikan hidupku pada seseorang kalau ia
tidak memintanya. Itu saja yang mesti kukatakan."
Ibrahim dan Malakul Maut
Ketika tiba saatnya sahabat Tuhan itu hendak
wafat, ia enggan menyerahkan nyawanya pada
Izrail. "Tunggu," katanya pada Izrail. "Adakah
Malikulalam telah memintanya?" Tetapi Allah Ta'ala
bersabda pada Ibrahim, "Jika kau benar-benar
sahabatku, tidakkah kau ingin datang padaku?
Ia yang menyesal memberikan hidupnya pada
sahabatnya menghendaki hidupnya dirobek
dengan pedang." Kemudian, salah seorang yang
hadir di sana berkata, "O Ibrahim, Cahaya Dunia,
117
40
Lembah Ketiga atau Lembah Keinsafan
119
berjaga dan mengawal benteng. Cinta ini sahabat bagi hentinya dan membakar kepalamu."
perajurit pengawal, karena keadaan jaga menjadi bagian
dari dirinya; ia yang mencapai keadaan demikian akan selalu
awas."
Jangan tidur, o insan, jika kau berusaha mendapatkan
pengetahuan tentang dirimu sendiri. Kawal baik-baik
benteng hatimu, karena banyak pencuri di mana-mana.
Jangan biarkan para perampok mencuri permata yang
kau bawa. Pengetahuan sejati akan datang pada dia yang
dapat tetap berjaga. Ia yang dengan sabar berkawal akan
sadar-tahu kapan Tuhan datang mendekat. Para pencinta
sejati yang ingin menyerahkan diri dalam bius kemabukan
cinta akan pergi menyendiri. Ia yang memiliki cinta ruhani
menggenggam di tangannya kunci kedua dunia. Jika ia
perempuan, ia akan menjadi laki-laki; dan jika ia laki-laki, ia
akan menjadi lautan yang dalam.
120
41
Lembah Keempat atau Lembah Kebebasan dan Kelepasan
122
cukupdengan dirimu sendiri, meskipun kadang tak berdaya melawan keinginan akan hal-hal
kau akan menangis dan kadang bergembira. Di yang dangkal di dunia ini, maka berpalinglah
Lembah Keempat ini cahaya kilat kemampuan, daripadanya dan duduklah di sudut. Banyak laki-
yang merupakan penemuan sumber-sumber laki dan perempuan menerima hidup ini tanpa
dirimu sendiri, kecukupan dirimu sendiri, menyala sesuatu pikiran tentang dunia lahir dan dunia
sehingga panasnya membakar seratus dunia. batin.
Karena beratus dunia menjadi serbuk, adakah aneh
kalau duniamu sendiri akan lenyap pula?
Lalat dan Madu
Ahli Nujum Seekor lalat yang sedang mencari madu
melihat sebuah sarang lebah di sebuah kebun.
Pernahkah kau lihat seorang arif Hasrat akan madu telah membuatnya sedemikian
membentangkan papan ramalan dan memenuhi rupa sehingga kita akan memandangnya sebagai
permukaannya dengan pasir? Di sana dibuatnya seekor singa. Dan lalat itu pun berseru, "Akan
angka-angka dan coretan garis-garis dan kuberi se-obol siapa yang mau menolong
ditempatkannya bintang-bintang dan kaukab, membawa aku masuk ke dalam sarang ini." Ada
bumi dan langit. Kadang dibuatnya ramalan yang merasa kasihan padanya, dan dengan upah
dari langit, kadang dari bumi. Juga dibuatnya se-obol ditolongnya lalat itu masuk. Tetapi begitu
gambar susunan bintang dan lambang-lambang sampai di dalam, maka kaki lalat itu pun lekat pada
rasi bintang, dan ditunjukkannya timbul dan madu. Meskipun ia mengepak-kepakkan sayap
tenggelamnya bintang-bintang, dan dari sini dan berloncatan ke sana-sini, namun keadaannya
disimpulkannya ramalan-ramalan baik atau buruk. semakin menyedihkan, dan ia pun mengeluh, "Ini
Setelah menujumkan nasib baik atau buruk, kelaliman, ini racun. Aku terjerat. Kuberikan se-
diangkatnya salah satu sudut papan ramalan itu obol tadi untuk masuk, tetapi kini dengan senang
dan diserakkannya pasir itu, dan adalah seakan kuberikan dua obol untuk keluar."
segala lambang dan angka-angka itu tak pernah "Di Lembah ini," kata Hudhud selanjutnya,
ada. "jangan ada yang tinggal bersikap tak giat, dan
Permukaan dunia yang terjadi secara kebetulan siapa pun hendaknya memasuki Lembah ini hanya
ini serupa dengan papan ramalan itu. Bila kau setelah mencapai tingkat perkembangan tertentu.
123
Kini tiba saatnya untuk berusaha dan bukan banyak memelihara anjing, dan dengan harapan
tinggal dalam ketakpastian dan melewatkan akan dapat melihat puteri itu, ia pun hidup dan
waktu dengan tak peduli. Bangkitlah kau dari sikap tidur di jalanan. Ibu si gadis mengetahui hal ini,
masabodoh, tinggalkan keterikatan-keterikatan lalu berkata pada syaikh itu, "Kau tentu saja tahu
lahir dan batin, dan lintasi Lembah yang sulit ini; bahwa kami ini pemelihara anjing, tetapi karena
sebab bila kau tak meninggalkan semua itu, kau kau jatuh hati pada puteri kami, maka kau boleh
akan lebih bersikap tak peduli ketimbang kaum mengawininya setahun lagi, dan tinggal bersama
pemuja dewa-dewa, dan kau tak akan pernah kami; dan kau harus bersedia menjadi pemelihara
merasa cukup dengan dirimu sendiri." anjing dan menerima cara hidup kami." Karena
syaikh itu tak tanggung-tanggung cintanya, maka
ia pun menanggalkan jubah Sufinya dan mulai
Kata-kata Syaikh pada bekerja. Setiap hari dibawanya seekor anjing ke
pasar, dan yang demikian itu terus dilakukannya
Seorang Muridnya selama hampir setahun. Suatu hari, seorang Sufi
lain, yang juga sahabatnya, berkata padanya,
Seorang murid minta jawaban dari gurunya "O orang hina, selama tiga puluh tahun kau
atas sebuah pertanyaan yang tak berguna. Syaikh telah menekuni dan merenungi perkara-perkara
itu pun berkata, "Lebih dulu basuhlah mukamu. ruhani, dan kini kau melakukan apa yang tak
Dapatkah wangian kesturi tercium dalam bau pernah dilakukan oleh orang-orang yang sejajar
kebusukan? Aku tak memberikan pengetahuan denganmu!"
pada orang-orang yang mabuk." Syaikh itu menjawab, "Kau tak melihat hal yang
sebenarnya, maka janganlah menyanggah. Bila kau
ingin mengerti, ketahuilah bahwa hanya Tuhanlah
Seorang Darwis Mencintai yang mengetahui kerahasiaan itu dan hanya Dialah
yang dapat menyingkapkannya. Lebih baik tampak
Puteri Pemelihara Anjing menggelikan ketimbang seperti kau, tak pernah
memasuki kerahasiaan Jalan Ruhani."
Adalah pada suatu ketika seorang syaikh
terpuji yang mengenakan khirka kemiskinan,
tetapi ia jatuh cinta pada puteri seorang yang
124
42
Lembah Kelima atau Lembah Keesaan
126
salju. Hamba seorang abdi, yang merasa sedih
berilah kiranya hamba kini surat kebebasan."
Seorang Pencinta
Sebuah suara dari dunia batin menjawab, "Kau, Menyelamatkan Kekasihnya
yang terutama telah diperkenankan ke tempat
suci ini, ketahuilah bahwa ia yang menghendaki
dari Sungai
kebebasan dari penghambaan, harus membuang
pikirannya dan tidak membiarkan dirinya diliputi Seorang wanita muda jatuh ke dalam
kecemasan dan ketakutan." sungai, dan pencintanya pun terjun hendak
Lukman berkata, "O Tuhan hamba, hanya menyelamatkannya. Ketika si pencinta itu dapat
Engkau yang hamba dambakan, dan hamba meraihnya, wanita itu berkata, "Oh, mengapa
tahu bahwa hamba tak boleh membiarkan diri kau pertaruhkan hidupmu karena aku?" Jawab si
dipengaruhi angan-angan atau kecemasan pencinta, "Bagiku tiada orang lain kecuali kau. Bila
dan ketakutan." Setelah Lukman meninggalkan kita bersama, maka sungguh aku ini kau, dan kau
semua itu, ia pun berkata, "Kini hamba tak aku. Kita berdua ini satu. Kedua diri-kita satu, itu
tahu siapa hamba. Hamba bukan abdi, tetapi saja."
siapakah hamba? Kedudukan hamba sebagai abdi Bila keduaan lenyap, keesaan ditemukan.
sudah berakhir, tetapi kebebasan hamba tidak
menggantikannya dalam hati hamba tiada suka
maupun duka. Hamba tanpa sifat, namun hamba Cerita Lain tentang Mahmud
tak kehilangan sifat, Hamba seorang perenung,
namun hamba tak punya renungan. Hamba tak dan Ayaz
tahu apakah Engkau hamba atau hamba Engkau;
hamba telah menjadi tiada dalam Engkau dan Ada diceritakan bahwa suatu kali Faruk: dan
keduaan pun lenyaplah." Masud hadir pada pameran barisan tentara
Mahmud yang terdiri dari gajah, kuda dan pasukan
perajurit yang tak terhitung banyaknya, sehingga
bumi pun seakan tertutup dengan semut dan
belalang. Ayaz dan Hassan menyertai Mahmud
yang duduk di suatu tempat yang tinggi.
Ketika bala tentara yang hebat itu berjalan
127
dalam barisan melalui mereka, raja besar itu kesaksian keduanya itu pun tak akan sebanding
dengan begitu saja berkata pada Ayaz, "Anakku, dengan kebaikan raja. Kalau aku tak menunjukkan
segala gajah, kuda dan perajuritku ini kini menjadi kelakuan yang berlebihan, dan tak menyatakan
milikmu, karena cintaku padamu sedemikian rupa kesetiaanku, adalah karena aku merasa diriku tak
sehingga kupandang kau sebagai raja." Meskipun layak berbuat demikian."
kata-kata itu diucapkan oleh Mahmud yang Hassan berkata, "O Ayaz, aku tahu sekarang
termasyhur itu, namun Ayaz tampak tak peduli bahwa kau merasa berterima kasih dan aku
dan tak bergerak; tiada ia berterimakasih pada menaruh percaya padamu karena kau layak
raja maupun memberikan ulasan. Dengan heran, mendapat seratus karunia." Kemudian tambahnya,
Hassan pun berkata padanya, "Ayaz, seorang "Kini katakan padaku jawaban yang kedua." Tetapi
raja telah memberikan kehormatan padamu, Ayaz berkata, "Tak dapat aku bicara dengan
seorang hamba biasa, dan kau tak sedikit juga bebas di hadapanmu; itu hanya dapat kulakukan
memperlihatkan tanda berterimakasih; kau pun kalau aku sendirian saja dengan raja. Kau bukan
tak pula membungkuk maupun bersujud sebagai mahram rahasia itu." Maka raja pun minta agar
tanda hormat." Ayaz sedikit berpikir dan kemudian Hassan meninggalkan mereka, dan ketika tak
katanya, "Mesti kuberikan dua jawaban atas ada lagi "kita" atau "aku", maka Ayaz pun berkata,
celaanmu: yang pertama ialah bahwa bila aku, "Ketika raja berkenan melemparkan pandangan
yang tak punya ketetapan dan kedudukan ini, pada diri hamba, ia memusnahkan adaku dengan
hendak menunjukkan pengabdianku pada raja, kegemilangan cahayanya. Karena dalam cahaya
maka aku hanya dapat menjatahkan diri pada debu mataharinya yang gemilang itu aku tak ada lagi,
di hadapannya dalam semacam kehinaan diri atau bagaimana aku akan bersujud diri? Ayaz ialah
jika tidak demikian, menyanyikan pujian-pujian bayang-bayangnya, hilang dalam matahari
untuknya dengan suara melolong-lolong. Antara wajahnya."
berbuat berlebih-lebihan dan berbuat kelewat
sedikit, lebih baik tak berbuat apa-apa. Hamba
ini hamba raja, dan hormatku pada raja dianggap
sebagai sudah semestinya. Adapun tentang
kehormatan yang telah dianugerahkan raja yang
berbahagia ini kepadaku, seandainya kedua
dunia mesti menyatakan pujian-pujian untuknya,
128
43
Lembah Keenam, Lembah Keheranan dan Kebingungan
130
yang diberi wangian damar-harum, sedang kayu mereka buat lagi dia tidur lalu mereka bawa
cendana yang semerbak terbakar dalam bejana- kembali ke tempat kawan-kawannya.
bejana. Dara-dara itu mulai menyanyi dengan Ketika dia yang berdada perak itu sadar, tanpa
lagu-lagu yang demikian merdu sehingga pikiran tahu kenapa, dia pun menangis. Orang boleh
seakan mengucapkan selamat tinggal pada jiwa, mengatakan bahwa peristiwa itu sudah selesai,
dan jiwa pada raga. Kemudian matahari anggur maka apa gunanya diratapi. Hamba itu merobek-
pun berputar-putar sekeliling nyala lilin-lilin itu. robek pakaiannya, menarik-narik rambutnya dan
Bingung karena kegembiraan di seputarnya dan mengotori kepalanya dengan tanah. Mereka
silau karena kecantikan puteri raja, orang muda yang ada di sekelilingnya menanyakan kenapa ia
itu kehilangan kesadarannya. Ia benar-benar tidak berbuat demikian, dan apa yang telah terjadi. Kata
lagi ada di atas dunia ini dan tidak pula di dunia hamba itu, "Tak mungkin menggambarkan apa
lain. Dengan hati penuh cinta, dan raga dikuasai yang telah kulihat, tiada orang lain yang mungkin
gairah damba, di tengah segala keriangan ini ia pernah melihatnya kecuali dalam mimpi, karena
pun tenggelam dalam haru-gembira. Matanya apa yang telah terjadi padaku tak mungkin pernah
terpancang pada kecantikan puteri raja itu dan terjadi pada siapa pun sebelumnya. Tiada lagi
telinganya pada bunyi seruling-seruling bambu. rahasia yang lebih menakjubkan."
Lubang hidungnya menghirup wangian damar Seorang kawannya berkata, "Bangunlah dan
harum, dan anggur di mulutnya menjadi serupa ceritakan pada kami setidak-tidaknya satu dari
api cair. Puteri raja itu menciumnya, dan si hamba seratus peristiwa yang terjadi itu." Jawab si hamba,
mengucurkan air mata kegirangan, sementara "Aku bingung sebab apa yang kulihat itu kualami
sang puteri menyatukan airmatanya dengan air dengan tubuh lain. Selagi tak mendengar apa-apa,
mata hamba itu. Kadang sang puteri menekankan aku mendengar segalanya; selagi tak melihat apa-
ciuman manis di mulut si hamba, kadang ciuman apa, aku melihat segalanya."
itu dibumbui rasa garam; kadang sang puteri Yang lain berkata, "Adakah kau telah kehilangan
mengusutmasaikan rambut si hamba yang kesadaranmu atau adakah kau telah bermimpi?"
panjang itu, kadang kehilangan dirinya sendiri di "Ah," kata hamba itu, "aku tak tahu apakah aku
mata si hamba. Hamba itu memiliki sang puteri; mabuk atau sadar ketika itu. Apakah lagi yang
dan demikianlah mereka lewatkan waktu itu lebih membingungkan daripada sesuatu yang tak
hingga fajar terbit di Timur. Ketika sepoi pagi tersingkap dan juga tak tersembunyi. Apa yang
berembus, hamba muda itu merasa sedih, tetapi telah kulihat itu tak mungkin akan kulupakan,
131
namun aku tak dapat membayangkan di mana
peristiwa itu terjadi. Selama semalam suntuk aku
Kunci yang Hilang
bersuka-suka dengan seorang puteri jelita yang Seorang Sufi mendengar orang berseru,
tiada bandingnya. Siapa dan apakah sebenarnya "Adakah yang menemukan kunci? Pintuku terkunci
dia itu, aku tak tahu. Hanya cinta yang tinggal, itu dan aku berdiri di debu jalanan. Bila pintuku
saja. Tetapi Tuhan mengetahui yang sebenarnya." tinggal tertutup, apa yang mesti kulakukan?"
Sufi itu berkata padanya, "Mengapa kau risau?
Karena pintu itu pintumu, tinggal saja di dekatnya,
Si Ibu dan Anaknya meskipun tertutup. Bila kau punya kesabaran
untuk menunggu cukup lama tentulah seseorang
Perempuan yang Meninggal akan membukakan pintu itu bagimu. Keadaanmu
lebih baik dari keadaanku, sebab aku tak punya
Seorang yang sedang lewat, yang melihat pintu maupun kunci. Doakan saja pada Tuhan
seorang ibu sedang menangisi kubur anaknya semoga aku dapat menemukan pintu, yang
perempuan, berkata, "Wanita ini lebih unggul terbuka ataupun tertutup.
daripada kami laki-laki, sebab ia tahu siapa yang Orang selalu hidup dalam angan-angan,
telah hilang daripadanya dan dengan siapa dalam mimpi; tiada yang melihat segala
dia telah berpisah. Beruntunglah perempuan, sesuatu sebagaimana adanya. Kepada dia yang
atau laki-laki, yang tahu siapa yang telah hilang mengatakan padamu, "Apa yang mesti kulakukan?"
daripadanya, dan siapa yang dia tangisi. Akan katakanlah padanya, "Jangan lakukan apa yang
halnya diriku, meskipun aku duduk meratap sudah biasa kau lakukan selama ini; jangan berbuat
dan airmataku mengucur bagai hujan, namun apa yang sudah biasa kau perbuat selama ini." Ia
aku tak tahu siapa yang kutangisi. Perempuan yang memasuki Lembah Keheranan ini cukup sedih
ini menggondol bola keunggulan dari ribuan memikirkan seratus dunia. Bagi diriku, aku bingung
orang macam aku ini, sebab ia telah menemukan dan tersesat. Ke mana aku akan melangkah?
wangian makhluk yang telah hilang daripadanya." Doakan pada Tuhan semoga aku tahu! Tetapi ingat,
ratapan insan akan menurunkan kerahiman.
132
Murid yang Melihat Gurunya
dalam Mimpi
Seorang murid pada suatu malam melihat
almarhum gurunya dalam mimpi dan berkata
padanya, "Macam mana kiranya keadaan di tempat
Tuan berada sekarang? Sepeninggal Tuan, murid
Tuan ini telah terjerat dalam kebingungan dan
merana karena duka."
Sang guru menjawab, "Aku dalam keheranan
sedemikian rupa sehingga aku hanya dapat
menggigit punggung tanganku. Aku ada dalam
lubang penjara, diam tercengang-cengang; dan
aku lebih merasa terkejut daripada yang pernah
kualami dalam hidup."
133
44
Lembah Ketujuh atau Lembah Keterampasan dan
Kematian
135
tetapi hanya dia yang tahu, dan tak ada yang dapat Bila ada itu lenyap, tiada kekayaan maupun
menuturkannya." kerajaan, kehormatan maupun keagungan, akan
berarti.
136
bayang, bagian dari sebutir zarrah, ingin mendekap kemujuran untuk melihat — biar sekali saja pun —
matahari cemerlang itu di dadanya. wajah pangeran muda itu, sehingga hamba dapat
Suatu hari ketika pangeran itu sedang dijulang menyerahkan diri hamba sebagai korban. O, Tuhan,
di kepala para abdinya, darwis itu bangkit berdiri Raja hamba, yang mendengarkan seribu doa,
dan berseru-seru, mengatakan, "Sudah gila hamba kabulkan permohonan hamba yang terakhir ini."
ini, hati hamba teramat sedih, hamba tak sabar Begitu darwis itu selesai mengucapkan doa
dan tak kuat lagi menderita," lalu ia pun memukul- itu maka panah hasratnya pun segera mencapai
mukulkan kepalanya ke tanah di hadapan sang sasarannya. Wazir pun mengetahui keinginannya
pangeran. Salah seorang pengawal istana hendak yang tersembunyi itu dan menaruh kasihan
menyuruh bunuh darwis itu, lalu menghadap raja. padanya. Ia pun menghadap raja dan menjelaskan
"Tuanku," katanya, "seorang yang tak waras telah ihwal yang sebenarnya. Mendengar itu raja pun
jatuh cinta kepada putera Tuanku." termenung; kemudian perasaan belas kasihan
Raja pun amat murka, "'Hukum si jahanam pun memenuhi hatinya, dan ia mengampuni
yang berani mati itu dengan hukum tusuk," darwis itu, lalu berkata pada sang pangeran,
katanya. "Ikat tangan dan kakinya, dan pancangkan "Pergilah mendapatkan si miskin itu di bawah tiang
kepalanya di atas tiang." Orang istana itu pun perantaian. Berlakulah lemah lembut padanya,
segera pergi menjalankan perintah raja. Orang- dan ajak dia minum bersama, karena dia telah
orang pun memasang tali jerat di leher pengemis mengenyam racunmu. Bawa dia ke tamanmu dan
itu lalu menyeretnya ke tiang. Tak seorang tahu apa kemudian bawa dia ke mari."
yang akan terjadi dan tak seorang pun membela Pangeran muda, Yusuf kedua itu, segera
si pengemis. Setelah wazir menyuruh bawa dia ke pergi —matahari yang berwajah api itu datang
bawah tiang perantaian, darwis itu pun menjerit bertemu muka dengan sebuah zarrah. Lautan
sedih dan katanya, "Demi kasih Tuhan, beri hamba mutiara-mutiara indah itu pergi mencari setitik
pertangguhan, agar setidak-tidaknya hamba dapat air. Pukul-pukullah kepalamu karena gembira,
mengucapkan doa di bawah tiang perantaian." tapakkan kakimu menari, dan bertepuk tanganlah!
Ini dikabulkan, dan darwis itu pun bersujud dan Tetapi darwis itu ada dalam putus asa; airmatanya
berdoa, "O Tuhan, karena raja telah memerintahkan membuat debu menjadi lumpur, dan dunia pun
untuk membunuh hamba —hamba yang menjadi berat karena keluhan-keluhannya. Bahkan
tak berdosa ini— maka karuniai hamba, abdi pangeran itu sendiri tak dapat menahan tangisnya,
yang bodoh ini, sebelum hamba mati, dengan Ketika darwis itu melihat airmata sang pangeran, ia
137
berkata, "O Pangeran, kini Tuan boleh mengambil
nyawa hamba." Dan setelah berkata demikian, ia Pertanyaan Seorang Murid
menghembuskan nafasnya yang terakhir, mati.
Ketika mengetahui bahwa ia telah menjadi satu pada Syaikhnya
dengan yang dikasihinya, maka tak ada lagi
keinginan-keinginan lain yang tinggal padanya. Seseorang yang berusaha mengatasi
O kau, yang ada namun sekaligus juga kelemahannya pada suatu ketika bertanya pada
sesuatu yang tak berarti, dengan kebahagiaanmu Nuri, "Bagaimana aku akan dapat mencapai
yang bercampur dengan kesengsaraanmu, bila persatuan dengan Tuhan?" Nuri menjawab, "Untuk
kau belum pernah mengalami kegelisahan, itu, kau harus menyeberangi tujuh lautan cahaya
bagaimana kau akan menghargai ketenangan? dan tujuh lautan api, dan menempuh jalan yang
Kau rentangkan tanganmu hendak mencapai kilat amat panjang. Bila kau telah menyeberangi dua
tetapi terhalang oleh timbunan salju yang tersapu. kali tujuh lautan ini, seekor ikan akan menghela
Berusahalah dengan berani, bakar-musnahkan kau kepadanya, ialah macam ikan yang bila
pikiran, dan serahkan dirimu pada kedunguan. bernafas menyedot ke dadanya yang awal dan
Bila kau ingin menggunakan ilmu alkimia(4) ini, yang akhir. Ikan yang mengagumkan ini tak
renungkanlah sedikit, dan ikuti contohku, berkepala maupun berekor. Ia menahan diri di
tinggalkan dirimu sendiri; dari pikiranmu yang tengah lautan, diam dan terpisah; ia menyapu-
mengelana hendaklah kau menarik diri ke dalam hilangkan kedua dunia dan ia menyerap segala
jiwamu agar kau dapat sampai pada kepapaan makhluk tanpa kecuali."
ruhani. Akan halnya diriku, yang bukan aku dan
bukan pula yang-lain-dari-aku, telah tersesat dari
diriku sendiri, dan tak mendapatkan penawar lain
kecuali putus asa.
138
45
Sikap Burung-Burung
140
lebih dari seratus pujian yang datang dari wanita burung itu duduk di atas masnad,(1) tempat
lain!'" duduk Yang Mulia dan Agung. Kepada mereka
"Kilat keagungannya akan memancar diberikan nas, dan mereka diminta membaca itu,
sendirinya," kata kepala rumah tangga keraton dan setelah membaca dan merenungkan, mereka
itu, "ia akan mengangkat pikiran dari segala jiwa. pun dapat memahami keadaan mereka. Ketika
Apakah gunanya bila jiwa hancur karena seratus mereka sepenuhnya merasa tenang dan terlepas
duka? Apakah gunanya pada saat ini berada dalam dari segala apa pun, mereka menjadi sadar bahwa
keagungan atau kehinaan?" sang Simurgh ada di sana bersama mereka. Segala
Burung-burung, yang dibakar cinta itu, berkata, yang telah mereka perbuat dahulu terhapus.
"Bagaimana mungkin kupu-kupu menyelamatkan Matahari keluhuran memancarkan sinarnya, dan
diri dari nyala api bila ia ingin menjadi satu dalam saling merenungi wajah sesama mereka,
dengan nyala api itu? Sahabat yang kita cari akan ketiga puluh burung (si-murgh) dari dunia luar
memuaskan kita dengan memperkenankan kita ini menatap sang Simurgh dari dunia dalam. Ini
menyatukan diri padanya. Bila kini kami ditolak, amat menakjubkan sehingga mereka tak tahu
apakah lagi daya kami? Kami seperti kupu-kupu apakah mereka masih tetap mereka atau apakah
yang menginginkan persatuan dengan nyala lilin. mereka telah menjadi sang Simurgh. Akhirnya,
Banyak yang meminta pada kupu-kupu itu agar tak dalam suasana tafakur itu, mereka menyadari
mengorbankan diri begitu konyol dan demi tujuan bahwa mereka sang Simurgh dan bahwa sang
yang sedemikian langka pula, namun kupu-kupu Simurgh ketiga puluh burung itu juga. Ketika
itu mengucapkan terima kasih pada mereka atas mereka menatap sang Simurgh, mereka melihat
nasihat itu dan mengatakan pada mereka bahwa bahwa sungguh sang Simurgh yang ada di sana
karena hatinya telah diserahkan pada nyala lilin itu, dan ketika mereka mengarahkan pandang
itu buat selamanya, maka tak ada lagi yang mesti ke diri mereka sendiri, mereka melihat bahwa
dipersoalkan." mereka sendiri sang Simurgh. Dan mengamati
Setelah menguji burung-burung itu, keduanya serempak, yaitu diri mereka sendiri dan
maka kepala rumah tangga keraton itu pun Dia, mereka pun menyadari bahwa mereka dan
membukakan pintu, dan ketika ia menyingkapkan sang Simurgh itu wujud yang satu dan yang itu
seratus tabir, satu demi satu, maka sebuah dunia juga. Tiada siapa pun di dunia pernah mendengar
baru di balik tabir itu tersingkap. Kini cahaya dari
segala cahaya memancar, dan sekalian burung- 1 tempat duduk raja-raja, yang cukup lebar buat beberapa
orang.
141
tentang sesuatu yang seperti itu. sepantasnya merasa kagum, tak sabar dan heran.
Kemudian mereka tenggelam dalam tafakur, Tetapi aku lebih dari tiga puluh burung. Aku
dan sejenak kemudian, tanpa menggunakan hakikat sang Simurgh yang sejati itu sendiri. Maka
kata-kata, mereka mohon pada sang Simurgh agar leburkan diri kalian dalam diriku dengan jaya dan
menyingkapkan pada mereka rahasia tentang gembira, dan dalam diriku kalian akan menemukan
rahasia keesaan dan kejamakan segala wujud. diri kalian sendiri."
Sang Simurgh, juga tanpa kata-kata, memberikan Segera sesudah itu, burung-burung itu akhirnya
jawaban ini, "Matahari keluhuranku ialah cermin. meniadakan diri mereka sendiri dalam diri sang
Siapa bercermin di sana melihat jiwa dan raganya, Simurgh - bayang-bayang telah lenyap dalam
melihat semua itu sepenuhnya. Karena kalian telah cahaya surya, dan begitulah adanya.
datang sebagai tiga puluh burung, si-murgh, kalian Segala yang telah kau dengar, kau lihat atau
pun akan melihat tiga puluh burung dalam cermin kau ketahui bukan pula awal dari apa yang harus
itu. Bila empat puluh atau lima puluh yang datang, kau ketahui, dan karena permukiman yang bobrok
tentu akan melihat sejumlah itu pula. Meskipun di dunia ini bukan tempatmu, maka kau harus
kalian kini telah berubah sepenuhnya, namun meninggalkannya. Carilah pokok pohon itu, dan
kalian melihat diri kalian sendiri sebagaimana jangan risaukan apakah cabang-cabangnya ada
keadaan kalian dahulu. atau tidak ada.
Dapatkah penglihatan seekor semut sampai
ke bintang Kartika yang sayup? Dan dapatkah
serangga mengangkat landasan? Pernahkah Kebakaan Setelah
kalian melihat nyamuk mencaplok gajah? Segala
yang telah kalian ketahui, segala yang telah kalian Kemusnahan
lihat, segala yang telah kalian katakan atau kalian
dengar-semuanya bukan yang itu lagi. Bila kalian Setelah seratus ribu keturunan berlalu, burung-
melintasi lembah-lembah Jalan Ruhani dan bila burung fana itu dengan sendirinya menyerahkan
kalian melakukan kewajiban-kewajiban yang baik, diri pada kemusnahan sepenuhnya. Tiada siapa
kalian melakukan semua itu dengan kegiatanku pun, baik muda maupun tua, dapat berbicara
yang menyertai kalian; dan kalian dapat melihat dengan tepat tentang kematian atau kebakaan.
lembah-lembah hakikat dan kesempurnaanku. Sebagaimana jauhnya kedua hal ini dari kita,
Kalian yang hanya tiga puluh burung saja, sedemikian pula pemerian tentang keduanya
142
tak mungkin jelas atau pasti. Jika pembacaku
mengharapkan penjelasan dengan amsal tentang
kebakaan yang menyusul setelah kemusnahan,
untuk itu perlu kutulis buku lain. Selama kau terikat
dengan perkara-perkara dunia, kau tak mungkin
menempuh Jalan itu, tetapi bila dunia tak lagi
mengikatmu, kau akan dapat memasukinya seperti
dalam mimpi; tetapi mengetahui tujuannya,
kau pun akan melihat manfaatnya. Suatu benih
diasuh di antara seratus pemeliharaan dan cinta
sehingga ia dapat menjadi makhluk yang cerdas
dan berkegiatan. Ia dididik dan diberi pengetahuan
yang perlu. Kemudian maut datang dan
segalanya terhapus, keagungannya tergulingkan.
Demikianlah suatu makhluk telah menjadi debu
jalanan. Berkali-kali ia telah dimusnahkan; tetapi
sementara itu, ia telah dapat mengetahui seratus
rahasia yang sebelumnya tak pernah disadarinya,
dan pada akhirnya ia mendapat kebakaan, dan
beroleh kehormatan sebagai ganti kehinaan.
Tahukah kau apa yang kaumiliki? Masuklah ke
dalam dirimu sendiri dan renungkan ini. Selama
kau tak menyadari kenihilanmu, dan selama kau
tak meninggalkan kebanggaan diri, kesombongan
dan cintadiri, kau tak akan dapat mencapai puncak
kebakaan. Di Jalan itu kau tercampak dalam
kehinaan dan terangkat dalam kehormatan.
Dan kini ceritaku pun selesai, tak ada lagi yang
mesti kukatakan.
143
144
Akhirul Kalam
146
Attar
148
Catatan Tentang Kaum Sufi
150
Yahudi, seorang Hindu, atau seorang Majusi,
sehingga ia penuh dengan prasangka dan
menerima saja apa yang dikatakan orang-
orang lain tanpa mengingat pengalaman atau
pemikirannya sendiri, dan ini menjadi batu
penarung. Bila orang yang "beriman" orang yang
telah menyempurnakan diri meninggal, jiwanya
melayang ke langit yang sesuai dengan tingkat
kesempurnaan yang telah dicapainya. Tetapi,
betapapun banyak "pengetahuan" yang dimiliki
seseorang, kalau ia tak menilik dirinya sendiri,
dan mengakui dalam hati bahwa sesungguhnya
ia tak mengerti apa-apa, maka segala yang telah
didapatnya akan menjadi seperti "angin di tangan."
151
152
Penyair Sufi - Si Penyebar Wangi